Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GEIGRAFI EKONOMI

Analisis Aktivitas Masyarakat dalam Manajemen Sektor Pertanian di Kediri

Dosen Pengampu : Dwi Sukanti Lestariningsi, M.Si.

DISUSUN OLEH :
(Kelompok 6)
Asri Rahayu (1411620009)
Huda Ibkar Hana (1411620008)
Muhammad Azriel Sahid (1411620025)

ILMU GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
segala rahmat, petunjuk, dan karunianya pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Analisi Aktivitas Masyarakat dalam Manajemen Sektor
Pertanian di Kediri” dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini adalah guna memenuhi syarat dan tugas
mata kuliah Geografi Ekonomi yang telah diberikan sebelumnya. Makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan wawasan mengenai peranan masyarakat dalam sektor pertanian di Kediri
bagi para pembaca dan bagi penyusun secara pribadi. Adapun makalah ini kami susun
melalui metode studi deskriptif dan studi literatur.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu
Dwi Sukanti Lestariningsih, M.Si. dosen pengampu mata kuliah Geografi Ekonomi yang
telah memberikan penugasan dan pengarahan terhadap pembuatan makalah ini melalui
penjelasan materi yang telah disampaikan sebelumnya guna menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidan studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh karena itu kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbbaiki kekurangan dalam makalah ini.

Jakarta, 21 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Analisis Aktivitas Masyarakat dalam Manajemen Sektor Pertanian di Kediri 1


KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
1.4 Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Kediri 6
2.2 Aktivitas Masyarakat Kabupaten Kediri dalam Bidang Pertanian 9
2.3 Dampak Fungsi Lahan Pertanian terhadap Produksi Pangan
Utama di Kebupaten Kediri 10
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor yang bergerak dalam kegiatan budidaya tanaman,


terutama tanaman pangan guna memenuhi kebutungan pangan manusia. Pertanian ini
termasuk dalam sektor primer bagi masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan dan
ketahanan pangan.
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki tanah yang
subur karena mendapat penyinaran matahari secara maksimal dan memiliki curah hujan
yang tinggi. Memingat hal itu Indonesia sangat berpotensi pada sektor pertanian
sehingga dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya
bermatapencaharian sebagai petani. Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam
kegiatan ekonomi pembangunan Indonesia. Menurut sumber Indonesia pernah
menduduki posisi sebagai negara penghasil padi atau dapat juga dikatakan dengan negara
dengan lumbung padi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya sekarang sektor
pertaian Indonesia dapat dikatan terpuruk bila dibandingkan dengan masa kejaan sebagai
negara lumbung padi. Saat ini Indonesia kebanyakan impor bahan pangan pokok dari
luar negeri yang seharusnya dapat diproduksi sendiri. Sebagai salah satu sektor penting,
pembangunan dibidang sektor pertanian perlu diperhatikan guna meningkatkan produksi
pertanian agar dapat terpenuhinya kebutuhan pangan dalam negeri sehingga kegiatan
impor bahan pangan dapat diminimalkan.
Salah satu wilayah yang memiliki potensi pada sektor pertanian adalah Kabupaten
Kediri. Kediri merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kegiatan
ekonomi di sektor pertanian dengan memiliki luas keseluruhan wilayahnya sekitar
138.605 hektar dan luas lahan sawah sekitar 51.968 hektar dan rata-rata curah hujan
mencapai 360 mm3 (BPS, 2020). Luas lahan yang digunakan sebagai sektor tanaman
pangan di Kabupaten Kediri sebesar 105.875 hektar yang terdiri dari 5 jenis komoditas
tanaman pangan.
Dengan mengacu pada data tersebut maka Kabupaten Kediri memiliki potensi yang
cukup besar untuk membantu perekonomian dan produksi pada sektor pertanian.
Produksi pada sektor pertanian Kabupaten Kediri dihasilkan melalui komoditas jagung,

