PENYULUHAN PERTANIAN
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
FAKULTAS PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan karya tulis ilmiah
penyuluhan pertanian dapat terselesaikan. Penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat
berjalan dengan baik berkat adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, saran, dan fasilitas
kepada penulis selama penulisan berlangsung, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS. Selaku dosen pengampu mata kuliah
penyuluhan pertanian
2. Teman-teman mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Gresik.
3. Semua pihak yang membantu penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis sendiri dan umumnya bagi para
pembaca laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
proses pendidikan yang membutuhkan wkatu yang cukup lama, tetapi perubahan
perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih lama. Sebaliknya jika pendidikan
penyuluhan pertanian dilakukan melalui pemaksaan dan dilakukan lebih cepat
maka perubhan tersebut akan hilang manakala faktor pemaksaannya sudah hilang.
Maka untuk dapat meningkatkan pembangunan pertanian khusunya untuk
penyuluhan pertanian maka perlu adanya bimbingan seperti bina desa bagi para
petani dan keluarganya agar dapat meningkatkan wawasan pertanian dan
menerapkannya jika terdapat permasalahan terkait dengan pertanian dan mampu
memecahkan masalahnya sendiri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Isi pesan harus utuh dan tidak ada pemenggalan yang dapat membingungkan
para penerima atau penguna.
C. Saluran media dipilih berdasarkan pertim- bangan ekonomis dan banyak
dimanfaatkan pengguna.
Difusi dari suatu inovasi mengacu pada keseluruhan proses dimana inovasi
yang di gelar antar petani sampai sejumlah besar petani sudah mengadopsi. Bukan
untuk mengetahui bagaimana petani tertentu bergerak secara bertahap ke arah
4
adopsi, tetapi bagaimana suatu inovasi dapat diadopsi oleh banyak petani. Rogers
dan Shoemaker (1971) dalam Valera et al., (1987), menunjukkan unsur-unsur
yang rumit di dalam difusi dari gagasan baru; dimana inovasi dikomunikasikan
melalui saluran tertentu, dari waktu ke waktu di antara anggota suatu sistem
sosial.
Waktu adalah suatu faktor penting dalam proses difusi. Dimensi waktu di
dalamnya meliputi:
Ruang lingkup
5
pertanian, atau informasi tentang varietas dari suatu komoditi yang belum
diketahui oleh para petani.
a. Ragam Materi
Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar efektif (sesuai dengan
kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan
pertanian hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
6
2. Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi
waktu luang di antara kegiatan saat ini.
3. Compatibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan
masyarakat.
4. Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan
yang terlalu tinggi.
5. Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat
disediakan oleh sasaran.
D. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan pertanian merupakan cara dan prosedur yang digunakan
oleh para penyuluh dalam menyamapaikan pesan kepada sasaran agar terjadi
perubahan perilaku dan kepribadian sasaran sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagai seorang penyuluh harus dapat mampu memahami prinsip metode
penyuluhan yang tepat, berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai metode
penyuluhan pertanian digolongkan menjadi :
a) Pendekatan perorangan, contohnya : kunjungan rumah, kunjungan usaha tan,
surat-menyurat, dan hubungan telepon
b) Pendekatan kelompok, contohnya : kunjungan kelompok tani
c) Pendekatan massal, contohnya : pameran, pemutaran film, siaran
pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran
brosur.
7
Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
a. Anjangsono
b. Pameran
c. Demonstrasi
8
E. Perlengkapan Penyuluhan
9
c) Sepatu Boots
Saya pribadi lebih senang jika turun ke sawah dengan bertelanjang kaki.
Tetapi hal tersebut juga bahaya karena saya pernah beberapa kali mengalami luka
pada telapak kaki lantaran terkena pecahan rumah keong. Teman saya pernah
terkena tusukan sate ketika turun ke sawah dan berkat kejadian tersebut dia harus
istirahat selama seminggu lamanya.
d) Meteran
e) Buku Harian
Buku harian memuat setiap kejadian yang kita temui pada saat ke lapangan.
Buku harian ini juga sebagai bukti bahwa kita melakukan blusukan ke lapangan
bersama petani karena di setiap tanggal kegiatan harus disertakan tandatangan
serta cap pihak yang kita fasilitasi (petani).
f) Kamera
10
h) Alat Ubinan
Alat ubinan ini cukup berat apabila
dibawa seorang diri. Alat ini terdiri dari
empat buah besi berukuran 2,5 m yang
dirakit membentuk ubinan untuk
menentukan potensi hasil panen padi. Di
dalam perangkat ubinan juga terdapat timbangan untuk mengukur banyaknya
gabah yang dihasilkan dari ubinan sehingga dapat diperkirakan besarnya
produktivitas.
i) Laptop dan Proyektor
Saat ini melakukan penyuluhan lebih banyak menggunakan media audio
visual karena para petani lebih tertarik apabila menerima materi dengan bentuk
seperti itu. Laptop dan infokus dapat digunakan pada secretariat petani yang
tersedia sumber listrik.
j) Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
PUTS adalah suatu alat untuk analisis kadar
hara tanah sawah yang dapat digunakan di
lapangan dengan cepat, mudah, murah dan
cukup akurat. PUTS dirancang untuk mengukur
kadar N, P, K dan pH tanah. Prinsip kerja
PUTS adalah mengukur hara N, P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk
tersedia secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil
analisis N, P, dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
rekomendasi pemupukan N, P, dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah
dengan produktivitas setara IR-64 (5-7 ton GKP/ha).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan mengenai penyuluhan pertanian disimpulkan bahwa:
1. Penyuluhan pertanian didalam prakteknya dimaksudkan sebagai kegiatan
untuk menyampaikan informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi baru
maupun, serta iformasi tentang peraturan atau kebijakan pemerintah yang
perlu diketahui dan diikuti atau dilaksanakan oleh petani dan kelompok
masyarakat lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan.
2. Materi penyuluhan ialah suatu bahan penyuluhan menyampaikan tentang
informasi yang berisi inovasi yang natinya untuk menunjang kegiatan
penyuluhan pertanian yang mana penyuluhan akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam sistem penyuluhan
pertanian dalam bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekaya sosial,
manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.
3. Sebagai seorang penyuluh harus dapat mampu memahami prinsip metode
penyuluhan yang tepat, berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai metode
penyuluhan pertanian digolongkan menjadi : a) Pendekatan perorangan, b)
Pendekatan kelompok, c) Pendekatan massal.
4. Sebagai seorang penyuluh setiap harinya membawa perlengkapan alat
penyuluhan yang digunakan ketika akan terjun ke lapangan baik pada saat
ketika demonstrasi dan anjangsana maupun pertemuan antar kelompok.
B. Saran
1. Agar penyuluhan pertanian swasta dapat mempertahankan tata cara
penyuluhan yang dilakukan kepada petani binaannya.
2. Tingginya tingkat kepuasan petani terhadap peran penyuluh pertanian swasta
membuktikan bahwa keberadaan mereka dilapangan sangat dibutuhkan,
maka perlunya pemerintah mensinergikan kembali hubungan 72 dengan
penyuluh pertanian swasta agar tercapainya pembangunan pertanian yang
sesuai dengan harapan bersama.
12
DAFTAR PUSTAKA
13