Anda di halaman 1dari 12

BUDI DAYA ITIK

DISUSUN SEBAGAI MELAKSANAKAN TUGAS PRAKARYA


KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SEMESTER GENAP

NAMA KELOMPOK :
1. RIZKI
2. M.TRI JULIAT MOKO

SMA BUDI LUHUR SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


TAHUN AJARAN 2021/2022
BUDI DAYA ITIK
DISUSUN SEBAGAI MELAKSANAKAN TUGAS PRAKARYA
KEWIRAUSAHAAN KELAS XII SEMESTER GENAP

NAMA KELOMPOK :
1. RIZKI
2. M.TRI JULIAT MOKO

MENGETAHUI :
GURU MAPEL KEPALA SEKOLAH
B.INDONESIA SMA BUDI LUHUR SAMARINDA

NURUL CHOLIFAHTU EDI PURWANTO S.Pd


KATA PENGANTAR

Dalam upaya meningkatkan keberhasilan para pelaku agribisnis khususnya bagi


para petani penerima BLM-PUAP, maka diperlukan pendampingan teknologi.
Berbagai jenis petunjuk teknis telah diterbitkan,namun kali ini yang juga cukup
penting adalah juknis tentang “Budidaya Ternak Itik”.Seiring dengan
berkembangnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat dari
daging ayam ras ke daging itik, maka kebutuhan daging itik dari tahun ke tahun
terus meningkat. Perubahan pola konsumsi masyarakat tersebut didasari oleh
meningkatnya kesadaran akan hidup sehat, yaitumenghindari konsumsi daging
dengan kandungan lemak yang tinggi seperti daging ayam ras dan menggantinya
dengan dagingitik yang memiliki kandungan lemak yang lebih rendah.
Meningkatnyapermintaan daging itik tersebut merupakan peluang bagi usaha
peternakan itik pedaging. Itik merupakan salah satu komoditas ternak unggas yang
menghasilkan telur dan daging. Ternak ini mempunyai peran yang cukup penting
dalam mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat.
Usaha peternakan itik sebagai alternatif sumber pendapatan semakin banyak
diminati baik oleh masyarakat di pedesaan maupun di sekitar perkotaan. Di Jawa
Barat, populasi itik pada tahun 2007 sebanyak 6.534.753 ekor telah meningkat
menjadi 7.962.095 ekor di tahun 2008.Melihat potensi komoditas itik tersebut,
maka perlu kiranya melakukansalah satu bentuk pendampingan yaitu dengan
pemberian media cetak berupa petunjuk teknis yang dapat dibaca sewaktu-
waktu.Sehinggadenganpendampingan ini diharapkan agrbisnis yang dibiayai oleh
PUAP dapatberkembang dengan baik. Mudah-mudahan Petunjuk Teknis
BudidayaTernak Itik ini dapat bermanfaat
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 2
Type chapter title (level 3) 3

BAB 2 PEMBAHASAN 4

Type chapter title (level 2) 5


Type chapter title (level 3) 6
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usaha ternak itik masih menjadi alternatif usaha menjanjikan,karena produknya
mempunyai pangsa pasar tertentu dan cukupmenguntungkan sehingga dapat
diandalkan sebagai sumber pendapatankeluarga. Salah satu sifat unggul ternak itik
(Anas domesticus)dibandingkan dengan unggas lainnya adalah daya adaptasinya
yangtinggi terhadap lingkungan.Populasi itik di Jawa Tengah secara nasional
menduduki urutanke dua setelah Jawa Barat dan pengembangannya tersebar di
seluruhwilayah kabupaten. Menurut data Statistik Peternakan Jawa Tengah2008,
jumlah populasi itik mencapai 4.541.807 ekor. Terdapat duabangsa itik di Jawa
Tengah yang merupakan kekayaan plasma nutfahdan ternak unggulan karena
kemampuan produksi telurnya tinggi, yakniItik Tegal dan Itik Magelang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ratarata produksi telur di tingkat lapangan untuk
Itik Magelang dapatmencapai 131 - 160 butir/ekor/tahun sedangkan Itik Tegal
mampumenghasilkan 180 - 250 butir/ekor/tahun.

Di tingkat laboratoriumproduktivitas Itik Tegal dengan pemeliharaan intensif


produksi telurnyaantara 284 - 318 butir/ekor/tahun. Disamping dua itik unggulan
tersebut,di wilayah Jawa Tengah juga terdapat dua jenis itik lainnya yakni
ItikKendal dan Itik Pengging.Usaha peternakan itik petelur semakin banyak
diminati sebagaisalah satu alternatif usaha peternakan unggas penghasil telur
yangcukup menguntungkan, khususnya dengan pemeliharaan secara intensif.Untuk
meningkatkan populasi, produksi, produktivitas, dan efisiensiusaha peternakan itik,
pemeliharaannya perlu ditingkatkan daritradisional ke arah yang lebih intensif
dengan menerapkan teknologiyang terkait dengan budidaya itik, meliputi
pemilihan bibit, pencegahanpenyakit, perkandangan, dan pemberian pakan dengan
gizi seimbang.

.
B. RUMUSAN MASALAH

B.TUJUAN
adapun tujuan dari karya ilmiah tentang peternakan itik adalah:

1. Memberikan bayangan ataupun gambaran tentang cara berternak itik,

2. Manajemen pemeliharaan ternak itik yang meliputi:

• Pemeliharaan bibit

• Perkandangan

• Pemberian pakan

• Pencegahan penyakit

• Pengelolaan Reproduksi

3. Usaha ternak itik sebagai peluang bisnis yang menjanjikan

4. Sebagai wadah pembelajaran ataupun pemahaman tentang meningkatkan


kesejahteraan peternakan, khusnya bagi masyarakat yang Mengusahakan
peternakan itik tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Kewirausahaan unggas petelur

Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya.
Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau ternak mulai dari
menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak adalah satu
usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan. Salah satu budidaya ternak adalah
telur. Telur adalah bahan pangan yang kaya akan kandungan protein dan lemak.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan.
Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh. Berdasar
produk yang dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging.
Unggas petelur adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan telur, sedang
pedaging adalah unggas yang menghasilkan antara lain adalah ayam,
bebek/itik,burungpuyuh,danangsa.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya
alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya dapat memenuhi
kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri. Pemenuhan kebutuhan pangan
dapat dilakukan dengan cara memproduksi pangan sendiri melalui kegiatan
budidaya. Kegiatan budidaya di bidang peternakan telah membuka peluang
berwirausaha. Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas petelur sangat besar
karena telur adalah pangan pokok sebagai sumber utama protein dan lemak hewani
bagi masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya
unggas petelur.
1. Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar. Jumlah
penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha meningkatkan
produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu usaha untuk
memproduksi pangan, khususnya telur.
2. Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat besar karena
kebutuhan telur untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini
menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur sangat menarik.
Agar kamu dapat melakukan wirausaha di bidang usaha ternak ayam petelur,
maka terlebih dahulu kamu harus mengenal teknik budidaya unggas petelur.
3. Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran
produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu harus
memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan. Tantangan dalam
berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan. Keberhasilan wirausaha
sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk yang hasilkan. Sebelum
memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah produk sejenis yang sudah ada di
pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan dapat diterima oleh pasar, buat produk
budidaya yang kamu hasilkan lebih baik dari sudah.

2. Jenis unggas itik petelur

a. Itik Tegal

Itik Tegal berasal dari daerah Brebes atau Tegal Jawa Tengah, ciri-cirinya
dengan warna bulu paling dominan adalah brajangan, yaitu kecoklatan pada
seluruh bagian tubuh dan totol kecoklatan pada dada, punggung, sayap, sedangkan
paruh dan kakinya berwarna hitam. Ciri lainya; kepala kecil, bermata merah
dengan paruh panjang dan melebar, leher langsing dan bulat, sayap menempel erat
pada badan dan ujung ekornya saling menutupi di atas ekor, bentuk badan hampir
tegak, langsing seperti botol, dan langkahnya tegap. Tinggi badannya antara 45-50
cm dan kapasitas produksinya sebesar 250 butir/tahun dengan berat telur rata-rata
65-70 gr/butir.

b. Itik Khaki Campbell dan CV 2000-INA

Itik Khaki Campbell dan CV 2000-INA, merupakan golongan itik petelur


unggul, dengan ciri; kepalanya tegak dan panjang, mata coklat tua, leher sedikit
panjang, badan lebar dan sayapnya terletak tinggi dan merapat kebadan. Berat
badan standar untuk jantan 1,8–2 kg dan betina 1,6–1,8 kg. Produksi pertama pada
usia 22-24 minggu, kemampuan bertelurnya juga cukup tinggi namun ukuran
telurnya lebih kecil dibandingkan telur itik Lokal.

c. Itik Alabio

Itik Alabio di kembangkan di daerah Kalimantan Selatan. Dengan ciri-ciri;


warna bulu coklat dengan bintik-bintik putih di seluruh badan dengan garis putih
di sekitar mata,warna bulu pada pejantan cenderung gelap, pada sayap terdapat
beberapa helai bulu suri berwarna hijau kebiruan mengkilap, warna paruh dan
5 kaki kuning terang, umur 6 bulan bobotnya 1,60 kg dan jantan 1,75 kg, produksi
telurnya rata-rata 220-250 butir/ekor/tahun.

d. Itik Mojosari

Itik Mojosari berasal dari daerah Kecamatan Mojokerto Jawa Timur, ciriciri bentuk
badannya relatif lebih kecil dibandingkan dengan itik petelur lainnya,
warna bulu kemerahan dengan variasi coklat kehijauan, warna kaki dan paruh
hitam, berat badan rata-rata 1,7 kg dengan produksi telurnya 230-250 butir/tahun,
warna kerabang telur putihnya kehijauan, ciri lainnya adalah warna bulu yang
dibedakan menjadi dua warna yaitu coklat dan putih tetapi spesifikasi lainnya
hampir sama.
e. Itik Magelang

Itik Magelang berasal dari Desa Sempu, Ngadirejo, Kecamatan Secang


Kota Magelang Jawa Tengah, dan sering juga di sebut dengan itik kalung atau
plontang karena terdapat bulu yang melingkar dileher seperti kalung, ciri lainnya
pada jantan dengan bulu dada, punggung dan paha didominasi warna coklat tua
dan muda dengan ujung sayap putih, warna kaki hitam kecoklatan, sedangkan
paruhnya berwarna hitam.

3. Produk budidaya burung puyuh

4. Sarana Dan Peralatan

B. Pemberian Pakan

Anda mungkin juga menyukai