SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro
Pada Fakultas Teknik
Universitas Tidar
Disusun oleh:
Satrio Eko Purnomo
NPM. 1410501066
Disusun Oleh:
NAMA : SATRIO EKO PURNOMO
NPM : 1410501066
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Universitas Tidar
ii
Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T.
NIP.195909281991031001
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dengan baglog. Perawatan yang teratur agar jamur dapat berkembang dengan baik.
Untuk daerah yang kurang memenuhi syarat dalam hal perkembangan jamur seperti
panas dan terlalu kering diperlukan perawatan yang lebih sering agar jamur dapat
berkembang dengan baik. Penyiraman dilakukan agar dapat menjaga suhu dan
kelembapan di dalam suatu kumbung/ ruangan budidaya.(Anggi dan Nurwijayanti,
2016)
Budidaya jamur merang di Indonesia relatif baru dibandingkan dengan Negara
Cina, Taiwan, Jepang, Prancis, Italia, dan Amerika. Padahal, wilayah Indonesia
memiliki mikroklimat dengan kelembaban udara tinggi yang ideal untuk pertumbuhan
jamur merang. Selain itu, bahan baku untuk budidaya jamur merang sebagian besar
berasal dari limbah pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan yang jumlahnya
sangat melimpah. Hal yang menarik dari usaha budidaya jamur merang adalah dari
aspek ekonominya yang cerah karena tidak membutuhkan lahan yang luas, media
tanam berupa limbah pertanian yang mudah didapat dengan harga murah, serta siklus
produksinya relatif cepat (±1 bulan). Hasil produksi jamur merang cukup bersaing
dengan jenis makanan lainya, baik dalam bentuk segar atau olahan sebagai wujud
permintaan pasar domestik maupun luar negeri.(Muhamad, Didik dan Nawawi, 2013)
Maka berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin merancang sebuah alat
dengan fungsi yang dapat mengatur kendali suhu otomatis dan monitoring, penelitian
ini akan penulis beri judul Sistem Kendali Suhu Dan Kelembaban Udara Pada
Ruangan Budidaya Jamur. Alat ini berfungsi untuk mengatur otomnatis suhu
kelembaban pada ruangan budidaya jamur agar kelembaban terjaga pada suhu 18℃ -
24℃ serta kelembaban berkisar antara 60% – 80% yang sesuai untuk budidaya jamur.
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dengan penelitian ini adalah: Membuat sebuah alat yang
dapat membantu budidaya jamur supaya produksi jamur menghasilkan produk
menjadi lebih baik dengan alat yang membuat suhu kelembaban pada ruangan
produksi tanaman jamur sesuai yaitu 18℃ - 24℃ serta kelembaban berkisar antara
60% – 80% yang sesuai untuk budidaya jamur.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
Bagi peneliti:
1. Menyelesaikan skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Strata 1.
2. Menambah pengetahuan mengenai sensor DHT ll dalam monitoring suhu dan
kelembaban.
3. Meningkatkan keterampilan dalam membuat sistem kendali dan monitoring
suhu dan kelembaban berbasis Arduino Uno.
4
5
6
merupakan mainboard yang berfungsi sebagai pusat kendali aktuator dalam sistem
kendali. Mikrokontroler merupakan otak pada pusat kendali yang berfungsi untuk
mengendalikan seluruh komponen yang telah dirangkai. Pada umumnya,
mikrokontroler bekerja pada rentang tegangan kerja 5 – 12 volt . Namun dalam
penelitian ini ditambahkan power bank 5000 mAh 5 volt sebagai daya cadangan
apabila terjadi pemadaman listrik. Sensor DHT22 berfungsi untuk mengukur besaran
temperatur dan kelembaban.
Dari penelitian Martina Pineg (20l8) Sensor adalah alat untuk
mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis,
magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Adapun jenis
sensor suhu yang sering digunakan yaitu sensor suhu LM35. Penggunaan jenis sensor
ini akan dipadukan dengan mikrokontroler baik yang berupa PIC dengan berbagai seri
maupun mikrokontroler jenis Arduino. Pada aplikasi mikrokontroler jenis PIC,
terdapat komponen yang harus disipakan di luar rangkaian yaitu perangkat compile
yang akan mengubah bahasa Assemblay menjadi bahasa komputer .Pada aplikasi
mikrokontroler Arduino, tidak lagi membutuhkan perangkat tambahan karena compile
sudah terintegrasi dalam mikrokontroler. Hasil pengujian di lapangan menunjukkan
bahwa sensit tas pembacaan sensor berdasarkan kedua jenis mikrokontroler sebesar
98%.
Dari penelitian Willy Tanadi dkk (2020) Keberhasilan panen jamur Tiram Putih
tergantung pada perawatan yang diterapkan terutama kondisi suhu, kelembapan, dan
intensitas cahaya di dalam kumbung. Penentuan letak titik sensor dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Finite Element Method yaitu membagi kumbung menjadi
segmentsegment kecil untuk membantu menganalisis parameter suhu, kelembapan dan
intensitas cahaya di dalam kumbung jamur tiram putih. Sistem kontrol menggunakan
mode pengontrol ON-OFF hysteresis. Sensor suhu dan kelembapan (DHT11)
diposisikan masing-masing pada bagian kiri, tengah, dan kanan kumbung. Parameter
yang dikontrol dapat memenuhi kebutuhan jamur tiram putih, yaitu suhu 20-26°C
dengan error 2°C, kelembapan 80-90% dengan error 5%, dan pencahayaan 200-640lux
dengan error 10lux. Sinyal kontrol yang dihasilkan mampu menjaga agar range
parameter yang dibutuhkan tetap terjaga.
