Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR ILMU MANAJEMEN

MANAJEMEN AGRIBISNIS

NAMA : RENDY JOHNY MALU


NIM : 225427116064
DOSEN PENGAMPUH : GRACE AMANDA KAIRUPAN, S.P., M.SI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Berkat dan HikmatNya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manjemen Agribisnis”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dalam mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Manajemen selain itu, saya juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Ilmu Pertanian.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Enci selaku dosen mata kuliah yang
telah memberikan tugas ini sehingga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang study yang saya pilih. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Rendy Malu

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................2
2.1 Fungsi-fungsi Utama dalam Manajemen Agribisnis..........................................................................2
2.1.1 Produksi Fungsi..........................................................................................................................2
2.1.2 Pemasaran Fungsi......................................................................................................................2
2.1.3 Keuangan...................................................................................................................................3
2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia...........................................................................................3
2.2 Strategi Bisnis dalam Agribisnis........................................................................................................4
2.2.1 Diversifikasi Produk....................................................................................................................4
2.2.2 Aliansi dan Kemitraan................................................................................................................4
2.3 Pengambilan Keputusan dalam Agribisnis........................................................................................4
2.3.1 Analisis Data...............................................................................................................................4
2.3.2 Evaluasi Risiko............................................................................................................................5
2.3.3 Berkelanjutan dan Inovatif.........................................................................................................5
2.4 Tantangan dalam Manajemen Agribisnis..........................................................................................5
2.4.1 Fluktuasi Harga dan Risiko Pasar................................................................................................5
2.4.2 Perubahan Lingkungan dan Perubahan Iklim.............................................................................6
2.4.3 Akses ke Teknologi dan Sumber Daya........................................................................................6
2.4.4 Perubahan Permintaan dan Preferensi Konsumen....................................................................6
2.4.5 Regulasi dan Kebijakan Pemerintah...........................................................................................6
2.4.6 Perubahan Demografi dan Urbanisasi.......................................................................................6
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................8

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agribisnis memegang peranan penting dalam perekonomian global, terutama sebagai sektor
yang menyediakan bahan pangan, pakan, dan bahan baku bagi berbagai industri. Seiring
dengan pertumbuhan populasi dan meningkatnya permintaan akan produk pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehutanan, manajemen agribisnis menjadi semakin penting
dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di sektor ini. yang mendasari
pentingnya manajemen agribisnis dapat dipahami melalui beberapa faktor: peningkatan
permintaan pangan, persaingan global, teknologi dan inovasi, isu keberlanjutan,
ketergantungan pada pasar global

manajemen agribisnis menjadi penting untuk mengelola dan mengoptimalkan proses


produksi, pemasaran, pengelolaan risiko, serta pengambilan keputusan yang efektif. Dengan
pendekatan manajemen yang baik, agribisnis dapat mencapai tujuan yang lebih baik dalam
meningkatkan kesejahteraan petani, keberlanjutan lingkungan, dan memenuhi permintaan
global akan produk pertanian.

1.2 Tujuan

1. Menganalisis pentingnya manajemen agribisnis dalam meningkatkan efisiensi,


produktivitas, dan keberlanjutan sektor agribisnis.

2. Menjelaskan fungsi-fungsi utama dalam manajemen agribisnis.

3. Membahas strategi bisnis yang dapat diterapkan dalam agribisnis.

4. Menguraikan proses pengambilan keputusan yang efektif dalam agribisnis.

5. Menjelaskan konsep kegunaan waktu, tempat, dan bentuk dalam agribisnis.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Fungsi-fungsi Utama dalam Manajemen Agribisnis

2.1.1 Produksi Fungsi

Produksi dalam agribisnis melibatkan pengelolaan sumber daya alam, penggunaan teknologi
pertanian yang tepat, serta pengaturan proses produksi yang efisien. Produksi yang efisien
bertujuan untuk mencapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti perencanaan tanam, pengelolaan tanah, pemilihan bibit yang berkualitas,
pengendalian hama dan penyakit, dan teknik pengolahan yang sesuai.

