Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TEKNOLOGI PERTANIAN

“ Penyuluhan Alat Pertanian Modern di Desa Bangunsari ”

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Arevandta Adjusti M (01)


2. Dimas Putra A (09)
3. Erna Sofiana (12)
4. Furqon Subaqo (14)
5. M. Wegig B (22)
6. Yuliana Vitaria (31)

SMA N 2 KENDAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Jl. Kelurahan Jetis, Desa Jetis, Kec. Kendal, Kab. Kendal, Jawa Tengah.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja san puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Teknologi
Pertanian.

Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki proposal ini.

Akhir kata kami berharap semoga Proposal Teknologi Pertanian ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Guru Pembimbing:
1. Adiratna Tri Pamungkas S.Pd (Sosiologi)
2. Emmy Afiati S.Pd (B. Indonesia )
3. Karina Nugraheni S.Pd (Geografi)

Kendal, 20 Februari 2023


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Tujuan ............................................................................................................................. 2

C. Manfaat ........................................................................................................................... 2

BAB I RANCANGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN ....................................................... 4


A. Lokasi .............................................................................................................................. 4

1. Letak Geografis ........................................................................................................... 4

2. Data Demografi ........................................................................................................... 5

3. Kondisi Topografi/morfologi ..................................................................................... 6

B. Bentuk Kegiatan Pemberdayaan Komunitas .................................................................. 6

C. Perencanaan .................................................................................................................... 7

D. Pelaksanaan ..................................................................................................................... 7

E. Evaluasi ........................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUPAN.............................................................................................................. 8


A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

B. Saran ............................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9


LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Bangunsari adalah salah satu desa di Kecamatan Patebon, Kabupaten


Kendal, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Bangunsari terletak di bagian utara Kabupaten
Kendal dan cukup jauh dari pusat Kabupaten Kendal.
Penghasilan utama dari desa ini adalah pertanian dan peternakan ayam. Akan tetapi
akibat adanya pandemi, saat ini banyak membawa perubahan yang signifikan terutama
dalam bidang pertanian yang mengakibatkan lemahnya ekonomi saat ini. Pertanian
merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia
karena rata-rata penduduk Indonesia bekerja sebagai petani, dan pertanian juga sebagai
penunjang ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Para petani menghasilkan
berbagai macam kebutuhan pangan bagi masyarakat seperti padi karena merupakan
suatu hasil pangan yang diolah menjadi beras. Beras adalah makanan pokok penduduk
Indonesia yang membuat konsumsi beras sangat tinggi, akan tetapi jumlah beras belum
di imbangi dengan hasil panen dari petani padi, dikarenakan kurangnya teknologi yang
lebih modern yang dapat meningkatakan produktivitas untuk hasil panen padi para
petani. Teknologi yang dipakai saat ini kebanyakan masih menggunakan teknologi
manual seperti ; memakai sprayer semi otomatis dimana masih memakai tenaga
manusia sehingga hasil panen kurang maksimal, seperti pada saat penyemprotan hama
karena masih menggunakan alat yang masih manual sehingga waktu yang dibutuhkan
dalam penyemprotan hama akan lebih lama dan mengurangi efisiensi waktu. Dan
dengan cara penyemprotan manual tersebut membuat petani harus menggunakan
tenaga ekstra dan kurangnya efisien waktu. Serta bahaya dari pestisida bagi tubuh
manusia ketika sedang melakukan penyemprotan hama dengan cara manual, bisa
menyebabkan tubuh kita terkena/terpapar bahan kimia dari pestisida tersebut.

Perkembangan IPTEK sudah demikian maju dan merambah hampir di setiap


bidang, dan hampir pempengaruhi semua aktifitas dan kegiatan warga. Manusia
menggunakan teknologi modern , mulai dari industry rumah tangga bahkan bidang
pertanian. Banyaknya penggunaan dan pemanfaatan teknologi karena mampu
melakukan pekerjaan yang berulang terus-menerus serta lebih efisien, tanpa mengenal
waktu. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk membantu atau meringkan pekerjaan

