Judul
Pendampingan Manajemen Usaha Peternakan Kambing Peranakan Etawa Untuk
Meningkatkan Ekonomi Anggota Kelompok Tani Kawi Sari Dusun Kali Rejo Desa
Kali Manis Kecamatan Doko Kabupaten Blitar
B. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang menitikberatkan sektor pertanian dan
peternakan sebagai komoditas utama yang menghidupi sebagaian besar rakyatnya.
Kondisi geografis yang mendukung, seperti banyaknya pegunungan yang ada di
Indonesia sangat berpotensi meningkatkan produktivitas di sektor peternakan sehingga
kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Hal di atas dapat diterapkan di Dusun
Kalirejo, Desa Kalimanis Kecamatan Doko Kabupaten Blitar.
Letak geografis yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian kira kira
900 m dari permukaan laut, mejadi alasan utama bagi warga Dusun Kalirejo khususnya
anggota Kelompok Tani Kawi Sari beternak Kambing Peranakan Etawa guna untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari harinya Usaha peternakan mempunyai prospek
untuk dikembangkan karena tingginya permintaan akan produk peternakan. Usaha
peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan menjadi sumber
pendapatan bagi banyak masyarakat di desa Kalimanis . Namun demikian, sebagaimana
usaha lainnya, usaha peternakan juga menghasilkan limbah yang dapat menjadi sumber
pencemaran. Maka pemgembangan usaha peternakan yang dapat meminimalkan limbah
peternakan perlu dilakukan oleh masysrakat
untuk menjaga kenyamanan
permukimannya. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan memanfaatkan limbah
peternakan sehingga dapat memberi nilai tambah bagi usaha tersebut.
Seperti kebanyakan masyarakat desa lainya semuanya menyatu dengan kegiatankegiatan yang ada kaitannya dengan pertanian secara luas kerena memang itulah
keahlian mereka yang dapat digunakan untuk mempertahankan kehidupannya. Tetapi
masyarakat desa Kalimanis selain mengolah sawahnya, mereka juga memelihara
ternak kambing peranakan etawa dengan jumlah yang cukup besar , Per keluarga
memelihara antara 10 sampai 20 ekor.Bagi masyarakat desa Kalimanis ternak - memiliki
peranan strategis karena ternak tersebut dapat digunakan sebagai tabungan hidup.Ternak
juga dapat dipakai sebagai penghasil pupuk organik dimana sangat baik untuk
meningkatkan produksi pertanian, selain itu ternak juga dapat dijadikan dalam
meningkatkan status sosial.Selama ini banyak keluhan masyarakat akan dampak buruk
dari kegiatan usaha peternakan karena sebagian besar peternak mengabaikan
penanganan limbah dari usahanya, bahkan ada yang membuang limbah usahanya ke
sungai, sehingga terjadi pencemaran lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkan
oleh aktivitas peternakan seperti feces, urin, sisa pakan, serta air dari pembersihan
ternak dan kandang menimbulkan pencemaran yang menyebabkan penyakit ,bau tidak
enak yang menyengat, sampai keluhan gatal-gatal ketika mandi di sungai yang tercemar
limbah peternakan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka upaya mengatasi limbah ternak yang selama
ini dianggap mengganggu karena menjadi sumber pencemaran lingkungan perlu
ditangani dengan cara yang tepat sehingga dapat memberi manfaat lain berupa
keuntungan ekonomis dari penanganan tersebut. Penanganan limbah ini diperlukan
bukan saja karena tuntutan akan lingkungan yang nyaman tetapi juga karena
pengembangan peternakan mutlak memperhatikan kualitas lingkungan, sehingga
keberadaannya tidak menjadi masalah bagi masyarakat itu sendiri.
C. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam
program ini adalah :
1. Bagaimana cara mengolah limbah kotoran hewan peternakan Peranakan
Etawa untuk menjadi pupuk organik yang berkualitas sehingga dapat
meningkatkan penghasilan anggota Kelompok Tani Kawi Sari Dusun
Kalirejo ?
2. Bagaimana cara memberdayakan anggota Kelompok Tani Kawi Sari
dengan mengolah limbah kotoran hewan hasil peternakan kambing Peranakan
Etawa ?
D. Tujuan
1. Mengurangi dampak buruk di lingkungan sekitar limbah hasil peternakan
kambing peranakan etawa, berupa bau tidak sedap sehingga masyarakat yang
tinggal di daerah tersebut menjadi kurang nyaman.
2. Mengolah limbah kotoran hewan dari peternakan kambing peranakan etawa untuk
menjadi pupuk organic yang bernilai tinggi sehingga dapat meningkatkan
penghasilan anggota kelompok tani Kawi Sari.
3. Memberdayakan anggota kelompok tani Kawi Sari dan meningkatkan penghasilan
melalui pengolahan limbah kotoran hewan menjadi pupuk organic yang bernilai tinggi.
4. Mengembangkan Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif melalui kelompok tani
sebagai desa percontohan yang memiliki Industri kreatif baru dalam hal pengolahan
limbah kotoran hewan ternak kambing peranakan etawa menjadi pupuk organik
yang dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakatnya.
E. Indikator Keberhasilan Program
1.
2.
3.
4.
5.
G. Manfaat Program
1.
Anggota Kelompok Tani Kawi Sari di Dusun Kali Rejo mendapatkan pengetahuan
mengenai pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organic yang
mempunyai nilai jual tinggi.
2.
Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat Dusun Kali Rejo dalam
mengolah limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik.
3.
Meningkatkan penghasilan anggota Kelompok Tani Kawi Sari melalui
pengolahan limbah kotoran ternak.
4.
Mengurangi dampak limbah kotoran ternak berupa bau di lingkungan sekitar.
H. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Daerah yang menjadi sasaran pendampingan adalah Dusun Kali Rejo Desa
Kalimanis Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Dengan kondisi geografis ketinggian 900
di atas permukaan laut, Dusun Kali Rejo berada di wilayah pegunungan tepatnya di kaki
Gunung Kawi.. Daerah ini dikenal sebagai daerah yang penduduknya sebagian besar
bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Di Dusun Kali Rejo terdapat satu
kelompok tani Kawi Sari yang di gunakan sebagai wadah dalam menampung segala
permasalahan serta informasi dan aspirasi masyarakat di bidang pertanian dan
peternakan. Iklim yang dingin dengan suhu sekitar 25-29 0C dimanfaatkan oleh anggota
Kelompok Tani Kawi Sari untuk beternak kambing Peranakan Etawa. Di dukung
ketersedian hijaun makan ternak yang melimpah yaitu tanaman kaliandra dan rumput
odot memudahkan anggota kelompok tani dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak
kambing Peranakan Etawa. Populasi kambing Peranakan Etawa di Dusun Kali Rejo
sebanyak 350 ekor. Banyaknya populasi ternak kambing milik anggota Kelompok Tani
Kawi Sari di Dusun Kalirejo menyebabkan limbah kotoran ternak yang dihasilkan
cukup tinggi dan sampai saat ini belum di manfaatkan secara maksimal. untuk
mengatasi hal tersebut direncanakan pendampingan kepada anggota Kelompok Tani
Kawi Sari untuk mengolah limbah kotoran ternak kambing menjadi produk pupuk
organic yang bernilai jual tinggi sehingga dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
anggota kelompok Tani Kawi Sari Dusun Kali Rejo.
I. Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Adanya limbah kotoran ternak kambing yang terus bertambah di Dusun Kali Rejo
Desa Kalimanis menjadi suatu masalah yang cukup serius karena belum di manfaatkan
secara optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya pendampingan
dan pelatihan mengolah limbah tersebut menjadi produk yang bernilai jual tinggi.
2. Analisis Kebutuhan
Untuk mengatasi masalah limbah kotoran ternak kambing oleh Kelompok Tani
Kawi Sari Dusun Kali Rejo membutuhkan beberapa sarana dan prasarana yang
menudukung seperti sumber daya manusia yang terampil untuk mendapingi dan melatih
anggota kelompok tani serta peralatan mesin pembuat pupuk organik sehingga program
yang direncakan bisa berjalan dengan lancar.
3. Penyusunan Program
Susunan program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi Program Hibah Bina Desa
2. Pelatihan pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing
3. Pelatihan MOM ( Manajemen Organisasi Masyarakat)
4. Evaluasi Program Bersama TIM dan Masyarakat Desa Binaan
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 23 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pembentukan Kepanitiaan Warga
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
MOM
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan
K. Kemitraan
L. Usulan Biaya
Keterangan
Harga
Jumlah
Satuan (Rp)
(Rp)
Jumlah
Pembuatan Proposal
25.000
175.000
20.000
140.000
30.000
210.000
Pembuatan Modul
100
10.000
1.000.000
1 paket
100.000
100.000
100
2.000
200.000
Lem Kayu
80
10.000
800.000
Vernis
40
10.000
400.000
Lampu Hias
25
40.000
1.000.000
10
Triplek
25
30.000
750.000
11
Pemasangan Kaca
25
25.000
625.000
12
100.000
100.000
13
Komunikasi
200.000
1.000.000
14
Biaya Publikasi
100.000
100.000
15
100.000
100.000
16
25.000
100.000
17
Baju Panitia
10
75.000
750.000
18
Baju Peserta
100
50.000
5.000.000
19
Akomodasi Pelatihan
200.000
1.200.000
20
Dokumentasi
1.000.000
1.000.000
B. Peralatan Penunjang
21
200.000
200.000
22
LCD Proyektor
4.890.000
4.890.000
23
Laptop
5.450.000
5.150.000
24
Banner
200.000
400.000
25
White Board
150.000
300.000
26
Card Memory
150.000
450.000
C. Transportasi
27
Persiapan
6 hari
50.000
300.000
28
Publikasi
2 hari
50.000
100.000
29
Sosialisasi
1 hari
50.000
50.000
30
Pelatihan 1,2,3
6 hari
50.000
300.000
31
MOM
5 hari
50.000
250.000
32
Evaluasi
3 hari
50.000
150.000
33
Pelaporan
3 hari
50.000
150.000
34
Logistik
6 hari
50.000
300.000
35
Controling
20 hari
30.000
600.000
D. Konsumsi
36
Persiapan
6 hari
75.000
450.000
37
Publikasi
2 hari
75.000
150.000
38
Sosialisasi
1 hari
1.500.000
1.500.000
39
Pelatihan
6 hari
2.400.000
14.400.000
40
MOM
5 hari
525.000
2.625.000
41
Evaluasi
3 hari
300.000
900.000
42
Pelaporan
3 hari
125.000
375.000
43
Controling
20 hari
30.000
600.000
44
Lain-Lain
500.000
500.000
Jumlah
49.840.000