Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sampai saat ini, pembudidaya peternakan dan perikanan memiliki


ketergantungan yang tinggi terhadap pakan pabrikan, kondisi ini dipicu oleh tidak
adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan. Kadang
kandungan nutrisinya tidak sesuai dengan pakan pabrikan.

Permasalahan yang dihadapi dunia peternakan Indonesia antara lain adalah


ketidak mampuan peternak dalam menyusun ransum alternatif atau pelet buatan
yang dibuat peternak. Keadaan ini terjadi karena sebagian besar peternakan di
Indonesia masih merupakan peternakan konvensional dengan SDM yang terbatas
dan hanya mengandalkan pakan pabrikan.

Salah satu alternatif pakan buatan adalah manggot atau sering disebut
belatung. Belatung identik dengan sampah dan lalat. Akan tetapi ternyata
kandungan protein tinggi dalam belatung bermanfaat sebagai pakan ikan. Bisnis
belatung belakangan ini menjanjikan hasil yang cukup bagus seiring dengan
mahalnya pelet pakan ikan. Belatung bisa dijadikan pakan alternatif yang murah
dengan kualitas yang sama atau mendekati protein tinggi yang terkandung dalam
pelet. Cara beternak dan pembuatan bibit belatung membutuhkan modal yang
tidak banyak, relatif murah menjadikan budidaya belatung sebagai bisnis yang
patut dilirik dan dipertimbangkan.
2

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumudan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu :

1) Apa itu belatung?


2) Bagaimana cara beternak belatung?
3) Apa manfaat dari beternak belatung?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1) Untuk mengetahui belatung bisa dijadikan sebagai pakan alternatif


2) Untuk mengetahui cara beternak belatung
3) Mengetahui manfaat dari beternak belatung
3

BAB II

DASAR TEORI

Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya pakan yang


cukup kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha peternakan. Saat ini industri pakan di Indonesia sangat
tergantung bahan pakan pabrikan, padahal Indonesia memiliki banyak sumber
pakan yang sangat berpotensi untuk dijadikan pakan alternatif. Oleh karena itu,
perlu adanya penelitian untuk mencari bahan pakan alternatif yang
ketersediaannya melipah, berkualitas dan kontinuitasnya terjamin. Salah satu
peluang bahan pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan secara optimal adalah
pemanfaatan belatung.
4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. ASAL BELATUNG

Belatung/maggot identik dengan sampah yang kotor. Mereka hidup di


tempat-tempat dengan sampah organik. Belatung atau bernga/berenga adalah larva
dari lalat, biasa ditemukan pada barang-barang yang membusuk seperti bangkai,
buah, atau sayur-mayur yang rusak. Beberapa jenis belatung, seperti belatung lalat
buah, bersifat merugikan; namun pada umumnya belatung berguna secara
ekologis dalam proses dekomposisi bahan-bahan organik.

Maggot/belatung memiliki kadar protein tinggi yaitu sekitar 43% jika dalam
keadaan utuh, sedangkan jika dijadikan pelet kadar protein antara 30-40%.
Belatung asalnya dari lalat, sebelum jadi lalat, jadi umurnya hanya 7 hari sebelum
kemudian berubah menjadi lalat. Orang sering menyebutnya dengan maggot. Pada
petani kelapa sawit, belatung dan lalat hijau adalah masalah yang bisa
mempengaruhi keberhasilan panen. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh
petani ikan, yang sekaligus memelihara belatung untuk pakan ikan sehingga bisa
menekan biaya produksi. Selain ditaburkan ke dalam kolam untuk pakan ikan,
belatung juga bisa digunakan untuk protein untuk diolah menjadi pelet.
5

3.2 CARA TERNAK BELATUNG

Cara ternak belatung cukup mudah, hanya perlu menyiapkan bak atau ember
besar yang biasa dipakai untuk mencuci baju, plastik hitam, dan tali rafia. Lalu
siapkan juga bahan yaitu bekatul, air dan daun pisang kering. Teknik beternak
belatung menggunakan bahan diatas adalah pertama melubangi dulu ember, kecil
saja kira-kira 1-2 cm. Buat lubang yang teratur, tidak terlalu rapat dan jangan juga
terlalu jarang. Setelah dilubangi, bak dicuci hingga bersih atau disiram air panas
supaya bakteri yang tidak akan dibutuhkan tidak muncul. Bekatul kemudian
dimasukkan dalam ember, lalu masukkan air tapi jangan diaduk (dicampur),
biarkan mengendap. Tutup dengan daun pisang kering diatasnya, untuk media
telur lalat. Lalu rapatkan bak dengan plastik atau aluminium foil supaya
fermentasinya cepat, lindungi juga dari hujan. Panen siap dalam dua minggu. Cara
beternak belatung tidak butuh waktu lama.

3.3 CARA BUDIDAYA BELATUNG DENGAN AMPAS TAHU

Mengapa ampas tahu? Salah satu alasannya, selain untuk mengurangi


pencemaran lingkungan, khususnya perairan, pada tepung ampas tahu masih
terdapat kandungan gizi. Yaitu, protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen),
karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen), serat kasar (16,53 persen), dan air
(10,43 persen).

Cara Budidaya Maggot Atau Belatung Untuk Pakan Ikan. Berikut Langkah
– Langkah Budidaya Magot/Belatung dari ampas tahu :

Alat Dan Bahan Yang Harus Dipersiapkan :

 Ember/drum atau wadah yang lain


 Ampas tahu 60 kg
 Kotoran ayam, kambing atau sapi 30 kg
 Air secukupnya
 Pengaduk seperti kayu batangan ukuran proposional
6

Cara pembuatan :

 Masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu


tambahkan air bersih dan aduk hingga rata.
 Tambahkan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang
kering agar lalat mau bertelur.
 Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan dengan
kondisi agak lembab namun tidak basah.
 Setelah kira-kira 2-3 minggubelatung sudah siap dipanen.
 Cara memanen maggot sangat sederhana, yaitu dengan campurkan air
pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari
belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku
media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 -70
kg.

3.4 CARA BETERNAK BELATUNG DENGAN PELEPAH DAUN PISANG

Belatung yang digunakan untuk pakan bibit lele atau jenis ikan lainnya
dihasilkan dari proses fermentasi. Bahan yang digunakan banyak macamnya,
salah satunya dengan pelepah pisang yang sudah busuk, dicacah sampai lembut,
lalu larutkan gula merah ¼ kg dalam air bekas cucian beras 5 liter. Pelepah tadi
dimasukkan dalam air campuran, diremas dan diperas. Lalu air disaring,
masukkan ke jerigen, dalam waktu 3 hari harus dikontrol, buang busanya.dalam
waktu seminggu biasanya kalau tercium bau seperti tape, maka proses fermentasi
berhasil, dan seminggu kemudian belatung siap dipanen.

3.5 BUDIDAYA BELATUNG DARI SAMPAH ORGANIK

Uji coba budidaya belatung di sampah organik, dapat dilakukan dengan


memasukkan sampah organik pada alat Solusi Sampah Organik (sebuah alat yang
berfungsi merubah sampah organik menjadi pupuk cair organik), dalam kurun
waktu 15 hari sampah organik yang di tumpuk mengalami menyusutan sampai
50% kemudian setelah itu kami menambahkan sampah organik setiap hari dan
7

memanen pupuk cair setiap hari dengan maksimal 50% dari input sampah organik
yang di masukkan. Dan belatung yang ada di dalam SSO berperan sebagai mesin
pembalik/pengaduk sampah organik

Uji coba budidaya belatung di sampah organik, di tempat penurunan sampah


organik untuk pembuatan kompos, seyogyanya sampah organik itu menimbulkan
bau yang kurang sedap bau ini di akibatkan karena adanya perombakan yang di
lakukan oleh maggot kemudian kami menambahkan serbuk kayu nangka untuk
menyerap leachate sehingga bau sampah dapat di tekan. Maggot atau belatung
dari black soldier fly atau Hermetia Illuscens dapat mengubah sampah menjadi
protein dan lemak serta mengurangi massa sampah sampai 50 % sampai 60 %
sehingga dapat digunakan sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran limbah
organik. Kehadiran larva Hermetia Illuscens juga diketahui menghambat atau
mengurangi hadirnya larva lalat rumah yang dapat menjadi sumber penyakit.

