Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KARAKTERISTIK USAHA DI BIDANG PERTANIAN

Disusun oleh :
Kelompok 3

AHMAD RIFA’I 225420140674


BUNGKUS SURYA SURACHMAN 225420140676
MUHAMAD ARI 225420140684
PRAYOGA ARI SANTOSO 225420140687
ZAZILATUL ROHMAH 225420140686

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


NOVI NURHAYATI S.P., MP

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikanya


penyusunan makalah Karakteristik Usaha di Bidang Pertanian. Hanya
dengan karuniaNya penyusunan makalah ini bisa terwujud dan tepat
waktu. Taklupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Novi Nurhayati S.P.,
M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Pertanian.

Dan tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah


mendukung penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima
kasih. Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sepenuhnya sempurna. Maka dari itu kami terbuka terhadap kritik dan
saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar pada tugas berikutnya
bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Pangkalan Bun, 16 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
A. Karakteristik Bisnis Pertanian.............................................................................2
B. Bagaimana peluang bisnis pertanian..................................................................4
C. Tantangan tantangan dalam bisnis pertanian....................................................7
D. Teknologi dan inovasi dalam pertanian..............................................................8
BAB III.................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pertanian merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang
berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuhtumbuhan dan hewan. Pertanian Se
bagai suatu kegiatan atau proses terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan.
Unsur-unsur tersebut antara lain, proses produksi, petani, usaha tani, perusahaan
tani. Namun demikian unsur lain seperti manusia, tumbuhan, dan hewan sertaling
kungan tidak bisa terlepas begitu saja. Oleh karena itu, dalam makalah iniakan
dibahas mengenai karakteristik pertanian, faktor-faktor pengaruh
produksi pertanian, sistem pertanian di Indonesia, klasifikasi pertanian secara umu
m, fenomena sosial budaya petani.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik bisnis pertanian?
2. Bagaimana peluang bisnis pertanian?
3. Apa saja tantangan dalam bisnis pertanian?
4. Apa saja teknolologi inovasi dalam pertanian?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk memahami bagaimana karakteristik bisnis pertanian.
2. Untuk memahami bagaimana peluang bisnis pertanian.
3. Untuk memahami apa saja tantangan dalam bisnis pertanian.
4. Untuk memahami apa saja teknolologi inovasi dalam pertanian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Bisnis Pertanian


Bisnis pertanian semakin diminati dan diakui sebagai salah satu sektor
yang mampu memberikan potensi keuntungan yang besar. Selain menghasilkan
produk yang dibutuhkan oleh banyak orang, bisnis pertanian juga memberikan
dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan
pangan suatu negara.

Untuk meraih kesuksesan dalam bisnis pertanian, perlu dipahami bahwa


karakteristik bisnis ini memiliki keunikan dan tantangan tersendiri. Berikut adalah
beberapa hal yang perlu diketahui untuk menggali potensi dan meraih
keberhasilan di bidang agribisnis.

1. Keberlanjutan dan Keterhubungan dengan Alam

Bisnis pertanian dijalankan dalam ketergantungan langsung dengan alam.


Keberlanjutan menjadi salah satu karakteristik utama yang perlu diperhatikan
dalam mengelola bisnis ini. Para pelaku agribisnis perlu memahami dan
mengaplikasikan praktik-praktik ramah lingkungan untuk menjaga kualitas bumi,
air, dan sumber daya alam lainnya. Dalam menjalankan bisnis pertanian,
keberlanjutan berarti menerapkan sistem pengelolaan yang tidak merusak alam
dan lingkungan sekitar.

2. Kemandirian dan Kreativitas

Salah satu karakteristik unik bisnis pertanian adalah kemandirian. Dalam


mengelola usaha pertanian, diperlukan kreativitas untuk menciptakan solusi-solusi
baru dalam mengatasi tantangan yang mungkin timbul, seperti perubahan iklim,
penyakit tanaman, atau gangguan hama. Pelaku bisnis pertanian juga harus
memiliki kecakapan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara

2
maksimal sekaligus mengembangkan keterampilan baru dengan mengikuti
perkembangan teknologi dan sains pertanian.

3. Pasar dan Pemasaran

Menguasai pasar dan memiliki strategi pemasaran yang efektif adalah


kunci keberhasilan bisnis pertanian. Pelaku agribisnis perlu memahami pasar yang
menjadi target utama, mengetahui isu-isu terkini, dan meningkatkan kualitas
produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, terjun langsung ke pasar
lokal dan berpartisipasi dalam ajang promosi dan pameran pertanian juga dapat
meningkatkan peluang bersaing dengan produsen lainnya.

4. Kemitraan dan Jejaring Bisnis

Pertanian merupakan bisnis yang saling terkait dengan pihak lain, seperti
petani, agen distribusi, dan lembaga keuangan. Membangun kemitraan yang kuat
dan menjalin jejaring bisnis yang luas menjadi karakteristik penting dalam bisnis
pertanian. Dengan menjalin hubungan baik dan saling mendukung, pelaku bisnis
pertanian dapat memperoleh manfaat seperti akses ke pasar yang lebih luas,
kemudahan dalam memperoleh modal usaha, dan berbagi pengetahuan serta
teknologi dengan pihak yang terlibat.

5. novasi dan Adaptasi

Pada era perkembangan teknologi yang cepat, inovasi menjadi


karakteristik penting dalam mengembangkan bisnis pertanian. Pelaku agribisnis
perlu selalu mengikuti perkembangan terkini dan mengadopsi teknologi baru agar
dapat memperoleh hasil yang lebih efisien dan berkualitas. Selain itu, kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sektor pertanian juga menjadi
faktor penentu keberhasilan dalam bisnis ini.

Dalam mencapai kesuksesan di bisnis pertanian, penting untuk memahami dan


memenuhi karakteristik unik yang dimiliki oleh sektor ini. Dengan menggali
potensi dan menghadapi tantangan dengan kreativitas, pelaku bisnis pertanian

3
dapat meraih keberhasilan dan mendorong kemajuan sektor agribisnis secara
menyeluruh.

B. Bagaimana peluang bisnis pertanian


Saat ini sudah semakin banyak masyarakat Indonesia baik di pedesaan
maupun di kota besar yang menjalankan bisnis pertanian khususnya dalam bisnis
tanaman, perkebunan dan peternakan. Daya keanekaragaman hayati yang
melimpah dan tersebar di aneka wilayah Indonesia merupakan potensi usaha
pertanian terhadap perekonomian Indonesia. Dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat, Indonesia memiliki potensi tanah garapan yang sangat luas dan dapat
menyerap tenaga kerja yang mempunyai andil dalam peningkatan pendapatan
nasional (Rofiqi et al., 2018).

1. Tanaman pangan
Tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
mempunyai mutu ekonomi dan nilai tambah yang dapat jauh
dikembangkan karena lebih besar dibandingkan komoditas lain. Dengan
memiliki peran yang strategis, komoditas tanaman dapat berupaya dalam
pemenuhan ketersediaan pangan untuk menaikkan ketentraman para petani
dan memberikan peluang kerja. Dan komoditas tanaman pangan juga
mempunyai nilai jual dengan jenis keragaman komoditas dan memadainya
lahan yang tersedia (Laili dan Diartho, 2018). Sebagai bahan makanan
utama, tanaman pangan sangat dibutuhkan bagi seluruh penduduk
Indonesia. Demi untuk memenuhi kebutuhan utama ketersediaan tanaman
pangan wajib diperhatikan secara berkelanjutan dan mencukupi syarat gizi
(Erviyana, 2014). Seperti yang diketahui jenis tanaman pangan tidak
hanya ada satu melainkan ada banyak jenisnya yang terdiri dari umbi-
umbian, kacang-kacangan dan serelia. Di Indonesia Tanaman pangan yang
paling dibutuhkan sebagai makanan utama adalah dari jenis serelia dan
umbi-umbian. Makanan pokok adalah salah satu bagian untuk menunjang

4
keberhasilan proses pembangunan nasional (Theresia Lete Boro, Maria T.
L Ruma, Siprianus R. Toly, 2020).

Bisnis tanaman pangan mempunyai peluang yang besar dalam


kewirausahaan, karena bahan pangan adalah kebutuhan utama manusia,
oleh karena itu bisnis tanaman pangan pasti akan selalu memiliki
konsumen. Di samping itu produk tanaman pangan juga merupakan bahan
konsumsi utama pangan di Indonesia dan melibatkan tenaga kerja tertinggi
dalam kegiatan produksi. Sedangkan diperhatikan dari sisi usaha tanaman
pangan, kegiatan ekonomi berbasis tanaman pangan adalah kegiatan bisnis
yang tersebar luas dan terbesar di Indonesia (Puspa et al., 2020).
2. Peluang bisnis perkebunan
Salah satu perkebunan ialah tanaman aren. Tanaman aren atau enau
merupakan palma yang penting dan juga tanaman yang sangat berguna
setelah kelapa (Wikipedia, 2021). Tanaman aren bermanfaat untuk
pelestarian tanah dan air, selain itu tanaman aren dapat mudah untuk
menyesuaikan pada berbagai tipe tanah yang diusahakan sebagai
komoditas pertanian. Sebagian besar perkebunan tanaman aren masih
belum menerapkan metode teknologi yang ada, sehingga akan menjadi
dampak yang dimulai dari pendapatan para petani, produktivitas dan
berkembangnya penganekaragaman hasil yang membawa kesempatan
usaha dan peluang kerja untuk banyak orang (Effendi, 2010). Banyak para
petani aren yang membuka peluang usaha dari tanaman aren menjadi gula
cetak dan gula semut.
Masalah utama pengembangan aren adalah karena sarana produksi
yang masih belum memenuhi standar GMP (Good Manufacturing
Practice), masih minimnya konsistensi penerapan standar mutu dan
teknologi yang masih digunakan sederhana (Haryadi, n.d.). Begitu juga
dengan industri rumah tangga dalam menjalankan pembuatan gula aren,
ada tantangan yang harus dihadapi karena para pelaku usaha cukup sulit
menemukan mitra yang bersedia menjadi pengumpul. Dan penjualan gula

5
aren selama ini masih sangat bergantung pada konsumen yang memesan
(Kurniawan, 2015).

3. Prospek bisnis peternakan


Tujuan bisnis peternakan adalah mencari laba dengan menerapkan
asas manajemen pada faktor produksi yang sudah digabungkan secara
optimal. Bisnis peternakan digolongkan terbagi tiga di antaranya
peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil dan peternakan unggas
(Didit Darmawan, Ira Damayanti dan Khasanah, 2018). Sapi potong
adalah salah satu hewan ternak penghasil daging. Peluang sapi potong
lokal masih belum dimanfaatkan secara optimal melewati manajemen
pemeliharaan (Suryana, 2009). Ternak sapi potong sangat berpeluang
besar meraih keuntungan, sebab pertumbuhan dan harganya lebih baik dari
sapi biasa.
Selain menghasilkan daging, bisnis peternakan dapat menghasilkan
sekaligus produk sampingan berupa limbah ternak. Seekor sapi dapat
menghasilkan kotoran 10-15 kg setiap harinya (Balai pengkajian
Teknologi Pertanian, 2012) Limbah kotoran sapi banyak digunakan
sebagai bahan pupuk kandang, dapat juga sebagai bahan bakar dan
menghasilkan biogas yang dapat menghasilkan listrik. Oleh karena itu,
bisnis peternakan juga sangat berpeluang besar di Indonesia.
Ada kunci untuk mencapai kesuksesan dalam beternak sapi potong di
antaranya perlunya informasi pertama sebelum beternak, mencukupi cara
beternak yang baik dan benar, dapat memulai dengan skala usaha kecil,
memulai di waktu yang tepat, dengan mengembangkan bisnis dari
keuntungan yang didapatkan dan mencoba bergabung bersama kelompok
ternak sapi (Fikar dan Ruhyadi, 2010).

6
C. Tantangan tantangan dalam bisnis pertanian
Dibawah ini adalah beberapa contoh beberapa tantangan yang di hadapi oleh para
pelaku bisnis di bidang pertanian di indonesia :

1) Perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi hasil panen
dan produktivitas pertanian. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang
besar bagi petani, terutama jika mereka bergantung sepenuhnya pada hasil panen
untuk menghidupi keluarga mereka.

2) Masalah tanah dan air juga merupakan tantangan dalam bisnis pertanian. Tanah
yang kurang subur atau tercemar dapat mempengaruhi kualitas tanaman dan hasil
panen. Sementara itu, masalah air seperti kekeringan atau banjir dapat
mempengaruhi ketersediaan air untuk tanaman. Oleh karena itu, penting bagi
petani untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses yang memadai ke
sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi makanan dan produk
pertanian.

3) Kurangnya akses ke teknologi dan informasi juga merupakan tantangan dalam


bisnis pertanian. Teknologi modern seperti irigasi otomatis, pemupukan berbasis
data, dan penggunaan drone untuk pemantauan tanaman dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi pertanian. Namun, tidak semua petani memiliki akses
ke teknologi ini. Selain itu, kurangnya informasi tentang pasar dan teknologi juga
dapat menghambat pertumbuhan bisnis pertanian.

4) Masalah pasar dan pemasaran juga merupakan tantangan dalam bisnis pertanian.
Harga komoditas pertanian dapat sangat fluktuatif dan sulit diprediksi. Selain itu,
petani sering menghadapi masalah dalam memasarkan produk mereka dan
menemukan pasar yang tepat. Dalam beberapa kasus, petani bahkan harus
menjual produk mereka dengan harga yang lebih rendah dari biaya produksi,
yang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

5) Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga merupakan tantangan


dalam bisnis pertanian. Seringkali, petani kurang mendapatkan dukungan
finansial dan teknis dari pemerintah, sehingga sulit bagi mereka untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian. Selain itu, masyarakat sering
kurang menghargai pentingnya bisnis pertanian dan kurang mengonsumsi produk
pertanian lokal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan dan harga
produk pertanian, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan bisnis
pertanian.

7
D. Teknologi dan inovasi dalam pertanian
Bisnis pertanian saat ini menghadapi banyak tantangan, seperti yang telah kita bahas
sebelumnya, dan inovasi menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis pertanian. Berikut adalah beberapa
inovasi dalam pertanian yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan
mengatasi tantangan yang dihadapi:

1. Pertanian berbasis data

Pertanian berbasis data adalah penggunaan teknologi informasi dan analisis data
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Dengan memanfaatkan
sensor dan teknologi pemantauan lainnya, petani dapat memantau tanaman mereka
secara real-time dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas
dan hasil panen. Selain itu, data yang dikumpulkan juga dapat digunakan untuk
memprediksi cuaca dan kondisi tanah, sehingga petani dapat menyesuaikan strategi
mereka untuk menghadapi tantangan yang dihadapi.

2. Pertanian vertikal

Pertanian vertikal adalah metode pertanian yang memanfaatkan ruang terbatas


dengan menanam tanaman secara vertikal dalam struktur bertingkat. Metode ini dapat
meningkatkan produktivitas pertanian dalam ruang yang terbatas, sehingga sangat
cocok untuk daerah perkotaan yang memiliki lahan terbatas.

3. Pertanian organik

Pertanian organik adalah metode pertanian yang menghindari penggunaan pupuk


dan pestisida sintetis, dan mengandalkan metode alami untuk meningkatkan
produktivitas tanaman. Pertanian organik juga dapat membantu meningkatkan kualitas
produk pertanian dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

4. Pertanian hidroponik

Pertanian hidroponik adalah metode pertanian tanpa tanah yang menggunakan


air dan nutrisi untuk menumbuhkan tanaman. Metode ini dapat meningkatkan
produktivitas pertanian dalam ruang yang terbatas, dan juga mengurangi penggunaan
air dan pupuk.

5. Pertanian presisi

Pertanian presisi adalah penggunaan teknologi GPS dan sensor untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi ini, petani dapat
menyesuaikan strategi mereka untuk memenuhi kebutuhan tanaman secara spesifik,
seperti penggunaan pupuk dan air yang tepat pada tempat dan waktu yang tepat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi kesimpulan

B. Keritik dan saran


Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya
sehingga penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan
penyampaian materi yang terdapat dalam makalah ini di harapkan kepada
pembaca untuk dapat mengembangkan kembali materi yang di dapat dalam
makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Karakteristik Bisnis Pertanian: Menggali Potensi dan Meraih Keberhasilan di Bidang{'


'}Agribisnis - Tak Terlihat diakses pada Senin, 18 September 2023

(2) Makalah Karakteristik dan Klasifikasi Pertanian | Moh. Fahry Djuraini - Academia.edu

Diakses pada Senin, 18 September 2023

Peluang Bisnis Dalam Sektor Pertanian | kumparan.com diakses pada Senin, 18


September 2023

10

Anda mungkin juga menyukai