OLEH :
ALYA POLAPA
613419055
DISETUJUI OLEH
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang tidak ada hentinya
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua mahluk ciptaannya. Atas izin-
Nya pulalah kami dapat menyelesaikan semua program kerja kegiatan KKN kami
serta menyelesaikan laporan KKN ini dengan baik.
Alhamdulilah tidak terasa pelaksanaan KKN MBKM di Balai Pelatihan
Teknis Pertanian bertepatan di Desa Kalasey Satu, Kecamatan Mandolang,
Kabupaten Minahasa sudah selesai. Ada banyak hal yang dapat menambah
pengalaman hidup dan ilmu yang kami dapatkan. Cerminan sikap tolong – menolong,
bekerja sama dan saling menghargai satu sama lain sangat dicerminkan oleh Pejabat
Struktural, staf maupun THL serta masyarakat disini. Hal itu membuat kami
termotivasi untuk menyelesaikan program kerja kegiatan kami dengan sebaik
mungkin. Sebagai hasilnya, semua kegiatan program kerja kami terlaksana dengan
baik dan lancar.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu menyelesaikan KKN ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, selaku rektor Universitas Negri Gorontalo.
2. Ibu Dr. Ir. Asda Rauf, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Negeri
Gorontalo.
3. Ibu Dr. Indriati Husain, S.P, M.Si, selaku Ketua Jurusan Prodi Agroteknologi,
terimakasih sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
KKN ini.
4. Bapak Angry Pratama Solihin, S.P., M.Sc. selaku dosen pembimbing lapangan,
terimakasih atas masukan, kritikan dan saran yang diberikan.
5. Bapak Roin R.C.Saroinsong, SP. M. Si, selaku Kepala Balai Pelatihan Teknis
Pertanian Provinsi Sulawesi Utara, terimakasih telah bersedia menerima kami di
Balai ini.
6. Bapak Ibu Pejabat struktural dan staf di Balai Pelatihan Teknis Pertanian,
terimakasih atas bantuan dan kerja samanya.
7. Masyarakat yang tinggal di area Balai, terimakasih atas bantuan dan support
selama kami menjalankan program.
ii
8. Teman-teman KKN MBKM Balai Pelatihan Teknis Pertanian yang telah
melaksanakan kegiatan KKN ini, terimakasih atas kerja sama selama kegiatan
berlangsung.
9. Semua pihak yang sudah membantu mensukseskan semuan kegiatan kami,
yang tidak kami sebutkann satu persatu.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
4.1 Hasil.............................................................................................10
4.2 Pembahasan.................................................................................12
BAB V PENUTUP..................................................................................15
5.1 Kesimpulan..................................................................................15
5.1 Saran............................................................................................15
iv
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
LAMPIRAN.............................................................................................16
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penggunaan sistem vertikultur memungkinkan untuk melakukan kegiatan budidaya
sayuran dengan memanfaatkan tempat secara efesien. Dalam budidaya ini, sayuran
ditanam dengan memanfaatkan ruang tumbuh ke atas.
Sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture,
maka vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau
bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal
atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, lahan 1 meter mungkin hanya bisa untuk
menanam 5 batang tanaman, dengan sistem vertikal bisa untuk 20 batang tanaman.
Vertikultur tidak hanya sekadar kebun vertikal, namun ide ini akan merangsang
seseorang untuk menciptakan khasanah biodiversitas di pekarangan yang sempit
sekalipun. Struktur vertikal, memudahkan pengguna membuat dan memeliharanya.
Pertanian vertikultur tidak hanya sebagai sumber pangan tetapi juga
menciptakan suasana alami yang menyenagkan. Model, bahan, ukuran, wadah
vertikultur sangat banyak, tinggal disesuaikan dengan kondisi dan keinginan. Pada
umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak
tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Bahan dapat berupa
bambu atau pipa paralon, kaleng bekas, bahkan lembaran karung beras pun bisa,
karena salah satu filosofi dari vertikultur adalah memanfaatkan benda-benda bekas di
sekitar kita. Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan.
Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki
nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek.
Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain
selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang
panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya. Untuk tujuan komersial,
pengembangan vertikultur ini perlu dipertimbangkan aspek ekonomisnya agar biaya
produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan tanaman.
Sedangkan untuk hobiis, vertikultur dapat dijadikan sebagai media kreativitas dan
memperoleh panenan yang sehat dan berkualitas.
Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa,
terutama di perumahan di perkotaan, namun dengan memanfaatkan ruang secara
vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas yang dapat
ditingkatkan. Perumahan yang tidak mempunyai lahan pekarangan tetapi masih
mempunyai ruang terbuka di atas bangunan masih dapat dimanfaatkan sebagai
2
penghasil tanaman. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan
wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Tempat media vertikultur
dapat menggunakan bambu, talang, rak kayu bertingkat dll. Media tanam digunakan
bisa campuran tanah, kompos, dan sekam. Jenis tanaman yang ditanam dari tanaman
sayursayuran dan sayuran buah serta tanaman hias. Pertanian perkotaan merupakan
sebuah upaya pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan untuk
dimanfaatkan agar dapat menghasilkan produksi. Produksi ini berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup ditengah polusi udara perkotaan
dan menghadirkan nuansa estetika di rumah kota.
3
Barat : Desa Tateli I
Pada tahun 1995 terjadi penggantian pimpinan Kepala BLPP Bapak Ir.
Johanes Samuel Patisina terjadi perubahan nama dari Balai Latihan Pegawai
Pertanian berubah menjadi Balai Diklat Pertanian sekaligus terjadi pergantian
pimpinan dari Ir. Johanes Samuel Patisina kepada Bapak Jefferson Rumbayan
MS. Pada tahun 2005 terjadi pergantian pimpinan kepada Bapak Dr. Ir. Arie
Boroing, M.Si sebagai pelaksana tugas kepala Balai.Pada tahun 2006 terjadi
pergantian pimpinan kepada Bapak Ir. Jeffry Oroh.
Pada tahun 2012 terjadi pergantian pimpinan kepada Bapak Ir. Phillips
Wowiling dengan nomenklatur baru Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian.
Pada tahun 2021 terjadi pergantian pimpinan kepada Bapak Henry Stevanus
Lumangkun, SE. Sebagai pelaksana tugas Kepala Balai Pada tahun 2021 terjadi
pergantian pimpinan kepada Roin R. C. Saroinsong, SP., M.Si.
4
1.4 Manfaat Pelaksanaan KKN MBKM
5
BAB II
HASIL OBSERVASI
6
2.2 Rencana Penyelesaian
Sejalan dengan Tujuan dilaksanakan KKN MBKM Membangun Desa ini kami
menawarkan solusi untuk menangani pemanfaatan potensi Desa Pentadu Barat
sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisai dan pembimbingan dalam meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan dalam membangun usaha ekonomi kreatif khususnya dengan
memanfaatkan media.
2. Melaksanakan kegiatan pameran etnomatematika (matematika budaya) jajanan
kuliner tradisional milik UMKM masyarakat yang ada di Desa Pentadu Barat
7
BAB III
8
e. Bahan-bahan yang dicampurkan tadi dipindahkan pada wadah penyangga
kerangka (ember).
f. Selanjutnya, mencampurkan tanah, pupuk kandang, dan daun/rumput kering
sebagai media tanam pada vertikultur dan diisikan kedalam pipa (kerangka
vertikultur).
g. Kemudian meletakkan kerangka vertikultur yang telah jadi pada tempat yang
diinginkan dan disepakati.
h. Mendokumentasikan hasil dari pembuatan vertikultur pada lahan di UPTD
Balai Pelatihan Teknis Pertanian Provinsi Sulawesi Utara
9
BAB IV
4.1 Hasil
KKN MBKM ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 4 bulan dengan
program kerja pembuatan vertikultur yang dimanfaatkan sebagai tempat alternative
budidaya tanaman bayam. Hasil pembuatan vertikultur adalah sebagai berikut.
Table 1. Prosedur Pembuatan Vertikultur
Gambar Prosedur
No. Keterangan
Pembuatan Vertikultur
1. Proses pemotongan pipa sebagai tempat
tanaman bayam dengan menggunakan alat
gergaji besi, dan meteran untuk mengukur.
