Oleh:
Nim : 1911102010087
Kelompok : 4
asisten yaitu bang Ari Kurniawan yang telah membimbing saya dalam
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kata
sempurna dan tidak luput dari segala kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut.
Dengan kata lain parasit hidupdari pengorbanan inangnya. Parasit dapat berupa
udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus,dan jamur. Manfaat yang diambil
mpok. Kelompok pertama disebut ektoparasit yaitu parasit yang menempel pada
bagian luar tubuh ikan dan kelompok kedua adalah endoparasit yaitu parasit
yang berada dalam tubuh ikan. Endoparasit yang mungkin menginfeksi ikan air
tawar adalah dari golongan Metazoa. Parasit dari golongan Metazoa yang
1.2 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh organisme lain dan
ekonomis parasit pada ikan antara lain pengurangan berat ikan dan terjadinya
ikan. Berdasarkan letak organ yang terinfeksi oleh parasit, parasit terbagi menjadi
dua yaitu ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada
bagian luar tubuh ikan atau di bagian yang masih mendapat udara dari luar.
parasit yang hidupnya di dalam tubuh inang, misalnya di dalam alat pencernaan,
ikan. Beberapa faktor yang berperan terhadap serangan penyakit pada ikan adalah
biotik dan abiotik yaitu faktor fisika dan kimia air serta berbagai organisme patogen
(Purwaningsih 2013).
perlahan-lahan lemas dan berujung kematian. Parasit pada ikan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu ektoparasit dan endoparasit. Endoparasit yaitu parasit yang
2
hidup pada organ dalam tubuh seperti hati, limfa, otak, sistem pencernaan, sirkulasi
darah, rongga perut, otot daging dan jaringan tubuh lainnya. Kepadatan ikan yang
Kualitas air yang buruk, pemberian pakan yang berlebih dan perubahan iklim
Jenis endoparasit yang sering dijumpai pada ikan adalah cacing. Cacing
merupakan parasitik yang memiliki dampak besar bagi kesehatan hewan dan
produksi dan bobot badan ikan, serta dapat menurunkan ketahanan tubuh ikan
3
BAB III
METODOLOGI KERJA
rabu pada pukul 12.00 s/d selesai di laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas
tabel 2. Bahan
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Keberhasilan suatu usaha budidaya ikan tidak terlepas dari masalah penyakit
dan parasit ikan. Meskipun jarang terjadi pada kolam-kolam yang terawat dengan
baik, wabah penyakit dan parasit yang menyerang ikan dapat menimbulkan kerugian
besar bagi petani ikan karena sering menyebabkan kematian ikan secara massal.
Adapun organisme penyebab penyakit yang biasa menyerang ikan umumnya berasal
dari golongan jamur, bakteri, virus, parasit dan hewan invertebrata lainnya
(Yuliartati, 2011).
5
Penyakit akibat infeksi parasit menjadi ancaman utama keberhasilan
akuakultur, pemeliharaan ikan dalam jumlah besar dan padat tebar tinggi pada area
perkembangan dan penyebaran penyakit infeksi. Kondisi kolam dengan padat tebar
tinggi akan menyebabkan ikan mudah stress sehingga sangat mudah diserang
penyakit terutama parasit. Semakin tinggi tingkat kepadatan, maka semakin besar
kemungkinan gesekan yang dapat terjadi antara ikan yang dapat menularkan parasit
secara langsung atau menimbulkan luka yang dapat menjadi sasaran organisme
infeksi organisme patogen lain seperti virus dan bakteri, namun infestasi ektoparasit
dapat menjadi salah satu faktor predisposisi bagi infeksi organisme patogen yang
lebih berbahaya. Kerugian non lethal lain dapat berupa kerusakan organ luar yaitu
kulit dan insang, pertumbuhan lambat dan penurunan nilai jual (Fidyandini et al.,
2012).
Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan yaitu ikan lele (Clarias sp)
dimana ikan lele ini untuk secara fisiknya terlihat seperti luka-luka dari bagian
kepala hingga ekornya. Adapun Klasifikasi dari ikan lele sangkuriang ini sebagai
6
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Classis : Pisces
Ordo : Ostariophusi
Subordo : Siluridae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
1. Inang
2. Lingkungan
3. Patogen
mana akan menyerang bagian organ dalma tubuh ikan seperti hati,limfa,alat
pencernaan, jaringan tubuh dan lain-lain. jika sudah terserang sistem imun pada ikan
akan juga menurun dan menyebabkan ikan lebih mudah terkena penyakit lainnya
seperti jamur dan lainnya. Pada lingkungan, lingkungan kemungkinan tercemar dan
menyebabkan ikan mudah terserang penyakit karena kualitas air bagi ikan sangatlah
menyebabkan tubuh ikan lemah, yang misalnya benih ikan tersebut berasal dari
Parasit merupakan hewan renik yang hidup pada organisme lain yang berbeda
menjadi dua yaitu ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup
pada organ bagian luar organisme yang ditumpanginya. Organ luar yang sering
terinfeksi adalah sirip, insang dan kulit. Insang yang terinfeksi biasanya berwama
pucat dan produksi lendimya berlebihan. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang
hidup pada organ dalam tubuh ikan seperti hati, limpha, otak, dan dalam sistem
pencemaan, sirkulasi darah, pernafasan, dalam rongga perut, otot, daging dan
Ektoparasit adalah parasit yang hidup pada permukaan luar tubuh inang atau
(2000) bahwa umumnya ektoparasit pada ikan adalah golongan crustacea, cacing
(trematoda, nematoda dan cestoda) dan protozoa. Ektoparasit ini menginfeksi sirip,
Endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ dalam tubuh seperti hati,
limfa, otak, sistem pencernaan, sirkulasi darah, rongga perut, otot daging dan
jaringan tubuh lainnya. Penyakit endoparasit tidak mudah dideteksi dengan cepat
8
karena penyakit ini terdapat di dalam tubuh sehingga perlu dilakukan pembedahan
untuk dapat mengidentifikasi jenis endoparasit yang terdapat di dalam tubuh ikan.
Plumb (1994) dalam Sarjito dan Desrina (2005) mengemukakan bahwa kegagalan
domestikasi terutama untuk calon induk karena cacing endoparasit sering terjadi.
Oleh sebab itu, sebelum suatu jenis ikan dibudidayakan perlu diketahui penyakit
yang menginfeksi ikan tersebut agar tidak terjadi penularan pada saat dibudidayakan.
didapatkan hasil pada mata tidak terinfeksi sedangkan bagian tubuh dari kepala
binokuler dibagi sampel yang ingin diamati yaitu insang, sirip punggung, sirip perut,
sirip ekor, sirip anus dan sirip dada. Didapatkan hasil bahwa penyakit yang
menginfeksi ikan lele tersebut yaitu Aphanomyces sp yaitu Salah satu ciri parasit
cendawan ini adalah menghasilkan kantung spora lebih dari satu dan keluar dari
tengah (samping) hifa, sedangkan cirri saprofitik hanya menghasilkan satu kantung
spora yang keluar dari bagian terminal (ujung hifa). Cendawan ini merupakan
9
gambar 2 Aphanomyces sp
Gejala klinis dari EUS antara lain bercak putih pada daging bawah kutikula
(terlihat jelas di bawah mikroskop), dan pada beberapa kasus timbul warna
kecoklatan pada kutikula atau otot. Infeksi berawal dari adanya bintik merah pada
permukaan tubuh. Hilang nafsu makan, warna tubuh gelap, berenang ke permukaan
dan hiperaktif. Bintik merah berkembang menjadi luka/borok yang berwarna merah
kalium permanganat (PK) dosis 1 gram/100 L air selama 90 menit, Malachite Green
Oxalat (MGO) dosis 0,15 mg/l selama 24 jam, formalin 100-200 ml/m3 air selama 1-
3 jam, garam dapur 10.000 mg/l selama 20 menit, atau Methylene Blue 10-20 mg/l
selama 24 jam.
10
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum ini yaitu:
menempel pada bagian luar tubuh ikan dan kelompok kedua adalah
2. Endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ dalam tubuh seperti
hati, limfa, otak, sistem pencernaan, sirkulasi darah, rongga perut, otot
3. Endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ dalam tubuh ikan
tubuh lain.
menghasilkan kantung spora lebih dari satu dan keluar dari tengah
5. Gejala klinis dari EUS antara lain bercak putih pada daging bawah
5.2 saran
Semoga kedepannya untuk alat-alat di laboratorium cukup saat untuk
melakukan praktikum.
11
DAFTAR PUSTAKA
Akbar junius.2011.identifikasi parasit pada ikan betok (Anahas testudieus), Journal
Anshary, H. 2010. Infeksi dan patologi Parasit Actinocleidus sp. (Monogenea) pada
Fidyandini, H. P., & Subekti, S. (2012). Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit pada
Rahayu, F. D., D. R. Ekastuti, R. Tiuria. 2013. Infestasi cacing parsitik pada insang
1(1):8-14.
Riko, Y.A., Rosidah dan Titin Herawati. 2012. Intensitas dan Prevalensi Ektoparasit
Pada Ikan bandeng (Chanos chanos) Dalam Karamba Jaring Apung (KJA)
12
di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan
13
LAMPIRAN
gambar 3 tisu
gambar 5 Alkohol
14
gambar 6 pengamatan mikroskopis
15
gambar 9 sampel ikan lele
16