Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

PEMBERDAYAAN BUDIDAYA SAYURAN

Disusun oleh :

Kelompok 2 ( XII-IPS 1 )

1. Sandi Husain Mudzaki

2. Ahmad Ubaedillah

3. Dicky Hendrawan

4. Muhammad Wahab Robin

SMA NEGERI 7 KABUPATEN TANGERANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam Rangka memenuhi Tugas Ujian Akhir/Ujian Satuan
Pendidikan (USP) dari Bapak Lasmani M.Pd selaku Guru Sosiologi.
Makalah ini membahas mengenai "Pemberdayaan Budidaya Sayuran", yang
menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sayuran di
Indonesia. Dalam makalah ini, kami mencoba untuk menyajikan informasi yang
bermanfaat mengenai faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pemberdayaan Budidaya
Sayuran, strategi pemberdayaan budidaya sayuran yang dapat dilakukan, serta manfaat
yang didapatkan dari pemberdayaan budidaya sayuran bagi petani dan masyarakat sekitar.
Kami menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan makalah ini.
Kami mengucapkan TerimaKasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. .

Tangerang, 19 Febuari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………….,……………….,…………...............................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................
C. TUJUAN MAKALAH...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
A. KONSUMSI SAYURAN DI INDONESIA.........................................................
B. FAKTOR KENDALA DALAM PEMBERDAYAAN BUDIDAYA SAYURAN.....
C. STRATEGI PEMBERDAYAAN BUDIDAYA SAYURAN..................................
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................
A. PENERAPAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BUDIDAYA SAYURAN..........
B. MANFAAT PEMBERDAYAAN BUDIDAYA SAYURAN................................
BAB IV PENUTUP................................................................................................
A. KESIMPULAN...............................................................................................
B. SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ ..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Agraris yang mayoritas penduduknya


bermatapencaharian sebagai petani. Namun, sektor pertanian masih banyak mengalami
kendala, termasuk dalam budidaya sayuran. Padahal, konsumsi sayuran yang cukup penting
bagi kesehatan masyarakat. Sayuran juga menjadi bahan baku makanan yang penting dan
mempengaruhi pangan nasional.

Pemberdayaan budidaya sayuran masih menjadi tantangan bagi petani di Indonesia.


Berbagai faktor seperti minimnya pengetahuan petani, lahan yang terbatas, serta adanya
serangan hama dan penyakit menjadi kendala dalam upaya meningkatkan produksi sayuran.

Oleh karena itu, pemberdayaan budidaya sayuran perlu dilakukan agar petani dapat
meningkatkan produktivitas dan menghasilkan sayuran yang berkualitas.

Pentingnya Pemberdayaan Budidaya Sayuran

Pemberdayaan budidaya sayuran memiliki banyak manfaat, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat sekitar


Pemberdayaan budidaya sayuran akan meningkatkan kualitas hidup petani dan
masyarakat sekitar. Petani akan memiliki penghasilan yang lebih baik sehingga dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain itu, masyarakat sekitar akan memperoleh pasokan sayuran yang
cukup dan berkualitas.

2. Menunjang ketahanan pangan nasional


Pemberdayaan budidaya sayuran juga dapat menunjang ketahanan pangan nasional.
Dengan meningkatkan produksi sayuran, maka pasokan sayuran di pasar akan cukup sehingga
harga sayuran akan stabil dan terjangkau oleh masyarakat. Hal ini akan mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap impor sayuran dari luar negeri.

3. Meningkatkan nilai tambah produk


Pemberdayaan budidaya sayuran dapat meningkatkan nilai tambah produk. Dengan
penggunaan teknologi yang tepat, sayuran yang dihasilkan akan lebih bermutu dan memiliki
nilai jual yang lebih tinggi. Selain itu, pemanfaatan lahan yang optimal juga dapat meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Apa faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pemberdayaan budidaya sayuran di


Indonesia?
2. Bagaimana strategi pemberdayaan budidaya sayuran yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas sayuran di Indonesia?
3. Apa manfaat yang didapatkan dari pemberdayaan budidaya sayuran bagi petani dan
masyarakat sekitar?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pemberdayaan
budidaya sayuran, strategi yang dapat dilakukan, serta manfaat yang dapat diperoleh dari
pemberdayaan budidaya sayuran bagi petani dan masyarakat sekitar.

Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi petani, praktisi pertanian,
serta pihak-pihak terkait dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas sayuran di
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumsi Sayuran di Indonesia

Sayuran merupakan salah satu komponen penting dalam pola makan yang sehat.
Konsumsi sayuran yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah
berbagai penyakit. Meskipun penting, konsumsi sayuran di Indonesia masih rendah.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, hanya 9,9% penduduk Indonesia yang
memenuhi standar konsumsi sayuran minimum yaitu 400 gram per hari. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia.

B. Faktor-faktor Kendala dalam Pemberdayaan Budidaya Sayuran

Pemberdayaan budidaya sayuran tidak terlepas dari berbagai faktor yang menjadi kendala.
Beberapa faktor tersebut antara lain:

Kurangnya pengetahuan petani mengenai teknik budidaya sayuran yang baik dan benar,
Lahan yang terbatas dan kurang subur, Adanya serangan hama dan penyakit yang dapat
merusak tanaman, Kurangnya dukungan dan fasilitas dari pemerintah maupun pihak swasta,
Harga jual yang tidak menguntungkan petani.
C. Strategi Pemberdayaan Budidaya Sayuran

Untuk mengatasi faktor-faktor kendala dalam pemberdayaan budidaya sayuran,


diperlukan strategi yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pelatihan dan penyuluhan

Pelatihan dan penyuluhan perlu dilakukan agar petani memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai dalam budidaya sayuran. Pelatihan dan penyuluhan dapat
dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan teknis, penyuluhan lapangan, dan
bimbingan teknis.

2. Pemilihan varietas unggul

Pemilihan varietas unggul merupakan salah satu strategi pemberdayaan budidaya


sayuran yang penting. Dengan memilih varietas unggul, maka petani akan memperoleh bibit
yang berkualitas sehingga produktivitas sayuran akan meningkat.

3. Pemanfaatan teknologi

Pemanfaatan teknologi seperti penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati dapat
meningkatkan produktivitas tanaman sayuran. Selain itu, penggunaan teknologi pertanian
modern seperti hidroponik juga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman
sayuran.
Bab III
PEMBAHASAN

A. Penerapan Strategi Pemberdayaan Budidaya Sayuran

Penerapan strategi pemberdayaan budidaya sayuran telah dilakukan di berbagai daerah di


Indonesia. Beberapa contoh penerapan strategi tersebut antara lain:

Program Kampung Sayur di Jakarta, yang memberikan pelatihan dan bantuan kepada warga
untuk memanfaatkan lahan pekarangan menjadi lahan budidaya sayuran.
Pembangunan sentra-sentra agribisnis sayuran di berbagai daerah, seperti di Kota Batu,
Malang, dan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Penerapan teknologi vertikultur dan hidroponik di lahan-lahan terbatas di perkotaan.

Dampak Pemberdayaan Budidaya Sayuran


Pemberdayaan budidaya sayuran memiliki dampak positif yang signifikan, antara lain:

1.Meningkatkan kesejahteraan petani, karena peningkatan produksi dan harga jual yang
menguntungkan.
2. Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sayuran di masyarakat, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.
3. Meningkatkan ketahanan pangan nasional, karena dapat mengurangi ketergantungan
terhadap impor sayuran.
4. Meningkatkan produktivitas lahan yang terbatas, karena teknologi vertikultur dan
hidroponik dapat memanfaatkan lahan secara lebih efektif.

Tantangan dalam Pemberdayaan Budidaya Sayuran


Meskipun pemberdayaan budidaya sayuran memiliki dampak positif yang signifikan, tetap
terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

1. Keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia dalam pelaksanaan program


pemberdayaan.
2. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan
atau lahan kosong sebagai lahan budidaya sayuran.
3. Kurangnya infrastruktur dan fasilitas pendukung, seperti jalan yang memadai dan sarana
irigasi yang baik.
4. Kebijakan dan regulasi yang kurang mendukung, seperti peraturan impor yang masih terlalu
longgar dan kurangnya insentif bagi petani yang melakukan pemberdayaan budidaya sayuran.

B. Manfaat Pemberdayaan Budidaya Sayuran.

Pemberdayaan budidaya sayuran dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dan
masyarakat sekitar, antara lain:

1. Meningkatkan pendapatan petani: Budidaya sayuran yang berhasil dapat meningkatkan


pendapatan petani dan mengurangi ketergantungan pada hasil panen musiman atau komoditas
lainnya.

2. Menambah pasokan makanan sehat: Dengan adanya budidaya sayuran, masyarakat sekitar
dapat memiliki akses ke sumber makanan yang lebih sehat dan bergizi, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan mereka.

3. Mengurangi biaya transportasi: Dengan memiliki lahan pertanian di dekat lokasi,


masyarakat sekitar dapat mengurangi biaya transportasi dalam membeli sayuran, karena
mereka dapat memperoleh sayuran segar dari petani lokal.

4. Meningkatkan kemandirian pangan: Budidaya sayuran dapat membantu masyarakat sekitar


untuk menjadi lebih mandiri dalam memproduksi makanan mereka sendiri dan mengurangi
ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

5. Meningkatkan kesadaran lingkungan: Budidaya sayuran organik yang berkelanjutan dapat


meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan
alam sekitar.

6. Meningkatkan kerja sama: Budidaya sayuran dapat memperkuat kerja sama antara petani
dan masyarakat sekitar, yang dapat menciptakan hubungan yang lebih positif antara mereka
dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberdayaan budidaya sayuran merupakan upaya untuk meningkatkan produksi dan
konsumsi sayuran, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Berbagai strategi telah dilakukan
untuk mengatasi faktor-faktor kendala dalam pemberdayaan budidaya sayuran. Meskipun
demikian, tetap terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi agar pemberdayaan budidaya
sayuran dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan pemberdayaan budidaya
sayuran antara lain:
Peningkatan dukungan dan fasilitas dari pemerintah dan pihak swasta dalam bentuk
subsidi, peralatan, dan pengembangan pasar.
Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan budidaya
sayuran melalui penyediaan informasi yang mudah diakses dan sosialisasi yang tepat.
Perbaikan infrastruktur dan regulasi yang mendukung, seperti pembangunan jalan dan sarana
irigasi yang baik serta peningkatan pengawasan impor sayuran.

Daftar Pustaka

[1] .Kementerian Kesehatan Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Indonesia.
[2] Purwanto, B. (2017). Pemberdayaan Petani Sayuran di Kampung Sayur Jakarta. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 23(1), 1-6.
[3] Susilo, A. (2018). Peningkatan Produkt

Anda mungkin juga menyukai