Disusun oleh:
Muhira
21130025
Dosen pembimbing:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, hidayah, dankarunianya
kami dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah Dasar Fisiologi Ternak mengenai
“Usaha Tani Semangka.” Makalah ini disusun dengan sebenar-benarnya sehingga
menjadi karya tulis yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Adapun kami selaku
pelaksana tugas ini mengucapkan terima kasih kepadapihak-pihak yang telah terlibat
dalam pembuatannya baik Bapak DR. Ir. M. NASIR ISMAIL, M. Si serta rekan
sekalian. Karena mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.
MUHIRA
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A . Latar Belakang ...............................................................................................1
B . Rumusan Masalah...........................................................................................3
C . Tujuan Penulisan ............................................................................................3
D . Mamfaat..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................4
A . Pengertian Semangka.....................................................................................4
a . Klasifikasi Semangka...............................................................................4
b . Manfaat Buah Semangka..........................................................................4
c . Manfaat dan Kandungan Gizi Kulit/Pulp Buah Semangka .....................4
d . Morfologi Semangka................................................................................5
e . Syarat Tumbuh Semangka........................................................................6
B . Pedoman Budidaya.......................................................................................7
a . Pembibita..................................................................................................7
b . Teknik Penanaman...................................................................................9
c . Penyakit...................................................................................................10
d . Cara Panen...............................................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................13
A . Kesimpulan ................................................................................................13
B . Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
ton. Banyak varietas unggul yang dikembangkan oleh petani di Indonesia, tetapi
umumnya benih semangka masih diimpor dari luar negeri, seperti Jepang, Taiwan
dan Eropa. Semangka utamanya dikonsumsi dalam keadaan segar sehingga harus
segera dipasarkan setelah dipanen. Selain itu, tanaman ini memerlukan input
tinggi dalam teknik budidayanya. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah
yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang,
serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca/iklim, serta teknis budidaya
petani (Diyansyah, 2013).
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil tanaman semangka yaitu dengan
teknik budidaya yang tepat yaitu salah satunya dengan cara melakukan
pemupukan yang sesuai untuk tanaman semangka sehingga dapat memaksimalkan
produksi. Pemupukan dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara bagi tanaman, sehingga dapat memberikan hasil yang tinggi (Raja, 2012).
Diantara berbagai hara tanaman,nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K)
merupakan unsur hara makro yang sama makro yang sangat penting bagi tanaman
tetapi jumlahnya sedikit dalam tanah dan sebagian besar terdapat dalam bentuk
yang tidak tersedia bagi tanaman (Lingga dan Marsono, 2008).
Oleh karena itu perlu di cari sumber pupuk organik yang potensial dalam
menyediakan unsur hara N, P dan K. Salah satu sumber pupuk organik yang
potensial dalam menyediakan unsur hara N, P dan K adalah pupuk Trichokompos,
pupuk Trichokompos ialah sejenis pupuk organik yang beraal dari kotoran hewan
dan memiliki kandungan hara yang tinggi terutama unsur hara nitrogen
( Musnawar (2004)
5
kandang ayam saja unsur hara yang dihasilkan belum mampu memenuhi
kebutuhan tanaman dan pemberian kompos dengan bioaktivator Trichoderma sp
dapat meningkatkan kesuburan tanah untuk menunjang pertumbuhan dan produksi
tanaman. Mikroorganisme sangat diperlukan dalam proses pengomposan karena
dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik sehingga dapat diserap
oleh tanaman serta kesuburan tanah dapat terjaga (Murbandono, 2005).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Apakahpengaruhpemberianpupuktrichokompos terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman semangka (Citrullus vulgaris) ?2.Apa jenis pupuk trichokompos yang
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka (Citrullus vulgaris) ?
C. Tujuan
1.Mengetahui pengaruh pemberian pupuk
2.trichokompos terhadap pertumbuhan hasil
3.tanamansemangka (Citrullus vulgaris).Untuk menentukan jenis pupuk
trichokompos yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka
(Citrullus vulgaris).
D. Manfaat
1.Dapat menambah pengetahuan kepada
pembaca tentang pemanfaatan pupuk organik
kotoran hewan sebagai pupuk trichokompos.
2.Dapat mengetahui dengan perlakuan yang
terbaik pada pemberian pupuk trichokompos
terhadap pertumbuhan dan hasil pada tanaman
semangka(Citrullus vulgar)
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Semangka
1. Klasifikasi Semangka
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris) adalah tanaman yang berasal dari
Afrika. Tanaman ini mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak
mengherankan bila konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan
dunia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labulabuan (Cucurbitaceae) dan
memiliki sekitar 750 jenis.
Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang hidupnya merambat dan
memiliki anekaragam jenis seperti semangka merah, semangka kuning, semangka
biji dan semangka non biji.
2. Manfaat Buah Semangka
Buah semangka adalah salah satu buah yang bebas lemak karena kadar gula
yang terkandung dalam buah semangka juga terbatas namun memiliki air yang
berlimpah. Kandungan air dan zat kalium yang terkandung dalam buah semangka
serta antioksidan dan vitamin C, provitamin A.Buah semangka mengandung zat
sitrullin dan karotenoid yangmemiliki kandungan likopen yang berfungsi sebagai
antioksidan sebagai penangkal radikal bebas.
Kulit/pulp buah semangka juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, dan
klorofil. Vitamin - vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi
vitamin A, vitamin B2 , vitamin B6, vitamin E, dan vitamin C. Kandungan
vitamin E, vitamin C, dan protein yang cukup banyak pada kulit buah semangka
dapat digunakan untuk perawatan kesehatan maupun kecantikan
7
Gambar II.1. Buah Semangka 9
4. Morfologi Semangka
Tanaman semangka merupakan tanaman semusim, tumbuh merambat
hingga mencapai panjang 3-5 meter.17 Batangnya lunak, bersegi, berambut dan
panjangnya mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai, helaian
daunnya lebar dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun
sekitar 3-25 cm dengan lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan
pemukaan bawahnya berambut rapat pada tulangnya.
8
Semangka memiliki bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm, diameter
15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Menurut bentuknya
buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan lonjong bahkan sekarang
ada yang berbentuk kotak.
Semangka mempunyai kulit buah yang tebal, berdaging dan licin. Daging
kulit semangka ini disebut dengan albedo. Warna albedo semangka putih. Bagian
kulit semangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit semangka kaya akan zat sitrulin.
Warna kulit buah bermacam-macam, seperti hijau tua, kuning agak putih,
atau hijau muda bergaris putih. Daging buahnya renyah, mengandung banyak air
dan cerah.ïa manis dan sebagian besar berwarna merah, walaupun ada yang
berwarna jingga dan kuning. Bentuk biji pipih memanjang berwarna hitam, putih,
kuning atau cokelat kemerahan bahkan ada semangka tanpa biji (Seedeless).
a. Iklim
Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman semangka adalah 100 sampai
300 meter di atas permukaan laut. Namun demikian pada ketinggian kurang dari
100 meter atau ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut pun masih
dapat ditanam semangka. Apabila suhu udara di sekitar tanaman senantiasa tinggi
dan kering, maka air diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air ini
9
mutlak, terutama pada masa awal pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang
dibutuhkannya hanya 40 sampai 50 mm per bulan. Bila hujan terlalu lebat dan
lahan sampai tergenang, pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
b. Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami semangka adalah tanah yang sarang
(porous) hingga mudah membuang kelebihan air. Tetapi tanah yang terlalu mudah
membuang air kurang baik pula untuk ditanami semangka, karena tanah demikian
akan membutuhkan frekuensi penyiraman yang lebih sering hingga menambahkan
tenaga untuk melakukan kegiatan penyiraman. Sebaliknya, tanah yang terlalu
padat ataupun menyerap dan menyimpan air sama sekali tidak cocok untuk
ditanami tanaman semangka, karena sistem perakaran semangka tidak tahan
terhadap genangan air dan mudah busuk kemudian tanaman akan mati.
B. Pedoman Budidaya
1. Pembibitan
a) Persyaratan Benih
b) Penyiapan Benih
Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih
disiapkan alat bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa
direnggangkan biji tersebut sulit untuk berkecambah, alat bantu tersebut
berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk segitiga panjang berukuran
kecil dan disediakan tempat kecil yang mempunyai permukaan lebar. Jenis
Haploid dengan mudah disemai karena bijinya tidak keras sehingga mudah
membelah pada waktu berkecambah.
10
c) Teknik Penyemaian Benih
d) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
e) Pemindahan Bibit
11
2. Teknik Penanaman
a) Penentuan Pola Tanaman
c) Cara Penanaman
12
Urutan penanaman adalah sebagai berikut:
a) Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
b) Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang yang
sudahdisiapkan
c) Celah-celah lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan
d) Lubang tanaman yang tersisa ditutup dengan tanah dan disiram sedikit air
agarmedia bibit menyatu dengan tanah disekeliling dapat bersatu tanpa
tersisa.
3. Penyakit
1) Layu Fusarium
2) Bercak daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang.
Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya
menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai
halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: (1) secara non kimiawi seperti
pada penyakit layu fusarium; (2) tanaman disemprot dengan fungisida yang
terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan
dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp
dosis 1-1,5 gram/liter.
13
3) Antraknosa
4) Busuk semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna
coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di
dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis
1-2 cc/liter air.
5) Busuk buah
6) Karat daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun
tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk,
tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama
seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga
tanaman yang terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pada tanaman
sehat.
4. Cara panen
Dalam pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat
cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering permukaan
14
kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para
pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
5. Pasca Panen
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik
mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu
buah dan harga jualnya. Mutu buah dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang
tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma dan penampakan daging buah,
dengan kadar air yang sempurna.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
E. 2009. Uji Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dan Berbagi Jenis Mulsa Terhadap
Kopi Arabika Pada Beberapa Takaran Pupuk Kandang Kotoran Ayam. Jurnal
bibit kopi Arabika(Coffee Arabika Var. Kartika 1). Skripsi. Fakultas Pertanian
17