Rencana pengembangan budidaya maggot bsf sebagai pakan alternative untuk ternak
unggas
Disusun Oleh:
Muhammad Sehir
2010611035
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens) merupakan
salah satu alternatif pakan yang memenuhi persyaratan sebagai sumber
protein. Maggot mengandungprotein kasar lebih dari 19%, digolongkan sebagai bahan
makanan sumber protein. MaggotH. Illucens merupakan salah satu jenis organisme potensial
untuk dimanfaatkan antara lain sebagai agen pengurai limbah organik dan sebagai pakan
tambahan bagi ternak. Maggot H. Illucens dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan
karena mudah berkembangbiak, memiliki protein tinggi yaitu 61,42%, dan lemak 25 %.
Tujuan
Memanfaatkan lalat BSF sebagai penghasil maggot untuk dijadikan pakan alternatif
ternak (puyuh, ayam,bebek, dll) di daerah Mandailing Natal sehingga memenuhi kebutuhan
pasar.
Manfaat
Dengan adanya budidaya maggot ini diharapkan pembudidaya maupun peternak dapat
menggunakannya sebagai pakan alternatif karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi.
Ukuran Sukses
Berkembangnya budidaya maggot bsf di daerah Mandailing Natal sehingga dapat
membantu para peternak untuk memberikan maggot pada ternak sebagai pakan alternative
karna harga pakan pabrik yang terus melonjak. Dan bisa menjadi insfirasi bagi peternak di
daerah Mandailing Natal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lokasi Usaha
Budidaya maggot berlokasi di Desa Mompang Julu, Kec Panyabungan Utara, Kab
Mandailing Natal Prov Sumatra Utara. Budidaya maggot ini berlangsung di bawah
pohon-pohon rindang yang memiliki buah dan bunga, sebab lalat BSF mengkomsumsi
madu dan juga meminum embun, sehingga pemilihan tempat yang tepat dapat
memudahkan lalat BSF untuk memproduksi maggot
C. Proses Usaha
> Bahan dan alat yang Diperlukan untuk Budidaya Maggot BSF
1. Kandang
Kandang adalah kebutuhan setiap hewan ternak, namun karena pakan yang digunakan
juga termasuk makhluk hidup, tentunya kita membutuhkan hal yang sama. Fungsi kandang
berlaku sebagai tempat Black Soldier Fly untuk memproduksi telur-telur sebagai bibit
maggot BSF.Pikirkan terlebih dahulu berapa besar kandang yang dibutuhkan.Semuanya
tergantung dengan sebanyak dan sebesar apa bisnis maggot BSF yang akan
dijalani.Normalnya, ukuran kandang sebesar 2,5 m x 4 m x 3 m sudah cukup untuk bisnis
budidaya maggot BSF kelas kecil menengah.Dengan ukuran di atas, dapat menampung
sebanyak puluhan ribu larva.
2. Media Penetasan Telur
Siapkan media untuk telur BSF menetas, bisa dibuat dari boks kardus kecil atau terbuat
dari tripleks. Setelah telur menetas, pindahkan larvanya langsung ke biopond sebagai media
pembesaran. Pisahkan media penetasan dan pembesaran di dalam kandang. Pemisahan ini
sangat penting karena jika menyatu, telur-telur akan mudah pecah tertekan oleh larva.
3. pembuatan biopond
Biopond adalah tempat pembesaran larva lalat BSF yang biasanya dirangkai dari kayu,
PVC, dan dipenuhi oleh tanah gembur.Pada dasarnya biopond memiliki 2 jenis, yaitu
biopond biasa yang tidak dilengkapi ramp (digunakan sebagai media untuk memproduksi
larva kecil dan biopond yang memiliki ramp / bidang miring sebagai jalan migrasi
prepupa.Sama seperti media penetasan, ukuran biopond sebaiknya disesuaikan dengan
jumlah telur yang menetas.
Setelah telur menetas, berikan sekitar 1 minggu sampai larva benar-benar sudah
terbentuk.Waktu yang baik untuk panen maggot BSF adalah 2 sampai 3 minggu setelah telur
menetas.Agar lalat BSF selalu datang dan bisnis terus berjalan, taburkan dedak fermentasi
disekitar media penetasan telur atau ember sebanyak seminggu sekali.Jangan lupa menaruh
sampah organik di dalam kandang sebagai pangan maggot BSF juga.
E. Pelaksana/Penanggung Jawab
Pelaksana/penanggung jawab dari pembuatan budidaya maggot yaitu pembudidaya dan para
peternak yang ikut kerja sama.
BAB III
PENUTUP
Maggot memiliki kandungan nutrisi tinggi (protein 61,42 %, lemak 25 %), kandungan
nutrisi ini mampu memenuhi kebutuhan ternak dalam mendapatkan nutrien yang layak untuk
dijadikan sebagai pakan alternatif . Maggot juga tergolong mudah diproduksi sehingga
mampu memenuhi permintaan pasar karena tidak membutuhkan waktu produksi yang lama.
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak Dr. Ir. H. Fuad
Madarisa, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Penyuluhan Peternakan
Paralel 05. Dengan diberikannya tugas ini, semoga saya lebih mengetahui cara
pengembangan budidaya maggot bsf yang sangat berpeluang untuk ke depannya. Semoga
proposal “ budidaya maggot bsf sebagai pakan alternative ternak ini bisa terwujud pada
beberapa waktu yang akan datang. Semoga proposal ini bisa bermanfaat untuk orang lain dan
khusus nya untuk penulis sendiri. Demikian proposal usaha yang penulis buat, kurang dan
lebihnya penulis mohon maaf.