PERMOHONAN BANTUAN
PENGEMBANGAN USAHA
AYAM PETELUR
Diajukan oleh :
Kepada Yth.
….…………………………………….
di
Kota Tasikmalaya
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji Syukur kami Panjatkan semoga Bapak selalu ada dalam lindungan-Nya dan diberi
kelancaran dalam menjalankan aktiftas sehari-hari.
Selanjutnya dalam rangka pengembangan kelompok Tani maka dengan ini kami
kelompok Tani “RECI JAYA MANDIRI” Kampung Cibuntu RT 003/RW 007 Kelurahan
RAJAPOLAH Kecamatan RAJAPOLAH Kabupaten TASIKMALAYA Mengajukan
proposal permohonan bantuan pengembangan ternak ayam petelur sebesar Rp80.000.000
(Delapan puluh juta Rupiah). Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan 1 (satu)
bundel proposal.
Demikian Proposal ini kami buat,atas perhatian serta bantuannya kami ucapkan terima
kasih.
Ketua Sekretaris,
Mengetahui,
Ketua RW 10 Ketua RT 03
Lapangan Pekerjaan pada saat ini semakin sulit.Apalagi dimasa Sekarang ini
banyak perusahaan yang terdampak Covid-19,Banyak Perusahaan yang
terpaksa merumahkan pekerja nya, hal ini menyebabkan jumlah
pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu
saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon
tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis
pekerjaan saja.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam petelur,
namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin
disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan
konsep-konsep dasar berusaha dalam membentuk usaha, membina serta
mengembangkan usaha, selain itu, mereka kurang sukses karena mereka tidak
memiliki sikapsikap wirausahawan yang baik dan tangguh. Maka dari itu agar
kita bisa sukses dalam berwira usaha kita harus melaksanakan konsep-konsep
dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang baik serta sabar dan
ulet dalam berwirausaha.
2. Faktor Penghambat
a. Bila ayam terserang penyakit atau stres sulit untuk dipulihkan.
b. Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih dalam mengenai
beternak ayam petelur.
c. Cukup sulit mendapatkan bibit ayam Petelur yang bagus.
d. Harga Pakan Pabrikan Cukup Mahal
C. TUJUAN
D. ARGOEKOSISTEM
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan peternakan ayam petelur bila dibiarkan
dan tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah-masalah
lingkungan serta mengakibatkan ternak yang dipelihara dan peternaknya
mudah terkena penyakit. Untuk itu, perlu upaya pengelolaan limbah ternak
ayam petelur melalui teknologi daur limbah yang meniru sistem daur di
alam, sehingga merubah fungsi dari limbah menjadi bahan baku baik sebagai
sumber energi (bioarang), sebagai sumber pakan, maupun sebagai sumber
pupuk organik. Agroekosistem ini yang akan menjadi kajian baru bagi
kelompok dalam pengelolaan limbah ayam petelur. Lingkungan kelompok
RECI JAYA MANDIRI merupakan kawasan pertanian yang telah lama
intens dalam pengembangan pertanian organik dengan pola Pengelolaan
Tanah Terpadu (PTT). Program inilah yang kemudian akan menjadi mata
pencaharian baru ataupun pengurangan biaya produksi petani dalam
pembelian pupuk organik.Selain Itu kawsan CIBUNTU merupakan kawsan
Minapolitan, maka rencananya diatas kandang ayam akan ditebar benih
Lele,untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan.
BAB II
MANFAAT DAN SASARAN
B. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok Kelompok Tani yang memiliki
pengalaman dalam ternak ayam petelur dan kelompok masyarakat yang awam
terhadap ternak ayam petelur dengan harapan terjadinya transfer ilmu secara
teoritis maupun praktis.
BAB III
SARANA DAN PRASARANA
A. Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat
sehingga jauh dari kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini stres,
sebab apabila ayam ini mengalami stres maka akan susah bertelur. Dan juga
aman dari polusi ke rumah warga sekitar, sehingga tidak menimbulkan konflik
atau kontra di masyarakat.
B. KETERSEDIAAN SDM
Karena usaha ini sepenuhnya dikelola oleh kelompok, maka ketersediaan SDM
sudah dapat terpenuhi dengan ketersediaan anggota kelompok ditambah dengan
kegiatan pembelajaran rutin kelompok yang sering dilakukan baik yang berasal
dari internal kelompok maupun yang berasal dari eksternal dalam hal ini
pemerintah ataupun lembaga lainnya.
Melihat usaha ini dikelola oleh kelompok, maka sistem manajemen diatur
berdasarkan musyawarah secara kelompok. Segala permasalahan dan
pengambilan keputusan berdasar atas kebijakan bersama.
Kesimpulan
Anngota :
1. HIKA ARDIANSYAH
2. ANGGI KUSWANDI HERYANA
3. ANGGA ADITYA
4. AGUNG SALMAN ALFARIZI
5. UJANG CARYANA
6. SUPARJO
7. ALDI MAULANA
8. DIKE NUGRAHA
9. RIZWAR MAULANA
KATA PENGANTAR