Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKERIN

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI PABRIK ROTI MANIS


UD. SALMA KAMPUNG MELAYU KOTA BIMA

Disusun Oleh:

Nama: Sakila

SMK NEGERI 1 WERA


JURUSAN PERTANIAN
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Prakerin Di UD.SALMA Kampung Melayu Kota Bima

Dimulai Tanggal 16 Juni-11agustus 2023

Di Susun Oleh :

SAKILA

Di Setujui Oleh :

Pemilik UD SALMA Guru Pembimbing Lapangan

FURKAN WIWIK IRYATI, S.Hut


Nip. 197607222021212001

Mengetahui,

Ketua Jurusan
Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian (APHP)

TAMRIN, S. Hut.
NIP: 197812312021211015

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Program Praktik
Kerja Industri (Prakerin) di UD. Salma Kampung Melayu Kota Bima.
Laporan Prakerin ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Prakerin yang telah saya jalani selama kurun waktu 2
Bulan. Judul laporan yang saya susun adalah "Proses Produksi Roti Manis di
Pabrik Roti Manis Di UD.SALMA Kampung Melayu Kota Bima". Dalam laporan
ini, saya akan menguraikan berbagai aspek yang terkait dengan proses produksi
Roti Manis di pabrik ini, termasuk langkah-langkah, teknologi yang digunakan,
peralatan yang digunakan, serta berbagai aspek lain yang relevan.
Saya sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu Pembimbing Prakerin yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan selama pelaksanaan
Prakerin saya di Pabrik Roti Manis UD.SALMA Kampung Melayu Kota Bima.
Bimbingan dan arahan yang diberikan telah membantu saya untuk memahami
lebih dalam proses produksi Roti Manis serta mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan saya di dunia industri.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan karyawan di
Pabrik Roti Manis UD.SALMA Kampung Melayu Kota Bima yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar dan berkontribusi dalam
lingkungan kerja yang nyaman dan profesional. Pengalaman yang saya peroleh
selama Prakerin ini sangat berharga dan akan menjadi modal penting dalam
pengembangan karier kami di masa depan.
Saya berharap laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
proses produksi Roti Manis di Pabrik Roti Manis UD.SALMA Kampung Melayu
Kota Bima dan menjadi bahan referensi yang berguna bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Saya menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik, saran, dan
masukan dari Bapak/Ibu Pembimbing Prakerin untuk perbaikan di masa
mendatang.

iii
Akhir kata, Saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi yang positif bagi Pabrik Roti Manis UD.SALMA Kampung Melayu
Kota Bima dan seluruh pihak yang terlibat. Kami juga berharap agar hubungan
baik yang telah terjalin selama Prakerin ini dapat terus berlanjut di masa depan.
Demikianlah kata pengantar ini saya susun dengan tulus dan penuh rasa
syukur. Atas perhatian, bimbingan, serta dukungan yang telah diberikan, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

iv
Persembahan

Persembahan

”Saya mempersembahkan tulisan ini kepada bapak/ibu guru SMKN 1 Wera, Guru
Pembimbing lapangan saya Bapak TAMRIN, S.Hub yang telah senantiasa
membimbing dan melihat langsung kondisi kami di lapangan, Bapak FURKAN
Selaku Pemilik Pabrik Roti Manis UD.Salma Kampung Melayu Kota Bima,
Teman-Teman seperjuangan Saya yang telah banyak membagi suka/duka dan
kasih sayang selama masa Prakerin yang berjalan selama 2 bulan, dan untuk
semua kalangan pembaca pada umumnya”

v
DAFTAR ISI

Hal.

SAMPUL.......................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................iii

PERSEMBAHAN........................................................................v

DAFTAR ISI................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1
B. Tujuan Penelitian...............................................................2
C. Manfaat Penelitian.............................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................7
A. Roti.....................................................................................7
B. Roti Manis..........................................................................7
BAB III TATA LAKSANA PRAKERIN...................................9
A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan...........................................9
B. Waktu Pelaksanaan............................................................9
C. Metode Pelaksanaan...........................................................9
BAB IV HASIL PELAKSANAAN.............................................11
A. Keadaan Umum Pabrik Roti UD.Salma............................11
B. Bahan Baku Roti................................................................11
C. Proses Pembuatan Roti Manis...........................................17
BAB V PENUTUP.......................................................................22
A. Kesimpulan........................................................................22
B. Saran..................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................23
LAMPIRAN.................................................................................24

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengertian roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikan
dengan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae), air dan atau tanpa penambahan
makanan lain dan dipanggang. Kedalam adonan dapat ditambahkan gula,
garam, susu atau susu bubuk, lemak, pengemulsi dan bahan-bahan pelezat
seperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain (Haryono,1992).
Manfaat roti diperkaya dengan berbagai macam zat gizi. Sebut saja
beta karoten, thiamin (vit B1), riboflavin (vit B2), niasin, serta sejumlah
mineral berupa zat besi, iodium, kalsium dan sebagainya. Roti juga diperkaya
dengan asam amino tertentu untuk meningkatkan mutu protein bagi tubuh.
Menurut Dr. Clara, M. Kusharto MS, dari Departemen Gizi Institut Pertanian
Bogor, kandungan protein yang terdapat dalam roti mencapai 9,7 persen,
lebih tinggi ketimbang nasi yang hanya 7,8 persen. Selain itu tidak seperti
nasi yang hanya memiliki kadar pati 4-8 persen, dalam roti terdapat 13 persen
pati.
Empat iris roti, roti tawar akan menghasilkan kalori yang setara
dengan sepiring nasi (Jenie, 1993). Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan roti dapat digolongkan bahan utama dan bahan pembantu. Bahan
utama yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung terigu, air, ragi
roti, dan garam. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertai bagian
utama dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang
diinginkan. Bahan pembantu ini terdiri dari shortening, bread improver, susu
skim, telur, gula, bahan pengisi serta flavoring. Pemberian anti oksidan (asam
askorbat, bromat), dan anti kapang seperti kalium propionat dan kalsium
pospat ditambahkan untuk memperpanjang keawetan roti. Bahan baku juga
mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik yang berbeda, demikian
juga perubahan sifat–sifat tersebut akibat pengolahan mungkin berbeda. Oleh
karena itu sebelum mengetahui cara pembuatan roti, terlebih dahulu

