Anda di halaman 1dari 4

Teknik budidaya dan pengolahan tanaman singkong

Dalam budidaya singkon agar hasil yang diperoleh berkualitas perlu adanya teknik budidaya yang baik
dan benar. Manfaat singkong tidak hanya terdapat pada ubinya saja tetapi juga daun, daunnya dapat
digunakan sebagai bahan masakan, biasanya daun ubi dimanfaatkan untuk sayuran, baik sayur tumis
maupun sayur santan. Jadi tanaman ini sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, maka dari itu saat
ini banyak sekali bisnis dengan menggunakan singkong. Dengan banyaknya permintaan yang ada
dipasaran menjadikan singkong tanaman bernilai ekonomis. Berikut adalah tahapan untuk
membudidaya tanaman singkong yang baik dan benar.

a. Persiapan

Dalam proses penanaman singkong agar menghasilkan hasil yang maksimal dan bermutu, maka
diperlukan persiapan yang matang antaranya dengan memperhatikan intensitas curah hujan 150 200
mm saat tanaman berusia 1-3 bulan, 250-300 mm saat berumur 4-7 bulan, dan sekitar 100-150 saat
akan panen dan saat panen. Selain curah hujan suhu udara juga diperlukan untuk memaksimalkan hasil
yang terbaik dari singkong yakni dengan suhu minimal 10°C. Apabila suhu dibawah itu akan menjadikan
pertumbuhan singkong terhambat dan hasilnya akan lebih kecil. Selain itu kelembaban juga dibutuhkan
yakni sekitar 60-65%, serta sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 10 jam per harinya, hal ini bertujuan
agar mendukung kesuburan daun dan memaksimalkan pertumbuhan singkong. Tanaman ini merupakan
tanaman umbi-umbian yang tumbuh dengan metode stek batang sebagai bibitnya. Dengan cara memilih
tanaman singkong yang usianya 10-12 bulan dan dengan ukuran sedang. Lebih efektif lagi dengan
memilih batang yang sedang tidak tua tidak muda setelah itu memotong sekitar 20 cm dan dengan
diameter 1,5 cm agar singkong yang dihasilkan lebih maksimal. Lalu ditancapkan ke lahan yang sudah
disiapkan.

Persiapan lahan

Dibutuhkan lahan yang berkualitas yaitu luas dan subur. Lahan yang diperlukan memiliki struktur
gembur, remah, tidak terlalu poros, dan memiliki banyak bahan organik didalamnya. Dengan begitu dan
juga dengan tata udara yang baik maka tanah akan mudah diolah. Dengan jenis tanah aluvial
latosol,podsolik merah kuning, grumusol, mediteran, dan andosol, sangat cocok untuk ditanami
singkong. Tingkat keasaman yang diperlukan oleh tanaman singkong yaitu 4,5 - 8,0 dengan pH ideal
sekitar 5,8. Dengan begitu tanah diindonesia sangat cocok ditanami singkong.

Langkah selanjutnya itu yaitu dengan membuka lahan dengan begitu gulma,rumput akar tanaman
sebelumnya akan hilang. Tahap ini dilakukan agar akar singkong yang baru dapat berkembang tanpa ada
penghalang selain itu juga untuk membasmi inang untuk hama dan penyakit yang akan datang .

Setelah itu membuat bedengan hal ini dilakukan agar memudahkan dalam pemeliharaan dan
pembersihan dari tanaman liar. Pengapuran juga dilakukan untuk memelihara tanaman singkong
bertujuan untuk menaikan pH tanah yang dilakukan pada tanah yang memiliki sifat asam dan gambut.
Untuk kapur yang cocok memakai kalsit/kaptan (CaCO3). Pengapuran di lakukan saat pembajakan dan
juga saat pembedengan kasar dengan dibarengi juga pemberian pupuk kandang.

b. Penanaman.
Penanaman singkon harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan yang kering dapat
dilakukan saat awal musim hujan atau saat musim penanaman padi. Dengan menggunakan jarak tanam
80 cm x 120 cm dengan pola monokulturan.

Setelah penanaman tersebut harus direndam dengan pupuk hayati SOT HCS yang dicampur air dengan
lama 3-4 jam. Setelah itu ubi dapat ditanam di lahan hal ini dilakukan agar pertumbuhan bibit lebih baik.

Cara penanaman singkong dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah batang, kemudian tanamkan
sedalam 5-10 cm atau kurang lebih 1/3 bagian dari batang yang ditancapkan. Tetapi jika lahan yang
dipakai keras atau berat dan lembab, batangnya dapat ditanam saja. Setelah beberapa hari batang
tersebut akan ditumbuhi daun-daun kecil.

c. Pemeliharaan

 Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut dan mengganti atau menyulam kembali dilakukan
saat pagi atau sore saat cuaca tidak panas.

 Penyiangan, dilakukan untuk menghilangkan rumput atau tanaman yang mengganggu lainnya.
Penyiangan ini dapat dilakukan minimal 2 kali dalam sekali tanam. Singkong harus terbebas dari
tanaman pengganggu lainnya selama periode 5-10 HST. Apabila tanaman pengganggu tetap ada
akan menjadikan tanaman singkon kwalitasnya akan menurun hingga 75% dibanding tanpa ada
tanaman liar.

 Penimbunan, dilakukan kan dengan menggemburkan tanah dan tanah dibuat seperti gundukan.
Dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

 Pemangkasan , jika tanaman ubi kayu sudah cukup tinggi harus dipangkas agar cabang baru
dapat menjadi bibit yang baru. Pemangkasan ini dilakukan karena tanaman singkong harus
memiliki 2-3 cabang. Dengan begitu langkah ini dapat membantu batang pohon agar bisa
digunakan saat musim mendatang.

 Pemupukan, pupuk yang cocok digunakan untuk tanaman singkong adalah pupuk kandang
dengan kebutuhan 2 ton per hektarnya. Jenis pupuk kimia juga dapat diberikan seperti pupuk
urea, pupuk TSP dan pupuk KCI. Pemberian pupuk dilakukan saat masa tanam 2-3 bulan dengan
perbandingan N:P:K = 1/3 : 1 : 1/3. Sedang dimasa selanjutnya diperlukan pupuk dengan
perbandingan 2/3 : 0 : 2/3. Pemberian ini dilakukan setiap pagi dengan metode dikocor.

 Pengairan , saat fase awal ditanam sampai umur 4-5 bulan HST, tanaman singkon harus dengan
keadaan lembab. Untuk tanah yang kering dapat dilakukan pengairan. Saat musim kemarau juga
dilakukan hal yang sama, pengairan ini dilakukan dengan sistem genangan bertujuan agar air
dapat meresap ke dalam tanah.

d. Panen

Panen singkong dengan menghasilkan hasil yang memuaskan saat usia 6-8 bulan untuk singkon varietas
genjah, dan umur 9-12 bulan untuk singkong varietas dalam. Memanen singkong dapat dilakukan
dengan mencabut batangnya dan jika ubinya tertinggal dapat dicangkul.
PENGOLAHAN SINGKONG

Singkong yaitu makanan pokok yang sampai saat ini masih digunakan oleh penduduk Indonesia.
Singkong ini dapat digunakan sebagai olahan pangan melalui agroindustri. Pengembangan ini dapat
diharapkan memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan petani.

Singkong ini dapat dijadikan olahan berbagai makanan dan juga dapat dijadikan bahan kimia. Produk
makanan tradisional dari singkon seperti : tiwul, gogik, growol, dan tape. Produk makanan pokok seperti
liwet dan juga nasi singkong, Produk jajanan dari singkong seperti kue kacamata, lempet, getuk, kerupuk
singkong, kripik. Selain itu juga dapat diolah menjadi tepung tapioka, gaplek, dan juga tepung kasava.

Cara pembuatan tepung kasava

 Singkong dikupas dan dicuci hingga bersih.

 Kemudian disawut dan diperas sebagian airnya.

 Singkong dijemur hingga kering.

 Kemudian digiling dan dikemas.

Cara pembuatan tepung tapioka

 Singkong dikupas dan dibersihkan lalu diparut.

 Peras airnya hingga tuntas.

 Air tersebut diendapkan selama semalam.

 Paginya harinya air dibuang dan endapannya dikeringkan hingga kering.

 Dan tepung tapioca siap digunakan.

Cara pembuatan kerupuk

Bahan-bahan :

 Singkong

 bawang putih

 ketumbar

 garam

langkah-langkah :

 Singkong dikupas dan dicuci sampai bersih lalu dipotong.

 Kemudian dikukus hingga masak.

 Haluskan garam, ketumbar dan bawang putih.

 Haluskan singkong dan campur dengan bumbunya.


 Cetak tipis dengan ukuran sesuai selera.

 Jemur hingga kering, selama penjemuran dilakukan pembalikan

Banyak sekali olahan makanan dari singkong. Di Indonesia sendiri banyak sekali makanan tradisional
yang terbuat dari singkong. Namun banyak juga sekarang anak muda yang kurang menyukai makanan
dari singkong. Oleh karena itu perlu adanya inovasi olahan makanan singkong.

Singkong yang cocok diolah menjadi makanan yaitu singkong yang kulit luarnya berwarna coklat dengan
kulit dalam berwarna merah muda atau merah marun selain itu singkong yang baik akan mudah patah.
Hindari memilih singkong yang kulitnya sudah terbuka, cari singkong yang mulus tidak terbuka, juga
lembut karena itu adalah singkong dengan kwalitas yang baik dan mantap rasanya.

Berikut adalah makanan dari singkong yang kekinian :

 Singkong Thailand Tabur Mutiara

Makanan ini sangat cocok dijadikan camilan saat kumpul dengan keluarga, bahannya cukup
simpel yaitu singkong, sagu mutiara, tepung maizena, air, garam, santan, gula pasir, dan juga
daun pandan. Caranya dengan merebus singkong yang sudah dibersihkan lalu masukan gula,
garam dalam rebusan. Rebus sekitar 45 menit hingga singkong empuk. Angkat dan tiriskan lalu
rebus mutiara dan sisihkan. Campur maizena dengan air, gula, garam, pandan, santan, dan
sebagainya. Masak sambil diaduk rata, agar santan tidak pecah. Terakhir masukan singkong dan
mutiara tadi dalam satu wadah dan siram dengan saus tadi. Sajikan saat hangat.

 Kripik singkong balado

Siapkan singkong, cabai, bawang putih, bawang merah, cuka, gula, dan garam serta minyak
untuk menggoreng. Bersihkan singkong dan iris tipis² lalu goreng sampai renyah dan berwarna
kuning keemasan, selanjutnya haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, dan garam lalu
tumis hingga harum tambahkan gula lalu aduk hingga mengental. Langkah terakhir campur
singkong yang sudah digoreng dengan bumbunya tadi dan diaduk merata. Dan kripik singkong
balado siap disajikan.

 Skotel singkong

Makanan ini berasal dari Belanda yang diolah dengan makaroni atau kentang. Namun kini
diganti dengan singkong caranya dengan memarut singkong yang sudah dikupas, lalu
mencampurnua dengan telur, susu, cair, saus tomat, sosis dan bumbu lain jangan lupa
tambahkan keju parut. Lalu panggang hingga matang dan skotelpun siap dinikmati.

 Pizza singkong

Makanan dari itali ini juga dapat dikreasikan dengan mengganti bahan utama dengan singkong.
Caranya dengan kukus parutan kasar singkong, dan gunakan sebagai pengganti adonan pizza.
Tambahkan toping pizza seperti bawang bombai, saus, keju, paprika, daging giling. Panggang
hingga matang dan sajikan

Anda mungkin juga menyukai