Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKERIN

PROSES PRODUKSI TEMPE DI PABRIK TEMPE ERA BARU


KAMPUNG RANGGO KOTA BIMA

Disusun Oleh:

Ihsanul Muslimin

SMK NEGERI 1 WERA


JURUSAN PERTANIAN
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Prakerin Di UD.SALMA Kampung Melayu Kota Bima

Dimulai Tanggal 16 Juni-11agustus 2023

Di Susun Oleh :

IHSANUL MUSLIMIN

Di Setujui Oleh :

Pemilik UD.Ulfah Guru Pembimbing Lapangan

AHMAD NUGRAHA WIWIK IRYATI, S.Hut


Nip. 197607222021212001

Mengetahui,

Ketua Jurusan
Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian (APHP)

TAMRIN, S. Hut.
NIP: 197812312021211015

ii
KATA PENGNTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dalam rangka
menyelesaikan program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) di
UD. Alfah Tolotongga Kota Bima.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan dalam program studi APHP, dan merupakan hasil kerja keras serta
pengalaman berharga selama periode pelaksanaan prakerin di UD. Alfah
Tolotongga. Saya menyadari bahwa proses penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari berbagai bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam kelancaran pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Guru Pembimbing Prakerin, yang telah memberikan arahan, petunjuk,


serta evaluasi selama masa Praktik Kerja Lapangan, sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang ini.
2. Rekan-rekan Kerja di UD. Alfah Tolotongga yang telah memberikan
kerjasama yang baik, informasi, serta pengalaman praktis yang sangat
berarti dalam pembelajaran saya.
3. Keluarga dan Teman-teman yang telah memberikan dukungan moril,
doa, dan semangat selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya susun dengan sebaik-baiknya dan
sejujur-jujurnya berdasarkan pengalaman dan pembelajaran selama Praktik Kerja
Lapangan. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan guna
perbaikan di masa mendatang.
Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat sebagai
referensi dan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, serta dapat
memberikan kontribusi positif dalam pengembangan dunia Agribisnis Pengolahan
Hasil Pertanian di Kota Bima.

iii
Akhir kata, saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah dan kesuksesan
dalam setiap langkah perjalanan hidup kita semua.

iv
Persembahan

Persembahan

”Saya mempersembahkan tulisan ini kepada bapak/ibu guru SMKN 1 Wera, Guru
Pembimbing lapangan saya Bapak TAMRIN, S.Hub yang telah senantiasa
membimbing dan melihat langsung kondisi kami di lapangan, Bapak FUAD
Selaku Pemilik Pabrik Tempe Era Baru Kampung Ranggo Kota Bima, Teman-
Teman seperjuangan Saya yang telah banyak membagi suka/duka dan kasih
sayang selama masa Prakerin yang berjalan selama 2 bulan, dan untuk semua
kalangan pembaca pada umumnya”

v
KATA PENGANTAR

Hal.

Sampul.........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................ii

Kata Pengantar.........................................................................iii

PERSEMBAHAN......................................................................v

Daftar Isi....................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...........................................................1

A.Latar Belakang................................................................1
B.Tujuan..............................................................................2
C.Manfaat............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................5

A.Tempe...............................................................................5
B.Jelly Tempe......................................................................5

BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN................................10

A.Bidang Kerja.................................................................10
B.Pelaksanaan Kerja........................................................10

BAB IV PENUTUP..................................................................14

A.Kesimpulan....................................................................14
B.Saran...............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...............................................................16

LAMPIRAN.............................................................................17

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Prakerin ini menjadi relevan dalam konteks industri tahu dan
tempe karena memberikan kesempatan kepada siswa/mahasiswa untuk
menjalani pengalaman langsung dalam sebuah lingkungan produksi yang
sebenarnya. Praktek kerja ini menjadi titik awal bagi siswa/mahasiswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama proses pendidikan
mereka dalam situasi dunia nyata. Selain itu, laporan ini juga memberikan
kontribusi berharga dalam mencatat setiap detail proses pembuatan tahu dan
tempe, serta pelajaran yang diperoleh selama praktek kerja.
Tahu dan tempe memiliki peranan penting dalam aspek gizi
masyarakat Indonesia dan banyak negara lainnya. Kedua produk ini bukan
hanya menjadi bagian integral dalam pola makan sehari-hari tetapi juga
merupakan sumber protein nabati yang sangat berharga. Keberadaan tahu dan
tempe dalam pangan sehari-hari memberikan alternatif protein yang
bermanfaat, terutama bagi individu yang memilih pola makan vegetarian atau
vegan.
Selain aspek gizi, produksi tahu dan tempe juga memiliki dampak
ekonomi yang signifikan. Industri ini melibatkan berbagai usaha, mulai dari
produsen kecil hingga produsen besar yang mempekerjakan banyak tenaga
kerja. Ini menciptakan lapangan kerja lokal dan kontribusi ekonomi yang
berkelanjutan di tingkat regional. Oleh karena itu, memahami secara
menyeluruh tentang proses produksi tahu dan tempe adalah penting untuk
mendukung pertumbuhan industri pangan lokal serta membantu menjaga
keberlanjutan ekonomi di wilayah tersebut.
Dalam konteks ini, laporan Prakerin yang mencakup proses
pembuatan tahu dan tempe akan menggali lebih dalam tentang praktik-praktik
industri yang terkait, seperti pemilihan dan penanganan bahan baku,

1
penggunaan teknologi produksi yang efisien, pemahaman tentang
pengendalian kualitas, serta penerapan standar sanitasi dan keamanan pangan.
Dengan begitu, laporan ini akan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana inJustri tahu dan tempe berperan dalam
menyediakan makanan yang bergizi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi di masyarakat.
Dengan demikian, laporan Prakerin ini akan membantu
menggambarkan bagaimana proses produksi tahu dan tempe bukan hanya
mengenai aspek makanan, tetapi juga memiliki dampak sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang signifikan. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang
industri ini, diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan yang
mendukung perkembangan industri pangan yang berkelanjutan dan
masyarakat yang lebih sehat.

B. Tujuan
1. Merekam Pengalaman Praktik Kerja
Laporan ini bertujuan untuk mencatat dan merekam semua
pengalaman yang diperoleh oleh siswa/mahasiswa selama praktek kerja
di produsen tahu dan tempe. Ini termasuk pengalaman praktis,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh selama masa prakerin.
2. Memahami Proses Produksi
Laporan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
mendalam tentang proses produksi tahu dan tempe, termasuk langkah-
langkah, teknologi, bahan baku, dan peralatan yang digunakan.
3. Meningkatkan Keterampilan Praktis
Melalui praktek kerja di industri tahu dan tempe, tujuan laporan ini
adalah untuk membantu siswa/mahasiswa mengembangkan keterampilan
praktis dalam pengelolaan bahan baku, pengendalian kualitas, dan
pemahaman tentang proses produksi makanan.
4. Meningkatkan Kesadaran Ekonomi dan Budaya

2
Laporan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
siswa/mahasiswa tentang dampak ekonomi dan budaya dari industri tahu
dan tempe, termasuk peran pentingnya dalam pangan, ekonomi lokal, dan
warisan kuliner.
5. Kontribusi untuk Pengembangan Industri Pangan
Laporan Prakerin ini dapat memberikan rekomendasi atau saran
yang dapat membantu produsen tahu dan tempe untuk meningkatkan
kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan produksi mereka.

C. Manfaat
a. Bagi Sekolah:
1) Evaluasi Program Pendidikan
Sekolah dapat menggunakan laporan ini untuk mengevaluasi
efektivitas program pendidikan mereka. Ini membantu sekolah dalam
memastikan bahwa praktek kerja siswa sesuai dengan tujuan pendidikan
mereka.
2) Peningkatan Kurikulum
Informasi yang diperoleh dari laporan ini dapat membantu sekolah
dalam menyempurnakan kurikulum mereka. Mereka dapat menyesuaikan
materi pelajaran dengan kebutuhan dunia kerja yang aktual.
b. Bagi Siswa:
1) Pengembangan Keterampilan Praktis
Siswa akan memperoleh keterampilan praktis yang dapat berguna
dalam karir masa depan mereka. Hal ini dapat membantu mereka lebih
siap untuk memasuki dunia kerja.
2) Pemahaman Industri
Laporan ini akan membantu siswa memahami lebih baik tentang
industri makanan, yang dapat menjadi dasar bagi mereka untuk memilih
karir di bidang ini jika mereka tertarik.
3) Referensi Masa Depan

3
Siswa dapat menggunakan laporan ini sebagai referensi untuk
melamar pekerjaan atau mengembangkan usaha mereka sendiri di masa
depan. Ini dapat menjadi portofolio yang berguna.
c. Bagi Perusahaan:
1) Sumber Rekrutmen Potensial
Perusahaan dapat mengidentifikasi siswa yang berprestasi selama
praktek kerja mereka dan mempertimbangkan mereka sebagai calon
karyawan potensial.
2) Peningkatan Proses
Informasi dari laporan ini dapat membantu perusahaan dalam
meningkatkan proses produksi mereka. Mereka dapat mengidentifikasi
efisiensi yang dapat ditingkatkan atau masalah kualitas yang perlu
diselesaikan.
3) Kontribusi ke Pendidikan
Perusahaan juga memberikan kontribusi positif kepada pendidikan
dengan membantu siswa memahami aspek dunia kerja yang sebenarnya.
Hal ini mendukung kesiapan tenaga kerja masa depan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tempe
1. Pengertian Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi
biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi menggunakan
beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus
oryzae, Rhizopus stolonifer dan beberapa jenis kapang Rhizopus lainnya
(PUSIDO,2012). Dimana pada proses fermentasi akan terjadi hidrolisis
senyawa – senyawa kompleks menjadi sederhana, sehingga baik untuk
dicerna. Tempe merupakan makanan yang kaya akan serat pangan,
kalsium, vitamin B dan zat besi ( Cahyadi 2007).
Tempe selain sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein,
juga memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi,
antioksidan untuk menangkap radikal bebas ( Sartika 2009). Menurut
Haryoko (2009) dalam (Dewi & Aziz, 2011), secara umum tempe
berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat.
Tempe memiliki aroma yang khas dikarenakan adanya degradasi dari
komponen-komponen kedelai itu sendiri.
2. Fermentasi Tempe
Tempe adalah produk kedelai fermentasi asli Indonesia yang kaya
akan komponen nutrisi. Selama fermentasi, mikroorganisme
menghasilkan beberapa komponen bioaktif vital dan menurunkan agen
anti- nutrisi. Perubahan biokimia terjadi selama fermentasi kedelai dalam
tempe yang meningkatkan kesehatan manusia ( Tamam 2019).
Ada peningkatan protein larut, folat, vitamin B12, oligosakarida,
inhibitor trypsin, dan tannin Fermentasi memungkinkan mikroorganisme
untuk mengeluarkan enzim proteolitik yang mampu mengubah protein
dalam kedelai menjadi peptide (seperti dipeptida, tripeptida, dan
oligopeptida) yang memiliki banyak sifat biofungsional. Beberapa

5
penelitian mengungkapkan bahwa peptide dalam produk kedelai
fermentasi seperti doenjang (Korea), douche (Cina), natto
(Jepang), thua nao (Thailand), dan tempe (Indonesia) dikaitkan dengan
sifat biofungsional seperti penghambatan enzim pengonversi angiotensin I
(ACE), antioksidan, antidiabetes, antikanker, antitrombotik,
hipokolesterolemik, dan aktivitas imunomodulator (Tamam 2019).
Fermentasi tempe melibatkan Rhizopus sp, jamur dan
mikroorganisme lain seperti bakteri asam laktat dan ragi ,ada empet
langkah penting untuk membuat tempe termasuk merendam,merebus
kacang kedelai, inokulasi kapang menggunakan starter yang disebut ragi
(mengandung banyak mikroorganisme, terutama Rhizopus spp),dan
inkubasi pada suhu kamar selama 24-36 jam. Banyak jenis cetakan yang
terlibat dalam pembuatan tempe di Indonesia termasuk. Rhizopus
oligosporus, R.oryzae, R. arrhizus, R.stolonifer, R.microsporus,
R.rhizopodiformis,R. chinensis, dan Mucor sp. 1,20. Produksi tempe di
Indonesia mungkin berbeda antara daerah dan produsen mengenai
proses dan kondisi fermentasi. Tidak ada standar untuk pembuatan tempe
di Indonesia. Fermentasi memiliki kemampuan luar biasa untuk
mempengaruhi sekuens peptide dan biofungsionalitas tempe, tetapi
hubungan antara produk peptide dan detail fermentasi belum banyak
dipelajari (Tamam 2019).
3. Kandungan Gizi Tempe
Di dalam tempe kandungan Gizinya lebih baik dibandingkan
dengan kedelai dan produk turunan lainnya. Kandungan tersebut
diantaranya ialah Vitamin B2, Vitamin B12, Niasin dan juga asam
pantotenat,bahkan hasil analisi ,Gizi tempe menunjukkan kandungan
niasin sebesar 1,13 mg/100 gram berat tempe yang
dimakan. Menurut Dwinaningsih (2010) dalam (Dewi dan Aziz,2011),
kelompok vitamin yang terdapat di dalam tempe terdiri atas dua jenis
yaitu yang larut di dalam air (Vitamin B kompleks) dan larut lemak
(Vitamin A, D, E dan K).

6
Tempe memiliki sumber vitamin B yang potensial jenis Vitamin
tersebut ialah, Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), asam
pantotenat, asam nikotinat ( Niasin), Vitamin B6 (Piridoksin), dan
Vitamin B12 (Sianokobalamin), tempe merupakan satu-satunya sumber
nabati yang memiliki kandungan B12, dimana kandungan ini hanya
dimiliki oleh produk hewani, sehingga tempe memiliki potensial yang
lebih baik dibandingkan produk nabati lainnya , selama proses fermentasi
dalam pembuatan tempe terjadi peningkatan Vitamin B12 yang
sangat mencolok,yaitu 33 kali lebih banyak dibandingkan kedelai
( Astawan, 2009).
Riboflavin (Vitamin B6) meningkat 4-14 kali lebih banyak
disbanding kedelai, Niasin meningkat 2-5 kali, biotin mengalami
peningkatan sebesar 2-3, asam folat 4-5 kali, dan asam pentatonat hanya
meningkat 2 kali lipat dibandingkan dari kandungan kedelai sebelum
difermentasi. Vitamin ini tidak dihasilkan oleh kapang Rhizopus,
melainkan dari kontaminasi Klebsiella pneumoniae, dan Citrobacter
freundii (Sarwono, 2010).
Kandungan dari Vitamin B12 di dalam tempe berkisar dari 1,5
sampai 6,3 mikrogram/ 100 gram tempe kering yang dikonsumsi, jumlah
ini sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Vitamin B12 seseorang
per hari. Dengan mengkonsumsi tempe setiap hari, kandungan Vitamin
B12 seorag vegetarian tidak perlu untuk dikhawatirkan karena sudah
terpenuhi (Hartoyo, 2000).
4. Manfaat Tempe
Ada beberapa manfaat tempe sebagai berikut:
a. Kandungan zat bezi, flavonoid yang bersifat antioksidan sehingga
mampu untuk menurunkan tekanan darah (Amani, 2014).
b. Kandungan kalsium yang tinggi, sehingga mampu untuk mencegah
terjdinya osteoporosis (Yoo, 2014).
c. protein, asam folat, dan Vitamin B12, sehingga bsa mencegah
terjadinya kanker dan juga proses penuaan dini (Muji, 2011).

7
d. Kandungan asam lemak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol
tubuh (Hassan, 2014).
e. Kandungan superoksida dismustase yang dapat mengendalikan radikal
bebas,sehingga baik bagi pederita kelainan jantung (D’ Adamo, 2015).
f. Mencukupi kebutuhan Gizi seimbang sehari-hari (Liputo,dkk., 2013).
B. Jelly Tempe
1. Pengertian Jelly
Jelly merupakan makanan yang dibuat dari keragenan, yaitu
senyawa polisakarida rantai Panjang yang diekstraksi dari rumput laut
jenis-jenis karaginofit, seperti Eucheuma sp, Chondrus sp, Hypnea sp,
dan Gigartina sp.
Keragenan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu loto-keragenan,
kappakeragenan, dan lambda- keragenan. Ketiganya berbeda dalam sifat
gel yang dihasilkan,kappa- keraginan dan lambda- keraginan
menghasilkan gel yang kuat ( rigid), sedangkan loto-keraginan
membentuk gel yang halus ( flaccid) dan mudah dibentuk (Anggadiredja
2009).
2. Bahan Dasar Jelly Tempe
a. Tempe kedelai
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional yang dibuat dari
bahan baku kedelai, melalui proses fermentasi oleh Rhizopus sp.
Proses pembuatan tempe terdiri dari beberapa tahap yaitu sortasi,
perebusan, perendaman, pengupasan kulit, peragian, dan fermentasi
(Haliza 2007). Menurut Kasmidjo dan Dwinaningsih (2010), tempe
mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti
protein, lemak, karbohidrat, dan mineral.
b. gar-agar
Agar-agar merupakan ekstrak dari rumput laut yang memiliki
karakteristik unik karena memiliki daya ikat terhadap air, pada suhu
39 derajat agar-agar akan memadat membentuk gel pada suhu 80
derajat akan mencair . Bagian utama dari dari rumput laut merah dan

8
rumput laut coklat adalah phycocolloid yang merupakan polisakarida
kompleks yang larut air dan akan membentuk sistem
koloid ketika dilarutkan dalam air ( Karnila,2016).
Ekstrak koloid dari rumput laut (alginate,agar-agar,dan keragenan)
mempunyai kompabilitas yang tinggi yaitu mampu menyatu dengan
bahan –bahan lain, dengan kompabilitas yang tinggi serta sifat agar-
agar yang akan membentuk gel pada suhu kamar dan mudah
menyerap air maka agar-agar banyak dimanfaatkan sebagai
pembentuk emulsi, stabilizer, zat pensuspensi, dan pengental. Agar-
agar merupakan pembentk gel sangat kuat , karena pembentukan
gel sudah dapat teramati pada konsentrasi 0,04% ( Nurhidajah, 2010).
c. Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam
air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Gula
merupakan komoditas utama perdangan di Indonesia ,gula
merupakan salah satu pemanis yang umum dikonsumsi oleh
masyarakat ,gula bisa digunakan pemanis di makanan maupun
diminuman , dalam bidang makanan selain gula sebagai pemanis gula
juga digunakan sebagai stabilizer dan pengawet. ( Darwin 2013)
Secara umum gula dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Monosakarida
Sesuai dengan Namanya yaitu mono yang berarti satu , ia
terbentuk dari satu gula yang termasuk monosakarida adalah
glukosa , fruktosa, dan galaktosa ( Darwin, 2013)
2) Disakarida
Berbeda dengan monosakarida , disakarida berarti
terbentuk dari dua molekul gula yang termasuk disakarida adalah
sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), laktosa ( gabungan dari
glukosa dan galaktosa ) dan maltose (gabungan dari dua glukosa)
( arwin 2013)

9
BAB III

PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Bidang Kerja

Selama melaksanakan kegiatan di pabrik rumahan ud. Sejahtera


Ranggo Kota Bima praktikan ditempatkan pada Unit Usaha Poduksi Tempe.
Unit Usaha Produksi Tempe yang dikelola oleh KOPTI Kab.Bogor sangat
erata kaitannya dengan keberadaan Rumah
Tempe Indonesia (RTI).

B. Pelaksanaan Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya, Praktikan praktikan melakukan
beberapa pekerjaan. Selama kurang lebih 30 hari pekerjaan yang dilakukan
oleh praktikan selama melaksanakan Prakerin di Pabrik tempe kelurahan
Ranggo Kota Bima sebagai berikut:
1. Pengenalan Produksi Tempe
Sebelum melakukan kerja praktek, terlebih dahulu praktikan di
ajarkan kaitan dengan devinisi dan penjelasan tentang tempe.
Tempe adalah makanan tradisional yang berasal dari Indonesia dan
telah menjadi makanan pokok di banyak negara di Asia Tenggara. Ini
adalah produk yang dihasilkan dari fermentasi kedelai dengan bantuan
kapang Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Tempe memiliki
tekstur padat, rasa yang gurih, serta aroma khas yang disebabkan oleh
proses fermentasi. Produk ini kaya akan protein, serat, dan nutrisi
lainnya, menjadikannya sumber makanan yang baik dan sehat.
2. Jenis tempe yang di produksi
 Tempe kedelai

Tempe kedelai adalah jenis tempe yang paling umum. Kedelai


digunakan sebagai bahan utama, dan setelah difermentasi,
menghasilkan tempe dengan warna putih hingga kekuningan.

10
Tempe kedelai memiliki rasa yang gurih dan khas dengan
aroma yang khas. Warna tempe bisa bervariasi dari putih hingga
kekuningan, tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kedelai
yang digunakan dan lama fermentasi. Tempe kedelai merupakan
sumber protein nabati yang baik dan telah menjadi makanan pokok
bagi banyak masyarakat di Indonesia dan negara-negara tetangga. Itu
juga memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung nutrisi
penting seperti protein, serat, dan sejumlah vitamin dan mineral