4
padi, dan ubi kayu. Namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2014
memperoleh hasil bahwa masyarakat Kediri yang bermatapencaharian sebagai petani
masih minim pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan. Sebagian besar petani masing
menggunakan obat-obatan dan pupuk sintetis dalam aktivitasnya di bidang pertanian.
Untuk itu penyampaian pengetahuan terkait pentingnya pertanian berkelanjutan perlu
dilakukan guna meminimalisir dampak jangka Panjang yang diakibatkan oleh obat-
obatan dan pupuk sintetis yang digunakan.
Optimalisasi pertanian untuk komoditas utama yang ada di Kabupaten Kediri yaitu
berupa komoditas jagung, padi, dan ubi kayu perlu dilakukan guna memperoleh hasil
yang maksimal pada produksi tiga komoditas tersebut. Optimalisasi ini bertujuan untuk
meningkatkan ekonomi petani, karena petani turut memiliki peranan penting dalam
mengurangi kemiskinan dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Sesuai dengan
kalimat ketahanan pangan adalah ketahanan nasional, maka petani perlu melakukan
manajemen yang baik dalam pertanian agar tercipta ketahanan pangan nasional.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja potensi sektor pertanian yang ada di Kabupaten Kediri?


2. Bagaimana aktivitas masyarakat dalam bidang pertanian?
3. Apa saja dampak fungsi lahan pertanian terhadap produksi pangan utama(padi,
jagung, kedelai) di kebupaten kediri?

1.3 Tujuan

Makalah yang berjudul “Analisi Aktivitas Masyarakat dalam Manajemen Sektor


Pertanian di Kediri” ini memiliki tujuan yang diantaranya adalah :
1. Mengetahui bagaimana peran petani di Kabupaten Kediri dalam mengolah dan
manajemennya pada sektor pertanian.

5
2. Mengetahui bagaimana potensi pertanian di Kabupaten Kediri
3. Mengetahui dampak yang diakibatkan dari fungsi lahan pertanian di Kediri terhadap
produksi pangan yang dihasilkan melalui proses analisis.

1.4 Manfaat

Makalah ini secara pribadi bermanfaat bagi penyusun dan penulis guna menambah
pengetahuan dan wawasan terkait sektor pertanian di Indonesia yang berfokus pada
sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Selain itu makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca yang dapat digunakan sebagai
referensi terkait topik yang dibahas dalam makalah yang berjudul “Analisi Aktivitas
Masyarakat dalam Manajemen Sektor Pertanian di Kediri” ini.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potensi Sektor Pertanian di Kabupaten Kediri


Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian lebih oleh
Pemerintah Kediri. Dikenal sebagai salah satu lumbung padi bagi Provinsi Jawa Timur,
Kabupaten Kediri memiliki komoditas pertanian yang di dominasi oleh produk tanaman
pangan. Misalnya saja seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai,
sayur-sayuran, dan buah-buahan.

Ada tiga sektor pertanian yang bisa dilakukan di Kabupaten Kediri. Yang pertama
adalah melalui pembangunan di sektor agribisnis maka bisa mendongrak perekonomian di
Kabupaten Kediri. Hal ini diyakini karena kabupaten yang dikenal juga sebagai Bumi Panji
Nusantara ini diketahui bahwa sebagian besar warganya memang bergerak di sektor
pertanian. Tujuannya adalah untuk mengangkat harkat para petani menuju kehidupannya
yang lebih baik dan sejahtera.

Sektor kedua adalah mengajak para petani untuk bergabung di dalam program desa
Inovatif Tani Organik. Kkondisi lingkungan pertanian telah mengalami degradasi karena
adanya kegiatan eksploitasi alam secara berlebihan. Dampaknya bisa terlihat, yaitu adanya
penurunan produktivitas pertanian yang terjadi dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, Bupati
Kediri aktif turun ke sawah untuk mengajak para petani agar mau bergabung dalam program
Desa Inovatif Tani Organik (DITO). Hal ini karena pertanian organik menjadi solusi sebab
selain mampu menekan biaya produksi, juga mampu mengembalikan kesuburan tanah secara
alami dan berkelanjutan. Selain itu bisa menambah nilai ekonomi menjadi lebih tinggi.

Sektor yang terakhir adalah Kabupaten Kediri memiliki lahan organik yang luasnya
sekitar 42,4 Ha. Sementara itu, tercatat sebanyak 18 desa yang telah melaksanakan program
DITO. Jumlah ini ditargetkan akan bertambah menjadi 44 desa hingga akhir tahun 2021 ini.

7
Mayoritas komoditi pertanian organik yang dihasilkan adalah beras organik, bahkan sudah
ada beberapa produk beras organik ini yang telah mengantongi sertifikat seperti harinjing dan
orila yang sekaligus sudah dilengkapi izin edar.

Untuk komoditi padi, tersebar di beberapa kecamatan seperti Pare, Kecamatan


Purwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Untuk komoditas jagung banyak
ditermukan di Kecamatan Pare dan Pagu. Daerah penghasil tanaman ubi kayu dan ubi jalar,
terdapat di Kecamatan Mojo, dan Kecamatan Semen. Untuk produsen kacang tanah yang
paling besar terdapat di Kecamatan Kras dan disusul oleh Kecamatan Banyakan.

Selain itu, produktivitas tanaman sayur dan buah-buahan di Kabupaten Kediri juga
menunjukan perkembangan yang cukup bagus. Beberapa komoditi sayuran yang cukup
potensial antara lain cabe/lombok, tomat, kacang panjang serta bawang merah. Beberapa
daerah penghasil sayuran tersebut adalah Kecamatan Kandat, Punvu, Wates, Pare, dan
Kepung. Sedangkan untuk potensi buah-buahan yangmulai dikembangkan masyarakat Kediri
yakni jenis semanka, nanas, mangga podang, belimbing, durian dan sawo. Daerah-daerah
penghasil komoditi buah-buahan di atas antara lain Kecamatan Kandat, Kunjang, Puncu,
Grogol, Mojo, Banyakan dan Kepung.

Produktivitas Jagung Kabupaten


Kediri Kecamatan Rata-rata Produksi Luas Panen memiliki
potensi yang (Kw/Ha) (Kw) (Ha) cukup besar
2019 2019 2019
terkait Mojo 63.76 169.957 2666 pertanian
produksi Semen 64.22 107.437 1673 tanaman
Ngadiluwih 64.48 1.643 25
pangan dengan Kras 64.22 51.143 796 komoditas
Ringinrejo 63.95 59.004 923
utamanya berada pada
Kandat 63.74 43.038 675
komoditas Wates 64.60 62.298 964 jagung, padi,
Ngancar 64.45 41.835 649
dan ubi kayu. Berikut data
Plosoklaten 66.67 190.045 2851
yang di ambil Gurah 66.73 146.922 2202 dari Badan
Puncu 64.35 49.420 768
Pusat Statistika Kepung 66.07 147.786 2237 (BPS) terkait
produksi ketiga Kandangan 66.06 91.770 1389 komoditas
Pare 67.35 178.524 2651
utama yang ada Badas 68.31 126.951 1859 di Kabupaten
Kediri tersebut, Kunjang 66.67 194.015 2910 diantaranya :
Plemahan 69.34 327.376 4721
a. Purwoasri 69.97 207.885 2971 Komoditas
Papar 69.86 337.005 4824
Jagung
Pagu 68.35 49.640 726
Kayenkidul 67.72 202.339 2988
Gampengrejo 67.12 82.686 1232 8
Ngasem 66.91 81.009 1211
Banyakan 64.45 177.503 2754
Grogol 68.84 106.319 1640
Tarokan 64.38 105.367 1637
b. Komoditas Padi
Produktivitas Padi
Rata-rata Produksi Luas Panen
Kecamatan
(Kw/Ha) (Kw) (Ha)
2019 2019 2019
Mojo 59.41 157.518 2652
Semen 59.39 161.154 2713
Ngadiluwih 60.00 6.025 100
Kras 60.50 50.673 838
Ringinrejo 60.88 30.747 505
Kandat 59.45 20.913 352
Wates 59.55 44.879 754
Ngancar 59.26 21.089 356
Plosoklaten 61.22 118.138 1930
Gurah 61.83 59.525 963
Puncu 59.93 8.567 143
Kepung 61.30 145.895 2380
Kandangan 61.84 241.230 3901

9
Pare 61.52 85.028 1382
Badas 61.37 193.953 3160
Kunjang 61.89 193.423 3125
Plemahan 62.67 256.977 4101
Purwoasri 62.46 322.960 5170
Papar 62.31 146.131 2345
Pagu 61.60 12.749 207
Kayenkidul 61.48 70.447 1146
Gampengrejo 60.79 82.978 1365
Ngasem 60.73 55.311 911
Banyakan 59.46 132.461 2228
Grogol 59.44 141.700 2384
Tarokan 59.46 174.910 2942

c. Komoditas Ubi Kayu


Produktivitas Ubi Kayu
Rata-rata Produksi Luas Panen
Kecamatan
(Kw/Ha) (Kw) (Ha)
2019 2019 2019
Mojo 350 644.368 1841
Semen 350 199.113 569
Ngadiluwih 350 52.868 151
Kras 350 22.584 65
Ringinrejo 350 35.184 101
Kandat 345 46.484 135
Wates 350 79.026 226
Ngancar 350 90.816 259
Plosoklaten 340 4.223 12
Gurah - - -
Puncu - - -
Kepung - - -
Kandangan 350 11.421 33
Pare 350 11.421 33
Badas 350 2.211 6
Kunjang - - -
Plemahan - - -
Purwoasri - - -
Papar - - -
Pagu - - -
Kayenkidul - - -
Gampengrejo - - -
Ngasem 350 700 2
Banyakan 350 261.026 746
Grogol 350 60.421 173
Tarokan 350 76.632 219

10
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa potensi sektor pertanian di Kediri
merupakan salah satu wilayah dengan sektor pertanian yang cukup tinggi, terutama pada
komoditas jagung dan padi. Jika petani dapat terus mengembangkan potensi ini makan akan
sangat membantu pemasokan pangan Indonesia untuk kemudian dapat mewujudkan
ketahanan pangan nasional dan meminimalkan adanya kegiatan impor bahan pangan pokok
yang masih terus dilakukan hingga kini. Selain itu potensi ini juga turut mendukung
terciptanya potensi lain diantaranya kesejahteraan petani yang dapat meningkat sehingga
meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan.

2.2 Aktivitas Masyarakat Kabupaten Kediri dalam Bidang Pertanian


Bidang pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan pedesaan
dan perkotaan di Indonesia. Pertanian tidak hanya sebatas pertanian dalam artian sempit,
namun dalam artian luas yaitu penghasil produk primer yang terbarukan. Dengan demikian
termasuk di dalamnya adalah pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan kehutanan. Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan
sangat penting dalam perekonomian.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembang kan sektor agraris untuk
menopang kehidupan perekonomiannya. Sebagian besar masyarakat di Indonesia yang
bertempat tinggal di wilayah perdesaan mengembangkan sektor pertanian.

Ada pula peranan pertanian antara lain adalah:


1. Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin
ketahanan pangan;
2. Menyediakan bahan baku bagi industri;
3. Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan oleh industri;
4. Sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan
sektor lain.

Di samping itu, pertanian memiliki peranan penting


1. Mengurangi kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan, serta
2. Menyumbang secara nyata bagi pembangunan pedesaan dan pelestarian lingkungan
hidup.

11
2.3 Dampak Fungsi Lahan Pertanian terhadap Produksi Pangan Utama (Padi,
Jagung, Kedelai) di Kebupaten Kediri
Fungsi lahan pertanian memiliki dampak, khususnya terhadap produksi pangan utama di
Kabupaten Kediri.

a) Produksi Padi
Pada musim padi tiba masyarakat di Kabupaten Kediri secara keseluruhan rata-rata
menanam padi semua, jika luas alih fungsi lahan meningkat maka secara otomatis
produksi padi akan mengalami penurunan. Selain itu karena luas area sawah yang
menanam padi lebih besar dari komoditas yang lain. Sehingga jika luas alih fungsi lahan
semakin meningkat setiap tahun, maka mengindikasikan terjadi penurunan produksi
padi. Oleh karena itu luas alih fungsi lahan yang semakin berkurang berpengaruh
signifikan terhadap produksi padi di Kabupaten Kediri.

b) Produksi Jagung
Berdasarkan data di BPS Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa produksi jagung dalam
kurun waktu 12 tahun terakhir yaitu 2005-2016 cenderung stabil, tidak mengalami
penurunan. Selain itu karena sebagian masyarakat di Kabupaten Kediri setelah musim
padi berakhir, tidak secara keseluruhan menanam jagung, ada yang menanam tanaman
holtikultura maupun yang lainnya. Oleh karena itu luas alih fungsi lahan sawah tidak
berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung di Kabupaten Kediri. Hal ini terjadi
selama kurun waktu 2005-2016, tidak menutup kemungkinan bahwa semakin
meningkatnya luas alih fungsi lahan di Kabupaten Kediri dapat berpengaruh terhadap
produksi jagung dalam beberapa tahun ke depan.

c) Produksi Ubi Kayu


Berdasarkan data di BPS Kabupaten Kediri pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
produksi ubi kayu cukup tinggi dan cenderung stabil, bahkan mengalami peningkatan
jika dilihat dari presentasi lahan yag digunakan untuk pertanian ubi kayu ini. Selain itu
berdasarkan data BPS tahun 2017, Kabupaten Kediri merupakan penghasil ubi kayu
kelima di Jawa Timur setelah Kabupaten Ponorogo, Malang, Pacitan, dan Trenggalek.

12
Kegiatan pengembangan ubi kayu tahun 2019 di Kabupaten Kediri ini seluas 25 hektar.
Kecamatan Keras memiliki waktu tanam ubi kayu yang berbeda dengan Kecamatan
Tarokan. Petani daerah Keras biasa menanam ubi kayu pada bulan Juni karena
memungkinkan melakukan pengairan dan pemupukan yang dilakukan pada umur tiga
dan enam bulan setelah tanam, sedangkan petani daerah Tarokan karena merupakan
lahan tadah hujan waktu tanam dilakukan saat awal musim hujan sekitar bulan Oktober.
Beberapa petani menyampaikan masalah ketidakpastian harga ubi kayu. Petani berharap
harga ubi kayu minimal Rp 1.000,- per kg agar menguntungkan petani. Hal ini
diharapkan bisa menjadi perhatian pemangku kebijakan untuk memacu minat petani
bertanam ubi kayu.

BAB III

KESIMPULAN

Kabupaten Kediri merupakan lumbung padi terbesar di Jawa Timur dengan memiliki
luas pertanian sekitar 51.968 hektar dengan komoditas utamanya adalah jagung, padi dan ubi
kayu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika Kabupaten Kediri dalam bidang pertanian
pada tahun 2019 menunjukkan hasil yang cukup tinggi terhadap produksi tanaman pangan
terutama pada komoditas jagung dan padi. Produsi tanaman pangan komoditas padi di Kediri
masih belum maksiml karena luas lahan pertanian yang digunakan untuk menanam padi
masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan produksi tanaman lain seperti jagung. Selain itu
pengetahuan dan wawasan akan pentingnya pertanian berkelanjutan masih minim bagi para
petani di Kabupaten Kediri.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2012 para petani di Kabupaten Kediri
masih menggunakan obat-obatan dan pupuk sintetis yang tentu akan berpengaruh baik jangka
pendek pada hasil produksi tanaman pangan tersebut, maupun jangka Panjang yang akan
mempengaruhi kualitas tanah lahan pertanian. Selain itu pengoptimalan sektor pertanian di
Kediri juga perlu dilakukan untuk mendukung terciptanya ketahanan pangan nasional
sehingga kegiatan impor bahan pokok dapat teratasi. Dengan pengoptimalan ini juga
diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap meningkatnya perekonomian
masyarakat terutama petani dan menurunkan tingkat kemiskinan.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi BisnisUKM, Inspirasi Bisnis, Komoditas Unggulan di Kabupaten Kediri, 1 September 2012,
https://bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html
Nurkhairina Alifah. Mediatani Kembangkan Sektor Pertanian, Mas Bup: Pertanian Kediri Punya
Potensi. 29 Juni 2021, https://mediatani.co/kembangkan-sektor-pertanian-mas-bup-pertanian-kediri-
punya-potensi/
https://www.researchgate.net/publication/
343031495_ANALISIS_ALIH_FUNGSI_LAHAN_PERTANIAN_DI_KABUPATEN_KEDIRI/
link/5f125a174585151299a4a9a2/download
Komposiana - Peranan Masyarakat Pedesaan dalam Bidang Pertanian. 16 September 2018,
https://www.kompasiana.com/yosua33153/5b9e21706ddcae11b11dade7/peranan-masyarakat-
pedesaan-dalam-bidang-pertanian
Universitas Nusantara PGRI, Kediri. Jurnal Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI, Kediri.
2012, https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/efektor/issue/view/5

Badan Pusat Statistika Kabupaten Kediri, https://kedirikab.bps.go.id/subject/53/tanaman-


pangan.html#subjekViewTab5

15

Anda mungkin juga menyukai