Kelompok 12
185080500111003
Irsanti Mawaddah Nur 185080500111046
Jamiilah Zahrotul Jannah 185080507111015
Ahmad Nur Hidayat 185080500111002
Nurul Fitriah Rizqiah 185080500111029
Fauzi Nashrullah Pratama 185080501111019
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
LAPORAN PRAKTIKUM
Menyetujui,
PROGRAM
Dosen STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN
Koordinator,
Mengetahui,
Koordinator Asisten, Asisten Praktikum,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
lulus praktikum Parasit dan Penyakit Ikan. Laporan Praktikum ini disusun sebagai
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar lebih baik untuk
kedepannya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................v
1. PENDAHULUAN.....................................................................................................1
2. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................4
3. PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
v
1. PENDAHULUAN
spp. adalah monogenea yang umum menginfeksi ikan jenis cyprinids, salmonids,
dan jenis ikan lainnya. Ikan yang terinfeksi parasit ini ditandai dengan
performance yang tidak bagus, seperti lesi pada kulit yang menyebabkan
menentukan jenis parasit dan penyakit yang menginfeksi ikan dan mengetahui
terinfeksi parasit dapat dikenali pertama kali melalui tingkah laku ikan. Ikan yang
inang biasanya menempel di kulit atau sirip ikan dengan kait penempel. Gejala
berbaring dengan posisi insang terbuka. Parasit pada ikan Gyrodactylus spp. bila
cyprinids, salmonids, dan jenis lainnya. Parasit Gyrodactylus spp. adalah parasit
yang menyerang permukaan tubuh inang dengan menempelkan diri di kulit atau
sirip ikan menggunakan kait penempel. Ikan yang terinfeksi ini ditandai dengan
1
performance yang tidak bagus, seperti lesi pada kulit yang menyebabkan
terjadinya infeksi sekunder bakteri. Gejala yang timbul ditandai dengan nafsu
spp.?
Gyrodactylus spp.?
spp. adalah agar praktikan mengetahui klasifikasi dan morfologi parasit dan
yang diserang oleh parasit dan penyakit ikan. Praktikan dapat mengetahui
gejala-gejala pada ikan yang terserang parasit dan penyakit ikan. Praktikan
dapat mengetahui cara pengendalian dan pengobatan pada ikan yang terserang
penyakit ikan. Praktikan dapat mempelajari lebih dalam mengenai parasit dan
2
pada ikan. Praktikan dapat mengetahui gejala-gejala pada ikan yang terserang
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Klas : Monogenoidea
Ordo : Gyrodactylidea
Famili : Gyrodactylidae
Genus : Gyrodactylus
ikan mas (C. carpio) dan ikan lele (Clarias sp.). Dalam sebuah pengamatan
Gyrodactylus spp diketahui memiliki marginal hooks, anchor atau sepasang kait
dan vitellary pada bagian dalam tubuhnya. Panjang tubuh Gyrodactylus spp.
adalah 16,752 µm dan lebar 6,277µm. Bentuk tubuh dari Gyrodactylus spp.
4
Bentuk tubuh Gyrodactylus sp. kecil dan memanjang (oval), bagian
posterior terdapat ophisthaptor dengan 16 kait tepi dan sepasang kait tengah,
serta tidak mempunyai bintik mata, pada ujung anterior terdapat dua
dalam uterus, larva yang lahir akan berenang bebas untuk mencari inang baru.
genus Gyrodactylus dan spesies Gyrodactylus spp. Bentuk tubuh kecil dan
sepasang kait tengah, dan Memiliki mata di bagian tubuh anterior dan marginal
Hooks. Siklus hidupnya tidak mempunyai inang perantara atau hanya satu induk
semang.
Bagian epidermis kulit dari tubuh ikan dan juga jarang sekali ditemukan pada
bagian insang. Bagian tersebut tak jarang ditemukan juga menyerang pada
bagian permukaan tubuh dan sirip ikan. Spesies ini merupakan cacing parasite
Firdausi dan Rahman (2019), menyatakan bahwa penyebaran parasit terjadi dari
satu inang ke inang lainnya pada satu populasi. Cara parasit ini melakukan
5
invansi pada inangnya dengan cara. Caranya adalah melalui kontak secara
parasit, yaitu ketika kekebalan tubuh ikan menurun maka hal ini dapat dijadikan
faktor ikan terserang parasit. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu komposisi
bahan kimia air, salinitas dan suhu, kepadatan tebar ikan dalam satu kolam
budidaya dan kondisi letak geografis dari tambak juga berpengaruh terhadap
parasite yang menyerang bagian permukaan tubuh dari inangnya. Parasit ini
kebanyakan ditemukan pada bagian permukaan/ epidermis dari kulit ikan/ inang.
Seperti pada bagian permukaan insang, kulit tubuh dan sirip ikan. Faktor-faktor
yang mendukung perkembangan spesies ini yaitu kondisi perairan yang buruk,
Secara umum Gyrodactylus spp. dapat berpindah dari ikan satu ke ikan
yang lainnya karena adanya kontak langsung antar ikan. Hal ini sesuai dengan
salmon dan Gyrodactylus salaris memiliki kekuatan yang sangat cepat dari
pengaruh stress pada ikan. Selain itu, parasit ini juga menyerang ikan nila
(Oreochromis niloticus), ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan lele (Clarias sp.).
6
Gambar 2. Morfometrik parasit Dactylogyrus yang menginfestasi ikan
nila, ikan mas dan ikan lele: (1) Panjang tubuh Dactylogyrus, (2) Lebar
tubuh Dactylogyrus, (3) Bagian-bagian tubuh Dactylogyrus (Putri et al.,
2016).
dan insang ikan air laut dan tawar. Gyrodactylosis merupakan penyakit yang
ikan lele, 13,3% di ikan mas dan 10% di ikan mas dengan gejala klinis
kemerahan pada sirip. Ikan yang tergolong Cyprinidae termasuk jenis yang
ikan air tawar dan ikan air laut. Parasit ini sering dijumpai di ikan salmon, ikan
nila, ikan mas dan ikan lele. Penyebaran parasit dapat terjadi karena kontak
langsung antara ikan yang terinfeksi dengan yang tidak. Selain itu, juga dapat
melalui air yang dialirkan dari kolam yang terdapat Gyrodactylus di dalamnya.
Ikan yang terkena Gyrodactylus bisa menjadi stress dan menyebabkan kematian.
Gyrodactylus sp. menyebabkan kulit ikan menjadi pucat, bintik merah pada
7
bagian kulit tertentu, produksi lendir tidak normal dan kulit terkelupas. Selain itu,
Jika menyerang insang, maka insang ikan akan mengalami pembengkakan dan
pucat sehingga terjadi gangguan pada proses respirasi dan osmoregulasi. Hal ini
akan menyebabkan ikan kurang toleran terhadap kondisi oksigen yang rendah
bahwa, dapat menyebabkan munculnya kemerahan dan sisik lepas, infeksi yang
lebih jauh dapat muncul ulcus lalu luka pada permukaan tubuh atau organ yang
berenang. Hal tersebut merupakan cara ikan untuk melepaskan parasit yang
kemerahan dan menyebabkan sirip gripis atau sirip seperti terpotong tapi tidak
beraturan.
abnormal dikarenakan infestasi pada bagian sirip ekor dan insang. Ikan terlihat
hyperplasia, produksi lendir berlebihan. Selain itu, akan terbentuk lapisan putih
8
abu-abu, luka, bagian yang rusak menjadi gelap yang parah dan kulit terkelupas.
khusus yang dijumpai dan morfologi dari tiap-tiap jenis parasit dan
parasit yang menginfeksi ikan dilakukan tiap minggu dengan mengecek bagian
atau organ tubuh seperti mucus, sirip, dan insang. Pemeriksaan ektoparasit
9
Identifikasi atau dianogsa suatu penyakit, satu-satunya hal yang perlu
dilakukan adalah mengenal adanya suatu penyakit khusus atau lebih yang
langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan jenis dan cara
pengobatan yang paling tepat. Adapun cara cara identifikasi diantaranya yaitu
melakukan pengecekan pada tubuh ikan. Selain itu dapat juga dengan cara
membedah ikan dan mengamati organ dalam menggunakan mikroskop. Hal ini
pengobatan. Pencegahan lebih dipilih karena ini bisa dilakukan secara bertahap
banyak. Upaya proteksi yang bisa dilakukan meliputi: pengadaan air bebas
patogen, pemberian pakan bebas patogen, hygien, memisahkan ikan yang baru
masuk, kontrol terhadap ikan liar, vektor dan pengendalian hama, vaksinasi dan
parasitik pada ikan air tawar di Indonesia. Beberapa bahan kimia yang diijinkan
10
ikan di antaranya acetic acid, betadine, bithionol, chloramin-t, copper sulfate,
jamur pada telur ikan, serta mengontrol bakteri dan parasit pada ikan budidaya.
Hidrogen peroksida di alam ditemukan pada hampir seluruh permukaan air yang
budidaya. Pengendalian penyakit harus dilakukan mulai awal budidaya agar ikan
tidak mudah terkena penyakit. Sedangkan jika terdapat ikan sakit segera lakukan
pengobatan. Pengobatan dapat terbuat dari bahan herbal dan bahan kimia. Saat
ini telah banyak beredar obat obat berbahan kimia namun telah diijinkan
penggunannya karena masih dalam batas dosis yang aman. Hal ini sesuai
11
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
antara lain sebagai berikut. Gyrodactylus spp. adalah monogenea yang umum
menginfeksi ikan jenis cyprinids, salmonids, dan jenis ikan lainnya. Parasit
dengan menempelkan diri di kulit atau sirip ikan menggunakan kait penempel.
Bentuk tubuh Gyrodactylus sp. kecil dan memanjang (oval), bagian posterior
terdapat ophisthaptor dengan 16 kait tepi dan sepasang kait tengah, tidak
mempunyai bintik mata, ujung anterior terdapat dua tonjolan/cuping. Dalam siklus
vivipar. Penyebaran parasit terjadi dari satu inang ke inang lainnya. Cara parasite
melakukan invansi pada inang dengan cara melalui kontak secara langsung,
inangnya. kulit ikan menjadi pucat, bintik merah pada bagian kulit tertentu,
produksi lendir tidak normal dan kulit terkelupas. Gejala yang ditimbulkan yaitu
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada Praktikum Parasit dan Penyakit Ikan
yaitu sebagai berikut. Praktikum sebaiknya lebih diperbaiki lagi dalam hal
12
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, S., Novita, H., Lusiastuti, A. M., & Taukhid, T. 2020. Identifikasi
bakteri patogen dan parasit penyebab penyakit pada ikan toman (Channa
micropeltes). Media Akuakultur. 15(1): 39-46.
13
niloticus) yang di budidayakan di Karamba jala apung danau maninjau
provinsi sumatera barat. JURNAL ILMIAH MAHASISWA
VETERINER. 2(4): 532-537.
14