Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

USAHA PETERNAKAN AYAM KAMPUNG PEDAGING


DAN AYAM KAMPUNG PETELUR
1.      Latar Belakang.

                  Ayam kampung atau ayam buras sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan banyak

dibudidayakan di pedesaan. Karena perawatannya tergolong mudah, daya tahan hidupnya cukup

tinggi, adaptasi dengan lingkungan dan makanan mudah serta banyak digemari masyarakat

karena baik daging maupun telurnya memiliki cita rasa yang lebih disukai dibandingkan ayam

ras. Secara umum, ayam kampung masih banyak dipelihara secara ekstensif-tradisional atau

umbaran walaupun sudah ada beberapa peternak yang membudidayakannya secara intensif,

namun jumlahnya masih sedikit.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah populasi ayam kampung yang jumlahnya lebih sedikit

bila dibandingkan ayam ras baik secara nasional maupun yang ada di daerah Kabupaten

Kepulauan Tanimbar. Rendahnya tingkat produksi ayam kampung disebabkan oleh beberapa

faktor seperti tingkat pertumbuhannya yang relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan ayam

ras, terbatasnya manajemen pemeliharaan dan tingginya variasi genetik pada ayam kampung itu

sendiri sehingga masih banyak peternak yang kurang membudidayakannya terutama untuk

penghasil daging dan telur. Padahal, bila ayam kampung ini dibudidayakan secara intensif

dengan pemberian pakan yang baik dan teratur, pertumbuhan ayam jauh lebih cepat

dibandingkan dengan pola pemeliharaan ala kadarnya atau umbaran.


Oleh karena itu, dengan pemeliharaan yang intensif, pemberian pakan dan vaksin secara

teratur serta menjaga kebersihan kandang maupun lingkungan sekitarnya, pertumbuhan ayam

kampung pedaging akan lebih cepat.

2.      Visi Usaha

Untuk Mengembangkan Ternak ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur di

Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

3.      Misi

Adapun misi tujuan dari Peternakan ini adalah :

1.      Memberikan kemudahan bagi yang membutuhan daging ayam kampung di Kabupaten

Kepulauan Tanimbar.

2.      Memberikan kemudahan bagi yang membutuhkan telur ayam kampung di Kabupaten Kepulauan

Tanimbar.

3.      Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

4.      Membangun semangat usaha ternak kepada kalangan masyarakat di Kabupaten Kepulauan

Tanimbar

5. Membangun kemandirian masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam menghadapi

tantangan global.
4.      Tujuan Kegiatan

Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengembangkan potensi peternakan ayam kampung

pedaging dan ayam kampung petelur sehingga mampu membuka peluang kerja baru yang pada

akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup.

5.      Manfaat Kegiatan

Manfaat dari usaha peternakan ini adalah :

         Mengembangkan potensi peternakan ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur

         Menambah pengalaman dan meningkatkan kerja sama dalam manajemen usaha

         Membuka peluang kerja baru

         Meningkatkan pendapatan atau penghasilan

         Membantu dalam memenuhi kebutuhan daging dan telur

6.      Jenis Usaha

Jenis usaha yang dimaksud adalah peternakan ayam kampung pedaging dan ayam

kampung petelur.

7.      Lokasi Pemeliharaan

Usaha peternakan ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur ini berlokasi di

Kelurahan Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar.


8.      Kelebihan usaha

Usaha ternak ayam merupakan salah satu usaha yang menghasilkan daging dan telur

dengan keuntungan yang cukup besar. Maka usaha ini banyak diminati para pencari usaha.

Selain itu menjalankan usaha ini juga memiliki waktu yang relative cukup santai, jadi usaha ini

tidak mengganggu kegiatan sehari – hari.

9.      Kekurangan usaha

Dalam merawat ayam diperlukan teknik dan pengetahuan yang tepat tentang peternakan.

Karena beternak ayam tidaklah mudah, karena takaran makan, minum, luas kandang serta

lingkungan kandang juga harus disesuaikan agar ayam dapat tumbuh dengan baik. Karena

banyaknya penyakit seperti flu burung, dan penyakit ayam lainnya dapat mengancam usaha.

10.  Deskripsi Usaha

Usaha ini bergerak di bidang peternakan ayam kampung sebagai penghasil daging dan

telur. Usaha ini dikelola oleh dua orang sebagai pemilik usaha dan untuk jangka pendek dibantu

oleh satu orang karyawan. Sementara untuk jangka panjangnya diharapkan mampu menyerap

lebih banyak lagi tenaga kerja seiring dengan perkembangan usaha yang dijalankan.

11. Kondisi Usaha

Kondisi usaha yang sedang kami jalankan / sedang berlangsung dengan skala kecil yang

terdiri dari 3 ekor ayam kampung jantan dan 7 ekor ayam kampung betina dengan produksi telur

ayam kampung per hari berkisar antara 1 – 5 butir telur per hari. Oleh karena itu kami berniat

untuk memperbesar produksi peternakan.


12.  Strategi Pemasaran

Untuk pemasarannya, pada tahap awal hasil ternak akan dipasarkan langsung ke pasar-pasar

tradisional baik yang ada di sekitar peternakan maupun pasar lain yang ada di Saumlaki dengan

terlebih dahulu melakukan survei pasar untuk mengetahui berapa kebutuhan ayam kampung

pedaging ini dipasaran. Selain itu, hasil ternak juga dapat dipasarkan langsung kepada konsumen

seperti masyarakat sekitar dan warung-warung yang menyediakan menu ayam kampung. Untuk

tahap-tahap selanjutnya akan lebih mudah karena diharapkan usaha peternakan ini sudah

mempunyai pelanggan tetap atau pengepul yang menampung hasil ternak.

13.   Analisis Usaha

  Pembuatan kandang = Rp 25.000.000,00

  Pakan per bulan = Rp 2.000.000,00 (biaya tetap)

  Peralatan makan dan minum = Rp 1.000.000,00

        Jumlah Rp 28.000.000,00

  Pembelian ayam kampung jantan 10 ekor @Rp 300.000,00 = Rp 3.000.000,00

Pembelian ayam kampung betina 100 ekor @Rp 100.000,00 = Rp 10.000.000,00

  Vaksin dan vitamin= Rp 500.000,00 (biaya tetap)

  Biaya transportasi =Rp 500.000,00 (biaya tetap)

                                    Jumlah Rp 14.000.000,00
Total biaya tatap dan biaya variabel:

Biaya tetap + biaya variable = Rp 28.000.000,00 + Rp 14.000.000,00

= Rp 42.000.000,00

a.       Pendapatan

Asumsi bobot rata-rata ayam per ekor 0.8 – 1 Kg dan tingkat kematian ayam pada saat

pemeliharaan hingga panen 5%

  30 ekor x Rp 100.000 = Rp 3.000.000,00

25 butir telur / hari x Rp 5.000,00 = Rp 125.000,00 x 30 hari (750 butir telur) = Rp. 3.750.000,00

Total pendapatan Rp 6.750.000,00

b. Keuntungan

Total keuntungan

   Total pendapatan – Biaya tetap = Rp 6.750.000,00 – Rp 3.000.000,00 = Rp 3.750.000,00/ bulan

14.  Penutup

            Demikian proposal ini kami ajukan, semoga dapat memberikan gambaran yang jelas

tentang usaha peternakan ayam kampung pedaging dan petelur ini. Kami ucapkan terima kasih

atas bantuan dan dukungannya baik moral maupun materiil dengan harapan semoga usaha ini

dapat berjalan dengan baik dan lancar serta berkelanjutan untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai