Disusun oleh :
KELOMPOK 1
AGRIBISNIS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................1
2.1 Pengertian Umum.............................................................................................................1
2.2 Perkembangan Produk Keuangan.....................................................................................1
2.2.1 Produk-Produk Bank.................................................................................................1
2.2.2 Produk Keuangan Syariah.........................................................................................1
2.2.3 Produk Keuangan Hijau.............................................................................................1
2.3 Strategi Pengembangan dan Pemasaran Produk...............................................................1
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................1
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga kami mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan materi maupun
pikirannya dalam penyusunan makalah “Pengembangan Produk Keuangan”. Harapan kami,
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kami penulis maupun
para pembaca sekalian. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini,. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran
pembangunan. Agar kemajuan yang dialami oleh lembaga perbankan dapat ditingkatkan
secara berkelanjutan dan benar-benar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk menjamin berlangsungnya demokrasi
ekonomi sehingga segala potensi, inisiatif dan kreasi masyarakat dapat dikerahkan dan
dikembangkan menjadi suatu kekuatan riil bagi peningkatan kemakmuran rakyat, maka
pembinaan dan pengawasan perbankan serta landasan gerak perbankan yang selama ini
didasarkan pada ketentuan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan perlu dikembangkan dan
disempurnakan. Dengan penyempurnaan itu, maka perbankan secara lebih baik dalam
mendukung proses pembangunan yang semakin diharapkan pada tantangan perkembangan
perekonomian internasional.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan Pengembangan Produk Keuangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Perkembangan Produk Keuangan
Pengembangan produk adalah kegiatan yang mengaarah pada ciri khas yang baru atau
berbeda dari sebuah produk atau pemanfaatan konsumen. Pengembangan tersebut
membentang dari konsep yang sama sekali baru untuk memenuhi keinginan konsumen yang
ditetapkan secara baru hingga modifikasi atau memperbaharui dari produk yang sudah ada
sebelumnya, ini merupakan sebuah proses yang harus berkesinambungan untuk menahan
masa penurunan dalam daur hidup intrinsik dari sebuah produk yang ada. Dalam arti lain
pengembangan produk adalah suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara sadar
untuk memperbaiki produk yang ada, atau untuk menambah banyaknya ragam produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dan kemudian dipasarkan. Pengembangan produk tersebut terdiri
atas suatu penjualan yang bertambah dan diusahakan oleh perusahaan dengan
mengembangkan produk-produk yang diperbaharui untuk pasar yang sekarang. Dapat
disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
perusahaan mengembangan produk yang sudah ada atau menghasilkan produk baru serta
melakukan pendekatan strategi untuk meraih keberhasilan dan terhindar dari risiko, dan
menyajikan produk-produk yang menarik, kompetitif dan memberikan kemudahan dalam
transaksi, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri pasar.
4
d. Sertifikat Deposito, yaitu deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu, biasanya 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Deposito ini berbentuk sertifikat dan
dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak lain.
2. Produk Kredit (Bank menyalurkan dana)
Produk kredit bank antara lain berbentuk:
a. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit dari bank yang digunakan untuk membiayai
kebutuhan modal kerja jangka pendek nasabah seperti kebutuhan aktiva lancar.
b. Kredit Investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal
kerja jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah berupa aktiva tetap.
c. Kredit Konsumsi (Kredit Multiguna), yaitu kredit yang digunakan dalam rangka
pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang
modal dalam kegiatan usaha nasabah. Wujudnya berupa pembelian mobil, rumah,
dan barang konsumsi lain.
3. Produk Jasa Layanan
Bentuk produk jasa bank yang saat ini ada antara lain :
a. Pengiriman Uang (Transfer), yaitu pengiriman sejumlah uang atau valuta asing
oleh bank atas nasabah yang ditujukan pada pihak lain, dilain tempat.
b. Letter of Credits, yaitu salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka
pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli
sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
c. Bank Garansi (Bank Guarantee), yaitu jasa yang diberikan oleh bank berupa
jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yang akan diberikan kepada pihak
yang menerima jaminan, hanya apabila pihak yang dijamin melakukan cidera
janji.
d. Kliring dan Inkaso. Kliring antarbank adalah pertukaran warkat antarbank baik
atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada
waktu tertentu. Warkat (data keuangan elektonik) yang dimaksud tersebut
merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan atau ketentuan lain yang berlaku dan yang lazim dilaksanakan dalam
transaksi pembayaran. Sedangkan Inkaso adalah bank dengan permintaan nasabah
melakukan akseptasi kepada pihak tertagih ditempat lain atas surat berharga.
e. Kartu Plastik, yaitu alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga
keuangan dan dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan.
Perkembangan penggunaan kartu plastik dalam berbagai bentuknya menunjukkan
bahwa alat ini tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran tetapi juga untuk
tujuan lain seperti penarikan uang tunai.
f. Money Changer, yaitu fasilitas jasa penukaran uang yang diberikan oleh bank
dengan mata uang dari berbagai Negara.
g. Treveller’s Check, yaitu Cek yang dapat dipergunakan untuk teransaksi ataupun
dibeli dan ditukarkan kembali dalam mata uang yang dikehendaki nasabah selama
di dalam perjalanan.
5
h. Telebanking, yaitu produk perbankan langsung ditujukan untuk setiap klien yang
ingin secara sederhana dan aman untuk mengelola keuangan mereka melalui
telepon. Klien dapat menggunakan produk ini sebagai pelengkap yang nyaman
dengan internet produk perbankan.
i. Kustodian, yaitu Lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk menjaga
perusahaan atau individu aset keuangan. Peran seorang penjaga dalam kasus
seperti itu yaitu untuk terus dalam penyimpanan aset seperti saham dan obligasi,
mengatur penyelesaian dari setiap pembelian dan penjualan sekuritas tersebut.
j. Wali Amanat, yaitu Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum untuk
mewakili kepentingan pemegang surat berharga berdasarkan perjanjian antara
bank umum dengan emiten surat berharga yang bersangkutan. Dalam kegiatan ini
jasa yang diberikan bank lebih berupa jasa administratif yaitu penyediaan sumber
daya manusia yang mewakili kepentingan pemegang surat berharga.
k. Standing Order, yaitu sebuah instruksi (bankir perintah) dari nasabah kepada bank
mereka untuk membayar jumlah yang ditetapkan secara berkala ke account lain.
Mereka biasanya digunakan untuk membayar sewa, hipotek atau pembayaran
berkala tetap lainnya.
l. Safe Deposit Box, yaitu jasa layanan penyewaan kotak penyimpanan surat-surat
berharga atau harta milik nasabah. Box tersebut aman dari pencurian dan
kebakaran karena terbuat dari baja. Kepada nasabah penyewa box dikenakan
biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu
penyewaan.
6
Produk Bank Syariah
Pengembangan inovasi produk perbankan syariah mengacu pada standar syariah
(shariah standards) dan shariah governance, berpedoman pada standar internasional,
pemenuhan integritas dan kualitas sumber daya manusia perbankan Islam, kesesuaian
akad, dan tidak mendzalimi masyarakat sebagai konsumen. Pada sistem operasi bank
syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan
bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut
kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha) dengan
perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.
Pembiayaan dalam perbankan syariah tidak bersifat menjual uang yang
mengandalkan pendapatan bunga atas pokok pinjaman yang diinvestasikan, tetapi dari
pembagian laba yang diperoleh pengusaha. Pendekatan bank syariah mirip dengan
investment banking di mana secara garis besar produk adalah mudarabah (trust
financing) dan musharakah (partnership financing), sedangkan yang bersifat investasi
diimplementasikan dalam bentuk murabhah (jual-beli).
Pola simpanan yang diajarkan oleh Islam, umat Islam mempunyai pendapatan yang
harus diproduktifkan dalam bentuk investasi. Maka bank Islam menawarkan tabungan
investasi yang disebut dengan mudarabah (simpanan bagi hasil atas usaha bank). Untuk
membagihasilkan usaha bank kepada penyimpan mudarabah, bank syariah memberikan
jasa perbankan kepada masyarakat dalam bentuk berikut :
1. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan investasi atas dasar bagi hasil, terdiri dari :
a. Pembiayaan investasi bagi hasil mudarabah, yaitu adalah bentuk kerjasama antara
dua pihak atau lebih di mana pemilik modal (sahib al-mal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudarib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi seluruh modal
dari sahib al-mal dan keahlian dari mudarib.
b. Pembiayaan investasi bagi hasil musharakah, yaitu akad kerja sama antara dua
pihak atau lebih untuk melakukan usaha tertentu. Yang masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan atau
resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Disyaratkan
bercampur antara harta dari kedua pihak yang bekerja sama sehingga tidak dapat
dibedakan harta dari kedua pihak tersebut.
2. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan perdagangan atau jual beli, terdiri dari :
a. Pembiayaan salam, yaitu transaksi jual beli di mana barang yang diperjual belikan
belum ada, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan
tunai. Dalam transaksi ini kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahan barang
harus ditentukan.
b. Pembiayaan istisna, yaitu transaksi jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang berdasarkan persyaratan tertentu, kriteria, dan pola pembayaran sesuai
dengan kesepakatan. Seperti untuk pembangunan proyek perumahan, gedung
sekolah, listrik, pertambangan dan lain-lain.
7
c. Pembiayaan perdangan al-bay’ bi thaman ajil atau dikenal sebagai murabahah,
yaitu transaksi jual beli di mana bank menyebutkan jumlah keuntungan. Bank
bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah
harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin). Dari pembiayaan
perdagangan tersebut, bank akan memperoleh pendaptan berupa (mark-up) atau
(margin) keuntungan.
3. Pembiayaan pengadaan barang untuk disewakan atau untuk disewabelikan dalam
bentuk :
a. Sewa guna usaha atau disebut ijarah
b. Sewa beli atau disebut al-bay’ al-takjiri.
c. Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya
(operating lease). Dalam teknis perbankan, Bank dapat membeli dahulu equipment
yang dibutuhkan oleh nasabah kemudian menyewakan dalam waktu dan hanya
yang telah disepakati kepada nasabah.
d. Al-bay’ al-takjiri atau ijarah al-muntahiya bi al-tamlik merupakan penggabungan
sewa dan beli, di mana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada
akhir masa sewa (financial lease).
4. Pemberian pinjaman tunai untuk kebajikan (al-qard al-hasan) tanpa dikenakan biaya
apapun kecuali biaya administrasi berupa segala biaya yang diperlukan untuk sahnya
perjanjian utang, seperti bea materai, bea akta notaris, bea studi kelayakan. Dari
pemberian pinjaman al-qard al-hasan, bank akan menerima kembali biaya
administrasi.
5. Fasilitas perbankan umumnya yang tidak bertentangan dengan syariah, seperti
penitipan dalam dalam rekening lancar (current account), dalam bentuk giro wadi’ah
yang diberi bonus dan jasa lainnya untuk memperoleh balas jasa (fee), seperti
pemberian jaminan (al-kafalah), pengalihan tagihan (al-hiwalah), dan lain-lain. Dari
pemakaian fasilitas tersebut bank akan memperoleh berupa fee.
9
3. Melakukan Riset Pasar dan Riset terhadap Pemangku Kepentingan Hal ini dapat
membantu Bank dalam melakukan analisis terhadap kebutuhan serta keinginan segmen
konsumen tertentu untuk berkontribusi dalam usahausaha pelestarian lingkungan dan
hasil riset juga dapat dijadikan kajian bagi pemangku kepentingan dalam menawarkan
pilihan dan memberikan rekomendasi produk keuangan hijau.
4. Melakukan Kampanye untuk Menjangkau Para Pemangku Kepentingan Selain
menghilangkan hambatan pemasaran, terutama hambatan yang berhubungan dengan
persepsi nasabah terhadap produk keuangan hijau, Bank juga perlu merangsang
permintaan terhadap produk keuangan hijau melalui kampanye pemasaran yang kreatif
dan edukatif.
Pada akhirnya upaya regulator dalam penerapan keuangan berkelanjutan akan menghasilkan
Bank dengan konsep pembiayaan dan menghasilkan produk-produk yang ramah dengan
lingkungan dapat terwujud dan seiring dengan hal tersebut dapat memacu pertumbuhan
ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lembaga perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara.
Perbankan mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan
dana. Kontribusi yang diberikan dalam bentuk pemberian kredit, bank berusaha memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk memperlancar usahanya. Dukungan terhadap dunia usaha akan
menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat .Selain itu
perbankan juga menjadi penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan
moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang
sehat, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Ekonomi masyarakat akan semakin
berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan perbankan dalam melayani
kebutuhan masyarakat dalam produk keuangan. Dengan pesatnya perkembangan
perekonomian menuntut timbulnya produk–produk keuangan yang dapat memperlancar
kegiatan transaksi pembayaran dalam usaha masyarakat sehingga perbankan dituntut untuk
mampu mengikuti perkembangan dan menciptakan produk-produk perbankan yang dapat
membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan lalu lintas pembayaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mukhlisin, Ahmad dan Aan Suhendri. 2018. “Strategi Pengembangan Produk Bank Syariah di
Indonesia” dalam Jurnal Ekonomi Syariah Volume 3 (hlm. 192-195). Lampung : Institut Agama
Islam Ma’arif NU.
Yuniarti, Sari. 2013. “Peran Perbankan Dalam Implementasi Bisnis Hijau dan Pembangunan
Berkelanjutan” dalam Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.17 (hlm. 465-469). Malang :
Program D-III Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka
12