Anda di halaman 1dari 6

A.

JUDUL
Judul proposal program hibah bina desa ini adalah Peningkatan Hasil Pendapatan Petani
Melalui Diversifikasi Komoditi Pertanian di Desa Muara Penimbung Ilir Kecamatan Indralaya
Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Desa Muara Penimbung Ilir adalah desa yang memiliki potensi lahan pertanian yang cukup
luas untuk dimanfaatkan, berdasarkan data BPS tahun 2015, Desa Muara Penimbung Ilir
memiliki lahan seluas 420 Ha, terbagi menjadi lahan persawahan seluas 340 Ha, dan lahan
kering seluas 80 Ha. Sektor pertanian sebagai salah satu sektor primer, memang masih
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di Desa Muara Penimbung
Ilir. Oleh karena itu sektor pertanian masih dapat terus ditingkatkan kualitasnya, bukan hanya
kualitas sumber daya alamnya tetapi juga kualitas sumber daya manusianya.
Mayoritas masyarakat di Desa Muara Penimbung Ilir, bekerja sebagai petani monokultur
yaitu petani padi. Ketika musim kemarau tiba, masyarakat mengalami kesulitan air akibat debit
aliran air sungai dan irigasi yang kecil . Disamping itu, sungai didaerah ini memiliki kadar asam
yang tinggi dengan PH 4-5, disertai pula dengan sedimentasi lumpur, hal ini menyebabkan petani
padi tidak memperoleh hasil yang baik dari kegiatan bertani dan lahan pun menjadi terbengkalai.
Akibat masyarakat desa penimbung ilir tidak bisa mengelola lahan, pada akhirnya para petani
pergi meninggalkan desanya untuk menjadi buruh di daerah lain.
Selain itu, minoritas masyrakat Desa Muara Penimbung Ilir mempunyai pekerjaan sebagai
peternak sapi, kambing, dan unggas. Sedangkan, limbah kotoran hewan yang dihasilkan tidak
didayagunakan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap pengolahan limbah kotoran hewan menjadi sesuatu yang bermanfaat, salah satu
contohnya mendayagunakan limbah kotoran hewan menjadi pupuk kompos yang berguna untuk
kesuburan tanah.

C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatan pendapatan petani melalui diversifikasi komoditi pertanian di
desa muara penimbung penimbung ilir?

2. Bagaimana meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat terhadap


pengelolaan sumber-sumber potensi yang ada di Desa Muara Penimbung Ilir?

D. TUJUAN
1) Untuk Membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara
mendiversifikasi komoditas pertanian melalui kegiatan pendampingan berupa pelatihan-
pelatihan berupa :
a. Pelatihan dan bimbingan diversifikasi tanaman kedalam bentuk budidaya kacang
kedelai.
b. Pelatihan pengolahan limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk kompos yang
berguna untuk kesuburan tanah sehingga meningkatkan produktifitas tanaman.
2) Membuat rumah percontohan (lab-site) untuk menarik minat masyarakat dalam belajar
dan meniru produk-produk usaha yang dihasilkan di rumah percontohan.

E. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Indikator keberhasilan sebelum dan sesudah program meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perubahan perilaku masyrakat (pengetahuan, sikap mental, kesadaran, dan keterampilan
melalui program Peningkatan pendapatan petani melalui diversifikasi komoditi pertanian
berupa budidaya kacang kedelai.
2. Perubahan fisik melalui perubahan pola hidup yang sehat
3. Terjalinnya kemitraaan dengan berbagai pihak-pihak lembaga pemerintahan, pendidikan
dan stakeholder lainnya
4. Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat yang meneruskan dan mengembangkan
program melalui kelompok usaha produktif

F. LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Buku pedoman program Peningkatan pendapatan petani melalui diversifikasi komoditi
pertanian di desa muara penimbung.
2. Kelompok usaha yang produktif
3. Profil dan poster hasil pelaksanaan program
4. Publikasi melalui media masa seperti radio, majalah, sosial media (facebook, blog,
Instagram)

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir sebagai daerah baru hasil pemekaran.
Kecamatan Indaralaya terbagi menjadi 20 desa/kelurahan, salah satunya adalah Desa Muara
Penimbung Ilir. Desa Muara Penimbung Ilir adalah desa yang menjadi lokasi pemberdayaan
hibah bina desa yang akan kami lakukan. Jumlah penduduk Desa Penimbung Ilir pada tahun
2015 adalah 1302 jiwa dengan luas wilayah 4,20 Km2 dan kepadatan penduduk sebesar
245,71/Km2 .
Sektor pertanian sebagai salah satu sektor primer, memang masih memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di Desa Muara Penimbung Ilir. Oleh karena itu
sektor pertanian masih dapat terus ditingkatkan kualitasnya, bukan hanya kualitas sumber daya
alamnya tetapi juga kualitas sumber daya manusianya. Luas lahan di Desa Muara Penimbung Ilir
adalah 420 Ha, terbagi menjadi lahan persawahan seluas 340 Ha, sedangkan lahan kering seluas
80 Ha.
Mayoritas masyarakat di Desa Muara Penimbung Ilir, bekerja sebagai petani monokultur
yaitu petani padi. Sedangkan, sebagian kecil masyarakat Desa Muara Penimbung Ilir bekerja
sebagai peternak sapi, kerbau, kambing, dan unggas.

H. METODE PELAKSANAAN
1. Analisis Kebutuhan
Desa Muara Penimbung adalah salah satu desa di kecamatan Indralaya. Desa tersebut
memiliki banyak potensi yang belum didayagunakan secara maksimal disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan masyarakat di desa tersebut. Potensi-potensi itu berupa ketersediaan
lahan kering yang belum didayagunakan seluas 88 hektar, adanya kelompok tani, kepadatan
penduduk yang rendah, banyaknya usia produktif, dan adanya minat dan semangat masyarakat
desa untuk berwirausaha. Dibalik potensi-potensi yang dimiliki Desa Muara Penimbung Ilir,
terdapat beberapa permasalahan yaitu belum adanya koperasi yang dapat menunjang usaha-usaha
masyarakat dalam peningkatan ekonominya, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
diversifikasi pertanian, dan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan limbah
kotoran hewan ternak menjadi pupuk kompos yang berdayaguna.
Melalui Program Desa Binaan ini, diharapkan berbagai permasalahan didesa tersebut dapat
diatasi dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada. Selain itu, potensi-potensi yang dimiiki
desa tersebut dapat dikerahkan secara maksimal dengan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada. Salah satu peluang yang tersedia dalah adanya bantuan dari pemerintah dalam pengelolaan
dan peningkatan produksi kedelai.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang yang ada, kami akan mengadakan pelatihan
diversifikasi pertanian. Diversifikasi pertanian adalah pengalokasian sumber daya pertanian ke
beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan secara ekonomi maupun lingkungan. Sumber
daya pertanian dapat berupa lahan pertanian, bangunan (kandang, lumbung, rumah tanaman, dan
sebagainya), mesin pertanian, hingga input pertanian lainnya seperti pupuk. Diversifikasi
pertanian diyakini dapat menjawab tantangan pertanian saat ini karena perubahan
iklim membawa ketidakpastian cuaca sehingga variasi produksi dapat menyelamatkan

pendapatan petani.
Selain itu, kami juga akan merancang rumah percontohan (lab-site). Untuk membuat rumah
percontohan, kami akan menjadikan salah satu rumah warga untuk dijadikan sebagai rumah
percontohan (lab-site). Rumah percontohan dirancang khusus untuk menghasilkan produk-
produk usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan
masyarakat. Di wilayah rumah percontohan, akan dibuat 2 unit kolam untuk membudidayakan
ikan lele, dan di sekitar pekarangan rumah percontohan akan dibentuk kebun kecil untuk
membudidayakan tanaman herbal. Selain itu, rumah percontohan ini juga akan dijadikan sebagai
pusat perkumpulan organisasi masyarakat di Desa Muara Penimbung Ilir. Melalui rumah
percontohan ini, diharapkan masyarakat desa dapat belajar dan meniru produk-produk yang
dihasilkan dari rumah percontohan tersebut.

2. Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program pelatihan ini, terlebih dahulu kami akan melakukan
penyusunan rencana metode yang dilakukan selama proses awal sosialisasi dan rencana selama
kegiatan berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode Paticipatory Rural Appraisal
(PRA). Tujuan utama dari metode PRA ini adalah untuk menghasilkan rancangan program yang
lebih sesuai dengan hasrat dan keadaan masyarakat. Lebih dari itu, PRA juga bertujuan
memberdayakan masyarakat, yakni dengan pengembangan kemampuan masyarakat dalam
mengkaji keadaan mereka sendiri, kemudian melakukan perencanaan dan tindakan.
Adapun dalam sosialisasi awal, kami terlebih dahulu mengundang masyarakat pada
umumnya dan petani pada khususnya untuk mensosialisasikan kegiatan yang akan
dilangsungkan. Dalam sosialisasi awal, memiliki tujuan agar terjadi komunikasi timbal balik
tentang bagaimana cara yang efektif untuk mengajak petani dan masyarakat Desa Muara
Penimbung Ilir ikut serta dalam kegiatan ini serta untuk mengetahui karakteristik masyarakat di
desa tersebut. Setelah sosialisasi, kami melakukan pembentukan kepanitian warga, dengan tujuan
untuk membangun kemandirian, rasa memiliki (sense of belonging) terhadap pelatihan yang
diselenggarakan oleh panitia, serta pembentukan panitia berfungsi untuk melanjutkan hasil
kegiatan pelatihan supaya menjadi pemberdayaan yang berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan diversifikasi menggunakan Metode Training of Trainner (TOT) dengan
cara pemberian materi melalui ceramah, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh
para petani. Cara ini dianggap efektif karena transfer pengetahuan yang diperoleh selama
pelatihan akan lebih tersampaikan dengan baik jika peserta pelatihan itu sendiri yang
menyampaikannya dan merasa bahwa kegiatan pelatihan tersebut bermanfaat bagi mereka..
Untuk pembuatan rumah percontohan, kami terlebih dahulu melakukan seleksi dalam
pelaksanaan pembuatan rumah percontohan, sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh
panitia.

I. JADWAL KEGIATAN
Bulan ke-
No Jenis Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Sosialisasi
Pembentukan kepanitian
3 warga
Pembuatan Rumah
5 percontohan
6 Pelatihan budidaya kedelai
7 Pelatihan budidaya lele
8 Pelatihan pembuatan kompos
9 Evaluasi
10 Monitoring
9 Pelaporan

J. RANCANGAN BIAYA
Total harga
Jenis biaya dan nama barang Volume
(Rp)
I. Biaya peralatan penunjang pelatihan
Alat-alat standar pertanian 25 unit 1,000,000
Terpal plastik 3X5 2 unit 600,000
Selang Air 12 meter 70,000
Pipa besar 2 meter 140,000
Mesin air 1 unit 350,000
Bambu 8 batang 80,000
Penutup Jaring Plastik 2 unit 100,000
LCD 1 unit 4,850,000
Kabel terminal 1unit 50,000
II. Biaya Investasi Bibit
Bibit Kedelai kualitas unggul 10 kg 350,000
Benih ikan lele 1,000 ekor 250,000
Bibit variasi tanaman herbal 20 pack 250,000
III. Biaya operasional
Biaya transportasi panitia selama kegiatan 3,650,000
Kegiatan selama kegiatan 1,200,000
Transportasi komunikasi publik selama kegiatan 1,500,000
Akomodasi pelatihan selama kegiatan 1,900,000
Dokumentasi selama kegiatan 500,000
ATK (panitia dan peserta) dan
selama kegiatan
pembuatan laporan 2,125,000
Konsumsi Peserta, panitia, dan pelatih selama kegiatan 21,315,000

Total biaya keseluaruhan : Rp 40,280,000,-


*Rancangan biaya akan lebih dirincikan setelah penulisan proposal tahap selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai