ANGGOTA KELOMPOK 5
Ardiansyah
Melati putri lamadita
Sarah rehulina sianturi
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah Geografi Desa Kota. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan bagi pembaca dan juga penulis tentang “Menganalisis modernisasi pertanian
kontribusinya terhadap industry dan dampaknya terhadap sosial ekonomi” Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Pengampuh, selaku dosen mata kuliah
Geografi Desa Kota yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dibidang ini.Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya memohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Terima kasih.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
1.3. Tujuan Pembahasan..............................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Modernisasi Pertanian............................................................................................................3
2.2 Kontribusi Komoditas Pertanian Terhadap Industri..............................................................4
2.3 Dampak Modernisasi Pertanian Terhadap Sosial Emonomi Masyarakat..............................7
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Modernisasi pertanian seiring perkembangan iptek?
2. Apa saja Kontribusi komoditas pertanian terhadao industri?
3. Apa saja dampak modernisasi pertanian pada sektor industri ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berkembang cukup pesat. Tentu saja teknologi ini telah menarik perhatian berbagai kalangan,
bahkan tidak hanya orang-orang yang bergerak di bidang pertanian saja, orang-orang awam juga
penasaran dengan teknologi penemuan pertanian terbaru itu. Adapun jenis alat untuk mendukung
teknologi pertanian terbaru yakni dengan Alat penanam padi jarwo transplanter dan mesin
pemanen padi indo combine harvester. Alat penanam padi jarwo transplanter merupakan alat
yang direkomendasikan oleh LitBang (Penelitian dan pengembangan) Kementrian Pertanian,
konsep dari jarwo alias jajar legowo dari jawa timur adalah untuk memberikan jarak yang pas
antara padi yang satu dengan padi lainnya. Menurut penelitian, alat jarwo ini mampu
meningkatkan produksi padi sebanyak 30%. Mesin pemanen padi indo combine harvester
merupakan alat teknologi yang mampu beroperasi di lahan yang basah, memiliki diameter yang
lebih rendah, tusuk panen yang dihasilkan tidak lebih dari 1%, dan kapasitas kerja yang terbilang
cepat karena dalam waktu 4 sampai 6 jam per hektar.
Dengan adanya modernisasi kini petani di desa Dukuhdempok dalam pengelohan tanah
sudah menggunakan mesin (traktor), bibit yang digunkan bibit unggul, cara penanaman dengan
menggunakan ukuran (kenco), dalam pembasmian hama menggunakan mesin, pemupukan
menggunakan pupuk lengkap, proses panen sudah menggunakan mesin (kombin), sistem
perekrutan tenaga kerja dilihat dari hasil kerja, pencarian tenaga kerja langsung pemilik, dan
sistem pembagian hasil berupa uang (bayar langsung setelah bekerja).
4
831 milyar. Angka tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian memiliki nilai net ekspor
cukup besar.
Menurut Mubyanto(1989) Pertanian dapat didefenisikan menjadi dua bagian yaitu dalam arti
sempit dan dalam arti luas. Pertanian dalam arti sempit adalah usaha pertanian keluarga di mana
diproduksi bahan makanan utama seperti beras, palawija dan tanaman lainnya seperti sayuran
dan buah–buahan. Pertanian dalam arti luas adalah pertanian yang mencakup pertanian rakyat
serta ditambah dengan perkebunan (baik itu perkebunan rakyat maupun perkebunan besar),
kehutanan, peternakan, dan pertanian. Menurut analisis klasik yang dipelopori oleh
Kuznet(1946) pertanian merupakan suatu sektor ekonomi yang sangat potensial dalam bentuk
kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional,
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk kepentingan
manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang
lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Sebagai
suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan barang dalam volume besar
dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena
pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang
untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian
modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi
sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.
Secara tradisional, peran pertanian dalam perkembangan ekonomi hanya dipandang pasif
sebagai unsur penunjang. Peran utama pertanian hanya di anggap sebagai sumber tenaga kerja
dan dan sektor penghasil bahan-bahan pangan.
Adapun peran sektor pertanian dalam perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu:
1) Sebagai sektor penghasil bahan pangan
2) Sebagai sumber tenaga kerja bagi sektor ekonomi lain
3) Sebagai salah satu penghasil sumber devisa bagi negara
4) Meningkatkan permintaan akan produk industri dan dengan demikian mendorong
keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier.
Salah satu alasan mengapa sektor pertanian memiliki kaitan dengan sektor lainnya adalah
karena sebagian besar bahan baku industri berasal dari sektor pertanian. Komoditas padi
5
merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dibutuhkan oleh sektor Industri untuk bahan pangan.
Terdapat juga tanaman kedelai pada Industri minuman yang digunakan sebagai bahan baku
pembuatan susu kedelai.
Adapun rincian komoditas unggulan dari setiap kelompok komoditas adalah sebagai berikut:
1) Komoditas perkebunan: karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, teh, tebu, cengkeh, dan
tembakau.
2) Komoditas tanaman pangan: padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau,
dan kedelai.
3) Komoditas perikanan:
4) Komoditas peternakan: daging sapi, daging kerbau, daging kambing, daging babi, daging
ayam (kampung & ras), telur ayam kampung, telur ayam ras, telur itik, dan susu segar.
5) Komoditas tanaman hortikultura:
Kelompok sayuran: bawang daun, bawang merah, bawang putih, bayam, buncis,
cabai merah, cabai rawit, kacang merah, kacang panjang, kangkung, kentang,
ketimun, kubis, lobak, melinjo, petai, sawi, terung, tomat, dan wortel.
Kelompok buah-buahan: alpukat, apel, belimbing, duku, durian, jambu biji, jeruk
keprok, mangga, melon, nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo,
semangka, dan sirsak.
6
2.3 Dampak Modernisasi Pertanian Terhadap Sosial Emonomi Masyarakat
7
dibutuhkan.Sehingga tercipta harmonisasi antar petani.Dengan demikian suatu penerapan
modernisasi dapat memberikan dampak negative atau positif tergantung bagaimana penanganan
atau inisiatif pemerintah yang bekerjasama dengan para petani dalam menghadapi setiap
permaslahan pertanian khususnya dalam penerapan pertanian berbasis teknologi.
8
Tentunya dengan penerapan modernisasi pertanian secara otomatis tanpa adanya
penanganan yang seius akan menimbulkan masalah baru yaitu berkurngnya lapangan pekerjaan
karena peranan pekerja tergantikan oleh peralatan dan cara yang berbasis teknologi sehingga
dalam pengelolaan lahan dapat mengurangi jumlah pekerja. Hal ini tentunya menguntungkan
bagi pelaku tani dalam skala besar , tetapi tidak untuk petani kecil yang tidak dapat menjangkau
dalam pembiayaan peralatan pertanian yang berbasis teknologi tersebut.Dengan demikian
penerapan suatu teknologi dalam upaya efisiensi dan intensifikasi pertanian guna mendapatkan
kualitas produk yang dihasilkan baik juga harus dikaji ulang mengenai dampak social yang
ditimbulkan. Jangan sampai penggunaan suatu teknologi akan mematikan mata pencaharian
petani kecil yang mengakibatkan kesenjangan social sehingga rentan terhadap konflik
social.Oleh karena itu, dalam penerapan modernisasi pertanian harus dikaji juga mau kemana
para buruh tani yang peranannya tergantikan oleh suatu teknologi tepat guna, sepertihalnya
solusi permaslahan sebelumnya, maka dalam penerapan modernisasi pertanian perlu adanya
perluasan cakupan produksi yang tadinya hanya menghasilkan bahan mentah saja, dengan
adanya penerapan modernisasi pertanian proses produksi ditingkatkan menjadi produk yang siap
dipasarkan , sehingga dalam proses tersebut terdapat perluasan lapangan pekerjaan yang nantinya
akan diisi oleh para buruh tani yang kehilangan pekerjaan akibat adanya penerapan
teknologi.Dengan kata lain para pengambil kebijakan harus juga memperhatikan para buruh tani
yang pekerjaannya digantikan oleh suatu teknologi dengan memberikan pekerjaan pengganti
yang dihasilkan dari perluasan produksi pertanian.Sehingga terciptanya hubungan yang sinergis
antara pemerintah selaku pengambil kebijiakan, petani dan para buruh tani dalam upaya
menghasilkan produk dan jasa yang mempunyai daya saing di era perdagangan pasar bebas ini.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Modernisasi pertanian merupakan perubahan besar pada pola pertanian dari cara-cara
yang tradisional menuju cara-cara yang lebih maju atau modern mencakup berbagai aspek yang
meliputi, kelembagaan pertanian, teknologi pertanian, pengembangan sumber daya alam (SDA),
dan regulasi. Komoditas padi merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dibutuhkan oleh sektor
Industri untuk bahan pangan. Terdapat juga tanaman kedelai pada Industri minuman yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu kedelai.
Adapun dampak yang dirasakan dari modernisasi pertanian ini dari segi soasial yakni
hubugan antar petani dan petani lain dapat renggang akibat suatu penerapan alat mesin
pertanaian. Selain itu, antara petani kelas atas yang mampu membeli atau menyewa peralatan
pertanian tingkat kesejahteraannya akan jauh berbeda dengan petani yang hanya mengandalkan
cara tradisional. Dalam segi ekonomi yakni terancamnya mata pencaharian buruh tani yang
dikarenakan tergantikannya tenaga manusia dengan tenaga mesin.
3.2 Saran
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak ketidaksempurnaan ataupun kekurangan
yang harus penulis perbaiki , oleh karena itu penulis berharap pembaca memberikan kritik
maupun saran yang dapat membangun dan sebagai bahan evaluasi untuk kedepan nya
10
DAFTAR PUSTAKA
iii