OLEH
DEWI RUSITA SARI
NIM 1212000198
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul
(BEI) periode 2010-2015” dengan baik. Segenap usaha dan kerja penulis tidak
lepas dari dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu dengan penuh
rasa syukur, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
saying, perhatian dan dukungan baik secara moril dan materil selama
2. Ibu Irawati Junaeni, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
3. Bapak Dr. Hidajat Sofyan Widjaja, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
i
4. Bapak Nicodemus Simu, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi
masa perkuliahan.
telah penulis anggap sebagai kakak sendiri, yaitu Rensaroja Ayu Pelawi,
yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan doa,
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi, serta mengharapkan semoga skripsi
NIM: 1212000198
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
iv
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................... 27
v
3.6.4.1 Model Regresi.......................................................... 41
vi
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 67
Harga Saham........................................................................ 70
REKOMENDASI ................................................................................ 72
LAMPIRAN ...................................................................................................... x
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tren Data Pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi,
2010-2016 ..................................................................................... 3
Gambar 1.2 Pertumbuhan PDB Industri Manufaktur, TPT, dan Indonesia ..... 4
ix
DAFTAR RUMUS
x
BAB I
PENDAHULUAN
tahun. Terbukti dengan adanya peningkatan dalam jumlah transaksi saham dan
sumber dana yang berasal dari surat-surat berharga yang berjangka panjang,
perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bonds) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk
dengan pihak yang memiliki kelebihan dana (pemodal atau investor), sehingga
Perusahaan dalam sektor tekstil dan garmen merupakan salah satu kategori
Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu industri tertua dan paling
strategis di Indonesia dan juga menjadi salah satu tulang punggung sektor industri
yang cukup besar, industri tekstil dan garmen juga mendorong peningkatan
penduduk Indonesia yang cukup besar menjadi beberapa faktor bagi tumbuh-
kembangnya industri ini. Industri tekstil Indonesia dapat berkembang baik pada
sektor hulu maupun hilir. Mulai dari bahan baku hingga ke tahapan finishing
dapat menciptakan rantai pasokan yang sangat efisien, serta mampu menyediakan
solusi satu pintu baik untuk pasar lokal maupun internasional. Bahkan beberapa
memperoleh aset yang akan membantu mereka untuk terus mengefisienkan rantai
dirinya sebagai pasar produksi alternatif untuk merek fashion dunia dan masuk
Gambar 1.1
Sumber: DataIndustri Research, diolah dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank
Indonesia (BI)
Mandiri pada tahun 2016, industri tekstil dan garmen diprediksi masih lesu
industri tekstil dan garmen. Kondisi ekonomi global yang masih belum
sepenuhnya pulih dari krisis dan kondisi ekonomi nasional yang belum tumbuh
tinggi, membuat Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat merasa
pesimis akan adanya peningkatan pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil
(TPT) pada tahun 2016. Kinerja industri TPT sampai dengan bulan Oktober 2015
4
masih belum memuaskan. Nilai tambah industri TPT dalam Produk Domestik
Bruto (PDB) sampai dengan bulan Oktober 2015 mengalami kontraksi atau
Gambar 1.2
memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 3,6% menjadi
3,4%. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang
diperkirakan hanya mencapai 2,6%. Padahal, ekspor tekstil dan produk tekstil
5
sebesar 5,3% (yoy) dari USD 12,68 miliar menjadi USD 12 miliar. Bahkan
sampai bulan Oktober 2015, ekspor TPT Indonesia baru mencapai sekitar USD
10,2 miliar atau sekitar 77% dari target. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS), sampai bulan Oktober 2015, ekspor produk TPT Indonesia ke
seluruh pasar di dunia turun sebesar 13%. Produk ekspor Indonesia memang
mendapat pesaing berat di pasar AS dan Eropa, yaitu Vietnam untuk produk
pakaian jadi. Biaya produksi industri tekstil di Vietnam tidak terlalu tinggi karena
biaya tenaga kerja relatif lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Kinerja
ekspor Vietnam tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 11%, sedangkan industri
TPT Indonesia masih menghadapi masalah peningkatan upah buruh dan bahan
baku yang semakin mahal akibat melemahnya nilai mata uang Rupiah.
Menurut berita dalam riset industri oleh analis Bank Mandiri menyatakan
ancaman dan pesaing terbesar Indonesia di sektor industri sepatu dan tekstil,
Vietnam kini telah menyelesaikan negosiasi untuk perdagangan bebas (free trade
peningkatan rencana investasi baik asing maupun domestik pada sektor tekstil.
