Di susun oleh :
Kelompok 1
Kelas A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
KATA PENGANTAR
2
susu.
berikan dosen. Tujuan intruksional umum dari makalah ini yaitu agar mahasiswa
mampu membuat makalah dengan sempurna dan dapat mengetahui lebih dalam
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentu saja tidak terlepas dari kesalahan-
Penulis
DAFTAR ISI
2
3
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR GAMBAR
3
4
GAMBAR HALAMAN
1. Kambing Saanen 3
2. Kambing Toggenburg 4
3. Kambing Nubian 5
4. Kambing Ettawa 5
5. Kamabing Alpine 6
6. Kambing Damaskus 7
7. Kambing Beetal 8
8. Kambing Barbari 9
9. Kambing Anglo Nubian 10
10. Kambing PE Jawarandu 11
11. Kambing PE Kaligesing 11
12. Kambing Sapera 12
4
5
PENDAHULUAN
di berbagai negara. Salah satu benua yang memiliki komoditas kambing perah
terbesar adalah asia dan afrika. Bangsa kambing perah menghasilkan produksi
susu yang berbeda-beda. Banyak manfaat dan keuntungan yang diambil dari
ternak kambing perah baik dari segi produksi yang menghasilkan susu untuk
kesehatan manusia maupun pendapatan peternak karena harga kambing dan susu
yang mahal. Beberapa alasan kambing perah sebagai alat untuk mengentaskan
karena tidak memerlukan lahan luas, modal relative lebih kecil, dapat dipelihara
oleh kalangan ekonomi rendah, dapat menghasilkan air susu yang setiap hari
dengan harga cukup tinggi dibandingkan susu sapi, gizi yang terdapat didalam air
susu kambing dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakit dan mengatasi
total produksi susu sedunia (Seifert, J, 2012). Populasi kambing perah di Negara
berkembang, kurang lebih 921 juta atau lebih 90 % dari populasi dunia dan
60%nya terdapat di Asia, demikian pula breed terbanyak dijumpai di Asia (FAO,
banyak dijumpai dalam lokasi lahan sempit dengan kandang tipe panggung
dan tambahan bahan pakan lain untuk mencukupi kebutuhan mineral khususnya.
5
6
1.3 Tujuan
6
7
II
PEMBAHASAN
adalah bermuka segitiga dan hidung yang lurus, telinga tegak kesamping dan
kedepan, memiliki bulu pendek berwarna putih atau krem, umumnya terdapat titik
hitam di daerah hidung, telinga dan ambing, ekor tipis dan pendek. Kambing
mempunyai kapasitas ambing yang besar dan popular karena menurut Thomas
Saputro (2015) produksi susu di daerah asalnya rata-rata 3-4 liter per hari (dengan
kadar lemak 3-4%. Kambing saanen sangat sensitif dan performanya akan bagus
jika berada di lingkungan bersuhu dingin. Kambing saanen memiliki ciri Bobot
kambing jantan dewasa berkisar 68-91 kg sedangkan untuk betina sekitar 36-63
tropis. Kambing saanen sangat sensitif dan performanya akan bagus jika berada di
yang tahan pada daerah tropis seperti kambing kacang dan pemeliharaanya di
kambing ini merupakan bangsa kambing perah tertua. Kambing ini adalah jenis
kambing kecil dengan badan pendek dan kompak. Kambing betina mempunyai
badannya dengan warna putih di kaki bagian bawah, dasar ekor dan sisi wajah
bagian bawah. Kambing ini berambut panjang atau sedang berjenggot. Kepala
yang istimewa, dan produksi susunya tinggi dengan kadar lemak sekitar 3,7%.
(Blakely,1991).
dan kebanyakan berwarna hitam dan coklat dengan telinga yang panjang dan jatuh
(terkulai). Kambing bersifat sangat lembut, produksi susunya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan kambing yang berasal dari Swiss, tetapi persentase lemak
susu tinggi. Kambing betina mencapai dewasa kelamin pada saat beratnya kira-
popular dan tersebar luas sebagai kambing perah (susu) di India, Asia Tenggara
10
dan di daerah-daerah lain. Kambing ini mempunyai telinga yang lebar dan
yang baik dan juga sering digunakan sebagai produsen daging. Warna bulunya
bervariasi dengan warna dasarnya putih, coklat dan hitam. Telinga menggantung
yang jantan 68-91 kg, sedang yang betina 36-63 kg. Produksi susu dapat mencapai
235 kg dalam periode laktasi 261 hari dan produksi susu tertinggi tercatat 569 kg.
Kadar lemak rata-rata 5,2% karkas kambing jantan dan betina umur 12 bulan
amerika serikat dari prancis. Bangsa kambing ini merupakan kambing tipe
medium sampai besar dengan bobot badan betina sekitar 65 kg dan pejantan 85
kg. Warna bulunya bervariasi, dari putih, cokelat, abu-abu, hitam dan merah atau
kombinasi. Telinga berdiri tegak dan sangat populer karena produksi susunya
tinggi, mampu menghasilkan susu 4,5 kg per hari, terutama dalam masa laktasi
kedua dan ketiga. Sesuai dengan pendapat Blakely (1991) kambing ini menonjol
kemampuan untuk menyusui anaknya karena mempunyai ambing yang besar dan
bentuknya bagus dengan puting yang ideal. Selain itu kambing ini dapat
Syria,Cyprus. Kambing tersebut baik yang jantan maupun betina tidak bertanduk.,
warna pada umumnya merah, atau merah dan putih, profil muka konveks, daun
telinga panjang dan menggantung. Tinggi gumba 70-75 cm dan berat badan antara
40-60 kg. produksi susu 3-4 liter perhari dapat mencapai 6 liter, dengan jumlah
(Prihadi,1997).
Jamnampari, antara lain profil mukanya Roman Nose, telinga panjang tetapi jauh
Kambing ini biasanya berwarna merah coklat dengan bercak atau belang-
belang putih. Tinggi gumba jantan dan betina adalah 89 dan 84 cm. kambing
betina dewasa mencapai berat hidup kira-kira 45 kg. rata-rata selama laktasi
kambing ini dapat menghasilkan susu 105 kg susu dalam waktu 224 hari, dan
beranak rata-rata setahun sekali dengan rata-rata anaknya tunggal atau twin
dengan bercak-bercak coklat. Tinggi gumba kambing jantan antara 66-76 cm dan
betina 60-71 cm. kambing betina dewasa berat hidupnya antara 27-36 kg.
Kambing ini biasanya digunakan untuk produksi susu dan ambingnya pada
13
umumnya berkembang dengan baik. Pernah tercatat produksi susu selama dalam
periode laktasi 235 hari mencapai 144 kg (Prihadi,1997). Bangsa kambing ini
telah dikembangkan di India karena produksi susu dan area tubuhnya relative
kecil, sedang produksi cukup banyak menyebabkan ternak ini dipandang sebagai
persilangan dari kambing perah dari Inggris dengan pejantan nubian dari Afrika
dan kambing jamnapari dari India. Di beberapa negara tropis, bangsa bangsa
susu dan daging bangsa kambing lokal. Kambing anglo nubian merupakan
kambing dwi fungsi, selain menghasilkan produksi daging yang baik, juga
memiliki produksi susu tinggi. Karakteristik kambing ini yaitu mempunyai kaki
yang tinggi dengan kulit yang baik dan bulu mengkilap. Mempunyi telinga
disebut Roman Nose. Jadi bentuk kepala kambing tersebut keseluruhan seperti
14
kepala unta dan biasanya tidak bertanduk. Warna bulu sangat bervariasi. Pada
puncak laktasi produksi susu mencapai 2-4 kg per hari dengan rata-rata 1-2 kg per
hari. Susu kambing Anglo Nubian mempunyai kadar lemak yang tinggi, rata-rata
5,6% (Prihadi,1997).
antara kambing kacang dengan kambing Etawa, yaitu bagian hidung atas
sedikit kaku, warna bulu bervariasi antara hitam, putih, dan coklat.
Kambing jantan mempunyai bulu yang tebal dan agak panjang dibawah
leher dan pundak, sedangkan bulu kambing betina agak panjang terdapat
jamnapari atau etawa, yang masuk ke Indonesia dari India pada tahun
12
13
14
15
16
17
16
18
melahirkan anak kembar atau lebih dari satu. Angka kelahirannya tinggi,
PE kaligesing memiliki ciri fisik antara lain postur tubuh besar, tegap, dan
peranakan etawa". Seperti halnya PE, sapera juga bisa dibilang sebagai ras
negeri ini. Kambing sapera memiliki postur tubuh mendekati kambing PE.
Hasil produksi susunya bisa mencapai 4-5 liter per hari. Namun, masih
masih ditahap awal sehingga masih membutuhkan upaya dan waktu lebih
untuk mengembangkannya.
22
17
23
24
25
26
27
28
29
30 Gambar 12. Kambing Sapera
31 III
32 KESIMPULAN
33
35 DAFTAR PUSTAKA
36
Saanen pada Peternakan Kambing Perah Barokah dan PT. Taurus Dairy
38 Blakely, J and D.H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan, edisi ke- 4. Gadjah Mada
39 Makkar, H. P. S.; Kumar, V.; Becker, K., 2012. Use of detoxified jatropha
kernel meal and protein isolate in diets of farm animals: chapter 21. In:
challenges, FAO.
Yogjakarta.