Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENGANTAR AGRIBISNIS

Dosen Pengampu, Ibu TUTY NINGSIH S.P, M.P

Disusun Oleh :

Nama : BINTANG GLORYA SILALAHI

Nim : 2101073

Kelas : BDP 1C

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

AGRIBISNIS PERKEBUNAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dankarunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baikdari segi isi,
penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dansaran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih
lanjut,akanpenulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada semuapihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu TUTY NINGSIH S.P, M.P
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai
hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Medan, 04 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALH .............................................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 4
3.Tujuan .............................................................................................................................................. 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
1. Agribisnis ........................................................................................................................................ 6
2. Agribisnis Sebagai Suatu Sistem .................................................. Error! Bookmark not defined.
3. Ruang Lingkup Agribisnis .............................................................................................................. 9
4. Masing Masing Subsistem Agribisnis............................................................................................. 9
5. Peranan Agribisnis ........................................................................................................................ 11
6. Sasaran Agribisnis ........................................................................................................................ 11
BAB IV ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
1. Kesimpulan ................................................................................................................................... 13
2. Saran ............................................................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Sebagai motor
penggerak pembangunan pertanian, agribisnis dan agroindustri diharapkan akan
dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik
dalam sasaran pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun
stabilitas nasional. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan
membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku, modal, mesin dan manusia.
(Soekartawi, 2005). Pembangunan agribisnis merupakan strategi pengembangan
ekonomi yang membangun industri hulu, pertanian (usahatani), industri hilir dan
jasa penunjang secara simultan dan harmonis. Dalam kerangka ekonomi
kerakyatan dan ekonomi daerah pembangunan agribisnis dilaksanakan dengan
meningkatkan kegiatan ekonomi yang dihasilkan dari sumberdaya yang dimiliki
dan dapat diterima rakyat. Pembangunan ekonomi kerakyatan pada dasarnya
menyangkut pemberdayaan ekonomi atau pembangunan ekonomi usaha kecil dan
menengah. (Saragih,1999) Jenis kegiatan ekonomi dalam industri sangat banyak,
dalam industri pertanian disebut dengan agroindustri. Saragih (2001, dalam
Andifar, 2014) menerangkan, agroindustri merupakan salah satu bentuk industri
hilir yang berbahan baku pertanian dan menekankan pada produk olahan dalam
suatu perusahaan atau industri. Disamping itu, agroindustri merupakan tahapan
pembangunan sebagai lanjutan pembangunan pertanian sebelum mencapai
pembangunan industri.

2. Rumusan Masalah

Pengurangan lahan pertanian sebagai input utama berusaha tani di Kota


Padang berdampak juga pada lapangan pekerjaan di bidang pertanian dimana 6
tempat berusaha semakin lama semakin menyusut seiring dengan perkembangan
kota. Sebagaimana dinyatakan Sajogyo (2003) bahwa permasalahan struktural
petani tersebut disebabkan oleh kebijakan yang tidak memihak petani. Kebijakan
ini merupakan kesalahan strategi pembangunan, yang harus diubah dengan
memberikan penguasaan dan pengelolaan sumberdaya domestik pada petani dan
masyarakat secara berkeadilan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.

3. Tujuan

Untuk mengetahui peran penting dari program agribisnis dalam membantu


mewujudkan pembangunan nasional. Untuk mengetahui hubungan-hubungan
agribinis dengan pembangunan nasional. Untuk mengetahui pentingnya penerapan
konsep agribisnis dalam sektor pertanianguna menunjang pembangunan nasional.
BAB II

PEMBAHASAN

1.Agribisnis

• Agribisnis Menurut Teori

pengertian agribisnis adalah suatu bisnis berbasis usaha pertanian atau di bidang
lain untuk mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir.

Pendapat lain mengatakan bahwa agribisnis adalah suatu kelompuk industri di


bidang pertanian atau layanan yang dibutuhkan dalam pertanian yang
menjalankan usahanya berdasarkan prinsip komersial, terutama menggunakan
teknologi canggih.

Agribisnis dalam cara pandang ekonomi berarti usaha dalam mempelajari strategi
untuk memperoleh keuntungan melalui pengelolaan aspek budidaya, penyediaan
bahan baku, pasca panen, proses pengolahan hingga masuk ke tahap pemasaran.
Sehingga seringkali agribisnis dikaitkan dalam konteks manajemen di dalam
dunia akademik sebagai suatu ilmu untuk mempelajari bagaimana strategi untuk
menjalankan rantai produksi seefektif mungkin.

• Parah Ahli

1. E. Paul Roy

Menurut E. Paul Roy, pengertian agribisnis adalah suatu proses koordinasi


berbagai sub-sistem yang saling mempengaruhi, yaitu penyediaan input pertanian,
produksi pertanian, pengolahan hasil, dan pemasaran hasil pertanian.

2. W. David Downey dan Steven P. Erickson

Menurut W. David Downey dan Steven P. Erickson (dalam Saragih 1998),


pengertian agribisnis adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produk(agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
3. John H. Davis dan Ray A. Goldberd

Menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberd (1957), agribisnis adalah


jumlah total semua operasi yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi pasokan
pertanian; operasi produksi di pertanian; dan penyimpanan, pemrosesan, dan
distribusi komoditas pertanian dan barang-barang yang dibuat darinya.

4. G.L. Cramer dan C.W. Jensen

Menurut G.L. Cramer dan C.W. Jensen, pengertian agribisnis adalah suatu
kegiatan yang kompleks, meliputi industri pertanian, industri pemasaran hasil
pertanian dan hasil olahan produk pertanian, industri manufaktur dan distribusi
bagi bahan pangan dan serat-seratan kepada pengguna/ konsumen.

5. Jose D. Drilon Jr.

Menurut Jose D. Drilon Jr, agribisnis adalah seluruh kegiatan yang


berhubungan dengan manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian,
aktivitas usaha tani, penyimpanan, pengolahan, serta distribusi produk pertanian
dan produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.

Defenisi Sendiri

“Agribisnis adalah kesatuan sistem usaha berbasis kegiatan pertanian


secara luas dengan cara mengelola sumberdaya ekonomi yang terbastan menjadi
produk yang memiliki nilai jual”

2. Agribisnis Sebagai Suatu Sistem

Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat


unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari dari berbagai sub
sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler,
serta terorganisir sebagai suatu totalitas.

Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan


sebagai berikut:
a. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi

Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan


dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana
produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input
usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan
tepat produk.

b. Subsistem Usahatani atau proses produksi

Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan


usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk
kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi,
dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini
ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya
meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi
tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan
air. Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan
usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka

c. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil

Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat


petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca
panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud
untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut.
Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian,
penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.

d. Subsistem Pemasaran

Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan


agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem
ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence
pada pasar domestik dan pasar luar negeri.

e. Subsistem Penunjang

Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen
yang meliputi :

Sarana Tataniaga, Perbankan/perkredita, Penyuluhan Agribisnis, Kelompok tani,


Infrastruktur agribisnis, Koperasi Agribisnis, BUMN, Swasta, Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Transportasi, dan Kebijakan
Pemerintah.

3. Ruang Lingkup Agribisnis

Ruang lingkup agribisnis ini cukup luas, diantaranya termasuk usaha


dalam memproduksi benih serta juga bahan kimia pertanian, pakan ternak, alat
dan juga mesin pertanian, pemrosesan bahan pertanian, produksi biofuel sampai
pada wisata pertanian.

Dengan kata lain, ilmu dari agribisnis ini tidak hanya mengenai budidaya
tanaman, namun didalamnya itu juga termasuk peternakan, perikanan serta juga
Kehutanan. Oleh sebab itu agribisnis mencangkup wawasan pertanian itu dengan
secara luas. Seperti misalnya biofuel yang merupakan hasil dari tanaman pertanian
di mana pada saat ini mendapatkan perhatian dari masyarakat umum serta juga
akademisi disebabkan karna adanya isu perubahan iklim yang semakin intens.

Di sisi lain juga disebabkan karna peningkatan harga bahan bakar fosil.
Itulah kenapa sampai pada saat ini penelitian serta juga produksi
tentang/mengenai biofuel itu terus dilakukan dan berkembang yakni sebagai salah
satu bentuk agribisnis.

4.Masing Masing Subsistem Agribisnis


• Subsistem Pengadaan Sarana Produksi Meliputi pengadaan sarana
produksi pertanian antara lain terdiri dari benih, bibit, pupuk, pestisida,
alat-alat/mesin, dan peralatan produksi pertanian. Pelaku-pelaku kegiatan
pengadaan dan penyaluran sarana produksi adalah perorangan, perusahaan
swasta, pemerintah. Pentingnya subsistem ini mengingat perlunya
keterpaduan dari berbagai unsur itu guna mewujudkan sukses agribisnis.
Industri yang menyediakan sarana produksi pertanian disebut juga sebagai
agroindustri hulu (upstream).
• Subsistem usahatani Usahatani menghasilkan produk pertanian berupa
bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias,
hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku kegiatan dalam subsistem ini adalah
petani, peternak, pengusaha tambak dan lain-lain.
• Subsistem pengolahan hasil pertanian/Agroindustri 12 Dalam subsistem
ini terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usahatani,
pengolahan, dan penyimpanan. Pelaku kegiatan subsistem ini adalah
pengumpul produk, pengolah, pedagang, pengalengan dan lainlain.
Industri yang mengolah produk usahatani disebut agroindustry hilir
(downstream). Perannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena
dapat menjadi penggerak roda perekonomian di pedesaan, dengan cara
menyerap/ menciptakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
• Subsistem pemasaran hasil pertanian Subsistem pemasaran hasil pertanian
yaitu pemasaran produk agar dapat sampai ke konsumen akhir. Sebagian
dari produk yang dihasilkan dari usahatani diditribusikan langsung ke
konsumen. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan lebih dahulu
kemudian di distribusikan ke konsumen. Pelaku kegiatan subsistem ini
adalah penyalur ke konsumen.
• Subsistem jasa penunjang Subsistem jasa penunjang adalah semua jenis
kegiatan yang berfungsi untuk mendukung dan melayani dan serta
mengembangkan kegiatan subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem
agroindustri, dan subsistem pemasaran. Lembaga yang terkait dalam
kegiatan ini adalah penyuluhan dan konsultan memberikan layanan
informasi yang dibutuhkan oleh petani dan pembinaan teknik produksi,
budidaya pertanian. Untuk lembaga keuangan seperti perbankan, layanan
berupa pinjaman. Sedangkan lembaga penelitian baik yang dilakukan oleh
balai-balai penelitian atau perguruan tinggi memberikan 13 layanan teknik
produksi, informasi dan teknik manajemen hasil penelitian dan
pengembangan.

5.Peranan Agribisnis

1. Di sektor pertanian agribisnis memegang peranan yang sangat penting


yaitu sebagai sistem yang memanajemen seluruh sistem pertanian mulai
dari hulu sampai subsistem hilir. Oleh sebab itu jika konsep agribisnis di
terapkan dengan baik secara tidak langsung dapat memberikan kontribusi
yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian baik dalam pemanfaatan
tenaga kerja yang banyak dari masing-masing subsitem hingga penyediaan
pangan nasional.
2. Peranan agribisnis dalam perekonomian indonesia diharapkan dapat
menjamin pertumbuhan,ekonomi,kesempatan kerja dan memperbaiki
kondisi kesenjangan yang ada.Keunggulan komparatif sektor agribisnis
yang dimiliki bangsa indonesia seperti sumber daya alam,iklim,luas
lahan.keanekaragaman hayati dan pangsa pasar yang besar hendaknya
menjadi keunggulan kompetitif bangsa indonesia melalui pengembangan
agribisnis sepsifik lokasi.
3. Peranan agribisnis dalam Penyerapan Tenaga Kerja  Penyerapan tenaga
kerja di sektor agribisnis mengalami peningkatan dari 74 persen pada
tahun 1990 menjadi 77 persen pada tahun 1995. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan adanya pengembangan agribisnis mampu untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha

6.Sasaran Agribisnis

1. Sasaran Agribisnis untuk individu itu sendiri

Seseorang haru mampu menciptakan produk terbaru dibidanh masing masing


untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta kita juga yang menikmati
bentuk bentuk agribisnis bisa itu dibidanh pertanian perternakan perkebunan
pengelohan hasil bumi dan lain lain

contoh :

✓ pertanian subsistem = kegiatan pertanian untuk kebutuhan pribadi


✓ pertanian komersial = kegiatan pertanian untuk mencari laba atau
keuntungan
✓ peran pertanian dalam agribisnis

* Rumah tangga konsumen (RTK)

mengonsumsi suatu produk

*Rumah tangga produsen (RTP)

lmenciptakan suatu produk baruu

2. Perusahaan sebagai sasaran agribisnis

Kecenderungan perusahaan tergantung pada perkembangan ekonomi yang


akan mempengaruhi laju pendapatan

peranannya : Menciptakan lapangan pekerjaan, Menciptakan kreativitas produksi

3. Perusahaan nasional sebagai sasaran Agribisnis

Meningkatkan kualitas perencanaan evaluasi dan data statistik pembangunan


pertanian dan perkebunan

peranannya : - Menciptakan lapangan pekerjaan dimana mana

- meningkatkan produksi

- menambah pendapatan negara

4. Perusahaan internasional sebagai sasaran agribisnis

Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan kelembagaan dibidang


pertanian dan perkebunan yang maju,mandiri dan profesional pengaruh
perdagangan internasional pada kegiatan ekonomi

✓ semakin banyak jumlah barang yg dikonsumsi dan produksi


✓ akan mendorong setiap perusahaan agar memproduksi barang lebih baikk
✓ serta merupakan laba bagii negara

.
BAB IV

PENUTUP

1.Kesimpulan

Dari penjelasan lengkap diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa


manajemen agribisnis adalah segala sesuatu yang erat kaitannya dengan
perencanaan dan juga pengelolaan agroindustri. Untuk itu, setiap usaha pada
bidang pertanian akan sangat memerlukan kehadiran manajemen yang baik agar
bisa diarahkan ke tujuan yang tepat dan memperoleh keuntungan yang maksimal.

Kelima aspek utama yang sudah kita bahas diatas bisa dijadikan sebagai
landasan dalam membuat dokumen manajemen yang lebih terstruktur demi
perencanaan yang baik. Pada akhirnya, laba akan bisa didapatkan secara lebih
maksimal. Namun, diperlukan laporan laba rugi yang tepat dan akurat untuk
memastikan bahwa perusahaan mendapatkan profit yang tinggi.

2.Saran

Manajemen agribisnis meimiliki ruang lingkup yang sangat luas, untuk itu
diperlukan pemahaman dan wawasan yang lebih dalam. Teori-teori tentang
manajemen agribisnis yang digunakan masih terlalu sedikit sehingga dibutuhkan
refrensi yang lebih banyak lagi. Usaha untuk mewujudkan agribisnis yang
berdaya saing tinggi diperlukan SDM yang professional, inovatif, kreatif. Oleh
karena itu, sebaiknya mahasiswa agribisnis ikut turut mendampingi untuk
mensukseskan agribisnis.
Daftar Pustaka
Saragih, B. (2018). Agribisnis: Paradigma baru pembangunan ekonomi berbasis
pertanian. PT Penerbit IPB Press.

Rahim, A., & Hastuti, D. R. D. (2005). Sistem Manajemen Agribisnis.

Soekartawi, S. (2007). E-Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. In Seminar Nasional


Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI).

Purba, B., Marzuki, I., Simarmata, H. M. P., Aznur, T. Z., Kristiandi, K., Anita,
A., ... & Surjaningsih, D. R. (2020). Dasar-Dasar Agribisnis. Yayasan Kita
Menulis.
FUNGSI MANAJEMEN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Agribisnis

Dosen Pengampu, Ibu TUTY NINGSIH S.P, M.P

Disusun Oleh :

Nama : BINTANG GLORYA SILALAHI

Nim : 2101073

Kelas : BDP 1C

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

AGRIBISNIS PERKEBUNAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
rahmat dankarunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baikdari segi isi,
penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dansaran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih
lanjut,akanpenulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada semuapihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Ibu TUTY NINGSIH S.P, M.P
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai
hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Medan, 04 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. 17
BAB I .......................................................................................................................................................... 18
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 18
A. Latar Belakang ................................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 18
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 18
BAB II ........................................................................................................................................................ 19
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 19
A. Pengertian Manajemen................................................................................................................... 19
B. Fungsi Manajemen (Management Functions) .............................................................................. 19
BAB III....................................................................................................................................................... 24
PENUTUP .................................................................................................................................................. 24
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen sering didefinisikan sebagai "pencapaian tujuan melalui orang
lain". Kedengarannyamemangterlalusederhana,akan tetapi member kita
gambaran tentang beberapa hal mendasar. Yang pertama berkaitan dengan
"pencapaiantujuan".Manajemen selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk
mencapai tujuan tertentu dan bukan semata-mata sebuah posisi atau jabatan di
dalam perusahaan. Banyak orang memiliki jabatan "manajer", akan tetapi
dalam kenyataannya mereka hanya menjalankan kedudukan dan bukan
mengarahkan sesuatu kearah pencapaian tujuan yang tertentu. Pokok yang
kedua adalah berkaitan dengan aspek "melalui orang lain". Meskipun setiap
manajermen memiliki tugas-tugas khusus yang hanya bias dilakukan
olehnya, peran seorang manajer lebih didasarkan pada kenyataan bagaimana
dia mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas bawahannya. Dalam
arti ini, seorang manajer seharusnya lebih mementingkan pencapaian hasil dari
para bawahannya daripada prestasinya sendiri. Sebab pencapaian hasil
bersama itulah yang menentukan keberhasilan dari organisasi secara
keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan yang menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu :

1. Bagaimanakah Pengertian Dari Manajemen ?

2. Bagaimanakah Fungsi Manajemen Secara Umum, Dan Menurut Beberapa


Ahli ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan kita tentang manajemen dan fungsinya berdasarkan
pendapat beberapa ahli yang ada.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang


artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.[1]

Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,


pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :

1. Manajemen sebagai suatu proses

2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas


manajemen

3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai ilmu pengetahuan (Science)

B. Fungsi Manajemen (Management Functions)


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Terdapat beberapa fungsi-
fungsi manajemen yang dikemukakan para pakar. Fungsi-fungsi manajemen
menurut beberapa para pakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan
mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.[2]
Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan
manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berikut ini fungsi – fungsi menurut empat ahli, yaitu[3] :

1. Fungsi Manajemen Menurut The Liang Gie

Dalam melakukan pekerjaannya, menurut The Liang Gie (1983), para


Manajer biasanya melakukan 6 (enam) pola perbuatan:

a. Perencanaan atau Planning yaitu Menggambarkan di muka, hal-hal yang


harus dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan.

b. Pembuatan Keputusan atau Decision Making yaitu Melakukan pemilihan di


antara pelbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan,
pertentangan-pertentangan, dan keragu-raguan yang timbul dalam proses
penyelenggaraan usaha kerjasama itu.

c. Pembimbingan atau Directing yaitu Memerintah, menugaskan, memberi arah,


dan menuntun bawahan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

d. Pengkoordinasian atau Coordinating Yaitu Menghubungkan,


menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga
semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju arah tercapainya tujuan
tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran, atau kekosongan kerja.

e. Pengendalian atau Controlling yaitu Memeriksa, mencocokkan, dan


mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.

f. Penyempurnaan atau Improving yaitu Memperbaiki kekurangan-kekurangan


dan ketidaktepatan-ketidaktepatan yang timbul pada struktur organisasi dan tata
kerja sewaktu berlangsungnya proses penyelenggaraan usaha kerja sama itu. Di
dalam pelaksanaannya, perlu pimpinan yang tegas sebagaimana telah diterangkan.
Tanpa pimpinan yang tegas, pembangunan tak akan berjalan dengan lancar.
2. Fungsi Manajemen Menurut Hendry Fayol

Ada 5 fungsi Manajemen (PO3C), yang terdiri dari :

a. Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang


memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

b. Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan


sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.

c. Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar


dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.

d. Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya


dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.

e. Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan


apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

3. Fungsi Manajemen Menurut George R. Terry

Fungsi Manajemen menurut Geroge Terry disingkat POAC. Terry


mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu
“Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni
demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya.
Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:

a. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan


penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya
dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

c. Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan


sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber
daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa
berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.

d. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari


organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu
yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin
agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala
kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya
rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.

4. Fungsi Manajemen Menurut James A.F. Stoner

Dalam buku “Manajemen” dari James A.F. Stoner Jilid 1 terbitan bahasa
Indonesia, Stoner mengatakan bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”.

Sekarang jelas bahwa fungsi manajemen menurut Stoner ada empat yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading),
dan pengendalian (Controlling). Kemudian Stoner merumuskan keempat fungsi
manajemen itu sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning) menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan


dan kegiatannya sebelum melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar
suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal tebak saja.
b. Pengorganisasian (organization) berarti para manajer itu mengkoordinir
sumber daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh
mana efektifnya suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk
mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuannya. Tentu saja,
dengan makin terpadu dan makin terarahnya pekerjaan akan menghasilkan makin
efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang sedemikian itu adalah salah
satu tugas manajer.

c. Memimpin (to lead) menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan


mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas
tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat, mereka membantu bawahannya
bekerja sebaik mungkin.

d. Pengendalian (controlling) berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan


bahwa organisasi bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari
organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha untuk mencari
sebabnya dan kemudian mengarahkannya kembali ke tujuan yang benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sering didefinisikan sebagai "pencapaian tujuan melalui orang
lain". Maksudnya adalah pertama berkaitan dengan "pencapaian tujuan".
Manajemen selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk mencapai tujuan tertentu
dan bukan semata-mata sebuah posisi atau jabatan di dalam perusahaan. Kedua
adalah berkaitan dengan aspek "melalui orang lain". Sebagai sebuah aktivitas,
manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni bawahan-bawahan; dan
pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi kerja dari orang-orang
tersebut. Secara umum fungsi – fungsi yang dijalankan manajemen adalah
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing dan staffing), pengarahan
dan pengimplementasian (directing/leading) dan pengawasan atau
pengendalian (controlling).

Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut


tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya.
secara operasional, fungsi planning untuk sumber daya manusia akan berbeda
dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam, dan sebagainya.

B. Saran
Apabila kita memilih menjadi seorang yang bergerak dibidang
manajemen, kita harus memahami betul-betul fungsi dari semua bagian dari
sistem manajemen. Agar tidak terjadi kesalah-fahaman antara bagian satu dengan
yang lainnya. Karena banyaknya pandangan mengenai fungsi-fungsi dasar
manajemen, sebagai seorang manager suatu bisnis sebaiknya hanya mengikuti
satu fungsi dasar saja sebagai alur yang akan kita pakai dalam bisnis tersebut agar
tidak terjadi kesalah-fahaman antara bagian perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing dan staffing), pengarahan dan
pengimplementasian (directing,/ leading) dan pengawasan atau
pengendalian (controlling).
DAFTAR PUSTAKA
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hal. 22-
23
Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8

Anda mungkin juga menyukai