1
manusia dalam pekerjaannya. Pemanfaatan teknologi modern pada bidang pertanian
diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian dari para petani.
Pada bidang pertanian, penyemprotan hama memiliki peranan besar dalam
meningkatkan produksi pertanian. Penyemprotan hama dapat dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sudah
sangat maju ,salah satunya adalah pengontrolan alat jarak jauh dengan remot control
sebagai pengendalinya. Sebagai contohnya yaitu pengontrolan Drone. Drone
merupakan teknologi peawat tanpa awak yang dikontrol dari jarak jauh menggunakan
remot control, dalam hal ini petani dapat menggunakan drone sebagai alat yang bisa
digunakan untuk menyemprot tanaman dengan lebih efisien dan mudah. Akan tetapi
kekurangan alat ini jika kita bandingkan dengan penyemprotan menggunakan tangki
adalah tidak bisa meratanya penyemprotan karena pengontrolannya sangat rumit.
Adapun kelebihan alat ini adalah dapat menyiram dengan cepat serta tidak
membutuhkan tenga yang cukup banyak serta lebih aman karena tidak terkena cairan
pestisida yang bisa menimbulkan keracunan pada tubuh manusia. Dalam Drone
Penyiram terdapat beberapa komponen, salah satunya yaitu pada sistem penyemprotan
yang menggunakan nozzle, pompa air mini, penampung air dan selangnya. Untuk
membuat sistem penyiraman pada drone yang baik dan lebih maksimal ketika di udara
maka kapasitas pompa dan beban arus harus sesuai.

B. Tujuan

1. Mempermudah petani dalam penyiraman air dan pestisida.


2. Memudahkan bagi para pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja
yang optimal dan maksimal.
3. Meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengelolan dalam penyiraman air.

C. Manfaat

1. Manfaat bagi komunitas ;


1) Mempermudah petani dalam penyiraman air.
2) Menghasilkan produk berkualitas.
3) Produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang sangat baik.

2
2. Manfaat bagi masyarakat umum ;
1) Orang yang membaca proposal ini akan mempunyai pengetahuan baru.
2) Orang yang membaca proposal ini akan memiliki ide tentang pemberdayaan.
3. Manfaat bagi penulis ;
1) Penulis menerapkan konsep-konsep pemberdayaan yang telah dipelajari.
2) Mampu menangani konsep pengetahuan pemberdayaan.
3) Memberikan masukan tentang pemberdayaan program teknologi pertanian.
4) Manfaat paling utama memenuhi tugas sosiologi.

3
BAB I RANCANGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN
A. Lokasi

Desa Bangunsari adalah salah satu desa di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah, Indonesia. Desa Bangunsari terletak di bagian utara Kabupaten Kendal
dan cukup jauh dari pusat Kabupaten Kendal.

1. Letak Geografis

Berasarkan letak geografis wilayah, Desa Bangunsari berada di sebelah utara


Kabupaten Kendal, denga jarak tempuh ke Kabupaten Kendal + 9 km sedangkan jarak
tempuh ke kecamatan Patebon + 8 km. Luas wilayah Desa Bangunsari + 358 Ha.
Perbatasan Desa Bangunsari:
a) Batas Timur : Balok
b) Batas Barat : Kumpulrejo
c) Batas Selatan : Bangunrejo
d) Batas Utara : Kartika Jaya

Letak Astronomis ; 6°52’27.3” Lintang selatan 110°11’40.3° BT (Bujur Tengah)

4
2. Data Demografi

Adapun jumlah penduduk Desa Bangunsari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal


LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
NO UMUR
n(jiwa) % n(jiwa) % n(jiwa) %
1 Usia <= 3 58 5,7 36 3,6 94 9,29
2 Usia > 3 sampai <= 6 48 4,7 42 4,2 90 8,89
3 Usia > 6 sampai <= 12 95 9,4 104 10 199 19,7
4 Usia > 12 sampai <= 15 50 4,9 45 4,4 95 9,39
5 Usia > 15 sampai <= 18 43 4,2 44 4,3 87 8,6
6 Usia > 18 sampai <= 24 101 10 97 9,6 198 19,6
7 Usia > 24 sampai <= 29 101 10 89 8,8 190 18,8
8 Usia > 24 sampai <= 34 68 6,7 76 7,5 144 14,2
9 Usia > 34 sampai <= 39 72 7,1 69 6,8 141 13,9
10 Usia > 39 sampai <= 44 66 6,5 69 6,8 135 13,3
11 Usia > 44 sampai <= 49 66 6,5 79 7,8 145 14,3
12 Usia > 49 sampai <= 54 68 6,7 70 6,9 138 13,6
13 Usia > 54 sampai <= 59 53 5,2 62 6,1 115 11,4
14 Usia > 59 sampai <= 64 55 5,4 43 4,2 98 9,68
15 Usia > 64 sampai <= 65 6 0,6 7 0,7 13 1,28
16 Usia > 65 sampai <= 74 39 3,9 28 2,8 67 6,62
17 Usia >= 75 23 2,3 21 2,1 44 4,35

PROFESI

JUMLAH
NO PROFESI
n(Jiwa) %
1 Petani/Pekebun 245 12
2 Karyawan Sewasta 298 15
3 Buruh Haarian Lapas 167 8,4
4 Pegawai Negeri Sipil 28 1,4
5 Wiraswasta 628 32
6 Pelajar/Mahasiswa 479 24
7 Perawat 3 0,2
8 Pensiunan 22 1,1

5
3. Kondisi Topografi/morfologi

B. Bentuk Kegiatan Pemberdayaan Komunitas

Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun Program Teknologi


Pertanian adalah mengetahui tujuan program terlebih dahulu. Tujuan Program
Teknologi Pertanian antara lain sebagai Berikut :
1. Mempermudah petani dalam penyiraman air.
2. Mempermudah bagi para pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja
yang optimal
3. Meningkatkan kecepatan pengelola dalam penyiraman air.

Untuk melaksanakan Program Teknologi Pertanian di Desa Bangunsari, Kecamatan


Patebon, Kabupaten Kendal, dapat didiskusikan dengan organisasi yang ada di Desa
Bangunsari mengenai Program Teknologi Pertanian.

6
C. Perencanaan

Untuk melaksanakan Program Teknologi Pertanian, kita dianjurkan untuk


meminta izin kepada Kepala Desa dan berkoordinasi dengan organisasi yang ada di
Desa Bangunsari. Setelah mendapatkan izin dari Kepala desa dan pengurus organisasi,
selajutnya adalah melaksanakan rapat dengan RT dan orang yang bersangkutan
dengan pertanian. Setelah semua pihak setuju, selanjutnya untuk merumuskan jadwal
kegiatan yang akan dilakukan dan membentuk ke-pengurusan dengan cara voting.

D. Pelaksanaan

Pengurus pertanian melaksanakan Program Teknologi Pertanian dengan uji


coba pelaksanaan teknologi penyemprotan air modern, dimulai pukul 08.00 wib s/d
selesai. Adapun tugas pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Mencontohkan teknologi penyemprotan air modern kepada para petani.
2. Memberikan pengarahan dan cara penggunaan penyemprotan air modern yang
baik dan benar kepada para petani.

E. Evaluasi

Dengan cara mengumpulkan para petani dan menanyakan tentang program


yang dilaksanakan tersebut.

7
BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi


yang digunakan penyuluhan dalam mengkomunikasikan teknologi sistem
penyemprotan air modern kepada petani di Desa , Kecamatan Patebon, Kabupaten
Kendal. Kemudian, penerimaan masyarakat petani terhadap penerapan teknologi
sistem penyiraman air modern. Secara umum masyarakat petani Desa Bangunsari
merespon positif terhadap kegiatan penerapan teknologi penyemprotan air ini.
Mereka menilai bahwa pelaksanaan kegiatan ini sangat membantu petani dalam
penyemprotan air modern dan mempermudah mereka. Tetapi, walaupun demikian
masih belum semua petani atau kelompok tani yang menerapkan secara utuh
kegiatan program teknologi pertanian hal ini karena lambatnya proses penerimaan
petani akan inovasi teknologi penyemprotan air modern. Mereka melihat hasil
terlebih dahulu, baru setelah berhasil mereka mau menerapkannya.

B. Saran

Kepada penyeluruh pertanian sebelum melakukan strategi komunikasi kegiatannya


diharapkan terlebih dahulu melakukan proses identifikasi dan klasifikasi publik
yang akan mereka hadapi, serta memberikan edukasi awal tentang teknologi
penyemprotan air modern. Hal ini agar penyuruh bias memperlakukan klasifikasi
publik tersebut sesuai dengan mindset masing-masing publik, sehingga tidak terjadi
miskomunikasi sewaktu-waktu.

8
DAFTAR PUSTAKA
• http://bangunsari-patebon.desa.id/penduduk
• https://kendalkab.bps.go.id/indicator/12/115/1/penduduk-kecamatan-patebon.html
• https://kecpatebon.kendalkab.go.id/desa_kelurahan/detail/33.24.14.02/bangunsari
• https://www.google.com/imgres?imgrul=http%3A%
• https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fbangunsari-
• https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fbangunsari-
patebon.desa.id%2Fupload%2Fberita%2F1586663153IMG20200410153446.jpg&im
grefurl=http%3A%2F%2Fbangunsari-
patebon.desa.id%2F&tbnid=zw5G3PyVP8BLhM&vet=1&docid=XnVP7MKdvVxv
WM&w=572&h=396&hl=id&source=sh%2Fx%2Fim

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1.1 Membuat proposal di kelas

10

Anda mungkin juga menyukai