1
mengenal jenis bahan yang akan digunakan, fungsinya dalam pembuatan roti
serta sifat– sifat yang dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui untuk bisa memilih
bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuai dengan
keinginan (Kamarijani, 1983).
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam
penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang
digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar
maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan
mutu produk bakeri sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan
formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk roti
diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli konsumen
(Moehji, 1971).
B. Tujuan
1. Pengenalan Dunia Industri
Prakerin bertujuan untuk memberikan siswa gambaran nyata
tentang lingkungan kerja dan praktik-praktik yang berlangsung di industri
sesuai dengan bidang studi mereka.
2. Penerapan Teori ke Praktik
Siswa dapat menerapkan pengetahuan teori yang mereka pelajari di
kelas ke dalam situasi nyata di tempat kerja. Ini membantu memperkuat
pemahaman mereka dan menunjukkan relevansi pelajaran dengan dunia
kerja.
3. Pengembangan Keterampilan Praktis
Prakerin membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis
yang diperlukan dalam bidang studi mereka, seperti keterampilan teknis,
pemecahan masalah, komunikasi, kerja tim, dan lain-lain.
4. Pengalaman Kerja Nyata
Siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan pekerja
profesional, mengamati proses kerja, dan belajar dari praktik terbaik dalam
industri.
5. Persiapan Karier

2
Prakerin bertujuan untuk membantu siswa memahami persyaratan,
harapan, dan tuntutan industri yang mereka minati, sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dengan lebih siap.
6. Pengembangan Soft Skills
Selain keterampilan teknis, siswa juga dapat mengembangkan
keterampilan lunak seperti komunikasi efektif, kepemimpinan,
adaptabilitas, dan inisiatif.
7. Pengenalan Kehidupan Profesional
Siswa dapat memahami etika kerja, tata tertib, dan nilai-nilai
profesional yang diterapkan di lingkungan kerja.
8. Penentuan Bidang Minat
Prakerin dapat membantu siswa mengidentifikasi bidang-bidang
tertentu di industri yang paling sesuai dengan minat dan bakat mereka.
9. Pembentukan Jaringan Kontak
Siswa dapat membangun hubungan dan jaringan kontak di dunia
industri yang dapat bermanfaat bagi karier mereka di masa depan.
10. Evaluasi Diri
Siswa dapat mengevaluasi keterampilan, pengetahuan, dan sikap
kerja mereka serta mengidentifikasi area di mana mereka perlu
mengembangkan diri lebih lanjut.

C. Manfaat

1. Pengalaman Kerja Praktis


Prakerin memberikan siswa pengalaman kerja langsung di dunia
nyata, memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka pelajari di lingkungan sekolah dalam
situasi kerja sehari-hari.
2. Pemahaman Industri
Siswa mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana
industri beroperasi, termasuk proses-produksi, standar kualitas, dan praktik
terbaik yang digunakan dalam lingkungan profesional.

3
3. Pengembangan Keterampilan Kerja
Melalui Prakerin, siswa mengembangkan keterampilan teknis dan
keterampilan lunak yang diperlukan dalam industri, seperti pemecahan
masalah, komunikasi, kerja tim, dan beradaptasi dengan perubahan.
4. Persiapan Karier
Prakerin membantu siswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
kerja dengan lebih percaya diri. Mereka dapat memahami harapan dan
tuntutan industri serta membangun jaringan kontak yang dapat mendukung
karier mereka.
5. Penentuan Bidang Minat
Melalui pengalaman praktis di Prakerin, siswa dapat mengeksplorasi
berbagai bidang dalam industri dan menentukan bidang yang paling sesuai
dengan minat dan keahlian mereka.
6. Pengembangan Etika Kerja
Siswa belajar tentang etika kerja, disiplin, tanggung jawab, dan
perilaku profesional yang diperlukan di tempat kerja.
7. Peningkatan Kepercayaan Diri
Setelah berhasil menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab di
tempat kerja, siswa merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka.
8. Kesempatan Belajar dari Profesional
Siswa memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan dan belajar
dari para profesional yang berpengalaman di industri, yang dapat
memberikan wawasan berharga tentang dunia kerja.
9. Membangun Portofolio
Hasil dari Prakerin, seperti laporan, proyek, atau prestasi kerja
lainnya, dapat menjadi bagian dari portofolio siswa yang dapat digunakan
untuk mendukung aplikasi pekerjaan di masa depan.
10. Pengenalan Lingkungan Kerja
Siswa mendapatkan gambaran tentang lingkungan kerja, struktur
organisasi, dan dinamika tim di tempat kerja yang sebenarnya.
11. Pertumbuhan Pribadi

4
Prakerin memfasilitasi pertumbuhan pribadi siswa melalui
menghadapi tantangan, mengatasi hambatan, dan mengembangkan
keterampilan untuk beradaptasi dengan perubahan.
12. Kesempatan Magang dan Kerja
Beberapa siswa yang menunjukkan kinerja yang baik selama Prakerin
dapat diberikan kesempatan magang atau bahkan pekerjaan penuh waktu
di tempat di mana mereka melakukan Prakerin

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Roti
Salah satu bentuk industri pengolahan hasil pertanian adalah roti. Roti
merupakan salah satu bentuk makanan pokok yang cukup diminati
masyarakat Indonesia. Sebagai contoh roti tawar ataupun sejenis roti basah
yang sering dikonsumsi oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya yang
tinggal di wilayah perkotaan. Umumnya mereka memiliki roti karena roti
dapat dijadikan makanan alternatif pengganti nasi. Selain itu roti merupakan
makanan instan yang siap saji (Anonim 2, 2004).
Secara garis besar produk bakery bisa dikelompokkan menjadi
kelompok roti dan kelompok biskuit. Produk roti mempunyai struktur
berongga-ronga dan dikembangkan dengan ragi roti dan produk akhirnya
bersifat plastis, elastis karena kadar air tinggi. Produk biskuit terdiri dari
berbagai bentuk dan mempunyai struktur lebih padat dengan tektur mulai dari
rapuh atau renyah sampai relatif keras, serta kadar airnya rendah sehingga
lebih awet dari pada roti (Anonim 3, 2006).
Selain kedua kelompok bakery tersebut ada jenis lain yaitu cake, yang
merupakan produk hasil pemanggangan yang dikembangkan dengan
pengembang kimia. Sel-sel udara yang terbentuk dihasilkan dengan cara
pengocokan (terutama putih telur) yang menyebabkan udara terperangkap
dalam adonan, serta adanya pembentukan gas dari bahan pengembang dan
terbentuk uap air pada waktu pemanggangan (Anonim 4, 2004).
Produk lain yang dibuat dari terigu adalah donat. Produk ini berbeda
dengan produk-produk bakery lainnya karena pada tahap akhir proses
pembuatannya tidak dipanggang, melainkan digoreng. Donat mengembang
karena ragi roti, juga akibat terbentuknya gas dari bahan pengembang dan uap
air pada waktu penggorengan (Anonim 5, 2009).
Berdasarkan formulasi adonan roti dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu adonan roti manis, roti tawar dan adonan soft rolls. Adonan roti manis
adalah adonan yang dibuat dari formulasi yang banyak menggunakan gula,

6
lemak dan telur. Adonan roti tawar adalah adonan roti yang mengunakan
sedikit tanpa gula, susu skim dan lemak. Sedangkan adonan soft roll adalah
adonan roti yang dibuat dari formula yang menggunakan gula dan lemak
relatif lebih banyak dari adonan roti tawar (Anonim 6, 2000).
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam
penggunaan bahan baku dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang
digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar
maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Jenis dan
mutu produk bakery sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan
formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini
diperlukan untuk memenuhi adanya variasi selera dan daya beli konsumen
(Auingerpfund, 1999).
Setiap bahan juga mempunyai karakteristik fisik, kimia dan mekanik
yang berbeda, demikian juga perubahan sifat–sifat tersebut akibat pengolahan
mungkin berbeda. Oleh karena itu sebelum mengetahui cara pembuatan roti,
terlebih dahulu mengenal jenis bahan yang akan digunakan, fungsi dalam
pembuatan roti serta sifat–sifat yang dibutuhkan. Hal ini perlu diketahui
untuk bisa memilih bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu produk
sesuai dengan keinginan (Buckle, 1985).
B. Roti Manis

Roti manis merupakan salah satu jenis produk bakery dengan bahan dasar
tepung terigu, gula, dan yeast. Pada umumnya roti terbuat dari tepung terigu
protein tinggi. Tepung terigu protein tinggi mengandung 12-13% protein
sehingga mampu menyerap air dalam jumlah besar sehingga dapat mencapai
konsistensi adonan yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk
menghasilkan roti dengan remah yang halus, bertingkat kekerasan lembut dan
bervolume besar. Kualitas produk roti dapat diketahui melalui karakteristik
eksternal seperti volume, warna kulit, pemanggangan yang merata, dan
kulit roti yang tipis maupun karakteristik interal seperti pori-pori yang
seragam dengan dinding yang tipis, tekstur yang halus dan lembut, dan tidak
bersifat remah serta memiliki aroma roti yang khas (Hadi, 2006).

7
Tepung terigu berperan dalam pembuatan roti sebagai pembentuk struktur
adonan. Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung
terigu protein tinggi. Protein pada roti terdiri dari glutenin dan gliadin. Pada
saat pencampuran, protein glutenin dan gliadin pada terigu akan saling
berikatan dengan air dan menjadi gluten. Oksidasi kelompok sulfhidril
menjadi ikatan disulfida, terjadi dan merupakan reaksi penting selama adonan
dan pembuatan roti. Pada saat proses pengembangan (proofing) dan
pemanggangan (baking), gluten terdenaturasi oleh panas dan diubah
menjadi jaringan film yang berkontribusi terhadap tekstur dan volume
pengembangan roti. Ketika proses fermentasi, jaringan film yang terbentuk
akan memerangkap gas sehingga menghasilkan lubang dan memperbesar
volume pengembangan adonan dan roti (Hui, 2006). Kadar protein yang
tinggi juga menyebabkan pengembangan roti menjadi sangat kuat dan adonan
di dalam gluten memiliki keelastisan yang baik. Sifat viskoelastis ini
dikarenakan adanya kadar glutenin sebesar 35-40% dan gliadin sebesar
20-25% (Fennema, 1996).
Selain senyawa gluten yang terkandung dalam tepung terigu, bahan lain
yang berperan penting dalam pembuatan roti manis yaitu gula. Gula berperan
dalam proses pencoklatan pada permukaan roti. Pemanasan pada suhu tinggi
menyebabkan terjadinya karamelisasi sehingga permukaan produk menjadi
kering dan berwarna kecoklatan.
Gula juga akan diubah oleh yeast menjadi CO2, alkohol, air, dan energi
selama proses fermentasi dan berfungsi untuk meningkatkan kecepatan
fermentasi. Selama fermentasi berlangsung gula akan diubah menjadi gas
CO2, alkohol, dan air. Gas CO2 akan terperangkap di dalam adonan sehingga
berperan dalam proses pengembangan adonan, sedangkan alkohol berperan
dalam memberikan aroma pada roti (Hoseney, 1994). Peranan yeast dalam
hal ini yaitu sebagai pengembang, serta memberikan rasa dan aroma yang
khas pada roti (Wang et al., 2006).

8
BAB III

TATA LAKSANA PRAKERIN

A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Prakerin dilaksanakan di pabrik roti UD.SALMA yang beralamat
di Kampung Melayu Kota Bima.

B. Waktu Pelaksanaan

Magang dilaksanakan mulai pada hari Jum’at tanggal 16 Juni 2023 dan di
akhiri pada tanggal 11 Agustus 2023. Kegiatan dimulai dari pukul 08:15
sampai jam 15:30. dengan mengikuti hari kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan yaitu hari senin sampai sabtu.
C. Metode Pelaksanaan
Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan prakerin adalah :
1. Orientasi Awal:
Tahap ini melibatkan pemberian informasi dan panduan kepada
peserta Prakerin mengenai aturan dan kebijakan perusahaan, lingkungan
kerja, serta harapan selama Prakerin. Ini membantu peserta Prakerin
memahami budaya perusahaan dan mempersiapkan mereka untuk tugas-
tugas yang akan dijalankan.
2. Penentuan Tujuan:
Peserta Prakerin dan mentor atau pembimbing harus sepakat
tentang tujuan yang ingin dicapai selama masa Prakerin. Tujuan ini
berkaitan dengan keterampilan yang akan di kuasai.
3. Penugasan dan Tanggung Jawab: Setiap peserta Prakerin diberikan
tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan bidang studi
mereka. Dan tugas yang prakerin laksanakan adalah memproduksi roti.
4. Mentoring dan Bimbingan:
Setiap peserta Prakerin memiliki mentor atau pembimbing yang
akan membimbing mereka selama masa Prakerin. Mentor ini membantu

9
peserta Prakerin untuk mengatasi kendala, memberikan arahan, serta
memberikan wawasan tentang praktik industri dan aplikasi teori.
5. Penggunaan Alat dan Teknologi:
Peserta Prakerin diperkenalkan dengan peralatan dan teknologi
yang digunakan di perusahaan. Ini melibatkan pelatihan dan penggunaan
peralatan sesuai standar keselamatan yang berlaku.
6. Monitoring dan Evaluasi:
Proses Prakerin umumnya melibatkan monitoring yang
berkelanjutan dari kemajuan dan pencapaian peserta Prakerin. Evaluasi
dilakukan baik oleh mentor maupun oleh peserta Prakerin sendiri untuk
menilai sejauh mana tujuan telah tercapai.
7. Presentasi dan Laporan Akhir:
Peserta prakerin melakukan kegiatan akhir yaitu membuat laporan
sebagai langkah akhir untuk pertnggung jawaban.
8. Refleksi Pribadi:
Peserta Prakerin melibatkan diri dalam refleksi pribadi untuk
mengevaluasi pengalaman, keterampilan yang dikuasai, serta pelajaran
yang dipetik selama masa Prakerin.

10
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN

A. Keadaan Umum pabrik roti UD.Salma

Latar belakang dan tujuan berdirinya pabrik adalah bermula dari hobi
pemilik, yang senang membuat roti dan makanan kering akhirnya
berkembangmenjadi sebuah industri rumah tangga. Meskipun masa
perkembangan nya cukup lama dengan mengalami banyak suka duka. Ada
juga faktor lain, seperti mencari penghasilan untuk memenuhikebutuhan
hidup keluarga, dalam mengembangkan suatu jenis produk dan memenuhi
permintaan konsumen yang semakin banyak.
B. Bahan Baku Roti
Bahan baku roti terdiri dari tepung terigu, ragi, gula, telur, garam
(NaCl), air, susu, dan mentega.

1. Tepung terigu
Salah satu bahan utama pembuat roti yaitu tepung terigu. Tepung yang
digunakan dalam pembuatan roti merupakan tepung yang mengandung
protein tinggi sebesar 11-13% protein. Protein dalam tepung terigu sangat
bermanfaat dalam pembuatan roti karena dapat memberikan sifat mudah
dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah
digiling.
Tepung terigu hasil penggilingan harus bersifat mudah tercurah,
kering, tidak mudah menggumpal jika ditekan, berwarna putih, bebas dari
kulit, tidak berbau asing seperti busuk, tidak berjamur atau tengik, juga
bebas dari serangga tikus, kotoran, dan kontaminasi benda-benda asing
lainnya. Kadar protein tepung terigu dan kadar abu merupakan hal utama
yang harus dipertimbangkan. Kadar protein mempunyai korelasi yang erat
dengan kadar glutein, sedangkan kadar abu erat hubungannya dengan
tingkat dan kualitas adonan. Bahan dasar tepung yang biasa digunakan
adalah gandum dan jagung. Dalam pembuatan roti disarankan

11
menggunakan tepung gandum guna menghasilkan pengembangan roti
yang lebih baik karena beberapa jenis protein dalam gandum akan
menghasilkan glutein jika dicampur dengan air. Senyawa ini berguna
dalam proses pengembangan roti. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat
untuk menahan gas yang dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak
mengempis kembali.
Berdasarkan kandungan glutein (protein), tepung terigu yang terdapat
dipasaran yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang,
dan tepung terigu protei rendah. Pati merupakan komponen terbanyak
dalam tepung terigu yaitu sekitar 70% yang terdiri dari amilosa dan
amilopektin. Kandungan amilosa dalam pati sekitar 20% dengan suhu
gelatinisasi 560C-620C (Astawan, 2008). Nilai kalori tepung terigu per 100
gram bahan yaitu 340 kal (Kent, 1983).
2. Ragi atau Yeast
Ragi/yeast merupakan mikroorganisme atau suatu mahkluk hidup
berukuran kecil, pada umumnya yaitu jenis Saccharomyces cerevisiae
yang biasa dimanfaatkan dalam pembuatan roti. Ragi berfungsi sebagai
pengembang adonan dengan produksi gas CO2, serta sebagai pelunak
glutein dengan asam yang dihasilkan, pemberi rasa dan aroma
Jenis-jenis ragi yang terdapat dipasaran yaitu ragi tape berbentuk bulat
pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, dan ragi tempe berbentuk
bubuk.
Saccharomyces cerevisiae berasal dari kata Saccharo yang berarti
gula, myces yang berarti makan, dan cerevisae yang berarti berkembang
biak, sehingga ragi roti merupakan spesies yang hidup dalam berkembang
biak dengan memakan gula.
Enzim ragi yang disebut zymase dan karbon dioksida. Prosesnya
biasa disebut fermentasi alcohol.
3. Gula
Gula yang digunakan dalam proses pembuatan roti umumnya
adalah gula sukrosa (gula pasir) yang berasal dari tebu atau beet.

12
Gula sukrosa (gula pasir) yang biasa digunakan dalam pembuatan
roti dapat berbentuk kristal maupun berbentuk tepung, Penggunaan gula
pada roti manis memiliki tujuan seperti
a. Menyediakan makananan untuk ragi (yeast) dalam fermentasi,
b. Memperbaiki tekstur produk,
c. Membantu memepertahankan air sehingga memperpanjang kesegaran,
d. Menghasilkan kulit (crust) yang baik, dan
e. Menambah nilai nutrisi pada produk
Sukrosa merupakan disakarida yang tersusun atas sebuah
Dglucopyranosil dan D-fructofuranosil yang berikatan antar ujung
reduksinya.
Sukrosa tidak memiliki ujung pereduksi sehingga termasuk dalam
gula non pereduksi. Sukrosa (C12H22O11) bersifat mudah larut dalam air
dan sedikit higroskopis, sehingga semakin tinggi suhu kelarutan semakin
besar.
Pada proses pembuatan roti, gula berfungsi sebagai makanan ragi
(yeast) untuk membantu jalannya proses fermentasi sehingga adonan roti
dapat mengembang. Gula juga memberi rasa manis serta memperbaiki
warna dan aroma karena proses karamelisasi dan reaksi Maillard
(khususnya gula reduksi) selama pemanggangan. Akan tetapi gula lebih
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan biskuit dan kue, dimana selain
memberikan rasa manis gula juga mempengaruhi tekstur.
Fruktosa adalah bahan pemanis alami yang memiliki kadar
kemanisan 2,5 kali lipat dari sukrosa (Sikumbang dan Hindersah, 2009).
Fruktosa disebut juga gula buah. Fruktosa merupakan jenis monosakarida
yang paling manis, banyak ditemukan pada mahkota bunga, madu, dan
hasil hidrolisis gula tebu. Didalam fruktosa didapatkan dari hasil
pemecahan sukrosa.
Salah satu contoh gula fruktosa yaitu high fructose syrup (HFS).
High Fructose Syrup merupakan kelompok sirup gula cair melalui proses
enzimatis untuk meningkatkan kandungan fruktosa. High Fructose Syrup

13
dapat dibuat dengan bahan dasar seperti tepung tapioka dan jagung. Gula
jagung memiliki karakteristik warna putih, manis, seperti gula lainnya.
Selain itu, gula jagung kadar kalorinya rendah dibandingkan dengan gula
lainnya. Salah satu gula jagung yang banyak digunakan dalam produk
baking yaitu HFS 90 yang rata-rata terdiri dari 90% fruktosa dan 10%
glukosa
Fruktosa termasuk gula reduksi yang mampu membentuk reaksi
Maillard (pencoklatan) apabila bereaksi dengan protein dan dipicu oleh
panas.
4. Telur
Telur dalam pembuatan roti berfungsi membentuk suatu kerangka
yang bertugas sebagai pembentuk struktur. Telur dapat memberikan
pengaruh pada warna, rasa, dan melembutkan tekstur roti dengan daya
emulsi dari lesitin yang terdapat pada kuning telur. Telur juga berfungsi
sebagai pelembut dan pengikat. Fungsi lainnya adalah untuk aerasi, yaitu
kemampuan menangkap udara pada saat adonan dikocok sehingga udara
menyebar rata pada adonan.
Telur berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi, memberikan rasa
yang lebih enak dan membantu untuk memperlemas jaringan zat glutein
karena adanya lesitin dalam telur yang menghasilkan roti menjadi lebih
empuk dan lemas.
Telur merupakan sumber zat protein hewani yang bergizi tinggi.
Fungsi telur sebagai pengental, perekat atau pengikat dalam pengolahan
pangan. Penggunaan kuning telur dapat memberikan tekstur yang lembut
pada roti dimana kuning telur mengandung lesitin (emulsifier). Kuning
telur memiliki bentuk yang padat dan kadar airnya sekitar 50% sedangkan
putih telur kadar airnya 86%. Nilai kalori pada kuning telur yang
digunakan dalam pembuatan roti yaitu 361 kkal.
5. Garam (NaCl)

Garam dapur (NaCl) sering kali dimanfaatkan dalam industri


pangan. Penggunaan garam dengan jumlah yang sedikit berfungsi sebagai

14
pembentuk cita rasa, sedangkan dalam jumlah yang cukup banyak
berperan sebagai pengawet.
Garam mengalami peristiwa hidrasi ion dimana garam akan
terionisasi dan menarik sejumlah molekul air. Semakin besar konsentrasi
garam, maka semakin banyak ion hidrat dan molekul air yang terjerat
sehingga menyebabkan aktivitas air (aw) bahan pangan menurun. Garam
juga digunakan sebagai bahan pengawet. Menurut Pereira (2013) garam
pada pembuatan roti harus memenuhi kriteria yang baik yaitu bersih
(bebas dari bahan-bahan yang tidak dapat larut), halus, tidak bergumpal,
dan mudah larut saat diolah.
6. Air
Air yang digunakan dalam pembuatan roti biasanya adalah air es.
Air berperan penting dalam pembentukan adonan karena dapat mengontrol
kepadatan dan suhu adonan. Air memiliki fungsi sebagai pelarut garam,
penyebar dan pelarut bahan-bahan bukan tepung secara seragam dan
memungkinkan adanya aktivitas enzim.
Air dapat mempengaruhi penampilan bahan pangan, seperti
tekstur, warna, dan cita rasa. Kandungan air dalam bahan makanan juga
menentukan acceptability, kesegaran, dan daya tahan makanan.
7. Susu
Penggunaan susu untuk produk bakery berfungsi membentuk
flavor, mengikat air, sebagai bahan pengisi, membentuk struktur yang kuat
karena adanya protein berupa kasein, membentuk warna karena terjadi
reaksi pencoklatan dan menambah keempukan karena adanya laktosa.
Keutamaan susu yaitu meningkatkan nilai gizi. Susu mengandung protein
(kasein), gula laktosa dan mineral kalsium. Susu juga memberikan efek
terhadap kulit roti dan memperkuat gluten karena kandungan kalsiumnya.
Susu bentuk bubuk adalah susu yang biasa digunakan sebagai
bahan pembuat roti. Hal ini dikarenakan susu bubuk memiliki masa
simpan yang lebih panjang. Susu cair UHT juga dapat digunakan dalam
pembuatan roti. Kandungan gizi susu bubuk per 100 gram adalah 509 kkal

15
(Mahmud, 2005), sedangkan kandungan kalori susu cair UHT yaitu 150
kkal (Prastiwi, 2015).
8. Mentega
Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis atau yang asam.
Mentega dari lemak yang asam memiliki citarasa yang kuat. Lemak susu
dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau dapat dimasamkan
dengan penambahan pupukan murni bakteri asam laktat pada lemak susu
yang manis yang telah dipasteurisasikan, sehingga memungkinkan
terjadinya fermentasi.
Mentega berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah roti,
memperbaiki daya iris roti, melunakkan kulit roti, dan dapat menahan air
sehingga umur simpan lebih lama. Selain itu lemak juga bergizi,
memberikan rasa lezat, mengempukkan, dan membantu pengembangan
susunan fisik roti. Menurut Ardiman (2014) mentega merupakan sumber
biokalori yang cukup tinggi nilai kilokalorinya yaitu sekitar 9 kilokalori
setiap gramnya.
9. Bread Improver
Bread Improver merupakan bahan tambahan dalam pembuatan roti
yang mengandung protein dalam bentuk gluten. Gluten memiliki fungsi
untuk mempertahankan udara yang masuk kedalam adonan pada saat
proses pengadukan dan gas yang dihasilkan oleh ragi pada waktu
fermentasi, sehingga adonan menjadi mengembang. Bahan yang dapat
digunakan seperti xanthan gum, dan bahan lain seperti Carboxymethyl
Cellulose (CMC), alginate, gliseril monostearat dan sebagainya. Bahan-
bahan ini akan meningkatkan daya tarik menarik antara butir-butir pati,
sehingga sebagian besar gas yang terdapat di dalam adonan dapat
dipertahankan. Adonan yang dihasilkan akan cukup mengembang dan
akan diperoleh roti dengan volume yang relatif besar, remah yang halus,
dan tekstur yang lembut.

16
C. Proses Pembuatan Roti Manis
1. Penerimaan Bahan Baku
Bahan baku diperoleh dari dua supplier. Hal ini dilakukan untuk
membandingkan harga bahan dari kedua supplier, supaya tidak terjadi
kecurangan akibat harga bahan yang sering berubah-ubah setiap harinya
dan sebagai cadangan jika pesanan meningkat sehingga membutuhkan
bahan baku yang lebih banyak. Berikut adalah runtutan penerimaan bahan
baku dari tangan supplier sampai pada bahan baku yang siap
digunakan untuk proses produksi :
1. Penerimaan bahan baku dilakukan pada bagian ekspedisi. Bila bahan
baku yang telah datang memenuhi standar, maka akan disimpan di
dalam gudang penyimpanan bahan baku, yang selanjutnya akan
digunakan untuk proses produksi.
2. Bagian ekspedisi akan menyerahkan ke bagian pengkonversian untuk
melakukan penimbangan dari tiap komposisi bahan yang akan
digunakan untuk membuat adonan roti.
2. Pembuatan Adonan Roti Manis
Tahapan pembuatan adonan roti manis antara lain :
1. Penyiapan Komposisi
Komposisi bahan roti manis selalu dipersiapkan sebelum proses
produksi dilaksanakan, tugas ini dilakukan oleh pekerja bagian kamar
roti. Hal ini bertujuan agar proses produksi dalam skala besar dapat
berjalan lebih cepat dan efisien sehingga dapat menghemat waktu.
Pertama-tama pekerja kamar roti memperoleh bahan baku yang akan
digunakan dari bagian gudang dan penyortiran bahan baku. Lalu pada
bagian penyiapan komposisi bahan baku, dilakukan penghitungan dan
penimbangan bahan baku sesuai dengan resep.
2. Penimbangan bahan baku
Bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi ditimbang
sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan dan jumlahnya
disesuaikan dengan yang akan diproduksi. Penimbangan bahan baku

17
pada pabrik Ud.Salma menggunakan alat ukur standar, yaitu
timbangan analitik atau digital. Setelah dilakukan penimbangan, bahan
baku yang akan digunakan untuk proses produksi roti manis akan
langsung diberikan kepada karyawan bagian proses produksi.
3. Pencampuran bahan baku tahap I
Setelah bahan baku diterima oleh karyawan bagian produksi
kemudian dilakukan proses pencampuran bahan baku. Bahan baku
yang digunakan pada proses pencampuran tahap pertama antara lain
tepung terigu sebanyak 5 kg, susu ultra sebanyak 2 liter, air dingin
sebanyak 2,5 liter, yeast sebanyak 280 gram, dan gula sebanyak 230
gram. Setelah bahan baku tersebut tercampur seluruhnya, kemudian
didiamkan selama ±15 menit hingga mengembang.
4. Pencampuran bahan baku tahap II
Setelah adonan mengembang, kemudian ditambahkan bahan baku
tahap kedua yang meliputi tepung terigu sebanyak 10 kg, telur ayam
sebanyak 90 butir (terdiri dari 80 butir kuning telur dan 10 butir
campuran), air dingin sebanyak 1,5 liter, gula sebanyak 3 kg, kalsium
propionat sebanyak 50 gram, dan bread improver sebanyak 50 gram.
Setelah bahan baku pada tahap 2 tercampur, kemudian adonan
diaduk dengan mixer hingga bercampur sampai setengah halus.
5. Pencampuran bahan baku tahap III
Setelah adonan tercampur setengah halus, kemudian ditambahkan
margarin sebanyak 2,3 kg. Setelah itu adonan diaduk sebentar dengan
menggunakan mixer. Setelah itu ditambahkan garam sebanyak 230
gram dan kemudian adonan diaduk kembali sampai
semuanya merata (homogen).
6. Penimbangan adonan
Adonan yang telah terbentuk dari proses mixing selanjutnya
ditimbang berdasarkan berat yang telah ditetapkan untuk memproduksi
roti manis. Ada 4 macam pembagian berat adonan pada pabrik
ud.salma yaitu 1,8 kg; 1,2 kg; 1,05 kg; 0,75 kg.

18
7. Pembentukan adonan menjadi bulat
Dari keempat macam pembagian berat adonan, masing-masing
berat adonan akan ditimbang kembali dan dihasilkan adonan roti manis
sebanyak 30 buah dengan ukuran yang lebih kecil dan seragam
menggunakan mesin divider. Setelah itu, adonan roti manis tersebut
akan masuk ke proses pengolaha.
8. Intermediate Proofing
Intermediate proofing merupakan proses istirahat sementara
yang diberikan adonan yang telah mengalami pembulatan. Hal ini
perlu dilakukan agar adonan yang mengalami penarikan saat
pembulatan dapat rileks (istirahat), sehingga adonan tidak akan mudah
robek saat proses pengerolan (degassing atau sheeting).
Waktu intermediate proofing yang dibutuhkan untuk
mengistirahatkan adonan sementara adalah antara 5–10 menit.

9. Pembentukan
Proses pembentukan adonan (moulding) dimulai dengan proses
sheeting atau degassing yang bertujuan untuk meratakan adonan agar
gas yang terbentuk dalam adonan lebih rata dan seragam (uniform).
Selanjutnya, adonan akan mengalami proses penggulungan dan
perekatan bagian bawah adonan (sealing). Dalam proses
moulding dihindari adanya lubang udara yang terperangkap dalam
adonan di akhir proses sealing
10. Peletakan Adonan Dalam Loyang
Proses peletakan adonan dalam loyang dilakukan dengan
memperhatikan posisi adonan yang terkunci (lapisan perekat adonan)
harus berada pada bagian bawah.
Hal ini dilakukan untuk mencegah lipatan perekat adonan
terbuka pada saat final proofing dan pemanggangan (pengovenan).

19
Pada proses panning, loyang harus dikondisikan agar roti
mudah terlepas dari loyang setelah proses pemanggangan, dengan jalan
memberikan oles loyang dan pemanasan.

11. Final Proofing


Final proofing atau fermentasi akhir merupakan proses
pengembangan adonan hingga mencapai besar adonan yang optimal.
Selain terjadinya kenaikan volume dalam proses final proofing juga
dihasilkan alkohol, serta terjadi kenaikan suhu adonan (panas) dan
pembentukan rasa
12. Pemanggangan Atau Pengovenan
Proses pemanggangan (baking process) merupakan proses terakhir
dan terpenting dalam pembuatan roti. Menurut (Pyler, 1979) dalam
proses pemanggangan terjadi perpindahan panas oven yang akan
mengubah adonan menjadi produk ringan, berongga (porous), siap
cerna dan kaya rasa.
13. Pengeluaran Dari Loyang
Adonan yang sudah mengalami proses pemanggangan kemudian
dikeluarkan dari loyang secara langsung.
14. Proses Pendinginan
Proses pendinginan roti (bread cooling) merupakan proses untuk
menurunkan temperatur suhu roti setelah proses pemanggangan hingga
mencapai suhu internal roti pada kisaran (35 o–40.5oC). Kondisi
cooling harus dipertahankan pada kisaran suhu tersebut untuk
menghindari terjadinya kehilangan kadar air dalam jumlah berlebihan.
15. Pengemasan
Kemasan yang menarik dapat menjadi daya tarik pertama bagi
pelanggan (first impression) untuk membeli produk yang di
hasilkan, sehingga kemasan dianggap sebagai “The Silent Salesman”

20
Perubahan biokimia yang terjadi dalam proses pemanggangan
sangat komplek yang melibatkan inaktivasi enzim, yeast, perubahan
pati dan gluten dalam adonan.

21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan proses pembuatan roti manis di UD. Salma
Kampung Melayu Kota Bima, dapat disimpulkan bahwa proses produksi roti
manis telah dilakukan dengan baik. Beberapa poin penting yang dapat diambil
sebagai kesimpulan adalah:
1. Kualitas Produk:
Roti manis yang dihasilkan oleh UD. Salma memiliki kualitas yang
baik. Produk tersebut memiliki tekstur yang lembut, rasa yang enak, dan
aroma yang menggugah selera.
2. Kebersihan dan Sanitasi:
Laporan menunjukkan bahwa standar kebersihan dan sanitasi
dipatuhi selama proses produksi. Hal ini sangat penting untuk mencegah
kontaminasi dan menjaga kualitas produk.
3. Pengendalian Kualitas:
UD. Salma telah menerapkan pengendalian kualitas yang efektif
selama proses produksi, termasuk penggunaan bahan baku berkualitas
tinggi dan pemantauan produksi yang cermat.
4. Pemasaran:
Perusahaan telah menjalankan strategi pemasaran yang baik untuk
memasarkan produk roti manis mereka. Ini termasuk penggunaan kemasan
yang menarik dan promosi yang efektif.
B. Saran
Meskipun proses produksi roti manis di UD. Salma telah berjalan
dengan baik, ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan
efisiensi dan kualitas produk:
1. Menyediakan bahan baru atau menggabungkan bahan-bahan baru untuk
menghasilkan produk inovatif yang dapat menarik pelanggan baru.
2. Pengelolaan Stok:

22
Terapkan sistem pengelolaan stok yang efisien untuk menghindari
pemborosan bahan baku dan memastikan ketersediaan bahan yang cukup
selama produksi.
3. Diversifikasi Pemasaran:
Selain promosi yang telah dilakukan, pertimbangkan untuk
menjalankan kampanye pemasaran online, termasuk media sosial, untuk
menjangkau pelanggan yang lebih luas.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Soemarno. (2017). Ilmu Bahan Pangan. Penerbit Kanisius.


2. Badan Pusat Statistik Kota Bima. (Tahun Terakhir yang Tersedia). Data
Statistik Industri Pangan di Kota Bima.
3. Gaspersz, V. (2011). Total Quality Management. Gramedia Pustaka
Utama.
4. Rahayu, E. S., & Palupi, N. S. (2017). Analisis Pengaruh Variasi
Konsentrasi Ragi dan Lama Fermentasi Terhadap Sifat Fisikokimia
Roti Manis. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 5(4), 151-160.
5. Prawira, Y., & Zuhri, R. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Roti Manis Produk Rumah
Tangga di Kota Bima. Jurnal Ekonomi Bisnis, 24(2), 139-152.
6. Departemen Kesehatan RI. (Tahun Terakhir yang Tersedia). Peraturan
Menteri Kesehatan RI tentang Standar Nasional Indonesia (SNI)
Roti.
7. Nurhartadi, E., & Arijanto, Y. (2014). Pengolahan Pangan Terpadu.
Penerbit Andi.
8. Arsip UD.SALMA Kota Bima, Tentang sejarah dan buku resep
pembuatan roti

24
LAMPIRAN

25
Jurnal Harian

N0 TANGGAL/WAKTU KEGIATAN HARIAN PARAF


- Di perkenlkan dengan tempat Psg
1 16/6 2023 - Pengenalan dengan para karyawan
08:00-selesai - Mengamati dan mempelajari cara
membuat roti
- Belajar menbungkus roti
17/6 2023 - Membungkus Dodol
2 08:00-selesai - Mengangkat roti yg sudah di oven
- Memotong dadu-dadu kacang kenari
- Melipat kotak Kue
- Membersihkan wadah oven
18/6 2023 - Memasukan adonan kedalam
3 08:00-selesai Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yg sudah di oven
- Membungkus roti
- Mencuci piring, gelas Dll
4 19/6 2023 - Mengoles mentega dan memasukan
08:00-selesai adonan kedalam wadah
- Membungkus roti
- Memotong dadar
- Membersihkan wadah oven
- Membersihkan wadah oven
20/6 2023 - Memasukan adonan kedalam
5 08:00-selesai Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven

26
- Membumgkus roti
- Mengantar roti ketoko
- Membersihkan wadah oven
- Membersihkan tempat penyimpanan
6 21/6 2023 roti
08:00-selesai - Memotong dadar
- Melipat kotak kue
- Bersih-bersih sebelum pulang
- Memasukan adonan kedalam
22/06/2023 Loyang
7 kamis08:00 Selesai - Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
- Bersih-bersih sebelum pulang
- Membersihkan wadah oven
- Memasukan adonan kedalam
23/06/2023 Loyang
8 08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yg sudah di oven
- Membungkus roti
- Bersih-bersih tempat penyimpanan
roti
9 24/06/2023 - Mengoles mentega dan memasukan
08:00-selesai adonan kedalam wadah
- Membungkus roti
- Memotong dadar
- Membersihkan wadah oven
10 25/06/2023 - Libur
26/06/2023 - Membersikan wadah oven
11 08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang

27
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
12 27/06/2023 - Membersihkan wadah oven
08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Membumgkus roti
-mengantar roti ketoko
13 28/06/2023
29/06/2023
30/06/2023 -Libur
01/07/2023
02/07/2023
14 03/07/2023 - Membersihkan wadah oven
08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yg sudah di oven
- Membungkus roti
- Bersih-bersih tempat penyimpanan
roti
15 04/07/2023 -membersikan wadah oven
08:00-selesai -mengankat adonan roti untuk di oven
-membungkus dodol
16 05/07/2023 - Membersikan wadah oven
08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Membungkus kue bika abon
- Melipat kotak kue
- Bersih-bersih sebelum pulang

28
- Membersihkan wadah oven
17 07/07/2023 - Memasukan adonan kedalam
08:00-selesai Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yg sudah di oven
- Membungkus roti
- Bersih-bersih tempat penyimpanan
roti
18 08/07/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Membungkus roti
- Melipat kotak kue

19 09/07/2023 -Libur
20 10/07/2023 - Membersikan wadah oven
08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
21 11/07/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Mengangkat roti yang dudah di oven
- Membungkus roti pakai plastik
22 12/07/2023 - Membersikan wadah oven
08:00-selesai - Membungkus roti
- Mengantar roti ketokoh
- Bersih-bersih sebelum pulang
23 13/07/2023 - Memasukan adonan kedalam
08:00-selesai Loyang
- Membungkus Roti Pakai Plastik

29
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
- Bersih-bersih sebelum pulang
24 14/07/2023 - Mengoles mentega dan memasukan
08:00-Selesai adonan kedalam wadah
- Membungkus roti
- Memotong dadar
- Membersihkan wadah oven
15/07/2023 - Memasukan adonan kedalam
25 08:00-Selesai Loyang
- Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
- Bersih-bersih sebelum pulang
16/07/2023 -Libur
26 17/07/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Membungkus roti
- Memotong dadu-dadu kacang kenari
- Membersihkan tempat penyimpanan
roti
- Mencuci piring, gelas Dll
27 19/07/2023 - Membersikan wadah oven
08:00-selesai - Membungkus roti
- Mengantar roti ketokoh
- Bersih-bersih sebelum pulang
28 20/07/2023 - Membungkus kue bika abon
08:00-selesai - Memotong dadar
- Melipat kotak kue
- Membersihkan tempat penyimpanan
roti

30
29 21/07/2023 - Memasukan adonan kedalam oven
08:00-selesai - Mengankat adonan roti untuk di
oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
30 22/07/2023 - Membersikan wadah oven
08:00-selesai - Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Memasukan adonan kedalam oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
31 23/07/2023 -Libur
32 24/07/2023 - ijin
08:00-selesai
33 25/07/2023 - Memasukan adonan kedalam
26/07/2023 Loyang
27/07/2023 - Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
- Bersih-bersih sebelum pulang
34 28/07/2023 - Mengoles mentega dan memasukan
08:00-selesai adonan kedalam wadah
- Membungkus roti
- Memotong dadar
- Membersihkan wadah oven
35 29/07/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus Roti Pakai Plastik
- Bersih-bersih sebelum pulang
36 30/07/2023 -Libur

31
37 31/07/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus Roti Pakai Plastik
- Membersihkan tempat penyimpanan
roti
- Mencuci piring, gelas Dll
38 01/08/2023 - Memasukan adonan kedalam oven
08:00-selesai - Mengankat adonan roti untuk di
oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
39 02/08/2023 - Memasukan adonan kedalam
08:00-Selesai Loyang
- Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
-Membersihkan tempat sekitaran
pabrik
41 03/08/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
- Mengantar roti ke toko
42 04/08/2023 - Mengoles mentega dan memasukan
08:00-selesai adonan kedalam wadah
- Memasukan adonan kedalam
Loyang
- Mengankat adonan roti untuk di
oven
-mengangkat roti yang sudah di oven

32
43 05/08/2023 - Mengankat adonan roti untuk di
08:00-selesai oven
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
- Bersih-bersih sebelum pulang
44 06/08/2023 - Melipat kotak kue
08:00-selesai - Memotong dadar
- Mengangkat roti yang sudah di oven
- Membungkus roti
45 07/08/2023 -Libur
46 08/08/2023 - Mengoles mentega dan memasukan
adonan kedalam wadah
- Membungkus roti
- Memotong dadar
- Membersihkan wadah oven
47 09/08/2023 - Memasukan adonan kedalam
08:00-selesai Loyang
- Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengantar roti ke tokoh
- Mencuci piring, gelas Dll
- Bersih-bersih sebelum pulang
48 10/07/2023 - Membungkus Dodol
08:00-selesai - Membungkus Roti Pakai Plastik
- Mengoles mentega dan memasukan
adonan kedalam wadah
- Memasukan adonan kedalam oven
49 11/08/2023 -pamitandan penarikan (PSG)

33
34

Anda mungkin juga menyukai