JUDUL PROGRAM :
BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.5 Manfaat 2
BAB 2. PEMBAHASAN 4
DAFTAR PUSTAKA 9
i
DAFTAR TABEL
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pelestarian serta pengembangan di sektor pertanian tentu akan
berpengaruh langsung terhadap pelestarian dari wilayah kebudayaan itu
sendiri. Keadaan ini tentu sangat menguntungkan bagi bangsa Indonesia bila
mampu memanfaatkan serta mengelola alam dengan baik karena hal ini akan
selalu berbanding lurus dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
semakin lestarinya kebudayaan di nusantara.
Untuk bisa mewujudkan pengelolaan serta pemaanfaatan alam yang baik
di sector pertanian tentu peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi
hal yang sangan penting untuk diperhatikan terlebih dahulu. Peningkatan
sumber daya manusia di sector pertanian secara sederhana dapat dilakukan
dengan membentuk kelompok tani dan memberikan berbagai macam
pelatihan tentang pertanian seperti halnya pembibitan, perawatan, pasca
panen, serta pendistribusian hasil pertanian. Hal ini bertujuan agar kelompok
tani yang ada memiliki pengetahuan yang baik serta mampu mengembangkan
potensi alam khususnya pada bidang pertanian secara efektif dan efisien.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil pengabdian pada masyarakat ini yaitu
sebagai berikut :
1.5.1 Bagi Diri Sendiri
2
Program ini akan melatih dan meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam berkomunikasi dengan masyarakat serta
meningkatkan peran dan kepedulian dalam mengembangkan pertanian
sebagai upaya pelestarian budaya.
1.5.2 Bagi Kelompok
Program ini akan melatih dan meningkatkan kemampuan
bersosialisasi dan bekerjasama dalam tim serta meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pelatihan dan
penyuluhan.
1.5.3 Bagi masyarakat
Program ini akan memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pengetahuan yang berguna untuk kepentingan
pengembangan pertanian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dengan pembahasan wilayah kebudayaan atau Cultural Landscape , maka
bercocok tanam atau bertani yang dapat diangkat menjadi salah satu contoh
dari wilayah kebudayaan.
Bercocok tanam atau bertani dalam kaitannya dengan wilayah kebudayaan
dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
eksistensi dari kebudayaan itu sendiri. Secara langsung, akan berpengaruh
terhadap kelestarian adat istiadat dari bercocok tanam secara tradisional yang
memiliki ciri khas tersendiri. Sedangkan, secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap kelestarian budaya lainnya yaitu upacara-upacara yang
dilakukan seiring dengan proses dari bercocok tanam itu sendiri. Contohnya
adalah upacara Mapag Toya ( Upacara menjemput air ke sumber mata air)
dan Upacara Pangawiwit ( Upacara untuk mencari hari baik untuk menanam
padi yang dilakukan pada sasih kapitu).
Sehingga potensi dari Desa kerta kedepannya tidak hanya semakin
tergerak dalam bidang pertanian, namun dalam bidang kebudayaan atau
tradisi itu sendiri. Apabila dalam bidang kebudayaan tercipta suatu ciri khas
maka tentu saja berpengaruh besar terhadap peningkatan manajemen dari
segala bidang salah satunya adalah pariwisata pada Desa Kerta, Payangan,
Gianyar ini.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Tahap Persiapan
1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dengan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap alam dan masyarakat. Tidak ada aktivitas Tanya
jawab dalam kegiatan ini, melainkan hanya pengamatan langsung
untuk memperoleh data dari apa yang telah diamati. Tahap ini
melibatkan mahasiswa(panitia) secara langsung dan masyarakat desa
Kerta sebagai objek pengamatan secara tidak langsung.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan melangsungkan tanya jawab
terhadap warga desa, untuk memporoleh informasi yang diinginkan
tentang keadaan serta kegiatan dalam keseharian di desa Kerta,
Payangan. Selain mahasiswa, masyarakat desa Kerta juga dilibatkan
dalam tahap ini.
B. Tahap Pengenalan
Kegiatan pengenalan ini merupakan tahap kedua dari program yang
dirancang. Pengenalan program dilakukan untuk mengkomunikasikan
program yang akan dilaksanakan terhadap masyarakat di desa Kerta,
Payangan. Mensosialisasikan program ini sangat penting agar dicapainya
kesepahaman antara pihak mahasiswa dan pihak desa Kerta itu sendiri.
Seperti penguatan latar belakang yang menjadi dasar dijalankannya
program serta keinginan dari mahasiswa untuk melestarikan wilayah
kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya di desa Kerta, Payangan,
Gianyar,Bali. Pada tahap ini melibatkan mahasiswa, masyarakat desa, dan
perangkat desa, desa Kerta, Payangan, Gianyar.
C. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan merupakan tahap merealisasikan program yang
telah disosialisasikan sebelumnya pada tahap pengenalan terhadap
masyarakat desa Kerta, Payangan. Pada tahap ini akan melibatkan
mahasiswa(panitia) ditambah dengan mahasiswa ahli dalam bidang
6
pertanian, masyarakat sasaran di desa Kerta dan perangkat desa. Adapun
tahap pelaksanaan ini dibagi menjadi dua, yaitu :
D. Tahap evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak dari program
yang telah dilaksanakan terhadap kehidupan masyarakat di desa Kerta,
Payangan. Evaluasi dilakukan satu bulan setelah dilakukanya pelatihan
serta penyuluhan. Data-data yang menjadi sumber untuk melakukan
evaluasi didapatkan melalui pembagian kuisioner kepada msyarakat dan
dengan melakukan wawancara secara langsung.
7
BAB IV
BIAYA DAN KEGIATAN
Bulan ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Tahap Pertama.
a. Penyusunan Jadwal Kegiatan.
b. Koordinasi waktu kegiatan dengan kelompok.
2. Tahap Kedua.
a. Mohon izin dan kerjasama dari kepala desa
Kerta, Payangan.
b. Menyiapkan alat,bahan, dan tempat pelatihan
PKMM
3. Tahap Ketiga
a. Pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan.
b. Evaluasi kegiatan dan peninjuan kembali
4.Tahap Keempat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.2014.Kerta,Payangan,Gianyar.Diakses dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kerta,_Payangan,_Gianyar
9
10