Rencana ini tumbuh secara signifikan sepanjang 2015 yang berdampak positif
tumbuh positif, yaitu industri pengolahan serat tekstil tumbuh 213% atau sebesar
Rp I2,40 triliun dari 82 proyek, industri pertenunan tekstil tumbuh 613% atau
sebesar Rp 163 miliar dari 25 proyek, industri pakaian jadi tumbuh 16% atau
sebesar Rp 941 miliar, dan industri perlengkapan pakaian tumbuh 563% atau
proyek investasi masa konstruksi, BKPM mencatat adanya potensi ekspor dari
pasar modal. Berinvestasi dalam bentuk saham di pasar modal mempunyai resiko
tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang besar. Oleh karena itu, dibutuhkan
penilaian saham yang lebih akurat agar dapat meminimalkan resiko dan dapat
paling optimal bagi dana yang akan diinvestasikan. Dalam kegiatan menganalisis
naik, tetapi kenyataannya harga saham sangat berfluktuatif dan rentan terhadap
menganalisis harga sahamnya, baik dilihat dari laba bersih yang didapatkan oleh
(Widjaja, 2009). Oleh sebab itu, investor yang mengetahui dan memahami arah
pergerakan saham di pasar akan membeli saham pada harga yang sedang naik,
maka setelah periode penjualan dan pada saat suku bunga menjadi turun, maka dia
2012:28).
Pada transaksi pasar modal, harga saham dianggap sebagai salah satu
faktor terpenting karena dari harga saham tersebut dapat mencerminkan nilai
keuangan yang dapat diperjualbelikan dan berjangka panjang. Harga pasar saham
suatu saham tersebut di pasar modal (Susanto, 2012). Harga saham juga
bergantung pada informasi baru yang diperoleh investor dan perubahan kondisi
maka diperkirakan kondisi operasional berjalan baik dan normal, sehingga nilai
tinggi dan sebaliknya jika harga saham cenderung turun, maka permintaan
terhadap saham rendah. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah informasi dari luar perusahaan (eksternal), seperti daftar peringkat
saham, tren yang sedang terjadi, dan lain-lain (Mahapsari dan Taman, 2013).
Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva (Hendri,
2015). Semakin tinggi utang yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar resiko
yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba yang lebih besar pula
dengan cara perusahaan dapat mengolah penggunaan hutang untuk membeli aset
(Putri, 2014). Apabila perusahaan memiliki utang yang rendah, maka semakin
kecil resiko keuangan yang dihadapi terutama pada saat perekonomian sedang
menurun. Penelitian yang dilakukan oleh Hendri (2015) menyatakan bahwa DAR
dalam mencari keuntungan (Apriwenni, Sitinjak dan Vemberia, 2011). Hal ini
dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan. Semakin tinggi suatu
positif dan signifikan terhadap harga saham sektor tekstil dan garmen, sedangkan
sebagai kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu.
tercermin pada tingginya harga saham yang pada akhirnya menghasilkan capital
gain yang besar ketika shareholders menjual sahamnya (Surya, 2011). Apabila
10
10
tinggi akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Penelitian Wijaya dan Utama
saham perusahaan property dan real estate, sedangkan penelitian Pratama dan
Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2015.
11
11
1. Apakah ada pengaruh struktur modal dengan proksi debt to total asset
ratio (DAR) terhadap harga saham perusahaan tekstil dan garmen yang
terhadap harga saham perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI
periode 2010-2015?
4. Apakah ada pengaruh debt to total asset ratio, return on assets, dan
B. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan tekstil dan garmen yang
tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2010-2015.
asset ratio, return on assets, dan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham
antara lain:
1. Bagi investor
3. Bagi peneliti
lainnya.
4. Bagi pembaca
HIPOTESIS
2.1.1 Saham
yang berasal dari pemilik korporasi dan merupakan bukti kepemilikkan atas
perusahaan.
2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan
pemegangnya.
tanda penyertaan individual atau badan usaha didalam suatu perusahaan atau
14
15
15
perusahaan, dan berhak untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
2012:86), yaitu:
b. Memperoleh capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki
c. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis common stock (saham
biasa).
2010:103). Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan
diterima oleh pemilik saham dikemudian hari (Susanto, 2012). Harga saham juga
dapat didefinisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara penjual dan
keputusan. Namun, harga saham selalu mengalami fluktuasi yang artinya harga
saham dapat dengan cepat berubah harganya menjadi naik atau turun. Perubahan
yang terjadi di pasar sekunder. Oleh karena itu, investor ataupun pihak yang
perusahaan melalui fasilitas yang ada (Mahapsari dan Taman, 2013). Semakin
banyak investor yang ingin membeli saham atau menyimpan sahamnya, maka
harga sahamnya akan semakin naik, sebaliknya jika semakin banyak investor
pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di domestik maupun di luar
negeri;
waktunya;
f. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh
g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
(Putri, 2014). Struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang dapat
modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen dan
utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan
saham biasa. Untuk mengukur struktur modal digunakan debt to total asset ratio
(DAR), karena DAR merupakan rasio yang mengukur seberapa besar jumlah
keseluruhan dana perusahaan yang dibiayai dengan utang. Menurut Gitman dan
Zutter (2015:126) menyatakan bahwa rasio utang (debt ratio) mengukur proporsi
Semakin tinggi DAR, maka semakin besar jumlah modal pinjaman yang
Apabila DAR rendah berarti dana perusahaan sedikit dibiayai oleh utang, hal ini
…………….…………………………………….(2.1)
18
18
2.1.4 Profitabilitas
(modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset. Agar hasil perhitungan
rasio mendekati pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau aset
dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan tingkat penjualan, total aset,
ataupun modal sendiri. Informasi mengenai profitabilitas ini merupakan hal yang
penting bagi investor karena mereka turut serta dalam menanamkan modalnya di
assets (ROA). Menurut Gitman dan Zutter (2015:130) ROA adalah mengukur
menggunakan aset yang tersedia. Perusahaan yang mampu memberikan laba bagi
perusahaannya berarti memiliki nilai ROA yang positif dan sebaliknya, jika
ROA yang negatif. Perusahaan yang tidak dapat memberikan laba bagi
rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Rumus ROA dapat
.................................... (2.2)
penjualan suatu perusahaan dari tahun ke tahun (Mahapsari dan Taman, 2013).
relatif stabil akan aman dalam mengambil lebih banyak hutang dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan yang penjualannya tidak stabil
………………...(2.3)
profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan sektor tekstil dan garmen
yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2004-2007. Dalam penelitian
20
20
tersebut diperoleh hasil bahwa debt ratio menunjukkan pengaruh yang positif,
tetapi tidak signifikan terhadap harga saham sektor tekstil dan garmen, sedangkan
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor tekstil dan garmen.
terhadap struktur modal, struktur aktiva dan likuiditas berpengaruh secara positif
terhadap struktur modal, rasio hutang berpengaruh signifikan dan positif terhadap
secara parsial dan simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham.
diperoleh hasil secara parsial, yaitu profitabilitas tidak terdapat pengaruh dengan
21
21
arah negatif terhadap struktur modal, tetapi terdapat pengaruh positif terhadap
harga saham. Secara parsial struktur aktiva tidak terdapat pengaruh dengan arah
negatif terhadap struktur modal dan harga saham. Secara parsial pertumbuhan
dengan arah positif terhadap harga saham. Secara simultan profitabilitas, struktur
aktiva, dan pertumbuhan penjualan tidak terdapat pengaruh dengan arah negatif
terhadap struktur modal, tetapi memiliki pengaruh positif terhadap harga saham.
penjualan, struktur aktiva, profitabilitas, dan debt to total assets ratio terhadap
harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2008-2012. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa hanya struktur aktiva
dan DAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap harga
serta harga saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
dividend payout ratio (DPR), dan ukuran perusahaan dengan proksi total aset
pengaruh return on assets (ROA), earning per share (EPS), dan debt ratio
terhadap harga saham pada perusahaan indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2013. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa secara parsial
variabel ROA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham,
tetapi variabel debt ratio berpengaruh dengan arah negatif dan tidak signifikan
ratio (DAR), long term debt to equity ratio (LTDER), dan net profit margin
(NPM) terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
bahwa DAR, LTDER, dan NPM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, yaitu harga saham. Secara parsial variabel DAR dan NPM
Tabel 2.1
saham
signifikan
terhadap harga
saham
tersebut diantaranya adalah debt to total asset, return on assets, dan pertumbuhan
penjualan pada perusahaan tekstil dan garmen. Berdasarkan telaah pustaka dan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan Penjualan
(X3)
28
28
Perusahaan Tekstil dan Garmen periode 2010-2015, maka hipotesis yang diajukan
H4 : Debt to total asset ratio (DAR), return on assets (ROA), dan pertumbuhan
METODE PENELITIAN
suatu pengetahuan tertentu (Sugiyono, 2013). Penelitian ini terdiri dari dua
terhadap variabel lainnya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga
saham (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah struktur modal (X1),
Variabel penelitian merupakan segala hal berupa apa saja yang telah
ditetapkan dalam penelitian dan dipilih oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga
dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal, tingkat,
29
30
30
tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-
2015.
