Anda di halaman 1dari 17

DIVERSIFIKASI PERTANIAN

Mata Kuliah Pembangunan Pertanian

Oleh KELOMPOK 6 :

Kadek Githa Damayanti 1806511020


Antonia Dewi Anggraeny 1806511048
Firstnanda Ashry Rizkyta 1806511053
Anak Agung Istri Agung Peradnya 1806511107

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
diberikan sehingga tugas paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran.
Dan harapan kami semoga paper ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat menambah dan
memperbaiki isi dari paper ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
paper yang kami susun. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan kritik
pembaca demi kesempurnaan paper kami selanjutnya.

Denpasar, 5 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................................3

2.1 Pengertian Diversifikasi Pertanian.................................................................................3

2.2 Ukuran Diversifikasi......................................................................................................5

2.3 Pola Diversifikasi...........................................................................................................6

2.4 Jenis-jenis Diversifikasi Pertanian.................................................................................8

2.5 Pengaruh Pengembangan Teknologi Terhadap Diversifikasi Pertanian.......................10

2.6 Manfaat Diversifikasi Pertanian....................................................................................11

BAB III...................................................................................................................................13

PENUTUP..............................................................................................................................13

3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................13

3.2 SARAN........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Dan Indonesia merupakan negara agraris, karena
mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
Pertanian di Indonesia merupakan sektor yang menunjang terhadap
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Apabila di sektor pertanian ini
berkembang dan maju, maka rakyat Indonesia akan terjamin hidupnya
dengan kemakmuran.
Pertanian di Indonesia secara umum masih diusahakan dengan
sistem tradisional dan tingkat efisiensi produksinya relatif sangat rendah.
Salah satu upaya peningkatan efisiensi produksi dapat dilakukan dengan
cara introduksi alat dan mesin pertanian. Namun introduksi alsin yang
kurang tepat dapat memperbesar inefisiensi produksi.
Deversifikasi pertanian adalah upaya upaya untuk mengembangkan
atau menganekaragamkan usahatani (mengusahakan beberapa jenis
usahatani serta mengembangkan produksi pokok menjadi beberapa produk
baru). Diversifikasi pertanian adalah salah satu solusi untuk mengatasi
masalah ini. Sekarang,hampir semua daerah di Indonesia mulai
menggalakkan program diversifikasi pertanian ini,guna meningkatkan
produksi pertanian. Diversifikasi pertanian sendiri adalah suatu
usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk mengi
ndari ketergantungan pada salah satu pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud diversifikasi pertanian?
2. Apa saja yang menjadi ukuran diversifikasi pertanian?
3. Bagaimana pola diversifikasi tersebut ?
4. Apa saja jenis-jenis diversifikasi pertanian?

1
5. Bagaimana pengaruh pengembangan teknologi terhadap diversifikasi
pertanian?
6. Apa saja manfaat dari diversifikasi pertanian?

1.3 Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi dua bagian yaitu
tujuan khusus dan tujuan umum. Adapun tujuan khususnya adalah
memenuhi salah satu tugas mata kuliyah pengantarilmu pertanian,
sementara tujuan umumnya adalah :
1. Untuk mengetahui diversifikasi pertanian
2. Untuk mengetahui ukuran diversifikasi pertanian
3. Untuk mengetahui pola yang ada dalam diversifiksi tersebut.
4. Untuk mengetahui dan mempelajari jenis-jenis diversifikasi pertanian.
5. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan teknologi terhadap
diversifikasi pertanian.
6. Untuk mengetahui manfaat dari diverisifikasi pertanian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diversifikasi Pertanian


Diversifikasi pertanian sebagai suatu pemilihan dan adopsi dari beberapa
tambahan tipe komoditas yang berorientasi pasar untuk dihasilkan melalui
budidaya pertanian secara modern pada tingkat nasional maupun regional.

Pengertian Diversifikasi Pertanian Menurut Para Ahli

Berbagai pendapat para ahli tentang definisi diversifikasi telah diulas


secara luas oleh Pakpahan (1990). Beberapa definisi tersebut adalah:
(1) ‘rural diversification is a process of broadening and strengthening the
income sources of rural household. The process extends from the
introduction of new crop and technologies into traditional farming systems
to the development of off-farm jobs in small scale rural industries…….At
this level of generality rural diversification can be viewed as a gradual and
invietable process’;
(2) diversifikasi berarti perluasan dari suatu produk yang diusahakan selama
ini ke produk atau industri baru yang sebelumnya tidak diusahakan. Ini
dilakukan untuk meminimum-kan risiko, untuk menghindari akibat buruk
dari fluktuasi ekonomi, dan atau sebagai sumber pertumbuhan perusahaan;
(3) ‘diversification is one of the precautions which resource administration or
mergers can use in adjusting to an uncertainty situation. The logic is
inherent…… Where choise must be made in respect to a future
characterized by imperfect knowledge’.

Dari tiga definisi di atas menunjukkan adanya definisi yang beragam


tergantung konteks permasalahannya. Definisi diversifikasi Bank Dunia
lebih mengkaitkan dengan permasalahan pembangunan pedesaan atau
transformasi struktur ekonomi pedesaan. Stiegler dan Thomas memberikan
definisi diversifikasi secara lebih sempit terkait dengan upaya perusahaan
meminimumkan risiko dan menjadikan sebagai sumber pertumbuhan.
Sementara itu, Heady lebih menekankan pada masalah organisasi masukan

3
dan luaran dalam konteks perusahaan yang dihadapkan pada masalah risiko
dan ketidakpastian.
Dalam pertanian, diversifikasi dikata-kan sebagai pergeseran sumberdaya
dari satu tanaman (ternak) menjadi campuran tanaman atau ternak, untuk
mengurangi kegagalan akibat risiko alam dan meningkatkan hasil dari tiap
komoditas yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani. Definisi
diversifikasi ini menekankan pentingnya perubahan sumber-daya bernilai
rendah menjadi komoditas yang bernilai tinggi, yang sering direfleksikan
sebagai peningkatan tingkat spesialisasi ke dalam aktifitas yang bernilai
tinggi, umumnya di tingkat usahatani (Yoshi et al., 2003).
Menurut Kasryno et al. (2004), dilihat dari segi ekonomi, diversifikasi
bertujuan mem-perkecil risiko yang disebabkan oleh dinamika harga dan
faktor ekonomi lainnya serta peru-bahan iklim. Dari segi pemanfaatan
sumber-daya, diversifikasi berpeluang meningkatkan pemanfaatan
sumberdaya manusia, pening-katan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha serta pemanfaatan sumberdaya alam dan modal. Dari segi budidaya,
diversifikasi dapat memperkecil pengaruh iklim dan dapat memperkecil
intensitas serangan hama penyakit tanaman melalui pemutusan siklus.
Dari berbagai definisi, secara umum, diversifikasi dapat diterangkan
sebagai berikut:
(1) pergeseran sumberdaya dari kegiatan usahatani ke non-usahatani;
(2) penggunaan sumberdaya dalam skala besar berupa cam-puran dari
berbagai komoditas dan kegiatan yang menunjangnya, dan
(3) perubahan sumberdaya dari komoditas pertanian bernilai rendah ke
komoditas pertanian bernilai tinggi (Hayami dan Otsuka, 1992).

Sedangkan alasan melakukan diversifikasi adalah untuk :


(1) memaksimalkan efisiensi penggunaan sumberdaya terutama efisiensi
penggunaan lahan dan waktu, simbiosis dalam usaha dan intensifikasi
penggunaan tenaga kerja;
(2) mengurangi risiko produksi, harga dan penda-patan;

4
(3) merespon perubahan permintaan untuk berbagai komoditas pertanian yang
diakibatkan oleh perubahan pendapatan per kapita dan elastisitas
pendapatan terhadap permintaan dari berbagai komoditas pertanian; dan
(4) mempertahankan kesuburan lahan dan mengurangi kerusakan ekosistem.

Pengertian diversifikasi dalam tulisan ini terkait dengan masalah


keragaman sumber pendapatan (usaha) rumah tangga di pe-desaan. Konsep
serupa digunakan pula oleh Susilowati et al. (2002). Dalam konsep diver-
sifikasi usaha rumah tangga pedesaan tersebut terkait dengan keragaman
ekonomi wilayah atau diversifikasi pedesaan (Bank Dunia, 1988).
Diversifikasi pedesaan merupa-kan suatu proses semakin beragam dan
semakin banyaknya jenis pekerjaan yang dijadikan sebagai usaha rumah
tangga pedesaan untuk memperoleh pendapatan.

2.2 Ukuran Diversifikasi


Derajat diversifikasi umumnya diukur dengan suatu indeks diversifikasi.
Needham (dalam Pakpahan, 1990) dalam konteks perusahaan menyebutkan
adanya tiga jenis indeks diversifikasi yaitu:
(1) diukur dengan nisbah hasil sampingan perusahaan terhadap jumlah output
total atau nisbah antara hasil sampingan terhadap pekerja (employment)
dari perusahaan tersebut;
(2) diukur dari jumlah jenis industri; dan
(3) diukur menurut hasil kali nisbah produk sampingan terhadap total output
dengan jumlah industri atau komoditas yang diusahakan.
Indeks diversifikasi (3) merupakan gabungan dari indeks diversifikasi (1)
dan (2).
Sementara itu Strout (1975) merumus-kan lima buah indeks diversifikasi
untuk mengukur keragaan diversifikasi dalam kon-teks usahatani dengan
mengukur indeks tumpang sari (simultaneous cropping) dan indeks tumpang
gilir (sequential cropping). Kelima indeks tersebut adalah:
(1) Multiple Cropping Index (MCI),
(2) Diversity Index (DI),

5
(3) Harvest Diversity Index (HDI),
(4) Land Utilization Index (LUI), dan
(5) Simultaneous Cropping Index (SCI).

Lima indeks diversi-fikasi tersebut antara lain telah digunakan oleh Tim
Studi Diversifikasi (Puslitbang Sosek Pertanian, 2003) dalam menganalisis
tingkat atau derajat diversifikasi usahatani di lahan sawah di lima kabupaten
sentra produksi padi di Jawa.
Indeks Entropy merupakan salah satu ukuran diversifikasi yang telah
banyak digunakan untuk mengukur keanekaragaman konsumsi rumah tangga
(Pakpahan dan Hastuti, 1990; Erwidodo et al., 1999) maupun keanekaragaman
sumber pendapatan rumah tangga (Susilowati et al., 2002). Indeks mana yang
akan digunakan dalam analisis tergan-tung dari tujuan analisis dan
ketersediaan data.

2.3 Pola Diversifikasi


Pola diversifikasi di Asia secara umum dapat diungkapkan sebagai
berikut:
(1) Sektor pertanian di Asia Selatan secara bertahap terdiversifikasi dalam
bentuk komoditas dengan nilai tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, ternak
dan hasil olahan ikan;
(2) Kebanyakan diversifikasi muncul hanya dengan sedikit dukungan dari
pemerintah karena kebijakan pemerintah masih terobsesi dengan swasembada
sereal;
(3) Walaupun masih fokus pada produksi pangan, terjadi peru-bahan secara
perlahan-lahan pada komoditas dengan nilai tinggi (high value commodity)
yang direfleksikan dengan meningkatnya produksi buah-buahan, sayuran,
ternak dan produk ikan;
(4) Perkembangan produksi komoditas alternatif tersebut dikendalikan oleh
permintaan (demand-driven), tidak seperti padi atau tanaman pangan lainnya
yang bersifat supply-driven;

6
(5) Introduksi benih/bibit unggul (hibrida) dan unggul baru serta sarana dan
prasarana seperti irigasi (pompanisasi), pasar dan jalan merupakan faktor
kunci yang menen-tukan dan mempengaruhi status diversifikasi.

