Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH

RUMAH TANGGA

DI SUSUN OLEH :

Weliya Gustriani 06151181621012

DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Didi Tahyudin M.Pd


2. Yanti Karmila Ningseh M.Pd

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Materi Mengajar : Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup

Sub Materi : Cara mengelola sampah rumah tangga

Sasaran : Masyarakat di gang lampung 2 indralaya dari usia anak-anak


sampai dewasa

Alokasi waktu : 1 x 45 Menit

I. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan umum
Peserta penyuluhan dapat mengetahui cara mengelola sampah rumah tangga
b. Tujuan khusus
1. Peserta penyuluhan dapat mengetahui apa itu sampah
2. Peserta penyuluhan dapat mengetahui jenis-jenis sampah
3. Peserta penyuluhan dapat mengetahui manfaat sampah jika dikelola dan
pengaruh buruk sampah jika tidak dikelola
4. Peserta penyuluhan sapat mengetahui cara mengelola sampah
II. Materi Ajar
A. Pengertian Sampah
Menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mendefinisikan
sampah rumah tangga sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang mengandung
bahan beracun).
Pengertian sampah menurut para ahli
1. Juli Soemirat
Pengertian sampah menurut Juli Soemirat adalah barang padat yang dihasilkan
dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2. Azwar
Pengertian sampah menurut Azwar adalah sebagian dari sesuatu yang tidak
digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal
dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan
biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.
3. Tanjung
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna lagi
sehingga dibuang oleh pemiliknya.
B. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :
1. Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang
dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan
mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah
dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik),
tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga
banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan
dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non
hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan
bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan
produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan
keramik, sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh
alam/ mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara,
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis
ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik,
dan kaleng, (Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah
yaitu : limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian,
air sabun, minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban
bekas, botol air minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), HCl, NO2, SO2 dll.