adalah harga saham pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada saat harga penutupan (closing price). Harga saham
merupakan harga penutupan atau harga terakhir yang dilaporkan saat sekuritas
perusahaan, yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari hutang jangka
asset ratio (DAR) dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah
perusahaan (Irchan, Handayani, dan Saifi, 2014). Rumus DAR sebagai berikut
3.2.2.2 Profitabilitas
menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima dalam suatu periode tertentu.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan adalah
suatu perusahaan dari tahun ke tahun (Mahapsari dan Taman, 2013). Pertumbuhan
baik dan memberikan respon positif bagi para investor yang dapat meningkatkan
harga saham (Wijaya dan Utama, 2014). Rumus pertumbuhan penjualan sebagai
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah
& Widiyono, 2013:110). Populasi tidak hanya sekedar jumlah yang ada pada
subjek atau objek yang dipelajari, namun juga meliputi seluruh sifat atau
karakteristik yang dimilliki oleh subjek atau objek itu sendiri. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan tekstil dan garmen yang
3.3.2 Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
3. Perusahaan tekstil dan garmen yang memiliki data dan informasi lengkap
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang jelas batasnya berupa angka-angka, sehingga dapat dihitung
yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang telah diolah dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data
primer maupun pihak lainnya (Erna, dan Wibowo, 2013). Data sekunder dalam
penelitian ini, yaitu data yang bersumber dari laporan keuangan masing-masing
perusahaan tekstil dan garmen yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan cara mengamati laporan keuangan perusahaan tekstil dan garmen yang
dengan cara mengumpulkan data melalui membaca dan memahami buku yang
tambahan informasi mengenai teori serta opini dari beberapa ahli yang dapat
penelitian.
section) dengan data runtut waktu (time series). Dalam penelitian ini data panel
dipilih karena terdapat dua keuntungan yang diperoleh yaitu pertama, data panel
yang merupakan gabungan antara cross section dan time series mampu
informasi dari data cross section dan time series dapat mengatasi masalah yang
Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Pada pendekatan Common Effect
dilakukan penggabungan data antara data cross section dan time series. Dengan
penggabungan data tersebut tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu,
35
35
model Fixed Effect adalah teknik yang mengestimasikan data panel dengan
intersepnya sama antar waktu (time invariant). Pada model ini juga
mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar
waktu (Widarjono, 2013: 356-357). Dengan adanya variabel dummy pada model
freedom yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Dalam masalah ini
dapat diatasi menggunakan variabel gangguan (error terms) yang biasa dikenal
dengan Random Effect. Pada model ini diestimasikan data panel yang dimana
error terms mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu
beberapa uji dalam menentukan teknik estimasi regresi data panel. Uji tersebut
a. Uji Chow
Uji ini digunakan untuk menentukan salah satu model mana yang paling
tepat dalam mengestimasi data panel antara model common effect atau
model fixed effect. Hipotesis dalam pengujian uji chow sebagai berikut:
pengujiannya, yaitu:
b. Uji Hausman
Uji ini digunakan untuk memilih model manakah yang paling tepat untuk
digunakan dalam regresi data panel antara model fixed effect atau model
Pada penentuan pendekatan fixed effect atau random effect dapat dilihat
diterima.
diterima.
Jika dari uji chow dan uji hausman menyatakan bahwa model fixed effect
lebih baik digunakan daripada model common effect dan random effect,
multiplier (LM).
manakah yang paling tepat untuk digunakan dalam regresi data panel
antara model common effect atau model random effect. Hipotesis dalam
(Iqbal, 2015):
38
38
Dimana:
n = Jumlah Perusahaan
T = Jumlah Periode
Jika nilai LMhitung lebih besar nilai chi-square tabel (LM hitung > chi-
Jika nilai LMhitung lebih kecil nilai chi-square tabel (LM hitung < chi-
Terdapat tiga uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji
bertujuan untuk memperoleh analisis data yang akurat atas faktor-faktor yang
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam
Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari 2), maka data
berdistribusi normal.
normal).
pengamatan lainnya dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah
pada data cross section. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
40
40
dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan uji statistik, yaitu uji White dimana
uji ini dilakukan berdasarkan jumlah observasi dikalikan dengan R-Squared yang
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
sebagai berikut:
koefisiennya rendah dibawah 0,8 (koefisien < 0,8), maka tidak terdapat
Pengujian hipotesis penelitian meliputi model regresi, uji hipotesis (uji t),
independen dan satu variabel dependen, maka disebut dengan analisis regresi
Keterangan:
Y = Harga Saham
= Konstanta
= Koefisien regresi
X3 = Pertumbuhan Penjualan
e = error
saham.
Jika nilai thitung kecil dari ttabel (thitung < ttabel) atau jika nilai dari
Jika nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) atau jika nilai dari
variabel dependen
variabel dependen
Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel), maka H0 diterima
dan Ha ditolak.
Jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < Ftabel), maka H0 ditolak
dan Ha diterima.
43
43
menjelaskan variabel dependen terbatas atau semakin kecil, dan sebaliknya jika
besar. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah nol sampai dengan satu. Kriteria
peneliti secara tidak langsung dari perusahaan. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan
dan website perusahaan yang terkait. Dari data yang telah dikumpulkan
Tabel 4.1
44
45
45
antara data kerat silang (cross section) dan data runtut waktu (time series). Cross
section ditunjukkan dari jumlah sampel perusahaan tekstil dan garmen yang lebih
dari satu, yaitu 8 perusahaan. Time series ditunjukkan oleh periode sampel dari
masing-masing sampel yang lebih dari satu, yaitu dari tahun 2010-2015.
Metode regresi yang dapat digunakan untuk karakteristik data panel adalah
regresi data panel. Dalam analisis regresi data panel terdapat beberapa tahapan
sebagai berikut:
3. Uji asumsi regresi data panel dengan menggunakan uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas).
4. Uji hipotesis yang terdiri dari uji t, uji f, dan koefisien determinasi.
penggabungan data kerat silang (cross section) dan data runtut waktu (time
1. Common Effect
cross section dan time series. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan
Tabel 4.2
Berdasarkan hasil regresi metode common effect pada tabel 4.2 diatas
variabel dibawah 0,05 (Prob < 0,05), yaitu sebesar 0,0139 dan 0,0209
diatas 0,05 (Prob > 0,05), yaitu sebesar 0,1696. Hasil adjusted R-squared
2. Fixed Effect
Tabel 4.3
Effects Specification
Berdasarkan hasil regresi metode fixed effect pada tabel 4.3 diatas
(Prob < 0,05), yaitu sebesar 0.0219 dan 0.0171 sedangkan variabel
0,05 (Prob > 0,05), yaitu sebesar 0,9334. Hasil adjusted R-squared sebesar
3. Random Effect
Random effect ialah model estimasi regresi data panel dengan asumsi
koefisien slope konstan dan intersep berbeda antara individu dan antara
Tabel 4.4
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Berdasarkan hasil regresi metode random effect pada tabel 4.4 diatas
(Prob < 0,05), yaitu sebesar 0.0138 dan 0,0116 sedangkan variabel
0,05 (Prob > 0,05), yaitu sebesar 0.7037. Hasil adjusted R-squared sebesar
Untuk dapat memilih model manakah yang tepat dalam penelitian ini,
maka perlu dilakukan beberapa pengujian. Pengujian tersebut terdiri dari 2 uji,
yaitu uji chow dan uji hausman. Dari 2 uji tersebut dapat ditentukan model regresi
data panel yang dapat digunakan dengan metode common effect, fixed effect atau
random effect. Berikut adalah pengujian dalam menentukan model regresi yang
mana yang paling tepat dalam mengestimasi data panel, yaitu model common
effect atau fixed effect. Uji chow dilakukan dengan menggunakan uji statistik F
Alpha : 5%
Hasil dari uji chow yang dilakukan dengan menggunakan program Eviews
Tabel 4.5
Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai
probabilitas F-test dan chi-square lebih kecil dari 0,05 (0,0000 < 0,05) sehingga
pendekatan estimasi model mengikuti model fixed effect. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa model fixed effect lebih baik digunakan untuk mengestimasi data panel
atau memilih model manakah yang terbaik untuk digunakan dalam regresi data
panel antara model fixed effect atau random effect. Hipotesis yang digunakan
Alpha : 5%
Tabel 4.6
Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa
nilai probabilitas cross-section random lebih kecil dari 0,05 (0,3907 > 0,05)
dalam regresi data panel antara model common effect atau random effect.
berikut:
Alpha 5% = 7,81
Tabel 4.7
RESIDUAL
Tahun ERTX INDR PBRX UNIT MYTX ESTI ADMG POLY
2010 -0.17927 1.1259 1.69379 -0.78446 -1.41908 -1.21238 -0.4553 -0.17132
2011 -1.47693 1.64695 -0.11614 -0.02566 -0.1616 -0.76152 0.26761 0.27698
2012 -0.49757 1.53315 0.1637 0.19812 0.63348 -0.51254 0.16306 0.16913
2013 -0.42053 0.99311 -0.15535 -0.31948 -0.02409 -0.11378 -0.57102 -0.74256
2014 0.66845 1.01279 0.41365 0.02489 -0.65458 -0.19478 -0.23086 0.31348
2015 0.57795 0.93571 0.29307 -0.28016 -1.23816 0.05594 -0.70999 0.26819
RATA-
RATA -0.2213 1.2079 0.3821 -0.1978 -0.4773 -0.4565 -0.2561 0.0190
RATA-
RATA
KUADRAT 0.0490 1.4591 0.1460 0.0391 0.2279 0.2084 0.0656 0.0004
JUMLAH RATA-
RATA KUADRAT
RESIDUAL 2.1954
RESIDUAL KUADRAT
Tahun ERTX INDR PBRX UNIT MYTX ESTI ADMG POLY
2010 0.0321 1.2677 2.8689 0.6154 2.0138 1.4699 0.2073 0.0294
2011 2.1813 2.7124 0.0135 0.0007 0.0261 0.5799 0.0716 0.0767
2012 0.2476 2.3505 0.0268 0.0393 0.4013 0.2627 0.0266 0.0286
2013 0.1768 0.9863 0.0241 0.1021 0.0006 0.0129 0.3261 0.5514
2014 0.4468 1.0257 0.1711 0.0006 0.4285 0.0379 0.0533 0.0983
2015 0.3340 0.8756 0.0859 0.0785 1.5330 0.0031 0.5041 0.0719
JUMLAH 3.4187 9.2182 3.1903 0.8365 4.4033 2.3665 1.1889 0.8563
JUMLAH
RESIDUAL
KUADRAT 25.4787
Dari data residual diatas akan dilakukan uji LM dengan cara menghitung
LM hitung = 21,2083
Berdasarkan hasil tabel 4.7 dan perhitungan diatas, dapat dlihat nilai
LMhitung sebesar 21,2083 lebih besar dan tabel chi-squared sebesar 7,81 (21,2083
> 7,815). Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima yang menyatakan
Dari hasil ketiga uji pemilihan model regresi data panel yang sudah
dilakukan mendapatkan hasil yang berbeda disetiap ujinya. Hasil tersebut dapat
Tabel 4.8
Berdasarkan hasil kedua uji diatas, yaitu uji chow dan uji hausman terbukti
bahwa random effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini
distribusi normal atau tidak normal. Dalam model regresi yang baik adalah yang
mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Berikut ini hasil uji
Gambar 4.1
Uji Normalitas
9
Series: Standardized Residuals
8 Sample 2010 2015
7
Observations 48
6 Mean 6.88e-16
Median -0.025664
5
Maximum 1.735187
4 Minimum -1.420457
Std. Dev. 0.753195
3 Skewness 0.320634
Kurtosis 2.914877
2
1 Jarque-Bera 0.836943
Probability 0.658052
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Sumber: Hasil Pengolahan Data Eviews 8
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera, yaitu sebesar
0,836943 lebih kecil dari nilai chi-square dengan =5% dan df=2 sebesar 5,99147
(0,836943 < 5,99147) dan nilai probabilitasnya lebih besar dari =5%, yaitu
sebesar 0,658052 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
58
58
dalam suatu model regresi. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas dalam
penelitian:
Tabel 4.9
Uji Heteroskedastisitas
Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas chi-square
sebesar 0,2995 lebih besar dari tingkat signifikansi =5%, maka dapat
hubungan korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Sebagai aturan kasar (rule of
thumb) jika koefisien korelasi cukup tinggi diatas 0,85 maka diduga terdapat
dari 0,85 maka diduga model tidak terdapat unsur multikolinearitas. Berikut ini
Tabel 4.10
Uji Multikolinearitas
DAR ROA PP C
DAR 1.000000 -0.196356 -0.165893 NA
ROA -0.196356 1.000000 0.392420 NA
PP -0.165893 0.392420 1.000000 NA
C NA NA NA NA
Sumber: Hasil Pengolahan Data Eviews 8
Dari hasil tabel 4.10 diatas dapat dilihat hubungan atau nilai koefisien
Analisis regresi data panel dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
(PP) terhadap harga saham. Hasil pengolahan data yang digunakan dalam analisis
Tabel 4.11
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
sebagai berikut:
1. Harga saham (HS) bernilai 5,902624 ketika DAR, ROA dan PP bernilai
nol (0).
2. Harga saham (HS) berkurang sebesar 0,209145 atau 20,91 persen ketika
3. Harga saham (HS) bertambah sebesar 1,935112 atau 19,35 persen ketika
4. Harga saham (HS) bertambah sebesar 0,156756 atau 15,68 persen ketika
dianggap konstan
penelitian melalui uji chow, uji hausman dan uji lagrange multiplier selanjutnya,
Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
variabel dependen, jika nilai thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) atau jika nilai
dari probabilitas masing-masing variabel bebas p-value lebih kecil dari =5% (p-
Tabel 4.12
nilai probabilitas 0,0138 lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 5%,
harga saham.
2. Profitabilitas (ROA)
nilai probabilitas 0.0116 lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 5%,
harga saham.
dengan nilai probabilitas 0.7037 lebih besar dari tingkat signifikan sebesar
Uji f atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
Tabel 4.13
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
sebesar 0,000839 lebih kecil dari 5% (0,000839 < 0,05) yang artinya Ho ditolak
dan H1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa struktur modal, profitabilitas dan
dependen (terikat) atau bisa dikatakan untuk melihat persentase pengaruh variabel
Tabel 4.14
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
independen dalam penelitian ini, yaitu DAR, ROA, dan pertumbuhan penjualan
memiliki pengaruh terhadap harga saham sebesar 26,51% dan sisanya 73,49%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
pengaruh yang signifikan (baik arahnya positif atau negatif) antara variabel bebas,
saham pada perusahaan tekstil dan garmen di Indonesia. Laporan keuangan yang
dipakai dalam periode 2010-2015. Uji hipotesis ini dilakukan dengan uji t (uji
secara parsial), uji f (uji secara simultan) dan uji koefisien determinasi (R2).
67
67
pengaruh dengan arah yang positif dan signifikan terhadap harga saham.
saham. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini memiliki nilai adjusted R-
squared sebesar 26,51 persen yang memberikan hasil nilai sangat kecil terhadap
harga saham dan sisanya 73,49 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
dari penelitian.
berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan tekstil dan garmen. Pada
kenaikan DAR sebesar 1 persen akan menyebabkan harga saham turun sebesar
20,91 persen.
variabel DAR diperoleh p-value sebesar 0,0138 lebih kecil dari tingkat signifikan
68
68
= 5% (0.0138 < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel DAR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan tekstil dan
yang permanen yang selanjutnya akan digunakan oleh perusahaan dengan cara
DAR perusahaan, maka semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan
rendah DAR berarti dana perusahaan sedikit dibiayai oleh utang, sehingga dapat
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendri (2015)
yang mengatakan bahwa DAR memiliki pengaruh dengan arah negatif dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahadewi dan Candraningrat (2014) yang
berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan tekstil dan garmen. Pada
kenaikan ROA sebesar 1 persen akan menyebabkan harga saham naik sebesar
19,35 persen.
