Disamping itu ada beberapa tugas yang pernah diemban dalam bidang lainnya, yaitu:
Lalu Hendry Yujana
Widyaiswara Ahli Utama Pimpinan pada Perguruan Tinggi: Ketua Jurusan Akuntansi dan Sekretaris Program Doktor Ilmu Ekonomi
Universitas Pancasila; Ketua Magister Akuntansi dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Keuangan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Mengajar: Program S1 Jurusan Akuntansi, Program Magister Manajemen dan Program
Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila dan Program Magister Akuntansi Universitas Muhammadiyah
hendrydmb@gmail.com Jakarta.
08111884377 Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF); Komisaris PT Rajawali Nusindo; Anggota Dewas Universitas
Negeri Jakarta, dan Dewas BLU RS Bhayangkara Surabaya. Menyelesaikan Pendidikan S1 Jurusan Akuntansi
Jl Purnawarman 99
Kebayoran Baru Universitas Brawijaya (Register Akuntan CA No 11.D3685); Magister Manajemen; dan S3 (Doktor Manajemen
Jakarta Selatan Bisnis) bidang akuntansi Universitas Padjadjaran.
Saat ini, bertugas sebagai Pejabat Fungsional Widyaiswara Akhli Utama Kementerian Keuangan, Ketua Majelis
Pertimbangan dan Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (DPP-APWI).
Dosen pada Politeknik Keuangan Negara STAN, dengan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) 8819301019 dan
Pendidikan:
untuk meningkatkan Budi Pekerti dan
Dosen Magister Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pemegang Certified Trainer No. PLK
Etik, serta mampu menghadapi dan 086.01239.2016 dan Certified Assessor No. Reg. MET.000.001988 2016, keduanya dari Badan Nasional
mengantisipasi perubahan
Sertifikasi Profesi (BNSP-RI).
Pendidikan:
untuk meningkatkan Budi Pekerti dan
Mampu Menghadapi dan
Mengantisipasi Perubahan
0 PENGKONDISIAN
Pendidikan:
▪ UU No 17 Tahun 2003 Tentang Keu Negara. ▪ PMK Nomor 213 Tahun 2013 jo PMK Nomor 215
▪ UU No 1 Tahun 2004 Tentang Tahun 2016 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Pusat (SAPP);
Perbendaharaan Negara.
▪ PMK 225/2019 Kebijakan Akuntansi Pemerintah
▪ UU No 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pusat, tgl 31 Desember 2019
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan ▪ PMK 212/2019 “Jurnal Akuntansi Pemerintah pada
Negara Pemerintah Pusat”. 31 Desember 2019
BUMN/D
(PSAK) SAPP: ADALAH RANGKAIAN SISTEMATIK DARI
PROSEDUR,PENYELENGGARA, PERALATAN, DAN ELEMEN LAIN UNTUK
PERUSAHAAN MEWUJUDKAN FUNGSI AKUNTANSI SEJAK PENGUMPULAN DATA,
PUBLIK
PENCATATAN, PENGIKHTISARAN SAMPAI DENGAN PELAPORAN POSISI
KEUANGAN DAN OPERASI KEUANGAN PADA PEMERINTAH PUSAT.
(PMK 215 TAHUN 2016 Tentang SAPP) – SIKLUS AKUNTANSI
• Relevan
SIKLUS AKUNTANSI PADA PEMERINTAH PUSAT - SAI • Andal
• Dapat Dibandingkan
• Dapat dipahami
• Tidak menyesatkan
INPUT PROSES OUTPUT
Jurnal LK KL LK BUN/
Dokumen BB Akrual LKPP
Sumber Akrual
Jurnal BB Kas 1.LRA 1.LRA
Kas Jurnal 2.NERACA 2.LP SAL
Penyesuaian 3.LO 3.NERACA
Buku 4.LPE 4.LO
Pembantu 5.CaLK 5.LPE
Transaksi 6.LAK
7.CaLK
Pendapatan-LRA Pendapatan-LO
CATATAN:
Pembentukan Unit Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan / Barang dibuat secara berjenjang dengan
unsur vertikal dan dapat disesuaikan dengan
karakteristik entitas
KERANGKA UMUM SAPP
PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN (2)
DJKN SAPP
SA-BUN
SAI
999
BPH Migas,
999.01 999.07
SAKUN SAU 999.03 999.04 999.05 BAPERTARUM, 999.99
999.02 BAZNAS 999.08
KERANGKA UMUM SAPP (3)
SiAP SISTEM AKT. PUSAT
PENGELOLA PENGGUNA
UAPPB – E1
Kakanwil /
PUSAT/UPT
KPKNL
UAKPB
KEPALA KTR / UPT
Sekretariat Utama
Kakanwil/
Pusat
Pusat/Balai
UAPA UAPB
UAPPA-E1 UAPPB-E1
KANWIL KANWIL
DJKN DJPBN
UAPPB-W UAPPA-W
BLU
UAKPA 25
KPKNL UAKPB UAKPA KPPN
KPPN
HUBUNGAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN
SISTEM AKUNTANSI BARANG TINGKAT SATKER
KPB
KPB
KPB
PENGGUNA BARANG
1. Keberadaan Aset
PENGGUNA Laporan Keuangan
(KL) 2. Kelengkapan Bukti Opini BPK
(KL) - BA 081
Laporan Barang 3. Nilai Aset
Pengguna 4. Kepatuhan pada
PENGELOLA BARANG
Peraturan, dan
5. Pengungkapan
PENGELOLA Laporan Keuangan
Cukup Opini BPK
(DJKN) Pemerintah Pusat
Laporan Barang
Milik Negara
Audit Dr Lalu Hendry Yujana.,Ak.,C.A
Email: hendrydmb@gmail@com
BPK
Dokumen Sumber
untuk Proses bisnis akuntansi di tingkat UAKPB (1/2)
Dalam sudah single database, Rekonsiliasi Eksternal dilaksanakan hanya di tingkat KPPN saja. Namun jika
diperlukan, dilakukan secara berjenjang
JENIS DAN PERIODE PELAPORAN
DAFTAR BARANG
2 Pada Pengguna:
1. DBKP – 15 Jenis
2. DBP-W
3. DBP-Es1
KEGIATAN 4. DBP 1. LAPORAN
MENDAFTARKAN “DAFTAR BARANG
DAN MENCATAT, BARANG” 2. LAPORAN
KE DALAM BUKU BARANG-hanya ada MANAJERIAL
di KPB), Terdiri dari :
1. BBKP (5 jenis):
MENCAKUP: Intrakomptabel; Wajib
1. Semua BMN 1 Ekstrakomptabel;
Brg Bersejarah;
2. Penggunaan
Brg Persediaan; dan KDP
3. Pemanfaatan 2. KIB (6 Jenis)
4. Pemindahtanganan 3. DBR dan DBLain
5. Penghapusan, dan 4. Buku KPB-PNBP
6. Pemusnahan
Lalu Hendry Yujana
Email: hendrydmb@gmail.com
PROSEDUR PEMBUKUAN BMN
PADA PENGGUNA BARANG 4. SEMESTERAN
PP 27/2014 dan PP 28/2020
(1) Mencatat setiap perubahan data BMN ke dalam DBKP
1. AWAL berdasarkan data dari Buku Barang dan KIB. (2) Meminta
pengesahan DBKP kepada penanggung jawab UAKPB. (3)
(1) Membukukan dan mencatat semua BMN ke dalam Buku Melakukan rekonsiliasi atas DBKP dengan DBMN-KD per
Barang dan/ atau KIB. (2) Menyusun dan mendaftarkan Kementerian/Lembaga pada KPKNL, jika diperlukan
semua BMN ke dalam DBKP. (3) Meminta pengesahan DBKP
kepada penanggung jawab UAKPB. 5. AKHIR TAHUN
(1) Menginstruksikan setiap Penanggungjawab
Ruangan untuk melakukan pengecekan ulang
2. RUTIN kondisi BMN. (2) Mencatat perubahan kondisi BMN
(1) Pembukuan atas dokumen sumber pada yang telah disahkan oleh Penanggungjawab
Prosedur
setiap transaksi, ke BBKP. (2) Membuat dan/atau Ruangan ke dalam DBKP serta Buku Barang dan
memutakhirkan KIB, DBR dan DBL. (3) Membukukan Pembukuan KIB. (3) Melakukan proses pencadangan
dan mencatat perubahan kondisi barang ke BBKP. BMN (back up) data dan tutup tahun.
(4) Mencatat PNBP. (5) Dokumentasi dan
pengamanan dokumen (asli/duplikat dsb) 6.Proses Lainnya
(1) Membukukan dan mencatat hasil Inventarisasi
ke BB, DB, dan/atau KIB. (2) Melakukan reklasifikasi ke dalam
3. BULANAN DBKP-Barang Rusak Berat/Barang Hilang dan telah dimohonkan
pemusnahan, penghapusan, pemindahtanganan, kepada Pengelola
(1) Rekonsiliasi internal bersama UAKPA. (2) Meminta dokumen Barang. (3) Menghapus BMN dari DBKP-Barang Barang Rusak Berat/
pengadaan termasuk fotokopi SPM, Surat Perintah Pencairan Barang Hilang, dalam hal Keputusan Penghapusan telah ada dari
Dana (SP2D), Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Pengguna. (4) Mencatat kembali ke dalam akun Aset Tetap atau
melakukan reklasifikasi dari DBKP-Barang Hilang ke akun Aset Tetap,
Belanja/Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B/SP2B) dalam hal dinyatakan hilang ditemukan kembali sebelum terbitnya
kepada UAKPA. Keputusan Penghapusan BMN. (5) melaporkan hal butir 2 Ke Pengelola.
MATERI BELAJAR
mengantisipasi perubahan
p
2
0
nya, sehingga untuk barang-barang yang memang • Saldo Awal Hasil Opname
• Pembelian • Habis Pakai Fisik
direncanakan habis pada satu kegiatan tidak dialokasikan • Transfer
• Transfer Mencatat
dari Belanja Barang Persediaan dan tidak menjadi persediaan. Masuk Keluar
• Hibah Keluar hasil
• Hibah Masuk
Suatu barang dapat digolongkan sebagai barang
• Rampasan
• Usang opname
• Rusak fisik tiap
persediaan apabila perencanaan pengadaan barang tersebut • Perolehan • Penghapusan
Lainnya Lainnya
akhir
bersifat kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali semester
kegiatan saja.
Pengadaan perlengkapan gedung Belanja Barang Persediaan untuk tidak habis dalam sekali pakai, sifatnya
spt engsel pintu, kunci, lampu, dll Pemeliharaan Gedung dan cadangan atau berjaga-jaga
untuk pemeliharaan gedung kantor. Bangunan (523112)
Service rutin dan ganti oli untuk Belanja Pemeliharaan Peralatan habis dalam sekali pakai
kendaraan dinas di bengkel resmi. dan Mesin (523121)
Pembelian oli pelumas dan BBM Belanja Barang Persediaan untuk tidak habis dalam sekali pakai, sifatnya
untuk peralatan genset oleh Pemeliharaan Peralatan dan Mesin cadangan atau berjaga-jaga
pengelola Gedung. (523123)
S-6478/PB.6/2015 tanggal 3 Agustus 2015 hal Penggunaan Akun Belanja Yang Menghasilkan Persediaan
Sticky notes
(2)
Persediaan berupa barang yang akan diserahkan kpd masy/pihak ketiga yang masih
dalam proses pembangunan s.d. tgl pelaporan, maka atas pengeluaran2 yang dpt
diatribusikan utk pembentukan aset tersebut tetap disajikan sbg persediaan
(BUKAN KDP)
(3)
Ada kalanya unit pemerintah, karena tugas dan fungsinya, menerima hibah berupa
emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak Tertebak (HTT) atau Hadiah Yang Tidak
Diambil oleh Pemenang pada Kementerian Sosial. Persediaan berupa emas tersebut
dicatat sebesar harga wajar pada saat perolehan.
Penyajian
Persediaan
dlm BAS
Penyajian Persediaan dalam BAS
INPUT-PROSES-OUTPUT SIMAK BMN-KPB
s Proses Output
Input
• Rekam Data • Laporan
• Berita Acara • Verifikasi Persediaan
Serah Terima • Cetak • Buku
• Bukti Persediaan
• Kirim ADK • Rekapitulasi
Kepemilikan
Persediaan
• Faktur
• Kuitansi • ADK
• Dokumen
Lain yang
sah
Buku/ Buku/
Laporan Laporan Selesai
Persediaan Persediaan Lalu Hendry Yujana
Email: hendrydmb@gmail.com
Jurnal Standar Belanja Barang Persediaan (1)
D Utang yang Belum Diterima XXXX D Belanja yang Masih Harus XXXX
Dibayar
Tagihannya
Akuntansi Kas
Akuntansi Kas
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
Jurnal Standar Belanja Persediaan (5)
❑ Biaya perolehan AT yang diperoleh secara gabungan, maka nilai masing-masing AT ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing AT tersebut.
Pengeluaran yang dikapitalisasi merupakan biaya minimum atas perolehan suatu Aset Tetap yang dapat di kapitalisasi.
Biaya perolehan suatu Aset Tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan.
BIAYA PEROLEHAN ASET TERDIRI DARI:
Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian, setelah dikurangi dengan diskon dan rabat;
Seluruh biaya yang secara langsung dapat dihubungkan/diatribusikan dengan aset dan membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat
aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
BELANJA MODAL
ASET TETAP
5311 Tanah
Tanah
5321 Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
5331 Gedung dan Bangunan
KAPITALISASI Jalan, Irigasi, dan Jaringan
5341 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
5351 Belanja Pemeliharaan yang dikapitalisasikan
ASET LAINNYA
5361 Belanja Modal Fisik Lainnya Aset Tak Berwujud
Lalu Hendry Yujana Aset Lain-Lain
BELANJA LAINNYA ????
Email: hendrydmb@gmail.com
KRITERIA KAPITALISASI SETELAH PEROLEHAN
RKA-KL
6 Pembangunan jalan/irigasi/
jaringan
b. Pembangunan ➢ Biaya langsung dan tidak langsung sampai siap pakai, meliputi:
jalan/irigasi/jaring an ➢ Biaya bahan baku,
yang dilaksanakan
secara swakelola ➢ Upah tenaga kerja,
➢ Sewa peralatan,
➢ Biaya perencanaan dan pengawasan,
➢ Biaya perizinan,
➢ Biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada diatas
tanah yg diperuntukkan utk keperluan pembangunan.
KAPITALISASI
No Kegiatan Pengeluaran yang dikapitalisir
7 Pembangunan/pembuatan Aset
Tetap Lainnya
a. Pembangunan/pembu-atan ➢ Nilai kontrak,
Aset Tetap Lainnya yang di- ➢ Biaya perencanaan dan pengawasan, dan
laksanakan melalui kontrak ➢ Biaya perizinan
61
MAPPING KLASIFIKASI BMN DALAM PMK 29/PMK.06/2010 KE AKUN NERACA
TANAH
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset Tetap
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Lainnya
Jaringan Pengerjaan
2.01—Tanah
62
KOMPONENBIAYAPEROLEHANTANAH
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada
tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut
dimaksudkan untuk dimusnahkan
KEBIJAKAN AKUNTANSI: PERALATAN DAN MESIN
64
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 29/PMK.06/2010 ke Akun Neraca
PERALATAN DAN MESIN
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset Tetap
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Lainnya
Jaringan Pengerjaan
3.01 — Alat Besar 3.10 — Komputer
3.02 — Alat Angkutan 3.11 — Alat Eksplorasi
3.03 — Alat Bengkel dan Alat Ukur 3.12 — Alat Pengeboran
3.04 — Alat Pertanian 3.13 — Alat Produksi, Pengolahan dan
3.05 — Alat Kantor dan Rumah Tangga Pemurnian
3.06 — Alat Studio, Komunikasi dan 3.14 — Alat Bantu Eksplorasi
Pemancar 3.15 — Alat Keselamatan Kerja
3.07 — Alat Kedokteran dan Kesehatan 3.16 — Alat Peraga
3.08 — Alat Laboratorium 3.17 — Peralatan Proses/Produksi
3.09 — Alat Persenjataan 3.18 — Rambu-Rambu
3.19 — Peralatan Olah Raga
Biaya perolehan > Rp 1.000.000;dicatat dalam Buku Barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalam
Neraca. Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel dan diungkapkan di dalam CaLK.
65
KEBIJAKAN AKUNTANSI: GEDUNG DAN BANGUNAN
66
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 29/PMK.06/2010 ke Akun Neraca
GEDUNG DAN BANGUNAN
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset Tetap
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Lainnya
Jaringan Pengerjaan
•biaya perolehan > Rp 25.000.000 dicatat dalam Buku Barang Intrakomptabel dan dilaporkan
dalam Neraca. Di luar itu dicatat dalam BI Ekstrakomptabel dan diungkapkan di dalam CaLK.
67
KEBIJAKAN AKUNTANSI: JALAN, IRIGASI, DAN JARINGAN
68
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 29/PMK.06/2010 ke Akun Neraca
Jalan,Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Konstruksi Aset Tetap
Mesin Bangunan Irigasi,dan Dalam Lainnya
Jaringan Pengerjaan
69
Kebijakan Akuntansi: Aset Tetap Lainnya
(Misal: koleksi perpustakaan (buku/non buku);Barang kesenian/kebudayaan/olahraga;
hewan;ikan;tanaman).
70
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 29/PMK.06/2010 ke Akun Neraca
ASET TETAP LAINNYA
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Aset Tetap Konstruksi
Mesin Bangunan Irigasi,dan Lainnya dalam
Jaringan Pengerjaan
72
Mapping Klasifikasi BMN dalam PMK 29/PMK.06/2010 ke Akun Neraca
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Aset Tetap
Tanah Peralatan dan Gedung dan Jalan, Aset Tetap Konstruksi
Mesin Bangunan Irigasi,dan Lainnya dalam
Jaringan Pengerjaan
73
JURNAL STANDAR Belanja Modal: ASET TETAP (1)
Akuntansi Kas
Akuntansi Kas
Tidak ada jurnal D Belanja Modal XXXX
C Ditagihkan ke entitas lain XXXX
4. Penyesuaian penghapusan aset tetap yang tidak 6.a. Penyesuaian pencatatan revaluasi aset, AT
mempunyai karakteristik untuk disusutkan mempunyai karakteristik disusutkan – jika
nilai hasil revaluasi lebih besar daripada
Akuntansi Akrual nilai buku sebelum revaluasi:
C Aset tetap xx
Lalu Hendry Yujana
Email: hendrydmb@gmail.com
Jurnal Standar Belanja Modal: Aset Tetap
JURNAL PENYESUAIAN (3)
6.c. Menghapus nilai akumulasi penyusutan 7.b. Penyesuaian pencatatan revaluasi aset, AT
bukan karakteristik untuk disusutkan – jika
Akuntansi Akrual nilai hasil revaluasi lebih kecil daripada nilai
D xxx buku sebelum revaluasi:
Akumulasi penyusutan
6a. Tanggal 08 April 2020, diterima peralatan 6b. Dilakukan verifikasi dan pencatatan
komputer atas kontrak pengadaan atas aset tersebut pada tanggal 10 April
No.012/KIE/2020 senilai Rp50.000.000. 2020 dan selanjutnya dibuatkan SPP/SPM
pada hari yang sama.
Akuntansi Kas
10 Tidak ada jurnal
Apr
PEMBAHASAN Jurnal Belanja Modal
Akuntansi Akrual
13 Apr Beban yang Masih Harus Dibayar 50.000.000
Ditagihkan ke Entitas Lain 50.000.000
Akuntansi Kas
13 Apr Ditagihkan ke Entitas lain 50.000.000
Kas dan setara Kas 50.000.000
N E R A C A (Basis Akrual)
ANALISA:
20X0 20X1
Kondisi 20X0
• Karena pada tahun 20X0 terjadi pengeluaran kas untuk membeli AT maka neraca Kas -140.000.000 Kas 0
akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp140 jt dan LRA akan
membukukan belanja modal sebesar Rp 140 jt. AT- 140.000.000 AT- 140.000.000
• Pada akhir tahun 20X0 dilakukan penyesuaikan untuk menghitung besar beban Kendaraan&Mesin Kendaraan&Mesin
penyusutan tahun 20X0, yaitu sebesar Rp20jt, disajikan di LO dan akumulasi
nilainya di Neraca.
Akumulasi -20.000.000 Akumulasi -40.000.000
Kondisi 20X1 penyusutan penyusutan
• PAda tahun 20X1 tidak ada belanja modal dan hanya dicatat beban penyusutan
AT yaitu sebesar Rp20jt, sehingga akumulasinya menjadi Rp. 40jt dan nilai Buku Nilai buku AT 120.000.000 Nilai buku AT 100.000.000
Rp. 100jt. 84
Contoh 5: Jurnal Penyesuaian
periode.
MATERI BELAJAR
untuk meningkatkan Budi Pekerti dan
Etik, serta mampu menghadapi dan
mengantisipasi perubahan
p
2
0
Akuntansi Kas
Akuntansi Kas
Tidak ada jurnal D Belanja Modal XXXX
C Ditagihkan ke entitas lain XXXX
4. Penyesuaian penghapusan ATB dan Aset lainnya 6.a. Penyesuaian pencatatan revaluasi ATB/Aset
lainnya mempunyai karakteristik disusutkan –
yang tidak mempunyai karakteristik untuk
jika nilai hasil revaluasi lebih besar daripada nilai
disusutkan buku sebelum revaluasi:
C ATB/Aset lainnya xx
Lalu Hendry Yujana
Email: hendrydmb@gmail.com
Jurnal Standar Belanja Modal: Aset Lainnya
JURNAL PENYESUAIAN (3)
6.c. Menghapus nilai akumulasi amortisasi 7.b. Penyesuaian pencatatan revaluasi aset, ATB/Aset
lainnya yang bukan karakteristik untuk
Akuntansi Akrual disusutkan – jika nilai hasil revaluasi lebih kecil
daripada nilai buku sebelum revaluasi:
D Akumulasi amortisasi xxx