Diajukan oleh :
Kelompok Tani Ternak Ayam “Rahmat Mandiri”
1. LATAR BELAKANG
Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan
banyak dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya tergolong mudah, daya
tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta
banyak digemari masyarakat karena baik daging maupun telurnya memiliki cita rasa
yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum, ayam kampung masih
banyak dipelihara secara ekstensif-tradisional atau umbaran walaupun sudah ada
beberapa peternak yang membudidayakannya secara intensif, namun jumlahnya masih
sedikit.
Hal ini dapat kita dilihat dari jumlah populasi ayam kampung yang jumlahnya
lebih sedikit bila dibandingkan ayam ras baik secara nasional maupun yang ada di
daerah kita Bontang Kalimantan Timur..Sementara Permintaan daging ayam kampung
cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Saat ini pasokan daging ayam
kampung baru bisa memenuhi 5,5% dari total kebutuhan daging ayam nasional. Pada
10 tahun mendatang diharapkan pasokan ayam kampung akan mencapai 25% dari
kebutuhan total daging ayam nasional.
Dengan kenyataan dilapangan tersebut tentunya sangat mendukung untuk
memulai usaha Perternakan ayam kampung tersebut karna bisnis tersebut sangat
menjanjikan untuk mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga mampu
menggerakkan ekonomi yang notabenenya merupakan usaha skala mikro. Selain itu
Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat bagi
peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan dan
pengolahan daging ayam kampung serta limah kotoran yang bisa ikut dijual kepada
petani untuk memberi nutrisi pada tanamannya.
Selama ini penyebab rendahnya tingkat produksi ayam kampung di masyarakat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih
lambat bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan
tingginya variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri sehingga masih banyak
peternak yang kurang membudidayakannya terutama untuk penghasil daging dan telur.
Padahal, bila ayam kampung ini dibudidayakan secara intensif dengan pemberian
pakan yang baik dan teratur, pertumbuhan ayam jauh lebih cepat dibandingkan dengan
pola pemeliharaan ala kadarnya atau umbaran. Oleh karena itu, dengan pemeliharaan
yang intensif, pemberian pakan dan vaksin secara teratur serta menjaga kebersihan
kandang maupun lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan
lebih cepat panen.
3. VISI
Menjadikan lembaga mandiri dan pusat informasi kemitraan agribsnis dan
memberikan pelatiha/pendidikan dibidang pertanian dan peternakan bagi petani
pemula secara mandiri yang mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada
sebagai sumber mata pencaharian yang berkesinambungan.
4. MISI
6. LETAK GEOGRAFIS
Lokasi Kelompok Tani Ternak Unggas Rahmat Mandiri di Jl. Sultan Hasanuddin Kel.
Berbas Pantai Kecamatan Bontang Selatan Kalimantan Timur (Belakang Pasar Malam)
8. PROGRAM KERJA
Anggota : 1. ……..
2. ……….
3. ……..
4……………
5…………
6………..
7…………..
2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam
keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat
fleksibel dan tidak serumit bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat,
dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung dan lain sebagainya. Yang
terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap
memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar
12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg. Sedangkan air diberikan
secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu
dicampur dengan vitamin + antibiotika.
3. Perkandangan
Kandang yang akan kami buat nantinya dengan jarak kandang dengan permukiman
minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara
cukup baik. lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok
lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.Penyucihamaan
kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity
dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak
itu sendiri.ukuran kandang yanga akan kami buat natinya ialah 4 m 2..dengan bambu
dan nantiya kandang tersebut akan dikeliligi oleh jarring agar nantinya ayam lebih
leluasa bermain ditanah.untuk ayam yang masih berusia 1 – 4 bulan akan berada
pada kandang yang telah disediakan sendiri.
4. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta
pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha
apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan
pada ayam kampung dilakukan dengan Intensif (dikandangkan seperti ayam ras),
ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat.
5. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan
setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan
penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
Menjaga sanitasi lingkungan kandang,
peralatan kandang dan manusianya
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
Manajemen pemeliharaan yang baik
Kontrol terhadap binatang lain
6. Memberikan perlakuan khsusus seperti membedakan ayam jantan dan ayam betina
dengan alasan agar terjadi persaingan yang seimbang dalam makan dan lainnya.
Keterangan:
Asumsikan bobot ayam selama 3.5 bulan adalah 1,5 kg / ekor
Tingkat kematiannya 5% jadi kemungkinan ayam mati sebanyak 12-13
ekor.
d) Kesimpulan :
Total modal yang dikeluarkan selama usaha yaitu Rp. 6.650.000 dalam waktu
3,5 bulan ayam siap di jual dengan harga pasar Rp. 70.000/kg dan
menghasilkan pendapatan kotor Rp. 25.135.000, sehingga pengusaha dapat
balik modal dan menghasilkan untung Rp. 18.485.000
Mengetahui,
Ketua RT. Kelompok Tani Unggas
Kel. Berbas Pantai Rahmat Mandiri
…………………… Rahmat, SE
Ketua