Dalam manajemen agribisnis, perencanaan produksi menjadi kunci dalam mencapai


produktivitas yang tinggi. Hal ini melibatkan perencanaan penanaman yang optimal
berdasarkan musim dan permintaan pasar, serta pengelolaan tanah yang efisien dengan
mempertimbangkan rotasi tanaman, penggunaan pupuk, irigasi, dan praktik-praktik
konservasi tanah yang berkelanjutan. Selain itu, pemilihan bibit unggul dan teknik budidaya
yang tepat juga penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

Pengendalian hama dan penyakit juga merupakan aspek penting dalam fungsi produksi.
Penggunaan teknologi pertanian yang tepat, seperti penggunaan pestisida yang efektif dan
metode pengendalian organik, dapat membantu mengurangi kerugian akibat serangan hama
dan penyakit. Selain itu, penerapan praktik pengolahan yang tepat, seperti pemanenan pada
waktu yang tepat dan pengolahan pasca panen yang baik, juga berkontribusi pada kualitas
dan daya simpan produk pertanian.

2.1.2 Pemasaran Fungsi

Pemasaran dalam agribisnis mencakup kegiatan penjualan produk pertanian kepada


konsumen. Pemasaran yang efektif melibatkan penetapan harga yang kompetitif, strategi
promosi yang tepat, serta pengelolaan saluran distribusi yang efisien. Penting untuk
memahami kebutuhan dan preferensi konsumen serta menyesuaikan produk dengan
permintaan pasar untuk mencapai keberhasilan dalam pemasaran.

Dalam manajemen agribisnis, analisis pasar dan strategi pemasaran yang baik menjadi faktor
penentu dalam mencapai keberhasilan bisnis. Pelaku agribisnis perlu melakukan penelitian
pasar untuk memahami tren dan permintaan konsumen, serta menganalisis kekuatan dan
kelemahan pesaing. Berdasarkan informasi ini, strategi pemasaran yang tepat dapat
dikembangkan, termasuk segmentasi pasar, pengembangan merek, promosi produk, dan
penetapan harga yang kompetitif.

Pengelolaan saluran distribusi juga penting dalam fungsi pemasaran. Agribisnis perlu
memastikan produk pertanian dapat mencapai pasar dengan cepat dan dalam kondisi yang
baik. Pilihan saluran distribusi, seperti pengecer, pasar tradisional, penjualan langsung, atau

2
e-commerce, harus dipertimbangkan berdasarkan karakteristik produk, target pasar, serta
kebutuhan logistik dan transportasi. Selain itu, manajemen rantai pasok juga perlu
diperhatikan untuk memastikan kelancaran distribusi dari produsen ke konsumen.

2.1.3 Keuangan

Fungsi keuangan dalam agribisnis melibatkan pengelolaan dana dan aset untuk membiayai
kegiatan produksi, investasi dalam teknologi, pengeluaran operasional, serta perencanaan
anggaran. Fungsi keuangan juga meliputi analisis keuangan untuk mengevaluasi kinerja
keuangan perusahaan agribisnis, melakukan perencanaan keuangan, serta mengelola risiko
keuangan yang terkait dengan fluktuasi harga dan biaya produksi.

Manajemen keuangan yang baik menjadi kunci dalam kelangsungan bisnis agribisnis.
Perencanaan keuangan yang cermat meliputi perencanaan anggaran, estimasi biaya produksi,
proyeksi pendapatan, dan penentuan kebijakan investasi. Dengan melakukan perencanaan
keuangan yang baik, agribisnis dapat mengelola sumber daya keuangan dengan efisien,
meminimalkan risiko keuangan, dan memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk
operasional dan pengembangan bisnis.

Analisis keuangan juga penting dalam manajemen agribisnis. Dengan menganalisis kinerja
keuangan, seperti rasio keuangan, arus kas, dan laba rugi, manajer agribisnis dapat
mengevaluasi keberhasilan bisnis dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Selain
itu, manajemen risiko keuangan juga perlu diperhatikan, termasuk pengelolaan risiko
fluktuasi harga komoditas, risiko kredit, dan risiko mata uang untuk bisnis agribisnis yang
terlibat dalam perdagangan internasional.

