Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MIKROBIOLOGI AKUATIK

Analisis Potensi Aeromonas Bivalvium Sebagai Probiotik dalam


Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Kehidupan Air

Disusun oleh:
Kelompok C
1. Syabiluna Athalitha Falaj (L1B023005)
2. Diani Aulia (L1B023007)
3. Nafisa Rukmana Saharani (L1B023019)
4. Fernanda Wahyu Setiawan (L1B023035)
5. Nur Fariska Saidasma (L1B023044)
6. Ilham Muhamad Nur (L1B023048)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI AKUAKULTUR
PURWOKERTO
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium, jamak: bacteria. Bakteri merupakan salah
satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak
mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja. Sel bakteri memiliki bentuk
tertentu, misalnya menyerupai bola, batang, atau spiral, yang biasanya berukuran beberapa
mikrometer. Bakteri merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama yang muncul dan saat
ini menghuni sebagian besar habitat di Bumi (Jawetz et al., 2004).
Aeromonas Bivalvium diisolasi dari kerang (Cardium sp) yang diperoleh dari pasar
eceran di Barcelona (Spanyol) pada tahun 2007 (Guida et al, 2022). Aeromonas bivalvium
merupakan salah satu bakteri kitinolitik yang mampu mendegradasi kitin menjadi
turunannya. Bakteri ini hanya dapat digunakan satu kali saja selama proses fermentasi,
sehingga kurang menguntungkan jika diterapkan pada skala industri (Saputri dan Ustadi,
2020).
Probiotik yaitu makanan tambahan (suplement) berupa sel-sel mikroba hidup, yang
memiliki pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang mengkonsumsinya melalui
penyeimbangan flora mikroba intestinalnya. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam budidaya,
penelitian mengenai kerja probiotik baru bersifat empirik atau bersifat dugaan. Ada tiga
model kerja probiotik yaitu: menekan populasi patogen berbahaya melalui kompetisi dengan
memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat
pelekatan di dinding intestinum, merubah metabolisme mikrobial dengan meningkatkan atau
menurunkan aktivitas enzim, dan menstimulasi imunitas melalui peningkatan kadar antibodi
atau aktivitas makrofag. Penggunaan probiotik di dalam bidang budidaya bertujuan untuk
menjaga keseimbangan mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air,
serta lingkungan perairan melalui proses biodegradasi (Mansyur A, dan Tango, 2008).
1.2 Rumusan Masalah:
1. Apa itu Probiotic serta Indikator nya Aeromonas bivalvium?
2. Potensi apa saja yang dipengaruhi oleh Bakteri aeromonas bivalvium sebagai
probiotik dalam peningkatan kesehatan Dan Produktivitas Kehidupan Air?
3. Bagaimana peran Bakteri aeromonas bivalvium terhadap kualitas air sebagai indikator
kesehatan Kehidupan Air?
4. Bagaimana klasifikasi Bakteri aeromonas bivalvium yang dijadikan sebagai agen
probiotic?
1.3 Tujuan:
1. Mengetahui Pengertian Dari probiotik Dan Bakteri aeromonas bivalvium sebagai agen
probiotic tersebut.
2. Mendeskripsikan Potensi apa saja yang diberikan oleh Bakteri aeromonas bivalvium
sebagai agen probiotic dalam peningkatan kesehatan Dan Produktivitas Kehidupan
Air.
3. Mengetahui peran Bakteri aeromonas bivalvium terhadap kualitas air yang dimana
merupakan indikator keberlangsungan kesehatan Kehidupan Air.
4. Mempelajari klasifikasi Bakteri aeromonas bivalvium yang dijadikan sebagai agen
probiotic.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Potensi Bakteri Aeromonas Bivalvium Sebagai Agen Probiotic
(1) Aeromonas bivalvium sebagai agen probiotik berpotensi meningkatkan pertumbuhan
dan kekebalan udang vanamei (Litopenaeus vannamei) atau ikan dengan meningkatkan
aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan nutrisi. Meningkatkan kekebalan udang atau
ikan terhadap patogen Vibrio harveyi dan meningkatkan resistensi terhadap stres lingkungan.
Aeromonas bivalvium juga dapat meningkatkan kekebalan udang vanamei dengan cara
merangsang sistem imun bawaan dan adaptif (Golden dan Hall, 2013). (2) Aeromonas
bivalvium sebagai agen probiotik dapat mengendalikan patogen dan meningkatkan kesehatan
pencernaan. Aeromonas bivalvium menghasilkan senyawa antimikroba yang menghambat
pertumbuhan bakteri patogen seperti Vibrio spp. dan Escherichia coli. Meningkatkan
kesehatan pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus udang ataupun ikan.
Aeromonas bivalvium membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan mencegah
pertumbuhan bakteri pathogen (B. Austin dan Sharifuzzaman, 2022). (3) Aeromonas
bivalvium sebagai agen probiotik juga dapat mempengaruhi kualitas air. Aeromonas
bivalvium membantu mendegradasi bahan organik dan mengurangi amonia di kolam
budidaya. Meningkatkan kualitas air dapat menjaga kelangsungan hidup udang ataupun ikan
(Ninawe dan Selvin, 2009). Aeromonas bivalvium dikatakan dapat meningkatkan produksi
budidaya. Penggunaan Aeromonas bivalvium sebagai probiotik dapat meningkatkan produksi
udang atau ikan hingga 20% dengan menjaga kualitas air tersebut (Hai N.V, 2015).
2.2 Peran Bakteri Aeromonas Bivalvium Terhadap Kualitas Air
Bakteri Aeromonas bivalvium memainkan peran penting sebagai indikator kualitas air,
terutama dalam konteks sebagai probiotik, evaluasi kebersihan lingkungan akuatik.
Kehadiran atau konsentrasi bakteri ini sering dikaitkan dengan tingkat pencemaran organik
dan bakteriologis dalam air, membuatnya menjadi penanda yang berguna untuk menilai
tingkat polusi dan kesehatan lingkungan perairan. Beberapa penelitian telah menunjukkan
hubungan yang signifikan antara kehadiran Aeromonas bivalvium dengan parameter
fisikokimia tertentu dalam air, seperti tingkat oksigen terlarut, suhu, dan kandungan nutrien.
Bakteri Aeromonas bivalvium memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air dengan
menguraikan bahan organik, meningkatkan kadar oksigen terlarut, mengendalikan patogen,
dan meningkatkan kesuburan air. Penggunaan aeromonas bivalvium sebagai probiotik dapat
membantu meningkatkan kualitas air dan kesehatan kehidupan air di kolam budidaya (Santos
et al., 2017).
2.3 Klasifikasi Bakteri Aeromonas Bivalvium
Kingdom: Protista
Divisi: Bakteria
Klass: Schizomycetes
Ordo: Pseudomondales
Famili: Vibrionaceae
Genus: Aeromonas
Spesies: Aeromonas bivalvium
(Minana et al., 2007).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bakteri Aeromonas bivalvium, ketika digunakan sebagai agen probiotik, memiliki
hubungan yang positif dengan kehidupan air. Sebagai probiotik, mereka membantu menjaga
keseimbangan mikrobiota dalam lingkungan akuatik, yang penting untuk kesehatan
organisme hidup di dalamnya. Bakteri ini bekerja dengan beberapa cara, termasuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh hewan akuatik, membantu dalam penyerapan nutrisi,
dan menghambat pertumbuhan patogen berbahaya. Dengan demikian, penggunaan
Aeromonas bivalvium sebagai probiotik dapat mengurangi risiko infeksi, meningkatkan
pertumbuhan, dan memperbaiki kualitas lingkungan air, secara keseluruhan mempromosikan
kesehatan dan produktivitas kehidupan air. Budidaya akuakultur telah mendukung manfaat
dari penggunaan probiotik ini, dan terus memberikan wawasan tentang cara terbaik untuk
mengoptimalkan perannya dalam mendukung kehidupan air yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA
B. Austin dan S. M. Sharifuzzaman. 2022. Probiotics in Aquaculture. Publisher: Springer,
Cham, Switzerland.
Guida, et al. 2022. Complete Characterization of the O-Antigen from the LPS of Aeromonas
bivalvium. Internasional Journal of Molecular Sciences.
Goulden, E. F Hoj, L., dan Hall, M. R. 2013. Microbial Management for Bacterial Pathogen
Control in Invertebrate Aquaculture Hatchery Technology. 246-285. Woodhead
Publishing.
Hai, N. V. 2015. The use Probiotics in aquaculture. Journal of applied Microbiology, 119 (4),
917-935.
Jawetz, E., J, Melnick dan Adelberg. 2004. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. EGC. Jakarta.
Mansyur A dan Tangko A. M. 2008. Probiotik: Pemanfaatannya Untuk Pakan Ikan
Berkualitas Rendah. Media Akuakultur. (3)2
Minana G. D.; Farfan, M.; Fuste, MC; Loren, JG. 2007. " Aeromonas bivalvium sp. nov.,
diasingkan dari moluska kerang". Jurnal Internasional Mikrobiologi Sistematis dan
Evolusioner. 57 (3): 582-7.
Ninawe, A. S., dan Selvin, J. 2009. Probiotics in Shrimp Aquaculture and Challenge. Critical
Reviews in Microbiology. 35(1), 43-66.
Santos et al. 2017. Aeromonas spp. as Indicators of Water Quality in Different Aquatic
Environments. Diakses pada 20 March 2024.
Saputri dan Ustadi. 2020. Immobilization of Aeromonas bivalvium PT2 Cells with Alginate
and Measurement of Chitinolytic Activites. Departement of Fisheries, Faculty of
Agriculture UGM: Bulaksumur Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai