Anda di halaman 1dari 29

Mengecap Manisnya Jagung Manis, Dari Halaman Rumah

Menanam jagung ternyata sangat menarik untuk dijadikan hobi yang bermanfaat disela-sela
waktu luang. Ini yang saya lakukan beberapa bulan belakangan ini. Dengan harapan untuk
memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah. Menurut saya, banyak lahan sempit yang
kosong disekitar tempat tinggal kita yang bisa dimanfaatkan dan sayang sekali apabila hanya
dijadikan tempat kosong atau hanya ditanami rumput.
Menanam tanaman pangan seperti sayur sayuran dan buah-buahan, pasti lebih jelas
manfaatnya daripada jika kita membiarkan lahan-lahan kosong disekitar rumah kita
terbengkalai menjadi tempat tumpukan sampah atau hanya sekedar ditanami rumput yang
kurang membawa maslahat.

Sebab menanm sayuran di sekitar rumah, selain berfungsi sebagai penyedia oksigen segar
dari tanaman, juga bisa digunakan sebagai dekorasi rumah, penghijauan, serta menjadi kulkas
segar yang setiap saat bisa kita buka dan makan hasilnya.

Kali ini saya mencoba memanfaatkan lahan disamping rumah saya yang berupa tanah uruk
dari bongkahan-bongkahan material bangunan, menjadi media tanam untuk jagung manis
yang subur dan menghasilkan bahan makanan bagi keluarga di rumah.

Bibit Jagung Manis

Bibit jagung manis yang saya gunakan adalah Jagung Manis F1 Master Sweet, ini adalah
jagung manis yang mempunyai pertumbuhan kuat dan seragam dengan ketinggian rata-rata
155 Cm. Tanamannya kokoh mempunyai daun lebar dan sangat hijau. Toleran penyakit
karat daun dan tahan penyakit bulai. Direkomendasikan untuk ditanam dataran rendah -
menengah. Tongkol besar, panjang tongkol 22 Cm, diameter 6 cm, dengan bobot 400 Gram/
tongkol. Kadar Gula ( Brix ) 13 % . Warna biji kuning cerah dan di panen pada umur 70 hari
setelah tanam. Benih ini tersedia dalam kemasan 250 Gram/ Pack dengan produsennya PT.
Bisi International, Tbk, salah satu penyedia bibit tanaman bersertifikat dan berkualitas di
Indonesia. Dengan menggunakan bibit ini, potensi hasil 18 Ton/ Ha dengan kebutuhan benih
12 Kg/ Ha.Nah, karena lahan saya dirumah sempit yaitu sekitar 8 meter persegi, maka potensi
hasilnya kurang lebih adalah: 8 / 10000 x 18 Ton= 0,009 Ton x 1000 Kg = 14,4 Kg

Persiapan Tanam

Menanam jagung manis itu mudah, sebab tanaman ini adalah jenis yang cocok ditanam di
lahan kering. Biasanya jagung ditanam di sawah setelah panen padi pada saat memasuki
musim kemarau, dimana tidak banyak tersedia air. Namun pun demikian, jagung manis
ternyata tidak sepenuhnya bisa ditanam di lahan yang benar-benar gersang, Tetap diperlukan
penyiraman setiap hari namun jangan sampai ada air yang tergenang, sebab jagung tidak
tahan terhadap tanah yang tergenang air, ini berbeda dengan padi yang membutuhkan
genangan air.

Jagung harus ditanam pada lahan yang drainasenya bagus, oleh sebab itu tidak salah jika saya
tanam di lahan pekarangan saya yang berupa tanah uruk dari material bongkaran bangunan,
sebab di bagian bawahnya banyak terdapat pecahan-pecahan batu bata dan kerikil sehingga
menjamin air terdrainase dengan bagus ke pori-pori tanah.

Di tempat saya, jagung mulai ditanam pada awal musim kemarau (bulan mei - juni) atau awal
musim penghujan (november - desember). Kali ini saya menanam jagung manis ini pada awal
musim kemarau yaitu dibulan Mei 2014.

Media Tanam

Awalnya saya ragu apakah tanah bekas bongkaran bangunan mampu menopang kehidupan
jagung yang subur dan banyak berbuah. Oleh sebab itu sebelum saya tanam bibit jagung
manisnya, terlebih dahulu saya olah tanah uruk tersebut untuk digemburkan dan dihilangkan
batu-batuan kasarnya dari permukaan tanah.

Tahap selanjutnya adalah pembentukan guludan. Saya membuat larik-larik sejajar dengan
gundukan tanah setinggi 10 cm dan berjarak antar larik kira-kira 30 cm. Pupuk kandang dari
kotoran kambing yang sudah matang fermentasinya, kemudian saya tambahkan untuk
menambah kesuburan tanah dan menjaga kelembaban tanah. Selain itu pupuk kandang juga
berfungsi sebagai penambah mikroorganisme tanah yang berfungsi untuk memecah unsur
hara tanah menjadi makanan yang bisa diserap tanaman.

Penanaman
Benih jagung manis, kemudian saya tanam dengan sistem tugal, yaitu membuat lubang di
tanah berkedalaman 3-5 cm dan berjarak perlubang kira-kira satu jengkal. Tiap tiap lubang
kemudian saya isi 2-3 butir benih jagung manis master sweet. Selanjutnya lubang ditutup
dengan pupuk kandang kotoran kambing yang sudah matang fermentasinya.

Hal ini untuk memudahkan benih jagung berkecambah keluar lubang, serta pupuk yang
digunakan sebagai penutup lubang, akan menjadi penyedia nutrisi bagi benih jagung manis
yang baru saja bersemi.

Benih jagung manis yang sudah ditanam, selanjutnya disemprot dengan air sampai lembab,
ketika penyiraman, usahakan jangan sampai tanah tergenang, oleh sebab itu saya gunakan
penyemprot air / water sprinkler untuk menyirami tanah pada masa persemaian tersebut.

Pemupukan

Tanaman jagung sangat responsif terhadap pemberian pupuk / unsur hara. Oleh sebab itu
pemberian pupuk yang teratur dan tepat sasaran sangat penting untuk pertumbuhan tanaman
secara optimum. Tanaman jagung membutuhkan unsur nitrogen dan urea dalam jumlah
banyak selama masa tanamnya, untuk itu perlu diberikan pupuk yang mengandung banyak
unsur nitrogen dan urea.

Kali ini saya gunakan metode organik, sehingga saya banyak menggunakan pupuk organik
dibandingkan pupuk anorganik. Namunpun demikian pemberian pupuk anorganik tidak bisa
serta merta saya tinggalkan, sebab kandungan dalam pupuk anorganik banyak dibutuhkan dan
mudah tersedia dalam jumlah besar apabila dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik.

Jenis pupuk yang saya gunakan adalah Pupuk NPK Mutiara, Pupuk Kandang Kotoran
Kambing Terfermentasi, Pupuk Organik Cair Aminosong.
Pupuk NPK Mutiara dengan Perbandingan N:P:K = 16 : 16 : 16

Pupuk Kandang Kotoran Kambing Fermentasi


Pupuk Organik Cair Merk Aminosong
Pemberian pupuk adalah sebagai berikut:

Pupuk kandang kotoran kambing terfermentasi sebanyak 5 sak (@ 5Kg) diberikan


diawal sebelum bibit ditugal (ditanam) serta sebanyak 2 sak diberikan sebagai pupuk
susulan setelah tanaman setinggi lutut orang dewasa, pemberian pupuk susulan
dengan cara ditumpukkan diatas perakaran tanaman jagung manis
NPK Mutiara 16:16:16 diberikan sebanyak 2 Kg untuk total luasan 8 meter persegi,
diberikan secara bertahap tiap 3 hari sekali selama 60 hari terhitung sejak benih mulai
berkecambah dengan cara dikocorkan / ditaburkan diatas permukaan tanah, kemudian
disemprot air
Penyemprotan daun dengan pupuk cair Aminosong di bagian bawah daun dengan
menggunakan penyemprot sebanyak 3 ml dicampur dengan air bersih sebanyak 2 liter
untuk luasan 8 meter persegi. Pemberian secara teratur tiap seminggu sekali.
Pemberian dimulai ketika tanaman sudah setinggi pinggul sampai mulai berbunga.

Pembungaan & Panen

Tanaman jagung membutuhkan sinar matahari yang banyak serta penyiraman air yang cukup
untuk bisa tumbuh dengan sehat. Penyiraman dengan air selalu saya lakukan pada pagi dan
sore hari dengan menggunakan selang air untuk menghindari adanya air tergenang.

Setelah tanaman berusia kurang lebih 60 hari, maka bunga-bunga jagung mulai tumbuh.
Jagung manis termasuk tanaman berkelamin ganda. Maksudnya dalam satu tanaman, mereka
memiliki bunga jantan dan bunga betina secara terpisah. Bunga jantan muncul dibagian
pucuk atas tanaman dewasa. Bunga betina atau biasa disebut tongkol jagung muncul disela-
sela daun dibagian bawah bunga jantan. Bunga betina akan dibuahi oleh serbuk sari dari
bunga jantan yang jatuh kebawah serta ditangkap oleh rambut-rambut halus yang terdapat
pada ujung tongkol jagung. Penyerbukan juga terjadi dengan bantuan serangga / lebah serta
manusia.

Bunga Jantan Jagung Manis

Bunga Betina Jagung Manis


Penyerbukan bunga jagung oleh lebah di halaman rumahku. Foto ini diambil oleh teman saya
seorang fotografer pemula: Khoirul Fitrisyah
Panen jagung manis bisa dilakukan setelah seluruh tongkol jagung terisi, dan bijinya belum
matang (setengah masak) karena jagung manis biasanya dikonsumsi untuk jagung rebus /
jagung bakar, maka panen dilakukan saat buah jagung belum terlalu masak biasa disebut juga
dengan masak susu.

Ciri-cirinya apabila biji jagung ditekan, maka permukaannya masih empuk dan muncul cairan
seperti susu. Itu tandanya jagung muda ini siap untuk dipanen.
Jagung Manis Siap Panen
Panen jagung manis, sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore menjelang malam, hal ini
dilakukan untuk menjaga kandungan kadar gula dalam jagung supaya tidak turun. Apabila
jagung tidak akan dikonsumsi dalam waktu singkat, maka sebaiknya kelobot jagung jangan
dikupas dulu, serta biarkan jagung yang sudah dipanen beserta tangkainya. Ini bertujuan
untuk menjaga kadar gula dalam jagung selama masa penyimpanan / transportasi, sehingga
manisnya jagung manis, tetap terasa manis dikala panen menjelang.
Budi Daya Rumput Odot
Jumat, 19 Juli 2013

Oleh : Kodar Solihat (Harian Pikiran Rakyat).

Faktor ketersediaan pakan hijauan menjadi


salah satu penentu utama untuk
mendongkrak populasi ternak Ruminansia di
Jawa Barat. Di tengah melonjaknya harga
daging, usaha beternak sapi, domba dan
kambing, budi daya rumput odot diharapkan
mampu menambah pasokan kebutuhan
daging secara domestic.

Sejak beberapa tahun lalu, penyediaan


pakan hijauan secara mandiri sudah
dilakukan, baik di lahan sendiri maupun
menumpang di lahan kehutanan negara dan perkebunan. Ini terutama setelah rumput
gajah sudah cukup memasyarakat dan menjadi salah satu andalan utama pasokan
pakan hijauan ternak.

Namun, sejak setahun terakhir ada terobosan baru dalam penyediaan sumber pakan
hijauan bagi ternak ruminansia. Di kabupaten Garut, Bogor, Subang, Ciamis dan Cianjur
mulai dikembangkan pakan hijauan ternak dari rumput odot. Jenis rumput ini dinilai
lebih mampu di cerna dan efisien bagi berbagai hewan ruminansia.

Dari bentuk fisik, rumput Odot memiliki batang yang pendek dan lunak sehingga
memudahkan penanganan, pemeliharaan dan pemanenan. Tinggi rumput ini sekitar 40-
75 cm, sehingga tak terlalu tinggi dibandingkan dengan rumput gajah.

Rumput odot nama aslinya rumput mott atau dikenal juga rumput gajah kerdil atau
gajah kate. Secara agronomis, rumput ini tergolong unggul. Rumput ini pada awalnya
dikembangkan di Florida Amerika Serikat. Namun di masyarakat Sunda menyebutkanya
rumput odot, nama yang diambil dari nama orang yang memasukan jenis rumput ini ke
Indonesia.

Dari kelompok peternak, penggunaan rumput odot sudah digunakan oleh kelompok
Barokah di Kab. Bogor sejak 1,5 tahun terakhir, untuk usaha peternakan sapi potong,
domba dan kambing. Cara ini sudah diikuti pula oleh sejumlah kecil kelompok peternak
lainnya, sehingga tidak lagi memerlukan rumput Gajah.

Ketua kelompok Barokah, Bangun Dioro mengatakan dengan penggunaan rumput odot,
para peternak akan memperoleh banyak efisiensi. Apalagi dalam pembudidayaan rumput
odot, para peternak akan memperoleh banyak efisienasi. Apalagi dalam pembudidayaan
rumput odot, rumput ini mudah tumbuh meski dibawah naungan. Tanaman ini lebih
tahan 40-50 persen hidup dibawah naungan pohon laindibandingkan dengan rumput
gajah.

Efisiensi yang dimaksud Bangun adalah, dalam pemberian pakan hijauan dari rumput
odot untuk sapi dan domba sama-sama mencapai 100 persen terdiri atas rumput odot,
sedangkan sisanya dari makanan jenis lain.

Kelebihan lainnya dalam penggunaan rumput odot untuk pakan, peternak tak perlu lagi
menggunakan mesin pencacah (Chopper) seperti yang selama ini digunakan untuk
mengolah rumput gajah. Begitu pula saat dicerna hewan ruminansia, rumput odot
gampang habis karena tak memiliki batang yang keras, katanya.
Dari segi pemanenan, antara rumput odot dengan rumput gajah tak berbeda jauh,
sekitar 40 hari, namun untuk pembibitan dilakukan dengan panen sekitar tiga bulan.

Dikatakan pula, penggunaan rumput odot sudah banyak dilakukan di Jawa Timur. Lain
halnya di Jawa Barat, baru sekitar 2 tahun terakhir, tetapi hasil dan efisiensinya sudah
terasa bagi usaha peternakan ruminansia.

Pengamat ternak, Mansyur dari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad)


menyebutkan, pembudidayaan rumput odot potensial dilakukan di Jawa Barat karena
memiliki curah hujan relative tinggi setipa tahunnya. Jika dibudidayakan pada daerah
yang cocok, potensi produksi segar antara 120-250 ton/ha/tahun, karena memiliki
anakan yang sangat banyak.

Ditambahkan, jika dibandingkan dengan pembudidayaan rumput gajah asal Taiwan,


pada pemotongan awal maksimal 10 tunas, lain halnya rumput odot, pada saat panen
awal, jumlah sekitar 26 tunas per rumpun. Pada panen selanjutnya mencapai 200 tunas.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sulawesi Utara.

Rumput odot produksinya banyak karena banyaknya anakan yang dihasilkan. Berbeda
dengan rumput gajah, lebih sedikit lebih karena besar dan beratnya batang, ujarnya.

Dikatakan pula, daun yang banyak pada rumput odot menunjukan banyaknya
kandungan protein. Hasil analisis yang dilakukan Fakultas Peternakan Unpad, tak kurang
11 persen dibandingkan dengan rumput lapangan yang hanya kisaran 6-8 persen.

Terkait social budaya masyarakat, menurut Mansyur, karena rumput odot ukurannya
pendek, memudahkan peternak dalam memanen. Hampir sebagian peternak kita
seringnya memanen hijauan berupa hijauan yang dibawa Carangka, Karung ataupun
Sundung.

Pada sisi lain, katanya, peternakan di Jawa Barat kebanyakan peternakan domba.
Rumput odot sangat disukai hewan ini. Lain halnya dengan rumput gajah, karena
ukurannya lebih besar dianggap sulit diberikan kepada ternak domba.

Begitu pula dengan kondisi lahan peternak di Jawa Barat, yang rata-rata tak begitu luas.
Rumput odot dapat ditumpangsarikan dan dapat tumbuh bersamatanaman lain,
sehingga terjadi optimalisasi penggunaan lahan dan dapat meningkatkan per satuan luas
lahan.