69
69
variabel profitabilitas diperoleh p-value sebesar 0,0116 lebih kecil dari tingkat
signifikan = 5% (0,0116 < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel
ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan tekstil
baik, sehingga para investor akan merespon positif sinyal tersebut dan dapat
meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan. Jadi,
setiap nilai ROA bertambah tinggi maka akan menaikkan harga saham dan
apabila nilai ROA rendah maka akan menurunkan harga saham (Surya, 2011).
saham sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widjaja (2009) yang
harga saham perusahaan tekstil dan garmen. Namun tidak sejalan dengan
berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan tekstil dan garmen. Pada
variabel pertumbuhan penjualan diperoleh p-value sebesar 0,7037 lebih besar dari
tingkat signifikan = 5% (0,7037 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
perusahaan dan teknik penjualan perusahaan yang kurang baik. Ada perusahaan
yang penjualannya turun dalam keadaan krisis dan bahkan ada juga perusahaan
yang mampu mencapai penjualan yang tinggi dalam keadaan krisis. Peningkatan
tidak digunakan untuk pembagian dividen. Oleh karena itu, para investor tidak
harga saham.
yang positif terhadap harga saham sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Utama
5.1 Kesimpulan
72
73
sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada tiga variabel saja, yaitu struktur
5.3 Rekomendasi
perusahaan jenis lain yang belum diteliti dengan periode penelitian yang
2. Beberapa variabel yang tidak terbukti pada penelitian ini, sebaiknya bagi
Hendri, E. (2015). Pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR), Long Term Debt to
Equity Ratio (LTDER), dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 12, No. 12, hlm. 1-19.
Irchan, M., Handayani, S. R., dan Saifi, M. (2014). Pengaruh Struktur Modal dan
Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Administrasi
Bisnis. vol. 11, No. 1
74
75
75
xvii
DATA DAR, ROA, DAN PP PERUSAHAAN
Telah Diolah
xvii
2010 0.9005 -0.0537 0.1647
68
2011 0.9655 -0.0652 0.1352
225
MYTX 2012 1.0338 -0.0700 -0.2238
375
2013 1.0494 -0.0238 0.2510
305
2014 1.1317 -0.0775 0.1204
128
2015 1.2921 -0.1357 -0.1117
51
2010 0.5608 0.0025 0.1394
100
2011 0.5958 0.0069 0.1604
160
ESTI 2012 0.5455 -0.0580 0.0169
160
2013 0.5941 -0.0906 -0.1767
190
2014 0.6624 -0.0917 -0.0220
193
2015 0.7709 -0.1845 -0.1315
180
2010 0.6683 0.0100 0.1541
215
2011 0.5098 0.0541 0.3403
580
ADMG 2012 0.4656 0.0140 -0.0344
365
2013 0.4304 0.0035 0.3055
220
2014 0.3672 -0.1440 -0.0930
165
2015 0.3625 -0.1600 -0.2324
89
2010 2.9838 0.0840 0.2688
240
2011 2.9934 0.1657 0.2518
450
POLY 2012 2.9784 -0.0796 0.0340
193
2013 3.3421 -0.0850 0.1885
80
2014 4.3015 -0.2907 -0.1086
95
2015 9.7194 -0.0765 -0.1304
54
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Tekstil dan Garmen Tahun 2010-2015 yang
Telah Diolah
xvii
TABEL COMMON EFFECT
xvii
TABEL FIXED EFFECT
Effects Specification
xvii
TABEL RANDOM EFFECT
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
xvii
TABEL CHI-SQUARE
xvii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
1. Nama : Dewi Rusita Sari
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Desember 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Status : Belum Menikah
7. Alamat : Jl. Mawar 2 No.50 Rt005/Rw013 Bintaro,
Jakarta Selatan
8. No. Handphone : 089669443638
9. E-mail : dewirussari@gmail.com
II. PENDIDIKAN
1. Tahun 2012 s.d. Sekarang : Perbanas Institute Jakarta
2. Tahun 2009 s.d. 2012 : SMA Negeri 86 Jakarta
3. Tahun 2006 s.d. 2009 : SMP Negeri 178 Jakarta
4. Tahun 2000 s.d. 2006 : SD Negeri 09 Jakarta
xvii
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN
PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2015
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
DEWI RUSITA SARI
NIM 1212000198
PERSETUJUAN
Oleh
Mengetahui,
PENGESAHAN
Hari : Jumat
Tanggal : 18 November 2016
Waktu : 08.00-selesai
Oleh
Mengetahui,
Ketua Program S1 Manajemen
PERNYATAAN
Seluruh isi dan materi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya
Menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di ABFI Institut
Perbanas.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada
unsur paksaan.