Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU TANAMAN PAKAN

PERKEMBANG BIAKAN TANAMAN


PAKAN DALAM BIDANG
PETERNAKAN

ANDI HAERIL SOFANUL ANAN ILAHI.H


I011 19 1246

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Pendahuluan

Latarbelakang

Peternakan merupakan salah satu agribisnis dalam wilayah itu yang harus didukung oleh
agribisnis tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura. Dengan demikian pendekatan wilayah
adalah mengintegrasikan berbagai agribisnis dalam wilayah dan masing-masing agribisnis akan
mengembangkan pula ke empat subsistem agribisnis baik horisontal maupun vertikal. Pendekatan
ini adalah dalam usaha mengelola input dan output agribisnis keseluruhan, sehingga tercapai
peningkatan efisiensi, manfaat dan nilai tambah (Yusdja Y dan Nyak i, 2006).

Tanaman pakan merupakan kebutuhan pokok ternak ruminansia dan dibutuhkan dalam
jumlah yang besar. Ketersediaan pakan umumnya sangat tergantung terhadap sistem pertanian
setempat. Sejumlah tanaman pakan mempunyai nilai manfaat yang rendah, sehingga perlu adanya
upaya yang dapat meningkatkan nilai manfaat. Sumber daya tanaman pakan umumnya terdiri dari
Gramineae (rumput-rumputan) dan Legumi-noseae ( kacang-kacangan) (Winata dkk,2012).

Tanaman pakan sebaiknya ditanam dengan pola tanam campuran yang sudah tidak asing lagi
dikalangan petani skala kecil karena dirasakan sangat menguntungkan, antara lain dapat
memberikan imbangan nutrisi, sebagai kontrol terhadap gulma, mempertahankan kesuburan tanah,
mencegah erosi dan mencegah kecenderungan peningkatan hama. Pola tanam campuran
mempunyai peluang besar dalam menyumbangkan nitrogen karena melibatkan tanaman pakan
leguminosa. Transfer nitrogen dari hasil fiksasi nitrogen dapat dimanfaatkan tanaman rumput-
rumputan yang sangat membutuhkan nitrogen. Rhizobium dari tanaman leguminosa memasok
nitrogen untuk rumput-rumputan (Nyimas dkk,2011).

Maksud dan tujuan

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah mengenai perkembang biakan tanaman
dalam bidang peternakan adalah sebagai media informasi bagi mahasiswa tentang tanaman dalam
bidang peternakan serta untuk melengkapi tugas ilmu tanaman pakan.

Rumusan maaalah

1.pengertian tanaman pakan

2.perkembang biakan tanaman pakan dalam bidang peternakan


Pembahasan

A. Pengertian Tanaman pakan


Tanaman pakan merupakan kebutuhan pokok ternak ruminansia dan dibutuhkan dalam
jumlah yang besar. Ketersediaan pakan umumnya sangat tergantung terhadap sistem pertanian
setempat. Sejumlah tanaman pakan mempunyai nilai manfaat yang rendah, sehingga perlu adanya
upaya yang dapat meningkatkan nilai manfaat. Sumber daya tanaman pakan umumnya terdiri dari
Gramineae (rumput-rumputan) dan Legumi-noseae ( kacang-kacangan) (Eny dkk, 2009).

Hijauan pakan merupakan salah Satu faktor penentu dalam Pengembangan usaha peternakan
Khususnya untuk ternak ruminansia. Ketersediaan hijauan pakan yang Tidak memadai baik kuantitas
Maupun kualitasnya, menjadi salah Satu kendala dalam pengembangan Usaha peternakan. Sehingga
perlu Adanya upaya untuk menyediakan Hijauan pakan yang cukup baik dan Bisa terjamin
kontinuitasnya.
Beberapa contoh hijauan pakan yaitu
 Rumput gajah

Rumput gajah dikenal dengan nama ilmiah : Pennisetum Purpureum Schumach. Nama
daerahnya : Elephant grass, napier grass (Inggris), Herbe d’elephant, fausse canne a sucre (Prancis),
Rumput Gajah (Indonesia, Malaysia), Buntot-pusa (Tagalog, Filipina), Handalawi (Bokil), Lagoli
(Bagobo), Ya-nepia (Thailand), Co’ duoi voi (Vietnam), Pasto Elefante (Spanyol). Rumput gajah
berasal dari Afrika tropika, kemudian menyebar dan diperkenalkan ke daerah-daerah tropika
didunia. Dikembangkan terus-menerus dengan berbagai silangan sehingga menghasilkan banyak
kultivar, terutama di Amerika, Philipina dan India. Rumput gajah merupakan keluarga rumput-
rumputan (graminae) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak pemamah biak
(ruminansia) yang alamiah di Asia Tenggara. Rumput gajah secara umum merupakan tanaman
tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, tinggi rimpang yang pendek.Tinggi batang dapat
mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih
dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas/buku. Tumbuh membentuk rumpun dengan lebar rumpun
hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek, helai daun bergaris dengan dasar yang
lebar, ujungnya runcing.

 Rumput benggala

Rumput benggala (Panicum maximum Jacq.) Merupakan jenis rumput pakan ternak unggul di
Indonesia dan dapat tumbuh hingga ketinggian2000 m dpl, serta baik untuk ditanam bersama
legum.Menurut Aganga danTshwenyane (2004) bahwa Rumput benggala mengandun protein 5.0
sampai 5.6 %.Informasi

 Rumput kalonjono

Brachiaria mutica atau yang sering disebut rumput kolonjono merupakan rumput yang berasal
dari Afrika dan Amerika Selatan.

Rumput kolonjono tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian yang tidak lebih dari
1200 m diatas permukaan laut dengan curah hujan 1000 mm.

Leguminosa merupakan hijauan pakan berkualitas tinggi dan andalan daerah tropik sebagai
sumber nitrogen tanah. Tanaman leguminosa mempunyai kemampuan bersimbiosis secara
mutualistik dengan bakteri rhizobium sp yang tumbuh di daerah perakarannya. Adanya bakteri ini
menyebabkan terbentuknya nodul/bintil akar yang mampu memfiksasi nitrogen bebas dari udara
sehingga dapat mensuplai kebutuhan tanaman akan unsur N tersedia. Hasil simbiosis ini diharapkan
mampu meningkatkan produksi hijauan tanaman.

Beberapa contoh leguminosa yaitu:

1. Indigofera

T a n a m a n i n i d i m a n f a a t k a n sebagai pakan ternak yang kaya akan nitrogen, f o s f o r


d a n kalsium. Dari hasil pengujian nutrisi Indigofera di Balai Pengujian M u t u d a n Sertifikasi Pakan
(BPMSP) Bekasi tahun 2015 adalah sebagai berikut: kadar air 72,65%, abu 15,23%, protein kasar
29,16%, lemak kasar 1,25%, serat kasar 21,60%, Ca 0,48% dan P 0,36%. Dengan kandungan protein
yang cukup tinggi dan palabilitas yang baik menjadikan tanaman ini banyak diminati oleh peternak.
Indigofera umumnya dikembangkan dengan generatif melalui biji. Uji coba palatabilitas dan
penggunaan hijauan segar Indigofera zollingeriana pada kambing kacang menunjukkan peningkatan
efisiensi pakan dan bobot badan hingga 45% (Tarigan 2009).

2. Alfalfa

Sebagai pakan ternak, alfalfa (Medicago sativa) memiliki kualitas yang sangat bagus. Selain
karena nilai nutrisi dan produksinya yang menguntungkan, tanaman ini juga disebutkan memiliki
rasa yang enak sehingga banyak diproduksi. Dibandingkan dengan tanaman pakan lainnya, alfalfa
memiliki k a n d u n g a n p r o t e i n d a n k a l s i u m y a n g t i n g g i , t e t a p i e n e r g i
termetabolisme dan kadar fosfor di dalamnya relatif rendah. Alfalfa juga termasuk berserat rendah
sehingga mudah mencapai rumen (perut besar) dan mudah dicerna oleh hewan ternak Hasil
pengujian Lab BPMSP Bekasi Tahun 2015 menunjukkan: kadar air 90,69%, abu 14,75%, protein kasar
32,63%, lemak kasar 3,08%, serat kasar 29,24%, Ca 1,14% dan P 0,92%. Alfalfa selain dapat
dikembangkan dengn biji dapat pula dengan menggunakan pols atau sobekan rumpun.

3. Styosanthes

Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salah satu tanaman pakan yang sangat disukai
ternak, kaya akan protein dan mineral. Kandungan nutrisi hasil uji lab BPMSP Bekasi Tahun 2015:
kadar air 76,63%, abu 10,98%, protein kasar 19,87%, lemak kasar 1,51%, serat kasar 32,27%, Ca
1,82% dan P 0,19%. Stylo ini sangat disukai ternak r u m i n a n s i a seperti kambing, domba maupun
sapi dan kerbau, b a h k a n d a p a t digunakan pula s e b a g a i f e e d suplement untuk ternak
ayam, babi dan ikan. Tanaman ini dapat diberikan dalam keadaan segar atau kering yang diproses
dalam bentuk tepung daun. Salah satu kelebihan dari legum ini adalah daun dan batang lembut
walaupun umur tanaman sudah cukup tua karena panen/ pemotongan yang terlambat, sehingga
pemberiannya kepada ternak masih baik dilakukan karena tidak berpengaruh terhadap palatabilitas
ternak.

B. Pengembang biakan tanaman pakan dalam bidang peternakan

Tanah merupakan media tanam bagi pertumbuhan dan perkembangan Tanaman. Unsur hara
yang dibutuhkan tanaman diperoleh dari tanah hasil dari Dekomposisi bahan organik yang akan
memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan Biologi tanah. Ketersediaan unsur hara tanah di daerah
tropis tidak dapat Mencukupi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan dan produksi, sehingga perlu
Penambahan pupuk sebagai sumber unsur hara. Penggunaan pupuk yang tepat dan Efisien akan
meningkatkan pertumbuhan dan produksi hijauan pakan. Umumnya Tahap pertumbuhan tanaman
dibagi dua, yakni fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif terjadi pada perkembangan akar,
daun dan batang baru. Pada fase ini Terjadi tiga proses penting,yakni pembelahan sel, perpanjangan
sel, dan tahap Pertama dari diferensiasi sel. Fase berikutnya adalah fase generatif atau fase
Reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga, Buah dan biji
(Winata dkk,2012).

Pupuk organik merupakan hasil akhir dari penguraian sisa-sisa tanaman, limbah dan kotoran
ternak, seperti pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau).Pupuk organik umumnya merupakan
pupuk lengkap karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Pupuk
cair ini lebih seragam dalam campuran hara daripada pupuk non cair. Hal ini meningkatkan
ketersediaan nutrisi karena keberadaan air, sehingga hubungan yang tinggi antara jumlah air dan
ketersediaan hara,penggunaan pupuk organik cair dapat menjadi cara yang efisien meningkatkan
serapan hara karena komposisi yang homogen tadi. Pupuk organik ini diolah dari bahan baku berupa
kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang
diproses secara alamiah selama 4 bulan. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah, membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk
tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk
kandang (Winata dkk,2012).

Pertumbuhan tanaman erat kaitannya dengan hara yang diserap dari dalam Tanah, termasuk
unsur nitrog.Faktor iklim sangat Menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar Daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
Diharapkan.sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi Pertumbuhan, yaitu; curah hujan dan
distribusi hujan, tinggi tempat dari permukaan Laut.Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam
berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan
merangsang tanaman Untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan species tidak akan
memasuki Masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai
Tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini terdapat duarangsangan yang
menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Winata dkk,2012).

Produksi hijauan pakan merupakan produksi kumulatif panen selama satu tahun seluas lahan
penanaman. Produksi bahan kering suatu tanaman antara lain dipengaruhi oleh spesies tanaman,
fase tumbuh, kesuburan tanah, air tanah, umur tanaman, organ tanaman, kondisi
lingkungan.Produksi tanaman juga dipengaruhi oleh radiasi matahari dan suhu. faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar bahan kering antara lain : jenis tanaman, fase pertumbuhan, saat
pemotongan, air tanah serta kesuburan tanah. Kandungan bahan kering tanaman pada musim
penghujan relatif rendah karena pertumbuhan tanaman lebih cepat, air tercukupi dan kondisi
lingkungan lembab sehingga transpirasi berkurang (Winata dkk,2012).
Penutup

Kesimpulan

Tanaman pakan merupakan kebutuhan pokok ternak ruminansia dan dibutuhkan dalam
jumlah yang besar. Ketersediaan pakan umumnya sangat tergantung terhadap sistem pertanian
setempat. Sejumlah tanaman pakan mempunyai nilai manfaat yang rendah, sehingga perlu adanya
upaya yang dapat meningkatkan nilai manfaat. Sumber daya tanaman pakan umumnya terdiri dari
Gramineae (rumput-rumputan) dan Legumi-noseae ( kacang-kacangan).

Tanaman pakan sebaiknya ditanam dengan pola tanam campuran yang sudah tidak asing lagi
dikalangan petani skala kecil karena dirasakan sangat menguntungkan, antara lain dapat
memberikan imbangan nutrisi, sebagai kontrol terhadap gulma, mempertahankan kesuburan tanah,
mencegah erosi dan mencegah kecenderungan peningkatan hama. Pola tanam campuran
mempunyai peluang besar dalam menyumbangkan nitrogen karena melibatkan tanaman pakan
leguminosa. Transfer nitrogen dari hasil fiksasi nitrogen dapat dimanfaatkan tanaman rumput-
rumputan yang sangat membutuhkan nitrogen. Rhizobium dari tanaman leguminosa memasok
nitrogen untuk rumput-rumputan.

Saran

Semoga dengan makalah ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi mahasiswa agar
mampu mengembang biakan tanaman pakan dengan cara yang baik.
Daftar Pustaka

Yusmichad yudjha dan Nyak Ilham,2006.Arah Kebijakan Pembangunan PeternakanRakyat.4(1):22

N.A.S.H.Winata, Karno dan Sutarno,2012.Pertumbuhan Dan Produksi Gamal(GliricidiaSepium)


Dengan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair.1(1): 798

Anda mungkin juga menyukai