Dalam pembudidayaanya, harus diperhatikan pemeliharaan yang baik, terutama


pemupukan, pembersihan gulma dan teknik pemanenan. Jika gagal melakukan
pemeliharaan tersebut, jangan terlalu berharap semua potensi genetiknya muncul.

http://epaper.pikiran-rakyat.com/index.php/component/flippingbook/book/1713-rabu-
17-juli-2013/61-juli.html
"HIJAUAN DAN LIMBAH PERTANIAN
UNTUK PAKAN KAMBING"
Pengalaman Pemberdayaan Peternak Kambing
Kampoeng Ternak_Dompet Dhuafa
Di Propinsi Lampung

Demi ketersediaan hijauan makan ternak yang tetap sepanjang tahun, maka diperlukan
budidaya hijauan makanan ternak (HMT), baik dengan usaha perbaikan manajemen tanaman
keras atau penggalakan cara pengelolaan penanaman rumput unggul. Dengan cara demikian
kekurangan akan hijauan pakan dapat diatasi, sehingga nantinya dapat mendukung
pengembangan usaha ternak kambing yang akan dilakukan.
Pada daerah yang keadaan tanahnya selalu dilanda kekeringan, dimana air susah diperoleh,
tanaman keras (Jawa: ramban) seperti pohon nangka, pohon mahoni, pohon ketela karet,
pohon kaliandra, pohon turi, pohon alpukat, dan pohon dadap, sedangkan limbah yang dapat
dimanfaatkan seperti kulit kakao, bekatul, kulit kopi, ampas tahu, onggok singkong, pisang
afkir adalah solusinya. Waktu yang tepat untuk memulai menanam adalah pada awal musim
penghujan atau akhir musim kemarau. Pada awal musim hujan, tanaman baru yang akan
ditanam akan lebih mudah untuk hidup, karena tanaman baru secara otomatis akan mudah
mendapatkan air.
Semoga informasi jenis Hijauan Makanan Ternak yang di tanam di kelomok binaan pada
Pemberdayaan Peternak di Lampung ini dapat bermanfaat.

Jenis-Jenis Hijauan Makanan Ternak (HMT)


1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Tingginya bisa mencapai 5 m, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan dapat berbunga
seperti es lilin. Kandungan rumput gajah terdiri atas; 19,9% bahan kering (BK), 10,2%
protein kasar (PK), 1,6% lemak, 34,2% serat kasar, 11,7% abu, dan 42,3% bahan ekstrak
tanpa nitrogen (BETN). Rumput gajah mempunyai beberapa varietas, antara lain varietas
afrika dan varietas hawai. (1). varietas afrika, ditandai de ngan batang dan daun yang kecil,
tumbuh tegak, berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas
hawai. (2). varietas hawai, ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun
sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga. Panen pertama pada rumput gajah
dapat di lakukan pada umur 90 hari setelah tanam. Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali
pada musim hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi potongan dari permukaan
tanah antara 10-15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput
segar/hektar/tahun. Alangkah lebih baik kalau sehabis pemanenan rumput gajah diberi pupuk,
pupuk dapat berupa pupuk kimia (urea, npk, tsp/kcl) ataupun pupuk alami (kotoran ternak).
Sehingga pertumbuhan rumput itu akan semakin bagus dikemudian hari.

2. Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott)


Kami menyebutnya gajah kerdil, terjemahan bebas dari nama bulenya, Dwarf Elephant Grass.
Meski batangnya pendek, namun produktivitas daun tidak kalah dengan rumput gajah biasa.
Namun kami belum sempat menghitung berapa produktivitas rumpun. Selain pendek, Mott
juga memiliki batang yang pipih, tidak silinder penuh seperti biasanya rumput gajah.

3. Rumput Raja (King grass)


Rumput raja mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat
mencapai kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu agak
panjang pada daun helaian dekat liguna. Permukaan daun luas dan tidak berbunga kecuali
jika di tanam di daerah yang dingin. Rumput raja dapat di tanam di daeah yang subur di
dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah hujan tahunan lebih dari 1.000 mm.
Produksi hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat mencapai
40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput segar/hektar/tahun.
Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumput gajah Hawai ataupun
rumput Afrika.

4. Rumput Setaria (Setaria splendid)

Rumput setaria sering juga disebut sebagai rumput setaria lampung. Rumput setaria tumbuh
tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m, berdaun halus dan lebar berwarna hijau
gelap, berbatang lunak dengan warna merah keungu-unguan, pangkal batang pipih, dan
pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas. Rumput setaria sangat cocok di
tanam di tanah yang mempunyai ketinggian 1200 m dpl, dengan curah hujan tahunan 750
mm a tau lebih, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, dan tahan terhadap genangan air.
Pembiakan dapat di lakukan dengan memisahkan rumpun dan menanamnya dengan jarak 60
x 60 cm. Pemupukan di lakukan pada tanaman berumur kurang lebih dua minggu, dengan
pupuk urea 100 kg/hektar lahan, dan sebulan sekali di tambah dengan 100 kg urea/hektar.
Setaria dapat dibiakkan dengan merecah akarnya. Di daerah yang agak tinggi (1000an mdpl)
rumput ini jarang sekali kami lihat berbunga, namun di kebun kami di pakidulan (100
mdpl), setaria mudah berbunga. Pun demikian kami belum berhasil membiakkan Setaria
melalui biji.

5. Rumput Meksiko

Merupakan rumput potong,


Berumpun
Batang pipih
Daun lebar dan halus
Menyerupai daun jagung
6. Kaliandra (Calliandra calothrysus)

Tinggi tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m. tanaman kaliandra dapat tumbuh di
dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl, toleran terhadap tanah yang kurang subur,
dapat tumbuh cepat dan berbintil akar sehingga mampu menahan erosi tanah dan air. Manfaat
kaliandra pada makana ternak adalah sebagai bank protein.
Penanaman kaliandra pada tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan
gulma. Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penyubur
tanah. Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat dibuat sebagai tepung makanan ternak
kambing.
Kaliandra mengandung protein kasar 22,4%, lemak 4,1%, energi kasar 46,30 kkal/kg, SDN
24,0%, lignin 1995,0%, Ca 1,6% dan P 0,2%. Ada baiknya sewaktu pemberian makanan
kepada ternak di berikan secara campur. Hal ini bertujuan agar kandungan yang berada di
dalam masing-masing tanaman dapat saling melengkapi, sehingga kambing akan merasa
tercukupi kandungan gizi maupun proteinnya. Selain itu juga akan meminimalkan kambing
merasa bosan makan apabila di sajikan dalam satu jenis tanaman saja secara berulang-ulang.
Kambing akan memilih daun yang dia paling sukai terlebih dahulu, setelah daunan yang
disukainya habis, maka kambing baru akan menyantap rumputan jenis yang lain.

7. Gamal (Gliricidia sepium)

Pohon berukuran kecil sampai sedang tinggi sekitar 10-12 m. Daun bersirip ganjil, panjang
sekitar 30 cm. Helai daun 5-20 cm, berbentuk oval sampai bulat, panjang 2-7 cm dan lebar 1-
3 cm. Bunga membentuk kelompok tangkai pada batang muda dan tua. Bunga keluar tunggal
dengan 20-40 per tangkai, merah muda sampai ungu muda, bercampur putih. Buah polong
hijau dan kuning-coklat muda ketika tua, panjang 0-18 cm, lebar 2 cm, biji 4-10, kuning-
coklat muda sampai coklat dan hampir bulat.
Gliricidia (gamal) tahan terhadap pemangkasan berulang. Untuk pakan, pemangkasan
pertama pada 8-12 bulan setelah tanam pada ketinggian sekitar 0.5-1 m diatas tanah, dan
kemudian dapat dilakukan setiap 2-4 bulan tergantung pada curah hujan dan suhu.
Gliricidia sebagian besar akan menggugurkan daun pada musim kering. Untuk menghindari
kehilangan daun pada waktu ini, pangkaslah pada akhir musim hujan dan pangkas lagi pada 8
minggu setelah musim kering. Pemangkasan terakhir mungkin dapat dilakukan setelah 16
minggu musim kering. Gliricidia umumnya digunakan sebagai hijauan potong angkut dan
sangat jarang
Memiliki nilai nutrisi tinggi. Kadar ptotein kasar 18-30% dan kecernaan in vitro 60-65%.
Dengan perkecualian terhadap palatabilitas, variasi kualitas nutrisi antar provenan belum
dievaluasi.
Biasanya digunakan sebagai hijauan segar dan sumber protein tetapi mungkin saja sebagai
pakan tunggal di musim kering. Tingkat pemberian seringkali 1-3% dari berat badan untuk
sapi dan kambing. Peningkatan kenaikan berat badan sekitar 25% telah dilaporkan pada sapi
dara yang digembalakan pada campuran rumput-gamal.

8. Panicum maximum var. triclogum


Spesies tanaman yang bervariasi, berumpun dengan lepas atau padat, berizoma pendek, tegak
atau merunduk, berakar pada buku-buku bawah. Karena variasi agronomis, spesies ini
diperlakukan menjadi 2 tipe:
Tipe Tinggi/sedang (TS) - berumpun, mencapai tinggi >1,5 m dengan bunga;
Tipe Pendek (P) - berumpun, mencapai tinggi <1,5 m dengan bunga. Tidak tahan terhadap
pemotongan rendah berkali-kali. Untuk pemeliharaan jangka panjang, varitas Tinggi/sedang
seharusnya tidak dipotong atau digembalai dibawah 30 cm, dan seharusnya dipotong atau
digembalai dengan interval (selang waktu) 4 minggu untuk memperoleh hasil dengan
imbangan kualitas dan kuantitas terbaik. Varitas pendek dapat digembalai lebih rendah, tetapi
tetap lebih baik dibawah pemotongan dan penggembalaan yang dikelola dengan baik.
Nilai nutrisi; PK dari 6-25% tergantung pada umur dan suplai N.
Palatabilitas/kesukaan P. maximum disukai oleh ternak gembala, terutama dengan tingginya
konsumsi terhadap daun muda.
Potensi produksi; (10-) 20-30 (-60) ton/ha BK, tergantung pada varitas dan kondisi
pertumbuhan (terutama jika diberikan pupuk N tinggi).
Produksi ternak
Dapat mencapai sampai 0.8 kg/ekor/hari kenaikan berat badan dan sampai 1,200 kg/ha/tahun
kenaikan berat badan (umumnya 300-500 kg/ha/tahun kenaikan berat badan) tergantung
terutama pada tingkat penggembalaan dan tingkat pemberian pupuk N.
Keunggulan;
Daun banyak.
Pakan kualitas tinggi.
Potensi produksi tinggi.
Disukai ternak.
Cocok untuk gembala dan potong.
Tahan kekeringan.
Tumbuh diawal musim pada beberapa varitas.
Keterbatasan;
Memerlukan tanah subur.
Tidak tahan penggenangan air.
Tidak tahan penggembalaan berat.
Menjadi berbatang bila tidak dipotong atau tidak sering digembalai.

Limbah Pertanian; Pakan Ternak Kambing


Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk mensiasati kendala yang dialami oleh peternak
di musim kemarau. Musim kemarau yang panjang tentunya menjadi kendala bagi peternak
dalam memperoleh hijauan berupa rumput ataupun dedaunan untuk pakan ternak.
Produksi tahu, tempe, tapioka, kecambah, dan huller penggilingan padi pada umumnya
banyak diusahakan sebagai industri kecil dan industri rumah tangga seperti pembuatan
minyak kelapa di pedesaan. Limbah atau sisa ampasnya masih banyak yang dipasarkan
mentahan belum diolah menjadi komoditi produk yang memiliki nilai tambah produksi di
pedesaan. Kadang ampas atau limbah produksi pada musim basah tidak laku dijual dan
membusuk menjadi kotoran yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Begitu juga sisa-sisa
limbah sayuran pasar dan pertanian perkebunan setiap hari hanya menimbulkan kotoran,
belum termanfaatkan dan jumlahnya cukup banyak.

1. Hati pohon pisang/galih pisang, buah pisang afkir dan kulit pisang

Lampung sebagai sentra pertanian pisang menjadikannya limbah dari hasil produksi ataupun
limbah olahannya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing. Dan ini di terapkan di
beberapa mitra sebagai akan tambahan ataupun sebagai sumber pakan serat kasar.

Hati pisang/galih pohon pisang; hasil sisa dari produksi pisang


yang terdapat di tengah-tengah pohon pisang. Hati Pisang/galih pisang dapat diberikan pada
kambing segala umur dengan syarat hati pisang itu sudah dicacah terlebih dahulu dan
dilayukan 3 jam, untuk mengurangi kadar airnya dan getahnya.
Batang pisang yang tidak dipakai biasanya langsung dibuang atau untuk menahan laju air tapi
selain itu batang pisang juga bisa digunakan untuk pakan ternak karena kandungan yang
terkandung di dalam batang pisang dapat meningkatkan gizi pada ternak tersebut sehingga
akan meningkatkan kualitas dari ternak tersebut.
Kulit pisang mentah; hasil sisa dari produksi keripik pisang atau olahan pisang lainnya.
Buah pisang afkir; hasil sisa dari buah pisang segar yang akan di jual ke pasaran dan tidak
masuk seleksi, biasanya meruakan buah pisang di bagian ujung, rusak karena transportasi,
rusak karena saat pemanenean taupun buah pisang yang terpanen namun masih dalam kondisi
muda.

2. Air kedelai
Air kedelai; hasil sisa dari pembuatan tempe yakni air rebusan kedelai pertama yang
berwarna putih kuningan dan sangat kental dengan asoma asam dan wangi yang khas.
Pemberian dapat berupa sebagai air minum secara adlibitum maupun dikombinasikan dengan
suplemen lain/mineral dengan bekatul/dedak dengan konsentrat, ampas tahu atau bahan
pakan lain dalam bentuk comboran.

3. Ampas tahu

Amapas tahu; hasil sisa dari kedelai yang dibuat tahu. Penyimpanan untuk supaya tahan lama
dapat dilakukan dengan beberapa cara, pertama; penyimpanan dapat dilakukan dengan
pengeringan terlebih dahulu baik di jemur atau dioven, kedua; disimpan dalam karung
dengan disiram air setia 2 hari sekali, ketiga; disimpan dalam tong plastik dengan disiram air.
Ampas tahu merupakan bahan makanan penguat tambahan yang pemberiannya pada ternak
sebanyak 3 Kg/hari/ekor. Penggunaan ampas tahu ini bertujuan sebagi sumber energi dan
meningkatkan nafsu makan karena aromanya sangat disukai oleh kambing. Pemberian ampas
tahu dapat diberikan langsung dicampur ke dalam hijauan cacahan atau di kombinasi dengan
bahan lain dari limbah yang ada di lingkungan masyarakat.

4. Onggok (ampas tapioka)

Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung
tapioka. Sebagai ampas pati singkong (ubi kayu) yang mengandung banyak karbohidrat,
onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilai gizi yang terkandung pada onggok
adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air 20,31%, serat kasar 35% dan abu 4,4%. Pemberian
onggok singkong biasanya akan berpengaruh pada peningkatan jumlah susu yang dihasilkan
ternak. Onggok singkong ini diberikan tunggal sebanyak 2 ons/ekor/hari.
Asal Product :
Lampung
Harga / Price:
Onggok Kering Asalan : Rp 850,-/kg
Onggok Kering Super : Rp 1400,-/kg
Onggok Basah Asalan : Rp 17.500,- /karung (+/- 50kg)
Onggok Basah Super : Rp 19.500,- /karung (+/- 50kg)

5. Kulit singkong (ubi kayu)

Kulit singkong; merupakan limbah dari olahan singkong. Penyimpanan dapat berupa
dikeringkan di sinar matahari lalu disimpan dalam bentuk kering. Pemberian kulit singkong
kering dapat dilakukan secara langsung. Untuk kulit singkong basah atau segar dapat
dilakukan dengan dengan direndam selama 3 jam kemudian dibilas sebanyak 3 kali.