7
Dari penelitian Aji nugroho dkk (20l8) Suhu dan kelembaban memiliki peranan
penting pada budidaya jamur tiram untuk mendapatkan pertumbuhan jamur tiram yang
optimal. Suhu optimal yang diperlukan berkisar l9°C – 26°C dan kelembaban 80% -
90%. Kumbung jamur harus disiram secara rutin untuk memelihara suhu dan
kelembaban udara tersebut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat alat
yang dapat mengatur suhu dan kelembaban kumbung jamur secara otomatis untuk
memudahkan petani menjaga kestabilan suhu dan kelembaban ruang secara kontinyu.
Sistem pengaturan otomatis ini menggunakan sensor DHT-11 sebagai pengukur suhu
dan kelembaban udara dan arduino uno sebagai kendali alat. Hasil pengujian
membuktikan bahwa alat sistem pengaturan suhu dan kelembaban ini dapat menjaga
kestabilan suhu dan kelembaban ruang dengan rata-rata 24°C dan 60%, dengan set
point suhu dan kelembaban 27°C dan 55%.
Penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh, Rahmatullah W. (2014),
dalam Laporan Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Sensor DHT22 untuk
Mengukur Suhu dan Kelembaban Budidaya Jamir Tiram Secara Real-Time”. Laporan
Tugas Akhir ini berisi penjelasan mengenai sistem pengontrol dan monitoring suhu
serta kelembaban pada ruang budidaya bamur tiram menggunakan sensor suhu DHT22
secara otomatis.
tingkat kelembaban sekitar 90 sampai 100. Sedangkan, pada daerah dengan dataran
tinggi, suhu yang sesuai adalah 29-30 °C. Mengingat jamur kancing termasuk jenis
jamur saprofit, maka jamur ini bisa tumbuh pada substrat organik yang mengalami
pengomposan.
Desired Actual
arduino uno dan memiliki 54 pin digital dan 16 pin analog. Ada juga arduino Lilypad
yaitu jenis arduino yang dapat dipasamg dibaju. Kemudian ada arduino nano dimana
jenis ini memiliki ukuran yang kecil yaitu 0.7 x 1.7 inchi, dan masih banyak jenis
arduino yang lain seperti arduino BT, arduino Leonardo, arduino intel galile. Fungsi
mikrokontroler dalam alat ini adalah sebagai pusat pengendali mengolah inputan
kelambaban dari sensor. Melakukan pengolahan inputan serta menghasilkan output
berupa perintah ke aktuator.
Microcontroller : Atmega328
Operasi dengan daya : 5V
Input Tegangan (disarankan) : (Disarankan) 7 V-12 V
Input Tegangan (batas) : (Batas) 6 V- 20 V
Digital I / O Pins : 14 (dimana 6 memberikan output PWM)
Analog Input Pin : 6
DC Lancar per I / O Pin : 40 Ma
Saat 3.3V Pin : 50 mA DC
Flash Memory : 32 KB (ATmega328) yang 0,5 KB digunakan
oleh bootloader
SRAM : 2 KB
EEPROM : 1 KB
Clock Speed : 16 Hz
pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi
tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama
koefisien kalibrasi.Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11
dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar
dibawah.
Kipas adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan udara agar
berubah menjadi angin, beberapa fungsinya antara lain adalah untuk pendingin udara,
penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), dan pengering (umumnya memakai komponen
penghasil panas). Kipas angin (Fan) berfungsi sebagai aktuator yang berhubungan
langsung dengan relay module dari mainboard. Kipas angin yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari dua kipas angin yaitu kipas angin inhaust dan kipas angin
exhaust. Kipas angin inhaust yang berfungsi menghisap udara luar sehingga dapat
masuk dalam kumbung(rumah) jamur untuk mendinginkan udara dalam
kumbung(rumah) jamur. Sedangkan kipas angin exhaust berfungsi mengeluarkan
udara dalam kumbung(rumah) untuk mengurangi kelembaban dalam kumbung
(rumah) jamur.
15
16
Cara kerja dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.3 berikut.
Siti Umniyatie, Astuti, Drajat Pramiadi, dan Victoria Henuhili . Budidaya jamur tiram
(PLEURETUS.sp) sebagai alternatif usaha bagi masyarakat korban erupsi
merapi di dusun pandan Inotek, Volume 17, Nomor 2, Agustus 2013
Anggi Triyanto1 dan Nurwijayanti K. N. Pengatur Suhu dan Kelembapan Otomatis
Pada Budidaya Jamur Tiram Menggunakan Mikrokontroler
ATMega16Inotek, TESLA| VOL. 18 | NO. 1 | MARET 2016
Nasrullah,E., Trisanto,A. & Utami,L. 2011. Rancang Bangun Sistem Penyiraman
Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Sensor Suhu Lm35 Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol5 (3)
: 182-192. (http://electrician.unila.ac.id/ index.php/ojs/article/ download/ele-
201109-05-03-04/76(26 Februari 2016).
Nuryadi, A. 2015. Prototipe Penyiram Tanaman Otomatis Tanaman Cabai Berbasis
Mikrokontroler ATMega16, (http://digilib.uinsuka.ac.id/ 15738/1/BAB
I,VII,DAFTAR PUSTAKA.pdf.29 Januari 2016).
19