Widyadmoko (2002), mengelompokkan sampah rumah tangga yaitu sampah


yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang terdiri dari bermacam-macam jenis
sampah sebagai berikut:
1. Sampah basah atau sampah yang terdiri dari bahan organik yang mudah
membusuk yang sebagian besar adalah sisa makanan, potongan hewan, sayuran,
dan lain-lain.
2. Sampah kering yaitu sampah yang terdiri dari logam seperti besi tua, kaleng
bekas dan sampah kering non logam, misalnya kertas, kaca, keramik, batu-
batuan, dan sisa kain.
3. Sampah lembut, misalnya debu yang berasal dari penyapuan lantai rumah,
gedung dan penggergajian kayu.
4. Sampah besar atau sampah yang terdiri dari bangunan rumah tangga yang besar,
seperti meja, kursi, kulkas, radio dan peralatan dapur.
C. Manfaat sampah jika dikelola dan pengaruh buruk jika tidak dikelola
a. Manfaat sampah jika dikelola:
1. Jika di kelolah menjadi bahan material dapat menambah nilai ekonomis
2. Dapat menghemat sumber daya alam
3. Lingkungan menjadi segar,dan nyaman
4. Menghemat energi, apabila bahan-bahan sampah organik maupun
nonorganik dikelola menjadi bahan bakar
5. Dapat mencermikan kehidupan budaya masyarakat yang sejahtera
6. Dapat mengurangi belanja
7. Mengurangi penganguran, karena terserap dalam tenaga kerja pengolahan
sampah
8. Mengurangi pencemaran udara maupun lingkungan
9. Menambah lahan area
b. Pengaruh buruk jika sampah tidak dikelola :
Apabila pengelolaan sampah tidak dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan maka akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Menurut
Gelbert dkk dalam (Faizah, 2008) dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dampak terhadap kesehatan: tempat berkembang biak organisme yang dapat
menimbulkan berbagai penyakit, meracuni hewan dan tumbuhan yang
dikonsumsi oleh manusia.
2. Dampak terhadap lingkungan: mati atau punahnya flora dan fauna serta
menyebabkan kerusakan pada unsur-unsur alam seperti terumbu karang, tanah,
perairan hingga lapisan ozon.
3. Dampak terhadap sosial ekonomi: menyebabkan bau busuk, pemandangan
buruk yang sekaligus berdampak negatif pada pariwisata serta bencana seperti
banjir.
D. Cara mengelola sampah rumah tangga
5 Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga
Sampah dapat menjadi masalah besar jika Anda tidak tahu bagaimana cara
mengolahnya dengan baik. Jika ada sampah yang berserakan dan menumpuk di
rumah Anda maka dapat memicu munculnya sarang penyakit dan bakteri jahat.
Rumah yang dipenuhi sampah juga dapat memperburuk tampilan dan keindahan
rumah serta menyebarkan bau tidak sedap. Cermat dalam mengelola sampah adalah
salah satu cara efektif untuk membantu menjaga kesehatan serta kebersihan hunian
Anda. Berikut adalah beberapa cara mengelola sampah rumah tangga :
1. Letakkan Kantong Plastik di Tempat Sampah
Salah satu cara mengatasi sampah rumah tangga yang dapat dilakukan untuk
meminimalisasi tempat sampah yang berantakan adalah dengan memasang wadah
berupa kantong plastik di dalamnya. Kantong plastik hitam yang diletakkan di tempat
sampah dapat memudahkan Anda saat hendak membuang sampah yang sudah
berlebih. Hal ini juga dapat mencegah timbulnya sarang penyakit dari tempat sampah
di dalam rumah Anda. Dengan cara sederhana ini, sampah yang bercecer akibat
terlalu penuh dapat dicegah. Hati-hati juga saat hendak memasukkan atau
mengeluarkan kantong plastik! Jangan sampai terlalu kasar sehingga kantong plastik
menjadi sobek dan sampah justru tercecer di mana-mana. Setelah tempat sampah
kosong, segera letakkan kembali kantong plastik di dalamnya untuk menampung
pembuangan sampah selanjutnya.
2. Bedakan Sampah Organik dan Non Organik
Siapkanlah 2 jenis tempat sampah di rumah Anda untuk sampah organik dan
sampah non organik. Perlu diingat, sampah organik berasal dari sisa makanan atau
daun yang dapat diuraikan. Sementara plastik, karet, kaleng, atau kaca dapat
dikategorikan sebagai sampah non organik. Dengan melakukan pemisahan seperti ini
dapat membantu orang lain atau diri sendiri dalam mengelola sampah ke dalam
tahapan selanjutnya. Khususnya sampah bahan plastik yang bisa berbahaya bagi
kesehatan lingkungan sekitar. Misalnya pengomposan yang dari sampah organik atau
daur ulang untuk sampah anorganik. Sampah yang terpisah juga dapat mengurangi
bau kurang sedap yang mungkin tercium.
3. Jangan Membiarkan Sampah Menggunung
Terlalu lama menimbun sampah dapat membuat kotoran semakin tercecer dan
menumpuk di rumah. Segera buang sampah yang telah menggunung. Selain tidak
enak dilihat, sampah basah dan kering yang dibiarkan begitu saja selama beberapa
hari malah akan menjadi sarang tumbuhnya ulat dan jamur. Jika sudah menimbulkan
bau busuk dan terlihat menjijikkan, gunakanlah sarung tangan untuk mengambil
kantong plastik dan mengikatnya. Jangan lupa untuk mencuci tangan sehabis
membuang atau membersihkan sampah
4. Mencuci Tempat Sampah
Walaupun tempat sampah sudah terlindung dengan pemberian kantung plastik,
tetap harus membersihkan tempat sampah secara rutin. Mungkin sekilas akan tampak
bersih sehingga tak perlu untuk dicuci. Tetapi, mencuci tempat sampah dapat menjadi
langkah sehat untuk mematikan kuman yang bersarang. Caranya sederhana cukup
membersihkan tempat sampah dengan air sabun lalu bilas dengan air. Tunggu hingga
sampah benar-benar kering sebelum memakainya kembali.
5. Lakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan sampah dapat menjadi
langkah selanjutnya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rumah. Untuk
mengurangi sampah di rumah, biasakanlah untuk mengurangi pemakaian plastik,
kertas, atau bahan-bahan lain yang sulit terurai. Cara lain adalah dengan
menggunakan kembali bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan kembali, seperti kertas
bekas, kardus, dan kantung plastik. Dan yang terakhir adalah daur ulang. Dengan
mendaur ulang sampah kita bisa mendapatkan keuntungan ekonomis. Contohnya
adalah dengan mendaur ulang sampah plastic seperti bekas-bekas botol minuman
seperti botol ale-ale. Botol itu bisa diolah kembali menjadi bahan-bahan yang bernilai
ekonomis seperti membuat mainan jendela dari botol bekas tersebut. Mengelola
sampah tak hanya membuat terhindar dari penyakit, tetapi juga menjaga kebersihan
dan tampilan rumah.

III. Sumber Bacaan


Hartanto, Rudi. (2008). Penanganan dan Pengelolaan Sampah. Jakarta : Penebar
Swadaya
Suryati, Teti. (2009). Bijak dan Cerdas Mengelola Sampah. Jakarta Selatan : PT
Agromedia Pustaka
https://www.guesehat.com/5-cara-mengelola-sampah-rumah-tangga
IV. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi interaktif
4. Demonstrasi

V. Model Pembelajaran
Dalam penyuluhan ini model pembelajaran yang dipakai adalah model
pembelajaran kooperatif.

VI. Media atau Alat yang digunakan


Dalam kegiatan penyuluhan ini media yang digunakan adalah pengeras suara,
laptop dan proyektor.

VII. Kegiatan Pembelajaran/penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Media

1. Kegiatan 5 Menit a. Salam Menjawab salam Pengeras


Awal b. Perkenalan suara
Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
dan pertemuan

2. Kegiatan Inti 35 a. Pembicara Memperhatiakn a. Laptop


menit menjelaskan b. PPT
pengertian sampah c. Pengeras
rumah tangga suara
b. Pembicara d. Proyektor
Memperhatikan
menjelaskan jenis-
jenis sampah rumah
tangga
c. Pembicara
menjelaskan manfaat Memperhatikan
sari sampah jika
dikelola
d. Pembicara Memperhatikan
menjelaskan dampak
dari sampah yang
apabila tidak dikelola
e. Pembicara
menjelaskan cara
mengelola sampah Memperhatikan
f. Pembicara
mempersilakan
peserta penyuluhan Bertanya
untuk bertanya
Memperhatikan
g. Pembicara menjawab
dan bertanya
pertanyaan dari
apabila belum
peserta penyuluhan
mengerti

3. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan Memperhatikan Pengeras


materi bahasan yang suara
telah disampaikan
b. Mengevaluasi
c. Memberikan
motivasi kepada
peserta penyuluhan
d. Doa bersama
e. Menutup
pembelajaran

VIII. Penilaian Hasil Penyuluhan


a. Penilaian peserta penyuluhan
1. Jenis penilaian : Penilaian hasil
2. Teknik : Tes
3. Jenis tes : Lisan
4. Soal tes :
1) Apa pengertian sampah ?
2) Bagaimana cara mengelola sampah ?
3) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sampah?
4) Apa yang akan terjadi jika sampah tidak dikelola?
5) Mengapa kita haraus mengelola sampah dengan baik?
5. Pedoman penilaian

Jumlah Nilai
Aspek yang di Nilai
Nama Peserta perolehan Akhir
No
Didik Pemahaman Hasil
Kreativitas
materi Akhir
Keterangan Skor:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Nilai= Σ Skor Perolehan × 100

4 = Baik Sekali Skor Maksimal

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Kriteria Nilai:

A = 80 – 100 : Baik Sekali

B = 70 – 79 : Baik

C = 60 – 69 : Cukup

D = < 60 : Kurang
b. Evaluasi Tutor atau pemateri penyuluhan
Nama Peserta :
Umur :
1. 1. Pelatih (penampilan, penguasaan materi, penyampaian materi
dan pencontohan materi)

Pelatih dalam pelatihan ini menurut saya :


(Baik/menarik)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Kurang baik/menarik)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Tidak baik/menarik)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
2. Materi penyuluhan
Materi yang diberikan :
(Mudah di mengerti/dipahami)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Susah di mengerti/dipahami)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Tidak di mengerti/dipahami)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Metode yang digunakan dalam penyuluhan
(Menarik/menyenangkan)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Kurang menarik/menyenangkan)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
(Tidak menarik/menyenangkan)
Alasan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
4. Manfaat apa yang anda rasakan setelah mengikuti penyuluhan ini?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
5. Hal apa saja yang membuat anda terkesan saat mengikuti
penyuluhan ini?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
6. Apa masukan anda terhadap penyuluhan ini untuk meningkatkan
kualitasnya?
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai