Disetujui:
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.
Dalam penyusunan laporanl PKL ini, tak sedikit hambatan yang
dihadapi, namun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kami
dapat menyelesaikannya. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Eko Handayanto Prof. Dr. Ir.,M.Sc selaku Rektor Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
2. Bapak Amir Hamzah, Dr.Ir.,MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
3. Ibu Ninin Khoirunnisa’, SP.,MP selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan
Dosen Pembimbing PKL atas segala petunjuk dan bimbingan yang diberikan
sejak awal penyusunan laporan PKL ini.
4. Kepala pimpinan CV. Putri Alin Jaya selaku pembimbing di lapangan, selama
Praktek Kerja Lapangan berlangsung.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak, demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................2
1.4. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1. Pengertian Manajemen........................................................................................3
2.2. Fungsi Manajemen...............................................................................................3
2.3. Fungsi Operasional Manajemen.........................................................................5
2.4. Manajemen Produksi dan Produksi....................................................................5
2.5. Pengertian Biaya dan Jenis-jenis Biaya.............................................................6
2.6. Sejarah Jamur Tiram............................................................................................7
2.7. Klasifikasi Jamur Tiram......................................................................................8
2.8. Morfologi Jamur Tiram......................................................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................10
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL.............................................................10
3.2. Metode Pengambilan Data PKL............................................................................10
3.2.1 Teknik Untuk Memperoleh Data...........................................................10
3.2.2 Teknik Pengambilan Data......................................................................10
3.3.Matrik Rencana Kegiatan PKL..........................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................11
4.1.Profil Dan Sejarah CV. Putri Alin Jaya............................................................11
4.2. Manajemen Produksi Keripik Jamur Tiram....................................................14
4.2.1. Perencanaan (planning)........................................................................13
4.2.2. Pengorganisasian (organizing).............................................................15
4.2.3. Pelaksanaan (actuating)........................................................................16
4.2.4. Pengawasan (controlling).....................................................................16
4.3. Biaya Produksi Keripik Jamur Tiram..............................................................17
4.3.1. Biaya Tetap...........................................................................................17
4.3.2. Biaya Variabel......................................................................................18
iii
BAB V PENUTUP................................................................................................20
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................20
5.2. Saran....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
DOKUMENTASI.................................................................................................22
DAFTAR TABEL
iv
1. Tabel 3.1. Matrikulasi rencana Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan 10
2. Tabel 4.2. Biaya Tetap Produksi Keripik Jamur Tiram 18
3. Tabel 4.3. Biaya Variabel Produksi Keripik Jamur Tiram 18
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
v
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Jamur tiram putih dikenal sebagai jamur yang mudah dibudidayakan
didaerah tropik dan subtropik.Jamur tiram ini juga termasuk dalam kelompok
jamur yang sering dikonsumsi karena memiliki nilai gizi yang tinggi.Jamur tiram
menjadi komuditas yang cukup potensial untuk dipasarkan, hal ini terjadi karena
permintaan jamur ini sangat tinggi namun produksinya masih rendah, sehingga
peluang untuk membudayakannya terbuka (Chazali dan Putri, 2009). Komposisi
dan kandungan nutrisi jamur tiram putih segar untuk setiap 100 gram terdiri atas
360 kalori, dengan kadar air 92,2 persen. Kandungan protein 10,5 sampai 30,4
persen, karbohidrat 56,6 persen, lemak 1,7 samapai 2,2 persen, thiamin 0,20
miligram, riboflavin (Vitamin B2) 4,7 sampai 4,9 miligram, Vitamin C 36 sampai
56,6 miligram, niacin 77,2 miligram. Kandungan serat 12 persen dan kadar abu
9,1 persen (Maulana, 2012).
Jamur tiram dibudidayakan pada media yang mengandung unsur C dalam
bentuk karbohidrat dalam jumlah yang tinggi.Media harus mengandung unsur N
dalam bentuk Amonium atau Nitrat, N-organik atau N-atmosfer. Unsur N ini akan
diubah oleh jamur menjadi protein. Syarat lain itu media tumbuh jamur juga
mengandung unsur Ca yang berfungsi untuk menetralkan asam oxalat yang
dikeluarkan oleh miselium, pH antara lima koma lima sampai enam koma lima,
kelembaban 68%, CO2 kurang dari satu persen, suhu sekitar 23 derajat celsius –
25 derajat celsius dan sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada
kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat. Ketersediaan bahan
baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur
mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan
dari kelompok Basidiomycota.Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang
tahun.Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu yang tumbuh di
permukaan batang pohon yang sudah lapuk atau pada batang pohon yang sudah
ditebang.Nama jamur tiram diambil dari bentuk tudungnya yang melengkung,
lonjong, dan membulat menyerupai kerang atau cangkang tiram dengan bagian
tepi yang bergelombang (Alex, 2011). Jenis jamur ini banyak diminati karena cita
rasanya yang lezat dan bisa dibuat menjadi berbagai macam olahan masakan.
Keripik jamur merupakan salah satu hasil makanan olahan jamur yang
populer dan banyak disukai masyarakat. Sebagai camilan sehat, keripik jamur
dibuat dari jamur tiram yang kaya akan protein.Berbalut tepung bumbu non MSG,
serta digoreng menggunakan minyak nabati, menjadikan keripik jamur terasa
lebih gurih dan renyah. Proses pengolahan yang dilakukan didalamnya
menghasilkan tekstur keripik jamur yang lembut serta minim kandungan minyak.
2
Peluang Bisnis Keripik Jamur Aneka Rasa Saat ini keripik jamur telah
diinovasi dengan berbagai sajian rasa yang mampu menggoyang lidah
penikmatnya. Sedikitnya terdapat 10 rasa keripik jamur khususnya tiram yang kini
bisa dinikmati sebagai camilan ketika santai maupun hidangan untuk event-event
tertentu. Keripik jamur tiram rasa balado, keripik jamur tiram rasa ayam bakar,
keripik jamur tiram rasa barbeque, keripik jamur tiram rasa jagung bakar, keripik
jamur tiram rasa jagung manis, keripik jamur tiram rasa mercon, keripik jamur
tiram rasa pedas, keripik jamur tiram rasa sapi panggang, dan keripik jamur tiram
rasa original.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktek kerja lapangan ini adalah :
1. Bagaimana cara manajemen produksi keripik jamur tiram di CV. Putri
Alin Jaya ?
2. Berapa pendapatan dalam produksi keripik jamur tiram di CV. Putri Alin
Jaya ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi keripik jamur tiram di
CV. Putri Alin Jaya.
2. Mengetahui besarnya pendapatan dalam produksi keripik jamur tiram di
CV. Putri Alin Jaya.
1.4. Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa mengenai dunia kerja.
2. Sebagai kegiatan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh
dari bangku kuliah.
3. Menumbuhkan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan badan usaha.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain
tak akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan :
a) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.
b) Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut.
c) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
d) Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target
bisnis.
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh
proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan
wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang
bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer
mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang
diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. Pengorganisasian
bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil
yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus
bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian).
3. Actuating ( pelaksanaan )
Actuating (pelaksanaan) merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja
yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan
pada fungsi pelaksanaan:
a) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
memberikan motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja dengan efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
b) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan.
c) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan
apabila dibutuhkan. Aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
a) Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target
mengikuti indikator yang sudah ditetapkan.
b) Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan
yang ditemukan.
c) Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan (Amalia Dina, 2017).
5
pengambilan suatu keputusan dan juga akan tetap sama jumlahnya walau tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih itu. Oleh sebab itu biaya tidak relevan
tersebut tidak harus dipertimbangkan didalam pembuatan suatu keputusan.
Jenis biaya berdasarkan perilaku
Dalam tujuan perencanaan dan juga pengendalian biaya serta juga
pengambilan suatu keputusan, biaya tersebut dapat digolongkan dengan sesuai
tingkah lakunya dalam suatu hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
yang dikelompokkan ialah menjadi tiga jenis antara lain:
Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah totalnya akan tetap konstan,
tidak akan dipengaruhi oleh perubahan volume suatu kegiatan atau aktivitas
sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit tersebut berbanding terbalik
dengan secara proporsional dengan suatu perubahan volume kegiatan(aktivitas)
atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan atau aktivitas tersebut, maka akan
semakin rendah biaya tetap per unitnya . Semakin rendah tingkat kegiatan atau
aktivitasnya, maka akan semakin tinggi juga biaya tetap per unit.
Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel (variable cost) adalah suatu biaya yang jumlah totalnya
tersebut berubah secara sebanding (proporsional) yakni dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitasnya. Semakin tinggi volume kegiatan atau juga aktivitas,
maka secara proporsional akan semakin tinggi juga total biaya variabel. Semakin
rendah volume kegiatan atau aktivitasnya , maka dalam secara proporsional akan
semakin rendah pula total biaya variabel.
Biaya semi variabel (semi variable cost atau mixed cost)
Biaya semi variabel adalah suatu biaya yang memiliki elemen biaya tetap
dan juga biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap adalah jumlah biaya
minimum untuk dapat menyediakan jasa sedangkan pada elemen biaya variabel
adalah suatu bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi dengan volume
kegiatan.biaya semi variabel tersebut jumlah totalnya berubah sesuai dengan
perubahan pada volume kegiatan, namun tetapi tingkat perubahanny tersebut
tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitasnya, maka akan
semakin tinggi juga jumlah biaya semi variabel, dan sebaliknya.
2.6. Sejarah Jamur Tiram
Jamur Tiram dalam bahasa Yunani disebut Pleurotus, artinya “ bentuk
samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung”. Sedangkan
sebutan nama “tiram”, karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kulit tiram
(cangkang kerang). Dibelahan Amerika dan Eropa, jamur ini lebih populer dengan
sebutan Oyster Mushroom, yang mempunyai tangkai tudung tidak tepat ditengah
seperti yang lainnya. Asal usul jamur tiram berasal dari Negara Belanda,
kemudian menyebar ke Australia, Amerika dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang awalnya tumbuh secara
alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami pelapukan, umumnya
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Minggu Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
Mengetahui Manajemen Produksi melalui
1
kegiatan POAC
Memahami pelaksanaan kegiatan produksi
2
jamur tiram
Mengamati serta melaksanakan proses
3
produksi
Proses pelaksanaan produksi dan
4
pengemasan produk yang telah diolah
5 Penyusunan laporan
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komonditer
P. Sugeng Purwanto
Manager
P. Mokh Soleh
3. Manajer
Manajer adalah orang yang bertugas menyesuaikan karakteristik dari
pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi yang sama. Memberi pengarahan
dalam membuat keputusan, kebijaksanaan, menyeleksi, menilai, melatih dan
mengembangkan pegawai atau calon pegawainya.
4. Kepala produksi
Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di CV. Putri
Alin Jaya seperti pengolahan, pengemasan, dan pemasaran keripik jamur.
Mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan
kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk proses berikutnya.
5. Kepala packajing
Membuat konsep kemasan yang telah ditetapkan untuk menciptakan
produk dengan kemasan-kemasan yang menarik dan berkualitas. Melakukan
pengawasan proses pengemasan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan
oleh CV. Putri Alin Jaya.
6. Kepala marketing
Menyusun strategi penjualan dengan melakukan promosi. Menciptakan
dan memelihara kerjasama yang baik dengan konsumen.
7. Admin
Menyampaikan anggaran yang dianggarkan pada periode tertentu sesuai
dengan penggunaannya, menyampaikan laporan perusahaan berupa laporan
keuntungan dan kerugian atau laporan keuangan lainnya. Bertanggung jawab
terhadap pajak yang harus dibayar oleh perusahaan untuk segala aktivitas yang
berhubungan dengan perusahaan.
8. Tim
Melakukan kerjasama dalam pengolahan, pembuatan, dan penggorengan
keripik keripik di CV. Putri Alin Jaya. Memastikan pengolahan memiliki cita rasa
yang pas untuk menarik minat konsumen.
4. Lokasi
Alamat Kantor : Jl. Semeru No. 32 RT. 05/RW. O6, Dusun
Kungkuk, DesaPunten, Kec. Bumiaji, Kota Batu,
Jawa Timur, Indonesia.
Alamat pabrik : Jl. Indro Kilo No .02. RT. 04 RW. 06 Dusun
Kungkuk, Desa Punten, Kec. Bumiaji, Kota Batu,
Jawa Timur, Indonesia.
Hp /WA : 081333037944
Fb : putri alin jaya/keripikkhasbatu putri alin jaya.
Web : www.Anekakeripikbatu.wordpress.com
14
5. Pemasaran
Offline : Tempat wisata kota batu (selecta, Jatim Prak,
Songoriti, Masjid Turen, Kediri, Blitar, Lamongan).
Online : Facebook, Instagram dan Web.
4.2. Manajemen Produksi Keripik Jamur Tiram
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa manajemen itu tujuannya
untuk mengelola. Manajemen dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, pada
dasarnya terdapat beberapa fungsi manajemen yang dapat digunakan yaitu :
4.2.1.Perencanaan (planning)
Perencanaan yang dilakukan oleh CV. Putri Alin Jaya sebelum melakukan
kegiatan produksi yaitu melakukan perencanaan mengenai bagaimana produksi
keripik jamur yang akan dilakukan nantinya. Perencanaan produksi keripik jamur
di CV. Putri Alin Jaya meliputi :
1. Mencari Pemasok Bahan Baku
CV. Putri Alin Jaya mendapatkan pemasok atau membeli bahan baku
secara langsung dari petani yang memiliki usaha budidaya jamur tiram dari daerah
sekitar tempat tinggal. Pembelian secara langsung dilakukan agar harga yang
didapat lebih murah. Sebelum pengambilan bahan baku dilakukan pihak CV. Putri
Alin Jaya dan petani sudah melakukan perjanjian kapan akan di ambil dan
seberapa banyak bahan baku yang akan dibeli. Untuk pemesanan dilakukan satu
hari sebelum pengambilan bahan baku. Apabila pada saat bahan baku yang
diproduksi sudah tidak tersedia atau tidak musim maka proses produksi juga tidak
berjalan dan akan di gantikan dengan memproduksi keripik buah yang lain.
2. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang dikeluarkan CV. Putri Alin Jaya dihitung perhari.
Dalam satu kali pemesanan jamur tiram CV. Putri Alin Jaya mengeluarkan biaya
sebesar Rp 75.000 untuk 5 kg jamur tiram dengan harga Rp 15.000 per kilo.
3. Perencanan Proses Produksi
Perencanaan proses produksi CV. Putri Alin Jaya dilakukan dengan
melihat persedian bahan baku di tempat pemasok budidaya jamur tiram serta
melihat permintaan dari konsumen. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses produksi adalah penjadwalan kerja bagi para karyawan. Untuk jadwal kerja
di CV. Putri Alin Jaya dilaksanakan senin sampai dengan sabtu dan setiap hari
minggu diliburkan. Perencanaan produksi dimulai dengan beberapa langkah
yaitu : membeli bahan seperti tepung, minyak goreng, dan bahan baku tambahan
lainnya serta menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses produksi.
Dalam usaha CV. Putri Alin Jaya tenaga kerja yang diambil ibu-ibu rumah
tangga yang berada disekitar tempat tinggal atau dari keluarganya sendiri. Hal
tersebut dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan agar usaha yang
dijalankan berjalan dengan baik serta dapat memberi pekerjaan dan menambah
penghasilan. Tempat produksi CV. Putri Alin Jaya sudah menggunakan pabrik
15
sendiri karena adanya pertimbangan lebih efisien dan hemat daripada harus
membayar sewa setiap tahunnya.
4.2.2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan agar semua pihak organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efesien dalam memproduksi keripik jamur tiram.
Pengorganisasian yang dilaksanakan di CV. Putri Alin Jaya dilakukan menurut
pembagian bidang kerja setiap karyawan. Di dalam proses pembuatan keripik
jamur tiram dipercayakan untuk 2 orang saja, dimana keduanya saling
bekerjasama untuk menghasilkan keripik yang diminati oleh konsumen.
Pembagian gaji dua orang karyawan khusus keripik jamur tiram perhari yaitu
untuk 1 orang sebesar Rp 50.000.
1. Bagian Pembersihan
Di bagian pembersihan ini kedua karyawan bekerjasama untuk
membersihkan jamur tiram yang nantinya akan diolah menjadi keripik. Bagian
pencucian bahan baku ini bekerja mencuci bahan baku yang nantinya akan
diproduksi menjadi keripik. Jamur yang akan di cuci dikumpulkan terlebih dahulu
di keranjang besar kemudian di tuangkan kedalam baskom yang berukuran besar
dan berisi air. Setelah dicuci bersih buah kemudian di angkat dan dikeringkan.
Setelah itu jamur disuwir-suwir terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
2. Bagian Penggorengan
Dibagian penggorengan terdapat satu orang yang bertugas menggoreng
bahan baku. Di bagian penggorengan ini karyawan hanya melakukan
penggorengan dan menyortir hasil penggorengan, selain itu bagian ini juga
biasanya bekerja membersihkan sekitar penggorengan.
3. Bagian Pengemasan
Di bagian pengemasan terdapat satu orang karyawan yang bertugas
melakukan pengemasan sekaligus melayani konsumen yang membeli maupun
memesan. Untuk bagian pengemasan mereka bekerja sesuai dari hasil
penggorengan, jika penggorengan tidak dilakukan maka pemasukan keripik yang
mereka dapat juga tidak ada.
4.2.3. Pelaksanaan (actuating)
Bahan baku utama dari keripik jamur adalah jamur yang didapatkan di
daerah sekitar Kota Batu. Pesaing produksi keripik jamur saat ini perusahaan
yang dianggap cukup besar dan banyak industri rumah tangga pembuat keripik
jamur. Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah keripik
jamur dari bahan baku jamur tiram putih. Penetapan harga dari produk tersebut
adalah berdasarkan pada biaya produksinya. Promosi yang dilakukan untuk
mengenalkan produk tersebut adalah dengan promosi penjualan dengan
mengenalkan produk pada toko penjual makanan di daerah sekitar kota Batu.
Pendistribusian barang di samping diambil para pedagang perusahaan akan
16
mengirimkan langsung pada pasar sasaran seperti tempat tempat wisata Kota Batu
( selecta, Jatim Park, Songoriti, Masjid Turen, Kediri, Blitar, dan Lamongan).
Beberapa teknik berikut untuk mendapatkan rasa keripik yang renyah
adalah sebagai berikut :
Sebelum digunakan untuk keripik lakukan “pengeringan” kandungan air di
dalam jamur agar berkurang. Dari jamur segar langsung bisa dicuci dan
dikeringkan (bisa dengan manual menggunakan lap dan tangan). Pengeringan cara
manual dan dalam kondisi segar terkadang menghasilkan banyak remah (apalagi
jika jamur kondisi sudah mulai berkurang kualitasnya).
Lakukan “pemipihan” yakni dengan memukul jamur yang akan digunakan
keripik sehingga permukaannya datar dan sama, meski bentuknya tidak sama.
Terutama bagian batang yang tebal.Pemipihan bisa dilakukan manual dengan
menggunakan palu atau ulek ulek.Pemipihan dimaksudkan agar saat digoreng
keripik tetap kering.Terkadang bagian yang tidak pipih membuat jamur lembab
karena kandungan air tidak hilang saat digoreng.
Penggorengan dengan teknik penggorengan dua kali : yakni penggorengan
awal dengan suhu sedang yang dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa kandungan
air dalam jamur. Minyak dalam gorengan pertama ini seringkali bercampur
dengan air .penggorengan disini butuh waktu yang agak lama. Angkat dan tiriskan
lalu goreng di suhu panas sampai keripik renyah dan mengapung.Angkat. Jika
hasil akhir ternyata masih ada bagian basah, bisa memasukkan kembali ke dalam
minyak panas sampai gelembung udaranya tidak terlihat lagi. Penirisan yang baik,
agar hasilnya maksimal tidak berminyak lakukan penirisan yang sempurna. Tapi
jika masih manual bisa dengan menggunakan saringan agar minyak yang tersisa
jatuh.
Prospek perusahaan CV. Putri Alin Jaya untuk jangka panjang akan
memperkenalkan produk ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh wilayah
Batu dan sekitarnya. Sehingga akan banyak masyarakat yang mengenali produk
yang dihasilkan dan juga mengusahakan agar perusahaan bisa membuka cabang
dan lebih dikenal lagi diluar daerah.
4.2.4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agar
tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Pengawasan yang dilakukan di CV. Putri Alin Jaya dipantau secara langsung oleh
pemilik. Pengawasan yang dilakukan oleh pemilik di antaranya meliputi :
1. Pengecekan Alat Untuk Proses Produksi
Pemilik melakukan pengecekan alat untuk proses produksi setiap hari,
pengecekan alat ini dilakukan untuk melihat apakah alat tersebut mempunyai
masalah atau tidak dalam proses produksinya.Berhubung alat produksi yang
digunakan untuk memproduksi keripik ini satu tempat dengan kediaman pemilik
maka pengecekan dapat dilakukan untuk setiap saat ketika proses produksi
berlangsung.
17
Maka total biaya produksi keripik jamur tiram adalah sebagai berikut :
Biaya total / total cost (TC) = biaya tetap (FC) + biaya variabel (VC)
= Rp 64.670 + Rp 4.720.000
= Rp 4.784.670
= 160 kg x Rp 80.000/kg
= Rp 12.800.000
Produksi keripik jamur tiram selama 20 hari dengan target setiap bulannya
160 kg dengan harga 80.000/kg maka diperoleh penerimaan sebesar Rp
12.800.000/bulan.
= Rp 12.800.000 – Rp 4.784.670
= Rp 8.015.330
Pendapatan yang didapat CV. Putri Alin Jaya sebesar Rp 8.015.330 dalam
hitungan satu bulan proses produksi.
20
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan manajemen produksi yang
diterapkan di CV. Putri Alin Jaya yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan CV. Putri Alin Jaya, dalam bentuk perencanaan ini adalah
mulai dari mencari pemasok bahan baku, biaya bahan baku, dan
perencanaan proses produksi.
2. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi yang diterapkan oleh CV. Putri Alin Jaya lebih kepada tugas
karyawan sehingga bisa bertanggung jawab pada masing-masing bidang.
Bidang-bidang yang ada yaitu bagian pembersihan, pengorengan, dan
pengemasan.
3. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan kegiatan produksi CV. Putri Alin Jaya meliputi penyiapan
bahan baku, pembersihan, penyuwiran, penggorengan dan pengemasan.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan yang dilakukan oleh CV. Putri Alin Jaya merupakan
pengendalian dari kegiatan pelaksanaan (actuating) seperti pengawasan
ketersediaan bahan baku, pekerja, kualitas produk dan kondisi peralatan
produksi.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa penerimaan yang diperoleh oleh
CV. Putri Alin Jaya dalam waktu satu bulan adalah Rp 12.800.000 dengan
pendapatan bersih dalam satu bulan sebesar Rp 8.015.330.
5.2. Saran
Petani dan pengusaha juga dituntut untuk bisa kreatif, agar usaha ini selain
mengatasi masalah juga dapat menambah penghasilan.Salah satu usaha tersebut
adalah usaha keripik jamur tiram.Usaha keripik jamur tiram ini masih cukup
potensial, karena harganya masih cukup tinggi dan segmentasi pemasarannya juga
masih cukup terbatas.
21
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, Hassan. 2017. Sejarah Jamur Tiram. http:// ballapippisilimbung.
blogspot.com /2017/02/ sejarah-jamurtiram. html. Diakses tanggal 9
januari 2019 (Online).
Alex, S. 2011. Untung Besar Budidaya Aneka Jamur. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press.
Amalia,Dina.2017.PengertianFungsidanUnsur-unsurManajemen.https://
www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsidan-unsur-unsur-
manajemen. Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
Chazali, S dan Pratiwi, P.S. 2009. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jamur-
tiram.Diakses tanggal 9 januari 2019 (online).
Http://manajemen-d2.blogspot.com/2013/09/fungsi-operasional-dalam
manajemen.html. Diakses tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://ipqi.org/manajemen-produksi-dan-merancang-sistem-produksi-yang-
efisien. Diakses tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-
manajemen-poac. Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
Https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biaya-dan-10-jenis-biaya.Diakses
tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-menghitung-biaya-tetap-dan-biaya
variabel. Diakses tanggal 26 maret 2019 (online).
Indo Jamur. 2014. Budidaya Jamur Indonesia.http://indojamur.com/manfaat-
jamur-tiram.Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
KurniawanA. 2014.Botani dan Klasifikasi Jamur Tiram
Putih.http://repository.uin-suska.ac.id/5265/3/BAB%20II.pdf. Diakses
tanggal 8 januari 2019 (Online).
Maulana, Erie. 2012. Panen Jamur Tiram tiap Musim. Yogyakarta: Lily
Publisher.
Raharjaputra. H.S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta. Salemba
Empat.
Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan pengendalian biaya, serta
pengambilan keputusan. Yogyakarta. BPFE.
Wikipedia.2018. Jamur Tiram.https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram. Diakses
tanggal 9 januari 2019 (Online).
22
DOKUMENTASI