Salah satu indikator pengelolaan koperasi Standar akuntansi merupakan masalah utama
yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang akuntan dan semua pengguna laporan yang
dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh
dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang karena itu, metode dan penyusunan standar
telah diuraikan dalam pertemuan harus diatur sedemikian rupa sehingga
sebelumnya, sekaligus upaya mewujudkan memberikan kepuasan kepada semua pihak.
suatu keunggulan kompetitif organisasi
secara berkelanjutan yang akan Dalam materi pembelajaran kali akan
memperlancar jalan masa depan koperasi diungkap Akuntansi Koperasi sebagai
adalah melalui penyusunan laporan lanjutan dari penerapan prinsip-prinsip
keuangan secara jujur, tertib dan wajar. pengelolaan koperasi sebelumnya. Ini
Penyusunan laporan keuangan ini haruslah merupakan salah satu upaya dalam
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan membangun, mengembangkan dan
(SAK) agar terjadi keseragaman dalam mewujudkan koperasi yang dikelola secara
penyajiannya. profesional dengan menerapkan prinsip
keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas
Di Indonesia, SAK disusun dan disahkan oleh yang dapat diakui, diterima dan dipercaya,
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang secara baik oleh anggota maupun masyarakat luas.
garis besar akan konvergen dengan
International Financial Reporting Standards
(IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014.
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
1 / 12
Tanggal Penerbitan
Pada awalnya standar akuntansi yang Indonesia, yang berperan dalam membangun
digunakan mengacu pada standar akuntansi dan mengembangkan koperasi sekaligus
yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai gerakan ekonomi rakyat, telah
melalui Pernyataan Standar Akuntansi mengatur suatu pedoman akuntansi
Keuangan 27 (PSAK 27): Akuntansi koperasi, yaitu:
Perkoperasian. Akan tetapi, pedoman ini 1. PermenKopUKM No. 12/Per/M.KUKM/
kemudian dicabut pada 8 April 2011 melalui IX/2015 tentang Pedoman Umum
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Akuntansi Koperasi Sektor Riil
Keuangan 8 (PPSAK) tentang Pencabutan 2. PermenKopUKM No. 13/Per/M.KUKM/
PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian. Alasan IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi
dari pencabutan tersebut karena dampak dari Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
konvergensi ke standar akuntansi 3. PermenKopUKM No. 14/Per/M.KUKM/
internasional (International Financial IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi
Reporting Standard atau IFRS) yang Usaha Simpan Pinjam dan Pembuataan
mengakibatkan perlunya pencabutan SAK Syariah oleh Koperasi
untuk suatu industri tertentu, dikarenanakan
pengaturan akuntansi secara prinsip sudah Dalam materi ini akan dipaparkan pedoman
ada dalam SAK yang mengacu ke IFRS. umum untuk akuntansi koperasi sektor riil
sebagai bahan pembelajaran memahami
Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi standar akuntansi koperais yang berlaku saat
dan Usaha Kecil Menengah Republik ini.
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
2 / 12
Tanggal Penerbitan
koperasi sektor riil yang transparan dan eksternal -misalnya pemilik yang tidak
bertanggung jawab sesuai dengan nilai, terlibat langsung dalam pengelolaan
norma dan prinsip koperasi dan tata kelola usaha, kreditur dan lembaga
manajemen yang baik. pemeringkat kredit.
Sedangkan Entitas memiliki akuntabilitas
Pedoman akuntansi ini mengatur perlakuan publik signifikan jika:
yang timbul dari hubungan pelayanan antara 1. Entitas telah mengajukan pernyataan
koperasi dengan anggotanya, transaksi pendaftaran atau dalam proses
antara koperasi dengan non anggota dan pengajuan pernyataan pendaftaran, pada
transaksi lain yang spesifik yang terjadi pada otoritas pasar modal atau regulator lain
koperasi sektor riil. Transaksi koperasi untuk tujuan penerbitan efek di pasar
dengan anggota merupakan hubungan modal; atau
khusus yang disebut hubungan pelayanan, 2. Entitas menguasau aset dalam kapasitas
sementara transaksi dengan non anggota sebagai fidusia untuk sekelompok besar
disebut hubungan bisnis. Perlakuan masyarakat, seperti bank, entitas
akuntansi dari hubungan ini harus asuransi, pialang dan atau pedagang
dipisahkan, karena harus mencerminkan efek, dana pensiun, reksa dana dan bank
implementasi prinsip, tujuan, dan fungsi investasi.
koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat umum. Untuk itulah Laporan keuangan merupakan bagian dari
dalam laporan keuangannya perlu laporan pertanggungjawaban pengurus
dikonsolidasikan sedemikian rupa, sehingga selama satu periode akuntansi, yang dapat
mencerminkan kondisi dan prestasi koperasi dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil
dalam memberikan pelayanan kepada kerja pengelolaan koperasi. Ini merupakan
anggota dan berbisnis dengan non anggota. bagian dari sistem pelaporan koperasi yang
ditujukan untuk pihak internal maupun
Yang harus dipahami, standar akuntansi yang eksternal koperasi sektor riil. Untuk itu
dipakai bagi koperasi sektor riil yang tidak laporan keuangan harus dapat menyajikan:
memiliki akuntabilitas publik, mengacu pada 1. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa yang secara khusus bertugas
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), sedangkan memberikan pelayanan kepada para
koperasi riil yang memiliki akuntabilitas anggotanya selama satu periode
publik, seperti yang telah menerbitkan surat akuntansi tertentu.
utang koperasi, obligsi koperasi, menerima 2. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil
modal penyertaan dan koperasi yang yang secara khusus ditujukan untuk
membentuk badan hukum lain (Perseroan tujuan bisnis dengan non anggota
Terbatas), wajib menggunakan Standar selama satu periode akuntansi tertentu.
Akuntansi Keuangan Umum (SAK-Umum). 3. Informasi penting lain yang
mempengaruhi keadaan keuangan
Yang dimaksud Entitas Tanpa Akuntabilitas koperasi jangka pendek dan jangka
Publik (ETAP) adalah entitas yang: panjang.
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan
2. Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purposes
financial statement) bagi pengguna
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
3 / 12
Tanggal Penerbitan
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
4 / 12
Tanggal Penerbitan
10. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat entitas harus memahami bahwa manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan informasi mungkin juga manfaat yang
proses pertimbangan yang substansial. dinikmati oleh pengguna eksternal.
Dalam evaluasi manfaat dan biaya,
KOPERASI
NERACA
posisi
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
5 / 12
Tanggal Penerbitan
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
6 / 12
Tanggal Penerbitan
2. SHU Anggota adalah jasa dari modal dan koperasi membuktikan dirinya sebagai
transaksi usaha yang dilakukan anggota badan usaha yang sehat kepada anggota
sendiri. dan masyarakat mitra bisnisnya.
SHU yang diterima setiap anggota pada
dasarnya merupakan insentif dari modal SHU yang diterima oleh anggota bersumber
yang diinvestasikannya dan dari hasil dari 2 (dua) kegiatan ekonomi yang
transaksi yang dilakukannya dengan dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
koperasi. Oleh sebab itu, perlu 1. SHU Atas Jasa Modal
ditentukan proporsi SHU untuk jasa Pembagian ini juga sekaligus
modal dan jasa transaksi usaha yang mencerminkan anggota sebagai pemilik
dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian maupun investor, karena jasa atas
anggota harus ditetapkan berapa modalnya (simpanan) tetap diterima dari
persentase untuk jasa modal misalkan koperasinya sepanjang koperasi tersebut
30% dan sisanya sebesar 70% untuk jasa menghasilkan SHU pada tahun buku
transaksi usaha. Sebenarnya belum ada yang bersangkutan.
formula baku mengenai penentuan 2. SHU Atas Jasa Usaha
proporsi jasa modal dan jasa transaksi Jasa ini menegaskan bahwa anggota
usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari koperasi selain pemilik juga sebagai
struktur permodalan koperasi itu sendiri. pemakai atau pelanggan.
Apabila total modal koperasi sebagian
besar bersumber dari simpanan anggota SHU Koperasi dibagi sesuai dengan aturan
(bukan donasi ataupun dana cadangan) yang ditetapkan dalam Anggaran
maka disarankan agar proporsinya Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi itu
terhadap pembagian SHU bagian sendiri, umumnya dapat terdiri dari:
anggota diperbesar, tetapi tidak akan 1. Cadangan Koperasi
melebihi 50%. Hal ini perlu diperhatikan 2. Jasa Anggota
untuk tetap menjaga agar karakter 3. Alokasi Pengurus
koperasi itu sendiri, dimana partisipasi 4. Alokasi Pendidikan Anggota
usaha masih lebih diutamakan. 5. Alokasi Sosial
3. Pembagian SHU anggota dilakukan 6. Alokasi Pembangunan
secara transparan. Lingkungan/Daerah
Proses perhitungan SHU per anggota
dan jumlah SHU yang dibagi kepada Komponen di atas bukanlah aturan baku
anggota harus diumumkan secara yang harus diikuti. Setiap koperasi dapat
transparan, sehingga setiap anggota menentukan sendiri komponen untuk
dapat dengan mudah menghitung secara ditetapkan dalam Anggaran Dasar yang
kuantitatif berapa partisipasinya kepada disepakati oleh Rapat Anggota, termasuk
koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya alokasi proporsi kuantitatif masing-masing
juga merupakan salah satu proses komponen.
pendidikan bagi anggota koperasi dalam
membangun suatu kebersamaan, Untuk menghitung pembagian SHU per
kepemilikan terhadap suatu badan usaha, Anggota dapat digunakan rumus (Sitio &
dan pendidikan dalam proses demokrasi. Tamba, 2011):
4. SHU anggota dibayar secara tunai.
SHU per anggota haruslah diberikan
secara tunai, karena dengan demikian
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
7 / 12
Tanggal Penerbitan
Va Sa
SHU pa = x JUA + x JMA
VUK TMS
= Va
SHU Usaha per anggota x JUA
VUK
= Sa
SHU Modal per anggota x JMA
TMS
Keterangan:
SHU pa = SHU per Anggota
Va = Volume [Usaha] Anggota
VUK = Volume Usaha Koperasi
JUA = Jasa Usaha Anggota
Sa = Simpanan Anggota
TMS = Total Modal Simpanan
JMA = Jasa Modal Anggota
KOPERASI
PERHITUNGAN HASIL USAHA
posisi
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
8 / 12
Tanggal Penerbitan
DAFTAR BACAAN
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 8. Ikatan
Akuntan Indonesia. Jakarta, 8 April 2011
Mahkamah Konstitusi. Risalah Sidang Perihal Pengujian UU No. 17 Tahun 1992, dan Pengujian UU
No. 28 Tahun 2009 tentang Perkoperasian. Acara Pengucapan Putusan. Mahkamah Konstitusi
Indonesia. Jakarta, 28 Mei 2014
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 12/Per/M.
KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil
Sitio, Arifin & Tamba, Halomoan (2001). Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
ISBN 979-688-174-8
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
9 / 12
Tanggal Penerbitan
JAWABAN
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
10 / 12
Tanggal Penerbitan
2. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, Rapat Anggota Tahunan sepakat membagi SHU 2015
tersebut dengan komposisi pembagian sebagai berikut:
Cadangan Koperasi 30%
Jasa Pelayanan Anggota 25%
Jasa Modal Anggota 20%
Alokasi Pendidikan Anggota 10%
Alokasi Sosial 10%
Alokasi Pengurus 5%
Hitunglah alokasi SHU-nya berdasarkan data dari no. 1!
JAWABAN
3. Dalam Anggaran Dasar Koperasi ditetapkan bahwa Cadangan Koperasi, selain diambil dari
komposisi SHU, juga diambil dari hasil transaksi non anggota. Hitunglah berapa total
Cadangan Koperasi WEPE MANDIRI berdasarkan hasil dari no. 1 & 2!
JAWABAN
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
11 / 12
Tanggal Penerbitan
4. Berikut ini adalah perincian transaksi dari para anggota koperasi WEPE MANDIRI:
Hitunglah berapa SHU yang diterima oleh tiap-tiap anggota, berdasarkan komposisi SHU pada
soal no. 1 dan 2!
JAWABAN
Tuan Pewe
= 1.100.000
SHU Modal Tuan Wepe x 2.896.825
31.300.000
= 101.805
https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
12 / 12