Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PETIS ( PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN
KUMBUNG JAMUR OTOMATIS )

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:
Aji Nugroho NIM. 16507134038 Angkatan 2016
Moh Fakhril Assyroh Kaffah NIM. 16507134004 Angkatan 2016
Aji Pangestu NIM. 17520244001 Angkatan 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan .......................................................... 2
1.5 Manfaat .................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jamur Tiram ................................................................................ 3
2.2 Sensor DHT11 .......................................................................... 4
2.3 Arduino UNO ........................................................................... 4
2.4 Pompa Air DC .......................................................................... 5
2.5 Nozzle Sprayer Embun ............................................................. 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Tempat Dan Waktu ................................................................... 6
3.2 Langkah Perancangan Dan Pembuatan ...................................... 6
3.3 Tahap Pelaksanaan ................................................................... 6

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ........................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9


LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua,Anggota, Dan Dosen Pembimbing ........ 10
Lampiran 2 Anggaran Biaya ........................................................... 14
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pebagian Tugas .16
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................ 17
Lampiran 5 Surat Pernyataan Ketersediaan Dari Mitra .................... 18
Lampiran 6 Gambaran Teknologi ................................................... 19
Lampiran 7 Denah Detil Lokasi Mitra Kerja ................................... 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jamur Tiram ............................................................................... 3


Gambar 2. Sensor DHT11 ............................................................................. 4
Gambar 3. Arduino UNO .............................................................................. 4
Gambar 4. Pompa Air DC ............................................................................. 5
Gambar 5. Nozzle Sprayer Kabut ................................................................. 5
Gambar 6. Gambaran Teknologi .................................................................. 19

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan .............................................. 8


Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan ............................................................... 8

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah


tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan
dengan daerah sub tropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya
keanekaragaman hayati ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada
di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem
padang rumput, ekosistem hutan, hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem
air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini
memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Jamur merupakan salah satu keanekaragaman hayati. Budidaya
Jamur belakangan ini banyak sekali orang menekuninya. Di Yogyakarta
sendiri, terdapat lebih dari seratus kelompok pembudidaya jamur tiram.
Peminat pembudidaya jamur tiram pun semakin meningkat. Melihat potensi
jamur yang dapat tumbuh sepanjang tahun dan kandungan gizi yang terdapat
pada jamur tiram merupakan faktor yang memicu masyarakat tertarik
membudidaya jamur tiram.
Jamur merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan khusus
untuk membudidayakannya, perlu penyiraman yang teratur dan kondisi
tempat penanaman yang lembab dan sedikit pengaruh pancaran sinar
matahari dapat mengoptimalkan pertumbuhan jamur hingga masa panen.
Pada suatu pertanian jamur tiram, suhu, kelembaban sangatlah penting bagi
pertumbuhan jamur, maka dibutuhkan sensor yang dapat mendeteksi suhu
dan kelembaban pada kumbung jamur tiram agar pertumbuhan jamur tiram
lebih optimal. Pada umumnya suhu yang baik bagi jamur tiram adalah antara
24°C sampai dengan 27°C sedangkan kelembabannya 80%-90%.
Menurut penuturan salah seorang petani jamur tiram
dicangkringan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini mengakibatkan
banyak petani jamur tiram yang mengalami kesulitan untuk melakukan
pengendalian kumbung jamur agar cocok dengan lingkungan untuk
penanaman jamur tiram. Akibatnya keuntungan yang didapatkan petani
menurun drastis karena kualitas jamur tiram yang dihasilkan juga menurun.
Perkembangan teknologi otomatisasi telah berlangsung sejak lama,
dengan menggunakan teknologi ini pekerjaan manusia akan menjadi lebih
efisien dan produk yang dihasilkan juga akan menjadi lebih berkualitas.
Untuk memperoleh efektifitas dan kualitas prodik maka teknologi otomatis
ini menggabungkan beberapa sistem yaitu sistem elektronika, sistem
komputer, sistem mekanik, sistem kontrol. Dengan menggabungkan sistem
ini diharapkan proses produksi dapat dijalankan secara otomatis sesuai
2

dengan yang diibutuhkan misalnya dalam mengatur proses penyiraman pada


suatu kumbung jamur.
Selama ini, penyiraman tanaman dilakukan secara manual. Namun,
cara ini mengalami kendala yaitu waktu penentuan penyiraman hanya
mengandalkan termometer ruangan dan hal ini cukup menguras tenaga
pembudidaya jamur tiram karena harus bolak-balik menyiram jamur demi
memperoleh suhu dan kelembaban yang sesuai kebutuhan jamur tiram. Oleh
karena itu, para pembudidaya membutuhkan suatu alat yang dapat membantu
meringankan kegiatan menyiram jamur tiram. Alat tersebut berupa sistem
yang dapat bekerja secara otomatis, dimana penyiraman tanaman dapat
dilakukan pada waktu dan suhu yang tepat. Dari latarbelakang diatas, maka
dibuatlah suatu alat yang bernama. “PETIS ( Pengatur Suhu Dan
Kelembaban Kumbung Jamur Otomatis )”