10
4. Pembuatan penyangga kerangka vertikultur
11
4.2 Pembahasan
4.2.1 Vertikultur
Budidaya secara vertikultur ada kelebihan dan kekurangan. Keuntungan
budidaya secara vertikultur adalah sebagai berikut :
a. Kualitas produksi Iebih baik dan lebih bersih
b. Kuantitas produksi lebih tinggi dan kontinuitas produksi dapat dijaga
c. Mempercantik halaman dan benfungsi sebagai paru-paru kota
d. Menunjang pendapatan keluarga
e. Menjadi lahan bisnis, baik langsung maupun tidak langsung
f. Dapat digunakan sebagai sumber tanaman obat bagi keluarga(toga)
g. Menambah dan memperbaiki gizi kcluarga
h. Efisiensi lahan, pupuk, air, benih, dan tenaga kerja
i. Menghilangkan stress atau mengurangi beban pikiran.
Kekurangan sistem vertikultur adalah sebagai berikut:
a. Rawan terhadap serangan jamur
b. Investasi awal yang dibutuhkan cukup tinggi, terutama untuk membuat
bangunan
c. Apabila menggunakan atap plastik, harus dilak penyiraman tiap hari
d. Perlu tangga atau alat khusus yang dapat dinaiki pemeliharaan dan pemanenan
di lantai atas.
Media tanam vertikultur ini bisa menggunakan campuran tanah, kompos, dan
sekam. Budidaya tanaman secara vertikultur di daerah perkotaan dapat menciptakan
keasrian, konservasi sumber daya tanah dan sumber daya air, memperbaiki iklim
mikro perkotaan, serta dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, juga
meminimalisir pengeluaran keluarga (Setiawati1, Rahmawati Madanih, 2019).
12
b. Menjadi salah satu media penambah pengetahuan mengenai pemanfaatan
vertikultur sebagai usaha.
4.2.3 Hambatan
Hambatan utama kami dalam melaksanakan program kerja yang kami hadapi
adalah kesulitan dalam hal pendanaan.
13
merupakan salah satu cara pembelajaran yang mampu membentuk perilaku petani
untuk berusaha tani cabai rawit dengan baik dan benar.
Sekolah Lapang (SL) Cabe tahun 2022 di laksanakan oleh Balai Pelatihan Teknis
Pertanian yang juga turut berpartisipasi mahasiswa KKN
MBKM Universitas Negeri Gorontalo. Yang telah di mulai dari bulan juli –
selesai. Adapun Wikayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) yang melaksanakan di
antaranya desa Popo dan Desa Mopolo, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa
Selatan dan Desa Pinokalan Kota Bitung.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa program
kerja pembuatan vertikultur dapat dimanfaatkan sebagai tempat alternatif budidaya
tanaman. Budidaya secara vertikultur memiliki keuntungan dan kelebihan yang cukup
banyak, contohnya Mempercantik halaman dan benfungsi sebagai paru-paru kota,
efisiensi lahan, pupuk, air, benih, dan tenaga kerja serta masih banyak lagi.
Terealisasinya program kerja pembuatan vertikultur ini dapat memberikan
pemanfaatan Vertikultur untuk Lahan Sempit dapat membangun kerangka berfikir
yang lebih kreatif dan inovatif kepada masyarakat, yaitu dalam bidang kewirausahaan
maupun pemanfaatan di pekarangan rumah sendiri.
5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pembahasan di atas disarankan kepada
pembaca atau masyarakat agar melakukan budidaya sayuran secara hidroponik
vertikultur agar bisa mengoptimalkan lahan yang sempit.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
Rekapitulasi Biaya
I. Kegiatan 1. Rp 3.360.000
II. Kegiatan 2. Rp 3.200.000
Total Rp. 6.560.000
16
Dokumentasi kegiatan kkn mbkm
17
Gambar 2. Study Tour ke Tomohon
18
Gambar 5. Kegiatan Kerja Bakti Sosial Membantu Bersih-Bersih dan Lainnya di
Masjid dan Gereja
19