2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia dalam agribisnis melibatkan pengelolaan tenaga
kerja, termasuk rekrutmen, pelatihan, pengembangan, dan penilaian kinerja karyawan.
Penting untuk membangun tim kerja yang efisien, termotivasi, dan terampil guna mencapai
tujuan bisnis agribisnis. Manajemen sumber daya manusia juga melibatkan kebijakan
kompensasi dan insentif untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas.

Dalam manajemen agribisnis, rekrutmen dan seleksi karyawan yang berkualitas menjadi
langkah awal dalam membangun tim kerja yang kompeten. Pelatihan dan pengembangan
karyawan juga penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan
dengan agribisnis. Dengan memberikan pelatihan yang tepat, agribisnis dapat meningkatkan
produktivitas, kualitas, dan inovasi dalam proses produksi dan pemasaran.

Penilaian kinerja karyawan juga merupakan bagian penting dalam manajemen sumber daya
manusia. Evaluasi kinerja yang objektif dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan karyawan, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan atau pengembangan tambahan. Selain itu, kebijakan kompensasi dan

3
insentif yang adil dan berkelanjutan juga penting untuk memotivasi karyawan dan
mempertahankan talenta yang berkualitas dalam agribisnis.

2.2 Strategi Bisnis dalam Agribisnis

2.2.1 Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk merupakan strategi bisnis yang melibatkan pengembangan dan


penawaran produk baru atau variasi produk yang lebih luas. Diversifikasi produk dapat
membantu agribisnis mengurangi risiko pasar, memperluas pangsa pasar, serta
meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Contohnya, petani dapat mengembangkan
produk olahan dari hasil pertanian mereka, seperti sari buah, makanan ringan, atau produk
organik, untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Diversifikasi produk juga dapat mencakup pengembangan produk turunan atau produk
dengan merek yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar yang beragam.
Melalui diversifikasi produk, agribisnis dapat menciptakan peluang baru, mengurangi
ketergantungan pada satu produk, serta mengantisipasi perubahan tren dan permintaan pasar.
Namun, dalam menerapkan strategi diversifikasi produk, agribisnis perlu memperhatikan
aspek teknis, pemasaran, dan keuangan yang terkait.

2.2.2 Aliansi dan Kemitraan

Strategi bisnis agribisnis juga melibatkan pembentukan kemitraan dan aliansi dengan pihak
lain dalam rantai pasok agribisnis. Melalui kemitraan dan aliansi, agribisnis dapat
memanfaatkan kekuatan dan keahlian yang berbeda, berbagi risiko, serta meningkatkan
akses ke pasar dan sumber daya. Contohnya, petani dapat membentuk kemitraan dengan
perusahaan pengolahan makanan untuk memastikan pasar yang stabil dan harga yang
menguntungkan.

Kemitraan dan aliansi dapat membantu agribisnis meningkatkan efisiensi operasional,


memperluas jangkauan distribusi, dan meningkatkan akses ke teknologi atau pengetahuan
yang relevan. Dalam membentuk kemitraan atau aliansi, penting untuk memiliki
kesepahaman yang jelas tentang tujuan, peran, dan tanggung jawab masing-masing pihak,
serta menyusun perjanjian kerja sama yang adil dan saling menguntungkan.

2.3 Pengambilan Keputusan dalam Agribisnis

2.3.1 Analisis Data

Pengambilan keputusan yang baik dalam agribisnis membutuhkan analisis data yang akurat
dan relevan. Pengumpulan dan analisis data meliputi informasi tentang produksi, permintaan
pasar, tren harga, faktor-faktor lingkungan, serta aspek ekonomi dan keuangan yang
mempengaruhi bisnis agribisnis. Dengan menggunakan data yang valid, manajer agribisnis
dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan berdasarkan fakta.

4
Analisis data dalam agribisnis dapat melibatkan metode statistik, penggunaan perangkat
lunak analisis, dan teknik pemodelan untuk mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan yang
dapat memberikan wawasan penting. Misalnya, analisis data dapat membantu petani dalam
perencanaan tanam, pemilihan varietas unggul, estimasi hasil panen, dan penentuan harga
yang kompetitif.

2.3.2 Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko merupakan bagian penting dari pengambilan keputusan dalam agribisnis.
Agribisnis memiliki risiko inheren yang terkait dengan faktor-faktor seperti fluktuasi harga
komoditas, bencana alam, serangan hama dan penyakit, serta perubahan kebijakan
pemerintah. Dalam menghadapi risiko ini, manajer agribisnis perlu mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola risiko dengan strategi yang tepat.

Evaluasi risiko melibatkan analisis probabilitas terjadinya risiko, dampaknya terhadap bisnis,
serta pemilihan strategi pengelolaan risiko yang sesuai. Strategi pengelolaan risiko dapat
mencakup diversifikasi produksi, asuransi pertanian, penggunaan kontrak berjangka untuk
mengamankan harga komoditas, atau penggunaan teknologi yang membantu dalam
pengendalian hama dan penyakit.

2.3.3 Berkelanjutan dan Inovatif

Pengambilan keputusan dalam agribisnis juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan


dan inovasi. Keberlanjutan dalam agribisnis melibatkan praktik-praktik pertanian yang
ramah lingkungan, pelestarian sumber daya alam, serta pemberdayaan sosial dan ekonomi di
sektor pertanian. Dalam mengambil keputusan, agribisnis perlu mempertimbangkan dampak
jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat.

Inovasi juga penting dalam pengambilan keputusan agribisnis untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan daya saing. Inovasi dapat melibatkan penggunaan teknologi pertanian
yang canggih, pengembangan produk baru, pengadopsian praktik pertanian yang
berkelanjutan, atau pengembangan strategi pemasaran yang inovatif. Dengan menjadi
inovatif, agribisnis dapat mengatasi tantangan, memanfaatkan peluang, dan tetap relevan di
pasar yang terus berkembang.

2.4 Tantangan dalam Manajemen Agribisnis

2.4.1 Fluktuasi Harga dan Risiko Pasar

Agribisnis sering menghadapi fluktuasi harga yang signifikan karena dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti perubahan permintaan pasar, musim panen, cuaca, serta kebijakan
pemerintah. Fluktuasi harga yang tajam dapat mempengaruhi profitabilitas agribisnis dan
menghadirkan risiko keuangan. Manajer agribisnis perlu mengelola risiko harga dan pasar
melalui strategi diversifikasi produk, kontrak berjangka, lindung nilai, atau aliansi strategis.

5
2.4.2 Perubahan Lingkungan dan Perubahan Iklim

Perubahan lingkungan dan perubahan iklim dapat menjadi tantangan serius dalam
manajemen agribisnis. Perubahan cuaca yang ekstrem, kekeringan, banjir, atau serangan
hama yang tidak terduga dapat mengganggu produksi dan mengurangi hasil panen.
Agribisnis perlu mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan, mengembangkan
ketahanan terhadap perubahan iklim, dan mengintegrasikan strategi adaptasi dalam
perencanaan bisnis.

2.4.3 Akses ke Teknologi dan Sumber Daya

Akses terbatas terhadap teknologi pertanian modern dan sumber daya seperti air, lahan, dan
modal merupakan tantangan dalam manajemen agribisnis, terutama bagi petani kecil.
Peningkatan aksesibilitas dan adopsi teknologi pertanian yang inovatif dapat membantu
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan agribisnis. Selain itu, kebijakan
publik yang mendukung akses dan pemanfaatan sumber daya juga penting untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dan agribisnis secara keseluruhan.

2.4.4 Perubahan Permintaan dan Preferensi Konsumen

Perubahan permintaan dan preferensi konsumen yang cepat juga dapat menjadi tantangan
dalam manajemen agribisnis. Konsumen semakin menginginkan produk yang sehat, organik,
berkelanjutan, dan memiliki jejak karbon rendah. Agribisnis perlu mengikuti tren pasar dan
memenuhi kebutuhan konsumen dengan mengembangkan produk yang inovatif,
meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, serta memperkuat rantai pasok yang
transparan dan berkelanjutan.

2.4.5 Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Regulasi dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi operasional dan strategi bisnis
agribisnis. Perubahan kebijakan perdagangan, kebijakan subsidi, atau kebijakan lingkungan
dapat berdampak signifikan pada agribisnis. Manajer agribisnis perlu memahami peraturan
yang berlaku, beradaptasi dengan perubahan kebijakan, dan berkomunikasi dengan
pemerintah untuk mempengaruhi kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan
pertumbuhan agribisnis.

2.4.6 Perubahan Demografi dan Urbanisasi

Perubahan demografi dan urbanisasi juga dapat mempengaruhi agribisnis. Pertumbuhan


populasi, pergeseran pola konsumsi, dan urbanisasi dapat mengubah permintaan pangan,
distribusi pasar, dan struktur agribisnis. Manajer agribisnis perlu memahami tren demografi
dan perubahan pola konsumsi untuk mengidentifikasi peluang bisnis baru dan mengadaptasi
strategi pemasaran dan distribusi yang sesuai.

6
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa manajemen agribisnis memiliki peran yang
penting dalam mengelola dan mengembangkan bisnis di sektor pertanian. Fungsi-fungsi
utama dalam manajemen agribisnis meliputi produksi, pemasaran, keuangan, dan
manajemen sumber daya manusia. Selain itu, strategi bisnis yang efektif, pengambilan
keputusan berdasarkan data, serta responsibilitas terhadap tantangan dan perubahan
lingkungan merupakan faktor kunci dalam mencapai keberhasilan dalam agribisnis.

Agribisnis juga dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, akses
terbatas terhadap teknologi dan sumber daya, perubahan permintaan dan preferensi
konsumen, regulasi dan kebijakan pemerintah, serta perubahan demografi dan urbanisasi.
Oleh karena itu, manajer agribisnis perlu mengadopsi strategi adaptasi yang inovatif,
menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, serta memperhatikan tren pasar dan regulasi
yang berlaku.

3.2 Saran

1. Mengembangkan kemitraan dan aliansi strategis dengan pihak lain dalam rantai pasok
agribisnis untuk memanfaatkan keahlian yang berbeda, berbagi risiko, serta
meningkatkan akses ke pasar dan sumber daya.

2. Menerapkan teknologi pertanian yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas,


efisiensi, dan keberlanjutan agribisnis. Hal ini meliputi penggunaan teknologi informasi,
irigasi yang efisien, pengolahan dan penyimpanan makanan, serta pemantauan
lingkungan pertanian.

3. Menggunakan data dan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusan.


Pengumpulan dan analisis data tentang produksi, permintaan pasar, tren harga, dan
faktor-faktor lingkungan akan membantu manajer agribisnis membuat keputusan yang
lebih informasional dan berbasis fakta.

4. Memprioritaskan praktik pertanian berkelanjutan yang melindungi lingkungan,


mempertahankan keanekaragaman hayati, serta mengurangi dampak negatif terhadap
sumber daya alam. Ini termasuk pengelolaan air yang efisien, penggunaan pupuk dan
pestisida yang bijaksana, serta penggunaan energi terbarukan.

5. Mengikuti tren pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin menginginkan
produk yang sehat, organik, berkelanjutan, dan memiliki jejak karbon rendah. Inovasi
produk, peningkatan kualitas dan keamanan pangan, serta transparansi dalam rantai
pasok akan membantu agribisnis menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anggi. (2023, 06 22). Manajemen Agribisnis: Pengertian, Fungsi, dan Aspek yang ada di Dalamnya.
Retrieved from accurate: https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-agribisnis/

Dr. Ir. Ratna Winandi Asmarantaka, M. (2017, januari 18). Pustaka. Retrieved from Ruang Lingkup
Manajemen Agribisnis: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/LUHT423502-
M1.pdf

Universitas123. (2022, februari 16). Manajemen Agribisnis: Definisi, Fungsi, dan Indikator
Keberhasilannya. Retrieved from universitas123:
https://www.universitas123.com/news/manajemen-agribisnis-definisi-fungsi-dan-indikator-
keberhasilannya#:~:text=Fungsi%2Dfungsi%20Dalam%20Manajemen
%20Agribisnis&text=Pengadaan%20dan%20penyaluran%20sarana%20produksi,Pemasaran

University, I. (2015, januari 10). Evolusi Pendidikan Agribisnis Indonesia. Retrieved from IPB University:
https://agribisnis.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Tantangan-agribisnis-masa-depan-
Bayu-Krisnamurthi-dan-Feryanto-.pdf

Anda mungkin juga menyukai