Langkah awal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ayam kampung adalah
peternak harus memilih calon induk yang baik yaitu: bulu mengkilat, kakinya segar
tidak kering, lebar tulang dubur 2-3 jari tangan, dan jarak antara akhir tulang dada
sampai tulang dubur 4-5 jari (semakin panjang perut, semakin baik sebagai tempat
menyimpan banyak telur di perutnya).
Langkah berikutnya yaitu cara pemeliharaan calon induk ayam kampung yang
diperoleh dari hasil tetasan.
A. Pemeliharaan Anak
Ayam (Umur 1-8 Minggu)
Kandang Ayam
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kandang ayam adalah bentuk
kandang dan kondisi tempat, keadaan tanah, jenis ayam yang akan dipelihara,
bahan bangunan kandang, dan biaya.
Secara umum kandang dibedakan menurut sistem, bentuk dan bangunan. Bentuk
kandang yang biasa dibuat adalah kandang sistem ren dan sistem litter (postal).
Letak kandang sebaiknya terpisah agak jauh dari rumah tinggal agar ayam hidupnya
tenang, bagian depan sebaiknya menghadap ke timur sehingga cukup sinar
matahari.
Keuntungan kandang sistem ini adalah menghemat tempat, tenaga, biaya, tata
laksana lebih mudah, dan ayam bisa mendapat tambahan vitamin B-12 dari
hamparan penutup lantai (litter). Pada ayam petelur, konvensi pakan cenderung
lebih baik. Demikian juga produksi telurnya lebih tinggi dan kulit telurnya lebih tebal.
Kekurangannya adalah apabila terjadi suatu penyakit maka penjalarannya sangat
cepat, terutama disebabkan adanya cacing dan parasit.
1. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang untuk kandang ayam ditentukan oleh jenis ayam yang dipelihara,
periode kelompok umur, serta sistem kandang yang dipilih. Penempatan ruang bagi
ayam pada prakteknya juga perlu mempertimbangkan ketersedian lahan untuk
membangun kandang secara ekonomis.
Bentuk, ukuran dan jumlah peralatan pakan dan minum disesuaikan dengan umur
ayam. Tempat pakan dan minum terbuat dari papan /kayu, plastik, atau seng.
3. Tempat bertengger
5. Tirai kandang.
6. Indukan/pemanas.
Indukan dapat berbentuk bundar/persegi empat
dengan alat pemanas di tengah-tengah berguna
untuk menghangatkan ayam yang baru
menetas. Indukan yang berbentuk bundar
dapat memuat antara 375-450 ekor dengan
diameter ± 1,2 m yang berbentuk persegi
panjang dapat memuat 450-525 ekor.
7. Alat-alat kesehatan
Pakan Ayam
Bahan pakan ayam harus mengandung zat-zat penting bagi pertumbuhan ayam
yaitu mengandung:
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
Protein berfungsi vital sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan sebagai
pembangun tubuh. Pemberian ransum dengan kadar protein yang cukup akan
mempercepat pertumbuhan. Kebutuhan protein bisa melalui pakan nabati dan pakan
hewani. Bungkil kelapa, bungkil kedelai, dan bungkil kacang tanah adalah contoh
pakan nabati sedangkan tepung ikan merupakan pakan hewani.
d. Mineral
Mineral dibutuhkan hanya sedikit namun mempunyai
peran penting bagi fungsi fisiologi tubuh ayam. Mineral
yang dibutuhkan antara lain adalah kalsium (Ca), fosfor
(P), Natrium (Na), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn),
iodium (I), kobalt (Co), tembaga (Cu). Kebutuhan ayam
terhadap mineral secara lengkap dapat dipenuhi dengan
cara membeli mineral buatan pabrik, meskipun bisa
didapat dari pemberian pakan hijau-hijauan segar seperti
kangkung, bayam, kecambah, daun pepaya, daun lamtoro
dan sebagainya.
e. Vitamin
f. Air
Air yang diberikan kepada ayam harus
memenuhi kriteria air sehat seperti yang
diminum manusia.
Untuk ayam berumur 21-80 minggu terdiri dari dedak 30 kg, jagung giling 40 kg dan
konsentrat 30 kg pada setiap 100 kg bahan pakan ditambah hijauan 20
gram/hari/ekor. Pakan diberikan 2 kali sehari dan hijauan diberikan siang hari.
g.Penyedian Ransum
Untuk menyusun ransum dengan kadar protein tertentu dapat dilakukan dengan
metode coba-coba. Diharapkan dengan metode ini ditunjang dengan pengalaman
serta ketekunan, nantinya akan diperoleh susunan ransum yang paling sesuai untuk
ayam kampung. Oleh karena itu perlu diketahui terlebih dahulu kandungan protein
dan energi masing-masing bahan yang akan disusun.
Pakan yang akan diberikan kepada ayam perlu ditempatkan dalam wadah tertentu
Sehingga memudahkan ayam mematuk pakan dan menjaga ransum tidak
bertebaran. Wadah disesuaikan dengan ukuran tubuh ayam.
2. Metode Prasmanan
Penyebab penyakit tetelo adalah virus totorturen. Dapat menyerang semua umur
ayam. Penyakit ini sulit sekali disembuhkan karena belum ada obat yang tepat,
kebersihan lingkungan harus dijaga, vaksinasi yang tepat dan teratur merupakan
cara pengendalian penyakit tetelo yang terbaik.
2. Berak Kapur
3. Pilek/snot
4. Cacingan
5. Kutuan
Penutup
Walaupun demikian, ternak ayam kampong memiliki potensi yang cukup besar
dalam mendukung ekonomi dan konsumsi protein hewani masyarakat. Untuk
menjadikan ayam kampung sebagai ternak komersial, maka produksinya perlu
ditingkatkan.
Pengetahuan yang cukup mutlak diperlukan agar ayam kampung tersebut tampak
sehat, badannya padat dan bebas dari penyakit yang akan menyerang. Uraian di
atas mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dalam hal pemeliharaan,
pemberian pakan dan pembuatan kandang bagi pembaca yang ingin beternak ayam
kampung secara sehat.
Tim
Penulis : M. Djaenudin
Pengkaji Materi : Ir. Sri Hartinah,M.Si
Pengkaji Media : Uwes A Chaeruman, M. Pd