Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENGANTAR ILMU PENYULUHAN PETERNAKAN

Rencana pengembangan budidaya maggot bsf sebagai pakan alternative untuk ternak
unggas

Disusun Oleh:

Muhammad Sehir
2010611035

Dosen Pengampu: Dr. Ir. H. Fuad Madarisa, M.Sc


Pengantar Ilmu Penyuluhan Peternakan Paralel 05

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha peternakan unggas.
Ketersediaan pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ternak,
dalam usaha peternakan unggas diperlukan pakan yang cukup untuk pertumbuhannya. Akan
tetapi, harga pakan komersil yang semakin hari semakin meningkat telah meresahkan para
pelaku ternak. Keberhasilan usaha peternakan unggas sangat ditentukan oleh penyediaan
pakan yang berkualitas.Pemanfaatan bahan pakan hingga kini belum tertanggulangi, dalam
arti kompetisi antara pangan dan pakan masih terus berlanjut terutama pakan sumber protein,
sehingga menimbulkan dilema bagi peternak. Tingginya harga bahan pakan sumber protein
tentu menjadi perhatian lebih bagi para peternak karena biaya pakan merupakan komponen
terbesar dalam kegiatan usaha peternakan unggas yaitu 50- 70%.

Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens) merupakan
salah satu alternatif pakan yang memenuhi persyaratan sebagai sumber
protein. Maggot mengandungprotein kasar lebih dari 19%, digolongkan sebagai bahan
makanan sumber protein. MaggotH. Illucens merupakan salah satu jenis organisme potensial
untuk dimanfaatkan antara lain sebagai agen pengurai limbah organik dan sebagai pakan
tambahan bagi ternak. Maggot H. Illucens dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan
karena mudah berkembangbiak, memiliki protein tinggi yaitu 61,42%, dan lemak 25 %.

 Tujuan
Memanfaatkan lalat BSF sebagai penghasil maggot untuk dijadikan pakan alternatif
ternak (puyuh, ayam,bebek, dll) di daerah Mandailing Natal sehingga memenuhi kebutuhan
pasar.

 Manfaat
Dengan adanya budidaya maggot ini diharapkan pembudidaya maupun peternak dapat
menggunakannya sebagai pakan alternatif karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi.

 Ukuran Sukses
Berkembangnya budidaya maggot bsf di daerah Mandailing Natal sehingga dapat
membantu para peternak untuk memberikan maggot pada ternak sebagai pakan alternative
karna harga pakan pabrik yang terus melonjak. Dan bisa menjadi insfirasi bagi peternak di
daerah Mandailing Natal.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lokasi Usaha
Budidaya maggot berlokasi di Desa Mompang Julu, Kec Panyabungan Utara, Kab
Mandailing Natal Prov Sumatra Utara. Budidaya maggot ini berlangsung di bawah
pohon-pohon rindang yang memiliki buah dan bunga, sebab lalat BSF mengkomsumsi
madu dan juga meminum embun, sehingga pemilihan tempat yang tepat dapat
memudahkan lalat BSF untuk memproduksi maggot

B. Waktu/Jadwal Kegiatan Usaha


Adapun waktu pelaksanaan budidaya maggot bsf ini yaitu mulai bulan januari 2022.

C. Proses Usaha
> Bahan dan alat yang Diperlukan untuk Budidaya Maggot BSF

 Ember 2 buah : Rp 80.000,00


 Air sekucupnya : gratis
 EM4 atau Yakult 1 botol : Rp 20.000,00
 Kantong plastik 2 buah : Rp 5.000,00
 Royco 2 bungkus : Rp 2.000,00
 Gula pasir ¼ kg : Rp 5000,00
 Dedak 5 kg :Rp 15.000,00
 Triplek 1 papan : Rp 100.000,00
 Waring 5 meter : Rp 50.000,00
 Kayu 10 buah : Rp 100,000,00

> Cara kerja

1. Kandang

Kandang adalah kebutuhan setiap hewan ternak, namun karena pakan yang digunakan
juga termasuk makhluk hidup, tentunya kita membutuhkan hal yang sama. Fungsi kandang
berlaku sebagai tempat Black Soldier Fly untuk memproduksi telur-telur sebagai bibit
maggot BSF.Pikirkan terlebih dahulu berapa besar kandang yang dibutuhkan.Semuanya
tergantung dengan sebanyak dan sebesar apa bisnis maggot BSF yang akan
dijalani.Normalnya, ukuran kandang sebesar  2,5 m x 4 m x 3 m sudah cukup untuk bisnis
budidaya maggot BSF kelas kecil menengah.Dengan ukuran di atas, dapat menampung
sebanyak puluhan ribu larva.
2. Media Penetasan Telur

Siapkan media untuk telur BSF menetas, bisa dibuat dari boks kardus kecil atau terbuat
dari tripleks. Setelah telur menetas, pindahkan larvanya langsung ke biopond sebagai media
pembesaran. Pisahkan media penetasan dan pembesaran di dalam kandang. Pemisahan ini
sangat penting karena jika menyatu, telur-telur akan mudah pecah tertekan oleh larva.

