Anda di halaman 1dari 29

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK JAMUR TIRAM DI CV.
PUTRI ALIN JAYA KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Disetujui:

Pada Tanggal: ..........................

Kepala Program Studi, Dosen Pembimbing,

Ninin Khoirunnisa’,SP.,MP Ninin Khoirunnisa’,SP.,MP.


NIDN. 0713119002 NIDN. 0713119002

Dekan Fakultas Pertanian, Kepala Instansi,

Dr.Ir Amir Hamzah,MP Yayuk Murniwati


NIDN. 0027056718

KATA PENGANTAR

i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik.
Dalam penyusunan laporanl PKL ini, tak sedikit hambatan yang
dihadapi, namun atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka kami
dapat menyelesaikannya.  Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Eko Handayanto Prof. Dr. Ir.,M.Sc selaku Rektor Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
2. Bapak Amir Hamzah, Dr.Ir.,MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.
3. Ibu Ninin Khoirunnisa’, SP.,MP selaku Ketua Program Studi Agribisnis dan
Dosen Pembimbing PKL atas segala petunjuk dan bimbingan yang diberikan
sejak awal penyusunan laporan PKL ini.
4. Kepala pimpinan CV. Putri Alin Jaya selaku pembimbing di lapangan, selama
Praktek Kerja Lapangan berlangsung.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak, demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang.

Malang, 02 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................2
1.4. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1. Pengertian Manajemen........................................................................................3
2.2. Fungsi Manajemen...............................................................................................3
2.3. Fungsi Operasional Manajemen.........................................................................5
2.4. Manajemen Produksi dan Produksi....................................................................5
2.5. Pengertian Biaya dan Jenis-jenis Biaya.............................................................6
2.6. Sejarah Jamur Tiram............................................................................................7
2.7. Klasifikasi Jamur Tiram......................................................................................8
2.8. Morfologi Jamur Tiram......................................................................................9
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................10
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL.............................................................10
3.2. Metode Pengambilan Data PKL............................................................................10
3.2.1 Teknik Untuk Memperoleh Data...........................................................10
3.2.2 Teknik Pengambilan Data......................................................................10
3.3.Matrik Rencana Kegiatan PKL..........................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................11
4.1.Profil Dan Sejarah CV. Putri Alin Jaya............................................................11
4.2. Manajemen Produksi Keripik Jamur Tiram....................................................14
4.2.1. Perencanaan (planning)........................................................................13
4.2.2. Pengorganisasian (organizing).............................................................15
4.2.3. Pelaksanaan (actuating)........................................................................16
4.2.4. Pengawasan (controlling).....................................................................16
4.3. Biaya Produksi Keripik Jamur Tiram..............................................................17
4.3.1. Biaya Tetap...........................................................................................17
4.3.2. Biaya Variabel......................................................................................18

iii
BAB V PENUTUP................................................................................................20
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................20
5.2. Saran....................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
DOKUMENTASI.................................................................................................22

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

iv
1. Tabel 3.1. Matrikulasi rencana Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan 10
2. Tabel 4.2. Biaya Tetap Produksi Keripik Jamur Tiram 18
3. Tabel 4.3. Biaya Variabel Produksi Keripik Jamur Tiram 18

DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman

1. Gambar 2.1. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) 8


2. Gambar 4.1. Struktur organisasi CV. Putri Alin Jaya 12

v
vi
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Jamur tiram putih dikenal sebagai jamur yang mudah dibudidayakan
didaerah tropik dan subtropik.Jamur tiram ini juga termasuk dalam kelompok
jamur yang sering dikonsumsi karena memiliki nilai gizi yang tinggi.Jamur tiram
menjadi komuditas yang cukup potensial untuk dipasarkan, hal ini terjadi karena
permintaan jamur ini sangat tinggi namun produksinya masih rendah, sehingga
peluang untuk membudayakannya terbuka (Chazali dan Putri, 2009). Komposisi
dan kandungan nutrisi jamur tiram putih segar untuk setiap 100 gram terdiri atas
360 kalori, dengan kadar air 92,2 persen. Kandungan protein 10,5 sampai 30,4
persen, karbohidrat 56,6 persen, lemak 1,7 samapai 2,2 persen, thiamin 0,20
miligram, riboflavin (Vitamin B2) 4,7 sampai 4,9 miligram, Vitamin C 36 sampai
56,6 miligram, niacin 77,2 miligram. Kandungan serat 12 persen dan kadar abu
9,1 persen (Maulana, 2012).
Jamur tiram dibudidayakan pada media yang mengandung unsur C dalam
bentuk karbohidrat dalam jumlah yang tinggi.Media harus mengandung unsur N
dalam bentuk Amonium atau Nitrat, N-organik atau N-atmosfer. Unsur N ini akan
diubah oleh jamur menjadi protein. Syarat lain itu media tumbuh jamur juga
mengandung unsur Ca yang berfungsi untuk menetralkan asam oxalat yang
dikeluarkan oleh miselium, pH antara lima koma lima sampai enam koma lima,
kelembaban 68%, CO2 kurang dari satu persen, suhu sekitar 23 derajat celsius –
25 derajat celsius dan sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada
kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat. Ketersediaan bahan
baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur
mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan
dari kelompok Basidiomycota.Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang
tahun.Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu yang tumbuh di
permukaan batang pohon yang sudah lapuk atau pada batang pohon yang sudah
ditebang.Nama jamur tiram diambil dari bentuk tudungnya yang melengkung,
lonjong, dan membulat menyerupai kerang atau cangkang tiram dengan bagian
tepi yang bergelombang (Alex, 2011). Jenis jamur ini banyak diminati karena cita
rasanya yang lezat dan bisa dibuat menjadi berbagai macam olahan masakan.
Keripik jamur merupakan salah satu hasil makanan olahan jamur yang
populer dan banyak disukai masyarakat. Sebagai camilan sehat, keripik jamur
dibuat dari jamur tiram yang kaya akan protein.Berbalut tepung bumbu non MSG,
serta digoreng menggunakan minyak nabati, menjadikan keripik jamur terasa
lebih gurih dan renyah. Proses pengolahan yang dilakukan didalamnya
menghasilkan tekstur keripik jamur yang lembut serta minim kandungan minyak.
2