6. Kulit jagung

Kupasan kulit jagung ternyata bermanfaat untuk diberikan kepada ternak sebagai pakan
hijauan alternatif di musim kemarau. Kupasan Kulit Jagung ini dapat diperoleh dengan
mudah di lokasi pasar induk yang ada.
Harganya relatif murah, untuk membayar Kuli Angkut dan Pengumpul Kupasan serta
Transportasi adalah dihitung Rp. 5.000,- per karung dengan berat karung kurang lebih sekitar
30 Kg. Jadi per Kg nya dapat dihitung sekitar Rp. 150,-. Bila dalam 1 hari ternak
mengkonsumsi 5 Kg Hijauan maka Biaya Pakan per harinya cukup Rp. 750,- per ekor! Kita
pun dapat memberikan nafkah tambahan bagi para pekerja di pasar.
Disarankan untuk menjemur terlebih dahulu Limbah Organik Pasar yang baru tiba. Kemudian
bilamana memungkinkan untuk mencacahnya sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi oleh
ternak.

7. Kulit kakao (cangkang/pod)


Kulit buah kako ini berkwalitas cukup baik dengan kandungan gizi kulit buah kakao terutama
kandungan protein kasar yaitu 8,5 %. Pemberian secara langsung kulit kakao dengan
dipotong-potong (dicacah) dengan panjang 5 cm dan lebar 1 cm. Pemberian kulit buah kako
kepada kambing sebesar 70% dan 30% dapat dipenuhi dari hijauan lain atau konsentrat atau
pakan lainnya. Kulit buah kako yang merupakan hasil sisa buah segar/hijau/merah juga dapat
diberikan sebagai pakan tunggal atau pakan tambahan yaitu pada siang hari atau pada malam
hari yang merupakan bahan pakan sumber energi.
Sebagai contoh penambahan pakan limbah kakao sebanyak 100 200 gram/ekor/hari mampu
meningkatkan pertumbuhan kambing muda sebesar 119 gram/ekor/hari dibandingkan jika
hanya diberikan hijauan makanan ternak (HMT), pertumbuhan hanya mencapai 64
gram/ekor/hari.

8. Kulit daun bawang merah

Libah sayuran ini dapat diberikan sebagai campuran bahan pakan yang lain dalam jumlah
30% dari total hijauan yang dikonsumsi ternak

9. Bekatul

Bekatul adalah hasil samping proses penggilingan padi.


Sebenarnya, dedak mengandung paling tidak 65 persen dari zat gizi mikro penting yang
terdapat pada beras dan komponen tanaman bermanfaat yang disebut fitokimia, berbagai
vitamin (thiamin, niacin, vitamin B-6), mineral (besi, fosfor, magnesium, potassium), asam
amino, asam lemak esensial, dan antioksidan (Hariyadi, 2003).
Pada musim panen keberadaan Dedak Padi memang cukup banyak dan seringkali disimpan
untuk pemakaian jangka panjang. Akan tetapi dedak padi tidak dapat disimpan lama karena :
Mudah rusak oleh serangga dan bakteri.
Mudah berjamur.
Mudah berbau tengik
Popularitas dedak padi

10. Tetes tebu (molase)


Molase adalah sejenis sirup yang merupakan sisa dari proses pengkristalan gula pasir. Molase
tidak dapat dikristalkan karena mengandung glukosa dan fruktosa yang sulit untuk
dikristalkan.
Sumber molase itu sendiri didapatkan dari 2 macam. Pertama dari tebu dan kedua dari bit.
Dari kedua sumber tersebut akan didapatkan molase yang berbeda sifat dan pengolahannya.
Molase ternyata memiliki kandungan zat yang berguna. Zat-zat tersebut antara lain kalsium,
magnesium, potasium, dan besi. Molase memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi,
karena terdiri dari glukosa dan fruktosa. Berbagai vitamin terkandung pula di dalamnya.

11. Kulit kacang-kacangan


Kulit kacang-kacangan yang dapat dijadikan pakan ternak kambing meliputi; kulit kacang
tanah, kulit kacang merah dan kulit kacang panjang.

Pakan Ternak: Gajah Kerdil dan Setaria

Belum lama ini kami bermain ke kebun di pakidulan, selain mencoba tanam beberapa jenis pohon
kayu, disana kami menanam beberapa jenis rumput unggulan untuk pakan ternak.

Ternyata dibandingkan dengan penanaman di sekitar Bandung, wuih jauh sekali perbedaan
tumbuhnya.

Rumput dan tanaman-tanaman yang kami tanam di sana memiliki performa yang lebih baik
dibandingkan di dataran tinggi di sekitar Bandung dan Cicalengka. Anakan rumput lebih
banyak, daun lebih sehat dan segar. Perkiraan kami ini karena pemanasan dan nutrisi di tanah
yang lebih baik, padahal kami tidak melakukan pemupukan intensif, pupuk sama saja dengan
penanaman kami sebelumnya yaitu pupuk kandang kotoran sapi.

Rumput unggulan yang kami tanam diantaranya adalah:

Pennisetum purpureum cv. Mott


From Rumput dan Forage

Kami menyebutnya gajah kerdil, terjemahan bebas dari nama bulenya, Dwarf Elephant Grass.
Kami pernah menyinggung si kerdil ini pada tulisan lama mengenai HIJAUAN PAKAN
TERNAK: Rumput Gajah. Setelah dilihat-lihat lagi, ternyata itu tulisan tahun 2005, dan sejak
itu kami secara iseng berusaha mencari siapa dan dimana yang memiliki bibitnya. Beruntung
tahun kemarin (2008) seorang rekan mengirimkan sms bahwa beliau memiliki varietas
rumput gajah yang batangnya pendek. Wuih, ini dia pikir kami. Tidak menunggu lama saya
segera minta dikirim sampel. Tidak tanggung-tanggung, rekan kami ini mengirimkan sampel
sebanyak 1 karung berisi kurang lebih 500 batang setek. Lain daripada rumput gajah biasa,
batang si kerdil ini pendek, hanya sekitar 20 cm.
From Rumput dan Forage

