Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

Dosen Pengempu : Dr. Gede Mekse Korri Arisena, SP.,M.Agb.

“PENGEMBANGAN PRODUK KEUANGAN”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

Dinda Ayu Vilda NIM 1806511006

Qomaratul Izza NIM 1806511007

Komang Adi Pradyana NIM 1806511034

I Ketut Yudi Arsayana NIM 1806511050

AGRIBISNIS A

POGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang............................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................iii
BAB II.....................................................................................................................1
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................1
2.1 Uang...............................................................................................................1
2.1.1 Fungsi......................................................................................................1
2.1.2 Syarat-syarat..........................................................................................3
2.2 Keuangan......................................................................................................3
2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan.......................................................3
2.2.2 Tugas Pokok Manejemen Keuangan...................................................4
BAB III....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
3.1 Tabungan......................................................................................................5
3.2 Asuransi.........................................................................................................7
3.3 Pegadaian......................................................................................................8
3.4 Dana Pensiun..............................................................................................10
3.5 Pasar Modal................................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
4.1 Kesimpulan.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan edukasi dalam meningkatkan pemahaman tentang keuangan
di masyarakat sangat diperlukan. Dengan semakin pesatnya pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi, lembaga keuangan mempunyai peran yang penting
dalam kehidupan di masyarakat luas. Dengan adanya berbagai Lembaga
keuangan yang bervariasi menjadikan tiap lembaga berupaya untuk
menyalurkan berbagai produk dan jasa keuangan kepada masyarakat secara
menyeluruh. Agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa
keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan
benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini
bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut beberapa masalah terkait dengan makalah ini yaitu :

Jelaskan apa saja yang termasuk dalam pengembangan produk keuangan

1.3 Tujuan Penulisan


Berikut beberapa tujuan terkait dengan makalah ini yaitu :

Untuk memahami apa saja dari pengembangan produk keuangan

iii
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat
tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda
apapun yang dapat diterima oleh setiap orang dimasyarakat dalam proses
pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga
menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok
digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang
memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan
dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang
pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran. Pada awalnya
di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah
Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968
pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah
kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya
lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang
itu disebut dengan hak oktroi.
2.1.1 Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara
barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan
fungsi turunan.

1
a. Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung,
dan sebagai penyimpan nilai.
 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran
dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan,
dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat
satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena
dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke
masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia
dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan
jasa di masa mendatang.
b. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah
 Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan
beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter.
Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima
semua orang, yaitu uang.
 Uang sebagai alat pembayaran utang
 Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang
akan datang.

2
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan
 Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
 Uang sebagai alat pemindah kekayaan
 Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke
dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia
dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil
penjualan rumah yang lama.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
 Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.

2.1.2 Syarat-syarat
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum
(acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus
memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah
yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability),
kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta
memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

2.2 Keuangan
2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan masalah
keuangan di dalam penganggaran dan pemeriksaan keuangan pengelolaan
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu badan
atau organisasi organisasi atau perusahaan.

Berikut adalah Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :

3
a. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
b. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran pengeluaran dan pemasukan.
c. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada
dengan berbagai macam cara.
d. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
e. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan
aman.
f. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada paerusahaan.
g. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.

2.2.2 Tugas Pokok Manejemen Keuangan


Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum
adalah :

a. Mendapatkan Dana Perusahaan,

b. Menggunakan Dana Perusahaan dan

c. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan.

4
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Tabungan
Menurut UU No 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu, sedangkan tujuan dari
menabung adalah mengumpulkan dana dari masyarakat guna membiayai
pembangunan dan menanamkan kebiasaan menabung dikalangan masyarakat.
Tabungan yang ditawarkan di bank disediakan untuk memenuhi pelayanan
masyarkat dalam penyimpanan uang dalam bentuk tabungan maupun dalam
bentuk penyediaan dana bagi masyarakat. Bank juga menyediakan bermacam-
macam jenis tabungan yang ditawarkan kepada masyarakat sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Memiliki tabungan bisnis merupakan salah satu cara mengelola keuangan
dengan baik bagi Anda yang memiliki UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Cara ini dapat membuat pengelolaan keuangan bisnis Anda lebih terukur. Nah,
setidaknya ada 5 manfaat yang bisa Anda peroleh dengan memisahkan
tabungan bisnis dari tabungan pribadi.
A. Mengontrol Keuangan Bisnis
Modal menjadi kebutuhan utama yang harus Anda miliki sebelum
memutuskan untuk merintis usaha. Modal itu hanya boleh digunakan
untuk kegiatan usaha, mulai dari produksi, pemasaran, menyewa tempat,
hingga menggaji karyawan. Dengan membuat tabungan bisnis, Anda bisa
melihat pemasukan maupun pengeluaran bisnis Anda dengan lebih rinci.
Sehingga Anda bisa mengukur dan mengontrol prioritas pengeluaran
untuk mengembangkan UKM Anda.
B. Melindungi Aset Pribadi
Kesalahan yang perlu dihindari bagi pebisnis segment UKM adalah
mencampurkan aset pribadi dengan aset perusahaan. Keduanya harus
memiliki batas yang tegas agar jika suatu kali bisnis Anda mengalami

5
kerugian atau gugatan, maka aset pribadi Anda tetap aman, untuk itu
Anda bisa memanfaatkan rekening bisnis atau giro dan yang mempunyai
layanan integrasi antara tabungan pribadi dan tabungan usaha,
seperti Rekening Giro dari HSBC Retail Business Banking.
Dengan layanan Integrated Total Relationship Balance (ITRB) ini,
pemilik UKM akan mendapat tiga keuntungan sekaligus. Pertama,
keuntungan bebas biaya transfer tanpa kuota melalui HSBC Business
Internet Banking (BIB). Kedua, Anda akan mendapat tarif khusus untuk
RTGS dan Telegraphic Transfer. Ketiga, bunga yang kompetitif untuk
rekening bisnis Anda.
C. Kredibilitas Bisnis
Memiliki rekening bisnis akan menjadikan usaha Anda dipandang lebih
profesional di mata konsumen dan mitra. Hal tersebut lantaran nama yang
tercantum dalam rekening itu bukan nama pribadi, melainkan nama
perusahaan atau usaha Anda. Meski demikian Anda tak perlu khawatir
karena sebenarnya Anda yang tetap kendali atas rekening bisnis tersebut.
D. Manfaat Khusus Saat Ingin Mengajukan Pinjaman Bisnis
Tabungan bisnis dapat memudahkan penyusunan laporan keuangan UKM
Anda, misalnya soal pemasukan maupun pengeluaran. Hal ini dapat
membuat pihak bank atau pemberi pinjaman lebih mudah menganalisis
bisnis Anda, sehingga peluang mendapat pinjaman usaha menjadi terbuka
lebih lebar.
E. Kemudahan Mengatur Aset Bisnis Seperti Tabungan, Giro, atau Deposito
Keuntungan terakhir yang bisa Anda petik dari tabungan bisnis adalah
kemudahan memperhitungkan arah pengembangan bisnis secara tepat
ketika Anda akan melakukan ekspansi untuk meningkatkan omzet bisnis.

6
3.2 Asuransi
Menurut UU no 40 tahun 2014 pengertian asuransi adalah perjanjian
antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti atau memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
Kehadiran usaha perasuransian dirasakan sangat penting oleh dunia bisnis
perusahaan-perusahaan besar, menengah ataupun kecil. Hal ini mengingat
disatu pihak terdapat berbagai risiko yang secara sadar dan rasional dirasakan
dapat mengganggu kesinambungan kegiatan usahanya, namun di lain pihak
dunia bisnis seringkali tidak dapat menghindarkan diri dari sistem yang
memaksanya menggunakan jasa usaha perasuransian. Perusahaan juga perlu
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pegawai atau karyawan. Maka
diadakanlah produk asuransi kumpulan oleh perusahaan asuransi yang
diperuntukan untuk perusahaan-perusahaan dalam menangani risiko-risiko
perusahaan yang menjadi tertanggung dari perusahaan asuransi tersebut. Sama
seperti masyarakat umumnya, perusahaan juga sering mendapati kesulitan
dalam penanganan dan pemilihan asuransi yang pas untuk mereka.
Sebagai pengusaha yang ingin mengasuransikan bisnisnya, Anda akan
mendapatkan dua perlindungan asuransi yaitu asuransi jiwa dan kesehatan
untuk Anda dan juga asuransi properti untuk bisnis Anda. Asuransi jiwa dan
kesehatan dapat menanggung keluarga dan karyawan Anda jika tiba-tiba
terjadi musibah pada Anda sebagai pengusaha. Sedangkan, Asuransi properti
untuk bisnis dapat menanggung kerugian pada bisnis seperti kebakaran,
bencana, pencurian, huru hara, dan sebagainya.

7
Manfaat asuransi untuk sebuah bisnis:
a. Jaminan Pengiriman Barang
Jika bisnis Anda bergerak dibidang perdagangan, asuransi adalah salah
satu hal penting yang harus dimiliki. Risiko bisnis dapat terjadi di mana
saja dan dalam bentuk apa saja, salah satunya adalah risiko dalam
pengiriman barang baik dalam jalur darat, laut, maupun udara. Dengan
memiliki asuransi bisnis, pihak asuransi akan menanggung segala risiko
yang terjadi dan membantu Anda menghadapi segala kerugian finansial
akibat terjadinya sebuah risiko.
b. Perlindungan Risiko
Dengan memiliki asuransi bisnis, Anda akan dapat lebih mudah
melindungi bisnis yang sedang Anda kelola. Tujuan dari adanya asuransi,
bisnis Anda akan terlindungi dari berbagai risiko, gangguan, bencana, dan
lainnya yang dapat menimbulkan sebuah kerugian finansial ataupun non
finansial.
c. Pengganti Kerugian
Setiap risiko yang diterima pasti menimbulkan kerugian, baik itu kecil
maupun besar. Dengan asuransi bisnis, kerugian besar dalam bisnis pun
akan ditanggung oleh pihak asuransi. Dengan begitu, Anda dapat terus
menjalankan bisnis tanpa harus memikirkan kerugian perusahaan.
d. Memberikan Pondasi yang Kokoh
Asuransi bukan hanya memberikan manfaat dalam hal jaminan atas
perlindungan risiko bisnis, tapi juga bisa menjadi pondasi yang dapat
memperkuat bisnis itu sendiri. Dengan asuransi bisnis, Anda dapat lebih
fokus mengembangkan bisnis tanpa harus memikirkan berbagai risiko
finansial bisnis.

3.3 Pegadaian
Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu
barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan uang
pinjaman harus menggadaikan barang sebagai jaminan. Baru kemudian

8
pihak pegadaian memberikan pinjaman uang sebanding dengan nilai
jaminan barangnya. Tiap peminjaman memiliki jangka waktu berlaku.
Nasabah dapat melunasi pinjamannya/menebus barangnya sesuai dengan
jumlah pinjaman sebelum jangka waktu tersebut habis. Jika pinjaman tidak
lunas dibayar sampai jangka waktu habis, maka barangnya akan hangus.
Jika sudah hangus, maka barang tidak bisa ditebus dan akan dilelang oleh
pihak pegadaian. Dalam blog archive karangan Indra (2009). Pegadaian
juga bekerja sama dengan beberapa pihak diluar untuk mempermudah
dalam hal proses transaksi yaitu dengan beberapa toko atau supplier
barang – barang terkemuka. Dalam hal ini pegadaian melakukan kerja
sama untuk mendapatkan informasi harga barang di pasaran yang nantinya
dapat digunakan sebagai acuan pada proses penaksiran harga barang gadai.

Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya adalah menyediakan pelayanan bagi


kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan. Sifat yang lain adalah memberi pinjaman untuk jangka waktu
pendek, yaitu berkisar antara 3 sampai 6 bulan dalam jumblah yang relative
kecil. Pinjaman jangka menengah dan panjang tidak diberikan oleh pegadaian.
Oleh karena itu pegadaian mempunai tujuan sebagai berikut:
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.

Agar tercapai apa yang menjadi tujuannya, pegadaian perlu melakukan upaya
strategis, yaitu:

1. Melakukan penelitian melalui lembaga keuangan (formal atau informal)


yang melakukan praktik pelepasan uang, mempunyai tujuan dan misi yang
sama dengan pegadaian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan lembaga tersebut dalam melakukan operasinya. Cara ini
memang membutuhkan sumber daya dan waktu yang cukup besar dan

9
lama, namun pemberian cakrawala tentang aktivitas pelepasan uang dan
menjadi dasar pemikiran dalam menyusunstrategi selanjutnya.
2. Reorentasi pasar. Dalam mengembangkan sayap usahanya perlu
melakukan reorentasi pasar, karena pegadaian berkonsentrasi pada daerah
perkotaan di jawa. Namun dalam perwujudannya, tetap berpegang pada
perinsip efisien. Artinya, tidak harus membangun kantor secara fisik,
tetapi berkerja sama dengan perusahaan yang bergerak dibidang gedung
perkantoran. Dengan demikian waktu dan dana yang dibutuhkan untuk
merealisasikannya relatif cepat dan kecil.

3.4 Dana Pensiun

Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk


oleh lembaga keuangan (bank) atau asuransi. Pembentukan ini dilakukan
untuk Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dana yang terkumpul akan
terpisah dari dana pensiun bank dan perusahaan asuransi. Suatu perusahaan
dianjurkan untuk mengikutkan pekerjanya ke DPLK sesuai dengan UU No.
11/1992. Perusahaan akan memfasilitasi hal ini sehingga semua pekerja
mendapatkan jaminan hari tua berupa dana yang cukup untuk kehidupan
harian dan aneka masalah yang butuh banyak uang di masa depan.
Ada beberapa keuntungan perusahaan atau pemberi kerja yang
menyediakan program pensiun khususnya DPLK kepada pekerjanya:
1. Sebagai solusi atas kewajiban imbalan pascakerja atau uang pesangon
sebagaimana ditegaskan dalam UU 13/ 2003. Karena cepat atau lambat,
tiap perusahaan harus membayarkan imbalan pascakerja kepada
karyawannya sesuai PSAK 24 yang tercantum dalam laporan keuangan.
Bila tidak disiapkan dananya, maka kemungkinan besar imbalan
pascakerja atau pesangon akan menjadi masalah bagi perusahaan. Karena
semakin lama nilainya semakin besar apabila tidak disisihkan sejak dini.
2. Untuk menghindari masalah cash flow atau arus kas perusahaan di
kemudian hari. Bila perusahaan menggunakan kas perusahaan untuk
membayar pensiun atau pesangon, dimungkinkan akan mengganggu
finansial perusahaan.

10
Sebagai solusi, maka dana yang diperuntukkan pensiun atau pesangon
pekerja sebaiknya dipisahkan dari kas perusahaan dan dipercayakan untuk
dikelola oleh lembaga yang kredibel seperti DPK.
3. Iuran perusahaan atau pemberi kerja untuk program pensiun pekerja
merupakan biaya perusahaan sehingga hal ini dapat mengurangi pajak
penghasilan badan (Pph 25). Itu berarti, bila tidak mempunyai program
pensiun sangat mungkin Pph 25 yang dibayarkan menjadi lebih besar.
4. Program pensiun yang dijalankan perusahaan pada dasarnya bersifat
fleksibel. Artinya, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
perusahaan. Besar kecilnya iuran yang dibayarkan untuk program pensiun
dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.
5. Program pensiun yang disediakan perusahaan atau pemberi kerja kepada
pekerjanya pun dapat menjadi “nilai tambah” perusahaan, di samping
untuk mempertahankan pekerja yang berkualitas.

Maklum kondisi saat ini, banyak perusahaan yang mengalami “turn over”
pekerja yang sangat besar akibat adanya tawaran yang menarik dari
kompetitor sehingga pekerja “terpaksa” resign atau mengundurkan diri.

3.5 Pasar Modal


A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam
pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek di perdagangkan yang
disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu
sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek
yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal “sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek”.

11
B. Manfaat Pasar Modal
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana
selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/ perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra
perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham
dan bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
yang mengurangi risiko

C. Produk-Produk Pasar Modal


Produk-produk investasi yang ditawarkan kepada investor di pasar modal
adalah (Jogiyanto, 2014):
1. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer
investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana
reksa ini nasihat investasi yang baik “jangan menaruh semua telur
dalam satu keranjang” bisa dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi
pada reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar pada
sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar
uang.

12
2. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud
saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Membeli saham tidak ubahnya dengan menabung. Imbalan yang akan
diperoleh dengan kepemilikan saham adalah kemampuannya
memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak terhingga ini
bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi
tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila
perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada
kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan
yang besar pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana
yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang saham sebagi
dividen. Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak
terhingga. Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham
juga relatif paling tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi
karena pemodal memiliki hak klaim yang terakhir, bila perusahaan
penerbit saham bangkrut. Secara normal, artinya diluar kebangkrutan,
risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya dua, yaitu tidak
menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss. Keuntungan
lainnya adalah capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga
jual diatas harga beli. Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk
mendapat capital gain. Salah satunya adalah membeli saat harga turun
dan menjual saat harga naik.
3. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa. Disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham
preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya

13
saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian
dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan
dividen yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki
didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain sebagainya. Pilihan
untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh keistimewaan
alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti.
Bahkan kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga
deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang
besar, dan pemegang saham preferen memiliki keistimewaan
mendapatkan dividen yang dapat disesuaikan dengan suku bunga.

4. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah
selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut
memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Pada dasarnya memiliki obligasi sama persis dengan memiliki deposito
berjangka. Hanya saja obligasi dapat diperdagangkan. Obligasi
memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang
dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah
ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk
mendapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan
harga pembelian. Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi
disebabkan oleh sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga.
Padahal harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan suku
bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat,
pemegang obligasi akan menderita kerugian. Di samping menghadapi
risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang
obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk), yaitu
pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar,
terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan yang berwenang.
Rating tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala

14
risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini
menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi pemodal. Keamanan
ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk membayar bunga dan
melunasi pokok pinjaman.
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat
berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus
memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran.
Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki
pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara
terpisah.
6. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak
terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau
dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Right
issue dapat diperdagangkan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena
kemampuannya memberikan penghasilan yang sama dengan membeli
saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah. Biasanya harga saham
hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli right
issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal
menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian
saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh
pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen
dan capital gain.

D. Fungsi Pasar Modal


Pasar modal suatu negara memiliki fungsi berikut ini:
1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

15
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke
pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan


Setelah jangka waktu tertentu, sahamsaham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui
pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan
berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya
lapangan kerja baru.
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan
melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
6. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan /pembelian di pasar modal yang
semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

16
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa
serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang dan memiliki
fungsi yakni fungsi asli dan turunan dengan syarat-syarat yang sudah
ditetapkan.Sedangkan manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan
masalah keuangan di dalam penganggaran dan pemeriksaan keuangan
pengelolaan pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu badan atau organisasi organisasi atau perusahaan.

Setelah melakukan perencanaan keuangan, seseorang tentunya akan


memiliki kebutuhan untuk menggunakan produk dan jasa keuangan. Penggunaan
produk dan jasa keuangan tentu guna memberikan kemudahan dalam menjalani
kehidupan, termasuk meningkatkan kesejahteraan di masa mendatang. Misalnya
pada tabungan, asuransi, pegadaian, dana pensiundan pasar modal.

17
18
DAFTAR PUSTAKA
Safitri, Karin Amalia, Zefanya Oscar Mahaputra. 2018. “IMPLEMENTASI
TANGGUNG JAWAB PIALANG ASURANSI DALAM PENYELESAIAN
KLAIM”, http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jabt/article/view/5, diakses pada
13 Desember 2020 pukul 12.05.

Mukliz, Faiza. 2016. “PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PASAR


MODAL INDONESIA”,
https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/almasraf/article/view/25, diakses pada 13
Desember 2020 pukul 12.35.

Marati, Fudji Sri. 2010. “MENGENAL PASAR MODAL (Instrumen Pokok Dan
Proses Go Public)”, https://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/19,
diakses pada 13 Desember 2020 pukul 12.30.

Yushita, Amanita Novi. 2017. “PENTINGNYA LITERASI KEUANGAN BAGI


PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI”,
https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/14330, diakses pada 13
Desember 2020 pukul 16.31.

Anda mungkin juga menyukai