Peluang Bisnis Keripik Jamur Aneka Rasa Saat ini keripik jamur telah
diinovasi dengan berbagai sajian rasa yang mampu menggoyang lidah
penikmatnya. Sedikitnya terdapat 10 rasa keripik jamur khususnya tiram yang kini
bisa dinikmati sebagai camilan ketika santai maupun hidangan untuk event-event
tertentu. Keripik jamur tiram rasa balado, keripik jamur tiram rasa ayam bakar,
keripik jamur tiram rasa barbeque, keripik jamur tiram rasa jagung bakar, keripik
jamur tiram rasa jagung manis, keripik jamur tiram rasa mercon, keripik jamur
tiram rasa pedas, keripik jamur tiram rasa sapi panggang, dan keripik jamur tiram
rasa original.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktek kerja lapangan ini adalah :
1. Bagaimana cara manajemen produksi keripik jamur tiram di CV. Putri
Alin Jaya ?
2. Berapa pendapatan dalam produksi keripik jamur tiram di CV. Putri Alin
Jaya ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi keripik jamur tiram di
CV. Putri Alin Jaya.
2. Mengetahui besarnya pendapatan dalam produksi keripik jamur tiram di
CV. Putri Alin Jaya.
1.4. Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa mengenai dunia kerja.
2. Sebagai kegiatan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh
dari bangku kuliah.
3. Menumbuhkan kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan badan usaha.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen


Pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan
pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga
diartikan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis
agar dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar
dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan
tertentu dan masyarakat luas.
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk
melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang
mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama
dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada orang yang
merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut dengan
manajer.
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen
yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk
mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan
yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan
jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
(Amalia Dina, 2017).
2.2. Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen, yaitu :
1. Planning ( fungsi perencanaan )
2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Actuating ( pelaksanaan )
4. Controlling ( pengawasan )
Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para
manajer didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi
manajemen yang ada.
1. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu
dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan
perusahaan yang sudah ditentukan. Planning dilaksanakan  dalam penentuan
tujuan organisasi secara keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk
mencapai tujuannya itu. Pihak manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum pengambilan tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah
sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses
4

awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain
tak akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan :
a) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis.
b) Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut.
c) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
d) Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target
bisnis.
2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing adalah suatu aktivitas pengaturan dalam sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh
proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan
wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang
bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer
mudah dalam melaksanakan pengawasan serta penentuan personil yang
diperlukan untuk menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. Pengorganisasian
bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan, siapa personil
yang menjalankannya, bagaimana tugasnya dikelompokkan, siapa yang harus
bertanggung jawab terhadap tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas
yang ada dalam Organizing (fungsi pengorganisasian).
3. Actuating ( pelaksanaan )
Actuating (pelaksanaan) merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja
yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan
pada fungsi pelaksanaan:
a) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
memberikan motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja dengan efektif
serta efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
b) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan.
c) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan.
4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan
apabila dibutuhkan. Aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:
a) Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target
mengikuti indikator yang sudah ditetapkan.
b) Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan
yang ditemukan.
c) Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan (Amalia Dina, 2017).
5

2.3. Fungsi Operasional Manajemen


a) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang
terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama
kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
b) Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
c) Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien
mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi.
d) Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang
dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur
berdasarkan profit.  Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara
bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam
kegiatan bisnis yang dijalankan.
e) Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan
tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.  Untuk
memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh
informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal
maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan
tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.
2.4. Manajemen Produksi dan Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu cabang dari manajemen yang
kegiatannya mengatur agar menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang
dan jasa.Untuk mengatur suatu kegiatan atau acara perlu adanya manajemen agar
kegiatan tersebut mengacu kepada tujuan yang telah di tentukan dan dapat
terorganisir dengan baik.
Dengan demikian manajemen produksi menyangkut kepada cara mengatur
ataupun langkah pengambilan keputusan yang berhubungan kepada proses
produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Biasanya manajemen ini merupakan ilmu yang paling banyak diminati oleh para
siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah, mengingat
lulusan manajemen selalu mendapatkan sambutan oleh oraganisasi ataupun
6

perusahaan yang membutuhkan karena memang manajemen itu merupakan nyawa


dari berdirinya organisasi ataupun perusahaan yang baik.
Dimana jika manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi berjalan dengan
benar maka perusahaan atau organisasi tersebut sudah bisa di katakan mampu
mengontrol kegiatan dengan baik. Dari pengertian diatas kita dapat simpulkan
bahwa yang menjadi tugas dari manajemen industry ada dua hal yakni:
a. Merancang sistem produksi
b. Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan produksi
yang di tentukan.
Kedua hal diatas itu penting dimiliki oleh seorang manajer mengingat itu
merupakan tugas pokok seorang manger produksi.
Pengertian produksi sendiri adalah kegiatan perusahaan dalam
menghasilkan barang atau jasa dari bahan bahan atau sumber faktor produsi
dengan tujuan untuk di jual lagi dengan sasaran penjualan kepada
konsumen.Dalam suatu manajemen industri seseorang yang ahli pada bidang
tersebut di tuntut untuk mampu mendefinisikan masalah dan mampu untuk
menemukan Cara terbaik untuk menyelesaikannya.Terutama seorang manajer
harus mampu mengambil keputusan di saat apapun karena manajer ini harus
menjadi pimpinan untuk kelompoknya.
2.5. Pengertian Biaya dan Jenis-jenis Biaya
Biaya adalah suatu pengorbanan atau juga pengeluaran yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau juga peorangan yang bertujuan ialah untuk dapat
memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan itu (Raharjaputra, 2009).
Costs adalah suatu biaya dalam arti pengorbanan atau juga pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan atau juga individu yang berhubungan langsung dengan
output atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau perorangan itu.Expenses
adalah suatu biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan /perorangan yang
bersifat ialah sebagai aktivitas pendukung saja.
Jenis-Jenis Biaya
Berikut ini adalah jenis-jenis atau macam-macam biaya , antara lain
sebagai berikut :
Jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan
(supriyono, 2011) dengan berdasarkan tujuan pengambilan suatu keputusan
manajemen, biaya dapat dikelompokkan ialah ke dalam :
Biaya relevan (relevant cost)
Biaya relevan adalah suatu biaya yang terjadi ketika suatu alternatif
tindakan tertentu, namun tidak terjadi pada alternatif tindakan yang lain. Biaya
relevan akan mempengaruhi suatu pengambilan keputusan, oleh sebab itu biaya
relevan rersebut harus dipertimbangkan dalam pembuatan suatu keputusan.
Biaya tidak relevan (irrelevant cost)
Biaya tidak relevan adalah suatu biaya yang tidak berbeda diantara
alternatif tindakan yang ada itu. Irrelevant cost tersebut tidak akan mempengaruhi
7

pengambilan suatu keputusan dan juga akan tetap sama jumlahnya walau tanpa
memperhatikan alternative yang dipilih itu. Oleh sebab itu biaya tidak relevan
tersebut tidak harus dipertimbangkan didalam pembuatan suatu keputusan.
Jenis biaya berdasarkan perilaku
Dalam tujuan perencanaan dan juga pengendalian biaya serta juga
pengambilan suatu keputusan, biaya tersebut dapat digolongkan dengan sesuai
tingkah lakunya dalam suatu hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
yang dikelompokkan ialah menjadi tiga jenis antara lain:
Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang jumlah totalnya akan tetap konstan,
tidak akan dipengaruhi oleh perubahan volume suatu kegiatan atau aktivitas
sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap per unit tersebut berbanding terbalik
dengan secara proporsional dengan suatu perubahan volume kegiatan(aktivitas)
atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan atau aktivitas tersebut, maka akan
semakin rendah biaya tetap per unitnya . Semakin rendah tingkat kegiatan atau
aktivitasnya, maka akan semakin tinggi juga biaya tetap per unit.
Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel (variable cost) adalah suatu  biaya yang jumlah totalnya
tersebut berubah secara sebanding (proporsional) yakni dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitasnya. Semakin tinggi volume kegiatan atau juga aktivitas,
maka secara proporsional akan semakin tinggi juga total biaya variabel. Semakin
rendah volume kegiatan atau aktivitasnya , maka dalam secara proporsional akan
semakin rendah pula total biaya variabel.
Biaya semi variabel (semi variable cost atau  mixed cost)
Biaya semi variabel adalah suatu biaya yang memiliki elemen biaya tetap
dan juga biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap adalah jumlah biaya
minimum untuk dapat menyediakan jasa sedangkan pada elemen biaya variabel
adalah suatu bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi dengan volume
kegiatan.biaya semi variabel tersebut jumlah totalnya berubah sesuai dengan
perubahan pada volume kegiatan, namun tetapi tingkat perubahanny tersebut
tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitasnya, maka akan
semakin tinggi juga  jumlah biaya semi variabel, dan sebaliknya.
2.6. Sejarah Jamur Tiram
Jamur Tiram dalam bahasa Yunani disebut Pleurotus, artinya “ bentuk
samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung”. Sedangkan
sebutan nama “tiram”, karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kulit tiram
(cangkang kerang). Dibelahan Amerika dan Eropa, jamur ini lebih populer dengan
sebutan Oyster Mushroom, yang mempunyai tangkai tudung tidak tepat ditengah
seperti yang lainnya. Asal usul jamur tiram berasal dari Negara Belanda,
kemudian menyebar ke Australia, Amerika dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang awalnya tumbuh secara
alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami pelapukan, umumnya
8

mudah di jumpai di daerah hutan-hutan. Sementara itu di Indonesia sendiri budi


daya jamur tiram baru mulai dirintis sejak lebih kurang tahun 1988. Pada waktu
itu petani atau pengusaha jamur tiram masih sedikit sekali. Namun sesuai dengan
laju perkembangan zaman, akhir-akhir ini jamur tiram mulai dilirik untuk
dibudidayakan besar-besaran dengan metode yang lebih sophisticated, yakni tidak
mengandalkan batang pohon yang dinilai tidak efisien melainkan menggunakan
hasil rekayasa teknologi moderen dengan memanfaatkan bahan media tanam dari
serbuk kayu (gergajian), jerami padi dan alang-alang. Jamur tiram juga dapat
tumbuh pada media lain, seperti ampas tebu, kulit kacang, sabut kelapa, sisa
kertas dan lain-lain. Namun sejauh ini, para pengusaha dan petani jamur lebih
suka menggunakan media tanam dari serbuk kayu dan jerami, karena bahan baku
tersebut selain mudah didapat harganya juga relatif murah.

2.7. Klasifikasi Jamur Tiram


Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu yang banyak tumbuh pada
media kayu, baik kayu gelondongan atau pun serbuk kayu. Pada limbah hasil
hutan dan hampir semua kayu keras, produk samping kayu, tongkol jangung dan
lainnya, jamur dapat tumbuh secaraluas pada media tersebut. Di Indonesia jamur
tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dibudidayakan. Karena
bentuk yang membulat, lonjong, dan agak melengkung serupa cakra tiram maka
jamur kayu ini disebut jamur tiram.
Kingdom : Myceteae
Divisi : Amastigomycota
Kelas : Basidiomycetes
Sub Kelas : Holobasidiomycetidae
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus sp.
Spesies : Pleurotus ostreatus.

Gambar 2.1.Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)


9

2.8. Morfologi Jamur Tiram


Jamur tiram atau yang dikenal juga dengan jamur mutiara memiliki bagian
tubuh yang terdiri dari akar semu(rhizoid), tangkai(stipe), insang (lamella), dan
tudung (pileus/cap) (Suriawiria,1993). Jamur tiram memiliki ciri-ciri fisik seperti
permukaannya yang licin dan agak berminyak ketika lembab, bagian tepinya agak
bergelombang, letak tangkai lateral agak disamping tudung dan daging buah
berwarna putih (pleurotus spp). Jamur tiram memiliki diameter tudung yang
menyerupai cangkang tiram berkisar antara 5-15 cm, jamur ini dapat tumbuh pada
kayu-kayu lunak dan pada ketinggian 600 meterdari permukaan laut,spesies
initidak memerlukan intensitas cahaya tinggi karena dapat merusak miselia jamur
dan tumbuhnya buah jamur.
Jamur tiram berbentuk membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang
tiram.Jamur tiram putih memunyai tudung berdiameter 4-5 cm atau lebuh.
Berbentuk seprti tiram, cembung kemudian menjadi rat atau kadang juga
membentuk corong, permukaan licin, agar berminyak dan lembab.Selain itu
memiliki warna yang sangat bervariasi mulai dari warna putih, abu-abu, dan
coklat tua. Tetapi menggulung kedalam, pada jamur muda seringkali
bergelombang aatau bercuping.
Jamur tiram berdaging tebal, berwarna putih , dan lunak pada bagian
tangkai. Tangkai jamur terkadang ada dan juga tidak tergantung pertumbuhan,
tumbuh pendek, koko dan tidak di pusat atau lateral, panjang 0,5-4,0 cm , gemuk,
padat, kuat kering pada umumhya berambut atau berbulu kapas paling sedikit di
dasar. Spora pada jamur berwarna putih sampai keunguan muda atau abu-abu
keunguan , berukuran 7-9 x 3-4 mikron, berbentuk lonjong, dan licin jika di
sentuh (Wikipedia 2018).
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun dihutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu,
saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan
habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram
adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu
(Wikipedia 2018).
10

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL


Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di CV. Putri Alin Jaya, berlokasi
di Jalan Bromo no. 08 RT. 05 RW. 06 Kungkuk Punten, Kec. Bumiaji, Kota Batu.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan mulai tanggal 1
Februari – 28 Februari 2019.
3.2. Metode Pengambilan Data PKL
3.2.1 Teknik Untuk Memperoleh Data
1. Observasi
Observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan pada saat
proses dan kegiatan yang dilakukan di CV. Putri Alin Jaya.
2. Wawancara
Wawancara langsung dengan staf atau karyawan yang berkaitan
dengan ketenaga kerjaan.
3. Praktek Kerja Lapangan
Terlibat langsung dalam proses dan kegiatan di CV. Putri Alin Jaya.
3.2.2 Teknik Pengambilan Data
1. Data primer
Data primer adalah data yang akan diperoleh dari nara sumber
langsung diamati dan dicatat untuk mendapatkan hasil yang benar.
2. Data skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan seperti
kedaan umum perusahaan dan dapat juga diperoleh dri jurnal, buku
ataupun penelitian sebelumnya atau pustaka yang relevan sebagai
pendukung atau acuan penulisan.Data skunder juga dapat
didefinisikan sebagai bahan referensi dalam melengkapi data primer.
3.3.Matrik Rencana Kegiatan PKL
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari
– 28 Februari 2019 dengan beberapa tahapan seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Matrikulasi rencana Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Minggu Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4
Mengetahui Manajemen Produksi melalui
1
kegiatan POAC
Memahami pelaksanaan kegiatan produksi
2
jamur tiram
Mengamati serta melaksanakan proses
3
produksi
Proses pelaksanaan produksi dan
4
pengemasan produk yang telah diolah
5 Penyusunan laporan
11

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Dan Sejarah CV. Putri Alin Jaya


Kota baru di canangkan sebagai kota parawisata sejak tahun 2000, untuk
itu Ibu Yayuk Murniwati melihat bahwa home industri keripik menjadi salah satu
peluang usaha yang cocok untuk dikembangkan.Tahun 2004 beliau memulai
usaha keripik yaitu membuat careng mas dan keripik bayam. Pemasaran di mualai
di taman wisata songgoriti, selecta dan jatim park. Tahun 2006 usaha home
industri keripik ini berkembang pesat sehingga bisa merekrut tenaga kerja 10
orang tetangganya.Tahun 2009 adanya penambahan produksi semula dari carang
mas dan keripik bayam bertambah produksi ting- ting jahe, keripik tempe dan jahe
instan.Tahun 2013 mulai menggunakan sistem inti plasma, produknya tetap tetapi
produksinya di pecah menjadi bebrapa lokasi, di pusatnya tetap produksi ting-ting
jahe dan keripik bayam, yang lainnyadi produksi di tempat lain sebagai anak
perusahaannya.
Sistem pemasaran yang semula offline sekarang merambah ke online dan
produk yang di jual ada 15 item, antara lain ting-ting jahe,keripik tempe,keripik
bayam, keripik pisang, keripik apel,keripik nangka, keripik salak,keripik nanas,
keripik talas, keripik jamur tiram, keripik ubi, dodol apel dan lain-lainnya. Tahun
2015 owner mulai mengembang paket pelatihan pembuatan aneka keripik dan
manajemen bisnis, dan ada lagi pengembangannya ke wisata edukasi industri
keripik. Alhamdulilah sampai saat ini usaha ini tetap berjalan dan semakin
berkembang.
Dengan adanya CV. Putri Alin Jaya dibawah ini memiliki Visi Dan Misi
yaitu sebagi berikut :
1. Visi
Menjadi pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara yang mempunyai agen dan
distributor diseluruh kota di Indonesia dan se-Asia Tenggara.
2. Misi
a. Memproduksi aneka keripik berkualitas
b. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui industri keripik dan desa
wisata
c. Ikut berperan serta mencetak pengusaha sukses, mulia dan islami demi
kesejahteraan Indonesia.
12

3. Struktur CV. Putri Alin Jaya


Direktur

Bu. Yayuk Murniwati

Komonditer

P. Sugeng Purwanto

Manager

P. Mokh Soleh

Kepala Kepala Kepala Admin


Produksi Packajing Marketing

Bu Rita Bu Riri Bu Alinda Candra

Tim : Tim : Tim :


Eva Elvi Sherina
Hernanik Sriani Marco
Ngatiani Edi
Anis. P Diah
Ririn
Heriono
Lik Anah

Gambar 4.1. Struktur organisasi CV. Putri Alin Jaya


Penjelasan mengenai struktur organisasi CV. Putri Alin Jaya :
1. Direktur
Direktur yaitu orang yang dipilih untuk memimpin perusahaan. Seorang
direktur memiliki wewenang untuk mengangkat, mengganti, atau memberhentikan
karyawannya.
2. Komonditer
Komonditer yaitu seseorang yang mendirikan CV, biasanya didirikan
dengan akta dan harus didaftarkan. Kelebihan dari komonditer adalah mudah
proses pendiriannya, kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi, mudah
memperoleh kredit, dan sebagai tempat untuk menanamkan modal.
13

3. Manajer
Manajer adalah orang yang bertugas menyesuaikan karakteristik dari
pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi yang sama. Memberi pengarahan
dalam membuat keputusan, kebijaksanaan, menyeleksi, menilai, melatih dan
mengembangkan pegawai atau calon pegawainya.
4. Kepala produksi
Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di CV. Putri
Alin Jaya seperti pengolahan, pengemasan, dan pemasaran keripik jamur.
Mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan
kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk proses berikutnya.
5. Kepala packajing
Membuat konsep kemasan yang telah ditetapkan untuk menciptakan
produk dengan kemasan-kemasan yang menarik dan berkualitas. Melakukan
pengawasan proses pengemasan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan
oleh CV. Putri Alin Jaya.
6. Kepala marketing
Menyusun strategi penjualan dengan melakukan promosi. Menciptakan
dan memelihara kerjasama yang baik dengan konsumen.
7. Admin
Menyampaikan anggaran yang dianggarkan pada periode tertentu sesuai
dengan penggunaannya, menyampaikan laporan perusahaan berupa laporan
keuntungan dan kerugian atau laporan keuangan lainnya. Bertanggung jawab
terhadap pajak yang harus dibayar oleh perusahaan untuk segala aktivitas yang
berhubungan dengan perusahaan.
8. Tim
Melakukan kerjasama dalam pengolahan, pembuatan, dan penggorengan
keripik keripik di CV. Putri Alin Jaya. Memastikan pengolahan memiliki cita rasa
yang pas untuk menarik minat konsumen.

4. Lokasi
Alamat Kantor : Jl. Semeru No. 32 RT. 05/RW. O6, Dusun
Kungkuk, DesaPunten, Kec. Bumiaji, Kota Batu,
Jawa Timur, Indonesia.
Alamat pabrik : Jl. Indro Kilo No .02. RT. 04 RW. 06 Dusun
Kungkuk, Desa Punten, Kec. Bumiaji, Kota Batu,
Jawa Timur, Indonesia.
Hp /WA : 081333037944
Fb : putri alin jaya/keripikkhasbatu putri alin jaya.
Web : www.Anekakeripikbatu.wordpress.com
14

5. Pemasaran
Offline : Tempat wisata kota batu (selecta, Jatim Prak,
Songoriti, Masjid Turen, Kediri, Blitar, Lamongan).
Online : Facebook, Instagram dan Web.
4.2. Manajemen Produksi Keripik Jamur Tiram
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa manajemen itu tujuannya
untuk mengelola. Manajemen dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, pada
dasarnya terdapat beberapa fungsi manajemen yang dapat digunakan yaitu :
4.2.1.Perencanaan (planning)
Perencanaan yang dilakukan oleh CV. Putri Alin Jaya sebelum melakukan
kegiatan produksi yaitu melakukan perencanaan mengenai bagaimana produksi
keripik jamur yang akan dilakukan nantinya. Perencanaan produksi keripik jamur
di CV. Putri Alin Jaya meliputi :
1. Mencari Pemasok Bahan Baku
CV. Putri Alin Jaya mendapatkan pemasok atau membeli bahan baku
secara langsung dari petani yang memiliki usaha budidaya jamur tiram dari daerah
sekitar tempat tinggal. Pembelian secara langsung dilakukan agar harga yang
didapat lebih murah. Sebelum pengambilan bahan baku dilakukan pihak CV. Putri
Alin Jaya dan petani sudah melakukan perjanjian kapan akan di ambil dan
seberapa banyak bahan baku yang akan dibeli. Untuk pemesanan dilakukan satu
hari sebelum pengambilan bahan baku. Apabila pada saat bahan baku yang
diproduksi sudah tidak tersedia atau tidak musim maka proses produksi juga tidak
berjalan dan akan di gantikan dengan memproduksi keripik buah yang lain.
2. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang dikeluarkan CV. Putri Alin Jaya dihitung perhari.
Dalam satu kali pemesanan jamur tiram CV. Putri Alin Jaya mengeluarkan biaya
sebesar Rp 75.000 untuk 5 kg jamur tiram dengan harga Rp 15.000 per kilo.
3. Perencanan Proses Produksi
Perencanaan proses produksi CV. Putri Alin Jaya dilakukan dengan
melihat persedian bahan baku di tempat pemasok budidaya jamur tiram serta
melihat permintaan dari konsumen. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses produksi adalah penjadwalan kerja bagi para karyawan. Untuk jadwal kerja
di CV. Putri Alin Jaya dilaksanakan senin sampai dengan sabtu dan setiap hari
minggu diliburkan. Perencanaan produksi dimulai dengan beberapa langkah
yaitu : membeli bahan seperti tepung, minyak goreng, dan bahan baku tambahan
lainnya serta menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses produksi.
Dalam usaha CV. Putri Alin Jaya tenaga kerja yang diambil ibu-ibu rumah
tangga yang berada disekitar tempat tinggal atau dari keluarganya sendiri. Hal
tersebut dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan agar usaha yang
dijalankan berjalan dengan baik serta dapat memberi pekerjaan dan menambah
penghasilan. Tempat produksi CV. Putri Alin Jaya sudah menggunakan pabrik
15

sendiri karena adanya pertimbangan lebih efisien dan hemat daripada harus
membayar sewa setiap tahunnya.
4.2.2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan agar semua pihak organisasi dapat bekerja
secara efektif dan efesien dalam memproduksi keripik jamur tiram.
Pengorganisasian yang dilaksanakan di CV. Putri Alin Jaya dilakukan menurut
pembagian bidang kerja setiap karyawan. Di dalam proses pembuatan keripik
jamur tiram dipercayakan untuk 2 orang saja, dimana keduanya saling
bekerjasama untuk menghasilkan keripik yang diminati oleh konsumen.
Pembagian gaji dua orang karyawan khusus keripik jamur tiram perhari yaitu
untuk 1 orang sebesar Rp 50.000.
1. Bagian Pembersihan
Di bagian pembersihan ini kedua karyawan bekerjasama untuk
membersihkan jamur tiram yang nantinya akan diolah menjadi keripik. Bagian
pencucian bahan baku ini bekerja mencuci bahan baku yang nantinya akan
diproduksi menjadi keripik. Jamur yang akan di cuci dikumpulkan terlebih dahulu
di keranjang besar kemudian di tuangkan kedalam baskom yang berukuran besar
dan berisi air. Setelah dicuci bersih buah kemudian di angkat dan dikeringkan.
Setelah itu jamur disuwir-suwir terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
2. Bagian Penggorengan
Dibagian penggorengan terdapat satu orang yang bertugas menggoreng
bahan baku. Di bagian penggorengan ini karyawan hanya melakukan
penggorengan dan menyortir hasil penggorengan, selain itu bagian ini juga
biasanya bekerja membersihkan sekitar penggorengan.
3. Bagian Pengemasan
Di bagian pengemasan terdapat satu orang karyawan yang bertugas
melakukan pengemasan sekaligus melayani konsumen yang membeli maupun
memesan. Untuk bagian pengemasan mereka bekerja sesuai dari hasil
penggorengan, jika penggorengan tidak dilakukan maka pemasukan keripik yang
mereka dapat juga tidak ada.
4.2.3. Pelaksanaan (actuating)
Bahan baku utama dari keripik jamur adalah jamur yang didapatkan di
daerah sekitar Kota Batu. Pesaing produksi keripik jamur saat ini perusahaan
yang dianggap cukup besar dan banyak industri rumah tangga pembuat keripik
jamur. Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah keripik
jamur dari bahan baku jamur tiram putih. Penetapan harga dari produk tersebut
adalah berdasarkan pada biaya produksinya. Promosi yang dilakukan untuk
mengenalkan produk tersebut adalah dengan promosi penjualan dengan
mengenalkan produk pada toko penjual makanan di daerah sekitar kota Batu.
Pendistribusian barang di samping diambil para pedagang perusahaan akan
16

