Anda di halaman 1dari 10

PEREKONOMIAN INDONESIA

“PERTANIAN DAN INDUSTRIALISASI


DI INDONESIA”

Dosen Pembimbing: Andi Marwan SE.,MM


Disusun Oleh:
Tirtamanda Hemalya Putri (21.10.103.530.035)
Program Studi: S1 Manajement

STIE DHARMA PUTRA PEKANBARU


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu
halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul PERTANIAN DAN


INDUSTRIALISASI DI INDONESIA ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.

Tidak lupa ucapan terimakasih penyusun sampaikan dan tujukan kepada pihak-pihak
yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini. Terkhusus kepada Bapak Andi Marwan,
SE., MM selaku dosen pembimbbing mata kuliah Perilaku Organisasian.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya penyusun mengalami berbagai macam


kendala, tantangan serta kesulitan. Namun karena bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak tersebut, akhirnya semua kendala dapat teratasi dan penyusun berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan.

Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan
hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Pekanbaru, 6 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................4
A. Latar Belakang..............................................................4
B. PerumusanMasalah.......................................................4
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan.....................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................5

A. Pengertian Industrialisasi pertanian..............................5

B. Konsep Industrialisasi Pertanian...................................5

C. Keadaan Industrialisasian Pertanian Indonesia.............6

BAB III PENUTUP...............................................................8


A. Kesimpulan...................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan pertanian perlu diarahkan agar terciptanya peningkatan
pendapatan petani, membuka kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan
sertamampu bersaing di pasar global. Hal ini dapat dilakukan apabila petani
diberikesempatan dan mampu terlibat dalam berbagai aktivitas untuk
meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian yang disebut sebagai industrialisasi
pertanian. Industrialisasi pertanian,menuntut sektor pertanian menjadi pertanian
yangtangguh yaitu pertanian yang secara dinamis dan ulet mampu secara
optimal memanfaatkan sumber daya alam, tenaga, modal dan teknologi yang ada
padalingkungan fisik dan sosial tempatnya berpijak, yang sekaligus mampu
meningkatkan kesejahteraan petani dalam arti luas.
Makna praktis Industrialisasi pertanian adalah memajukan tenaga
produktifmenjadi lebih modern, dapat diakses secara massal, dan tinggi kualitas
dalambidang pertanian. Tanpa kemajuan tenaga produktif, negeri ini tidak akan
punyaketahanan ekonomi yang menimbulkan hilangnya kedaulatan negeri ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian industrialisasi pertanian?
2. Apa saja yang menjadi alasan indutrialisasi pertanian di indonesia bisa terjadi?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini dibuat untuk membahas, memahami dan mengetahui konsep,
unsur, dan strategi dalam menghadapi industrialisasi pertanian di indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN

Lahan pertanian merupakan bagian dari permykaan bumi yang merupakan sumber
daya tidak dapat diabaikan karena dari lahan pertanian inilah manusia mendapat bahan
pangan dengan berbagai cara pengelolaanya (Agriculture sector review indonesia, 2003).
Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan
perkembangan ekonomi ketat hubunganya dengan inovasi teknologi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian IndustrialisasiPertanian


adalah perubahan dari pertanian tradisional menuju pertanian modernyang memiliki
nilai tambah. Industri pertanian adalah kegiatan yangmemanfaatkan hasil pertanian
sebagai bahan baku, merancang dan menyediakanperalatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut Industri pertanian merupakan bagiandari kompleks industri pertanian sejak
produksi bahan pertanian primer, industripengolahan atau transformasi sampai
penggunaannya oleh konsumen. Industripertanian dengan demikian mencakup
Industri Pengolahan Hasil Pertanian(IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian
(IPMP)

Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa


bagiansebagai berikut:
1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan
kayakarbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
2. IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapasawit,
tembakau, cengkih, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayuseperti
damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
4. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil lautsegar,
pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
5. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan
hasilsamping lainnya.

Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua


kegiatansebagai berikut:

1. IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan


lahan(cangkul, bajak, traktor dan lain sebagainya).

2. IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai


komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin
pengering dan lain sebagainya.

B. KONSEP INDUSTRIALISASI PERTANIAN

Secara konseptual, industrialisasi pertanian merupakan perubahan daripertanian


tradisional menuju pertanian modern yang memiliki nilai tambah. Aplikasi dari
industrialisasi pertanian ini, dikatakannya, menuntut perubahan yangsignifikan dari
modernisasi produksi manufaktur yang merupakan kegiatan untuk mentransformasikan
produk dari petani ke tujuan akhir konsumen (yang meliputikegiatan produksi dan
prosesing) serta modernisasi distribusi dan koordinasi dalam rantai pasar pertanian.

Dalam industri pertanian, dijelaskannya, sangat penting untuk mengidentifikasi aktivitas


nilai tambah yang akan mendukung investasi yang diperlukan melaluiriset di aspek
pemasaran dan pengolahan, aplikasi bioteknologi, rancang bangun serta restrukturisasi sistem
distribusi. Sebagai contoh, seorang petani menanam pohon aren kemudian menghasilkan
gula atau sirup yang disukai konsumen,maka, dalam hal ini petani seharusnya berfikir
bahwa ia adalah anggota dari suatu perusahaan yang memproses dan memasarkan
produknya ke konsumen. Kemajuan teknologi akan memberikan informasi agar produksi
pertanian menjadilebih tepat mengikuti keinginan konsumen.

Dengan sistem yang berbasis pasar (market oriented system), dijelaskannya,petani tidak
lagi memproduksi dan kemudian melihat pasar untuk menjual, akantetapi mengontrol
keinginan konsumen yang akan menjadi keputusannya dalamberproduksi. Selama ini terjadi
kesenjangan antara supply and demand berkaitandengan kontradiksi antara imajinasi
produsen dan konsumen yang mempunyai berbagai selera dan pilihan. “Pada proses
awal industrialisasi pertanian, memahami kontradiksi ini mempunyai peranan yang
besar sehingga langkah proses produksi dan pemasaran terkait secara kuat sehingga
produksi pertanian sampai ke konsumen secara tepat.

Di tingkat petani, model pengembangan skala usaha kecil dapat dilakukan


melalui model kerjasama antar petani ataupun petani dengan pelaku bisnis lainseperti
contract growing, leasing arrangements, joint venture ataupun melaluikoperasi.

C. KEADAAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN DI INDONESIA

Salah satu kendala dalam pengembangan industri pertanian di Indonesia adalah


kemampuan mengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian
besar komoditas pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan indeks
retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29%
produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentukolahan. Kondisi ini tentu saja
memperkecil nilai tambah yang diperoleh dariekspor produk pertanian, sehingga
pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan industri pertanian di era global
ini.

a. Kendala dalam Industrialisasi Pertanian

Beberapa kendala mendasar menuju industrialisasi pertanian, dipaparkannyameliputi


mahalnya supply input (pupuk, dll) serta belum dianggapnya petanisebagai satu
kesatuan dalam sistem agroindustri ataupun dalam sistem birokrasi.Selain itu, kendala lain
disebutkannya adalah jaringan pemasaran dan aktivitasnilai tambah yang masih lemah,
sistem pertanian yang masih tradisional sertaakses pelaku ke supporting system
(lembaga pemerintah, lembaga swasta, lembaga keuangan dan lembaga
pendidikan/penelitian) dalam sistem agribisnis yang masih lemah.

b. Strategi yang dilakukan untuk menghadapi Industrialisasi Pertanian strategi menuju


industrialisasi pertanian yaitu peningkatan koordinasi antaraDepartemen Pertanian dengan
Departemen Industri dan Perdagangan ataupeningkatan wewenang Departemen
Pertanian untuk melaksanakan program industrialisasi pertanian secara utuh,
peningkatan aktivitas kerjasama dalam kelompok tani untuk meningkatkan aktivitas
nilai tambah, peningkatan kemampuan petani dalam manajemen, teknologi tepat guna dan
kewirausahaan, peningkatan supply chain management dari produsen ke konsumen,
pemetaan potensi pertanian dan klaster agroindustri yang mampu memberikan kompetensi
inti bagi perekonomian di berbagai kota/kabupaten, meningkatkan kerjasama diantara petani
ataupun antara petani dengan pelaku bisnis di sektor agroindustri serta mengembangkan dan
menerapkan berbagai model agroindustri yang dapat dilakukan petani untuk meningkatkan
aktivitas nilai tambah terutama di bidang pemasaran, teknologi prosesing dan manajemen.

Untuk menangani hal tersebut dibutuhkannya :


1. Pemimpin yang kompeten, terpercaya serta peduli dengan kondisipertanian.
2. Program pembangunan terhadap pertanian
3. Melakukan reformasi birokrasi dan pemerintahan yang sejalan denganprinsip
good governance.
4. pengembangan modal sosial berbasis kearifan local yang disesuaikandengan
perkembangan Revolusi Industri 4.0 dalam bidanga pertanian.

5. industri pertaniah idealnya melakukan aliansi stretegis dengan menerapkanstrategi


Penthahelik yang merupakan strategi kolaborasi antara, Academic,Business, Government,
Costumer and Media.
Penerapan startegi akan optimal apabila masing-masing melakukan perandengan
baik dibidangnya masing-masing. Perguruan tinggi mempunyai perandalam mencetak
SDM dan melakukan riset untuk menjawab kebutuhan industribidang pertanian, dan
berorientasi untuk memenuhi kebutuhan industri pertanianyang telah disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah yang ada dalam roadmappengembangan industri yang dibuat oleh
government dan selalu menggandengmedia untuk sosialisasi dan desiminasi hasil riset
tersebut sehingga tersampaikankepada para petani atau Industri bidang pertanian. Strategi ini
akan bermanfaatkarena hasil kolaborasi tersebut dapat menjawab permasalahan dalam
industripertanian

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pembangunan pertanian perlu diarahkan agar terciptanya peningkatan


terhadappendapatan petani , membuka kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan
sertamampu bersaing di pasar global. Maka dari itu Industrialisasi
pertaniandiharapkan dapat mendorong produksi, meningkatkan kesejahteraan
petani,peningkatan informasi dan keahlian untuk oknum-oknum yang terlibat
yangdiharapkan menambah kualitas maupun kuantitas hasil produksi
yangberpengaruh terhadap keberlangsungan Negara. Industri pertanian adalah kegiatanyang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang danmenyediakan
peralatan serta jasa.Adapun kendala-kendala yang dihadapi terhadap Industri
pertaniaandiharapkan ditidaklanjuti dengan perealisasian strategi-strategi yang
dapatmenutupi kelemahan tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Pantjar Simatupang dan Nizwar Syafa'at..2016 NDUSTRIALISASI
BERBASISPERTANIAN SEBAGAI GRAND STRATEGY PEMBANGUNAN
EKONOMINASIONAL. 2016

Anda mungkin juga menyukai