Diajukan oleh :
CV. CIREMAI MANDIRI
ALAMAT :
BLOK REBO RT 001 RW 008 KELURAHAN MAJALENGKA
KULON KECAMATAN MAJALENGKA KABUPATEN
MAJALENGKA
CV. CIREMAI MANDIRI
Blok Rebo RT 001 RW 008 Kelurahan Majalengka Kulon
Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka
Nomor : 01 Kepada
Lampiran : 1 (satu) berkas proposal Yth.
Perihal : Investasi Usaha Ternak ………………………………
di
Tempat
Sehubungan kita ketahui dan maklumi bahwa negara kita adalah negara
agraris yang sebagian besar penduduk di pedesaan adalah petani dan peternak.
Potensi yang besar yang merupakan anugrah tuhan yang Maha Esa belum
sepenuhnya memberi manfaat yang besar bagi masyarakat. Hal itu disebabkan
oleh beberapa faktor salah satunya faktor permodalan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, kelompok ternak ayam kampung
“Pakauman” mencoba mengajukan bantuan permodalan dengan harapan dapat
memberikan nilai tambah dalam meningkatnkan tarap hidup masyarakat
khususnya anggota kelompok ternak tersebut.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, semoga mendapat perhatian
dan menjadi bahan pertimbangan bagi Bapak.
Mengetahui :
Ketua RT 01 RW 08 Ketua RW 08
Kelurahan Majalengka Kulon Kelurahan Majalengka Kulon
A. Latar Belakang
Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat
dan banyak dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya tergolong mudah,
daya tahan hidupnya cukup tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan
mudah serta banyak digemari masyarakat karena baik daging maupun telurnya
memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam ras. Secara umum, ayam
kampung masih banyak dipelihara secara ekstensif-tradisional atau umbaran
walaupun sudah ada beberapa peternak yang membudidayakannya secara intensif,
namun jumlahnya masih sedikit.
Hal ini dapat kita dilihat dari jumlah populasi ayam kampung yang
jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan ayam ras baik secara nasional maupun
yang ada di daerah Kabupaten Majalengka. Sementara Permintaan daging ayam
kampung cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dengan
kenyataan dilapangan tersebut tentunya sangat mendukung untuk memulai usaha
Perternakan ayam kampung tersebut karna bisnis tersebut sangat menjanjikan
untuk mendapatkan pendapatan yang cukup besar sehingga mampu
menggerakkan ekonomi yang notabenenya merupakan usaha skala mikro. Selain
itu Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat
bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan
dan pengolahan daging ayam kampung serta limah kotoran yang bisa ikut dijual
kepada petani untuk memberi nutrisi pada tanamannya.
Selama ini penyebab Rendahnya tingkat produksi ayam kampung di
masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang
relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan ayam ras, terbatasnya manajemen
pemeliharaan dan tingginya variasi genetik pada ayam kampung itu sendiri
sehingga masih banyak peternak yang kurang membudidayakannya terutama
untuk penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam kampung ini dibudidayakan
secara intensif dengan pemberian pakan yang baik dan teratur, pertumbuhan ayam
jauh lebih cepat dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya atau
umbaran. Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif, pemberian pakan
dan vaksin secara teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan
sekitarnya, pertumbuhan ayam kampung pedaging akan lebih cepat panen.
C. Analisis Pasar
D. Metode Pelaksanaan
E. Aspek Keuangan
1. Anggaran Biaya
No Jenis Anggaran Qty Harga Jumlah (Rp)
DOC 100 Rp. 5000 Rp. 500.000
Pakan DOC 30 hari 511 1 karung Rp. 400.000 Rp. 400.000
Pakan pembesar 512 2 karung Rp. 400.000 Rp. 800.000
Sekam padi 15 karung Rp. 5.000 Rp. 75.000
Vitamin + vaksin Rp. 100.000 Rp. 100.000
Listrik 2 bulan Rp. 300.000 Rp. 300.000
Transportasi Rp. 500.000 Rp. 500.000
Total Rp. 2.675.000
Perhitungan 4 kali panen selama 3 bulan : Rp. 2.675.000 x 4 Rp. 10.700.000
2. Target Penjualan
Keterangan:
- Asumsikan bobot ayam selama 2 bulan adalah 1,5 kg / ekor
- Tingkat kematiannya 5% jadi kemungkinan ayam mati ialah 5 ekor
4. Kesimpulan :
Total modal yang dikeluarkan selama usaha yaitu Rp. 10.700.000 dalam waktu 3
bulan ayam siap di jual dengan harga pasar Rp. 35,000 / kg dan menghasilkan
pendapatan kotor Rp. 20.250.000 dan sehingga pengusaha dapat balik modal dan
menghasilkan untung Rp. 9.550.000,-