mengirimkan langsung pada pasar sasaran seperti tempat tempat wisata Kota Batu
( selecta, Jatim Park, Songoriti, Masjid Turen, Kediri, Blitar, dan Lamongan).
Beberapa teknik berikut untuk mendapatkan rasa keripik yang renyah
adalah sebagai berikut :
Sebelum digunakan untuk keripik lakukan “pengeringan” kandungan air di
dalam jamur agar berkurang. Dari jamur segar langsung bisa dicuci dan
dikeringkan (bisa dengan manual menggunakan lap dan tangan). Pengeringan cara
manual dan dalam kondisi segar terkadang menghasilkan banyak remah (apalagi
jika jamur kondisi sudah mulai berkurang kualitasnya).
Lakukan “pemipihan” yakni dengan memukul jamur yang akan digunakan
keripik sehingga permukaannya datar dan sama, meski bentuknya tidak sama.
Terutama bagian batang yang tebal.Pemipihan bisa dilakukan manual dengan
menggunakan palu atau ulek ulek.Pemipihan dimaksudkan agar saat digoreng
keripik tetap kering.Terkadang bagian yang tidak pipih membuat jamur lembab
karena kandungan air tidak hilang saat digoreng.
Penggorengan dengan teknik penggorengan dua kali : yakni penggorengan
awal dengan suhu sedang yang dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa kandungan
air dalam jamur. Minyak dalam gorengan pertama ini seringkali bercampur
dengan air .penggorengan disini butuh waktu yang agak lama. Angkat dan tiriskan
lalu goreng di suhu panas sampai keripik renyah dan mengapung.Angkat. Jika
hasil akhir ternyata masih ada bagian basah, bisa memasukkan kembali ke dalam
minyak panas sampai gelembung udaranya tidak terlihat lagi. Penirisan yang baik,
agar hasilnya maksimal tidak berminyak lakukan penirisan yang sempurna. Tapi
jika masih manual bisa dengan menggunakan saringan agar minyak yang tersisa
jatuh.
Prospek perusahaan CV. Putri Alin Jaya untuk jangka panjang akan
memperkenalkan produk ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh wilayah
Batu dan sekitarnya. Sehingga akan banyak masyarakat yang mengenali produk
yang dihasilkan dan juga mengusahakan agar perusahaan bisa membuka cabang
dan lebih dikenal lagi diluar daerah.
4.2.4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agar
tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Pengawasan yang dilakukan di CV. Putri Alin Jaya dipantau secara langsung oleh
pemilik. Pengawasan yang dilakukan oleh pemilik di antaranya meliputi :
1. Pengecekan Alat Untuk Proses Produksi
Pemilik melakukan pengecekan alat untuk proses produksi setiap hari,
pengecekan alat ini dilakukan untuk melihat apakah alat tersebut mempunyai
masalah atau tidak dalam proses produksinya.Berhubung alat produksi yang
digunakan untuk memproduksi keripik ini satu tempat dengan kediaman pemilik
maka pengecekan dapat dilakukan untuk setiap saat ketika proses produksi
berlangsung.
17

2. Pengecekan Hasil Keripik Yang Telah Di Produksi


Pemilik selalu melakukan pengecekan terhadap hasil keripik yang sudah
diproduksi, untuk pengecekan dilakukan setelah selesai penggorengan dari
pengecekan tersebut bertujuan untuk melihat apakah keripik yang di produksi
berhasil atau tidak. Disini pengertian dari berhasil atau tidaknya proses produksi
apakah keripik yang diproduksi mendapatkan kualitas yang bagus atau sebaliknya
(gagal), biasanya keripik yang tidak berhasil diproduksi mengandung banyak
minyak dan tekstur lebih lembut. Untuk keripik gagal biasanya tidak langsung di
buang melainkan di kemas dan di simpan ke gudang, keripik yang gagal akan
diberikan kepada karyawan dan keluarga. Keripik gagal ini juga dapat dikonsumsi
langsung oleh karyawan pada jam kerja.
3. Pengawasan Terhadap Karyawan
Untuk pengawasan karyawan pemilik tidak terlalu memperhatikan, karena
yang bekerja di CV. Putri Alin Jaya ini semuanya keluarga ataupun kerabat dari
pemilik CV. Putri Ali Jaya itu sendiri.untuk para karyawan yang bekerja di CV.
Putri Alin Jaya tersebut sudah memahami apa yang seharusnya dikerjakan pada
saat jam kerja berlangsung sehingga untuk pengawasan tidak terlalu diperhatikan.
4. Pengecekan Hasil Kemasan
Pengecekan hasil kemasan merupakan bagian yang paling sering pemilik
perhatikan karena ketika kemasan itu tidak benar-benar di tempel maupun di lem
selain berdampak ke konsumen juga berdampak pada menurunkan citra CV. Putri
Alin Jaya kerena kualitas yang di hasilkan kurang memuaskan. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal dibutuhkan seorang karyawan yang teliti
dan berpengalaman, jika terdapat bagian kemasan yang tidak benar-benar di lem
maka keripik akan lebih mudah melempem dan rusak.
4.3. Biaya Produksi Keripik Jamur Tiram
4.3.1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang berhubungan dengan kapasitas atau
volume.Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau
tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu, dan biaya per unitnya
berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah, maka
fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap
per unitnya rendah.
18

Tabel 4.2. Biaya Tetap Produksi Keripik Jamur Tiram

N0 Nama Barang Jumlah Harga Umur Penyusutan


Unit Beli(Rp) (Th) (Rp Perbulan)
1 Kompor gas 1 Rp 285.000 5 Rp 4.750
2 Timbangan digital 1 Rp 250.000 5 Rp 4.166
2 Baskom 2 Rp 40.000 3 Rp 1.111
3 Wajan besar 1 Rp 215.000 5 Rp 3.583
4 Jepit 1 Rp 9.000 3 Rp 250
5 Sutil 1 Rp 15.000 3 Rp 416
6 Serok besar 2 Rp 40.000 3 Rp 1.111
7 Toples plastic 5 Rp 75.000 3 Rp 2.083
8 Pajak bangunan Rp 47.200 Rp 47.200
Jumlah Rp 64.670
Sumber : data diperoleh dari CV. Putri Alin Jaya tahun 2019

4.3.2. Biaya Variabel


Biaya variabel memiliki dua karakteristik, yaitu total biaya variabel akan
berubah secara proporsional dengan perubahan volume atau kapasitas, semakin
besar kapasitas yang digunakan maka semakin besar pula total biaya variabel dan
sebaliknya. Karakteristik kedua adalah biaya per unitnya tetap atau konstan.
Tabel 4.3. Biaya Variabel Produksi Keripik Jamur Tiram

No Unit Harga Perunit Jumlah Biaya


Per bulan
1. 2 Orang Tenaga Kerja Rp 100.000 Rp 2.000.000
2. Jamur 5 kg Rp 15.000 Rp 300.000
3. Tepung Cakra 5 Kg Rp 8.500 Rp 170.000
4. Baking Powder 250 Gr Rp 5.000 Rp 100.000
5. Tepung Kanji 1 Kg Rp 11.000 Rp 220.000
6. Garam 1 Bungkus Rp 3.000 Rp 60.000
7. Ketumbar Rp 2.000 Rp 40.000
8. Masako 5 Bungkus Rp 500 Rp 10.000
9. Minyak Goreng 5 Kg Rp 12.000 Rp 240.000
10. Gas 3 kg Rp 19.000 Rp 380.000
11. Plastik 1 kg Rp 60.000 Rp 1.200.000
Jumlah Rp 4.720.000
Sumber : data diperoleh dari CV. Putri Alin Jaya tahun 2019
19

Maka total biaya produksi keripik jamur tiram adalah sebagai berikut :
 Biaya total / total cost (TC) = biaya tetap (FC) + biaya variabel (VC)

= Rp 64.670 + Rp 4.720.000

= Rp 4.784.670

 Penerimaan = hasil produksi/bulan x harga/kg

= 160 kg x Rp 80.000/kg

= Rp 12.800.000

Produksi keripik jamur tiram selama 20 hari dengan target setiap bulannya
160 kg dengan harga 80.000/kg maka diperoleh penerimaan sebesar Rp
12.800.000/bulan.

 Pendapatan = total penerimaan (TR) – total biaya (TC)

= Rp 12.800.000 – Rp 4.784.670

= Rp 8.015.330

Pendapatan yang didapat CV. Putri Alin Jaya sebesar Rp 8.015.330 dalam
hitungan satu bulan proses produksi.
20

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan manajemen produksi yang
diterapkan di CV. Putri Alin Jaya yaitu :
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan CV. Putri Alin Jaya, dalam bentuk perencanaan ini adalah
mulai dari mencari pemasok bahan baku, biaya bahan baku, dan
perencanaan proses produksi.
2. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi yang diterapkan oleh CV. Putri Alin Jaya lebih kepada tugas
karyawan sehingga bisa bertanggung jawab pada masing-masing bidang.
Bidang-bidang yang ada yaitu bagian pembersihan, pengorengan, dan
pengemasan.
3. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan kegiatan produksi CV. Putri Alin Jaya meliputi penyiapan
bahan baku, pembersihan, penyuwiran, penggorengan dan pengemasan.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan yang dilakukan oleh CV. Putri Alin Jaya merupakan
pengendalian dari kegiatan pelaksanaan (actuating) seperti pengawasan
ketersediaan bahan baku, pekerja, kualitas produk dan kondisi peralatan
produksi.
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa penerimaan yang diperoleh oleh
CV. Putri Alin Jaya dalam waktu satu bulan adalah Rp 12.800.000 dengan
pendapatan bersih dalam satu bulan sebesar Rp 8.015.330.

5.2. Saran
Petani dan pengusaha juga dituntut untuk bisa kreatif, agar usaha ini selain
mengatasi masalah juga dapat menambah penghasilan.Salah satu usaha tersebut
adalah usaha keripik jamur tiram.Usaha keripik jamur tiram ini masih cukup
potensial, karena harganya masih cukup tinggi dan segmentasi pemasarannya juga
masih cukup terbatas.
21

DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, Hassan. 2017. Sejarah Jamur Tiram. http:// ballapippisilimbung.
blogspot.com /2017/02/ sejarah-jamurtiram. html. Diakses tanggal 9
januari 2019 (Online).
Alex, S. 2011. Untung Besar Budidaya Aneka Jamur. Yogyakarta : Pustaka Baru
Press.
Amalia,Dina.2017.PengertianFungsidanUnsur-unsurManajemen.https://
www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsidan-unsur-unsur-
manajemen. Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
Chazali, S dan Pratiwi, P.S. 2009. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jamur-
tiram.Diakses tanggal 9 januari 2019 (online).
Http://manajemen-d2.blogspot.com/2013/09/fungsi-operasional-dalam
manajemen.html. Diakses tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://ipqi.org/manajemen-produksi-dan-merancang-sistem-produksi-yang-
efisien. Diakses tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://ristiyantihp25.wordpress.com/2015/10/26/4-fungsi-utama-dalam-
manajemen-poac. Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
Https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-biaya-dan-10-jenis-biaya.Diakses
tanggal 25 maret 2019 (online).
Https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-menghitung-biaya-tetap-dan-biaya
variabel. Diakses tanggal 26 maret 2019 (online).
Indo Jamur. 2014. Budidaya Jamur Indonesia.http://indojamur.com/manfaat-
jamur-tiram.Diakses tanggal 9 januari 2019 (Online).
KurniawanA. 2014.Botani dan Klasifikasi Jamur Tiram
Putih.http://repository.uin-suska.ac.id/5265/3/BAB%20II.pdf. Diakses
tanggal 8 januari 2019 (Online).
Maulana, Erie. 2012. Panen Jamur Tiram tiap Musim. Yogyakarta: Lily
Publisher.
Raharjaputra. H.S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta. Salemba
Empat.
Supriyono. 2011. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan pengendalian biaya, serta
pengambilan keputusan. Yogyakarta. BPFE.
Wikipedia.2018. Jamur Tiram.https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram. Diakses
tanggal 9 januari 2019 (Online).
22

DOKUMENTASI

Proses pemilihan bahan baku Kegiatan proses memasukkan jamur tiram


ke dalam adonan tepung

Proses pencucian bahan baku Proses penggorengan bahan baku

Jamur tiram yang sudah digoreng Pengemasan keripik jamur


23

Foto bersama hari terakhir PKL

Anda mungkin juga menyukai