Anda di halaman 1dari 24

Laporan Teknologi Pembuatan Pakan 04

PEMBUATAN PAKAN HERBIVORA

Oleh:

Nama : Intan Humaira

Nim : 1911102010087

M.Kuliah : Pembuatan Pakan 04

Kelompok : 11

Asisten : Rahma enina Br manik

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
NOVEMBER,2022
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat

dan hidayah-Nya, sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW sehingga saya

dapat menyelesaikan laporan Praktikum Pembuatan Pakan Herbivora. Saya juga

mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak/abang asisten yaitu Kak yang

telah membimbing saya dalam pembuatan laporan ini dan juga telah memberikan

ilmu pengetahuan mengenai Teknologi Pembuatan Pakan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata

sempurna dan tidak luput dari segala kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,

saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

laporan Praktikum Pembuatan Pakan Herbivora ini di kemudian hari.

Banda Aceh, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3
BAB III METODOLOGI KERJA.................................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................................6
3.2 Alat dan bahan....................................................................................................6
3.3 Formulasi Pakan..................................................................................................6
3.4 Cara Kerja...........................................................................................................7
3.4.1 Pembuatan tepung Ikan.......................................................................................7
3.4.2 Pembuatan tepung daun lamtoro.........................................................................7
3.4.3 Pembuatan tepung jagung dan kedelai................................................................7
3.4.4 Pembuatan tepung keong....................................................................................8
3.4.5 Pencampuran bahan baku pakan ikan buatan.....................................................8
3.4.6 Mencetak Pellet...................................................................................................8
3.4.7 Uji fisik Pakan.....................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................10
4.1 Hasil pengamatan..............................................................................................10
4.2 Pembahasan......................................................................................................10
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
LAMPIRAN...................................................................................................................15

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 1 Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum..............................................6

Tabel 3.3 1 Formuliasi Pakan..............................................................................................6

Tabel 4 1 Hasil Pengamatan..............................................................................................10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengeringan ikan dan penggilingan daging ikan.............................................15


Gambar 2 Tepung ikan.....................................................................................................15
Gambar 3 daun lamtoro dan tepung daun lamtoro...........................................................16
Gambar 4 keong................................................................................................................16
Gambar 5 Tepung kedelai.................................................................................................17
Gambar 6 dedak................................................................................................................17
Gambar 7 Vitamin dan mineral........................................................................................17
Gambar 8 Proses pencampuran semua bahan pakan........................................................18
Gambar 9 pakan sudah dicetak bentuk pellet...................................................................18

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan
kegiatan budidaya karena sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Ikan membutuhkan makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik. Pakan merupakan faktor yang sangat penting untuk
dipertimbangkan untuk keberhasilan budidaya ikan. Mufidah et al. (2009)
menyatakan bahwa makanan berfungsi sebagai sumber energi yang digunakan untuk
pemeliharaan tubuh, pengganti jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan, aktifitas dan
kelebihan makanan tersebut digunakan untuk reproduksi. Ikan membutuhkan materi
nutrien dan energi untuk aktifitas kehidupannya. Zat gizi yang dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup berupa protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Sebagai
heterotrof, ikan membutuhkan segalanya dari makanannya.

Pakan ada dua macam yaitu pakan alami yang disebut juga pakan hidup. Pakan
alami sangat penting bagi larva ikan dan udang. Pakan buatan adalah pakan
tambahan yang diformulasikan dengan bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhan
hewan. Pelet dan pakan yang diformulasikan dari campuran berbagai bahan pakan
yang disiapkan secara khusus sesuai dengan jenis dan masa pertumbuhan ikan
disebut pakan buatan (Yuwono dan Sukardi, 2008). Pakan alami biasanya digunakan
dalam bentuk hidup, yang cukup sulit Dikembangkan karena memerlukan
penanganan khusus sebelum memberi makan diberikan kepada ikan, sedangkan
pakan buatan dapat dijelaskan secara harfiah Biasa digunakan sebagai pakan yang
berasal dari beberapa bahan pakan olahan memenuhi nutrisi yang diperlukan. Pakan
buatan biasanya partikel.

Menurut makanan utamanya, ikan dapat diklasifikasikan sebagai herbivora


(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan hewan), omnivora (pemakan tumbuhan
dan hewan), dan karnivora (Rahardjo et al., 2010). Nilai gizi suatu makanan biasanya
tergantung pada kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, air dan
energi. Pada ikan herbivora untuk pakannya lebih tinggi di bagian bahan-bahan
nabati salah satunya seperti tepung kedelai.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu Mengetahui formulasi pakan dan
mengetahui fibrikasi pakan atau proses pembuatan pakan serta cara
pencetakan pakan.

1.3 Manfaat
 Dapat mengetahui cara memproduksi pakan dengan formulasi
 Dapat mengetahui fibrikasi pakan atau proses pembuatan pakan.
 Dapat mengetahui cara pencetakan pakan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak yang
merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk
hidup (Kurnianti, 2013). Pakan ikan yang baik harus mengandung gizi seperti
protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan energi dalam jumlah mencukupi
sehingga dapat menunjang pertumbuhan ikan dengan baik. Pakan yang berkualitas
tergantung pada bahan baku pakan yang berkualitas, maka ketersediaan bahan baku
harus terjaga secara kualitas dan kuantitas (Ayuda, 2011).

Pakan alami adalah pakan yang dimakan ikan yang berasal alam. Pakan buatan
adalah pakan yang dibuat oleh manusia. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat
dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhannya. Pembuatan
pakan ikan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi ikan, kualitas
bahan baku, dan nilai ekonomis (Handajani, 2010). Sedangkan pakan buatan adalah
pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan
kebutuhannya. Pembuatan pakan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan
kebutuhan nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan
pertimbangan yang baik, dapat dihasilkan pakan buatan yang disukai ikan, tidak
mudah hancur dalam air, aman bagi ikan (Dharmawan, 2010).

Nutrisi (nutrion) adalah kandungan gizi yang dikandung pakan yang diberikan
pada ikan budidaya. Apabila pakan yang diberikan pada ikan peliharaan mempunyai
kandungan nutrisi yang cukup tinggi maka hal ini tidak saja menjamin hidup dan
aktivitas ikan tetapi juga mempercepat pertumbuhanya. Oleh karena itu, pakan yang
diberikan pada ikan budidaya selama dipelihara, tidak hanya sekedar cukup dan tepat
waktu, tetapi juga pakan tersebut harus memiliki kandungan nutrisi atau gizi yang
tinggi. Bila ikan budidaya mengkonsumsi pakan yang kandungan nutrisinya rendah
maka pertumbuhanya terhambat bahkan ikan timbul gejala-gejala tertentu yang
disebut kekurangan gizi (Malnutrition) (Kordi dan Ghufron, 2010).

Suryaingsih (2010) menyatakan bahwa kualitas pakan tidak hanya sebatas pada
1 nilai gizi yang dikandungnya melainkan pada sifat fisik pakan seperti kelarutannya,
ketercernaanya, warna, bau, rasa dan anti nutrisi yang dikandung. Kualitas pakan

3
juga dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan. Pemilihan baku yang baik dapat
dilihat berdasarkan indikator nilai gizi yang dikandungnya; digestibility
(kecernaanya); dan biovaibility (daya serap). Pakan yang berkualitas akan
mendukung tercapainya tujuan produksi yang optimal. Oleh karena itu pengetahuan
tentang nutrisi, gizi, komposisi serta kualitas secara fisik perlu diketahui.

Bentuk pakan bermacam-macam, umumnya yang sering digunakan dalam


budidaya antara lain: pakan berbentuk tepung, remah dan pelet. Bentuk pakan ini
biasanya disesuaikan dengan ukuran ikan. Jumlah pakan yang diberikan setiap hari
disesuaikan dengan berat ikan, sering disebut sebagai tingkat pemberian pakan (TPP)
atau feeding level. TPP untuk setiap jenis ikan dan tingkatan ukuran ikan berbeda.
Umumnya, ikan berukuran kecil membutuhkan TPP dan frekuensi pemberian pakan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran yang lebih besar. Berdasarkan rata-
rata berat individu ikan, maka dapat ditetapkan tingkat dan frekuensi pemberian
pakan. Berdasarkan berat total dapat ditetapkan jumlah pakan yang dibutuhkan
dalam satu hari maupun satu kali pemberian pakan. Untuk mengetahui respon ikan
terhadap pakan yang diberikan dilakukan evaluasi pemberian pakan atau sering
disebut sebagai efisiensi pemberian. Efisiensi adalah perbandingan antara
pertambahan bobot ikan dengan jumlah pakan yang diberikan, dinyatakan dalam
persen. Semakin tinggi tingkat efisiensi, semakin baik tingkat efisiensi pakan
(Gustiano & Otong, 2010).
Salah satu pakan ikan buatan yang paling banyak dijumpai dipasaran adalah
pelet. Pelet adalah bentuk makanan buatan yang dibuat dari beberapa macam bahan
yang diramu dan dijadikan adonan, kemudian dicetak sehingga merupakan batangan
atau bulatan kecil-kecil. Ukurannya berkisar antara 1-2 cm jadi pelet tidak berupa
tepung, tidak berupa butiran, dan tidak pula berupa larutan (Setyono, 2012).
Uji coba pakan secara fisik bertujuan untuk mengetahui stabilitas pellet di
dalam air (Water Stability Feed) yaitu daya tahan pakan buatan di dalam air. Selain
itu uji fisik dapat dilakukan dengan melihat kehalusan dan kekerasan bahan baku
pakan yang akan sangat berpengaruh terhadap kekompakan pakan di dalam air. Hal
ini dapat dideteksi dengan daya tahan pakan buatan di dalam air. Dengan mengetahui
daya tahan pakan buatan di dalam air akan sangat membantu para praktisi perikanan
dalam memberikan pakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh ikan untuk

4
mengejar pakan dikaitkan dengan lama waktu pakan itu bertahan di dalam air
sebelum dimakan oleh ikan (Handajani,dkk., 2010).

5
BAB III
METODOLOGI KERJA

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktikum Teknologi pembuatan pakan dilaksanakan
pada tanggal 22 oktober 2022 pukul 09.00 s/d di Gedung Tsunami Disaster
Mitigation Research Center. Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

3.2 Alat dan bahan


Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :

Tabel 3.2 1 Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum

No Alat dan Bahan Jumlah Kegunaan


1 Ember 1 Unit Untuk wadah pencampuran bahan
pakan
2 Karung 1 Unit Untuk alas bahan pakan
3 Timbangan 1 Unit Untuk menimbang formulasi pakan
Digital
4 Plastik 6 Unit Untuk wadah bahan pakan sebelum
dicampur
5 Vitamin 0,02 ml Menambahkan vitamin pakan
6 Tepung Terigu 0,06 ml Bahan pakan tambahan
7 Air Secukupnya Menyatukan menjadi adonan
8 Pakan Mentah Sesuai Takaran Bahan pakan
Herbivora

3.3 Formulasi Pakan


Formulasi pakan ikan herbivora pada praktikum ini adalah :

Tabel 3.3 1 Formuliasi Pakan

No Jenis bahan Kandungan zat gizi


mentah Protein% Proporsi % Protein Bahan Bahan
Protein pakan pakn Pakan
jadi jadi (%) (gram) (KG)
1 Tepung ikan 22,6 22 0,22 4,983 220 0,44
2 Tepung 46,2 9 0,09 4,158 90 0,18
keong mas
3 Tepung 36,82 5 0,05 1,841 50 0,1
daun

6
lamtoro
4 Tepung 35 34 0,34 11,9 340 0,68
kedelai
5 Tepung 8,9 10 0,1 0,89 100 0,2
Tapioka
6 Dedak 8,2 16 0,16 1,312 160 0,32
7 Minyak 2 2 0,02 0,04 20 0,04
ikan
8 Vitamin 0 1 0,01 0 10 0,02
9 Mineral 0 1 0,01 0 10 0,02
Jumlah 100 25,1 1000 2

3.4 Cara Kerja

3.4.1 Pembuatan tepung Ikan


Pertama dilakukan yaitu Ikan rucah yang sudah ada segara direbus, setelah itu
diangkat lalu dijemur untuk dilakukan pengeringan. Selanjutnya, setelah kadar
air sudah tidak ada lagi dilakukan penggilingan sampai hancur dan jadi
tepung, semakin halus semakin baik, kemudian dilakukan penyaringan
terhadap tepung yang sudah digiling untuk memisahkan ukuran partikel
tepung yang halus dan kasar.

3.4.2 Pembuatan tepung daun lamtoro


Daun lamtoro yang telah diambil dari pohon, kemudian pisahkan daun dari
rantingnya setelah itu dijemur. Setelah kering, daun tersebut digiling dengan
mesin penggiling hingga menjadi tepung. Semakin halus semakin baik, lalu
dilakukan penyaringan terhadap tepung yang sudah digiling untuk memisahan
ukuran partikel tepung yang halus dan kasar.

3.4.3 Pembuatan tepung jagung dan kedelai


Jagung/kedelai dijemur. Setelah kering, jagung/kedelai tersebut digiling
dengan mesin penggiling hingga menjadi tepung, semakin halus semakin baik,
lalu dilakukan penyaringan terhadap tepung yang sudah digiling untuk
memisahkan ukuran partikel tepung yang halus dan kasar.

7
3.4.4 Pembuatan tepung keong
Langkah pertama yaitu Keong direbus terlebih dahulu, kemudian keong
dicongkel untuk memisahkan daging keong dengan cangkangnya. Lalu keong
dijemur hingga kering. Setelah kering keong digiling hingga menjadi tepung,
kemudian dilakukan penyaringan untuk menghasilkan partikel yang halus.

3.4.5 Pencampuran bahan baku pakan ikan buatan


Saat tahap penepungan bahan baku selesai dilakukan terhadap semua jenis
bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan pakan buatan, lalu
dilakukan penimbangan ulang bahan baku sesuai dengan formulasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Kemudian bahan baku yang telah ditimbang tersebut
selesai dan diletakkan secara terpisah. Proses pencampuran bahan baku harus
dilakukan dengan cara mencampurkan bahan baku yang jumlahnya paling
sedikit kemudian secara bertahap ditambahkan jenis bahan baku lain yang
ajumlahnya semkin banyak. Proses pencampuran bahan baku untuk
mendapatkan suatu campuran yang homogen.

3.4.6 Mencetak Pellet


Setelah memperoleh campuran bahan baku pakan yang homogen, kemudian
dapat dilakukan pencetakkan pakan (pellet) yang ukuran pellet disesuaikan
dengan bukaan mulut ikan.

3.4.7 Uji fisik Pakan


Pengamatan dengan indera penglihatan (diambil pakan sebanyak 100 gram
secara acak dari wadah pakan kemudian disebarkan diatas putih, diambil
pakan trsebut dengan seksama kemudian dicatat hasilnya. Pengujian dengan
indera penciuman (diambil sejumlah pakan dan didekatkan pakan tersebut ke
hidung dan dicatat hasilnya). Pengujian dengan indera pengecap (diambil
sedikit pakan dan diletakkan di lidah untuk dikecap dan di rasa, dicatat rasa
pakan tersebut). Pengujian daya tahan pakan dalam air (dimasukkan 1 butir
pakan dalam botol mineral yang berisi air dan diaerasi, diaktifkan stopwatch
sejak pertama kali pakan menyentuh air, setiap 30 menit diguncangkan botol
mineral dengan lembut beberapa kali, dicatat pada menit keberapa pakan
tersebut akan hancur, dilakukan 2 ulangan dalam pengujian ini dan dihitung
rata-ratanya). Pengujin daya apung (ditaruh beberapa pakan diatas permukaan

8
air dan dilepaskan, dibiarkan pakan hingga akhirnya jatuh ke dasar, dicatat
lama waktu mengapung, dihitung rata-rata lama waktu mengapung setiap
butir pakan).

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Tabel 4 1 Hasil Pengamatan

No Uji Praktikum Hasil

1 Tesktur Sedang

2 Ketahanan 25 menit

3 Respon ikan Dimakan

4.2 Pembahasan
Pada praktikum teknologi pembuatan pakan ini dilakukan pembuatan pakan
untuk ikan herbivora. Ikan herbivora akan mempunyai komposisi makanan yang
berbeda dengan karnivora. Komposisi makanan makanan ikan yang berukuran kecil
akan berbeda dengan ikan yang besar hal ini selain karena adanya perbedaan dalam
bukaan mulut juga dalam kemampuan mendapatkan makanan serta kebutuhan
gizinya.

Berdasarkan jenis-jenis organisme yang dimakannya, ikan dapat


dikelompokkan sebagai berikut : Herbivora yaitu ikan yang makanan utamanya
terdiri dari tumbuhan (pemakan tumbuhan), Karnivora yaitu ikan yang makanan
utamanya terdiri dari hewan (pemakan daging) dan Omnivora yaitu ikan yang
makanannya terdiri dari tumbuhan dan hewan. Ikan-ikan herbivora dan pemakan
plankton nabati (phytoplankton), jumlah konsumsi makanan hariannya berbobot
lebih banyak daripada ikan karnivora. Hal ini disebabkan karena bahan makanan
nabati itu nilai kalorinya lebih rendah daripada bahan makanan hewani. Selain itu,
kandungan air bahan nabati juga lebih tinggi daripada bahan hewani.

Seperti yang diketahui pakan menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan
budidaya baik ikan atau udang. Dilakukan pada praktikum ini, pakan akan dibuat
dalam bentuk pelet. Kajian utama dalam praktikum ini adalah teknik pembuatan
pakan dengan mencampurkan beberapa bahan nabati dan hewani. Lusiawiaty (2008)

10
menyatakan faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan pembuatan pakan
ikan adalah memilki nilai nutrisi sesuai kebutuhan ikan, mudah diperoleh dan selalu
tersedia, mudah diolah dan dibentuk, tahan lama, bukan zat antinutrien. Bahan –
bahan baku yang dipakai dalam pembuatan pakan buatan berfungsi sebagai sumber
protein, energi, mineral dan vitamin. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam
pemilihan bahan pakan adalah kandungan nutrisi bahan, tingkat kecernaan,
ketersediaan, kontinuitas dan harga. Bahan-bahan ini bisa didapatkan dari tumbuhan
(nabati) dan hewan (hewani).

Pakan yang dibuat dengan bahan-bahan yaitu Tepung ikan sebanyak 22 gr,
Tepung keong mas 9 gr, Tepung daun lamtoro 5 gr, Tepung kedelai 34 gr, Tepung
Tapioka 10 gr, 16 gr, Minyak ikan 2 gr, vitamin 1 gr dan mineral 1 gr. Tahap
pertama yang dilakukan pada praktikum ini, pengeringan dari beberapa bahan seperti
untuk tepung ikan, ikan rucah yang sudah ada di rebus lalu di potong kecil-kecil
daging ikannya kemudian dikeringkan, begitu juga dengan daun lamtoro yang sudah
dipisah dengan rantingnya di keringkan,dan jagung/kedelelai dan keong juga
dikeringkan. Tahapan pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam
bahan yang akan digunakan untuk pakan ikan karena Pakan dengan kadar air yang
terlalu tinggi kurang menguntungkan karena mudah ditumbuhi mikroba (jamur) dan
disukai serangga.

Tahap pengeringan sudah selesai selanjutnya penghalusan bahan-bahan pakan


yang sudah dikeringkan dengan alat penggiling, bahan-bahan tersebut harus halus
agar mudah larut saat tahap pencampuran dengan bahan-bahan yang lain. Pada tahap
pencampuran dahulukan bahan yang seperti tepung-tepungan baru minyak
ikan,vitamin dan mineral agar lebih mudah melekat. Proses pencampuran bahan baku
harus dilakukan dengan cara mencampurkan bahan baku yang jumlahnya paling
sedikit kemudian secara bertahap ditambahkan jenis bahan baku lain yang
ajumlahnya semkin banyak. Proses pencampuran bahan baku untuk mendapatkan
suatu campuran yang homogen.
Tahap pencampuran telah selesai kemudian dilakukan pencetakan pellet dengan
menggunakan alat pencetak pellet setelah pakan tercetak dalam bentuk pellet
dilakukan pengeringan sebentar agar pellet benar-benar kering dan tidak berjamur.

11
Kemudian dilakukan uji fisik pakan, dari praktikum ini didapat hasil uji fisik pakan
dengan beberapa kategori yaitu:
 Tekstur pakan : sedang
 Ketahanan : 25 menit
 Respon ikan : dimakan

12
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan Praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Pakan ikan ada dua jenis, yaiti pakan alami dan pakan buatan

2. Pada pembuatan pakan ikan, untuk ikan karnivora bahan pakan yang lebih di

bagian hewaninya sedangkan ikan herbivora di bagian bahan nabitanya lebih

tinggi.

3. Pakan ikan juga berdasarkan pemberiannya ada dua yaitu pakan terapung dan

pakan tenggelam.

4. Pengeringan di tahap pembuatan pakan bertujuan agar pakan tidak berjamur.

5. Pada tahap penggilingan baahan-bahan pakan hasilny harus sangat halus agar

mudah saat dicampurkan.

5.2 Saran
Menurut saya untuk kritik tidak ada pada praktikum kali ini

13
DAFTAR PUSTAKA
Ayuda, B. (2011). Kandungan Serat Kasar, Protein Kasar, dan Bahan Kering Pada
Limbah Nangka yang Difermentasi Dengan Trichoderma viride dan
Bacillus subtilis Sebagai Bahan Pakan Alternatif Ikan. Skripsi. Universitas
Airlangga.

Dharmawan, B. (2010). Usaha Pembuatan Pakan Ikan Konsumsi. Yogyakarta :


Pustaka Baru Press.

Gustiano, R., dan Otong Z.A. 2010. Menjaring Laba dari Budidaya Ikan Nila BEST.
Penerbit IPB Press: Bogor. Halaman 1-3

Handajani, dan Widodo, 2010. Nutrisi Ikan. Universitas Muhamadiyah Malang


Press. Malang.

Kordi dan Gufron.2010.Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis di


Keramba Jaring Apung.Lily publisher.Jogjakarta.

Kurnianti, N. 2013. Nutrisi Dan Pakan Ikan

Mufidah BWN, SR Boedi & HS Woro. 2009. Pengkayaan Daphnia sp dengan


Viterna terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan dan Kelautan 1 (1): 59-65

Rahardjo, M.F., Sjafei DS, Affandi R, Sulistiono, dan Hutabarat J. 2010. Iktiology.
CV. Lubuk Agung, Bandung. 396 hlm.

Setyono, B. (2012). Pembuatan Pakan Buatan. Kepanjen, Malang: Unit Pengelola


Air Tawar.

Suryaningsih, 2010. Makanan Ikan. ITB. Bandung.

Yuwono. E, Sukardi. P., 2008. Fisiologi Hewan Air. Unsoed Press. Purwokerto.

14
LAMPIRAN

Gambar 1 Pengeringan ikan dan penggilingan daging ikan

Gambar 2 Tepung ikan

15
Gambar 3 daun lamtoro dan tepung daun lamtoro

Gambar 4 keong

16
Gambar 5 Tepung kedelai

Gambar 6 dedak

Gambar 7 Vitamin dan mineral

17
Gambar 8 Proses pencampuran semua bahan pakan

Gambar 9 pakan sudah dicetak bentuk pellet

18

Anda mungkin juga menyukai