Meski batangnya pendek, namun produktivitas daun tidak kalah dengan rumput gajah biasa.
Namun kami belum sempat menghitung berapa produktivitas rumpun. Selain pendek, Mott
juga memiliki batang yang pipih, tidak silinder penuh seperti biasanya rumput gajah.
From Rumput dan Forage

Kami juga tidak memiliki data teknis mengenai nutrisi si gajah kerdil ini. Tapi logika kami
mengatakan karena batangnya lebih pendek, seharusnya Mott menggunakan air lebih sedikit
dan nutrisi yang lebih efisien. Karena pada rumput gajah yang biasa (kecuali kultivar yang
dikenal dengan nama Taiwan), batang rumput gajah sering menjadi waste karena terlalu keras
untuk dikunyah sapi.

Selain si kerdil, kami juga menanam rumput unggulan lainnya.

Setaria sphacelata

Ini sebetulnya bukan jenis rumput baru. Menurut penuturan pak Athol J. Kilgour, seorang
praktisi ternak yang sering kami mintakan saran dan pertimbangannya, rumput Setaria ini
beliau bawa dari negaranya di New Zealand untuk ditanam di perkebunan Pangjebolan,
Lembang. Kira-kira sekitar tahun 1960-an. Nampaknya dari sana menyebar kemana-mana
termasuk wilayah Lampung. Sehingga pertama kali menanam bibit ini (sebelum kenal dengan
Mr Athol) kami diberi tahu bahwa rumput ini bernama rumput Lampung.

Nah layaknya rumput dan tanaman-tanaman lain yang tumbuh di Pakidulan, kami cukup
surprise dengan pertumbuhan si Lampung yang cukup amazing. Daun terlihat hijau royo-royo
dan segar sekali. Kambing dan domba termasuk yang paling hobi sama rumput ini, kalau sapi

sih udah ngga usah diomongin lagi .


From Rumput dan Forage

Setaria dapat dibiakkan dengan merecah akarnya. Di daerah yang agak tinggi (1000an mdpl)
rumput ini jarang sekali kami lihat berbunga, namun di kebun kami di pakidulan (100
mdpl), setaria mudah berbunga. Pun demikian kami belum berhasil membiakkan Setaria
melalui biji.

From Rumput dan Forage


Ciri khas dari rumput setaria adalah batang bawahnya yang berwarna merah. Pak Athol
sempat mengungkapkan bahwa rumput ini dapat bersimbiosa dengan semacam mikroba yang
dapat memfiksasi nitrogen. Biasanya ditandai dengan batang bawah (dibawah kulit yang
berwarna merah itu) berlendir.

From Rumput dan Forage

Selain itu kami juga menanam rumput African Star Grass (Cynodon nlemfuensis). Ini jenis
rerumputan untuk padang penggembalaan. Tapi sayang kami terlupa mengambil gambarnya.
Mungkin next time kalau kesana lagi.

Sebulan Setelah Rumput Gajah Ditanam

Desember 13, 2010 at 3:46 pm 3 komentar

Tak terasa sudah sebulan lamanya. Rumput gajah sudah mulai meninggi bahkan sudah
mencapai tinggi lebih dari 80 cm. Di antaranya sudah mencapai 1 meter. Batangnya pun
terlihat putih dan besar. Melihat perkembangannya yang cukup pesat, wajarlah para peternak
memilihnya sebagai pakan untuk ternak mereka. Sebelumnya saya telah mengulas rumput
gajah pada tulisan Rumput Gajah Setelah 19 Hari Penanaman dan Rumput Gajah Tahap
Awal.

Beberapa foto rumput gajah akan memberikan gambaran secara jelas pertumbuhannya secara
signifikan.
Gambar 1 - Rumput Gajah setelah sebulan

Tampak rumput gajah sudah cukup rimbun dan tinggi. Biasanya rumput gajah dapat dipanen
setelah 60 hari sejak penanaman. Kemudian panen kedua dan seterusnya setiap 30 hari sekali.

Gambar 2 - Rumput Gajah Lebih tinggi dari 80 cm

Ketinggiannya yang mencapai lebih dari 80 cm. Beberapa di antaranya bahkan telah
mencapai hampir 1,2 meter per rumpun.
Gambar 3 - Rumput gajah dari dekat

Pada bagian bawah rumput gajah tampak beberapa tumbuhan lain mulai tumbuh. Tumbuhan
ini bisa dipanen seiring dengan panen rumput gajah. Tidak perlu dianggap sebagai gulma.

Tampak stek rumput gajah pada gambar berikut. Stek tersebut terlihat seperti membusuk,
tetapi batang rumput gajah yang tumbuh di antara buku-bukunya terlihat begitu kokoh.

Gambar 4 - Stek rumput gajah


Gambar 5 - Stek rumput gajah (2)

Gambar 6 - Stek rumput gajah (3)

Pinggiran daun rumput gajah tidak tajam dan terasa lunak di kulit.
Gambar 7 - Daun rumput gajah
Gambar 8 - Daun rumput gajah (2)

Dari gambar-gambar tersebut, terlihat kalau helaian daun rumput gajah sudah membuat tanah
di bawahnya tidak begitu terlihat. Sayangnya lahan rumput gajah masih sedikit sekali
sehingga harus ada ekspansi untuk meningkatkan hasil panen rumput gajah.

Anda mungkin juga menyukai