3. Proses pembuatan tempe


a. Proses Pemilihan Bahan
Proses pemilihan bahan dalam pembuatan tempe sangat
penting untuk memastikan kualitas dan keamanan produk akhir.
Berikut adalah langkah-langkah dilakukan dalam pemilihan bahan
untuk pembuatan tempe:
1) Pemilihan Kedelai atau Bahan Baku Utama:
Pemilihan bahan baku utama, yaitu kedelai, adalah langkah
awal dalam proses pembuatan tempe. Pastikan kedelai yang
dipilih berkualitas baik dan bebas dari kontaminasi. Kualitas
kedelai akan berdampak langsung pada hasil akhir tempe.
Memastikan kedelai yang digunakan adalah kedelai yang
segar dan belum kadaluwarsa.
Kedelai yang sudah memiliki aroma yang aneh atau bau
yang tidak wajar sebaiknya dihindari.
2) Pemeriksaan Visual:
Memeriksa kedelai secara visual untuk memastikan tidak
ada biji-bijian yang rusak, berjamur, atau terkontaminasi dengan
kotoran atau benda asing lainnya.
3) Penyimpanan yang Tepat:

11
Memastikan kedelai disimpan dalam wadah yang bersih,
kering, dan tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi dan
kerusakan selama penyimpanan sebelum digunakan.
4) Pengujian Kualitas:
Melakukan pengujian kualitas seperti pengukuran kadar air
dan pengujian visual lainnya untuk memastikan kedelai
memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan.
5) Penggunaan Kedelai Organik atau Berlabel:
Beberapa produsen tempe mungkin lebih memilih
menggunakan kedelai organik atau kedelai dengan label tertentu
yang menjamin kualitas dan asal-usul bahan baku.
6) Pemilihan Kapang (Rhizopus):
Selain kedelai, pemilihan kapang (Rhizopus oligosporus
atau Rhizopus oryzae) yang digunakan dalam fermentasi juga
penting. Memastikan kapang yang digunakan adalah jenis yang
aman dan berkualitas tinggi.
7) Ketentuan Kebersihan:
Memastikan seluruh proses pemilihan bahan dilakukan
dalam lingkungan yang bersih dan steril untuk mencegah
kontaminasi mikroba yang dapat memengaruhi hasil fermentasi.
8) Pemantauan Pasokan Bahan Baku:
Jaga agar pasokan bahan baku selalu terpenuhi dan terjamin
kualitasnya sehingga produksi tempe dapat berjalan lancar tanpa
gangguan.
b. Proses Produksi
Tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang terbawa pada saat ada
didalam karung. Kemudian tahap selanjutnya kedelai direbus. Tahap
perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji
kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga

12
dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya dapat menyerap
asam pada tahap perendaman. Hal ini dilakukan selama 2 jam.
Proses perebusan menggunakan kayu bakar dan harus terus
menyala supaya proses lebih cepat. Tahap selanjutnya yaitu
perendaman dengan cuka khusus tempe yang dilakukan selama 1
malam.
Sebelum ketahap pengkupasan, biji kedelai dicuci terlebih
dahulu hingga bersih. Selanjutnya kulit biji kedelai dikupas
menggunakan mesin MR. ENGINE Yancheng Engine Work. Setelah
dikupas, kedelai yang sudah terkupas dicuci kembali. Kemudian
setelah proses pencucian biji kedalai kembali direbus selama 1 jam
30 menit. Proses perebusan yang kedua ini bermaksud agar kelak
tempe yang dihasilkan mampu bertahan hingga 2-3 hari. Setelah
proses perebusan lanjut ke tahap proses pencucian
akhir untuk menghilangkan kotoran yang dapat menghambat
tumbuhnya jamur, namun sebelum ke proses tersebut biji kedelai
yang sudah direbus ditiriskan terlebih dahulu. Dan setelah beberapa
saat baru dapat dilanjutkan proses pencucian akhir.
Proses selanjutnya yaitu proses pemberian ragi khusus tempe.
Ragi yang digunakan sebanyak 2 sendok makan apabila
memproduksi sebanyak 25-30 kg. Setelah pemberian ragi , biji-biji
kedelai dibungkus menggunakan plastik dan daun untuk proses
fermentasi. Untuk memungkinkan udara masuk pembungkus daun
pisang dan plastik diberi lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk
agar udara dapat masuk karena kapang tempe membutuhkan oksigen
untuk tumbuh. Setelah proses tersebut biji kedelai akan menjadi
tempe selama 3 hari.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama pelaksanaan kegiatan Prakerin, saya memperoleh banyak
pengetahuan dalam dunia kerja dan pengalaman baru yang dapat
diaplikasikan dari konsep teori yang diperoleh selama sekolah. Selain itu saya
juga mendapatkan pengetahuan tentang alur kinerja penerapan manajemen
operasional yang ada di pabrik tempe Ranggo Kota Bima sehingga dapat
mengenal bagaimana kondisi lapangan sebagai bekal terjun ke dunia kerja.
Dalam dunia kerja praktik tidak hanya mengandalkan membaca buku dan
mendengarkan teori yang di sampaikan guru namun juga mengandalkan soft
skill, seperti cara berkomunikasi yang baik, Kerjasama tim, tanggung jawab,
ketelitian, serta disiplin waktu selama melaksanakan Prakerin.
Dari pembelajaran selama prakerin, saya mendapatkan banyak
pengetahuan baru, diantaranya:
1. Mempelajari teori terlebih dulu sangat penting untuk keberlangusngan
prakerin agar kita bisa memiliki wawasan yang luar sebelum di hadapkan
dengan prektek
2. Bahan yang ada di tempat penyimpanan harus selalu di cek untuk
mengetahui ketersediaan dan memastikan kembali kualitas bahan
3. Sebelum proses produksi sangat penting untuk memilih bahan terlebih
dahulu
4. Kita harus bisa jeli dalam membaca kondisi permintaan pasar agar
membatasi produksi tempe
5. Dalam tahap produksi kita harus benar-benar memperhatikan prosesnya
agar sesuai dengan yang di inginkan.

Itulah kesimpulan yang dapat praktikan uraikan sesuai dengan keadaan dan
praktek lapangan yang praktikan lakukan dan kerjakan.

14
B. Saran
Ada beberapa saran yang praktikan dapat usulkan agar kedepannya bisa di
benahi dan perbaiki secara bersama.
1. Limbah pembuangan sisa air untuk mencuci kedalai jangan di buang
langsung ke sungai karena akan menyebabkan pencemaran terhadap
sungai yang ada di Ranggo Kota Bima khususnya.
2. Pembuatan papan atau spanduk nama pabrik tempe harus di buat dan di
pasang di pinggir jalan depan jalan raya di lokasi pabrik tempe agar
masyarakat pembeli tempe dapat mengetahui lokasi pabrik tempe.
3. Menambah wadah perendaman kedelai agar memiliki wadah cadangan
untuk perendaman kedelai.
4. Memperhatiakan kebersihan area pabrik agar menjamin kehigenisan tempe
yang di produksi.

Demikian saran yang dapat praktikan usulkan, semoga dapat mendorong kea
rah kemajuan dan perbaikan kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, S., Pratiknyo, D., Edi Sugiono, I., & Editor, M. (2019).
MANAJEMEN OPERASIONAL
PEMERINTAH KOTA BIMA, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Data pabrik tempe kelurahan Ranggo Kota Bima

16
LAMPIRAN

17
N0 TANGGAL/WAKTU KEGIATAN HARIAN PARAF
1 16/6 2023 - Pengenalan tempat kerja
08:00-selesai - pengenalan dengan kayawan
- Tahap pembelajaran pembuatan tahu
tempe
- Membuat Tempe
- Membungkus tempe
2 17/6 2023 -Memberihkan Tempat Kerja
08:00-selesai - Ikut berbelanja Bahan baku di pasar
- Memasak kedelai
3 18/6 2023 - membersihkan wadah Tempe
08:00-selesai -mengangkat kedelai yg di masak
-membungkus tempe
4 19/6 2023 - mengangkat bahan baku tempe
08:00-selesai untuk di masak
-membungkus tempe
-membersihkan wadah tempe
5 20/6 2023 -membersihkan Tempe
08:00-selesai -membumgkus Tempe
-mengantar Tempe ke pembeli
langganan
6 21/6 2023 -membersihkan wadah tempe
08:00-selesai -mengangkat bahan tempe untuk di
masak
7 22/06/2023 -membersikan wadah Tempe
kamis08:00 Selesai -membungkus tempe
-mengantar tempe ke tokoh
8 23/06/2023 -mengangkat bahan baku tempe untuk
08:00-selesai di masak
- Membersihkan kedelai intuk di
fermentasi

18
--membungkus tempe
-membersihkan tempat
9 24/06/2023 -membersikan wadah tempe
08:00-selesai -mengankat bahan baku tempe untuk
di masak
-membungkus tempe
10 25/06/2023 -libur
11 26/06/2023 - membersikan wadah tempe
08:00-selesai - mengangkat kedelai yang sudah di
masak
-membungkus tempe
12 27/06/2023 -membersikan wadah tempe
08:00-selesai -mengankat bahan baku tempe untuk
di masak
13 28/06/2023
29/06/2023
30/06/2023 -Libur
01/07/2023
02/07/2023
14 03/07/2023 -membersikan wadah tempe
08:00-selesai -mengankat bahan baku tempe untuk
di masak
-menyapkan plastic pembungkus
tempe
15 04/07/2023 -membersikan wadah tempe
08:00-selesai -mengankat bahan baku tempe untuk
di masak
-membungkus tempe
- membersihkan tempat
16 05/07/2023 -membersikan wadah tempe
08:00-selesai - bahan baku tempe untuk di masak

19
-membungkus tempe
- bersih-bersih wadah
- membersikan wadah tempe
-mengankat bahan baku tempe untuk
di masak
-memberihkan kedelai untuk id
17 07/07/2023 fermentasi
08:00-selesai - Mengantarkan Pesanan ke
pelanggan
- Membersikan tempat kerja sekaligus
mengemasi tempe
08/07/2023 - Membuat tempe
18 08:00-selesai - Mengemas tahu dan tempe
19 09/07/2023 -Libur
- Membuat tahu dan tempe
20 10/07/2023 - Memotong Dan mengemas tahu dan
08:00-selesai tempe
- membersikan wadah tempe
21 11/07/2023 - Pencucian Kedelai
08:00-selesai - Proses membuat jelly pada tempe
12/07/2023 - Membuat tahu
22 08:00-selesai - Membuat tahu tempe
- Pengemasan tahu
13/07/2023 -mengankat adonan roti untuk di oven
23 08:00-selesai -membungkus roti

24 14/07/2023 -Ijin
15/07/2023 -Ijin
16/07/2023 -Libur
17/07/2023 -membersikan wadah tahu
25 08:00-selesai -membungkus tempe

20
-mengantar tempe ke pelanggan
26 19/07/2023 - Membuat tahu dan tempe
08:00-selesai - Pengemasan tahu
20/07/2023 - Membersihkan wadah penyimpanan
27 08:00-selesai tempe
- Memotong Dan mengemas tahu dan
tempe
21/07/2023 - Membuat tahu dan tempe
28 08:00-selesai - Memotong Dan mengemas tahu dan
tempe
- Membersihkan tempat pabrik
29 22/07/2023 - Membersikan wadah Tempe
08:00-selesai - Proses membuat jelly pada tempe
30 23/07/2023 -Libur
24/07/2023 - Membersihkan wadah penyimpanan
31 08:00-selesai tempe
- Membuat Tempe
- Membungkus Tempe
25/07/2023 -Ijin
32 26/07/2023
27/07/2023
28/07/2023 - Membersihkan wadah penyimpanan
08:00-selesai tempe
33 - Mencuci kedelai
- Membungkus Tempe
- Memotong Tahu
29/07/2023 - Membersihkan wadah penyimpanan
34 08:00-selesai tempe
- Memotong Tempe
35 30/07/2023 -Libur
36 31/07/2023 - Memotong Tahu

21
08:00-selesai - Mengangkat kedelai untuk di masak
37 01/08/2023 - Mencuci kedelai
08:00-selesai - Proses membuat jelly pada tempe
- Membuat tahu tempe
- Membersihkan wadah penyimpanan
tempe
38 02/08/2023 - Mencuci kedelai
08:00-Selesai - Membungkus Tempe
- Memotong Tahu
03/08/2023 -membersikan wadah tahu
39 08:00-selesai -membungkus tempe
-mengantar tempe ke pelanggan
04/08/2023 - Mencuci kedelai
40 08:00-selesai - Proses membuat jelly pada tempe
- Membuat tahu tempe
41 05/08/2023 - Membuat tahu
08:00-selesai - Membuat tahu tempe
- Pengemasan tahu
42 06/08/2023 - Mencuci kedelai
08:00-selesai - Proses membuat jelly pada tempe
- Membuat tahu tempe
43 07/08/2023 -Libur
- Membersihkan wadah penyimpanan
44 08/08/2023 tempe
08:00-Selesai - Mencuci kedelai
- Membungkus Tempe
- Memotong Tahu
45 09/08/2023 - Membersihkan wadah penyimpanan
08:00-selesai tempe
- Membersihkan tempat pabrik
- Mengangkat kedelai untuk di masak

22
- Membungkus Tempe

46 10/07/2023 - Membersihkan tempat pabrik


08:00-selesai - Mengangkat kedelai untuk di masak
- Membungkus Tempe
- Memotong Tahu
47 11/08/2023 -pamitan dan penarikan (PSG)

23

Anda mungkin juga menyukai