Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENGEMBANGAN TERNAK DOMBA


KELOMPOK USAHA PETERNAKAN DOMBA
DI RW04 KEBANGGAN SUMBANG
RW04 KEBANGGAN DS. KEBANGGAN KEC. SUMBANG KABUPATEN
BANYUMAS
KATA
PENGAN
TAR

Dengan telah terbentuknya kelompok ternak Di RW 04 desa Kebanggan yang


diberi nama Kelompok Usaha Peternak Domba (…………….) yang berada di RW 04 Desa
Kebanggan Kecamatan Sumbang, maka kami pengurus dan anggota sangat berharap
dengan adanya kelompok ini dapat menjadi pemicu dan pendorong keberhasilan
dibidang ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ikut
mensukseskan program Ketahan Pangan di pedesaan.
Namun demikian, kami sadar bahwa keberadaan kelompok ternak kami
masih perlu
pembinaan dari pihak-pihak terkait khususnya tentang pengelolaan usaha peternakan
Domba , oleh sebab itu kritik dan saran serta masukan yang membangun sangat kami
harapkan demi teralisasinya keberhasilan dan pengembangan rencana kelompok usaha
peternakan Domba yang sangat kami cita-citakan.
Akhirnya kami pengurus dan anggota mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua
pihak yang telah membantu, membina dan membimbing kami kearah yang lebih baik
hingga kelompok kami dapat menjalankan program-program yang telah direncanakan
melalui rapat/pertemuan antar pengurus dengan anggota kelompok.
Maka kami harap kelompok kami dapat memberikan manfaat khususnya bagi
para pengurus dan anggota, umumnya bagi masyarakat luas.

Banyumas, 15 Desember 2022


Ketua kelompok

(……………………………………..)
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TERNAK
RW 04 KEBANGGAN

Ketua kelompok Sekretaris

(……………………………..) (…………………………………
Mengetahui,
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Mayoritas Warga Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang adalah petani, dengan kondisi
tanah relatif datar dan suhu udara sedang, di daerah ini sebagian masyarakat menggunakan
lahannya untuk penanaman Padi dan jagung, Adapun mengenai mata pencaharian masyarakat,
khususnya di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang mayoritas bermata pencaharian di bidang
pertanian. Adapun untuk mendapatkan penghasilan lebih sekaligus menambah pendapatan kas RW
04, kami pengurus RW 04 Kebanggan ingin membentuk kelompok ternak demi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Desa Kebanggan
Hewan ternak yang banyak diminati masyarakat di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang adalah
ternak kambing domba dan sapi, dengan adanya hewan ternak tersebut disamping dapat dijual
hewannya juga kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk di lahan lahan pertanian.
Limbah ternak ternak khususnya domba/kambing memiliki manfaat sebagai pupuk organik yang
dapat digunakan pada lahan-lahan pertanian hortikultura, palawija dan perkebunan. Selain itu
dengan adanya kotoran ternak tersebut dapat menjadi alternatif pengganti pupuk buatan pabrik
yang harganya bisa sangat mahal.
Selaras dengan misi pembangunan pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat khususnya para peternak dan petani. Kami pengurus RW 04 Kebanggan ingin
menghimpun penguatan kelompok untuk melakukan kegiatan tata kelola pemeliharaan ternak
domba, dengan harapan dapat memberi efek positif dalam menunjang pendapatan dan kas RW
04, secara ekonomi dapat mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
luas.
Sebagai acuan dasar di Desa Kebanggan merupakan daerah yang tepat untuk
mengembangkan ternak domba, salah satunya didukung oleh faktor alam dan lingkungan,
diantaranya :
1. Rumput (pakan) cukup tersedia dan mudah didapatkan
2. Masyarakat terbiasa memelihara domba,
kambing dan sapi.
II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengadaan ternak domba :


1. Dapat meningkatkan jumlah ternak domba.

2. Dapat menambah pendapatan para peternak.


3. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat
4. Meningkatkan produksi daging.
5. Meningkatnya produksi pupuk organik bagi keperluan pertanian.
6. Meningkatkan pemberdayaan di bidang ekonomi masyarakat yang berimflikasi pada

Kesejahteraan keluarga.
7. Sebagai sarana Pembelajaran para Pemuda dan Masyarakat agar bisa mandiri kelak di
Kemudian hari.

III. PERMASALAHAN
Sebagian besar penduduk pedesaan bermata pencaharian sebagai petani baik petani
pemilik tanah, penggarap tanah maupun sebagai buruh tani. Berdasarkan tipologi wilayah usaha
tani, lahan tani dapat dibagi dua jenis pokok, yaitu lahan yang beririgasi dan lahan kering.
Ternak Domba mempunyai kontribusi yang sangat berarti dalam sistem usaha tani di lahan
kering, karena ternak mempunyai fungsi ganda, yaitu memberikan nilai tambah dalam pendapatan
petani dan meningkatkan produktivitas Domba .
Mudah dilaksanakan dengan jumlah biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan usaha
meskipun demikian usaha peternakan Domba yang dilakukan oleh petani sebagai sampingan
dengan teknik pemeliharaan yang bersifat tradisional lebih banyak diarahkan untuk menghasilkan
Domba .
Di Indonesia permintaan daging Domba terus meningkat, sehingga dikhawatirkan populasi
Domba unggulan terkuras apabila tidak ada usaha untuk melestarikannya. Berdasarkan
pertimbangan di atas maka pola pengolahan usaha ternak Domba perlu dikembangkan dari pola
tradisonal ke pola agribisnis dimana satu kelompok petani melaksanakan usaha pemeliharaan
Domba skala menengah.
Berdasarkan pemikiran di atas, kelompok-kelompok masyarakat merasa terpanggil dalam
upaya menyelesaikan problematika masyarakat dengan bentuk usaha peternakam Domba dengan
sistem pemberdayaan dan pengembangan melalui kelompok-kelompok usaha peternak
menengah yang ada di pedesaan.Kegiatan ini merupakan strategi kultural untuk menjawab
realitas social yang berkembang sehingga mampu mengarahkan semua unsur baik pemerintah
maupun masyarakat dan khususnya kelompok kemasyarakatan seperti Kelompok Usaha Peternak
Domba “Assalam” yang mampu menjadi pilar utama dalam setiap agenda-agenda
pengembangan masyarakat, di samping itu memberi “pemaknaan” yang lebih baik sehingga
mampu terbangun Indonesia yang adil dan makmur dan menjunjung tinggi rasa keadilan bagi
setiap rakyatnya.
BAB II
POTENSI USAHA KELOMPOK DAN MANFAAT YANG DIHARAPKAN

A. POTENSI USAHA KELOMPOK


Domba adalah Domba yang mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat, dipelihara untuk
tujuan memproduksi daging dan pembibitan. Potensi ternak kecil yaitu ternak Domba (Jenis
Domba Kampung) cukup menyebar secara merata ke seluruh wilayah. Ternak Domba tidak
memerlukan dukungan lahan yang luas apababila dibandingkan dengan budi daya ternak besar.
Ternak Domba lebih popular di kalangan petani dibandingkan dengan ternak lain, ternak Domba
biasa dijadikan tabungan jangka pendek petani, secara periodic memiliki permintaan cukup tinggi,
yaitu menjelang hari raya, acara hajatan dll. Beberapa wilayah di Kabupaten Serang yang memiliki
populasi ternak Domba cukup banyak.

PROSPEK PASAR
Permintaan Domba (jenis Domba kampung) yang paling potensial secara regular datang
dari kota-kota dan pedesaan yang sudah lumrah mengkonsumsi daging Domba. Produksi ternak
Domba dapat dipasarkan ke wilayah Serang dan keluar wilayah serang, konsumen regular daging
Domba ini adalah para pedagang Domba, restoran, pasar-pasar. Di samping permintaan lokal.,
regional dan nasional, pasar ternak Domba masih cukup terbuka, dan para peternak Domba yang
sudah berorientasi pasar sudah sangat menguasai kapan dia harus membeli bakalan dan kapan
harus menjualnya kembali. Pasar ternak Domba memiliki siklus regular yang tetap, sehingga
mudah dijadikan bahan pertimbangan oleh para peternak, maka dari itu ternak Domba di mata
peternaknya dianggap sebagai tabungan keluarga dan wirausaha menyerap tenaga kerja.
Tidak dapat dipungkiri bahwa harga ternak Domba mengalami fluktuasi, sebagaimana
halnya terjadi pada harga hasil ternak yang lainnya. Namun demikian sesuai dengan pola fluktuasi
permintaannya fluktuasi harga ternak Domba tidak terlalu tajam, bandingkan misalnya dengan
fluktuasi harga ternak lain yang kurang stabil dan tidak dapat diprediksi oleh para peternak pada
umumnya. Pergerakan harga ternak Domba relative dapat diikuti dan dapat diprediksi oleh para
peternak. Missal pada saat musim hari-hari raya yang harga ternak cukup tinggi dan saat yang
tepat untuk para peternak untuk menjual peliharaannya. Dengan demikian peternak Domba
relative dapat mengendalikan pasar bila dibandingkan dengan peternak komoditas lain yang hanya
sebagai penerima harga pasar (price taker).

B. MANFAAT YANG DIHARAPKAN


Mensejahterakan petani/kelompok peternak Domba menengah di mana dapat memperoleh
penghasilan tambahan, menjaga kelestarian ternak (Domba ) dengan memperbanyak jumlah
populasi, menyuburkan tanaman dengan adanya kotoran ternak Domba sebagai bahan
bakupupuk, menjaga kelestarian lingkungan dimana sudah tentu harus dilakukan penanaman
tanaman pertanian (sayur mayor) yang menggunakan kotoran Domba.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Peluang pemasaran
2. Kesiapan sumber daya manusia
3. Ketersediaan stock pakan
4. Kemampuan modal

Tahap Sosialisasi
Dalam tahapan ini pengelola kegiatan melakukan pendekatan dengan kelompok msyarakat
seperti petani, buruh dan pemuda yang menjadi anggota Kelompok Usaha Peternak Domba
“Assalam”.

Tahap Penjaringan Peserta


Dalam proses penjaringan dilakukan dengan memilih anggota dari kelompok binaan seperti
komunitas profesi (kelompok petani, peterna, serta kelompok pemuda, masyarakat pra sejahtera
dan penganggur) dimana tahapannya dilakukan dengan membagi secara rata.

Kriteria Penerima Bantuan Domba


Dalam rangka mengarahkan kegiatan agar tepat sasaran maka pengelola menyusun kriteria
bagi calon peserta binaan yang terdiri dari :
a. Usia peserta : 17-45 tahun
b. Pendidikan : Putus sekolah dan semua lulusan jenjang pendidikan formal
c. Pekerjaan : Pengangguran, tani, buruh tani, buruh ternak, dan pemuda
d. Status social : Miskin dan pra sejahtera
e. Mempunyai keinginan kuat untuk maju dan juga mempunyai pengalaman dalam memelihara
Domba

Peserta
Peserta kegiatan
yang ini merupakan kelompok masyarakat
komunitasyang menjadi binaanpetani,
Kelompok Usaha
Peternakan tergabung dalam kelompok seperti kelompok peternak dan
kelompok pemuda.

PENGELOLA KEGIATAN

Kegiatan ini dikelola oleh pengurus Kelompok Usaha Peternak Domba “Assalam” yang
secara teknis dibentuk Susunan Kepengurusan Kelompok sebagai berikut :
Ketua : KH.AHMAD SATIBI
Sekretaris : MUSTAJIB
Bendahara : Eva Novianti
Anggota : 1. H.Ali
2. Saidi
3. Halimin
4. H.Hambali
5. H.Hatta
6. H.Hamdani
7. Muhit
8. H.Muhit
9. Humed
10. Haerudin
11. Suhaeli
12. Mumun
13. B
Saleh
AB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KEBUTUHAN ANGGARAN UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN
PETERNAKAN DOMBA

Harga
N Kegiata Volum Satua Total (Rp)
Satuan
o n e n
1 Pengadaan bangunan kandang 5 Mete 200.00 10.000.00
0 r 0 0
2 Domba Betina 3 Ekor 2.550.00 76.500.00
0 0 0
3 Domba Jantan 4 Ekor 3.500.00 14.000.00
0 0
4 Wadah Pakan Domba 1 S 50.00 9.000.00
8 e 0 0
5 Slang air/kran 4 R 800.00 3.200.00
ol 0 0
6 Rumput Odot 2700 Stek 200 5.400.00
0 0
7 Terpal plastic 4 R 1.000.00 4.000.00
ol 0 0
8 Obat-obatan dan Mineral 2 Botol 600.00 1200.00
0 0
Jumlah 123.300.00
Total 0
Terbilang : Seratus Dua Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah

BAB IV STRUKTUR
ORGANISASI
SUSUNAN KEPENGURUSAN KELOMPOK USAHA PETERNAKAN DOMBA
“ASSALAM”
Kp. Ciherang Desa Kebanggan Kecamatan
Sumbang

KELOMPOK PETERNAK DOMBA


“ASSALAM”

Sumbang, Mei 2020


Ketua Kelompok Sekretaris Bendahara

KH.AHMAD SATIBI MUSTAJIB EVA NOVIANT


I
Anggota : 1. H.Ali
2. Saidi
3. Halimin
4. H.Hambali
5. H.Hatta
6. H.Hamdani
7. Muhit
8. H.Muhit
9. Humed
10. Haerudin
11. Suhaeli
12. Mumun
13. Sale
hANALISA RESIKO KEGAGALAN

Untuk dapat mengatasi kendala permasalahan yang dihadapi dalam


melaksanakan Program Pengembangan Peningkatan Ketahanan Pangan dengan
Kegiatan Peningkatan Akses Pangan Masyarakat Melalui Padat Karya Pangan perlu
diperhitungkan resiko kegagalan pelaksanaannya. Hal tersebut bertujuan
untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan secara intern untuk mengatasi
resiko kegagalan. Untuk itu perlu dirumuskan sistem pengendalian intern
pelaksanaan kegiatan, dari berbagai aspek yang mempengaruhi, antara lain :

1. Unsur Lingkungan Pengendalian

No Sub Unsur Pelaksanaan Dokumen


Pendukung

1 Organisasi Penanggungjawab teknis - SK Kepala BKP


- Dinas Ketahanan - Pembinaan Prov Jateng
Pangan Prov Jateng dan
pengawasan
2 Kebijakan - Penetapan KPA/PPK dan - SK Gubernur
- Gubernur Bendahara - Buku Juklak
- Kepala Dishanpan Prov - Identifikasi CP/CL
Jate - Pengusulan CP/CL
ng
- Acuan pelaporan
- Bupati
3 SDM - Pengadaan Tim Pembina - SK Kepala BKP
- Tim Pembina Provinsi - Pengadaan Tim teknis
- Tim teknis kabupaten - Pembinaan Gapoktan
- Penyuluh pendamping
4 SOP Penyerahan Stimulan Menyusun SOP Juklak
penyaluran stimulan Proposal
untuk pelaksanaan Rencana
kegiatan Kegiatan
2. Unsur Informasi dan Komunikasi

N Sub Unsur Pelaksanaan Dokumen Pendukung


o

1 Pengelolaan, - Pertemuan kelp - Notulen rapat


pengembangan - Rapat koordinasi - Laporan kegiatan
sistem informasi - Pelatihan - Modul
- Bintek - Pelaporan
secara terus-
- Pelaporan cepat
menerus
2 Penyediaan - Membangun - Data masyarakat
sarana informasi kerjasama dan yang layak
dan komunikasi kemitraan mengikuti padat
karya pangan

3. Unsur Pemantauan dan Pengendalian

N Sub Unsur Pelaksanaan Dokumen Pendukung


o

1 Pemberdayaan - Membangun budaya - Buku Kegiatan


Kelompok dan aturan organisasi kelompok/desa
masyarakat desa - Perencanaan kegiatan penerima
- Membangun kerjasama manfaat
di - Buku Notulen
Masyarakat
2 Pemantauan - Hasil Laporan bulanan
capaian kinerja pembangunan
melalui padat
karya pangan
3 Monitoring Laporan hasil supervise Laporan Akhir
dan evaluasi
4. Unsur Penilaian Resiko

Uraian Kegiatan Deskripsi Resiko Penyebab Akibat Penanganan Resiko

Kegiatan a. Belum a. Kurangnya a. Akses pangan a.Mengoptimalkan


Pemberdayaa mampunya kemampuan dan masyarakat yang kelompok
n Masyarakat beberapa ketrampilan dalam membutuhkan masyarakat
Desa Melalui kelompok mengoptimalkan masih kurang dalam
Padat Karya masyarakat dalam sumber daya untuk memanfaatkan
Pangan memanfaatkan meningkatkan akses b. Sumber daya yang stimulan
stimulan untuk pangan masyarakat. dimiliki belum untuk
meningkatkan akses optimal meningkatkan
pangan masyarakat. b. Kurangnya pemanfaatannya akses pangan
pengetahuan dan
b. Kurangnya ketrampilan serta c. Sarana-prasarana b.
kesadaran dan partisipasi aktivitas dalam Mengoptimalka
kemampuan masyarakat dalam pengembangan n sumberdaya
kelompok mengoptimalkan potensi yang dimiliki
masyarakat dlm sumber daya yang belum
dimiliki. dimanfaatkan c.
mengoptimalkan
sebagai pendukung Mengoptimalka
sumber daya yang
dimiliki c. Kurang sarana peningkatan n pemanfaatan
prasarana dalam akses pangan sarana-
c. Kurangnya Motivasi, pengembangan bagi masyarakat prasarana
partisipasi dan akti- potensi yang ada yang pendukung
vitas masyarakat membutuhkan. yang ada
da- lam
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dengan sangat sederhana, namun demikian semoga
langkah ini turut andil dalam membudidayakan ternak Domba salah satu upaya dalam
pengembangan dan pemberdayaan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang dimotivasi
dan jalankan oleh kelompok usaha peternakan Domba untuk wilayah Desa Kebanggan Kecamatan
Sumbang RW/RW .003/003 serta dapat memberikan lapangan kerja serta memajukan ekonomi
masyarakat dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Serang khususnya di
wilayah Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang Kabupaten Serang.
Besar harapan kami atas dukungan pemberdayaan dan pembinaan dari pemerintah,
swasta, perusahaan, para donator khususnya di bidang pengembangan dan budidaya peternakan
Domba dengan ditunjang sarana dan prasarnaa dana permodalan usaha, sehingga apa yang
dimaksud dan tujuan dari kegiatan ini kiranya dapat terlaksana.
Atas perhatian dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih, semoga seluruh kebaikan
dan ikatan kebersamaan dalam kebajikan untuk menuntun masyarakat kearah kesejahteraan dan
kemajuan tersebut mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Sumbang, Mei 2020

KETUA YAYASAN MANBA’USSALAM

KH.AHMAD SATIBI

Anda mungkin juga menyukai