Oleh:
RADA RANTIKA
01.01.20.191
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan mata kuluah “ Pengolahan
hasil pertanian, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu diharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga Laporan ini dapat lebih
sempurna lagi. Demikian penyusunan Laporan ini, kiranya dapat berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Dairi,2023
Rada Rantika
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selai merupakan salah satu produk pangan yang praktis dan dikonsimsi sebagai
bahan olesan atau makanan pelengkap. Selai berfungsi sebagai pelengkap dihidangan
roti, campuran pada pembuatan kue, es krim, dan lain-lain. Proses pembuatan selai
sangat sederhana dengan peralatan yang lazim di jumpai di rumah tangga sehingga
keberadaan selai sangat mudah ditemui dari tingkat pedesaan sampai ketingkat
perkotaan dalam bentuk industri rumah tangga. Selai tergolong makanan berbentuk
pasta yang diperoleh dari pemasakan bubur buah, gula. Proporsinya adalah 45% bagiam
berat buah dan 55% bagian berat gula. Campuran yang dihasilkan kemudian dikentalkan
sehingga hasil akhirnya mengandung total padatan terlarut minuman 65%.Buah-buahan
yang ideal dalam pembuatan selai harus menggandung paktim dan asam yang cukup
untuk menghasilkan selai yang baik.
Buah nenas hanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar bukan dalam bentuk
produk olahan. Namun karena buah nenas dalam kondisi segar hanya mempunyai umur
simpan antara 1 sampai 7 hari dan saat itu terjadi panen, karena jumlah produksi buah
nenas sangat melimpah sehingga untuk mencegah tidak termanfaatkannya buah nenas
pada saat jumlahnya sangat melimpah perlu dilakukan usaha untuk memperpanjang
umur simpan serta meningkatkan nilai ekonomis dengan cara mengolah menjadi
berbagai olahan salah satunya selai. Ketika akan membuat selai, buah yang akan dipilih
harus memiliki 3 komponen yaitu gula dan nenas yang cukup agar menghasilkan
kualitas selai yang baik.
Pengolahan merupakan suatu teknik atau seni untuk mengolah bahan lainya yang
sifanya berbeda dengan bahan semula. Salah satu pertanian yang profesional, mandiri,
inovasi, kreatif dan berwawasan gelobal, melalui pendidikan dan pelatihan bagi petani
dan pelaku agribisnis yang berdaya saing tinggi, meningkatkan ketahanan pangan dan
kesejahteraan petani,maka pelatihan petani dan pelaku agribisnis haris mampu
menjadikan petani dalam arti luas sebagai manusia seutuhnya.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang penanganan dan pengolahan hasil
pertanian kaitanya dengan mata rantai agribisnis dan pemasaran.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan peran penanganan dan pengolahan hasil
pertanian dalam rangka peningkatan nilai tambah, serta perannya dalam mata
rantai agribisnis.
4
3. Melalui mata kuliah ini mampu menjelaskan teknologi penanganan dan proses
pengolahanya yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk bernilai ekonomi
yang tinggi dan memberikan nilai tambah serta bersifat marketable.
C. Manfaat
1. Manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa yaitu untuk meningkatkan
pemahaman dalam mata kuliah Pengolahan hasil pertanian terkait materi erosi
tanah.
2. Untuk memenuhi penilaian dalam melakukan praktikum mata kuliah
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
6
dapat meningkatkan kadar gula darah. Nanas memiliki kandungan airdan serat yang
tinggi, yang dapat membersihkan permukaan mulut dan dapatbekerja sebagai
sistem pencernaan (Nugraheni, 2016). Gula yang terkandung dalam nanas yaiu
glukosa 2,32%, fruktosa 1,42% dan sukrosa 7,89%. Asam-asamyang terkandung dalam
buah nanas adalah asam sitrat, asam malat, dan asamoksalat yang banyak terdapat
pada kulit buah nanas. Jenis asam yang palingdominan yaktni asam sitrat 78%
dari total asam (Irfandi dalam wati, alan. 2017).
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalahsalah satu
jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudahyang sudah
dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat.
Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atasroti tawar atau
sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue
Nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan eskrim.Selai yang di dalamnya
masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau
conserves, Sedengkan selai Dibuat dari sari buah dan daging buah genus citsrus disebut
marmalade.
C. Tanaman Lokal
Tanaman lokal merupakan tanaman yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah
tertentu, serta penyebarannya tidak dapat dijumpai di daerah lain. Saat ini keberadaan
dan popularitas tanaman lokal mulai tergantikan dengan adanya beberapa jenis tanaman
lain dari luar daerah bahkan dari luar negeri.
7
Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah :
Statiska pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah
penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data
frekuensi data. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk
meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya adalah tahapan pengolahan data yang
meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data suatu pengujian
bertujuan untuk mendapatkan nilai:
Nilai 4 = Suka
8
3. Deskipsi penilaian
Dalam penilaian produk olahan dari kembang loyang ini mencakup beberapa aspek,
yaitu:
1. Warna
2. Aroma
3. Rasa
4. Kerenyahan
9
III. METODE PELAKSANAAN
Baskom
Blender
Kuali
Sutel
Cap Plastik
Pisau
Kompor Gas
Nenas
Gula
Air
Cengkeh
Garam
C. Prosedur Plaksanaan
1. Langkah-langkah pembuatan selai nenas :
10
kembali ketika air nanas agak mengering, lalu masukkan garam secukupnya,
aduk hingga cairan benar-benar habis atau menyusut.
4. Masukkan gula pasir, aduk terus selainya sampai mengental. Jangan masukkan
gula pasir saat air nanasnya belum habis atau menyusut karena hal ini akan
membuatnya lama kering.
5. Jika selai nanas sudah mengental dan tidak lengket di wajan, matikan api dan
diamkan selama beberapa menit.
6. Angkat selai nanas dan simpan dalam wadah kedap udara setelah dingin.
Statistika pengolahan data dan laporan pengujian yang penting antara lain adalah
penyusunan data atau penataan data sampai dengan diperoleh tentang jenis data
frekuensi. Tampilan data dalam bentuk tabel, grafik atau diagram perlu untuk
meningkatkan kualitas informasi. Selanjutnya ada tahapan pengolahan data yang
meliputi analisis pemusatan dan penyebaran data. Pengolahan data suatu pengujian
bertujuan untuk mendapatkan nilai.
11
Nilai 4 = suka
Aspek penilaian dalam penelitian produk olahan kembang loyang ini mencakup
beberapa aspek yaitu;
1. Warna
Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian warna
dan kepekatan warna pada produk olahan kembang loyang, dilakukan dengan
memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap
kesukaan responden pada warna olahan produk dapat digunakan rumus:
Untuk menegtahui persentase kesukaan warna pada produk maka dapat menggunakan
rumus:
2. Rasa
Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuaian rasa
pada produk olahan kembang loyang, dilakukan memberikan penilaian pada lembar
kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa
dapat digunakan rumus
Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan
rumus:
3. Kerenyahan
Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada produk
kembang loyang, dilakukan memberikan penilaian pada kuesioner. Untuk mengetahui
nilai rat-rata-rata terhadap kesukaan pada kerenyahan olahan produk dapat digunakan
rumus
Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan
rumus :
12
4. Aroma
Untuk mengetahui nilai responden untuk mengetahui nilai kesukaan aroma pada
produk olahan kembang loyang, maka dilakukan dengan memberikan penilaian pada
lembar kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden
terhadap aroma olahan produk dapat digunakan rumus
Untuk mengetahui persentase kesukaan pada produk olahan maka dapat menggunakan
rumus:
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Selai Nanas
Selai merupakan salah satu produk pangan yang praktis dan dikonsimsi sebagai
bahan olesan atau makanan pelengkap. Selai berfungsi sebagai pelengkap dihidangan
roti, campuran pada pembuatan kue, es krim, dan lain-lain. Proses pembuatan selai
sangat sederhana dengan peralatan yang lazim di jumpai di rumah tangga sehingga
keberadaan selai sangat mudah ditemui dari tingkat pedesaan sampai ketingkat
perkotaan dalam bentuk industri rumah tangga. Selai tergolong makanan berbentuk
pasta yang diperoleh dari pemasakan bubur buah, gula. Proporsinya adalah 45%
bagiam berat buah dan 55% bagian berat gula. Campuran yang dihasilkan kemudian
dikentalkan sehingga hasil akhirnya mengandung total padatan terlarut minuman
65%.Buah-buahan yang ideal dalam pembuatan selai harus menggandung paktim
dan asam yang cukup untuk menghasilkan selai yang baik.
Buah nenas hanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar bukan dalam bentuk
produk olahan. Namun karena buah nenas dalam kondisi segar hanya mempunyai
umur simpan antara 1 sampai 7 hari dan saat itu terjadi panen, karena jumlah
produksi buah nenas sangat melimpah sehingga untuk mencegah tidak
termanfaatkannya buah nenas pada saat jumlahnya sangat melimpah perlu dilakukan
usaha untuk memperpanjang umur simpan serta meningkatkan nilai ekonomis
dengan cara mengolah menjadi berbagai olahan salah satunya selai. Ketika akan
membuat selai, buah yang akan dipilih harus memiliki 3 komponen yaitu gula dan
nenas yang cukup agar menghasilkan kualitas selai yang baik.
Pengolahan merupakan suatu teknik atau seni untuk mengolah bahan lainya yang
sifanya berbeda dengan bahan semula. Salah satu pertanian yang profesional,
mandiri, inovasi, kreatif dan berwawasan gelobal, melalui pendidikan dan pelatihan
bagi petani dan pelaku agribisnis yang berdaya saing tinggi, meningkatkan ketahanan
pangan dan kesejahteraan petani,maka pelatihan petani dan pelaku agribisnis haris
mampu menjadikan petani dalam arti luas sebagai manusia seutuhnya.
14
B. Cara Pembuatan Selai Nanas
1) Siapkan Alat dan Bahan yang akan di gunakan.
Alat : Baskom, Blender, Kuali, Sutel, Cap Plastik, Pisau, Kompor Gas
Bahan : Nenas, Gula, Air, Cengkeh, Garam.
2) Siapkan Nanas yang sudah dikupas, cuci bersih dan potong-potong.
3) Blender nanas (sesuai selera, bisa blender ataupun parut) yang sudah dipotong-
potong.
4) Siapkan wajan, masukkan nanas yang sudah diblender, masak dengan api sedang
sambil diaduk sesekali dan tutup wajan agar tidak terkena cipratan. Buka kembali
ketika air nanas agak mengering, lalu masukkan garam secukupnya, aduk hingga
cairan benar-benar habis atau menyusut.
5) Masukkan gula pasir, aduk terus selainya sampai mengental. Jangan masukkan
gula pasir saat air nanasnya belum habis atau menyusut karena hal ini akan
membuatnya lama kering.
15
6) Jika selai nanas sudah mengental dan tidak lengket di wajan, matikan api dan
diamkan selama beberapa menit.
7) Angkat selai nanas dan simpan dalam wadah kedap udara setelah dingin.
16
Alat pengolahan Kompor Gas Untuk memasak selai
17
Nilai 2 : Tidak suka
Nilai 3 : Biasa saja
Nilai 4 : Suka
Nilai 5 : Sangat suka
Aspek penilaian dalam penilaian produk olahan dari Selai Nanas ini
mencakup beberapa aspek, yaitu:
a) Warna
Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai dan
kepekatan warna pada produk olahan , dilakukan memberikan penilaian pada lembar
kuesioner. Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada
warna olahan produk dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Warna Produk Olahan Selai Nanas
Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 44 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,4.
18
Jadi nilai akhir pada warna Selai Nanas = 4,4 = 4 (Suka)
Untuk mengetahui persentase kesukaan produk olahan Selai Nanas maka dapat
menggunakan rumus:
Diketahui :
= 88%
Maka presentase kesukaan warna pada Selai Nanas berjumlah 88% dari 10 orang
responden menilai Suka.
b) Rasa
Untuk mengetahui nilai dari responden untuk menilai tingkat kesesuai rasa warna
produk olahan Selai Nanas , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada rasa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Rasa Produk Olahan Selai Nanas
19
10 Syuisri E Pasaribu 5
Jumlah 45
Sumber : Kuesioner (2023)
Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 45 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,5.
Jadi nilai akhir pada rasa Selai Nanas = 4,5 = 5 (Sangat Suka)
Untuk mengetahui persentase kesukaan rasa produk olahan Selai Nanas maka dapat
menggunakan rumus:
Diketahui :
- Skor ideal = 50
Maka:
= 90%
Maka presentase kesukaan rasa pada Selai Nanas berjumlah 90% dari 10 orang
responden menilai Sangat Suka.
c) Kerenyahan
Untuk mengetahui nilai dari responden pada tingkat kerenyahan pada produk
olahan Selai Nanas , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner. Untuk
mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada kerenyahan olahan
produk Selai Nanas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan pada kerenyahan Produk Olahan Selai
Nanas
20
1 Nelly Sinaga 5
2 Eva simbolon 4
3 Sindi tamia Banurea 5
4 Hotlan Sihombing 5
5 Sanderita Sinaga 5
6 Efredi Rumasingap 5
7 Frendy Sagala 4
8 Adi Martin Malau 5
9 Edwart banjar Nahor 5
10 Syuisri E Pasaribu 5
Jumlah 48
Sumber : Kuesioner (2023)
Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 48 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,8.
Jadi nilai akhir pada kerenyahan/gurih’ Selai Nanas = 4,8 = 5 (Sangat Suka)
Untuk mengetahui persentase kerenyahan produk olahan Selai Nanas maka dapat
menggunakan rumus:
Diketahui :
- Skor ideal = 50
Maka:
= 96%
Maka presentase kerenyahana pada Selai Nanas berjumlah 96% dari 10 orang
responden menyatakan Sangat Suka.
21
d) Aroma
Untuk mengetahui nilai dari responden untuk mengetahui kesukaan aroma pada
produk olahan Selai Nanas , dilakukan memberikan penilaian pada lembar kuesioner.
Untuk mengetahui nilai rata-rata terhadap kesukaan responden pada aroma olahan
produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai Tingkat Kesukaan Pada Aroma Produk Olahan Selai Nanas
No. Nama Nilai
1 Nelly Sinaga 4
2 Eva simbolon 4
3 Sindi tamia Banurea 4
4 Hotlan Sihombing 4
5 Sanderita Sinaga 4
6 Efredi Rumasingap 5
7 Frendy Sagala 4
8 Adi Martin Malau 5
9 Edwart banjar Nahor 5
10 Syuisri E Pasaribu 5
Jumlah 44
Sumber : Kuesioner (2023)
Dari tabel diatas memperoleh jumlah skor senilai 44 , maka dari itu untuk
menghitung rata-rata memperoleh nilai 4,4
Untuk mengetahui persentase kesukaan aroma produk Selai Nanas maka dapat
menggunakan rumus:
Diketahui :
22
- Skor ideal = 50
Maka: = 88%
Maka presentase kesukaan warna pada Selai Nanas berjumlah 88% dari 10 orang
responden menyatakan Suka pada aroma produk saus cabai
23
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan “Teknologi Pengolahan Selai Nanas” maka
diambil beberapa kesimpilan sebagai berikut :
1. Dalam teknologi pengolahan Selai Nanas berkualitas dilakukan beberapa aspek
penting untuk mendapatkan kualitas yang prima yaitu meliputi persiapan bahan
baku, mekanisme proses pengolahan yang berkualitasdan aspek keamanan pangan
2. Selai Nanas yang dihasilkan dengan mempunyai kualitas baik dan memenuhi
standar mutu, baik mutu fisik yaitu warna kecoklatan, bau dan rasa normal Khas
Nanas.
3. Teknologi pengolahan Selai Nanas berkualitas secara teknis dapat diterapkan
ditingkat petani karena teknologinya mudah, bahan baku mudah didapat,
peralatan sederhana, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah, mengatasi
kelebihan produksi, memper panjang umur simpan, menekan kehilangan hasil dan
sekaligus menunjang agroindustri.
B. Saran
Pada laporan praktikum ini, penulis memberikan saran untuk dapat menambah
jumlah responden untuk mengoptimalkan nilai dari uji organoleptik. Untuk
mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap olahan produk yang dihasilkan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Hambali, Mulkam (2014) Jurnal Ilmiah Ekstraksi Antosianin Dari Ubi Jalar Dengan
Variasi Konsentrasi Solven dan Lama Waktu Ekstraksi. Vol. 2 No.20. Palembang
: Teknik Kimia Universitas Brawijaya.
Febrianti, Arianda dkk (2014) Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Pengaruh Suhu dan
Lama Pemanasan Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Total Antosianin Minuman
Sari Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) Jilid 5 N0.2 ISSN 2087-7412. Bandung :
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Febrianti, Arianda dkk (2014) Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Pengaruh Suhu dan
Lama Pemanasan Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Total Antosianin Minuman
Sari Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) Jilid 5 N0.2 ISSN 2087-7412. Bandung :
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Apriliyanti,Tina (2010) Skripsi Kajian Sifat Fisikokimia dan Sensori Tepung Ubi Jalar
Ungu (Ipomea batatas blackie) Dengan Variasi Proses Pengeringan. Surakarta :
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
25
* Lampiran 2: Form Penilaian Uji Organoleptik
Nama :
Alamat :
Intruksi :
Responden diminta untuk mengamati bentuk, warna, aroma/bau dan rasa dari produk
olahan hasil pertanian tersebut. Pada kolom kolom penilaian dapat dimasukkan angka
(lihat pada keterangan) yang terdapat dibagian bawah tabel berdasarkan tingkat
kesukaan. Pada kolom komentar berikan komentar yang bersifat membangun untuk
peningkatan kualitas produk.
Keterangan :
- Sangat suka :5
- Suka :4
- Netral/biasa saja :3
- Tidak suka :2
- Sangat tidak suka :1
TTD
(………………………….)
26
27
28