www.sentralternak.com, Kita ketahui bersama bahwa salah satu kunci keberhasilan usaha peternakan adalah
dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik. Selama ini usaha beternak ayam kampung dianggap
sebagai usaha sambilan saja sehingga cara pemeliharaan pun ala kadarnya dan masih sangat sederhana. Padahal
tidak mustahil kalau usaha beternak ayam kampung kita usahakan secara serius akan dapat dijadikan sumber
panghasilan utama. Kalau kita membaca media elektronik seperti majalah, surat kabar, televisi, dan radio,
ternyata sudah banyak contoh peternak yang sukses dalam bidang usaha ayam kampung. Keberhasilan mereka
tidak luput dari seberapa serius mereka berusaha menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik dan benar.
Akan tetapi sangat disayangkan, banyak dari masyakarat kita yang kurang atau tidak mengerti model
pemeliharaan ayam kampung sehingga tujuan pemeliharaan tidak terarah. Ketidakmengertian masyarakat bisa
disebabkan oleh memang belum sampainya informasi atau pengetahuan cara beternak yang baik dan bisa juga
karena sikap enggan untuk mengubah pola beternak yang sudah mendarah daging dan menjadi warisan nenek
moyang. Untuk itulah, kami sengaja menulis artikel ini sebagai bahan pengetahuan baru, perbandingan dan
akhirnya bisa sebagai suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pola pemeliharaan
ayam kampung yang nantinya akan diterapkan. Mudah-mudahan bermanfaat
Disebut juga cara beternak secara bebas atau umbaran. Dikatakan demikian karena induk jantan dan betina
dibiarkan hidup bebas berkeliaran sedangkan anak ayam yang belum kuat dipelihara di dalam kandang atau
kurungan. Model cara pemeliharaan seperti ini mengharuskan ayam untuk mencari pakan sendiri. Kalaupun si
empunya ternak memberi pakan itupun sesekali saja dan sebatas pakan ala kadarnya seperti dedak, dedaunan,
nasi kering, dan limbah sisa dapur.
Pola pemeliharaan seperti ini banyak kita jumpai di lingkungan pedesaan. Beberapa alas an yang mendasari
antara lain belum sampainya pengetahuan kepada sebagian masyarakat tentang model pemeliharaan lainnya dan
didukung pula oleh lingkungan seperti pekarangan rumah atau areal persawahan yang masih luas. Pola ini
memiliki sisi kelemahan antara lain : kesulitan dalam hal kontrol penyakit, keamanan yang kurang seperti ayam
mudah tertabrak kendaraan, dicuri atau dimangsa binatang liar, tingkat produksi masih sangat rendah, tingkat
kematian yang cukup tinggi (tanpa dilakukan vaksinasi).
Tingkat reproduksi ayam yang dipelihara dengan model ini paling sekitar 3 siklus, dengan produksi telur masih
sekitar 40-50 an butir/tahun. Mengapa rendah? Karena proses reproduksi ayam masih sangat tergantung pada
naluri induk ayam untuk melepas atau menyapih anak sebelum tiba saat bertelur kembali. Rata-rata dibutuhkan
waktu sekitar 120 an hari per siklus dengan rincian sebagai berikut : 20 hari masa bertelur, 21 hari masa
mengeram, 60 hari masa mengasuh anak, dan 20 hari masa istirahat.
Saran kami untuk peternak yang hanya mampu menerapkan pola pemeliharaan ini adalah dengan membuat
pagar keliling, melakukan seleksi calon indukan, memberikan pakan tambahan, menjaga kebersihan
lingkungan, dan melakukan vaksinasi untuk pencegahan penyakit.
Cara ini adalah cara pertengahan antara cara beternak secara ekstensif dan intensif, yaitu induk jantan dan betina
di pelihara bersama dalam satu kandang ren. Anak ayam yang belum kuat dipelihara dalam kandang atau
kurungan. Kandang ini memiliki halaman yang cukup luas serta berpagar keliling yang berfungsi agar mudah
untuk mengontrol ayam, tidak merusak/memakan tanaman tetangga, atau mati karena memakan pakan misalnya
dedaunan yang disemprot pestisida atau pakan yang sengaja di beri racun oleh orang lain. Kandang juga sudah
dilengkapi dengan tempat pakan, minum dan sarang untuk bertelur meskipun dari bahan ala kadarnya. Ayam
masih dibiarkan bebas berkeliaran akan tetapi sudah terbatas sehingga masih memungkin untuk ayam mencari
pakan tambahan berupa dedaunan atau binatang kecil (cacing, ulat, rayap, jangkrik) yang terdapat disekitarnya.
Pada pola pemeliharaan ini pakan sudah diberikan oleh si empunya ternak meskipun hanya sekitar 50-80% dari
total kebutuhan konsumsi ayam. Pakan diberikan secara teratur, biasanya terdiri dari campuran pakan buatan
pabrik (concentrate) dan dedak dengan perbandingan 1:4. Kekurangan zat nutrisi akan dipenuhi oleh ayam
sendiri yaitu dengan mencari pakan tambahan di sekitar kandang.
Siklus reproduksi pada pola pemeliharaan ini semakin pendek karena si empunya ternak turut membantu yaitu
dengan membatasi waktu mengasuh anak. Caranya yaitu induk betina tetap dibiarkan mengerami telurnya
sedang waktu penyapihan anak bisa fleksibel yaitu anak ayam setelah menetas langsung di sapih atau
menunggu umur 1-2 bulan baru di sapih. Dengan demikian kita akan mendapatkan siklus reproduksinya sekitar
4-6 kali siklus.
Saran kami untuk peternak yang hanya mampu menerapkan pola pemeliharaan ini adalah dengan melakukan
seleksi calon induk, memberikan pakan tambahan dalam jumlah dan mutu yang cukup, menjaga kebersihan
kandang, dan melakukan vaksinasi untuk pencegahan penyakit.
Untuk memudahkan pengertian beternak secara intensif, kita bisa membayangkan pola pemeliharaan yang
diterapkan pada ayam pedaging (broiler). Intinya yaitu ayam di dipelihara di dalam kandang secara terus
menerus sehingga kebutuhan ayam seperti pakan dan minum mutlak kita yang menyediakan. Manajemen
pemeliharaan pada pola pemeliharaan ini harus benar-benar diatur dengan baik untuk menjaga agar ayam tetap
sehat, produktif dan jauh dari ancaman penyakit. Untuk menerapkan model pemeliharaan seperti ini dibutuhkan
modal yang cukup besar terutama untuk biaya pembangunan kandang. Oleh karenanya kami menyarankan
untuk berpikir matang-matang terutama masalah target produksi yang jelas kalau kita akan menerapkan model
pemeliharaan seperti ini.
Siklus reproduksi pada model ini semakin dipersempit karena induk ayam tidak dibiarkan mengerami telurnya
apalagi mengasuh anak. Induk ayam difungsikan sebagai penghasil telur saja baik telur konsumsi atau telur
tetas. Kalau yang dihasilkan adalah telur tetas maka pengeramannya diserahkan kepada ternak lain atau dengan
bantuan mesin penetas telur. Anak hasil tetasan dipelihara di kandang terpisah. Sehingga siklus reproduksinya
bisa 7-11 kali dengan jumlah produksi telur sekitar 90-130 butir/tahun.
Yang perlu mendapat perhatian adalah kemampuan produksi dari induk ayam. Apabila ayam sudah menurun
produktivitas telurnya sebaiknya segera diganti dengan induk yang baru. Begitu juga masalah masa bertelur
kembali untuk induk sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan terutama soal kualitas dan kuantitas
pakan.
Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya
: www.sentralternak.com
Perkenalkan saya Pak De Basugito tinggal dicitayam Bogor, saya bermaksud ingin mencari peluang bisnis
beternak, saya dah coba ternak ayam Bangkok 2 tahun tadinya 1 Pacek dan 2 Babon ( beli dari temen / tetangga
) tadinya seneng ngeliat pada abar ayam dan saya liat kalo jual / beli waktu itu 500 ribu lebih ( 2 th yang lalu )
saya tertarik untuk ternak, tapi hasilnya memang kurang maksimal / mungkin juga seringnya dengar berita ada
"Penggrebegan" kalangan Ayam aduan dan isu flu burung, jadi agak sepi pembeli terutama didaerah saya (
mungkin ), Jadi kira2 menurut Mas/Bapak yang ada diforum PAPAJI ini, Masih adakah Peluang Bisnis Ternak
Ayam Bangkok saat ini terutama bagi saya.
Untuk informasi :
1.Saya memanfaatkan halaman samping rumah kira2 cuma 60 m ( 6 x 10 m )
2.Hasil ternak ukuran tidak merata ( kata temen yg beli ukuran 7/6/ada lebih kecil lagi, saya juga nggak tahu
standar angka 7 apa 6 itu diliat dari apanya )
3. Harga tidak ada yang sampai 500 rb ( bekisar 200 rb - 400 rb ) menurut saya tidak sesuai dengan harga pakan
saat ini, mungkin krn ukuran ayamnya ya ? kalo soal teknik dan pukul sudah oke dan hampir merata ditiap
anakan yg keluar.
-------------------
Menurut Mas/Bapak di PAPAJI ini apa yang perlu saya perbaiki di Ternak saya apa ganti Pacek dan Indukanya
? apa cara merawat ternakan ( pakan / kandang ) ? yang jelas saya kurang bergaul di kalangan ayam dg forum
ini saya sangat terbantu !
-------------------
Saya maklum Kalau sudah Hobi/Penggemar berat ayam (Kharisma Ayam Bangkok) susah dihilangkan dan
Harga/Biaya hampir dinomor duakan ..?
Tapi mengingat umur makin tua kebutuhan juga makin meningkat tapi semangat masih menyala spt anak muda
saya mencoba ternak ayam bangkok dulu (mungkin ada peluang lain diternak yg lain Ternak burung Merpati /
Ikan atau kalo ada yg kasih informasi ? dari Mas/Bapak di PAPAJI ini mengingat lahan yg ada tidak Luas)
--------------------
Seandainya ada tulisan saya yg salah menurut Mas/Bapak di Forum PAPAJI dan membuat jadi tidak semangat
Mohon kiranya bisa Dimaafkan atas ketidaktahuan saya, dg adanya Forum ini saya sangat bersyukur bisa
memanfaatkan waktu dan lahan yg ada.
---------------------
Atas Perkenalan dan Petunjuk serta Saran yg diberikan diucapkan Banyak Terima Kasih, semoga Mas/Bapak yg
membaca ini diberikan Nikmat Sehat Jasmani dan Rohani dan dimudahkan dalam mencari Rizkinya, Amiin.
Beranda
Semoga info ini bermanfaat buat siapapun dan dimanapun yang baru menekuni budidaya ayam aduan tau cuma
sekedar hobby saja.
Cara menentukan ukuran besar kecilnya ayam aduan sebenarnya setiap daerah berbeda2mnamun sebagai
patokan mungkin cara ini bisa membantu agan-agan semua.
Ada 2 (dua) cara yang biasa dilakukan untuk menentukan ukuran ayam aduan.
Contoh:
Contoh:
Ternak Ayam
Halo, ane disini bukan mau ngasi cara ternak ayam gan, tapi cerita pengalaman ane pas ternak ayam bangkok :D
Terlihat bahwa mwmang betul-betul terbuat dari kayu-kayu pilihan (dipilih di tps)
Mission 1 accomplished,
Sekarang mission 2
Beli ayam
Beli ayam sih berjalan dengan lancar tanpa hambatan, sampai mobil bokap mogok di patung kuda. Patung
kuda??? Gak elite banget sih patung kuda berjarak sekitar 1 km dari rumah gue,mending mogok di Bedugul
kek, (berjarak sekitar 50 km dari rumah gue) masa mogok di km pertama?. Oke, kita kembali ke mobil gue.
Ternyata bokap punya jiwa barbar mantan montir atau entah mengapa ada kejaiban yang terjadi. Lalu bokap
mengeluarkan alat canggih dari abad 22 kepunyaan doraemon.
Tissue.
kenapa ngeluarin tissue? gue heran setengah mati, masa ada gitu orang benerin mobil pake tissue??? Adanya
pake obeng kaleeeeee. liat aja kata bokap yang seolah-olah mempunyai benda ajaib yang bernama tissue itu.
Bokap ngusap benda ajaib itu pada system perapian mobil, seolah-olah ada bekas cahaya setelah bokap
mengusap benda ajaib itu seperti ada malaikat datang , gue ngelirik kearah bokap, tangan kiri bokap megang
senter.
system pengapiannya basah jadinya gak bisa nyala kata bokap yang lagi mode montir nya itu. oh gitu gue
sok paham. Seketika mobil menyala. Gue ma bokap lanjut lagi kekampung sampai dengan aman di kampong
beli ayam dan pulang dengan aman dari kampung.
Mission 2 accomplished.
Sekarang mission 3.
Melihara ayam
Melihara ayam sepertinya jadi mission paling susah daripada misi-misi yang diberikan nenek gue pake surat
yang dulu, pas naro ayam, gue ngasi makan ayam itu pake campuran nasi ama pakan ayam. Ayam-ayam gue
makan dengan lahapnya.
Hari-hari terus berlangsung dengan ayam-ayam itu,ngasi makan, tiap kali ngasi makan pasti habis semua.
Tiba-tiba suatu hari gue menghitung jumlah ayam itu, tau-tau berkurang satu, dari jumlahnya dua puluh, jadi
Sembilan belas, KAMPREEET!!!!! gumam gue, gue yang menyaksikan itu langsung membertau bokap atas
tragedy yang terjadi, bokap merespon, gue ama bokap meneliti predator apa yang ada disana??? Kucing jarang
ada dirumah ini, bokap,pak supir kantor yang dipanggil tempo hari itu meneliti, tau-tau hasil penelitian
menghasilkan bahwa ada ular, gue kaget, emang ada ular dirumah yang sunyi,tenang,damai dan penuh dengan
pemboker??(istilah keren buat yang suka boker)
Gagal.