Pemanfaatan Maggot bagi ikan dan unggas, Secara otomatis populasi


maggot meningkat terus menerus seiring dengan di masukkan sampah organik dan
kami memanfaatkan maggot sebagai pakan ikan (Lele dan Patin) dan menu itu
menjadi menu favorit ikan karena maggot kandungan proteinnya yang tinggi
8

sekitar 40 % dan kadar lemak sekitar 30 % sehingga dapat dimanfaatkan untuk


pakan ikan dan unggas juga dapat juga di buat dalam bentuk pelet ikan.

Pemanfaatan maggot pada media air, di samping maggot dapat berkembang


pada sampah organik lembab ternyata maggot juga dapat di kembangkan di media
berair. Karena media yang di gunakan tertutup sehingga tidak menimbulkan bau
dan maggot dapat di panen 2 hari sekali yang langsung di berikan pada ayam,
dapat juga di proses menjadi pelet sama seperti pakan pada lele atau patin.
Karena kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi itu menjadi pendongkrak
pertumbuhan ayam dan efek yang tampak ayam menjadi semakin tinggi nafsu
makannya.

Cara ini coba kami kembangkan dengan melihat kebiasaan ayam yang
sangat tertarik dengan maggot. Dengan model seperti ini memudahkan
mengembangkan budidaya ayam organik.

Untuk produksi maggot/belatung menggunakan makanan sisa tidak perlu


banyak alat yang digunakan. Kita cukup menyediakan wadah seperti baskom
dengan permukaan lebar. Masukan setiap sisa makanan yang tersisa kedalam
wadah, biarkan wadah tetap terbuka agar lalat bisa masuk dan bertelur. Budidaya
jenis ini biasanya untuk memenuhi konsumsi pakan ikan dengan kolam yang
masih sedikit. biasanya hanya dijadikan sampingan, bukan sebagai produksi ikan
dalam jumlah besar.
9

Filosofi pembiakan Belatung cukup sederhana. Habibat Maggot akan


tumbuh sempurna :

1. Suhu udara sejuk (22’C s/d 26’C)


2. Media/Tempat tidak terkena sinar matahari langsung dan terkena air hujan
langsung.
3. Belatung akan hidup pada benda/bahan limbah yang mudah busuk seperti
:Nangka, nasi, sayur-sayuran, ampas tahu, bangkai hewan dan lain-lain

Peternak Lele di Blitar mengabarkan atas tambahan Belatung yang


dibubidayakan ddalam drum bekas mampu menghemat pakan 25% hingga 40%
setiap periode panen. Selain sebagai penghemat pakan, Lele menjadi kuat, sehat
dan agresif karena gizi yang terkandung pada belatung lebih lengkap dibanding
pakan alternatif lainnya. Ini sungguh hebat.

Manfaat dalam budidaya belatung :

1. Hemat pakan 10% hingga 30%.


2. Meminimalisir kanibalisme .
3. Belatung sebagai antibotik, probiotik dan suplemen alami yang murah
meriah.
4. Kualitas air tetap terjaga.
10

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil penjelasan tentang belatung yang telah disebutkan, diambil


beberapa kesimpulan yaitu :

1. Belatung merupakan larva lalat yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan


alternatif
2. Dalam beternak belatung media yang bisa dimanfaatkan yaitu sampah-
sampah organik seperti ampas tahu, pelepah daun pisang, dll.
3. Manfaat dalam budidaya belatung: Hemat pakan 10% hingga 30%,
meminimalisir kanibalisme, belatung sebagai antibotik, probiotik dan
suplemen alami yang murah meriah.
11

DAFTAR PUSTAKA
.

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pakan Ikan Dan Perkembangannya.


Jakarta: Kanisius.

dalam Agribisnis Unggas. Jakarta: Kanisius.

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pemeliharaan Kepiting. Jakarta:


Kanisius.

Afrianto Eddy, Liviawaty E. 2002.Pakan Ikan dan Perkembangannya.


Jakarta:

Azhari. 2003.Jakarta city tour: tragedi, ironi, dan teror. Jakarta: AgroMedia

Kartadisastra. 2003.Pengelolaan Pakan Ayam, Kiat Meningkatkan


Keuntungan

Khairuman, Amri K. 2003.Pembenihan & Pembesaran Gurami secara


Intensif (ed. Revisi).

Jakarta: AgroMedia

Tiana AH. 2002. Memilih & Membuat Pakan Tepat untuk Koi. Hal 47.
Jakarta: AgroMedia

Anda mungkin juga menyukai