Implikasi diversifikasi dapat dianalisis pada kinerja ketahanan pangan,


kesempatan kerja dan devisa (export earnings). Pada tingkat makro, ketahanan
pangan tidak mem-berikan pengaruh yang berlawanan terhadap diversifikasi.
Pengembangan komoditas ber-nilai tinggi berpontesi dalam memperluas
kesempatan kerja dan memberikan kontribusi dalam perdagangan
internasional. Untuk mem-percepat proses diversifikasi pertanian, diper-lukan
pengaturan kembali kelembagaan yang dapat mengintegrasikan produksi dan
pasar dengan tepat.
Pertanian di Indonesia masih didominasi oleh pertanian keluarga skala
kecil sehingga upaya untuk meningkatkan penda-patan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki petani adalah dengan
diversifikasi usaha.
Luas garapan yang sempit mendorong petani memaksimalkan pendapatan
dengan cara meningkatkan sistem tanam, intensitas tanam dan pola tanam.
Upaya peningkatan produksi padi secara monokultur tidak sinergis dengan
peningkatan pendapatan petani. Dengan kata lain insentif bagi petani untuk
mendukung peningkatan produksi padi tidak memadai (Sumaryanto, 2004).
Diversifikasi usaha merupakan alternatif untuk meningkatkan usahatani. Fagi
dan Partohardjono (2004) mengatakan ada lima strategi pertanian rumah
tangga yang dapat diupayakan untuk meningkatkan pendapatan atau
mengurangi kemiskinan, yaitu:
(1) intensifikasi pola produksi;
(2) penganekaragaman produksi dan pengolahan hasil;
(3) perluasan pertanaman atau peningkatan jumlah kepemi-likan tanah;
(4) peningkatan pendapatan dari luar pertanian baik yang berbasis pertanian
maupun non pertanian; dan
(5) usaha luar sektor pertanian apabila potensi sumberdaya tidak prospektif.

7
Namun Simatupang (2004) mengatakan bahwa kebanyakan petani padi
enggan melakukan diversifikasi produksi usahataninya. Salah satu alasannya
adalah jaminan ketahanan pangan rumah tangganya yang akan turun bila
mereka tidak menanam padi.
Pada dasarnya sejak dulu petani Indonesia sudah menerapkan
diversifikasi per-tanian untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumsi
keluarga. Diversifikasi usahatani masa depan hendaklah sesuai dengan dina-
mika permintaan pasar dan upaya meningkat-kan pendapatan petani. Sinergi
kebijakan pembangunan pertanian melalui intensifikasi dan diversifikasi
usahatani dapat dilakukan dengan perencanaan pola tata tanam optimal yang
menyertakan komoditas bernilai ekonomi tinggi. Meningkatnya ketersediaan
dan jang-kauan teknologi maju serta informasi pasar akan mengoptimalkan
pola diversifikasi yang diterapkan petani. Diversifikasi pertanian yang dapat
merespon perubahan permintaan pasar akan lebih meningkatkan keterkaitan
sektor pertanian dengan sektor ekonomi lainnya dan keterkaitan antar desa dan
kota, baik melalui keterkaitan barang, tenaga kerja dan modal. Kasryno et al.
(2004) menyimpulkan bahwa pola usaha pertanian dan diversifikasi dipe-
ngaruhi oleh potensi sumberdaya, jangkauan petani pada teknologi maju,
dinamika permin-taan pangan, kebijakan investasi dan kebi-jakan ekonomi
makro dan mikro pemerintah. Diversifikasi pertanian menghendaki desentra-
lisasi manajemen pembangunan, karena inti-nya adalah optimalisasi
pemanfaatan sumber-daya pertanian.

2.4 Jenis-jenis Diversifikasi Pertanian


Diversifikasi dapat dibedakan dalam dua hal, yaitu Diversifikasi
Horizontal dan Vertikal.
1. Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi tingkat petani produsen
Diartikan sebagai penganekaragaman produksi di dalam suatu sistem
usahatani dengan tujuan memanfaatkan petani untuk memperoleh pendapatan
tertentu di samping pemanfaatan sumber daya petani yang ada secara optimal,
upaya itu juga mengurangi ketergantungan petani terhadap satu macam
produk atau tanaman yang pada gilirannya mengurangi risiko panen.

8
2. Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi tingkat perusahaan atau pengolahan produk pertanian
Diartikan cara mendaya gunakan hasil sehingga meningkatkan mutu dan nilai
tambah produk pertanian. Diversifikasi semacam itu berkaitan dengan
penyimpanan, pengolahan, dan pengawetan produk sehingga dapat digunakan
oleh sektor lain dan lebih berdaya guna.
Sebagai suatu subjek yang komplek dan luas, diversifikasi dapat didekati
melalui dua tingkat yaitu :
a. Diversifikasi dan perekonomian pertanian pada tingkat nasional dan
regional.
b. Diversifikasi dan kegiatan usahatani individu petani.
Dalam literature pembangunan pertanian diversifikasi pada umumnya
dihubungkan dengan suatu peralihan atau perpindahan dari komoditas ekspor
utama ke arah pengusahaan komoditas baru atau tambahan yang dipandang
sebagai jalan keluar dalam menghadapi permintaan pasar (Dalrymple, 1968).
Selanjutnya dia mendifinisikan diversifikasi pertanian sebagai suatu
pemilihan dan adopsi dari beberapa tambahan tipe komoditas yang
berorientasi pasar untuk dihasilkan melalui budidaya pertanian secara modern
pada tingkat nasional maupun regional.
Diversifikasi pertanian memenag bertujuan untuk meningkatkan
pemenuhan pangan bagi masyarakat, Tapi, dalam pelaksanaannya
diversifikasi pertanian ini terus dan mampu menjaga keseimbangan alam dan
mempertahankan lahan pertanian agar tetap produkfif. semua ini bisa trjadi
manakala ada keinginan yang positif dari pemerintah sebagai pemegang
kebijakan, jangan sampai ada saling mengalahkan kepentingan dunia industry
dan pertanian.
Jadi pada dasarnya diversifikasi pertanian adalah upaya-upaya untuk
mengembangkan atau menganekaragamkan aneka hasil pertanian.
Beberapa Cara Diversifikasi Pertanian Indonesia memiliki kebutuhan
akan pangan yang terus meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk
yang pesat, serta penyempitan lahan pertanian produktif
akibat pembangunan perumahan dan sebagainya akan menjadi masalah. Diper

9
lukan beberapa cara agar kebutuhan pangan tetap terpenuhi. Banyak faktor
yang mendukung terlaksananya diversifikasi ini. Faktor tersebut ialah
manusia sebagai pelaksana dan alam sebagai sarana. Diversifikasi pertanian
dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Diversifikasi pertanian dengan pergantian jenis tanaman
Diversifikasi pertanian dengan pergantian jenis tanaman yang dilakukan
untukmengimbangi pemenuhan kebutuhan makanan pokok. Masyarakat
Indonesia harus mulai merubah kebiasaannya dalam mengonsumsi
nasi/beras, dan beralih kemakanan pokok lainnya seperti Jagung, ubi kayu
(singkong), ubi jalar,sagu, talas,gandum, kentang, dan masih banyak lagi.
2. Diversifikasi pertanian dengan sistem tumpang sari
Diversifikasi pertanian dengan sistem tumpang sari yaitu melakukan
sistem penanaman campuran dalam satu lahan produktif. Penggunaan tana
man lain diantara tanaman pokok sangat dianjurkan. Karena selain untuk
menambah produksi tanaman, sistem tanam ini juga mampu membantu ta
naman dalammenahan serangan hama dan juga ikut menambah unsur hara
pada lahan.
3. Diversifikasi pertanian dengan menggunakan lahan pertanian yang
berbasis hutan (Agroforestry)
Lahan luas dan masih produktif. Penanaman tanaman yang berbeda-beda
sangatlah dianjurkan dengan tetap menjaga keseimbangan alami hutan.
Diversifikasi pertanian memang dilakukan dengan tujuan agar dapat
memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Namun dalam
pelaksanaannya, diversifikasi pertanian ini diharapkan terus dan mampu
menjaga keseimbangan alam dan mempertahankan lahan pertanian agar
tetap produktif

2.5 Pengaruh Pengembangan Teknologi Terhadap Diversifikasi Pertanian


Di era globalisasi pada masa sekarang ini, memaksa kita khususnya
masyarakat indonesia untuk bisa mengenal dan memahami berbagai
perkembangan teknologi, namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba
ketinggalan dengan perkembangan teknologi. Apalagi dalam pertanian,

10
teknologi merupakan sesuatu yang sangat diperlukan guna meningkakan
kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

Dalam menganalisa peranan teknologi baru dalam pengembangan


pertanian, digunakan dua istilah lain yang sebenarnya berbeda namun
dianggap sama yaitu perubahan teknik (tehnical change) misalnya ada petani
yang berhasil mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada rekan-rekannya
karena ia menggunakan sistem pengairan yang lebih teratur. Cara hanya
dengan mengenangi sawah-sawah pada saat-saat tertentu pada waktu
menyebarkan pupuk dan sesudah mengeringkannya untuk memberikan
kesempatan kepada tanaman untuk mengisapnya. Dan istilah yang kedua
adalah inovasi (inovation) yang berarti penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelmunya. Sebagai contoh,
penerapan bibit karet yang unggul dalam penanaman baru adalah inovasi.

Kebanyakan metode baru yang dapat meningkatkan produksi pertanian,


memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat produksi khusus oleh
petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk,pestisida, makanan dan obat ternak
serta perkakas. Dengan adanya dan penggunaan teknologi dalam diversifikasi
pertanian dapat mempermudah, mempercepat dan memperbanyak hasil
produksi pertanian.

2.6 Manfaat Diversifikasi Pertanian


Pada dasarnya, diversifikasi tanaman dilakukan dengan tujuan agar bisa
memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat. Akan tetapi, dalam
pelaksanaannya, diversifikasi tanaman ini diharapkan terus dan mampu
menjaga keseimbangan alam dan mempertahankan lahan  pertanian agar tetap
produktif.

Jika Anda mendiversifikasi pertanian Anda menjadi suatu perusaan pedesaan


(rural enterprise), Anda cenderung memahami berbagai manfaat yang tidak
sering Anda temukan di pertanian tradisional, antara lain:

11
1. Peningkatan pendapatan – dengan melakukan kegiatan baru, Anda
memiliki kemungkinan besar untuk menikmati peningkatan pendapatan
pertanian dan kualitas hidup yang lebih baik.
2. Kemampuan beradaptasi – diversifikasi mendorong Anda untuk
bersedia berubah dan mencari peluang lain. Dengan menambahkan aktivitas
baru, Anda akan belajar apa yang cocok untuk Anda dan pertanian Anda dan
menjadi lebih mampu untuk membuat perubahan lebih lanjut di masa depan
dan menanggapi peluang baru saat mereka muncul.
3. Keamanan – dengan beralih ke aktivitas baru, kegiatan pertanian dapat
memberi Anda masa depan jangka panjang dan stabilitas yang lebih besar.
Melalui diversifikasi Anda akan meningkatkan jumlah sumber pendapatan
untuk pertanian Anda memastikan bahwa Anda kurang rentan terhadap salah
satu sumber pendapatan yang mengecewakan Anda.
4. Tradisi– diversifikasi dapat memberi Anda sarana untuk menjalankan
tradisi pertanian Anda. Sementara fokus diversifikasi mungkin pada
peningkatan pendapatan dan mengamankan masa depan, ia dapat
menyediakan sarana untuk mensubsidi dan melanjutkan kegiatan tradisional
yang dihargai dan dinikmati.
5. Mengembangkan keterampilan baru – menjalankan usaha baru akan
memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan Anda dan
memperluas jaringan kontak bisnis Anda. Dari manajemen hingga pemasaran
dan keuangan hingga diversifikasi layanan pelanggan akan mengembangkan
bakat bisnis Anda.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Diversifikasi pertanian sebagai suatu pemilihan dan adopsi dari beberapa


tambahan tipe komoditas yang berorientasi pasar untuk dihasilkan melalui
budidaya pertanian secara modern pada tingkat nasional maupun regional.
2. Pengaruh pengembangan teknologi terhadap diversifikasi berdampak
positif dan juga negatif

3.2 SARAN

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Sebagai warga negara yang baik, kita harus senantiasa menjaga


kelestarian lingkungan agar kita dapat merasakan dan memanfaatkan
sumber daya alam secara maksimal.
2. Para petani sebaiknya menggunakan teknologi dalam mengolah pertanian
guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mangunwidjaja, D, Sailah, I. 2009. Pengantar Teknolgi Pertanian. Penebar


Swadaya : Bogor

https://www.google.com/search?q=pengembangan+teknologi+dalam&ie=utf-
8&oe=utf diakses pada tanggal 16 Oktober 2015 pada jam16:32

http://jhens-fernando.blogspot.ccom/2011/10dampakperkembanganiptek.html
[diakses pada tanggal 15 Oktober 2015 pada jam 09:23]

http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.com/
2011/11teknologidalampembangunanpertanian.html [diakses pada tanggal
15 Oktober 2015 pada jam 09:54]

14

Anda mungkin juga menyukai