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana desain PETIS
2. Bagaimana cara kerja PETIS
3. Bagaimana produktivitas petani jamur
1.3. Tujuan
1. Mengetahui desain PETIS
2. Mengetahui cara kerja PETIS
3. Mengetahui produktivitas petani jamur
1.4. Luaran yang diharapkan
1. dibuatnya alat pengendali kondisi lingkungan yang hemat energi serta
memiliki efektifitas tinggi
2. Serta didapatkannya artikel ilmiah yang bermanfaat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca
3. potensi diajukan paten.
1.5. Manfaat
1. Meningkatkan efektifitas dan kualitas pertumbuhan jamur
2. Meningkatkan penghasilan petani jamur
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamur Tiram

Jamur tiram adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota


dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah
berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran
mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih
satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan
King Oyster Mushroom. Karakteristiknya, Tubuh buah jamur tiram memiliki
tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya
seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari
hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin,
diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu,
jamur tiram juga memiliki spora ( bibitnya ) berbentuk batang serta miselia
berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat. Pada umumnya suhu yang
baik bagi jamur tiram adalah antara 24°C sampai dengan 27°C sedangkan
kelembabannya 80%-90%.
Kandungan gizi pada jamur tiram merupakan bahan makanan
bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah
karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti
vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Jamur tiram ini
memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan
jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Di samping itu, jamur tiram
juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat
tinggi dan membantu pencernaan.

Gambar 1. Jamur Tiram


(Http://Www.Jendela-Alam.Com/)
4

2.2 Sensor DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan


kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama
dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur
kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP
program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka
module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference.
Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter,
membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi
pengukuran suhu dan kelembaban.

Gambar 2. sensor DHT11


(Http://Www.Geraicerdas.Com/Sensor/Temperature)

2.3 Arduino UNO


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16
MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol
reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya.

Gambar 3. arduino uno


(Http://Ilearning.Me/Sample-Page-162)
5

2.4 Pompa Air DC


Pompa Air DC merupakan jenis pompa yang menggunakan motor
dc dan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda
tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah,
dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor
akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor, sedangkan besar dari beda tegangan pada
kedua terminal menentukan kecepatan motor.

Gambar 4. pompa air dc


(Http://Belajarduino.Blogspot.Co.Id)

2.5 Nozzle sprayer embun


Sprayer adalah alat yang berfungsi untuk memecah suatu cairan,
larutan atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Nozzle
sprayer embun Digunakan untuk membuat embun untuk menurunkan suhu
dan menaikkan kelembaban

Gambar 5. nozzle sprayer embun


(Https://Ecs7.Tokopedia.Net)
6

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu


Pelaksanaan PKM Penerapan Teknologi ini dilaksanakan di salah
satu petani jamur tiram di umbulharjo, cangkringan, sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta terhitung sejak bulan pertama hingga bulan
kelima PKM-T.

3.2 Langkah Perancangan dan Pembuatan


Dalam pelaksanaan PKM Penerapan Teknologi ini mempunyai
beberapa tahapan sebagai berikut:
A. Persiapan Umum
Sebelum melakukan perancangan desain alat maka langkah
awal yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan alat dan bahan.
Perlu dilakukan studi literatur yang jelas mengenai komponen apa saja
yang dipakai dalam proses pembuatan PETIS. Langkah berikutnya yaitu
pendesainan fisik alat agar sesuai dan dapat diterapkan teknologinya
demi kepentingan mitra usaha yaitu petani jamur tiram.

B. Racangan Desain
Proses pembuatan rancangan dimulai dari perakitan sistem
alat. Setelah sistem jadi barulah dilakukan perancangan untuk
penempatan alat agar sesuai dengan kondisi lingkungan kebun. Proses
pembuatan alat ini harus dilakukan secara hati-hati dan teliti serta melalui
tahapan-tahapan pengujian untuk meyakinkan alat dapat bekerja
maksimum.

C. Penerapan
Penerapan alat ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak
bulan ketiga sampai kelima program PKM-T. Penerapan ini dilakukan
pada salah satu petani jamur tiram.
3.3 Tahap Pelaksanaan
1. Survei Tempat
Survei tempat dilakukan untuk menentukan usaha mana yang akan
dijadikan mitra. Dalam kegiatan survei tempat ini dilakukan observasi
untuk memperoleh beberapa data, antara lain :
1) Kesulitan petani mengatur lingkungan kebunnya,
2) Cara-cara tradisional yang biasa dilakukan petani,
3) Tingkat kualitas dan kuantitas hasil panen jamur tiram sebelum
dilaksanakannya kegiatan PKM ini.
7

2. Uji Coba Alat


Pengujian alat adalah bagian paling penting dari semua tahapan.
Pengujian tahap pertama bertujuan untuk mengetahui berfungsi atau
tidaknya alat ini, pengujian dilakukan di laboratorium pembuatan alat.
Setelah hasil diketahui, dilanjutkan dengan penyempurnaan desain alat.
Lalu dilakukan pengujian tahap kedua yaitu langsung diterapkan di petani
jamur tiram. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan kualitas dan
efektifitas alat yang dibuat.

3. Evaluasi dan Perbaikan


Setelah digunakan untuk mengontrol dan menciptakan kondisi
lingkungan kumbung jamur, dilakukan analisis kekurangan alat yang harus
diperbaiki. Tujuan dari perbaikan ini adalah diperolehnya alat yang dapat
berfungsi dengan baik sehingga dapat berperan dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil produksi petani jamur tiram.

4. Penerapan
Penerapan alat ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak bulan
ketiga sampai kelima program PKM-T. Selama pelaksanaan ini, dianalisis
juga mengenai sejauh mana ketahanan serta keberfungsian PETIS.

5. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan
PETIS secara keseluruhan sehingga keberlanjutan dari penggunaan
teknologi ini dapat menjadi lebih baik. Evaluasi sendiri terdiri dari evaluasi
produk dan evaluasi alat. Evaluasi produk yaitu perbandingan kualitas
hasil saat sebelum dan selama penggunaan PETIS. Sementara itu, evaluasi
alat terdiri dari penggunaan listrik selama pelaksanaan, analisis dampak
lingkungan setelah pengaplikasian PETIS.
8

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Penggunaan anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar
Rp 9.000.000,-
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Bahan Habis Pakai (40%) Rp 3.541.000
2 Peralatan Penunjang (25%) Rp 2.309.000
3 Transportasi (23%) Rp 2.100.000
4 Laporan, meterai, dokumentasi,
Rp 1.050.000
komunikasi, publikasi (12%)
Jumlah Rp 9.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
Jenis
No 1 2 3 4 5
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
1
kegiatan
Pengadaan
2 alat dan
bahan
Pembuatan
3
alat
Pengujian
4
alat
5 Revisi alat
Penerapan
6
alat
Revisi akhir
7
alat
Penulisan
8
artikel
Penyusunan
9
laporan
Konsultasi
10
laporan
Revisi
11
laporan
Upload
12
laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Ajie. 2016. Mengukur Suhu dan Kelembaban Udara dengan Sensor DHT11 dan
Arduino. Diakses dari: http://saptaji.com/2016/08/10/mengukur-suhu-dan-
kelembaban-udara-dengan-sensor-dht11-dan-arduino/. Pada 20 Oktober
2017.
Delistiani, Maya. 2014. Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, serta Bagian-bagian
Sprayer.Diakses dari : http://maaymeong.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-
fungsi-tujuan-jenis-serta.html Pada 21 November 2017.
Sumarmi. 2006. Botani dan Tinjauan Gizi Jamur Tiram Putih. INNOFARM: Jurnal
Inovasi Pertanian 4( 2) .
Warisno. 2010. Tiram Menabur, Menuai Rupiah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Widodo. Dkk. 2013. Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tiram Secara Otomatis
Menggunakan Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler Atmega8. Diakses dari
:jrd.bantulkab.go.id/wp-content/uploads/2017/02/2013-04-dkhusus.pdf.Pada
20 Oktober 2017
Zadrazil F. 1978. Cultivation of Pleurotus, di dalam Chang ST & Hayes WA (Eds).
The biology and cultivation of edible mushrooms. New York : Academic
Press.
10
11
12
13
14

Lampiran 2. Anggaran Biaya

1) Peralatan Penunjang
No Material Kegunaan Kuantitas Harga Jumlah
satuan (Rp)
(Rp)
1 Multimeter Mengecek 2 500.000 1.000.000
Digital sistem
kelistrikan
2 Solder Menyolder 3 60.000 180.000
komponen
elektronika
3 Penyedot timah Menyedot 3 15.000 45.000
timah untuk
melepas
komponen
4 Tool box Menyimpan 1 119.00 119.00
alat dan
bahan
5 Lem tembak Mengelem 3 25.000 75.000
bahan
6 Bor tangan Melubangi 1 250.000 250.000
pcb
7 Tang potong Memotong 3 30.000 90.000
kabel
8 Mata bor Melubangi 10 2.000 20.000
pcb
9 Gerinda Memotong 1 350.000 350.000
pcb
10 Mata gerinda Memotong 3 15.000 45.000
pcb
11 Sarung tangan Melindungi 6 5.000 30.000
tangan saat
mengebor
dan
memotong
12 Masker Melindungi 1 pack 20.000 20.000
pernapasan
13 Isi lem tembak Mengelem 10 2.000 20.000
bahan
14 Cutter Memotong 3 15.000 45.000
bahan
15 1 set obeng Memasang 1 20.000 20.000
alat
SUB TOTAL (Rp) 2.309.000
15

2) Barang Habis Pakai


No Material Kegunaan Kuantitas Harga Jumlah
satuan(Rp) (Rp)
1 Arduino Kontrol alat 5 100.000 500.000
uno
2 Sensor Sensor alat 5 75.000 375.000
DHT11
3 LCD 16x2 Tampilan alat 5 50.000 250.000
4 Relay 5 V Saklar alat 5 15.000 75.000
5 Acrylic Cover alat 1 450.000 450.000
susu
6 Transistor Komponen 10 500 5000
2n2222
7 Dioda Komponen 10 500 5000
1n4007
8 Resistor Komponen 10 100 1000
100 ohm
9 Pcb Untuk 1 410.000 410.000
lembaran memasang
komponen
10 Pompa air Penyedot air 2 600.000 1.200.000
11 Nozzle Mengkabutkan 6 30.000 180.000
sprayer air
12 Selang air Mengalirkan air 1 rol 90.000 90.000
SUB TOTAL (Rp) 3.541.000

3) Perjalanan
No Material Kegunaan Kuantitas Harga Jumlah
satuan (Rp)
(Rp)
1 Perjalanan Transportasi 3 700.000 700.000
membeli alat dan membeli
bahan alat dan
bahan
2 Perjalanan Transportasi 3 700.000 700.000
menuju mitra menuju
mitra
3 Perjalanan selama Transportasi 3 700.000 700.000
perakitan alat selama
membuat
alat
SUB TOTAL (RP) 2.100.000
16

4) Lain-lain
No Material Kegunaan Kuantatas Harga Jumlah
satuan (Rp) (Rp)
1 Perakitan Kebutuhan 1 500.000 500.000
dan mendadak
pengujian selama
alat pengujian dan
perakitan alat
2 Kuota per Kuota untuk 3 100.000 300.000
anggota komunikasi
anggota
3 Fotokopi Fotokopi dan 1 150.000 150.000
dan scan scan dokumen
yang
diperlukan
4 Buku, pensil pencatatan 1 100.000 100.000
, dll selama
kegiatan
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
TOTAL (RP) 9.000.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama/NIM
Studi Ilmu (Jam/ Tugas
Minggu)
Manajemen
dan
koordinator
Teknik Teknologi 30 Jam/ tim
1 Aji Nugroho
Elektronika Rekayaasa Minggu sekaligus
membuat
rangkaian
elektronik
Merancang
Mohammad
dan
Fakhril Teknik Teknologi 30 Jam/
2 membuat
assyroh Elektronika Rekayaasa Minggu
rangkaian
kaffah
elektronik
Membuat
Pendidikan
Teknologi 30 Jam/ program
3 Aji Pangestu Teknik
Rekayaasa Minggu kontrol
Informatika
arduino
17
18
19

Lampiran 6. Gambaran Teknologi

Gambar 6. Gambaran teknologi


Cara kerja :
Pada saat sensor mendeteksi suhu 24°C - 27°C maka alat akan dalam keadaan
standby dan apabila sensor mendeteksi suhu dan kelembaban diatas 27°C maka
alat akan hidup. Pada saat alat hidup maka pompa akan aktif dan air akan
disemprotkan ke kumbung jamur sehingga suhu dan kelembaban akan kembali
menjadi 24°C - 27°C. Suhu dan kelembaban akan ditambilkan pada LCD.
20

Lampiran 7. Denah Detil Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai