Anda di halaman 1dari 11

PANAH MERAH INNOVATION AWARD 2020

HIDROSCAPE: HIDROGANIK LANDSCAPE BERBASIH TEKNOLOGI MODERN

DIUSULKAN OLEH:
JHON KELVIN SIANTURI 160301228
MUHAMMAD THOHA RHAMADHAN N160301218
FRANSISKO SIHOMBING 160301236

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
SUMATERA UTARA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
1.Judul : Hidroganik Landscape Berbasis Teknologi Modern
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Jhon Kelvin Sianturi
b. NIM : 160301228
c. Program Studi : Agroteknologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara
e. Alamat : Jln. Berdikari No 105 Pasar 1 Padang Bulan
f. No Telp/Hp : 082276358793
g. Email : jhonsianturi733@gmail.com
4. Nama Anggota/Jurusan/Anggota :
1. Muhammad Thoha Ramadhan /Agroteknologi / 2016
2. Fransisko Sihombing /Agroteknologi / 2016
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si
b. NIP/NIK : 196901102005022003
c. Alamat : Jln. Abdul Hakim
d. No Telp/Hp : 081361655911
e. Email : yaya@usu.ac.id

Medan, 10 Agustus 2020


Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si) (Jhon Kelvin Sianturi)


NIP. 196901102005022003 NIM. 160301228
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................... i
PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................2
1.2 Permasalahan....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................4
2.1 Greenhouse .....................................................................................4
2.2 Sistem Pertanian Hidroganik............................................................5
2.3 Azola................................................................................................5
BAB 3. METODE PENELITIAN..............................................................6
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................6
3.2 Bahan dan Alat.................................................................................7
3.3 Metode Penlitian ...............................................................................8
3.4 Sketsa Penelitian ..............................................................................8
3.5 Parameter Amatan.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan bagian pokok didalam kehidupan dimana dalam
kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan pemenuhan sandang, pangan,
maupun papan yang harus dipenuhi dan menjadi bagian pokok dalam kehidupan.
Masalah ketahanan pangan nasional merupakan masalah yang harus
ditangani secara bersama. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, namun harus
didukung dengan keikut sertaan secara aktif masyarakat dimulai dari lini terkecil
pembetuk masyarakat yaitu keluarga. Oleh karenanya penguatan ketahanan
pangan keluarga secara signifikan akan mampu mengatasi permasalahan
ketahanan pangan secara umum.
Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja,
tetapi lebih daripada itu adalah guna meningkatkan perekonomian keluarga
masing-masing. Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah
masing-masing adalah jenis sayur-sayuran, lain sebagainya yang kesemuanya itu
dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari hari dan selebihnya dapat dipasarkan.
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan
keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan
pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga
diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki,termasuk pekarangan,
dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Secara umum, permasalahan dihadapi oleh masyarakat dalam
mengembangkan ketersediaan pangan secara mandiri adalah kurang memadainya
suatu lahan untuk diproduktifkan. Sulitnya mencari lahan di daerah perkotaan
membuat sebagian orang yang memiliki kebiasaan menanam/berkebun tidak dapat
melakukan kebiasaannya tersebut. Arsitektur rumah di daerah perkotaan yang
cenderung minimalis dan memiliki taman yang sempit membuat sulit untuk
menganeka ragamkan tanaman di taman atau pekarangan.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut terdapat berbagai solusi yang
dapat dilakukan yaitu menerapkan sistem pertanian secara hidroponik,
aquaponik,vertical garden dan beberapa istilah lainnnya. Teknik adalah lahan
budidaya pertanian dengan menggunakan media air ataupun tanah sedikit.
Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan
yang sempit.
Salah satu contoh yang dapat digunakan untuk lahan sempit adalah
hidroganik yang merupakan sistem budidaya organik dengan memadukan sistem
hidro dan sistem organik. Sumber nutrisi utama dari hidroganik ini diperoleh dari
pupuk organik padat dan cair serta air kolam yang ditreatment sebagai nutrisi
tanaman. Terdapat 3 komponen penting dalam aplikasi hidroganik yaitu: 1)
Kolam; 2) pupuk organik (sebagai media tanam); dan 3) rangkaian wick sistem
(Yeniarta, 2017)
Keuntungan cara bercocok tanam sistem hidroganik adalah: 1) Hasil dan
kualitas tanaman lebih tinggi; 2) Lebih terbebas dari hama dan penyakit; 3)
Penggunaan air dan pupuk lebih hemat; 4) Dapat untuk mengatasi masalah tanah;
5) Dapat untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan. Sedangkan keunggulannya
adalah: 1) Tidak perlu pengolahan tanah; 2) Tidak perlu rotasi tanaman; 3) Hasil
seragam; 4) Bersih 5) Hasil tinggi; 6) Tenaga kerja sedikit (efisien); 7) Lebih
mudah dalam pemeliharaan; 8) Lebih mudah dalam mengganti tanaman baru; 9)
Dapat merupakan tempat dan cara untuk memperbaiki mutu tanaman.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Pertanian merupakan sektor yang
sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian merupakan sumber
penghasilan bagi beberapa masyarakat, karena sebagian besar kawasan Indonesia
merupakan lahan pertanian. Para petani biasanya menggunakan tanah untuk media
tanam, namun seiring dengan perkembangan kota lahan pertanian banyak yang
berubah menjadi lahan permukiman dan fasilitas kota lainnya sehingga lahan
pertanian menjadi semakin sempit. Maka saat ini ada cara lain untuk
memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian,
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk menciptakan lahan
pertanian yang minimalis pada lahan sempit secara organik dengan konsep yang
ramah lingkungan dan produktif untuk bercocok tanam.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan konsep lahan minimalis
dilahan sempit agar lebih produktif untuk bercocok tanam, sehingga dapat
diterapkan kepada masyarakat yang khususnya memiliki lahan sempit untuk
dikembangkan sehingga mampu menciptakan pangan secara mandiri dan sehat.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Greenhouse
Bangunan greenhouse digunakan untuk menciptakan kondisi optimal dalam
kegiatan budidaya tanaman dengan lingkungan terkendali (Anadia, Nafila, at.al.
2018). Rumah plastik greenhouse diperlukan untuk budidaya tanaman hidroponik.
Fungsi rumah plastik adalah sebagai pengatur radiasi matahari yang memasuki
greenhouse, selain itu juga berfungsi sebagai pengaman tanaman dari serangan
serangga dan burung (Hendra, 2015).
2.2 Sistem Pertanian Hidroganik
Hidroganik berasal dari kata “Hidro” dan “Organik” yang didefinisikan
sebagai sistem budidaya organik dengan memadukan sistem hidro dan sistem
organik. Sumber nutrisi utama dari hidroganik ini diperoleh dari pupuk organik
padat dan cair serta air kolam yang di-treatment sebagai nutrisi tanaman
(Yeniarta. 2017).
Sistem yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan kolam berisikan
azola yang menjadi sumber hara pada tanaman. Kolam akan dibangu dan diberi
penutup dengan menngunaakan alat untuk ditanami bagian atasnya dengan
mengunakan sayuran.
2.3 Azola
Azolla merupakan ienis tumbuhan pakupakuan berukuran kecil yang hidup
pada habitat perairan. Tanaman ini mempunyai kemampuan untuk mengikat
nitrogen bebas (Nr) udara melalui simbiosis dengan sianobakteri
(Anobaeno Ozolroe) yang hidup di dalam rongga daunnya. Simbiosis azolla
dengan Anabaena dapat memanfaatkan energi yang berasal dari fotosintesis untuk
mengikat N2 udara. Kemampuan untuk mengikat N, udara lebih besar atau
melebihi kebutuhannya, sehingga sebagian nitrogen yang diikat dilepaskan dalam
media atau lingkungan pertumbuhannya.
Azolla memiliki nisbah C/N antara 12 - 18, sehingga dalam waktu satu
minggu biomasanya telah terdekompcisa secara sempurna. Hasil percobaan
laparEan menunjukkan bahwa penggunaan eola sebagai pupuk organik dapat
mengtE n* penggunaan pupuk buatan sebesar 50 %.
Azolla mempunyai manfaat yang besar sebagai penyumbang unsur hara
nitrogen karena kemampuannYa dalam memfiksasi nitrogen bebas dari udara.
Menurut Anonim (2009) dan BATAN (2005), terdapat beberapa manfaat dari
azolla, adalah sebagai berikut : (1) Sumber nitrogen yang dapat menggatikan
pupuk urea (2) Pakan ternak : ayam, itik, sapi, kambing, (3) Pakan ikan (4).
Menekan pertumbuhan gulma (5) Filter terhadap pencemaran logam berat (6)
Kontrol terhadap perkembangan nyamuk.
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian dilaksanakan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
oktober sampai dengan desember 2020 di lahan masyarakat dengan kondisi yang
sempit.
3.2 Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan adalah azola sebagai pupuk organik, semen
untuk pembuatan kolam, bibit sayur saayuran yang akan ditnaman.
Aadpun alat-alat yang digunakan meteran, cangkul, dan alat alat pembuatan
greenhouse lain dan higroponik laiinya.

