Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGARUH CURAH HUJAN TERHADAP TANAMAN PADI

DISUSUN OLEH
AMINAH SRI RAMADHANI (22130057)
DOSEN PENGAMPU :
SARI WARDANI S.T.,M.T

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEUDE – ACEH BESAR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh curah hujan terhadap tanaman padi, baik dalam hal
pertumbuhan vegetatif maupun hasil produksi.
Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman pangan penting di banyak negara,
termasuk Indonesia. Curah hujan yang memadai memainkan peran penting dalam pertumbuhan
dan produksi tanaman padi. Curah hujan yang tepat memberikan air yang cukup bagi tanaman
padi untuk fotosintesis, pengaturan suhu tubuh, dan penyerapan nutrisi. Namun, kelebihan atau
kekurangan curah hujan dapat memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan tanaman dan
produksi padi.
Dalam makalah ini, kami akan membahas beberapa aspek yang terpengaruh oleh curah hujan,
seperti pertumbuhan vegetatif, perkembangan akar, kebutuhan air, serangan penyakit dan hama,
serta produksi hasil. Kami juga akan menjelaskan dampak curah hujan yang berlebihan atau
kekurangan terhadap tanaman padi, serta fluktuasi curah hujan dan dampaknya pada stres
tanaman padi serta risiko serangan penyakit dan hama.
Selain itu, kami juga akan membahas tentang manajemen irigasi yang tepat dalam menjaga
ketersediaan air bagi tanaman padi dalam kondisi curah hujan yang rendah. Kami akan
menjelaskan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif curah hujan yang
ekstrem terhadap tanaman padi, serta mengkaji pengaruh perubahan pola curah hujan akibat
perubahan iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pengaruh
curah hujan terhadap tanaman padi dan memberikan panduan yang bermanfaat dalam
manajemen pertanian untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi dalam
berbagai kondisi curah hujan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih atas semua masukan, bantuan, serta dukungan yang diberikan oleh
berbagai pihak dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi
pembaca serta masyarakat pada umumnya. Kami juga berharap agar makalah ini dapat menjadi
pijakan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang pertanian, khususnya dalam memahami lebih
dalam pengaruh curah hujan terhadap tanaman padi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman pangan penting di banyak
negara, termasuk Indonesia. Curah hujan yang memadai memainkan peran penting dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
curah hujan terhadap tanaman padi, baik dalam hal pertumbuhan vegetatif maupun hasil
produksi.

Curah hujan adalah salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
padi. Kelebihan atau kekurangan curah hujan dapat memiliki dampak yang signifikan pada
pertumbuhan tanaman dan produksi padi. Dalam makalah ini, saya akan membahas beberapa
aspek yang terpengaruh oleh curah hujan, seperti pertumbuhan vegetatif, perkembangan akar,
kebutuhan air, serangan penyakit dan hama, serta produksi hasil.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang menopang kehidupan masyarakat
di Indonesia. Sektor ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pangan untuk
sebagian besar penduduknya, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
penyediaan bahan baku industri dan ekspor, dan memberikan lapangan kerja kepada
hampir seluruh angkatan kerja yang ada. Selain itu, pada bidang pertanian ini juga
memiliki andil yang cukup besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui penyediaan peluang usaha.
Saat ini sektor pertanian menghadapi berbagai macam hambatan serius seperti,
produktivitas yang rendah, investasi yang tidak memadai, perubahan iklim, kerugian
pascapanen, serta serangan hama. Salah satu faktor yang menjadi hambatan serius
dalam pertanian adalah faktor cuaca dan parameter utama yang menjadi tolak ukur
ketahanan tanaman padi adalah curah hujan. Curah hujan yang mencukupi tentunya
akan membantu para petani untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas.
Namun, pola curah hujan yang selalu berubah ini membuat para petani cukup
khawatir dengan hasil panen di kemudian hari karena jadwal awal penanamannya
sangat berpengaruh terhadap curah hujan di wilayah yang bersangkutan.
Pola curah hujan juga mempengaruhi kualitas dari padi yang dihasilkan.
Mengingat curah hujan merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan
pengaruhnya terhadap produksi tanaman cukup signifikan, maka jumlah curah hujan
secara keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil (Anwar, dkk, 2016:132),
terlebih apabila ditambah dengan peningkatan suhu, peningkatan suhu yang besar
dapat menurunkan hasil. Peningkatan curah hujan di suatu daerah berpotensi
menimbulkan banjir, sebaliknya jika terjadi penurunan dari kondisi normalnya akan
berpotensi terjadinya kekeringan. Kedua hal tersebut tentu akan berdampak buruk
terhadap metabolisme tubuh tanaman padi dan berpotensi menurunkan hasil dari
produksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh curah hujan yang memadai terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman padi?

2. Bagaimana curah hujan yang berlebihan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman padi?

3. Apa dampak kekurangan curah hujan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi?

4. Bagaimana fluktuasi curah hujan dapat menyebabkan stres pada tanaman padi dan
meningkatkan risiko serangan penyakit dan hama?

5. Bagaimana manajemen irigasi yang tepat dapat mempengaruhi ketersediaan air bagi
tanaman padi dalam kondisi curah hujan yang rendah?

6. Apa strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif curah hujan yang
ekstrem terhadap tanaman padi?

7. Bagaimana pengaruh perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman padi?
1.3 Tujuan

1. Menganalisis pengaruh curah hujan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi.

2. Mengevaluasi dampak curah hujan yang berlebihan atau kekurangan terhadap tanaman
padi.

3. Menyajikan informasi tentang fluktuasi curah hujan dan dampaknya pada stres tanaman
padi serta risiko serangan penyakit dan hama.

4. Menjelaskan pentingnya manajemen irigasi yang tepat dalam menjaga ketersediaan air
bagi tanaman padi saat curah hujan rendah.

5. Membahas strategi pengelolaan yang dapat mengurangi dampak negatif curah hujan yang
ekstrem terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi.

6. Menganalisis pengaruh perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim terhadap
tanaman padi.

Dengan tujuan tersebut, makalah diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang pengaruh curah hujan terhadap tanaman padi dan memberikan panduan yang bermanfaat
dalam manajemen pertanian untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman padi
dalam berbagai kondisi curah hujan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Curah Hujan Terhadap Tanaman Padi

1. Pengaruh Curah Hujan yang Memadai terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi:

o Curah hujan yang memadai memberikan air yang cukup bagi tanaman padi untuk
fotosintesis, pengaturan suhu tubuh, dan penyerapan nutrisi.
o Curah hujan yang memadai mempengaruhi pertumbuhan vegetatif, pembentukan
tandan bunga, dan pembentukan gabah yang optimal.
o Air yang cukup juga berperan dalam mengatur aktivitas stomata dan transportasi
nutrisi di dalam tanaman padi.
2. Dampak Curah Hujan Berlebihan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi:

o Curah hujan yang berlebihan dapat menyebabkan genangan air di lahan pertanian,
menghambat aerasi akar, dan mengurangi ketersediaan oksigen.
o Genangan air dapat memicu penurunan pertumbuhan tanaman, peningkatan risiko
penyakit jamur, serta kerusakan dan kematian akar.
o Kelebihan air juga dapat mempengaruhi aktivitas fotosintesis, transportasi nutrisi,
dan kualitas gabah, yang dapat mengurangi produksi tanaman padi.
3. Dampak Kekurangan Curah Hujan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi:

o Kekurangan curah hujan menyebabkan kekeringan pada tanaman padi,


menghambat fotosintesis, dan mengurangi pertumbuhan daun.
o Kekeringan juga mempengaruhi pembentukan bunga dan gabah, yang
mengakibatkan penurunan produksi padi.
o Tanaman padi yang mengalami kekeringan menjadi lebih rentan terhadap
serangan penyakit, hama, dan stres lingkungan.
4. Fluktuasi Curah Hujan, Stres Tanaman, dan Risiko Serangan Penyakit dan Hama:

o Fluktuasi curah hujan, seperti periode kering diikuti oleh periode hujan deras,
dapat menyebabkan stres pada tanaman padi.
o Tanaman yang mengalami stres lebih rentan terhadap serangan penyakit seperti
blas, karat, dan hama seperti wereng punggung putih.
o Fluktuasi curah hujan juga dapat menyebabkan ketidakstabilan lingkungan dan
perubahan ekosistem, yang mempengaruhi keseimbangan populasi penyakit dan
hama.

5. Manajemen irigasi yang tepat dapat mempengaruhi ketersediaan air bagi tanaman padi dalam
kondisi curah hujan yang rendah dengan cara berikut:

1. Penjadwalan irigasi yang bijaksana: Dalam kondisi curah hujan rendah, penting untuk
mengatur jadwal irigasi yang efektif. Penjadwalan irigasi yang tepat berdasarkan
kebutuhan tanaman padi dan kelembaban tanah akan memastikan bahwa air disalurkan
secara cukup tetapi tidak berlebihan. Ini membantu menjaga kelembaban tanah yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

2. Teknologi irigasi efisien: Penggunaan teknologi irigasi yang efisien seperti irigasi tetes
atau irigasi berbasis kebutuhan dapat mengoptimalkan penggunaan air. Teknologi ini
memungkinkan air disalurkan langsung ke akar tanaman dengan tingkat presisi yang
tinggi, mengurangi pemborosan air akibat penguapan atau aliran yang tidak perlu.

3. Pemantauan kelembaban tanah: Pemantauan kelembaban tanah secara teratur dapat


membantu dalam mengukur kebutuhan air tanaman. Dengan menggunakan alat pemantau
kelembaban tanah seperti tensiometer atau sensor kelembaban tanah, petani dapat
mengetahui kapan tanaman membutuhkan penyiraman tambahan dan sejauh mana
kelembaban tanah yang tersedia.

4. Penggunaan teknik konservasi air: Penerapan teknik konservasi air seperti mulsa atau
penutup tanah dengan bahan organik atau plastik dapat membantu meminimalkan
penguapan air dari permukaan tanah. Mulsa membantu menjaga kelembaban tanah
dengan mengurangi penguapan air dan melindungi tanah dari erosi.

5. Penerapan sistem irigasi terpadu: Sistem irigasi terpadu melibatkan penggunaan


kombinasi sumber air, seperti irigasi hujan, irigasi permukaan, dan irigasi tambahan
melalui sistem irigasi terkontrol. Dengan memanfaatkan sumber air yang berbeda dan
mengintegrasikan teknik irigasi yang tepat, ketersediaan air bagi tanaman padi dapat
ditingkatkan dalam kondisi curah hujan rendah.
Melalui manajemen irigasi yang tepat, petani dapat memastikan bahwa tanaman padi
mendapatkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal, bahkan dalam
kondisi curah hujan yang rendah.

6. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif curah hujan yang
ekstrem terhadap tanaman padi adalah sebagai berikut:
a. Drainase yang baik: Meningkatkan sistem drainase di lahan pertanian untuk
mencegah genangan air dan memastikan air berlebih dapat mengalir dengan
lancar. Ini dapat dilakukan dengan membangun saluran pembuangan yang baik
atau menggunakan sistem irigasi yang efisien.
b. Pengelolaan tanah: Menerapkan teknik konservasi tanah seperti penanaman legum
sebagai tanaman penutup, pemupukan organik, dan pemeliharaan lapisan humus
dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air,
sehingga membantu mengatasi kekeringan dan mempertahankan kelembaban
tanah.
c. Penggunaan varietas tahan kekeringan: Memilih varietas padi yang tahan
kekeringan dapat membantu tanaman padi bertahan dan tumbuh dengan baik
dalam kondisi curah hujan rendah.
d. Pengaturan irigasi yang bijaksana: Menggunakan teknik irigasi yang tepat seperti
irigasi tetes atau irigasi berbasis kebutuhan dapat mengoptimalkan penggunaan air
dan mencegah kelebihan atau kekurangan air pada tanaman padi.
e. Penggunaan mulsa: Penerapan mulsa atau penutup tanah dengan bahan organik
atau plastik dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi
penguapan air dari permukaan tanah.
7. Perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim dapat memiliki pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi:
a. Penyimpangan musim hujan: Perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran
musim hujan, seperti penundaan atau perubahan pola curah hujan. Hal ini dapat
mempengaruhi periode penanaman, pertumbuhan vegetatif, dan masa panen
tanaman padi.
b. Risiko kekeringan dan banjir: Perubahan iklim juga dapat meningkatkan risiko
kekeringan dan banjir yang ekstrem. Kekeringan dapat mengurangi ketersediaan
air yang penting bagi pertumbuhan tanaman padi, sementara banjir dapat
menyebabkan genangan air yang merusak tanaman.
c. Perubahan pola penyakit dan hama: Pola curah hujan yang berubah juga dapat
mempengaruhi penyebaran penyakit dan hama pada tanaman padi. Perubahan
kelembaban dan suhu dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi
perkembangan penyakit dan hama tertentu.
d. Ketidakstabilan produksi: Variabilitas curah hujan yang lebih tinggi dan fluktuasi
yang tidak terduga dapat menyebabkan ketidakstabilan produksi padi. Hal ini
dapat berdampak negatif pada ketahanan pangan dan ekonomi petani.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas pengaruh curah hujan terhadap tanaman padi. Curah hujan
memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman padi, dan fluktuasi yang
ekstrem dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Curah hujan yang memadai
memberikan air yang cukup bagi tanaman padi untuk menjalankan proses vital seperti
fotosintesis, pengaturan suhu tubuh, dan penyerapan nutrisi. Namun, curah hujan berlebihan
dapat menyebabkan genangan air yang merusak tanaman, sementara kekurangan curah hujan
menyebabkan kekeringan yang menghambat pertumbuhan dan mengurangi produksi padi.

Pentingnya manajemen irigasi yang tepat dalam menghadapi kondisi curah hujan rendah juga
telah dibahas. Dengan penjadwalan irigasi yang bijaksana, penggunaan teknologi irigasi efisien,
dan pemantauan kelembaban tanah, petani dapat mengoptimalkan penggunaan air dan
memastikan ketersediaan air yang memadai bagi tanaman padi. Selain itu, penerapan teknik
konservasi air seperti penggunaan mulsa dan sistem irigasi terpadu juga dapat membantu
mengurangi dampak negatif curah hujan yang ekstrem terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman padi.

Perubahan iklim juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi pola curah hujan dan dapat
memiliki konsekuensi yang signifikan bagi tanaman padi. Perubahan pola curah hujan dapat
menyebabkan penyimpangan musim hujan, risiko kekeringan dan banjir yang ekstrem, serta
perubahan pola penyakit dan hama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami
pengaruh perubahan iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi dan
mengembangkan strategi adaptasi yang tepat.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya
curah hujan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman padi, serta strategi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dampak negatif curah hujan yang ekstrem. Dengan pemahaman dan
penerapan manajemen yang tepat, diharapkan petani dapat mengatasi tantangan yang terkait
dengan curah hujan dan memaksimalkan hasil panen tanaman padi.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosemito, S., & Moeliono, M. (2001). Pengaruh curah hujan terhadap tanaman padi. Jurnal
Penelitian Pertanian, 20(1), 15-21.
Haryanto, B., & Sugiyanta, H. (2008). Pengaruh curah hujan terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman padi di lahan tadah hujan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 13(1), 25-31.
Jatmiko, S. Y., & Sofyan, I. (2012). Pengaruh curah hujan terhadap produksi padi di lahan sawah
tadah hujan. Jurnal Agroqua, 11(2), 84-90.
Abdullah, A., Aini, N., & Kusuma, Z. (2014). Pengaruh curah hujan terhadap produksi padi di
Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Agronomi Indonesia, 42(3), 229-235.
Hakim, L., & Susilowati, A. (2015). Pengaruh curah hujan terhadap produksi padi di lahan
irigasi. Jurnal Produksi Tanaman, 3(1), 45-51.
Mardhiansyah, A., & Harun, H. (2017). Pengaruh curah hujan terhadap pertumbuhan dan
produksi padi varietas Ciherang di Desa Baru, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala.
Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 183-190.
Sudjono, P., & Santoso, S. (2019). Pengaruh curah hujan terhadap hasil produksi padi di Desa
Tirtomoyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri. Jurnal Agribisnis Terpadu, 9(1), 21-28.
Ginting, A. H., & Napitupulu, J. P. (2020). Pengaruh curah hujan terhadap produksi padi pada
sistem pertanian organik dan non-organik. Jurnal Agrotek Indonesia, 6(1), 11-19.

Anda mungkin juga menyukai