Anda di halaman 1dari 12

Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

Salah satu indikator pengelolaan koperasi Standar akuntansi merupakan masalah utama
yang menjalankan prinsip akuntabilitas yang akuntan dan semua pengguna laporan yang
dilandasi transparansi dan kepatuhan sesuai memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh
dengan Pilar Pengelolaan Koperasi yang karena itu, metode dan penyusunan standar
telah diuraikan dalam pertemuan harus diatur sedemikian rupa sehingga
sebelumnya, sekaligus upaya mewujudkan memberikan kepuasan kepada semua pihak.
suatu keunggulan kompetitif organisasi
secara berkelanjutan yang akan Dalam materi pembelajaran kali akan
memperlancar jalan masa depan koperasi diungkap Akuntansi Koperasi sebagai
adalah melalui penyusunan laporan lanjutan dari penerapan prinsip-prinsip
keuangan secara jujur, tertib dan wajar. pengelolaan koperasi sebelumnya. Ini
Penyusunan laporan keuangan ini haruslah merupakan salah satu upaya dalam
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan membangun, mengembangkan dan
(SAK) agar terjadi keseragaman dalam mewujudkan koperasi yang dikelola secara
penyajiannya. profesional dengan menerapkan prinsip
keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas
Di Indonesia, SAK disusun dan disahkan oleh yang dapat diakui, diterima dan dipercaya,
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang secara baik oleh anggota maupun masyarakat luas.
garis besar akan konvergen dengan
International Financial Reporting Standards
(IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014.

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI


Koperasi sebagai badan usaha yang anggota pada khususnya maupun oleh
berbadan hukum dengan beranggotakan masyarakat pada umumnya. Penyusunan
orang-seorang atau badan hukum koperasi laporan keuangan secara jujur, tertib dan
haruslah dikelola secara profesional dengan wajar merupakan perwujudan dari penerapan
menerapkan prinsip keterbukaan, prinsip tersebut.
transparansi dan akuntabilitas yang dapat
diakui, diterima dan dipercaya, baik oleh

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
1 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

Pada awalnya standar akuntansi yang Indonesia, yang berperan dalam membangun
digunakan mengacu pada standar akuntansi dan mengembangkan koperasi sekaligus
yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai gerakan ekonomi rakyat, telah
melalui Pernyataan Standar Akuntansi mengatur suatu pedoman akuntansi
Keuangan 27 (PSAK 27): Akuntansi koperasi, yaitu:
Perkoperasian. Akan tetapi, pedoman ini 1. PermenKopUKM No. 12/Per/M.KUKM/
kemudian dicabut pada 8 April 2011 melalui IX/2015 tentang Pedoman Umum
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Akuntansi Koperasi Sektor Riil
Keuangan 8 (PPSAK) tentang Pencabutan 2. PermenKopUKM No. 13/Per/M.KUKM/
PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian. Alasan IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi
dari pencabutan tersebut karena dampak dari Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
konvergensi ke standar akuntansi 3. PermenKopUKM No. 14/Per/M.KUKM/
internasional (International Financial IX/2015 tentang Pedoman Akuntansi
Reporting Standard atau IFRS) yang Usaha Simpan Pinjam dan Pembuataan
mengakibatkan perlunya pencabutan SAK Syariah oleh Koperasi
untuk suatu industri tertentu, dikarenanakan
pengaturan akuntansi secara prinsip sudah Dalam materi ini akan dipaparkan pedoman
ada dalam SAK yang mengacu ke IFRS. umum untuk akuntansi koperasi sektor riil
sebagai bahan pembelajaran memahami
Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi standar akuntansi koperais yang berlaku saat
dan Usaha Kecil Menengah Republik ini.

PEDOMAN AKUNTANSI KOPERASI SEKTOR RIIL


Koperasi sektor riil merupakan koperasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
mempunyai kegiatan usaha di bidang jasa, masyarakat sekitarnya.
usaha perdagangan dan usaha produksi. Ini
memiliki karakteristik utama dimana: Yang harus dipahami, dalam keaktifan
1. Koperasi dibentuk oleh anggota atas memanfaatkan pelayanan koperasinya,
dasar kepentingan ekonomi yang sama; partisipasi anggota koperasi konsumen
2. Koperasi didirikan dan dikembangkan dalam bentuk aktif membeli barang/jasa
berlandaskan nilai-nilai kemandirian, kebutuhan konsumsi; anggota koperasi jasa
kesetiakawanan, keadilan, persamaan dalam bentuk aktif memberikan jasa yang
dan demokrasi, tanggung jawab sosial bukan merupakan barang jadi tidak untuk
serta kepedulian terhadap orang lain; diperjualbelikan; anggota koperasi produsen
3. Koperasi didirikan, diatur, dikelola, dalam bentuk aktif membeli barang/jasa
diawasi serta dimanfaatkan oleh untuk kebutuhan input produksinya; dan
anggotanya; anggota koperasi pemasaran dalam bentuk
4. Tugas pokok koperasi adalah melayani aktif menjual hasil produknya kepada
kebutuhan ekonomi anggotanya dalam koperasi untuk dipasarkan secara bersama-
rangka memajukan kesejahteraan sama dan atau melalui koperasi.
anggota;
5. Jika terdapat kelebihan kemampuan Untuk itulah diatur Akuntansi Koperasi Sektor
pelayanan kepada anggotanya maka Riil sebagai suatu sistem pencatatan yang
kelebihan kemampuan tersebut dapat sistematis yang mencerminkan pengelolaan

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
2 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

koperasi sektor riil yang transparan dan eksternal -misalnya pemilik yang tidak
bertanggung jawab sesuai dengan nilai, terlibat langsung dalam pengelolaan
norma dan prinsip koperasi dan tata kelola usaha, kreditur dan lembaga
manajemen yang baik. pemeringkat kredit.
Sedangkan Entitas memiliki akuntabilitas
Pedoman akuntansi ini mengatur perlakuan publik signifikan jika:
yang timbul dari hubungan pelayanan antara 1. Entitas telah mengajukan pernyataan
koperasi dengan anggotanya, transaksi pendaftaran atau dalam proses
antara koperasi dengan non anggota dan pengajuan pernyataan pendaftaran, pada
transaksi lain yang spesifik yang terjadi pada otoritas pasar modal atau regulator lain
koperasi sektor riil. Transaksi koperasi untuk tujuan penerbitan efek di pasar
dengan anggota merupakan hubungan modal; atau
khusus yang disebut hubungan pelayanan, 2. Entitas menguasau aset dalam kapasitas
sementara transaksi dengan non anggota sebagai fidusia untuk sekelompok besar
disebut hubungan bisnis. Perlakuan masyarakat, seperti bank, entitas
akuntansi dari hubungan ini harus asuransi, pialang dan atau pedagang
dipisahkan, karena harus mencerminkan efek, dana pensiun, reksa dana dan bank
implementasi prinsip, tujuan, dan fungsi investasi.
koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat umum. Untuk itulah Laporan keuangan merupakan bagian dari
dalam laporan keuangannya perlu laporan pertanggungjawaban pengurus
dikonsolidasikan sedemikian rupa, sehingga selama satu periode akuntansi, yang dapat
mencerminkan kondisi dan prestasi koperasi dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil
dalam memberikan pelayanan kepada kerja pengelolaan koperasi. Ini merupakan
anggota dan berbisnis dengan non anggota. bagian dari sistem pelaporan koperasi yang
ditujukan untuk pihak internal maupun
Yang harus dipahami, standar akuntansi yang eksternal koperasi sektor riil. Untuk itu
dipakai bagi koperasi sektor riil yang tidak laporan keuangan harus dapat menyajikan:
memiliki akuntabilitas publik, mengacu pada 1. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa yang secara khusus bertugas
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), sedangkan memberikan pelayanan kepada para
koperasi riil yang memiliki akuntabilitas anggotanya selama satu periode
publik, seperti yang telah menerbitkan surat akuntansi tertentu.
utang koperasi, obligsi koperasi, menerima 2. Prestasi unit kegiatan koperasi sektor riil
modal penyertaan dan koperasi yang yang secara khusus ditujukan untuk
membentuk badan hukum lain (Perseroan tujuan bisnis dengan non anggota
Terbatas), wajib menggunakan Standar selama satu periode akuntansi tertentu.
Akuntansi Keuangan Umum (SAK-Umum). 3. Informasi penting lain yang
mempengaruhi keadaan keuangan
Yang dimaksud Entitas Tanpa Akuntabilitas koperasi jangka pendek dan jangka
Publik (ETAP) adalah entitas yang: panjang.
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan
2. Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purposes
financial statement) bagi pengguna

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
3 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

Laporan keuangan yang diterbitkan 5. Substansi mengungguli bentuk


sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum Transaksi dan peristiwa dicatat dan
Rapat Anggota Tahunan (RAT) disajikan sesuai dengan substansi dan
diselenggarakan, berupa: realitas ekonomi dan bukan hanya
1. Neraca bentuk hukumnya.
2. Perhitungan Hasil Usaha 6. Pertimbangan Sehat
3. Laporan Perubahan Ekuitas Pertimbangan sehat mengandung unsur
4. Laporan Arus Kas kehati-hatian pada saat melakukan
5. Catatan Atas Laporan Keuangan pertimbangan yang diperlukan dalam
kondisi ketidakpastian, sehingga aset
Dalam penyajian laporan keuangan koperasi atau penghasilan tidak disajikan lebih
harus memperhatikan ketentuan karakteristik tinggi dan kewajiban atau beban tidak
kualitatif SAK-ETAP sebagai berikut: disajikan lebih rendah. Penggunaan
1. Dapat dipahami pertimbangan sehat tidak
Kualitas penting informasi yang disajikan memperkenankan pembentukan asset
dalam laporan keuangan adalah atau penghasilan lebih rendah atau
kemudahan untuk dipahami oleh pencatatan kewajiban atau beban lebih
pengguna. tinggi.
2. Relevan 7. Kelengkapan
Informasi keuangan harus relevan Agar dapat diandalkan, informasi dalam
dengan kebutuhan pengguna untuk laporan keuangan harus lengkap dalam
proses pengambilan keputusan dan batasan materialitas dan biaya.
membantu dalam melakukan evaluasi Kesengajaan untuk tidak
peristiwa masa lalu, masa kini dan masa mengungkapkan mengakibatkan
depan. informasi menjadi tidak benar atau
3. Materialitas menyesatkan, karena itu tidak dapat
Informasi yang disajikan dalam jumlah diandalkan dan kurang mencukup jika
yang cukup material. Pos-pos yang ditinjau dari segi relevansi.
jumlahnya material disajikan tersendiri 8. Dapat Dibandingkan
dalam laporan keuangan. Sedangkan Pengguna harus dapat membandingkan
yang jumlahnya tidak material dapat laporan keuangan koperasi antar periode
digabungkan sepanjang memiliki sifat untuk mengidentifikasikan
atau fungsi sejenis. Informasi dianggap kecenderungan posisi dan kinerja
material jika kelalaian untuk keuangan. Pengguna juga harus dapat
mencantumkan (omission) atau membandingkan laporan keuangan antar
kesalahan dalam mencatat koperasi atau koperasi dengan badan
(misstatement) mempengaruhi usaha lain, untuk mengevaluasi posisi
keputusan yang diambil. keuangan, kinerja serta perubahan posisi
4. Keandalan keuangan secara relatif.
Informasi memiliki kualitas andal jika 9. Tepat Waktu
bebas dari kesalahan material dan bias Informasi dalam laporan keuangan harus
(jika dimaksudkan untuk mempengaruhi dapat mempengaruhi keputusan
suatu keputusan atau kebijakan untuk ekonomi para penggunanya. Tepat waktu
tujuan mencapai suatu hasil tertentu). meliputi penyediaan informasi laporan
keuangan dalam jangka waktu
pengambilan keputusan.

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
4 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

10. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat entitas harus memahami bahwa manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan informasi mungkin juga manfaat yang
proses pertimbangan yang substansial. dinikmati oleh pengguna eksternal.
Dalam evaluasi manfaat dan biaya,

Contoh Laporan Keuangan Neraca Koperasi Sektor Riil

KOPERASI
NERACA
posisi

ASET 20XX 20XX KEWAJIBAN & EKUITAS 20XX 20XX


I.1 ASET LANCAR II.1 KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
I.1.1 Kas II.1.1 Simpanan Anggota
I.1.2 Bank Simpanan Sukarela
I.1.3 Surat Berharga Simpanan Berjangka
I.1.4 Piutang Usaha II.1.2 Dana-dana SHU
I.1.5 Persediaan II.1.3 Utang Usaha
I.1.6 Biaya Dibayar Di Muka II.1.4 Utang Bank
I.1.7 Pendapatan Yang Masih II.1.5 Utang Jangka Pendek Lain
Harus Diterima II.1.6 Beban yang masih harus
I.1.8 Uang Muka dibayar
I.1.9 PPh Dibayar Di Muka II.1.7 Pendapatan Diterima Di
I.1.10 Aset Lancar Lain Muka
JUMLAH ASET LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK
I.2 ASET TIDAK LANCAR II.2 KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG
I.2.1 Investasi Jangka Panjang II.2.1 Utang Bank
I.2.2 Properti Investasi II.2.2 Kewajiban Imbalan Pasca
I.2.3 Akumulasi Penyusutan Kerja
Properti Investasi II.2.3 Kewajiban Jangka Panjang
I.2.4 Aset Tetap Lain
I.2.4.1 Tanah Modal Penyertaan
!.2.4.2 Bangunan JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
I.2.4.3 Mesin, Kendaraan & PANJANG
Peralatan Pabrik III.1 EKUITAS
I.2.4.4 Inventaris & Peralatan III.1.1 Simpanan Pokok
Kantor III.1.2 Simpanan Wajib
I.2.4.5 Akumulasi Penyusutan Aset III.1.3 Hibah
Tetap III.1.4 Cadangan
I.2.5 Aset Tidak Berwujud III.1.5 SHU Tahun Berjalan
I.2.5.1 Akumulasi Amortisasi Aset
Tidak Berwujud
I.2.6 Aset Tidak Lancar Lain
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR JUMLAH EKUITAS
JUMLAH ASET JUMLAH KEWAJIBAN & EKUITAS

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
5 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

SISA HASIL USAHA


UU No 25 Tahun 1992 Pasal 45 telah SHU yang merupakan hak koperasi diakui
mengatur Sisa Hasil Usaha (SHU) dimana: sebagai cadangan dan merupakan ekuitas
1. Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi.
koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dikurangi dengan biaya, Apabila jumlah pembagiannya belum diatur
penyusutan dan kewajiban lainnya secara jelas, maka SHU dicatat sebagai SHU
termasuk pajak dalam tahun buku yang tahun berjalan serta harus dijelaskan dalam
bersangkutan. catatan atas laporan keuangan.
2. Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana
cadangan, dibagikan kepada anggota Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang
sebanding dengan jasa usaha yang menggambarkan hasil usaha koperasi dalam
dilakukan oleh masing-masing anggota satu periode akuntansi. Penyajian akhir dari
dengan koperasi, serta digunakan untuk perhitungan hasil usaha disebut SHU. Ini
keperluan pendidikan perkoperasian dan bukan semata-mata mengukur besaran laba
keperluan lain dari koperasi, sesuai melainkan juga menggambarkan pelayanan
dengan keputusan Rapat Anggota. kepada anggota dan transaksi bisnis dengan
3. Besarnya pemupukan dana cadangan non anggota.
ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Terkait dengan pembagian SHU, Arifin Sitio
Lebih detail dalam PermenKopUKM No. dan Halomoan Tamba (2001) memberikan
12/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman beberapa prinsip-prinsip pembagian SHU
Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil sebagai berikut:
menjelaskan bahwa SHU adalah penjualan 1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber
barang/jasa sebagai pendapatan koperasi dari anggota.
yang diperoleh dalam satu periode akuntansi Pada hakikatnya, SHU yang dibagi
dikurangi dengan biaya operasional, kepada anggota adalah yang bersumber
penyusutan dan biaya-biaya lain, termasuk dari anggota sendiri. Sedangkan SHU
pajak dalam satu periode akuntansi yang bukan berasal dari hasil transaksi
bersangkutan. dengan anggota pada dasarnya tidak
dibagi kepada anggota, melainkan
SHU setelah dikurangi dengan cadangan dijadikan sebagai cadangan koperasi.
pengembangan usaha dibagikan kepada Dalam kasus koperasi tertentu, bila SHI
anggota, pengurus, pengawas, karyawan dan yang bersumber dari non anggota cukup
pembagian lainnya sebagaimana diatur besar, maka rapat anggota dapat
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah menetapkannya untuk dibagi secara
tangga seperti dana pendidikan anggota dan merata sepanjang tidak membebani
dana pembangunan daerah. likuiditas koperasi. Oleh karena itu,
langkah pertama dalam pembagian SHU
Dalam hal jumlah pembagian SHU telah adalah memilahkan yang bersumber dari
diatur dengan jelas, maka bagian SHU yang hasil transaksi usaha dengan anggota
bukan menjadi hak koperasi, diakui sebagai dan yang bersumber dari non anggota.
kewajiban lancar setelah mendapat
persetujuan rapat anggota tahunan. Bagian

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
6 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

2. SHU Anggota adalah jasa dari modal dan koperasi membuktikan dirinya sebagai
transaksi usaha yang dilakukan anggota badan usaha yang sehat kepada anggota
sendiri. dan masyarakat mitra bisnisnya.
SHU yang diterima setiap anggota pada
dasarnya merupakan insentif dari modal SHU yang diterima oleh anggota bersumber
yang diinvestasikannya dan dari hasil dari 2 (dua) kegiatan ekonomi yang
transaksi yang dilakukannya dengan dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
koperasi. Oleh sebab itu, perlu 1. SHU Atas Jasa Modal
ditentukan proporsi SHU untuk jasa Pembagian ini juga sekaligus
modal dan jasa transaksi usaha yang mencerminkan anggota sebagai pemilik
dibagi kepada anggota. Dari SHU bagian maupun investor, karena jasa atas
anggota harus ditetapkan berapa modalnya (simpanan) tetap diterima dari
persentase untuk jasa modal misalkan koperasinya sepanjang koperasi tersebut
30% dan sisanya sebesar 70% untuk jasa menghasilkan SHU pada tahun buku
transaksi usaha. Sebenarnya belum ada yang bersangkutan.
formula baku mengenai penentuan 2. SHU Atas Jasa Usaha
proporsi jasa modal dan jasa transaksi Jasa ini menegaskan bahwa anggota
usaha, tetapi hal ini dapat dilihat dari koperasi selain pemilik juga sebagai
struktur permodalan koperasi itu sendiri. pemakai atau pelanggan.
Apabila total modal koperasi sebagian
besar bersumber dari simpanan anggota SHU Koperasi dibagi sesuai dengan aturan
(bukan donasi ataupun dana cadangan) yang ditetapkan dalam Anggaran
maka disarankan agar proporsinya Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi itu
terhadap pembagian SHU bagian sendiri, umumnya dapat terdiri dari:
anggota diperbesar, tetapi tidak akan 1. Cadangan Koperasi
melebihi 50%. Hal ini perlu diperhatikan 2. Jasa Anggota
untuk tetap menjaga agar karakter 3. Alokasi Pengurus
koperasi itu sendiri, dimana partisipasi 4. Alokasi Pendidikan Anggota
usaha masih lebih diutamakan. 5. Alokasi Sosial
3. Pembagian SHU anggota dilakukan 6. Alokasi Pembangunan
secara transparan. Lingkungan/Daerah
Proses perhitungan SHU per anggota
dan jumlah SHU yang dibagi kepada Komponen di atas bukanlah aturan baku
anggota harus diumumkan secara yang harus diikuti. Setiap koperasi dapat
transparan, sehingga setiap anggota menentukan sendiri komponen untuk
dapat dengan mudah menghitung secara ditetapkan dalam Anggaran Dasar yang
kuantitatif berapa partisipasinya kepada disepakati oleh Rapat Anggota, termasuk
koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya alokasi proporsi kuantitatif masing-masing
juga merupakan salah satu proses komponen.
pendidikan bagi anggota koperasi dalam
membangun suatu kebersamaan, Untuk menghitung pembagian SHU per
kepemilikan terhadap suatu badan usaha, Anggota dapat digunakan rumus (Sitio &
dan pendidikan dalam proses demokrasi. Tamba, 2011):
4. SHU anggota dibayar secara tunai.
SHU per anggota haruslah diberikan
secara tunai, karena dengan demikian

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
7 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

SHU pa = SHU Jasa Usaha Anggota + SHU Jasa Modal Anggota

Va Sa
SHU pa = x JUA + x JMA
VUK TMS

= Va
SHU Usaha per anggota x JUA
VUK

= Sa
SHU Modal per anggota x JMA
TMS

Keterangan:
SHU pa = SHU per Anggota
Va = Volume [Usaha] Anggota
VUK = Volume Usaha Koperasi
JUA = Jasa Usaha Anggota
Sa = Simpanan Anggota
TMS = Total Modal Simpanan
JMA = Jasa Modal Anggota

Contoh Laporan Keuangan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Sektor Riil

KOPERASI
PERHITUNGAN HASIL USAHA
posisi

URAIAN 20XX 20XX


PENDAPATAN
Pelayanan Bruto Anggota
Beban Pokok Pelayanan Anggota
PELAYANAN NETO ANGGOTA (a)
PENDAPATAN DARI NON ANGGOTA
Penjualan pada Non Anggota
Beban Pokok Penjualan Non Anggota
LABA RUGI NON ANGGOTA (b)
SHU KOTOR (a+b)
BEBAN OPERASIONAL
Beban Usaha
Beban Administrasi & Umum
Beban Perkoperasian
TOTAL BEBAN OPERASIONAL (c)
SHU OPERASIONAL ([a+b]-c)

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
8 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

PENDAPATAN & BEBAN LAIN


Pendapatan Lain
Beban Lain
SHU SEBELUM BUNGA & PAJAK
Beban Bunga
SHU SEBELUM PAJAK
Pajak Penghasilan
SHU SETELAH PAJAK

DAFTAR BACAAN

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan 8. Ikatan
Akuntan Indonesia. Jakarta, 8 April 2011
Mahkamah Konstitusi. Risalah Sidang Perihal Pengujian UU No. 17 Tahun 1992, dan Pengujian UU
No. 28 Tahun 2009 tentang Perkoperasian. Acara Pengucapan Putusan. Mahkamah Konstitusi
Indonesia. Jakarta, 28 Mei 2014
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 12/Per/M.
KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil
Sitio, Arifin & Tamba, Halomoan (2001). Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
ISBN 979-688-174-8

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
9 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

CONTOH SOAL PERHITUNGAN


1. Diketahui data-data akun dari Koperasi WEPE MANDIRI berikut ini:

URAIAN 30 Sept 2015 30 Sept 2014


Pelayanan Bruto Anggota 24.568.102 20.875.174
Beban Pokok Pelayanan Anggota (6.192.014) (3.017.843)
Penjualan pada non anggota 10.397.301 4.075.963
Beban Pokok Penjualan (2.016.835) (982.650)
Beban Usaha 1.067.034 1.527.561
Beban Administrasi dan Umum 367.094 1.678.230
Beban Perkoperasian 9.023.185 15.783.900
Pendapatan Lain 182.089 12.530.891
Beban Lain (762.012) (9.567.083)
Beban Bunga (310.674) (730.821)
Pajak Penghasilan (924.519) (251.636)

Buatlah laporan PERHITUNGAN HASIL USAHA berdasarkan data-data tersebut!

JAWABAN

PERHITUNGAN HASIL USAHA


KOPERASI WEPE MANDIRI
Posisi 30 Sept 2015 & 2014

URAIAN 30 Sept 2015 30 Sept 2014


PENDAPATAN
Pelayanan Bruto Anggota 24.568.102 20.875.174
Beban Pokok Pelayanan Anggota (6.192.014) (3.017.843)
Pelayanan Neto Anggota (a) 18.376.088 17.857.331
Pendapatan dari Non Anggota
Penjualan pada non anggota 10.397.301 4.075.963
Beban Pokok Penjualan (2.016.835) (982.650)
Laba/Rugi Non Anggota (b) 8.380.466 3.093.313
SHU KOTOR (a+b) 26.756.554 20.950.644
BEBAN OPERASIONAL
Beban Usaha 1.067.034 1.527.561
Beban Administrasi dan Umum 367.094 1.678.230
Beban Perkoperasian 9.023.185 15.783.900
Total Beban Operasional (c) 10.457.313 18.989.691
SHU OPERASIONAL ((a+b)-c) 16.299.241 1.960.953

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
10 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

PENDAPATAN & BEBAN LAIN


Pendapatan Lain 182.089 12.530.891
Beban Lain (762.012) (9.567.083)
SHU Sebelum Bunga & Pajak 15.719.318 4.924.761
Beban Bunga (310.674) (730.821)
SHU SEBELUM PAJAK 15.408.644 4.193.940
Pajak Penghasilan (924.519) (251.636)
SHU SETELAH PAJAK 14.484.125 3.942.304

2. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, Rapat Anggota Tahunan sepakat membagi SHU 2015
tersebut dengan komposisi pembagian sebagai berikut:
Cadangan Koperasi 30%
Jasa Pelayanan Anggota 25%
Jasa Modal Anggota 20%
Alokasi Pendidikan Anggota 10%
Alokasi Sosial 10%
Alokasi Pengurus 5%
Hitunglah alokasi SHU-nya berdasarkan data dari no. 1!

JAWABAN

Komposisi SHU sesuai AD Koperasi WEPE MANDIRI:

Cadangan Koperasi 30% 4.345.238


Jasa Pelayanan Anggota 25% 3.621.031
Jasa Modal Anggota 20% 2.896.825
Alokasi Pendidikan Anggota 10% 1.448.413
Alokasi Sosial 10% 1.448.413
Alokasi Pengurus 5% 724.206
14.484.125

3. Dalam Anggaran Dasar Koperasi ditetapkan bahwa Cadangan Koperasi, selain diambil dari
komposisi SHU, juga diambil dari hasil transaksi non anggota. Hitunglah berapa total
Cadangan Koperasi WEPE MANDIRI berdasarkan hasil dari no. 1 & 2!

JAWABAN

Cadangan Koperasi = Transaksi Non Anggota + Alokasi SHU


= 8.380.466 + 4.345.238
= 12.275.704

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
11 / 12
Tanggal Penerbitan

MANAJEMEN KOPERASI 4 Desember 2017


Pembelajaran
Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot
10

4. Berikut ini adalah perincian transaksi dari para anggota koperasi WEPE MANDIRI:

Nama Anggota Total Simpanan Pelayanan Usaha


Tuan Pewe 1.100.000 5.512.826
Nona Wupi 8.850.000 4.594.022
Nyonya Powi 800.000 3.675.218
Tuan Piwe 500.000 1.837.609
Nona Wapo 700.000 1.837.609
Nyonya Piwe 19.350.000 918.804

Hitunglah berapa SHU yang diterima oleh tiap-tiap anggota, berdasarkan komposisi SHU pada
soal no. 1 dan 2!

JAWABAN

SHU yang diterima oleh tiap-tiap anggota sebagai berikut:

Tuan Pewe
= 1.100.000
SHU Modal Tuan Wepe x 2.896.825
31.300.000
= 101.805

SHU Usaha Tuan Wepe = 5.512.826


x 3.621.031
18.376.088
= 1.086.309

Total SHU Tuan Wepe = 101.805 + 1.086.309


= 1.188.115

Untuk anggota lainnya, ayo silakan dihitung sendiri ya ... A

https://ibnukhayathfarisanu.wordpress.com
ibnu.khayath@gmail.com
12 / 12

Anda mungkin juga menyukai