Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

PENYULUHAN PERTANIAN

Disusun oleh :

1. Aninda Yustika Putri (180101007)


2. Firda Rohmaniya (180101013)
3. Riama Intan Safitri (180101015)
4. Zahrun Nafisa (180101017)

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan karya tulis ilmiah
penyuluhan pertanian dapat terselesaikan. Penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat
berjalan dengan baik berkat adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, saran, dan fasilitas
kepada penulis selama penulisan berlangsung, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS. Selaku dosen pengampu mata kuliah
penyuluhan pertanian
2. Teman-teman mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Gresik.
3. Semua pihak yang membantu penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis sendiri dan umumnya bagi para
pembaca laporan ini.

Gresik, 23 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3

A. Komunikasi dalam penyuluhan pertanian...............................................3


B. Proses seleksi dan difusi pertanian..........................................................4
C. Materi penyuluhan pertanian...................................................................5
D. Metode penyuluhan.................................................................................7
E. Perlengkapan penyuluhan.......................................................................9

BAB III PENUTUP..........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan pertanian di Indonesia masih terkendala oleh banyak faktor


yang menyebabkan sulitnya petani berkembang. Salah satu upaya dalam
meningkatkan produktivitas pertanian dapat dilakukan melalui kegiatan
penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh dari Balai Penyuluhan
Pertanian di daerah sesuai dengan (“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan
(SP3K),” 2006) bahwa penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang
selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi para pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya bagi


para petani maka perlu dilakukan sebuah perubahan dengan adanya suatu kegiatan
pemberdayaan. Kegiatan pemberdayaan yang dimaksud disini adalah suatu
pembangunan, pembangunan yang dimaksud adalah bertujuan untuk memberikan
peningkatan wawasan bagi para petani agar mampu memanfaatkan sumberdaya
alam yang ada di sekitarnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka
miliki sehingga terciptanya pertanian yang berpola agribisnis, berwawasan
lingkungan dan menuju lingkungan pertanian yang leih baik. Pemanfaatan
teknologi maju dibidang sektor pertanian saat ini semakin luas, demikian juga
dengan produktivitas usaha tani juga semakin baik. Hal ini menunjukkan adanya
indikasi semakin banyaknya pelaku utama yang telah beralih dari cara usaha tani
tradisional ke arah usaha tani yang lebih maju atau modern.

Penyuluhan pada dasarnya merupakan pendidikan bagi para petani harus


melakukan perubahan perilaku, dari mulai aspek yang bersifat kognitif, efektif fan
akhirnya psikomotorik. Dengan adanya pendidikan bimbingan dari para penyuluh
pertanian maka dapat diakui bahwa penyuluhan pertanian merupakan sebagai

1
proses pendidikan yang membutuhkan wkatu yang cukup lama, tetapi perubahan
perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih lama. Sebaliknya jika pendidikan
penyuluhan pertanian dilakukan melalui pemaksaan dan dilakukan lebih cepat
maka perubhan tersebut akan hilang manakala faktor pemaksaannya sudah hilang.
Maka untuk dapat meningkatkan pembangunan pertanian khusunya untuk
penyuluhan pertanian maka perlu adanya bimbingan seperti bina desa bagi para
petani dan keluarganya agar dapat meningkatkan wawasan pertanian dan
menerapkannya jika terdapat permasalahan terkait dengan pertanian dan mampu
memecahkan masalahnya sendiri.

Kinerja penyuluh pertanian berpedoman pada tugas dan kewajiban yang


telah ditetapkan dalam standar kinerja penyuluh pertanian. Standar kinerja
penyuluh pertanian telahdiatur dalam pos fungsi penyuluhan desa pada Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2006 Pasal 16. Tolak ukur penilaian kinerja pertanian
terhadap standar kinerja memperhatikan dua aspek penting yaitu hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas serta aspek penyuluhan secara kedisiplinan kerja dan
kemampuan bekerja sama (Jailani, 2012). Pencapaian dua aspek penting dalam
kinerja seorang penyuluh pertanian akan menumbuhkan kepuasan petani sebagai
penerima jasa layanan penyuluhan pertanian.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian

Kegiatan penyuluhan pertanian adalah proses komunikasi dimana penyuluh


pertanian lapangan menjadi sumber informasi dan petani sebagai penerima
informasi. Komunikasi adalah proses pengiriman pesan atau informasi oleh
komunikator atau penyuluh kepada komunikator atau petani, tetapi proses
penyampaiannya membutuhkan kemampuan untuk menafsirkan pesan, baik dari
komunikator atau komunikator, agar mereka berhasil bertukar informasi.

Metode komunikasi dan penjangkauan yang digunakan merupakan hal


terpenting dalam suatu kegiatan penyuluhan agar tercipta kondisi yang diharapkan
dari kegiatan penyuluhan. Namun, dalam proses perluasan ini, pengalaman dan
keterampilan komunikasi diperlukan seorang konselor untuk mensosialisasikan
program-program yang ingin mereka jalani. (Rasyid, 2012). Komunikasi yang
efektif terjadi ketika setiap anggota kelompok memiliki pemahaman yang sama
terhadap informasi ketika menerima informasi. Efektivitas penyuluhan melalui
komunikasi dan peningkatan keterampilan petani melalui kelompok akan
membuahkan hasil yang optimal. Untuk itu, pemerintah mencanangkan program
pengembangan kelompok kelembagaan yang terus menerus dibina oleh
pemerintah. (Rintjap, 2015).

Unsur-unsur komunikasi dalam penyuluhan pertanian

            Levis, (1996: 9) menyatakan bahwa faktor-faktor yang menentukan


efektivitas keberhasilan komunikasi ditentukan oleh unsur-unsur yang berperan
dalam komunikasi diantaranya adalah :

A. Sumber (source) ialah suatu kemampuan komunikator/penyuluh pertanian atau


sumber dalam menyusun tujuan komunikasi, terutama dalam menterjemahkan
pesan ke dalam bentuk media, sehingga penerima pesan memiliki sikap positif
yang sama terhadap isi pesan atau teknologi yang diberikan. Artinya ada
keyakinan bahwa suatu inovasi yang diberikan atau diterima tersebut
menguntungkan dan dapat diterima secara sosial.

3
B. Isi pesan harus utuh dan tidak ada pemenggalan yang dapat membingungkan
para penerima atau penguna.
C. Saluran media dipilih berdasarkan pertim- bangan ekonomis dan banyak
dimanfaatkan pengguna.

Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian, proses komunikasi terjadi karena


penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi kepada petani, dari
petani kepada penyuluh, dan juga dari petani kepada petani lainnya. Pesan-pesan
dapat disampaikan secara verbal (dengan kata-kata) atau non-verbal (tidak dengan
kata-kata, seperti  isyarat, gerakan, tindakan, gambar, dsb.) oleh komunikator
kepada komunikan/sasaran secara langsung atau melalui sarana untuk
mempengaruhi kognisinya, intelektualitasnya, emosinya dan afeksinya, serta
psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku (behavior) dan
kepribadiannya (personality).  Perilaku (behavior) yang diharapkan berubah
adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.  Sedangkan kepribadian
(personality) meliputi kemandirian, ketangguhan serta kepercayaan diri,
ketidaktergantungan, serta posisi tawarnya  (bargaining position)

Gambar komunikasi penyuluhan pertanian

Seorang mahasiswa melakukan penyuluhan pada petani bayam memberikan


inovasi mengenai kebutuhan penggunaan pupuk terhadap tanaman bayam. Teknik
yang apa digunakan oleh petani untuk meningkatkan produksi tanaman bayam
yang lebih baik.

B. Proses Seleksi Dan Difusi Pertanian

Difusi dari suatu inovasi mengacu pada keseluruhan proses dimana inovasi
yang di gelar antar petani sampai sejumlah besar petani sudah mengadopsi. Bukan
untuk mengetahui bagaimana petani tertentu bergerak secara bertahap ke arah

4
adopsi, tetapi bagaimana suatu inovasi dapat diadopsi oleh banyak petani. Rogers
dan Shoemaker (1971) dalam Valera et al., (1987), menunjukkan unsur-unsur
yang rumit di dalam difusi dari gagasan baru; dimana inovasi dikomunikasikan
melalui saluran tertentu, dari waktu ke waktu di antara anggota suatu sistem
sosial.

Waktu adalah suatu faktor penting dalam proses difusi. Dimensi waktu di
dalamnya meliputi:

a. Proses keputusan inovasi (adopsi) dimana seseorang melalui pengetahuan


pertama menyangkut inovasi sampai pada penolakan atau adopsi
b. Inovatif dari individu, merupakan hubungan kekeluargaan antara pengadopsi
awal – pengadopsi akhir dimana seseorang mengadopsi suatu inovasi ketika
membandingkan dengan anggota sistem sosial lain
c. Penentuan tingkat adopsi, di mana pada umumnya di ukur oleh banyaknya
anggota sistem yang sudah mengadopsi inovasi itu.
C. Materi Penyuluhan Pertanian

Materi penyuluhan ialah suatu bahan penyuluhan menyampaikan tentang


informasi yang berisi inovasi yang natinya untuk menunjang kegiatan penyuluhan
pertanian yang mana penyuluhan akan disampaikan oleh para penyuluh kepada
pelaku utama dan pelaku usaha dalam sistem penyuluhan pertanian dalam bentuk
yang meliputi informasi,teknologi, rekaya sosial, manajemen, ekonomi, hukum
dan kelestarian lingkungan. Tujuan dari materi penyuluhan pertanian dibuat untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dalam dan sektor pelaku
usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan serta pelestarian sumber
daya pertanian.

Ruang lingkup

Penyuluh pertanian akan menyampaikan ilmu (teori) dan teknologi


pertanian yang nantinya dapat dikatakan bahwa materi penyuluhan pertanian
adalah merupakan segala content yang terkandung dalam setiap kegiatan
penyuluhan pertanian,yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan

5
pertanian, atau informasi tentang varietas dari suatu komoditi yang belum
diketahui oleh para petani.

Dalam menyelenggarakan suatu penyuluhan pertanian, seorang penyuluh


membutuhkan sumber materi penyuluhan yang resmi dari instansi pemerintah ,
salah satunya yakni:

1. Kementrian/ dinas-dinas terkait dengan penyuluhan


2. Lembaga penelitian dan pengembangan
3. Pusat pengkajian
4. Pusat informasi
5. Dan penguji lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh

Sumber penyuluhan dari pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya


sendiri atau dari hasil petak pengalamanyang dilakukan secara khusus dengan atau
tidaknya bimbingan penyuluh, dan dapat juga menegathui sumber lainnya seperti
informasi pasar dari para pedagang, penguruan tinggi dan pemerintah.

Pemilihan Materi Penyuluhan Pertanian

a. Ragam Materi

Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh,


pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu
kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi
didalam praktiknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan
menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal
ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut
keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus
disampaikan pada saat yang sama.

b. Pertimbangan Memilih Materi

Agar materi yang akan kita sampaikan benar-benar efektif (sesuai dengan
kebutuhan sasaran), maka dalam melakukan pemilihan materi penyuluhan
pertanian hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

1. Profitable,memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran.

6
2. Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi
waktu luang di antara kegiatan saat ini.
3. Compatibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan
masyarakat.
4. Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keterampilan
yang terlalu tinggi.
5. Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat
disediakan oleh sasaran.

Tabel materi penyuluhan pertanian : teknik pemberian pupuk untuk padi

D. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan pertanian merupakan cara dan prosedur yang digunakan
oleh para penyuluh dalam menyamapaikan pesan kepada sasaran agar terjadi
perubahan perilaku dan kepribadian sasaran sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagai seorang penyuluh harus dapat mampu memahami prinsip metode
penyuluhan yang tepat, berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai metode
penyuluhan pertanian digolongkan menjadi :
a) Pendekatan perorangan, contohnya : kunjungan rumah, kunjungan usaha tan,
surat-menyurat, dan hubungan telepon
b) Pendekatan kelompok, contohnya : kunjungan kelompok tani
c) Pendekatan massal, contohnya : pameran, pemutaran film, siaran
pedesaan/TV, pemasangan poster, pemasangan spanduk, dan penyebaran
brosur.

7
Jenis-jenis Metode Penyuluhan Pertanian
a. Anjangsono

Anjangsono dalam KBBI atau yang berarti kunjungan merupakan kegiatan


penyuluhan pertanian yang dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan
dapat dilakukan ke tempat sasaran yaitu lahan usaha tani atau dapat dilakukan
langsung dari rumahke rumah warga yang berupa pendekatan perorangan. Selain
itu ada pula pendekatan yang dilakukan secara langsung kepada para kelompok
tani yaitu disebut pendekatan kelompok, dan jika penyuluhan dilakukan dengan
cara berceramah pada banyak warga disebut oendekatan secara berkelompok.

b. Pameran

Pameran merupakan metode pendekatan penyuluhan yang disampaikan


kepada para banyak orang atau secara massal dan tidak terbatas. Penyuluhan di
pameran biasanya tidak hanya pada para petani tetapi ada juga orang yang tidak
berprofesi sebagai petani.

Tujuan pameran pertanian adalah a) memperlibatkan fakta, dan memberi


informasi kepada pengunjung, b) memprlihatkan suatu cara, misalnya cara
mengetahui benih yang baik, c) memajukan usaha, artinya mengajak para
pengunjung untuk ikut serta melaksanakan atau mencontoh apa yang dilihatnya,
dan d) memperkenalkan hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai dengan
kuantitas dan kualitas yang baik.

c. Demonstrasi

Demonstrasi merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan


dengan cara memeragakan dari sistem pertanian yang ingin disampaikan.
Kegiatan tersebut dilakukan bertujuan agar para sasaran lebih percaya bahwa
dengan dilakukannya peragaan tersebut dapat memberikan inovasi baru kepada
sasaran secara nyata. Melalui kegiatan demonstrasi sasaran dapat dengan
langsung diajarkan mengenai keterampilan, memperagakan cara kerja teknik-
teknik pertanian yang terbaru termasuk keunggulannya.

8
E. Perlengkapan Penyuluhan

Sebagai seorang penyuluh setiap harinya membawa perlengkapan alat


penyuluhan yang digunakan ketika akan terjun ke lapangan baik pada saat ketika
demonstrasi dan anjangsana maupun pertemuan antar kelompok. Berikut ini
adalah alat yang harus dibawa ketika sedang melakukan penyuluhan :

a) Bagan Warna Daun (BWD)


BWD merupakan alat yang berbentuk kotak, alat tersebut digunakan
untukmenentukan kebutuhan pupuk urea tanaman padi sawah. Unsur nitrogen
pada urea dibutuhkan tanaman pada saat fase vegetative tanaman. Cara
penggunaan BWD pada saat pemupukan susulan yaitu 25 hari setelah tanam (hst)
atau fase anakan aktif dan 35 hst atau primordia dengan membandingkan warna
daun padi teratas yang telah membuka penuh dengan BWD. Nanti kita bisa
mendapatkan kebutuhan urea berdasarkan hasil yang diinginkan.

Bagan warna daun (Depan) Bagan warna daun (Belakang)

b) Buku Hama Penyakit


Sebagai seorang penyuluh ketika
sedang terjun ke lapangan seringkali
petani menanyakan hama dan penyakit
yang menyerang tanaman mereka. Buku
happen dapat membantu seorang
penyuluh ketika sedang memberikan
penjelasan mengenai jenis-jenis happen yang menyerang. Sebenarnya bisa
menggunakan smartphone untuk melakukan browsing di internet terhadap gejala
yang menyerang, hanya saja kondisi di lapangan kadang tidak memungkinkan
penggunaan internet lantaran minimnya sinyal.

9
c) Sepatu Boots
Saya pribadi lebih senang jika turun ke sawah dengan bertelanjang kaki.
Tetapi hal tersebut juga bahaya karena saya pernah beberapa kali mengalami luka
pada telapak kaki lantaran terkena pecahan rumah keong. Teman saya pernah
terkena tusukan sate ketika turun ke sawah dan berkat kejadian tersebut dia harus
istirahat selama seminggu lamanya.
d) Meteran

Meteran bermanfaat untuk mengukur tinggi tanaman dan luas lahan.


Sebenarnya ada cara untuk mengukur luas lahan dengan membandingkan lebarnya
langkah yang kemudian dikonversikan kedalam ukuran baku seperti meter atau
kilometer.

e) Buku Harian

Buku harian memuat setiap kejadian yang kita temui pada saat ke lapangan.
Buku harian ini juga sebagai bukti bahwa kita melakukan blusukan ke lapangan
bersama petani karena di setiap tanggal kegiatan harus disertakan tandatangan
serta cap pihak yang kita fasilitasi (petani).

f) Kamera

Kamera baik yang terdapat pada smartphone maupun kamera digital


bermanfaat untuk merekam aktivitas penyuluhan saat itu.  Saat ini bukti penyuluh
turun ke lapangan tidak hanya tertulis saja, tetapi dengan dilampirkan bukti foto
kegiatan yang dilakukan.
g) pH Meter
Bermanfaat untuk mengukur pH tanah. Jika tanah terlalu asam dan basa maka
harus diberikan kapur pertanian untuk menetralkan kondisi tanah.

10
h) Alat Ubinan
Alat ubinan ini cukup berat apabila
dibawa seorang diri. Alat ini terdiri dari
empat buah besi berukuran 2,5 m yang
dirakit membentuk ubinan untuk
menentukan potensi hasil panen padi. Di
dalam perangkat ubinan juga terdapat timbangan untuk mengukur banyaknya
gabah yang dihasilkan dari ubinan sehingga dapat diperkirakan besarnya
produktivitas.
i) Laptop dan Proyektor
Saat ini melakukan penyuluhan lebih banyak menggunakan media audio
visual karena para petani lebih tertarik apabila menerima materi dengan bentuk
seperti itu. Laptop dan infokus dapat digunakan pada secretariat petani yang
tersedia sumber listrik.
j) Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
PUTS adalah suatu alat untuk analisis kadar
hara tanah sawah yang dapat digunakan di
lapangan dengan cepat, mudah, murah dan
cukup akurat. PUTS dirancang untuk mengukur
kadar N, P, K dan pH tanah. Prinsip kerja
PUTS adalah mengukur hara N, P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk
tersedia secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil
analisis N, P, dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
rekomendasi pemupukan N, P, dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah
dengan produktivitas setara IR-64 (5-7 ton GKP/ha).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan mengenai penyuluhan pertanian disimpulkan bahwa:
1. Penyuluhan pertanian didalam prakteknya dimaksudkan sebagai kegiatan
untuk menyampaikan informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi baru
maupun, serta iformasi tentang peraturan atau kebijakan pemerintah yang
perlu diketahui dan diikuti atau dilaksanakan oleh petani dan kelompok
masyarakat lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah
ditetapkan.
2. Materi penyuluhan ialah suatu bahan penyuluhan menyampaikan tentang
informasi yang berisi inovasi yang natinya untuk menunjang kegiatan
penyuluhan pertanian yang mana penyuluhan akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam sistem penyuluhan
pertanian dalam bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekaya sosial,
manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.
3. Sebagai seorang penyuluh harus dapat mampu memahami prinsip metode
penyuluhan yang tepat, berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai metode
penyuluhan pertanian digolongkan menjadi : a) Pendekatan perorangan, b)
Pendekatan kelompok, c) Pendekatan massal.
4. Sebagai seorang penyuluh setiap harinya membawa perlengkapan alat
penyuluhan yang digunakan ketika akan terjun ke lapangan baik pada saat
ketika demonstrasi dan anjangsana maupun pertemuan antar kelompok.
B. Saran
1. Agar penyuluhan pertanian swasta dapat mempertahankan tata cara
penyuluhan yang dilakukan kepada petani binaannya.
2. Tingginya tingkat kepuasan petani terhadap peran penyuluh pertanian swasta
membuktikan bahwa keberadaan mereka dilapangan sangat dibutuhkan,
maka perlunya pemerintah mensinergikan kembali hubungan 72 dengan
penyuluh pertanian swasta agar tercapainya pembangunan pertanian yang
sesuai dengan harapan bersama.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ermina, Ir Yogasuria, M.Si. 2015. Metode Penyuluhan Pertanian. Kementrian


Pertanian.
Ir. Pangerang, MP. 2016. Komunikasi dalam Pnyuluhan Pertanian. Agronomi
Pertanian.
Salman Ali Rusdy dam Aryo Fajar Sunartomo. 2020. Proses Komunikasi dalam
Penyuluhan Pertanian Program System of Rice Intensification (SRI).
Jurnal Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Jurnal Kirana 2020 Vol.
1(1): 1-11
Wibowo, H.T. and Haryanto, Y., 2020. Kinerja penyuluh pertanian dalam masa
pandemi covid-19 di Kabupaten Magelang. Jurnal Penelitian Peternakan
Terpadu,  Vol. 2(2), 79-92.

13

Anda mungkin juga menyukai