Gue gak mungkin juga gue menjerit, KYAAAAAAAA ada tikus, mami..!!!!! kayak banci stress yang baru
abis kena pasal berat di meja hijau
Gue pun mulai berpikir dengan seserius mungkin, tapi biarkan saja , itu urusan bokap. Kagak lama kemudian,
ada pemberitaan bahwa kalo bandara ini mau di gedeiin. Rumah gue harus kena gusur, jadi gue harus pindah.
Ayam gue pun gue kasi ke nenek gue
Beberapa jenis penyakit pada ayam bahkan akan berdampak sangat fatal karena pengalaman di beberapa teman
ayam satu kandang bisa habis dalam kurun waktu 2-3 hari saja.. Betapa memilukan ketika ayam bangkok
berkualitas kesayangan ternyata ikut terseret didalamnya.
Sebagai peternak kita hanya hanya bisa melakukan pencegahan agar penyakit tidak menghampiri ternak kita,
dan harus melakukan pengobatan pada ayam yang sudah mulai terkena wabah. Dalam melakukan pencegahan
terhadap penyakit ini kemungkinan tindakan yang dilakukan oleh peternak satu dengan yang lainnya akan
berbeda walaupun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama agar wabah penyakit tidak menyerang peternakan
ayam bangkok yang sedang digeluti. Nah pada bagian ini saya akan sharing apa yang biasa saya lakukan setiap
hari dikandang saya.
Seringkali saya mendengar istilah "Kebersihan pangkal Kesehatan", peribahasa ini saya resapi dan terapkan
untuk ternak ayam bangkok saya. Untuk mencegah penyakit pada ayam saya selalu mengontrol kebersihan /
sanitasi pada kandang ayam saya. Setiap pagi hari atau kadang sore hari saya menyapu kandang dan halaman
untuk umbaran sekalian juga halaman rumah saya agar ikut bersih (malu sama ayam). Nah kumpulan sampah
ini pada petang hari (setelah magrib) saya kumpulkan tepat ditengah-tengah halaman umbaran yang dikelilingi
kandang ayam lalu saya bakar disana. Tujuannya selain untuk membersihkan sampah juga untuk memberikan
suhu hangat di sekitar kandang selama malam hari, dengan maksud agar ayam tidak kedinginan. Selain itu
kepulan asam yang timbul juga terbukti mampu mengurangi serangan nyamuk dimalam hari. Anda bisa
menyimak pada gambar dibawah ini.
Nah sekian dulu ya, ini adalah salah satu pencegahan yang saya lakukan dari segi lingkungan. Masih banyak
yang harus dilakukan seperti melakukan vaksinasi pada ayam, pemberian pakan yang teratur dan ada juga jamu
yang biasa diberikan pada ayam terutama untuk musim dingin, rencana akan saya publish pada posting
berikutnya. Hal ini sekedar sharing, saya berharap masukan dari teman-teman sekalian melalui komentar
dibawah, dengan tujuan saling bertukar pengalaman demi kemajuan ilmu ternak kita. Semoga ocehan saya
tentang Cara mencegah penyakit ayam bangkok ini bisa memberi manfaat bagi pembaca. Salam sukses..
Home ternak ayam bangkok Saya mulai beternak ayam bangkok diawali dari hobi
Mengapa saya malah lebih suka Ayam bangkok daripada ayam jenis lain ?? yah namanya juga hobi kadang
saya juga ga tau, yang jelas menurut saya ayam ini memiliki karakter "Jantan/Laki dan Macho" itu saja. Oke,
selanjutnya saya akan perkenalkan beberapa Ayam bankok yang saat ini saya pelihara dan saya ternakkan.
Silahkan lihat pada gambar ya.. Oh ya ayam ini merupakan ayam jenis BK.
Pemacek / Pejantan 01
Nama : Jalu
Jenis : Bk
Ukuran : 6,5
Umur : 18 bulan
Prestasi : 8 kali win, kalangan lokal
Pemacek / Pejantan 02
Nama : Kuprit
Jenis : Bk
Ukuran : 6,5
Umur : 22 bulan
Prestasi : 6 kali win, kalangan lokal
Kalo yang diatas adalah foto dari pejantan yang saya ternakkan, nah yang dibawah ini adalah penampakan dari
babon / betina di yang saya silangkan dengan pejantan diatas untuk menghasilkan Keturunan yang berkualitas.
Monggo di lihat....
Induk Betina 01
Induk betina 02
Induk betina 03
Beberapa induk betina tidak bisa saya ambil fotonya karena sedang mengerami. Untuk foto anakan hasil
silangan, bisa dilihat di bawah ini.
Hasil dari perkawinan antara pejantan 01 dengan induk 02
Sekian dulu untuk postingan kali ini, untuk foto dari ternak ayam bangkok saya yang belum termuat akan
masuk dalam posting selanjutnya. "Salam Sukses" untuk anda semua.