3. pembuatan biopond

Biopond adalah tempat pembesaran larva lalat BSF yang biasanya dirangkai dari kayu,
PVC, dan dipenuhi oleh tanah gembur.Pada dasarnya biopond memiliki 2 jenis, yaitu
biopond biasa yang tidak dilengkapi ramp (digunakan sebagai media untuk memproduksi
larva kecil dan biopond yang memiliki ramp / bidang miring sebagai jalan migrasi
prepupa.Sama seperti media penetasan, ukuran biopond sebaiknya disesuaikan dengan
jumlah telur yang menetas.

Tahap Pengembangbiakan Maggot BSF

Cara Menarik Lalat BSF

1. Siapkan air sebanyak 1 litter dan gula pasir sekitar 5 sendok


2. Masukan air dan gula ke dalam ember
3. Siapkan dedak sebanyak 5 kg dan penyedap rasa, lalu campur dengan air dan gula
yang sudah di siapkan tadi.
4. Tuangkan EM4 atau Yakult (pilih salah satu) ke dalam ember. Untuk komposisi EM4
bisa 1 tutup botol EM4. Untuk yakult bisa berikan setengah botol atau 1 botol.
5. Aduk semua bahan sampai tercampur dengan rata
6. Siapkan kantong plastik yang dapat menampung 5 kg atau 8 kg barang
7. Masukkan dedak yang sudah di campur ke kantong plastik tersebut.
8. Berikan sedikit udara pada plastik, jangand diisi penuh.
9. Ikat kantong plastik berisi dedak rapat-rapat
10. Letakkan kantong plastik di daerah yang sejuk, biakan disimpan sampai 5 atau 6 hari.
11. Agar terjauh dari binatang pengganggu, berikat tutup atau kawat disekitarnya (baunya
cukup amis, dapat mengundang kucing).
12. Dalam masa ini, campuran dedak akan berubah menjadi cairan berfermentasi.
13. Setelah selesai, tuangkan campuran dedak ke ember dan tutup menggunakan daun
pisang, plastik, atau kertas minyak.
14. Simpan ember di dalam kandang dekat dengan media penetasan telur.
15. Setelah 2 sampai 3 hari, lalat BSF akan berdatangan dan mulai bertelur di sekitar
ember dan media penetasan.

Tahap Panen Maggot BSF

Setelah telur menetas, berikan sekitar 1 minggu sampai larva benar-benar sudah
terbentuk.Waktu yang baik untuk panen maggot BSF adalah 2 sampai 3 minggu setelah telur
menetas.Agar lalat BSF selalu datang dan bisnis terus berjalan, taburkan dedak fermentasi
disekitar media penetasan telur atau ember sebanyak seminggu sekali.Jangan lupa menaruh
sampah organik di dalam kandang sebagai pangan maggot BSF juga.

D. Biaya dan Sumber Biaya


Biaya yang diperlukan untuk budidaya maggot yaitu Rp. 377.000,00 dan dananya di peroleh
dari uang sendiri.

E. Pelaksana/Penanggung Jawab
Pelaksana/penanggung jawab dari pembuatan budidaya maggot yaitu pembudidaya dan para
peternak yang ikut kerja sama.
BAB III
PENUTUP
Maggot memiliki kandungan nutrisi tinggi (protein 61,42 %, lemak 25 %), kandungan
nutrisi ini mampu memenuhi kebutuhan ternak dalam mendapatkan nutrien yang layak untuk
dijadikan sebagai pakan alternatif . Maggot juga tergolong mudah diproduksi sehingga
mampu memenuhi permintaan pasar karena tidak membutuhkan waktu produksi yang lama.

Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak Dr. Ir. H. Fuad
Madarisa, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Penyuluhan Peternakan
Paralel 05. Dengan diberikannya tugas ini, semoga saya lebih mengetahui cara
pengembangan budidaya maggot bsf yang sangat berpeluang untuk ke depannya. Semoga
proposal “ budidaya maggot bsf sebagai pakan alternative ternak ini bisa terwujud pada
beberapa waktu yang akan datang. Semoga proposal ini bisa bermanfaat untuk orang lain dan
khusus nya untuk penulis sendiri. Demikian proposal usaha yang penulis buat, kurang dan
lebihnya penulis mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai