PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Laporan kegiatan ini dibuat dan disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban
dari kegiatan pelatihan kelompok tani yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian
Kecamatan Bumi asih Kabupaten Bandung pada bulan Desember 2018.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Pelatihan ini diikuti oleh seluruh kelompok tani yang ada di Kecamatan Bumi asih,
Kabupaten Bandung. Pelatihan dibagi berdasarkan masing-masing desa perhari.
Total terdapat 25 kelompok tani yang tersebar dalam 7 desa di Kecamatan Bumi
asih Kabupaten Bandung. Peserta kelompok tani ini terdiri dari ketua,pengurus,
dan juga seluruh anggota kelompok tani tersebut.
Penyuluh pertanian yang diikutsertakan dalam kegiatan ini berjumlah 3 orang
dari Dinas Pertanian Kecamatan Bumi asih. Selain itu, penyuluhan ini juga
mendatangkan masing-masing sekretaris desa yang bertugas sebagai
pendamping masyarakat/kelompok tani.
3. Materi Pelatihan
Materi pelatihan kelompok tani yang diberikan pada program penyuluhan ini
adalah komposisi pemberian pupuk organik bagi tanaman padi, jagung, dan
kedelai. Pada program kali ini juga diajarkan cara membuat pupuk organik dari
sisa tanaman pakan ternak dan kotoran ternak yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan yang harusnya mulai dilakukan tepat pada pukul 09.00 WIB
harus mundur sekitar 1 jam lebih hingga pukul 10.15 WIB setiap harinya. Kondisi
ini terjadi karena lambatnya kedatangan kelompok tani dari desa masing-masing.
Selain itu, jam pelatihan juga dianggap masih menyulitkan petani, karena
merupakan jam kerja mereka di sawah.
Penyuluhan pertanian berjalan efektif sekitar 50% saja, karena masih banyak
anggota kelompok tani yang tidak hadir dalam penyuluhan. Banyak anggota
yang masih merasa penyuluhan pertanian kurang penting, sehingga
memasrahkan kedatangan hanya kepada pihak ketua dan pengurus kelompok
tani saja.
Kelompok tani juga dirasa kurang begitu percaya dengan pupuk organik serta
metode pembuatan pupuk organik yang ditawarkan dalam penyuluhan. Para
petani beralasan bahwa pupuk organik tidak akan meningkatkan hasil panen
mereka secara signifikan dan tidak bisa menjamin 100% akan menyelamatkan
tanaman mereka dari serangan hama.
PENUTUPAN
Acara pelatihan ini ditutup dengan pemberian produk pupuk organik kepada
masing-masing peserta anggota kelompok tani dan selebaran panduan cara
membuat pupuk organik mandiri di rumah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kegiatan ini sudah bisa berjalan dengan baik, meskipun terdapat berbagai
hambatan selama pelaksanaannya. Jumlah anggaran dan penyuluh pertanian
yang terbatas tidak menjadi hambatan yang berarti dan dapat dikelola dengan
baik untuk mensukseskan pelatihan ini.
Saran
Program pelatihan kelompok tani ke depannya lebih baik dilaksanakan dengan
sistem “jemput bola” dalam artian pelatihan langsung dilaksanakan di rumah
ketua kelompok tani. Kondisi ini akan lebih meningkatkan partisipasi
keikutsertaan anggota kelompok tani dalam program pelatihan daripada
dilaksanakan di Kantor Pertanian Kecamatan Bumiasih.