Anda di halaman 1dari 35

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan...................................................................................2

C. Sasaran.......................................................................................................3

D. Tujuan Pembuatan Proposal Usaha...........................................................3

E. Permasalahan.............................................................................................4

F. Data Perusahaan........................................................................................5

G. Data Pemilik..............................................................................................6

H. Identifikasi Peluang Bisnis........................................................................6

BAB II RENCANA KEGIATAN.......................................................................7

A. Tahapan Kegiatan......................................................................................7

B. Jenis Kegiatan............................................................................................7

C. Lokasi Kegiatan.........................................................................................8

D. Rencana Anggaran Biaya..........................................................................8

BAB III POTENSI USAHA KELOMPOK DAN MANFAAT YANG

DIHARAPKAN....................................................................................................10

A. Potensi Usaha............................................................................................10

B. Prospek Pasar.............................................................................................10

C. Manfaat Yang Diharapkan........................................................................11

ii
D. Faktor Yang Harus Diperhatikan...............................................................12

E. Tahap Sosialisasi.......................................................................................12

F. Tahap Penjaringan Peserta........................................................................12

G. Kriteria Penerima Bantuan Domba...........................................................12

H. Peserta........................................................................................................13

BAB III RENCANA ANGGARAN BIAYA II..................................................14

BAB IV ANALISIS KAJIAN TEORI...............................................................15

A. Proses Penggemukan Domba....................................................................15

B. Investasi.....................................................................................................16

C. Studi Kelayakan Usaha..............................................................................17

D. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Usaha.......................................................19

BAB V MENGENAL KEWIRAUSAHAAN.....................................................27

BAB VI PENUTUP..............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mayoritas Warga Desa pamanuk Kecamatan Carenang adalah petani,

dengan kondisi tanah relatif datar dan suhu udara sedang, di daerah ini

sebagian masyarakat menggunakan lahannya untuk penanaman Padi, Adapun

mengenai mata pencaharian masyarakat, khususnya di Desa Pamanuk

Kecamatan Carenang mayoritas bermata pencaharian di bidang pertanian.

untuk mendapatkan penghasilan pendapatan lebih, saya ingin

membentuk kelompok ternak demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

Desa Pamanuk.

Hewan ternak yang banyak diminati masyarakat, umumnya

masyarakat Desa Pamanuk Kecamatan Carenanang adalah semua hewan

ternak termasuk domba, dengan adanya hewan ternak tersebut disamping

dapat dijual hewannya juga kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk di

lahan lahan pertanian yang digarap.

Limbah ternak ternak khususnya domba memiliki manfaat sebagai

pupuk organik yang dapat digunakan terhadap lahan-lahan pertanian

holtikultura, palawija dan perkebunan. Selain itu dengan adanya kotoran

ternak tersebut dapat menjadi alternatif pengganti pupuk buatan pabrik yang

harganya bisa sangat mahal.

Selaras dengan misi pembangunan pemerintah dalam rangka

meningkatkan tarap hidup masyarakat khususnya para peternak dan petani.

1
Saya ingin penghimpun penguatan kelompok untuk melakukan kegiatan tata

kelola pemeliharaan ternak domba dimana kami harapkan dapat memberi efek

positif dalam menunjang pendapatan, secara ekonomi dapat mendorong

terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Sebagai acuan dasar di Desa pamanuk merupakan daerah yang tepat

untuk mengembangkan ternak domba salah satunya didukung oleh faktor alam

dan lingkungan, diantaranya:

1. Rumput (pakan) cukup tersedia dan mudah didapatkannya baik musim

penghujan ataupun musim kemarau.

2. Masyarakat terbiasa memelihara ternak domba.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pengadaan ternak ini adalag:

1. Dapat meningkatkan jumlah ternak domba.

2. Dapat menambah pendapatan para peternak.

3. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat

4. Meningkatkan produksi daging.

5. Meningkatnya produksi pupuk organik bagi keperluan pertanian.

6. Meningkatkan pemberdayaan di bidang ekonomi masyarakat yang

berimflikasi pada Kesejahteraan keluarga.

7. Sebagai sarana pembelajaran para mahasiswa agar bisa mandiri kelak di

Kemudian hari.

8. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi.

2
9. Menambah pengetahuan, kemandirian dan meningkatkan pendapatan

peternak.

10. Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan

kelompok tani ternak.

11. Mendukung program dinas peternakan dan perikanan sebagai kabupaten

ternak.

C. Sasaran

Sasaran kemitraan usaha agribisnis ternak tersebut yaitu kelompok

tani ternak yang mampu dan bertanggung jawab dalam usaha bersama melalui

kemitraan serta memenuhi ketertuan-ketentuan yang telah disepakati.

Sasaran utama dari program kegiatan ini adalah penduduk Desa

Pamanuk dengan kategori masa produktif yang tidak memiliki penghasilan

tetap atau bahkan tidak mempunyai pekerjaan sama sekali supaya biasa

memanfaatkan lahan yang tersedia.

D. Tujuan Pembuatan Proposal Usaha

Adapun tujuan membuat proposal usaha:

1. Membantu merancang strategi usaha dengan menganalisis kelebihan,

kekurangan, peluang, hingga tantangan yang dihadapi usaha makanan

tradisional yg sudah di modifikasi.

2. Melatih siswa agar dapat berwirausaha dengan baik.

3. Untuk menghadirkan alternatif, bagi orang yang kurang menyukai bakpia

tradisional.

4. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.

3
5. Membuka lapangan usaha.

6. Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang

meski sudah dimodifikasi makanannya.

E. Permasalahan

Sebagian besar penduduk pedesaan bermata pencaharian sebagai

petani baik petani pemilik tanah, penggarap tanah maupun sebagai buruh

tani. Berdasarkan tipologi wilayah usaha tani, lahan tani dapat dibagi dua

jenis pokok, yaitu lahan yang beririgasi dan lahan kering.

Ternak Domba mempunyai kontribusi yang sangat berarti dalam

sistem usaha tani di lahan kering, karena ternak mempunyai fungsi ganda,

yaitu memberikan nilai tambah dalam pendapatan petani dan meningkatkan

produktivitas Domba.

Mudah dilaksanakan dengan jumlah biaya yang lebih rendah

dibandingkan dengan usaha meskipun demikian usaha peternakan Domba

yang dilakukan oleh petani sebagai sampingan dengan teknik pemeliharaan

yang bersifat tradisional lebih banyak diarahkan untuk menghasilkan Domba.

Di Indonesia permintaan daging Domba terus meningkat, sehingga

dikhawatirkan populasi Domba unggulan terkuras apabila tidak ada usaha

untuk melestarikannya. Berdasarkan pertimbangan di atas maka pola

pengolahan usaha ternak Domba perlu dikembangkan dari pola tradisonal ke

pola agribisnis dimana satu kelompok petani melaksanakan usaha

pemeliharaan Domba skala menengah.

4
Berdasarkan pemikiran di atas, kelompok-kelompok masyarakat

merasa terpanggil dalam upaya menyelesaikan problematika masyarakat

dengan bentuk usaha peternakam Domba dengan sistem pemberdayaan dan

pengembangan melalui kelompok-kelompok usaha peternak menengah yang

ada di pedesaan.

Kegiatan ini merupakan strategi kultural untuk menjawab realitas

social yang berkembang sehingga mampu mengarahkan semua unsur baik

pemerintah maupun masyarakat dan khususnya kelompok kemasyarakatan

seperti Kelompok Usaha Peternak Domba “Perdana” yang mampu menjadi

pilar utama dalam setiap agenda-agenda pengembangan masyarakat, di

samping itu memberi “pemaknaan” yang lebih baik sehingga mampu

terbangun Indonesia yang adil dan makmur dan menjunjung tinggi rasa

keadilan bagi setiap rakyatnya.

F. Data Perusahaan

1 Nama Perusahaan Perdana Peternakan

2 Bidang Usaha Peternakan

3 Jenis Produk Domba

4 Alamat Perusahaan Kabupaten Serang

5 Nomor Telepon 000-08363912

6 Alamat Email perdanapeternakan@gmail.com

5
G. Data Pemilik

1 Nama Dito Adi Udayana

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Tempat, Tanggal Lahir Lampung, 06 Maret 2004

4 Alamat Kota Metro

5 Telepon/HP 087863571027

6 E-mail ditoadieudy@gmail.com

7 Peran dalam Usaha Owner

H. Identifikasi Peluang Bisnis

1. Orientasi Eksternal:

a. Mencari orang untuk menjadi target konsumen.

b. Melakukan riset sebelum memulai usaha.

c. Mengembangkan usaha dengan selalu merawat dan menjaga produk

dengan baik.

2. Orientasi Internal:

a. Menganalisa semuanya dengan jelas, sehingga dapat mencari solusi

ketika terjadi suatu masalah.

b. Rekombinasi cara baru dan yang lama untuk membuat sebuah

konsep untuk usaha.

6
BAB II

RENCANA KEGIATAN

A. Tahapan Kegiatan

1. Persiapan

Dalam kegiatan kelompok tani ternak ini, kami mulai dari

persiapan pengadaan lahan untuk kegiatan. Dalam hal ini saya akan

meninjau ulang daerah mana yang sekiranya potensial untuk pelaksanaan

kegiatan, sehingga pada saat pelaksanaan nanti semua berjalan

sebagaimana yang diharapkan bersama.

2. Pelaksanaan

Melalui Kelompok Usaha Bersama yang berada di Desa Pamanuk

tersebut, sebagai pelaksana agribisnis ternak domba dari mulai pengadaan

kandang pakan, tenaga pemelihara dan kebutuhan untuk penggemukan

lainnya. Untuk pemelihara ternak dilakukan oleh 13 orang sebagai anggota

kelompok ternak, dan sebagai pelaksana kegiatan kemitraan usaha

agribisnis ternak domba.

B. Jenis Kegiatan

Tidak terlepas dari proposal yang di ajukan, jenis kegiatan yang akan

dilaksanakan adalah program kelompok tani ternak dengan tujuan menjaring

masyarakat produktif untuk bisa berkarya dan memberikan kreatifitas demi

terwujudnya Desa Pamanuk yang mandiri dan terlepas dari jeratan

pengangguran.

7
Dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

1. Bantuan domba dari pemerintah akan kami pelihara dengan baik;

2. Domba yang diberikan pemerintah nantinya akan dipelihara di masing-

masing kandang anggota kelompok, maupun pengurus;

3. Segala sesuatu yang menyangkut domba tersebut seperti kelahiran, sakit

atau kematian pemelihara wajib lapor ke pengurus kelompok;

4. Apabila nantinya domba itu beranak, anggota wajib melaporkan ke

kelompok. Dan hasil dari anank tersebut nantinya anggota kelompok

diwajibkan menyetorkan 1x, anakan yang sudah mandiri/sekitar umuran 6

bulan.

5. Setoran anak domba tersebut nantinya akan menjadi kas kelompok dan

untuk pengembangan kelompok, yang selanjutnya akan diberikan kepada

anggota baru yang siap memelihara domba kelompok kami dengan

ketentuan yang sama;

C. Lokasi Kegiatan

Kegiatan ini berlokasi di Desa Pamanuk Kecamatan Carenang

Kabupaten Serang.

D. Rencana Anggaran Biaya

NO
URAIAN BANYAKNYA JUMLAH DANA
.

Pembelian Indukan Betina


1. 26 ekor Rp. 91.000.000,00
Rp. 3.500.000,00

2. Pembelian Pejantan 4 ekor Rp. 16.000.000,00

8
Rp. 4.000.000,00

Pembelian persediaan obat-


3. Rp. 1.500.000,00
obat untuk ternak

4. Pembuatan Kandang 10 x 15 Rp. 10.000.000,00

JUMLAH Rp. 118.500.000,00

9
BAB III

POTENSI USAHA KELOMPOK DAN MANFAAT YANG DIHARAPKAN

A. Potensi Usaha

Domba adalah hewan yang mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat,

dipelihara untuk tujuan memproduksi daging dan pembibitan. Potensi ternak

kecil yaitu ternak Domba (Jenis Domba Kampung) cukup menyebar secara

merata ke seluruh wilayah. Ternak Domba tidak memerlukan dukungan lahan

yang luas apababila dibandingkan dengan budi daya ternak besar. Ternak

Domba lebih popular di kalangan petani dibandingkan dengan ternak lain,

ternak Domba biasa dijadikan tabungan jangka pendek petani, secara periodic

memiliki permintaan cukup tinggi, yaitu menjelang hari raya, acara hajatan

dll. Beberapa wilayah di Kabupaten Serang yang memiliki populasi ternak

Domba cukup banyak.

B. Prospek Pasar

Permintaan Domba (jenis Domba kampung) yang paling potensial

secara regular datang dari kota-kota dan pedesaan yang sudah lumrah

mengkonsumsi daging Domba. Produksi ternak Domba dapat dipasarkan ke

wilayah Serang dan keluar wilayah serang, konsumen regular daging Domba

ini adalah para pedagang Domba, restoran, pasar-pasar. Di samping

permintaan lokal., regional dan nasional, pasar ternak Domba masih cukup

terbuka, dan para peternak Domba yang sudah berorientasi pasar sudah sangat

menguasai kapan dia harus membeli bakalan dan kapan harus menjualnya

kembali. Pasar ternak Domba memiliki siklus regular yang tetap, sehingga

10
mudah dijadikan bahan pertimbangan oleh para peternak, maka dari itu ternak

Domba di mata peternaknya dianggap sebagai tabungan keluarga dan

wirausaha menyerap tenaga kerja.

Tidak dapat dipungkiri bahwa harga ternak Domba mengalami

fluktuasi, sebagaimana halnya terjadi pada harga hasil ternak yang lainnya.

Namun demikian sesuai dengan pola fluktuasi permintaannya fluktuasi harga

ternak Domba tidak terlalu tajam, bandingkan misalnya dengan fluktuasi

harga ternak lain yang kurang stabil dan tidak dapat diprediksi oleh para

peternak pada umumnya. Pergerakan harga ternak Domba relative dapat

diikuti dan dapat diprediksi oleh para peternak. Missal pada saat musim hari-

hari raya yang harga ternak cukup tinggi dan saat yang tepat untuk para

peternak untuk menjual peliharaannya. Dengan demikian peternak Domba

relative dapat mengendalikan pasar bila dibandingkan dengan peternak

komoditas lain yang hanya sebagai penerima harga pasar (price taker).

C. Manfaat Yang Diharapkan

Mensejahterakan petani/kelompok peternak Domba menengah di mana

dapat memperoleh penghasilan tambahan, menjaga kelestarian ternak

(Domba) dengan memperbanyak jumlah populasi, menyuburkan tanaman

dengan adanya kotoran ternak Domba sebagai bahan baku pupuk, menjaga

kelestarian lingkungan dimana sudah tentu harus dilakukan penanaman

tanaman pertanian (sayur mayor) yang menggunakan kotoran Domba.

11
D. Faktor Yang Harus Diperhatikan

1. Peluang pemasaran

2. Kesiapan sumber daya manusia

3. Ketersediaan stock pakan

4. Kemampuan modal

E. Tahap Sosialisasi

Dalam tahapan ini pengelola kegiatan melakukan pendekatan dengan

kelompok msyarakat seperti petani, buruh dan pemuda yang menjadi anggota

Kelompok Usaha Peternak Domba “Perdana”.

F. Tahap Penjaringan Peserta

Dalam proses penjaringan dilakukan dengan memilih anggota dari

kelompok binaan seperti komunitas profesi (kelompok petani, peterna, serta

kelompok pemuda, masyarakat pra sejahtera dan penganggur) dimana

tahapannya dilakukan dengan membagi secara rata.

G. Kriteria Penerima Bantuan Domba

Dalam rangka mengarahkan kegiatan agar tepat sasaran maka

pengelola menyusun kriteria bagi calon peserta binaan yang terdiri dari:

1. Usia peserta: 17-45 tahun

2. Pendidikan: Putus sekolah dan semua lulusan jenjang pendidikan formal

3. Pekerjaan: Pengangguran, tani, buruh tani, buruh ternak, dan pemuda

4. Status sosial: Miskin dan pra sejahtera

5. Mempunyai keinginan kuat untuk maju dan juga mempunyai

pengalaman dalam memelihara Domba.

12
H. Peserta

Peserta kegiatan ini merupakan kelompok masyarakat yang menjadi

binaan Kelompok Usaha Peternakan yang tergabung dalam kelompok

komunitas seperti kelompok petani, peternak dan kelompok pemuda

13
BAB III

RENCANA ANGGARAN BIAYA II

Harga
No Kegiatan Volume Satuan Total (Rp)
Satuan (Rp)

1 Pengadaan kandang 50 Meter 200.000 10.000.000

2 Domba Betina 30 Ekor 2.550.000 76.500.000

3 Domba Jantan 4 Ekor 3.500.000 14.000.000

4 Wadah Pakan Domba 180 Set 50.000 9.000.000

5 Slang air/kran 4 Rol 800.000 3.200.000

6 Rumput Odot 2700 Stek 2000 5.400.000

7 Terpal plastic 4 Rol 1.000.000 4.000.000

8 Obat-obat dan Mineral 2 Botol 600.000 1200.000

Jumlah Total 123.300.000

14
BAB IV

ANALISIS KAJIAN TEORI

A. Proses Penggemukan Domba

Penggemukan domba dan kambing merupakan upaya untuk memacu

pertumbuhannya sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Usaha

penggemukan domba dan kambing akan menguntungkan secara ekonomis jika

produksi dagingnya tinggi, kualitasnya bagus, dan menguntungkan dengan

layak. Artinya, jika dikaitkan dengan pemanfaatan modal (uang) dari bank

maka pendapatan bersih dari usaha ini mencapai tingkat diatas bunga

pinjaman modal.

Domba dan kambing potong yang akan dihasilkan sangat ditentukan

oleh bakalan yang tersedia. Sumber bakalan sebagi ternak potong dapat

berasal dari anak-anak lepas sapih, yaitu yang berumur muda sekitar 8 bulan.

Anak domba dan kambing jantan lebih cocok digemukkan menjadi ternak

potong bila dibandingkan dengan yang betina karena memiliki pertambahan

bobot badan lebih cepat. Anak domba atau kambing betina lebih baik

digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan populasi. Anak domba

dan kambing lepas sapih memiliki fase pertumbuhan cepat karena responsif

terhadap pemberian pakan.

Dalam pemeliharaan domba dan kambing potong dilakukan kegiatan

rutin seperti pemeriksaan kesehatan, pemotongan kuku, pencukuran bulu, dan

pengebirian. Domba dan kambing yang dipelihara didalam kandang jarang

sekali berjalan-jalan sampai jauh sehingga kukunya tak pernah terasah oleh

15
bebatuan dan tanah yang keras. Akibatnya kuku akan tumbuh terlalu panjang

dan lebih cepat daripada ausnya kuku itu sendiri.

Pengebirian domba dan kambing jantan dimaksudkan agar tidak bisa

mengawini betinanya. Domba dan kambing yang telah dikebiri dibesarkan

khusus untuk pemotongan saja. Domba dan kambing jantan muda yang sudah

dikebiri, bisa dipelihara dan dikumpulkan dalam satu kandang dengan domba

dan kambing betina yang sedang tidak bunting. Hal ini bisa dilakukan untuk

dapat menghemat tempat dan beban pengurusannya. Domba dan kambing

yang sudah dikebiri, pertumbuhan dagingnya akan lebih cepat dibanding

dengan yang tidak dikebiri. Mungkin karena sifatnya lebih jinak dan tidak

banyak bergerak itulah yang membuatnya cepat besar dan gemuk. Daging

yang dihasilkan mutunya juga baik sekali dan tidak berbau prengus (bau khas

kambing pejantan) yang menyengat.

B. Investasi

Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang

memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha.

Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu

baik bersifat fisik ataupun nonfisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan,

jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian dan pengembangan.

Investasi adalah pengeluaran untuk mengadakan barang modal pada

saat sekarang dengan tujuan untuk menghasilkan keluaran barang atau jasa

agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar dimasa yang akan datang,

selama dua tahun atau lebih. Oleh karena investasi berkaitan dengan

16
pengeluaran dana agar dapat diperoleh manfaat baru yang akan diterima

dimasa mendatang, maka investasi berhadapan dengan risiko, setidak-tidaknya

mengenai:

1. Risiko nilai riil dari uang yang diterima dimasa mendatang tersebut.

2. Risiko mengenai ketidakpastian menerima uang dalam jumlah yang sesuai

dengan yang diperkirakan akan diterima dimasa mendatang tersebut.

C. Studi Kelayakan Usaha

Studi kelayakan usaha merupakan penelitian terhadap rencana usaha

yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak usaha dibangun, tetapi

juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan

yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Studi kelayakan usaha

adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha

atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak

usaha tersebut dijalankan.

Paling tidak ada 5 tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek

dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:

1. Menghindari risiko kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang karena

dimasa yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini

ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya

terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan

adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik

resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

17
2. Memudahkan perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa

yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan

perencanaan dalam hal-hal yang perlu direncanakan. Perencanaan meliputi

beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek

dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa yang akan

melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar

keuntungannya yang akan diperoleh serta bagaimana pengawasannya jika

terjadi penyimpangan.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat

memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis

sudah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan

usaha dapat dilakukan secara sistimatik, sehingga tepat sasaran dan sesuai

dengan rencana yang sudah disusun.

4. Memudahkan pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya rencana bisnis yang telah disusun,

maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan

terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar rencana

yang telah disusun tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.

5. Memudahkan pengendalian

Setelah pelaksanaan dan pengawasan jalannya usaha dilaksanakan,

disini akan terlihat mana hal-hal yang sudah sesuai dengan rencana dan

18
mana yang melenceng. Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan

pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke jalur yang sesungguhnya,

sehingga akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

D. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Usaha

Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat

dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk bisa dikatakan layak harus

memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tidak hanya

dilakukan pada satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus

didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Ukuran

kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda misalnya antara jasa

dan nonjasa, seperti pendirian hotel dengan usaha pembukaan perkebunan

kelapa sawit. Akan tetapi, aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan

layak atau tidaknya adalah sama sekalipun bidang usahanya berbeda.

Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek

hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen

sumber daya manusia, aspek sosial dan ekonomi, aspek lingkungan, serta

aspek keuangan.

1. Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan,

kesempurnaan, dan keaslian dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian

keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang

mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Sebelum

19
usaha dijalankan segala prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau

berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.

Setiap usaha yang legal sudah tentu harus mengikuti aturan-aturan

yang berlaku baik dalam undang-undang maupun peraturan-peraturan lain

sebagai penjabaran dari undang-undang tersebut, seperti Keputusan

Menteri (Kepmen), Surat Keputusan (SK) Dirjen dan Peraturan Daerah

(Perda). Dengan mengikuti aturan-aturan yang ada, maka secara yuridis

formal bisnis atau usaha yang akan dijalankan menjadi layak.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek,

aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling

penting. Hal ini disebabkan aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan

hidup matinya suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak

diteliti secara benar, bagaimana prospeknya dimasa yang akan datang,

bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Bahkan

bukan tidak mungkin kehidupan perusahaan akan terancam.

Oleh karena itu didalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk

perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan

berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu.

Intinya aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar

pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada,

prospek pasar dimasa yang akan datang serta bagaimana strategi

pemasaran yang harus dilakukan.

20
21
3. Aspek Teknis

Analisis teknis berhubungan dengan input dan output. Analisis

tersebut mencakup masalah penyediaan sumber-sumber dan pemasaran

hasil produksi seperti lokasi usaha, besaran skala operasional, pemilihan

teknologi, layout, serta proses produksi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah

penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan

pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.

Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang

akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

Jadi analisis dalam aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan perusahaan

dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas

produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.

4. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Aspek ini digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia

yang akan menjalankan usaha tersebut. Yang dinilai dalam aspek ini

adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang

dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang

profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan

mengendalikannya agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian pula

dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan

tujuan usahanya.

22
Manajemen adalah pembangunan proyek bisnis maupun

manajemen dalam implentasi rutin bisnis adalah sama saja dengan

manajemen lainnya. Ia berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan,

pengorganisasian pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam menyusun suatu

perencanaan, hendaknya ia dapat dikaji dari beberapa sisi, seperti: sisi

pendekatan pembuatan perencanaan, fungsi perencanaan itu sendiri, sisi

jangka waktu pelaksanaan yang akan di-cover oleh perencanaan, dan sisi

tingkatan perencanaan.

5. Aspek Sosial

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak

positif dan negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dirasakan oleh

berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah atau

masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang

diberikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat

khususnya pemerintah secara umum.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi

adanya investasi akan memberikan peluang untuk meningkatkan

pendapatan masyarakat. Sedangkan bagi pemerintah dampak positif yang

diperoleh dari aspek ekonomi adalah memberikan pemasukan berupa

pendapatan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sebaliknya

dampak negatif tidak akan terlepas dari aspek ekonomi seperti eksplorasi

sumber daya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar daerah

sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat sekitarnya.

23
6. Aspek Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting

untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah

barang tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang

ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif

maupun dampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung

mempengaruhi pada saat kegiatan usaha atau proyek dilakukan atau baru

terlihat beberapa waktu kemudian dimasa yang akan datang. Dampak

lingkungan hidup yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari

bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi, atau sosial.

Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak

tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu

sendiri. Oleh karena itu sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka

sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan

yang akan timbul. Studi ini juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi

dampak tersebut.

7. Aspek Keuangan atau Finansial

Aspek finansial merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan.

Dikatakan demikian, karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika

studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan

proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi.

Tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu studi kelayakan

bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan

24
biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara

pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal,

kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu

yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang

terus. Secara keseluruhan, kajian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal

seperti:

a. Sumber-sumber Dana (Modal)

Untuk mendanai suatu kegiatan bisnis atau usaha, biasanya

diperlukan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan atau

dikeluarkan inilah yang dinamakan modal. Modal usaha adalah uang

yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang,

dan sebagainya yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu

yang menambah kekayaan. Modal dapat diinterpretasikan sebagai

sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan

usaha. Modal yang digunakan untuk menjalankan suatu usaha atau

bisnis dapat berasal dari tiga sumber, yakni:

1) Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing adalah modal yang diperoleh dari pihak luar

dan biasanya diperoleh dari hasil pinjaman serta sifatnya

sementara. Bagi pelaku usaha modal asing merupakan utang yang

harus dibayar kembali berdasakan jangka waktu yang

disepakati. Modal asing atau pinjaman memberikan keuntungan

bagi pelaku usaha karena nilainya yang tidak terbatas, artinya

25
pelaku usaha dapat mengajukan modal pinjaman dengan dana yang

tidak terbatas ke berbagai sumber selama dana yang diajukan

adalah layak. Selain itu juga dapat memotivasi pelaku usaha untuk

menjalankan usahanya. Hal itu karena beban pelaku usaha untuk

mengambalikan modal pinjaman tersebut. Sumber dana modal

asing dapat diperoleh dari:

a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik perbankan swasta,

pemerintah ataupun perbankan asing.

b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian,

modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun, koperasi dan

lembaga lainnya.

c) Pinjaman dari perorangan atau perusahaan non keuangan.

2) Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari

pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan,

sumbangan, hibah, saudara, dan sumber lainnya. Modal sendiri

memiliki keuntungan seperti:

a) Tidak ada biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak

menjadi beban.

b) Tidak tergantung pada pihak lain.

c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan

waktu yang relatif lama.

d) Tidak ada keharusan pengembalian modal.

26
3) Modal Patungan

Modal patungan merupakan gabungan antara modal sendiri

dengan modal satu orang teman atau beberapa orang (yang

berperan sebagai mitra usaha). Modal patungan memberikan

keuntungan bagi pelaku usaha memperingan dalam penyiapan

modal untuk memulai usaha, tetapi hasil dari usaha harus dibagi

kepada pemegang mereka yang memberikan patungan modal

sesuai dengan kesepatan yang telah ditentukan dari awal.

27
BAB V

MENGENAL KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang

menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan

merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui

proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa

sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui

pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat

kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.

Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai

cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai

motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai

nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. ‘Wira’ berarti pejuang,

pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak

agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha

adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi

(asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang

28
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi

baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan

operasinya serta memasarkannya.

Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan

sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan

menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam

melaksanakan usaha/kegiatan.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah

seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset

lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada

sebelumnya dan juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi,

dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah

kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan

nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan

memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima

reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui

pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan

yakni:

1. Proses berkreasi.

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.

3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul.

4. Memperoleh reward.

29
Masih banyak kekurangan di dalam pembuatan proposal ini. Maka dari itu,

sangat dibutuhkan kritik dan saran pembangun untuk perbaikan dari para pembaca

untuk proposal ini.

30
BAB VI

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dengan sangat sederhana, namun

demikian semoga langkah ini turut andil dalam membudidayakan ternak Domba

salah satu upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan untuk menumbuhkan

ekonomi kerakyatan yang dimotivasi dan jalankan oleh kelompok usaha

peternakan Domba untuk wilayah Desa Pamanuk serta dapat memberikan

lapangan kerja serta memajukan ekonomi masyarakat dan meningkatkan taraf

kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Serang khususnya di wilayah Desa

Pamanuk Kecamatan Carenang Kabupaten Serang.

Besar harapan kami atas dukungan pemberdayaan dan pembinaan dari

pemerintah, swasta, perusahaan, para donator khususnya di bidang pengembangan

dan budidaya peternakan Domba dengan ditunjang sarana dan prasarnaa dana

permodalan usaha, sehingga apa yang dimaksud dan tujuan dari kegiatan ini

kiranya dapat terlaksana.

Atas perhatian dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih, semoga

seluruh kebaikan dan ikatan kebersamaan dalam kebajikan untuk menuntun

masyarakat kearah kesejahteraan dan kemajuan tersebut mendapatkan balasan

pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

31
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Muchammad Ario. “Skripsi: Prospek Pengembangan Usaha


Penggemukan Domba Dan Kambing di CV Lumbung Bhumi Kabupaten
Bogor”. Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Proposal Bisnis: Kelompok Masyarakat (Pokmas) Ternak Kambing “Peta”. Desa


Mronjo Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar, 2015.

Proposal Pengembangan Ternak Domba Kelompok Usaha Peternakan Domba


“Assalam”. Kp. Ciherang Rt/Rw. 012/002 Desa Pamanuk Kecamatan
Carenang Kabupaten Serang, 2020.

32

Anda mungkin juga menyukai