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif dan action research
berupa pembuatan prototip greenhouse tanaman hidroganik, pembuatan
higroponik dan melakukan uji coba penanaman sayuran pada higroponik.
3.4 Sketsa Lahan
Rumah kasa berukuran 8 m x 5 m.

Gambar 1. Rumah Kasa


Gambar 2. Bagan Rumah Kasa ; Kolam Ikan

3.5 Parameter Amatan


Data primer dalam penelitian ini diambil dengan berbagai pengamatan yaitu:
a) Desain greenhouse, desain hidroponik , pemeliharaan sayuran dan produksi
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anadia, Nafila, at.al. 2018. Analisis Struktur dan Fungsional Greenhouse. Jurnal
Teknotan Vol. 12 No. 1, April 2018, P - ISSN :1978- 1067; E - ISSN :
2528-6285. Bandung: Fakultas Tekologi Industri Pertanian, Universitas
Padjadjaran.
BATAN. 2005. Pengelolaan Hara Tanamarl Kelompok Tanah dan Nutrisi
Tanaman www.batan.so.idloetr/oerta nian/tnh/ht ml.
Hendra, Failasuf Herman. 2015. Perancangan fasilitas budidaya tanaman
Hidroponik dengan pendekatan bioklimatik. Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Terapan III 2015 ISBN 978-602-98569-1-0 Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya.
Paulus, J. M., 2010 Pemanfatan Azolla Sebagai Pupuk Organik Pada budidaya
Padi Sawah. Warta Iptek Fakultas Perikanan dan Kelautan,Universitas
Sam Ratulangi, Manado.

Anda mungkin juga menyukai