Anda di halaman 1dari 11

Laporan Survei Pertanian Terpadu

Agrowisata Purwofarm

Oleh:
Kelompok 5

Ramot Jevon Silalahi 1506120472


Febriyanty Margaretha 1506120524
Irwanto Pavrino 1506117894
Yohana Manurung 1506115822
Naufal Hanafi 1506120784
Laporan Kunjungan Survei Agrowisata
Purwofarm

I. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan pertanian
terpadu ke Agrowisata yang ada di Rumbai dengan nama
purwofarm.

II. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui dan


mempelajari sistem pertanian terpadu dan integrasi antara
pertanian, peternakan, dan perikanan yang dibudidayakan di
purwofarm yang ada di agrowisata rumbai.
III. Biodata Pemilik
Pemilik agrowisata purwofarm ini bernama pak Purwo,
pak purwo merupakan salah satu tamatan sarjana Institut
Pertanian Bogor (IPB). Pak Purwo memulai usaha
agrowisata pertanian terpadu sejak tahun 2000 tepatnya
bulan Oktober tahun 2000 dengan menggunakan lahan
pinjaman, namun saat ini Pak Purwo telah memiliki lahan
seluas 11 hektar (ha) yang sudah menjadi milik pribadi. Dan
saat ini pak Purwo telah memiliki 8 kebun yang diolahnya
dengan sistem pertanian terpadu. sudah sekitar 15 tahun pak
Purwo menjalakan usaha agrowisata pertanian terpadu ini.

Gambar 1. Bapak Purwo


IV. Gambaran Lokasi

Keterangan : Luas lahan tanaman hortikultura : 11 ha


Luas kandang : 30 m2
Luas kolam ikan : 40 m2
Luas lahan pepaya : 3 ha
V. Analisis SWOT

Tabel 1. Analisis SWOT Agrowisata Purwofarm


Kekuatan-S Kelemahan-W
Pengetahuan petani yang sudah maju dan Teknologi biogas masih belum ada dan
lahan yang diolah sangat luas masih dalam perencanaan

Peluang-O Strategi S-O Strategi W-O


Pasar lokal dan diluar daerah masih terbuka Memperluas jaringan pemasaran Meningkatkan pengelolaan biogas agar
luas dan produksi hasil pertanian 20 ton/hari meningkatkan hasil produksi tanaman
yang memberikan keuntungan yang tinggi

Ancaman-T Strategi S-T Strategi W-T


Tanah yang digunakan kurang subur serta Mengolah tanah dengan baik serta Melakukan pengolahan tanah yang lebih
membutuhkan input yang tinggi memberikan input berupa pupuk yang kompleks dan terpadu
berasal dari peternakan sendiri
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dimiliki oleh petani bapak purwo dalam kegiatan usaha pertanian terpadu Agrowisata
Purwofarm seperti budidaya tanaman, perikanan dan peternakan yang ada didalamnya.
Menurut Hapsoh et al., (2015) pertanian bisa dikatakan terpadu jika ada 3 prinsip utama yang
harus dipenuhi yaitu secara ekologi tidak merusak lingkungan, secara ekonomi
menguntungkan dan secara sosial diterima masyarakat. Berdasarkan hal tersebut usaha tani
yang dilakukan petani sudah dapat dikatakan terpadu karena kegiatan usaha pertanian tersebut
sudah memenuhi 3 prinsip tersebut didalam Agrowisata Purwofarm. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai sub sistem yang saling mendukung kegiatan pertanian terpadu yaitu pada sub sistem
peternakan ke pertanian (tanaman budidaya) dari hasil limbah kotoran ternak sapi diolah
menjadi pupuk kandang yang siap untuk diberikan ke areal tanam tanaman budidaya. Pada sub
sistem pertanian (tanaman budidaya) ke peternakan dari hasil limbah pemanenan buah pepaya,
jagung dan jambu air yang akan diberikan sebagai pakan ternak, serasah tanaman yang jatuh ke
tanah dipungut lalu diberikan ke hewan ternak sapi sebagai pakan ternak. Pada sub sistem
pertanian (tanaman budidaya) ke perikanan dari hasil limbah pemanenan yang gagal pada buah
pepaya, jagung dan jambu air yang akan diberikan sebagai pakan ikan nila.

Untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang akan terjadi maka dilakukan beberapa
strategi yaitu memperluas jaringan pemasaran, meningkatkan pengelolaan biogas agar
meningkatkan hasil produksi tanaman, mengolah tanah dengan baik serta memberikan input
berupa pupuk yang berasal dari peternakan sendiri dan melakukan pengolahan tanah yang
lebih kompleks dan terpadu.
VI. Integrasi

Peternakan Pertanian

Perikanan

Gambar 2. Alir Pertanian Terpadu Agrowisata Purwofarm


Sistem pertanian yang diterapkan dalam Agrowisata Purwo Farm adalah
sistem pertanian terpadu. Subsektor yang dibudidayakan adalah tanaman,
ternak sapi, dan ternak ikan. Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman
pepaya, jagung, jambu biji, cabai, dan sayuran lainnya. Luas lahan yang
digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura dan pangan seluas 11 Ha.
Luas lahan untu komodtas pepaya kurang lebih 3 Ha. Jumlah pepaya yang
baru ditanam adalah 3000 tanaman. Sedangkan jumlah pepaya yang telah
berproduksi seluas 1 Ha adalah 1000 tanaman. Tanaman pepaya yang
ditanam merupakan varietas merah delima dan calina IPB 9. Varietas merah
delima memiliki ciri-ciri berbatang pendek dan kecil, buahnya merah dan
manis. Varietas calina IPB 9 memiliki ciri-ciri yaitu produksi lebih tinggi dan
berbtang tinggi. Jarak tanam pepaya adalah 2,5 x 2,5 m. Masa produksi
tanaman pepaya adalah 3 tahun.
Budidaya tanaman pepaya telah menerapkan keterpaduan dengan
ternak sapi dan ikan. Pupuk yang digunakan berasal dari limbah ternak sapi
dan ikan. Sapi menyumbangkan kotoran yang mampu menjadi pupuk
kandang bagi tanaman pepaya.kotoran tersebut disimpang dan
diferentasikan dengan bakteri probiotik. Tanaman pepaya membutuhkan 80%
pupuk kandang sapi dan 20% pupuk anorganik NPK Mutiara. Urine sapi juga
diberikan kepada tanaman pepaya alam bentuk pupuk cair. Urine sapi
dikumpulkan dalam sebuah sumur khusus. Dalam satu minggu diperoleh satu
drum berisi urine sapi. Selain limbah dari ternak sapi, tanaman pepaya juga
mendapatkan input dari ternak ikan berupa penyiraman air kolam.
Penyiraman ini dilakukan setiap hari. Air kolam mengandung bahan organik
yang berasal dari kotoran-kotoran ikan. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan
bahan organik bagi tanaman pepaya dan tanaman lainnya.
Subsektor pertanian terpadu lainnya adalah ternak sapi. Sapi yang
diternakkan oleh Purwo Farm berjumlah 4 ekor. Sapi diletakkan didalam
kandang yang dekat denan sumur urine dan tempat pengomposan kotoran sapi.
Pakan sapi diperoleh dari rerumputan dan gulma yang disediakan di lahan
agrowisata tersebut. Gulma dan rerumputan yang hidup diantara tanaman
budidaya tidak semua dibabat habis. Apabila sudah cukup tinggi, maka aan
dipotong dan dijadikan pakan ternak.
Subsektor lainnya adalah ternak ikan. Ikan yang dibudidayakan adalah
ikan patin dan nila. Kolam yang dibuat seluas 40 m2. Didalam ekosistem kolam
terjadi simbiosis mutualisme dimana ikan nila memakan buah atau sayuran afkir
dan ikan pati memakan pelet. Ikan tersebut juga tidak saling memakan
sesamanya. Jumlah ikan patin ada 3000 ekor. Sedangkan jumlah ikan nila sudah
tidak dapat dihitung lagi.
V. Kesimpulan
Pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan
seluruh potensi energi sehingga dapat dipanen secara seimbang.
Pertanianmelibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya
danmemerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu
dalam proses produksi. Dengan pertanian terpadu ada pengikatan bahan
organik didalam tanah dan penyerapan karbon lebih rendah dibanding
pertaniankonvensional yang pakai pupuk nitrogen dan sebagainya. Agar
proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka
sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan. Pada
kawasantersebut sebaiknya terdapat sektor produksi tanaman, peternakan
maupun perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan
kawasantersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen
produksitidak akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh
komponenlainnya. Disamping akan terjadi peningkatan hasil produksi dan
penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi produksi akan
tercapai.
Pertanian terpadu adalah sistem pertanian dimana adanya
ketergantungan dan keterkaitan yang saling mendukung masing-masing sub
sektor dalam satu lahan. Tanaman pepaya, ternak sapi, dan ternak ikan di
dalam Agrowisata Purwo Farm telah berintegrasi dengan baik.
DOKUMENTASI

Gambar 1. Tempat Pengolahan Gambar 2. Lahan Pepaya


Pupuk Kandang Varietas Hibrida.

Gambar 3. Kandang Ternak Sapi. Gambar 4. Pak PurwoPemilik


Agrowisata.

Gambar 5. Lahan Pepaya Gambar 6. Lahan Jagung


Varietas Lokal. Manis.

Gambar 7. Kolam Ikan Nila Gambar 8. Lahan Jambu


dan Patin. Bold.

Anda mungkin juga menyukai